Professional Documents
Culture Documents
METODE PENELITIAN
Metode yang dilakukan dalam penelitian Studi Penyebab Tanah Longsor di Daerah Manipi Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan yakni melakukan pengamatan langsung titik-titik yang telah mengalami longsor di lapangan seperti, mengamati kondosi material longsoran, mengukur sudut lereng longsor, mengukur luas longsoran, mengamati jenis litologi, kondisi geomorfologi yang bekerja, kondisi struktur geologi yang bekerja dan aktifitas manusia. Lokasi pengamatan longsor yang diambil di lapangan sebanyak tiga titik. Hasil pengamatan titik longsor yang diperoleh di lapangan dikumpulkan sebagai data primer untuk di olah ke dalam bentuk laporan hasil.
Untuk mencapai target yang maksimal dalam kegiatan penelitian dan penyusunan tugas akhir ini maka dilakukan beberapa tahapan sistematis dan terencana yang terdiri atas:
36
37
pengambilan data lapangan dan pemetaan detail. Adapun tahap persiapan ini terdiri atas beberapa sub tahapan kegiatan, yaitu :
Tahap ini meliputi kegiatan pembuatan proposal penelitian kepada pihak Jurusan Teknik Geologi Universitas Hasanuddin, dimana proposal ini sebagai syarat untuk melakukan kegiatan penelitian geologi. Pembuatan proposal kepada pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai untuk memperoleh izin melakukan pengambilan data pada wilayah Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai.
Pengurusan masalah administrasi meliputi pengurusan perizinan kegiatan penelitian, yang terdiri atas pengurusan perizinan kepada pihak : - Jurusan Teknik Geologi, Universitas Hasanuddin. - Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. - Pemerintahan Propinsi Tk. I melalui sub bagian BALITBANGDA Propinsi Sulawesi Selatan. - Pemerintah Daerah Tk. II melalui sub bagian Kesbang Kabupaten Sinjai. - Pemerintah Daerah Kecamatan Sinjai Barat.
38
Tahap ini merupakan tahap pendahuluan sebelum melakukan penelitian dan pengambilan data di lapangan, meliputi studi regional daerah penelitian untuk mengetahui gambaran umum tentang data geologi pada daerah penelitian. Studi pendahuluan ini juga termasuk studi literatur yaitu untuk mempelajari karakteristik dari setiap data secara langsung di lapangan sehingga mempermudah dalam kegiatan penelitian.
Tahap ini meliputi pengadaan peta dasar untuk ploting terhadap pengambilan data di lapangan. Prosedur pengadaan peta dasar ini yaitu dengan memperbesar peta daerah penelitian dengan letak koordinat 05o1230 LS 05o1310 LS dan 120o 0010 BT 120o0050 BT. Daerah penelitian termasuk dalam Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar Bulupodo dengan nomor lembar 2110 43, sekala 1 : 50.000. Peta lembar tersebut kemudian diperbesar menjadi sekala 1: 25.000 untuk dijadikan peta dasar.
Tahap persiapan perlengkapan ini meliputi persiapan kelengkapan alat alat yang akan digunakan dalam penelitian di lapangan, peminjaman alat lapangan kepada pihak Jurusan Teknik Geologi, kelengkapan format tabel untuk
39
Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data-data sekunder daerah penelitian seperti geologi regional daerah penelitian sebagai acuan dalam melakukan penelitian.
3.2.2 Tahapan Pengambilan Data Lapangan. Dalam pengambilan data lapangan terdiri atas 2 jenis data yang digunakan antara lain : a. Data Primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan terhadap objek penelitian meliputi morfologi, litologi, struktur geologi, sistem hidrologi, dan aktifitas manusia. b. Data Sekunder adalah data-data yang diperoleh dari pustaka, baik berupa peta ataupun hasil-hasil penelitian di daerah ini sebelumnya yang berhubungan langsung dengan tujuan penelitian meliputi peta geologi, peta geomorfologi dan curah hujan.
Pengambilan data primer dilapangan yang meliputi data geologi permukaan dengan melakukan pengamatan morfologi, litologi, struktur geologi dan contoh singkapan terpilih beserta data data lainnyan berupa foto, sketsa dan pengambilan titik yang disesuaikan pada peta yang digunakan. Pengambilan data primer hanya dilakukan pada tiga titik lokasi yang telah mengalami longsor. Data yang terkumpul dari lapangan (diplot) pada peta peta geologi
40
teknik berskala 1 : 10000 yang diolah dari peta rupa bumi indonesia berskala 1 : 50000. Untuk faktor geologi yang dapat mengakibatkan potensi gerakan tanah mencakup morfologi, litologi dan struktur geologi dapat dijelaskan sebagai berikut : Morfologi ; potensi gerakan tanah dapat terjadi pada beberapa morfologi, terutama pada daerah yang terjal namun juga terkadang dapat terjadi pada daerah yang landai. Struktur geologi ; berupa rekahan maupun kekar-kekar yang biasanya diikuti oleh struktur sesar dapat mempengaruhi gerakan tanah. Struktur kekar dapat menjadi faktor penyebab adanya gerakan tanah. Litologi ; terdiri dari jenis material penyusun daerah penelitian yang teridiri dari material tanah dan batuan yang merupakan bagian dari faktor penyebab terjadinya tanah longsor. Aktifitas manusia berupa pembukaan lahan pemukiman dan
Data sekunder merupakan bagian dari pengumpulan data pelengkap yang sudah ada sebelumnya dan berhubungan atau menunjang data primer, misalnya peta geologi regional, peta topografi, dan data curah hujan bulanan rata-rata. Peta geologi regional sangat membatu dalam interpretasi jenis batuan yang menyusun daerah penelitian, sedangkan peta topografi dapat memberikan suatu gambaran kondisi morfologi suatu daerah. Bencana geologi dapat terjadi tergantung pada
41
lamanya hujan dan banyaknya (kualitas) hujan yang tiba pada tanah/batuan. Hal ini akan menyebakan kejenuhan pada tanah sehingga ikatan-ikatan antar molekul akan berkurang dan bahkan cenderung hilang. Selain itu curah hujan akan menyebabkan permukaan airtanah meningkat dan naiknya air tanah akan menyebabkan tekanan hidrostatis dari bawah akan bertambah sehingga akan memperlemah ikatan antar molekul tanah/batuan.
Tahap pengolahan data merupakan bagian dari rangkaian analisis data lapangan baik data primer maupun data sekunder, yang meliputi; analisis faktor penyebab terjadinya tanah longsor, dan penentuan karakteristik tipe gerakan tanah.
Setelah dilakukan pengolahan data, analisa data, interpretasi data dan penarikan kesimpulan terhadap potensi bahan galian dan menghasilkan peta, maka dilanjutkan dengan penulisan skripsi yaitu dimana semua data data yang telah diolah dituangkan dalam bentuk tulisan ilmiah. 3.2.5 Tahap Presentase Laporan
Tahap ini merupakan tahap akhir dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian. Pada tahap ini laporan yang telah disusun dalam bentuk skripsi
42
dipresentasekan dalam bentuk ujian seminar hasil dan ujian akhir di depan dosen penguji.
TAHAP PERSIAPAN
(Administrasi, Studi Literature dan Perlengkapan Lapangan)
SKRIPSI