You are on page 1of 39

c

a

a

.
.
.

a

D
l

D
l

i
i
i
!

c

c

a

G
I

:
1
-
~

~
:
.

c

c

a

G
I

i
I

D
.
D
.

~

<
;

-
+

%

B

<
:

.
.
.
.

PANDUAN PENYELENGGARAAN
PEKAN KESELAMATAN 01 JALAN
"BERPERILAKU SEHAT
UNTUK AMAN OAN SELAMAT 01 JALAN"


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PP & PL
DIREKTORAT PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
2011
KATA SAMBUTAN
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas tersusunnya Buku Panduan
Penyelenggaraan Pekan Keselamatan di Jalan. Panduan ini
ditujukan bagi pengguna jalan usia muda untuk menambah
pengetahuan, kesadaran dan kepedulian akan kecelakaan lalu
lintas.
Pengguna jalan usia muda terutama berpendidikan SMU
merupakan kelompok terbesar pengendara kendaraan bermotor
roda dua. Kelompok ini berisiko terhadap kecelakaan lalu lintas
mengingat tingginya mobilitas siswa terutama pada saat jam
berangkat dan pulang sekolah. Kesehatan merupakan persyaratan
utama bagi para siswa untuk membangun kapasitas diri. Kesehatan
merupakan investasi bagi siswa khususnya dan bangsa pada
umumnya.
Dengan semangat "Decade of Action 2011-2020", maka diharapkan
kejadian Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan bagi pengguna usia muda
dapat dicegah sehingga korban kecelakaan akibat lalu lintas dapat
diturunkan.
Buku Panduan Penyelenggaraan Pekan Keselamatan ini dapat
menjadi acuan bagi petugas kesehatan, guru, serta pemangku
kepentingan untuk dapat menyelenggarakan kegiatan Pekan
Keselamatan di Jalan setiap tahunnya.
Direklur Jenderal PP & PL
\-Pr
r. Tjandra Yoga Adltama
NIP 195509031989121001
iii
KAlA PENGANlAR
Segala puji bagi Allah SWT, atas berkah rahmat dan hidayah-
Nya maka dapat disusunnya Buku Penyelenggaraan Pekan
Keselamatan di Jalan.
Sebagaimana diketahui bahwa kematian dikarenakan cedera
kepala sebagian besar disebabkan oleh Kecelakaan lalu lintas.
Data Riskesdas 2007, Kematian karen a kecelakaan Lalu Lintas
menduduki urutan ke-4 setelah Stroke, TB paru dan Hipertensi.
Berdasarkan Data Mabes POLRI tahun 2009, bahwa penyebab
utama kecelakaan adalah kendaraan roda dua pelakunya
terbanyakdiusia muda 16 sd 25 tahun dan berpendidikan SMU.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka sasaran dari Buku
Panduan ini adalah untuk siswa SMU sederajat, guru dan pengguna
jalan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran
dan kepedulian laklor risiko Kecelakaan Lalu Lintas terhadap
pengguna jalan usia muda dan mempromosikan aksi-aksi yang
mendukung keamanan dan keselamatan di jalan.
Tahun ini hingga 10 tahun ke depan merupakan wahana untuk
menurunkan angka kematian akibat kasus kecelakaan lalu lintas
melalui kegiatan "Decade of Action 2011-2020 yang bersilat
mendunia dan tahun 2011 dicanangkan pada tanggal "11 Mei",
dengan melibatkan lintas program dan lintas seklorterkail.
Diharapkan Buku ini dapat bermanlaat sebagai panduan dalam
Penyelenggaraan Pekan Keselamatan di Jalan, sehingga me-
mudahkan para petugas kesehatan dalam upaya menyeleng-
garakan Pekan Keselamatan di Jalan.
Semoga dengan tersusunnya buku ini, maka Penyelenggaraan
Pekan Keselamatan di Jalan dapat terlaksana dengan baik.


NIP 195412271984101001
v
DAFTAR lSI
HALAMAN
Kata Sambutan Dirjen PP& PL ...................... .. ...... .. ..... ... .... ...... iii
Kata Pengantar Direktur PTM ........................ ........ .. ........... ... .... v
Daftar Is; ....... , .. , .. .................. ..................... .......................... ....... vii
BAB I PENDAHULUAN ......... ........... ....................................... ... 1
A. Latar Belakang ........ ..... ... ..... . ....... ...... .... .................... ...... 1
B. Tujuan ............. ..... ......... ... .... ......... .............. ..................... 3
C. Pengertian .................................... ................... ...... .......... 3
D. Sasaran ................................ ..................... ... ...... ............. 4
E. Landasan Hukum ..... .. ................................ .. ... ...... ....... .... 4
F. Metode Penyampaian ...... ... ........ ..................................... 4
G. Ruang Lingkup ................... ... ........................................... 4
BAB II
Tema dan Pesan Pekan Keselamatan di Jalan ........................ 6
BAB III
Pelaksanaan Kegiatan Pekan Keselamatan di Jalan 8
BABIV
Peran Untas Program & Lintas Sektor terkait 9
LAMPI RAN .... ............... ..... ... .... ...... ... .......... ............ ................. 19
A. Maten Cedera Kepala .......... ........................................... 27
B. Maten Orientasi Pertolongan Pertama pada kecelakaan 29
C. Teknik Metode Parsipaton ..................... ... ....... .... .......... 30
D. Dokumentasi ................................................................... 32
E. Contoh Jadual Pekan Keselamatan ....... ............. ...... ... ... 33
F. Rujukan ...................... ............................. ...... .............. .. 34
G. Kontribusi ... ......... ............... ............. ...... ...... ..... ......... ..... 35
vii
A. LatarBelakang
BAB I
PENDAHULUAN
Kecelakaan lalu lintas (KLL) merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat yang mempengaruhi semua sektor
kehidupan. Setiap tahun kejadian kecelakaan lalu lintas (KLL)
menewaskan hampir 1 ,2 juta jiwa di seluruh dunia dan menyebab-kan
cedera lebih dari jutaan orang. Negara telah dirugikan secara
ekonomi sekurang-kurangnya Rp 87 triliun. Menurut data Riskesdas,
2007, kecelakaan merupakan penyebab kematian terbanyak
keempat setelah stroke, TB dan hipertensi. Selain itu proporsi KLL
dibandingkan penyakit lain mencapai 25,9%.
Menurut data Mabes Polri tahun 2008, kelompok usia pelaku KLL
tertinggi adalah usia 26-30 (25%) diikuti dengan kelompok usia 16-25
tahun (24%). Terjadi perubahan di tahun 2009 dimana per-sentase
pelaku KLL usia 16-25 tahun merupakan jumlah tertinggi pelaku KLL
yaitu sebesar 25%. Berdasarkan pendidikan, pelajar SMU adalah
pelaku kecelakaan tertinggi (45-47%). Berdasarkan jenis kendaraan
bermotoryg terlibat KLL tahun 2008-2009 jenis yang terlbanyak adalah
sepedamotor(67-68%).
Sesuai data tersebut pendidikan tentang keamanan dan
keselamatan berlalu lintas sebaiknya dimulai sejak usia dini,
sedangkan penerapan pengetahuan lalu lintas berada pada usia
sekolah, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran
tertib dan disiplin dalam berlalu lintas. Pada tahap selanjutnya
diharapkan kesadaran tersebut tumbuh menjadi sUaJu kebiasaan
sampai pada akhirnya menjadi budaya yang memasyarakat untuk
taat terhadap peraturan dan perundang-undangan.
1
Beberapa hal yang perlu diketahui tentang diri siswa dalam kaitan-
nya dengan kegiatan in; adalah:
,. Sebagian besar siswa merupakan kelompok terbesar pejalan
kaki, pengendara sepeda dan pengendara kendaraan ber-

motorroda dua;
2. Siswa dapat dikelompokan sebagai kelompokberisiko terhadap
kecelakaan lalu lintas mengingat tingginya mobilitas siswa
terutama pada saat jam berangkat dan pulang sekolah
3. Siswa merupakan generasi muda yang pada masa mendatang
sebagai calon pemimpin bangsa
4. Kesehatan merupakan persyaratan utama bagi para siswa
untuk membangun kapasitas diri, dengan demikian secara tidak
lang sung kesehatan merupakan investasi bagi siswa
khususnyadan bangsapada umumnya.
Oalam lingkup pendidikan, guru dan siswa adalah sebagai 'role
model', sehingga diharapkan dapat berpengaruh positif terhadap
masyarakat khususnya para pengendara dan pejalan kaki tentang
keamanan dan keselamatan berlalu lintas. Pada usia sekolah,
siswa diharapkan dapat menjadi 'agent of change' terhadap usia
sebayanya sehingga diperlukan penguatan pengetahuan pera-
turan dan perundangan-undangan.
Secara global, telah dilaksanakan United Nations Global Road
safety Week yang kegiatannya berfokus pada pengguna jalan
usia muda. Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang
pengaruh dan risiko Kecelakaan Lalu Lintas terhadap pengguna
jalan usia muda dan mempromosikan aksi-aksi yang mendukung
keamanan dan keselamatan di jalan seperti : penggunaan helm,
sabuk keselamatan, konsumsi alkohol , kecepatan selama ber-
kendara dan jarak pandang dalam berkendara.
?
Dalam 10 tahun mendatang sejak tahun 2011-2020 merupakan
wahana nOecade of Action" yang barsifat mendunia dalam upaya
menurunkan angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas sebesar
50%. Untuk mendukung "Global Road Safety Week" maka
Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan lintas program,
lintas seidor, dan LSM akan melaksanakan kegiatan PEKAN
KESELAMATAN DI JALAN dengan melibatkan siswa-siswi SMU
sederajat untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan
kepedulian terhadap keamanan dan keselamatan di jalan.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka perlu disusun Panduan
bagi petugas kesehatan, guru dan pemangku kepentingan untuk
menyelenggarakan kegiatan Pekan Keselamatan di Jalan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Terwujudnya peningkatan pengetahuan, kesadaran dan
kepedulian terhadap keamanan dan keselamatan di jalan bagi
siswa
2. Tujuan Khusus:
.:. Terwujudnya peningkatan kepedulian siswa, untuk ber-
perilaku sehat dan aman dari cedera dan kecacatan .
;. Tersebar luasnya informasi mengenai pengendalian faidor
risiko kecelakaan lalu lintas pada anak sekolah dan
penggunajalan .
;. Terintegrasinya kegiatan Pekan Keselamatan di jalan yang
melibatkan pihak-pihak LPILS yang terkait
C. Pengertian
Pekan Keselamatan adalah kegiatan untuk lDeningkatkan
pengetahuan dan kepedulian siswa agar berperilaku sehat,
aman dan salamat di jalan
3
D. Sasaran
1. Siswa SMU sederajat
2. Guru SMU sederajat
3. Pramuka
4. Ibu-ibtJ anggata PKK, pemuda-pemudi karang taruna,
anggata kelampak kerja, dll
5. Pengguna jalan: pengemudi kendaraan rada 2 dan 4, ken-
daraan umum, pejalan khaki , dll
E. Landasan Hukum
1. UU no. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan
2. UU no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
F. Metade Penyampaian
1. Kamunikasi , Infarmasi dan Edukasi (KIE)
Ceramah
Curah Pendapat
FGD (Focus Group Discussion)
8ermain peran
Pendekatan Partisipatori
Peragaan
Simulasi
2. Media Cetak dan Elektranik
Poster, leafleat, Spanduk
TayanganTelevisi
G. Ruang Lingkup
4
1. Kampanye dan promosi kesehatan, keamanan dan kese-
lamatan di jalan ditujukan kepada anak sekalah (SMU
sederajat)
2. Orientasi Pertalangan Pertama pada Kecelakaan.
3. Jalan santai , fun bike, senam maupun aldivitas fisik bersama
4. Deteksi faldor risiko kecelakaan antara lain tekanan darah,
alkohol , Amphetamin, tes Buta Warna dan riwayat penyakit
yang berpotensi membahayakan saat berkendara seperti
epilepsi , penyakit jantung bawaan, gangguan penglihatan,
kelemahan anggota gerak, dsb)
5. Sosialisasi UU no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
6. Peragaan misalnya: Peraturan Lalu lintas, senam, ber-
kendara yang aman (safety riding) dan penggunaan Helm
SNI.
7. Lomba desain logo, Quiz berhadiah
B. Penyebarluasan media cetak (brosur, poster, leaflet) ke
pengguna jalan

5
BAB II
TEMA, PESAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
1. TEMA
Tema Penyelenggaraan kegiatan Pekan Keselamatan adalah:
Tema global dalam Global Road Safety Week adalah "Road
Safety is No Accidenf
Tema PEKAN KESELAMATANtahun 2011 adalah:
" BERPERILAKU SEHAT UNTUK AMAN DAN SELAMAT 01
JALAN"
2. PESANKESELAMATAN
a. Put on your helmet (Selalu gunakan Helm)
b. Fasten your seat-belt (Selalu memasang sabuk pengaman)
b. Slowdown (Kurangi kecepatan)
c. Stop drinking (Jangan minum alkohol atau zat yang me-
nyebabkan kantuk atau mabuk)
d. Be seen be safe (dengan tenihat akan selamat)
3. PESAN KESEHATAN DALAM BERKENDARA
a. HINDARI BERKENDARA SAAT ANDA MENGANTUK
b. HINDARI BERKENDARA SAA T ANDA LELAH
c. HINDARI BERKENDARA SAAT ANDA KURANG TIDUR
d. HINDARI BERKENDARASAATANDASTRESS
e. HINDARI BERKENDARA SAAT KONDISI TUBUH TIDAK
SEHAT
f. HINDARI BERKENDARAJIKAMABUK
g. HINDARI BERKENDARA SETELAH MINUM OBAT YANG
MEMBUAT KANTUK
h. PERHATIKAN DIRI ANDA AGAR TERLIHAT DI MALAM
HARI
i. HINDARI BERKENDARA SAAT CUACA BURUK
j . CEK KELENGKAPAN KENDARAAN SEBELUM DIGUNA-
KAN
7
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PEKAN KESELAMATAN
01 JALAN
1. Pelaksanaan kegiatan Pekan Keselamatan di jalan dapat di-
lakukandi:
a. Sekolah SMU sederajat
b. Balai Kota
c. Disesuaikan dengan kondisi setempat
2. Pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan kondisi siswa satu
tahun satu kali
3. Pelaksanaan kegiatan dapat berupa:
8
a. Kampanye dan promosi kesehatan, keamanan dan kese
lamatan di jalan ditujukan kepada anak sekolah (SMA
sederajat)
b. Orientasi Pertolongan Per1ama pada Kecelakaan
c. Jalan santai, fun bike, senam maupun aktivitas fisik ber-
sarna
d. Deteksi dini faktor risiko kecelakaan antara lain tekanan
darah, alkohol, Amphetamin, tes Buta Warna dan riwayat
penyakit yang berpotensi membahayakan saat ber-kendara
seperti epilepsi, penyakit jantung bawaan, gang-guan
penglihatan, kelemahan anggota gerak, dsb)
e. Sosialisasi UU no 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan
Angkutan Jalan
f. Peragaan misalnya Peraturan Lalu lintas/senam, ber-
kendara yang am an (safety riding) dan penggunaan Helm
SNI.
g. Lomba desain logo, Quiz berhadiah
h. Penyebarluasan media cetak (brosur, poster, leaflet) ke
penggunajalan
BAB IV
PERAN LlNTAS PROGRAM DAN
SEKTOR TERKAIT
Untuk mencapai sinergi dalam pengendalian faidor risiko
kecelakaan oleh semua pihak yang terkait, maka perlu pening-
katan jejaring kemitraan lintas progran dan lintas seldor dengan
berperan sesuai dengan tupoksi masing-masing pada setiap
tahapan operasional atau pelaksanaan di lapangan antara lain :
Kementerian Kesehatan, POLRI, Kementerian Perhubungan,
Kementerion Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo).
Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Meteorologi dan Geofisika
(BMG), Pemerintah Daerah, Pemadam Kebakaran, Organda,
Asuransi Jasa Raharja, PSIKI (Pusat Studi Informasi dan
Kecacatan Indonesia), dll.

9

,
NO
LlNTAS PROGRAM &
PERAN
SEKTOR
PUSAT
KEMENTERIAN A. Oitjen PP & PL. Pusat Promosi
KESEHATAN 1. Sosialisasi Pedoman Pelaksanaan Pekan Keselamatan di Jalan

2. Memberikan arahan pelaksanaan Pekan Keselamatan di Jalan
3. Menyediakan bahan sosialisasi berkaitan kesehatan dan keselamatan di Jalan
4. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam rangka
penyusunan materi rujukan Pekan Keselamatan dijalan.
5. Melakukan evaluasi kegiatan Pekan Keselamatan di Jalan
6. Melakukan pembinaan di tingkat provinsilkabupaten/kota untuk kegiatan
Pekan Keselamatan di Jalan
7. Menerima pelaporan hasil kegiatan Pekan Keselamatan di Jalan
8. Mambuat dokumentasi pelaksanaan kegiatan Pekan Keselamatan di Jalan
9. Melakukanl mensosialisasikan skrining kesehatan yang berkaitan dengan
faktor fisko kecelakaan lalu lintas
B. Ditjen Bina Upaya Kesehatan
1. Menyediakan pedoman, standar, norma, kriteria penanganan korban kece-
lakaan sebelum ke Puskesmas dan Rumah Sa kit sebagai bahan rujukan
pelatihanlpembekalan siswa
2. Sosialisasi pedoman penanganan korban kecelakaan.
3. Implementasi pedoman penanganan korban kecelakaan.
4. Evaluasi pedoman penanganan korban kecelakaan.
5. Mempersiapkan sarana rujukan Puskesmas dan Rumah Sakit
NO
LINTAS PROGRAM &
PERAN
SEKTOR
BALITBANGKES 1. Memberikan masukan materi Pekan Keselamatan di Jalan berdasarkan hasi
penelitian terhadap faklor risiko utama penyebab cedera
2. Disseminasi hasH Penelitian dan pengembangan pertindungan serta
pencegahan keparahan ceders sebagai materi Pekan Keselamatan di Jaran
3. Memberikan masukan materi berdasarkan hasil penelitian dan
pengembangan metode penanganan untuk mencegah keparahan cedera
4. Memberikan masukan materi berdasarkan hasil penelitian dan
pengembangan metode penilaian keparahan cedera Memberikan masukan
kepada program tentang hasil penelitian dan pengembangan metode pramasi
dan edukasi yang tepal untuk kelompok berisiko.
POLRI (DITLANTAS 1. Menyediakan data dan informasi tentang Kecelakaan Lalu Lintas sebagai
POLRI)
sarana rujukan dan promosi dan pengkajian dalam rangka pengembangan
pencegahan kecelakaan lalu lintas.
2. Menyediakan bahan rujukan promosi Pekan Keselamatan di Jalan bei'kaitan
dengan masalah penegakan hukum dan pendidikan masyarakat dalam
berlalu lintas

3 . Memberikan arahan kepada wilayah Kepolisian setempat ber1<:aitan dengan
penyediaan materi dan kelancaran kegiatan Pekan Keselamatan di Jalan
4. Mensosialisasikan UU 22 tahun 2009 serta berperan dalam penanganan
keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamsel-
tibcar1antas).
~
'"
NO
LlNTAS PROGRAM &
PERAN
SEKTOR
Menggalang kerjasama Hntas sektor dengan Kesehatan terkait dalam me-
nyediakan baham rujukan materi Pekan Keselamatan di Jalan.
KEMENTERIAN 1. Mengengembangkan 8istim Informasi Manajemen Keselamatan Trans-
PERHUBUNGAN partasi Jalan
2. Menyiapkan nonna, standard dan manual keselamatan transportasijalan.
3. Mengembangkan peraturan kelembagaan di bidang keselamatan jalan
(Dewan KeseJamatan Jalan, Unit Penelitian Kecelakan)
4. Mengidentifikasikan factor-fakter penyebab keceJakaan dengan mengem-
bangkan kompetensi auditor, dan investigator keselamalan jalan.
5. Meningkatkan kemampuan pengemudi dengan mengembangkan
peJatihan-pelatihan
6. Menetapkan standard (bersama institusi larkait) dan melakukan
pengawasan kefaikan kendaraan di jafan
7. Mengembangkan manajemen dan rekayasa falu lintas.
6. Melakukan pengawasan terhadap kinerja pelayanan angkutan umum.
9. Menetapkan jaringan pelayanan angkutan umum
10. Mengembangkan sistem angkutan perkotaan yang berwawasan
lingkungan.
11 . Melakukan promosi, kampanye, sosialisasi dan kemitraan di bidang
I
keselamatan jafan.
NO
LlNTAS PROGRAM &
PERAN
SEKTOR
KEMENTERIAN
1. Memberikan dukungan dalam kegiatan Pekan Keselamatan dijalan
PENDIDIKAN 2. Memberikan masukan pada materi pertolongan pertama pada kecelakaan
NASIONAL untuksiswa
3. Menggerakan jajaran pendidikan dalam kegiatan Pekan Keselamatan di
Jalan
Lembaga Swadaya
1. Mendukung serta berperan aktif saat pelaksanaan Pekan Keselamatan di
Masyarakat (LSM),
Jalan
2. Mendukung ketersediaan materi promosi berkaitan dengan keselamatan
Eleman masyarakat
dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pekan Keselamatan di Jalan
& Swasta
3. Menjadi mitra pemerintah dalam mendukung program keselamatan yang
berwawasan kesehatan
B DAERAH
PEMDA 1. Penggerakan lintas program dan lintas sektor dalam pelaksanaan Pekan
KeseJamatan di Jalan
2. Pengembangan sarana dan prasarana terkait keselamatan dan kesehatan
saat berlalu lintas
3. Pengembangan APBD dalam pelaksanaan program pengendalian
,
kecelakaan
DINAS KESEHATAN 1. Melaksanakan kegiatan Pekan Keselamatan di Jalan
2. MenggalangJmengkoordinasikan jajaran kesehatan dalam pelaksanaan
kegiatan Pekan Keselamatan di Jalan
~
...
NO
LlNTAS PROGRAM &
PERAN
SEKTOR
3. Bekerjasama/Berkoordinasi dengan lintas sektor larkait yang setingkat
dalam pelaksanaan kegiatan Pekan Keselamatan di Jalan

4. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Pekan keselamatan dijalan
KEPOLISIAN 1. Mendukung pelaksanaan kegiatan Pekan Keselamatan di Jalan serta
WILAYAH bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat
2. 8erkoordinasi dengan instansi vertikaldalam penyampaian materi promosi
3. Mendukung sarana dan prasarana promosi dalam pelaksanaan kegiatan
Pekan keselamatan dijalan
DINAS 1. Mendukung pelaksanaan kegiatan Pekan Keselamatan di Jalan serta
PERHUBUNGAN
bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat.
2. Berkoordinasi dengan instansi vertikal dalam penyampaian materi promosi
3. Mendukung sarana dan prasarana promosi dalam pelaksanaan kegiatan
Pekan Keselamatan di Jalan
4. Menggerakan jajarannya dalam pelaksanaan kegiatan Pekan keselamatan
di jalan
PEMADAM 1. Menyediakan materi promosi b e k e ~ a s a m a dengan lintas sektor terkait
KEBAKARAN dengan Keselamatan
2. Mendukung pelaksanaan kegiatan Pekan Keselamatan di Jalan
J -- -
."
,

NO
L1NTAS PROGRAM &
PERAN
SEKTOR
ORGANDA 1. Memfasilitasi antara pemerintah dan pengusaha pemilik angkutan umum
dalam rangka mendukung kegiatan Pekan Keselamatan di Jalan
2. Memberikan masukan dan kepada pemerintah terkait masalah-masalah
keselamatan dijalan.
~
'"


1. Contoh materi
2. Teknik Metode Parsipatori
3. Dokumentasi
4. Contoh Jadual Kegiatan
5. Rujukan
6. Kontributor
17
,
1. CONTOH MATERI
A. MATERI CEDERA KEPALA
<0> Cedera kepal. adalah benturan kepa]a dengan benda tumpul atau tajam yang dapa!
menyebabkan kerusakan pembuluh darah, syarafdan janngan penyokong susunan syaraf
pusal(SSP).
... Tengkorak kepala terdio dan massa otak dangan cairan darah dan liqueryang mempunyai
massa berbeda. Saat mengendarai motor atau mobil tengkorak bergerak dengan
kecepatan tertenlu maka masing-masing massa mempunyai percepatan dan per
lambatan yang berbeda. Jika benluran, maka massa yang kurang padal
mengalami yang lebih banyak, IimbuUah kerusakan pembuluh darah, syaraf
danjaringan penyokong SSP .
... Klasifikasicederakepaladapatdibedakanmenurut:
1. Mekanisme cedera kepala
a. Cedera Kepala Tumpul disebabkan oleh kece\akaan lalu lintas motor-mobil, jatuh
alau pukulan benda tumpul
b. Cedera Kepala Tambus disebabkan oleh peluru atau tusukan
2. Beratnya cedera
a. Cedera Kepala Ringan
b. Cedera Kapala Sedang
c. eedera Kepala Berat
rp!!II! 1b ...... 1M .........
,..-----,
...,
Anatomi Tengkorak Kepala:
1. Kuln Kepala (SCAlP)
a. Skin atau kulit
b. Connnective Tissue atau
jaringan penyambung
c. Aponeurosis yaitujaringan ikat
yang bertlubungan lang sung
dengantengkorak
d. loose areolar tissue atau
jaringan penunjang longgar
e. Perikardium
2. Tulang tengkorak terdiri dari
kalvarium dan basis kranii
3. Meningen terdiri dari duramater,
arakhnoid, pia mater
4. Otak terdiri dari serebrum, belum
danbatangotak
5. Cairan Serebrospinalis dihasilkan
oleh pleksus khoroideus seba-
nyak30mlljam
6. Tentorium
19
20
:
Alai pelindung dlri saal
mengendarai sepeda motor
yang sangat dlanjurkan:
1. Helm
Helm sesuai standart SNI. tidak
mudah lepas, nyaman digunakan
Helmmelindungicederakepala
2. Jaket
Jakel sesuai standart, tidak terlalu
Ionggar dan tidak terlalu ketal,
warna jaketjelas terlihal
Jakel melindungi cedera bahu,
memar di dada, laserasl kulit yang
bera! dan cedera punggung
3. Sarungtangan
Sarung tangan sesuai standart,
melindungi tangan dan jari tangan,
dapa! digunakan fungslnya saat
mengendarai sepeda
Sarung tangan melindungl kerusa
kan tangan danian yang beral
4. Celana Panjang
Celana panjang sesuai standart,
tidak terialu longgar dan tidak ter-
lalu ketal, wamajakeljelas teriihal
Celana panJang melindungi kaki
dan infebi akiba! kontak dengan
aspaldijalan
5. Sepatu Boot
Sepatu boot sesual standart,
me1indungi kaki, sendi lutul dan jan
kakl, serta kualdari goresan
Sepa!u boot melindungi kaki dan
abrasi kerusakan syarafyang bera!
dan amputasijari kaki.

t .- hi ...... -
Alat pellndung dirt
saal mengendaral mobil
Sabuk pengaman (Seatbelts)
seaual standart:
Mengurangi risiko terbentur-
nya lubuh ke arah depan saat
berkendara
Mengurangi keparahan yang
~ m b u l akibat cedera
Mencegahcederadengan kaman lainnya
,
Tambahan laplsan pellndung_
1. Mengurangi deselerasilengkorak
2. Menyebarkan gaya dari luar
3. Mencegah kontak lang sung
Clrl helm yang baik-""
1. Lapisan pelindung luar yang kuaUkeras
2. Lapisan penyerap gayalimpact
3. Lapisan padding -;.. memberikan rasa
nyaman dan 'pas' saal dipakai
4. Pengikatl 'chin strap'
Mencegah korbandari impak(akibalyangserius) kecelakaan kendaraan
Sabuk pengaman sesuai standar!, yang paling aman dan sering digunakan di mobil, van, minibus,
truk adalah tiga titik putardan diagonal ("!hree point lap and diagona/j
B. MATERI ORIENTASI PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN
1. Gambaran Umum
.:. Kecelakaan bisa terjadi dimana saja. tiba-tiba dan tidak
diharapkan, sehingga ketika seseorang berada di lokasi
kejadian kecelakaan dan korban membutuhkan per-
tolongan segera sedangkan tenaga medis, sarana dan
prasarana kesehatan tidak didekat lokasi kecelakaan
maka satu-satunya pilihan adalah mencoba melakukan
pertolongan sementara pada korban sebelum per-
tolongan datang atau dibawa ke Rumah Sakit atau Dokter
terdekat.
21
.:. Pengetahuan Pertolongan Pertama pada kecelakaan sangaUah
penting disertai prakteknya untuk melakukannya agar ketika
menghadapi kasus kecelakaan mental penolong sudah siap .
:. Pengetahuan untuk menentukan bahwa korban adalah gawat
darurat sangatlah penting. Gawat darurat adalah kondisi korban
dengan ancaman kematian yang memerlukan per-tolongan
segera. Mengenali tanda kagawat daruratan merupakan hal yang
penting untuk dengan segera membeTikan pertolongan pertama
dan mencegah kondisi karban tidak dalam keadaan yang lebih
buruk. Tanda -tanda pendertta dalam keadaan gawat darurat
memiliki masalah atau gangguan pada jalan nafas (Airway),
gangguan ventilasi pemafasan (Breathing) dan gangguan
sirkulasi darah (Circulation). Dikenal dengan permasalahan pada
A-B-C. Salah satu bentuk kegawat daruratan adalah adanya
pasien dengan henti nafas dan henti jantung. Penanganan henti
nafas dan henti jantung harus segera dilakukan aleh petugas
yang pertama mengetahui dengan melakukan Resusitasi
Jantung Paru (RJP), untuk mengemballkan fungs; jantung dan
paru .
:. Meminta pertolongan merupakan tindakan yang sangat pen-ting
dalam upaya mencegah kematian dan kecacatan akibat
kecelakaan lalu lintas. Semakin cepat datang pertolongan,
harapan hidup korban makin besar.
.:. Korban kecelakaan lalu lintas biasanya mengalami perdarahan
hingga patah pada ang90ta tubuh sehingga perlu pertolangan
untuk menghentikan perdarahan dan melakukan fiksasil
imabilisasi pada anggota tubuh yang patah untuk mengurangi
nyeri dan keparahan akibat perubahan posisi saat dipindah dan
lokasi ke mobiVambulans atau daTi mobil ke Aumah Sakit.
.:. Alat transportasi seperti Ambulans, mobil pTibadi sangat me-
nunjang dalam menyelamatkan jiwa karban kecelakaan lalu
lintas. Mengangkut, meletakkan posisi karban serta menidur-
kan membutuhkan teknik khusus agar tidak membahayakan
korban.
1. Tujuan
22
Tujuan Umum:
Meningka1kan penge1ahuan pertolongan pertama pada kece-
lakaan bagi siswa dan masyarakat pengguna jalan
Tujuan Khusus:
1. Agar siswa dan masyarakat pengguna jalan mengetahui Prinsip
Umum Pertolongan Pertama kecelakaan
2. Agar siswa dan masyarakat pengguna jalan mengetahui kasus
gawat darurat
3. Agar siswa dan masyarakat pengguna jalan mengetahui dan
mampu cara meminta lolong
4. Agar siswa dan masyarakat pengguna jalan mengetahui cara
melakukan resusitasi jantung-paru
5. Agar siswa dan masyarakat pengguna jalan mengetahui cara
menghentikan perdarahan dan memasang pembalutan
6. Agar siswa dan masyarakat pengguna jalan mengetahui cara
memasang bidai
7. Agar siswa dan masyarakat pengguna jalan mengetahui cara
evakuasi atau transportasi korban kecelakaan
1. Materi
NO MATERI POKOK MATERI
1 Pnnsip umum Maten yang disampaikan tentang pnnsip umum per-
Pertolongan tolongan pertama, meliputi:
Pertama pada
1. Pengetahuan adanya bahaya pada koman, misalnya:
kecelakaan
pingsan, syok, perdarahan, palah anggola tubuh
2. Pengetahuan melakukan Respon pada korban
3. Pengetahuan cara meminta tolong
4. Pengetahuan cara menolong sorban dengan untuk
"Bantuan Hidup Dasar" meliputi Airway (membebaskan
jalan Nafas), Breathing (ventilasi) dan Circulation (kom-
presi).
2 Penyampaian A. Waktu penyampaian maten 4 jam, terdin dan:
Maten
Teon: 1 jam
" Praidek: 3 jam peserta dibagi menjadi kelompok-
kelompok
B. Maten yang disampaikan tentang:
1. Pengertian Gawat darurat
Gawat darurat adalah kondisi korban dengan ancaman
kematian yang memerlukan pertolongan segera.
2. Kasus gawat daru .. t, misalnya: pingsan, syok, per-
darahan, patah anggota tubuh
3. Tanda-tanda kegawat daruratan
Tanda -tanda penderita dalam keadaan gawat darurat
memiliki masalah atau gangguan pada jalan nafas
(Airway), gangguan ventilasi pemafasan (Breathing)
dan gangguan sirkulasi darah (Circulation).
3
Resusitasi Materi meliputi:
Jantung Paru
1. Penanganan henti nafas dan henti jantung dengan cara
melakukan pijat jantung dan pemafasan bualan, untuk
mengembalikan fungsi jantung dan paru.
2. Praktek bantuan hidup dasar A-B-C
4 Menghentikan Maleri yang disampaikan tentang:
perdarahan
1. Tujuan pembalutan
dengan mema-
Tujuan pembalutan adalah untuk menghentikan per-
sang Balut darahan, mencegah infeksi, mengurangi rasa sakit dan
mencegah kerusakanjanngan luka yang makin berat.
24
:
NO MATERI POKOK MATERI
2. Kegunaan pembalutan
Guna pembalutan adalah:
a. Menutupluka agartidakterl<ena debu, kotoran,dll.
b. Menghentikan perdarahan dengan tekanan
c. Mengurangi atau mencegah pembengkakan
d. Membatasi pergerakan
e. Mengikatkan bidai.
f. Membalut luka tusuk dengan benda yang masih
menancap (Balutan donat) untuk stabilisasi benda
yang menancap
3. Macam-macam pembalutan
a. Pembalutan segitiga atau mitela
Pembalut segitiga dibuat dan kain putih yang tidak
berkapur (morl), kain tipis, lemas dan kuat.
b. PembalutPlester
Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan
penank (patah tulang, sendi pahallutut meradang),
fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit),
Beutan (alat untuk merekatkan kedua belah pinggir
luka agar lekas teriutup).
c. Pembalut Pita Gulung
d. Pembalut Cepa\.
Pembalut ini siap pakai terdiri dan lapisan Kassa
stenl, dan pembalut gulung.
4. Praktek memasang pembalutan
5 Memfiksasi Maten yang disampaikan tentang:
anggota tubuh
1. Tujuanpembidaian
yang patah
Tujuan pembidaian adalah mempertahankan kedudu-
dengan
kan (fiksasi) tulang yang patah untuk menghindan
memasang
gerakan yang ber1ebihan dengan menggunakan Bidai.
Bidai
2. Syarat Bidai
Syarat pemasangan bidai:

Bidai harus melebihl dua persendian yang patah

Bidai harus terbuat dan bahan yang kuat, kaku dan pipih.

Bidai dibungkus agar lunak.

Ikatan tidak boleh tenalu kencang karena dapat merusak
janngan tubuh tetapi juga jangan kelonggaran.
25
NOI MATERI
6 I Memfiksasi
anggola lubuh
yang palah
dengan
memasang
Bidai
26
POKOK MATERI
Jika ada luka, lutup luka terbuka dengan kassa steril
sebelum dibidai, pasang bidai di sisi yangjauh dari luka
Jika ada tulang yang menonjol, jangan mencoba untuk
menekan masuk kembali segmen tulang yang menonjol.
3. Macammacam Bidai
Macam alal-alat bidai:
a. Bidai Kaku (Rigid Splinl)
Dapal dibual dan bahan apapun (kayu, logam, fibar
glass)
b. Bidai Lunak (Soft Splinl)
Banlal,Air splints (PASG),
c. Bidai Traksi (Traction Splinl)
Untuk frakturekstremitas bawah
Thomas splint, Hare traction splint
4. Praktek memasang Bidai
Maten yang disampaikan:
1. Definisi Evakuasi atau transportasi
Evakuasi atau transportasi adalah kegiatan memindah-
kan karban dan Iokasi kecelakaan ke lempal lain yang
lebih aman atau ke fasilitas kesehatan seperti
Puskesmas atau Rumah Sakit
2. Syarat Evakuasi dan transportasi
Syarat evakuasi atau transportasi karban sebagai berikut:
1. Kondisi karban cukup baik
2. lidakada gangguan pemapasan
3. Pendarahan sudah di atasi
4. Lukasudahdibalul
5. Palah lulang sudah dibidai
3. Cara Evakuasi dan transportasi
3. Cara evakuasi atau transportasi korban:
a. Tanpamenggunakanalatatau manual
Pada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak
pendek dan korban cedera ringan, dianjur1<an peng-
angkatan korban maksimal4 orang
b. Dengan alai (landu)
4. Praktek Evakuasi atau transportasi soman
BANTUAN HIDUP DASAR
OAII!:NTASI peATOLONOAN
peATA ... ". PADA KIlCII!L..AKAAN
Warm up!
So,u.nc. 01 PRIMARY SURVEY
{n" I" CO"." .,4., '.4 "",<hi (SURVEI AWALl
'f ,.""",,10
... b Ch,k Soh" ':'Adalah langkah yang
' .nchlnl c uU""u MENDASAR dan PRIORtTAS
Oanl"' <I Sh,k. ,nd H t
""cul'tlon 'H ...... a., dalam penanganan suatu
H, lp , r Ach .. , ., ... '" keadaan DARVRAT (Emergency)
PRIMARY SURVEY
(SURVEI AWAL.l

)oDRAB. e
>0 - DI\.NOER (&. ... 1'.,
,..R _ RESPONSE' ........ )
>A-A'_AY,.JaIoon_)
loB -BREATHING(_I
>e - CIRCUlATION (_I
o
R - R[SPONSE (REAKSJ)
f'EHlUUA,. TJlI\'HA.,..,. nHGKAT
KJ/lSADAR,O,N ""_
Peri .... pa.1en dan
.matl responnya
Panggll pa.ien dengan
cukup kar
Goyangkan bahunya
denganl.mbul
BU. tldak .da respons teriak panggil banluan
B - BREATHING [Napas)
PENII..AIAH PERNAFASAH:
o _lI"'l'kan naik Uumya cI..:II (LOOK)
o .......... (LISTEN)
o RaMUn 1IdanyII .... udIn (l'EEL)
waktu ,..nl1.l ... IIdaII; _ II _ 5
_.
"'-1.1 ........ p ..... n MUp pad.o
-,.1 .... 1 .... 1
Pand"'&an ,..nolo"ll .... nghadap
... tubuh","n
DANGER'" BAHAVA
S.'a'" ..... ng ...... tl 1<0ndl.1
baha)'a a.bal" ...... a Ie"l<an
tlndalean
e artlndaklah bll. k d n
t.' . h ...... n
.... tlkan tldak ada I.gl ko<ban
KONOI '" (lAHAYA:
aeh.ye had ... o.e"g ,.In
aehaya t ....... _ ... dl .. .. "dl.'
aehay_ , had ... ko._"
A - AIRWAY OALAN NAFAS)
!!.II
BII

._ ....... "->
d
"'.", ......... j .... n
--
................

_II nJ .. .., .... ' ..
_d ... _
. ..Ino
B BREATHING (NafJ8S}
Jlka paslen bernapas :
Letakan pada Recovery Position
Jtka paslsn Tldak Bemapas :
Segera berikan 2x Napas Buatan

?7
B - BREATHING (Napss)
Ev.,,,,,,1 pembt11.n nm. bu.tan .clltkUlI:
.... ObH ...... , nalll lU1'\1f\R)" cIadI
.,. Mendeng. dan .......... n udano ""'l'IIr
waill" .1uI ...... ,
IJ Penyeb.b memberlkl" pern., .. ," bull'"
.d.I.II pol/sl d," dill" ""II ben.,
KAPAN DIMULAI CPRlRJP?
TIDAK ADA NAPAS DAN
TIDAK ADA NADI
Tujuan CPR'" Mengembalikan fungsi
Jantung dan Paru-paru kepada kondisi
semula/normal
="-
POll ... ., .,.""" _go/<
"fill 'paI !Halo, dada
.orben. ling"
.,doI ....... m..,_ 01
luIa""dIO""...,_m'-
,=.
ArQno p_IIa ... ...
111< .. .., "" .... ,. .... 2 (1/
.. glcMlboil> npol
m..,ganglclllq" ..,do
poI",,_n <lido
.. -
[Il
KAPAN BERHENTI CPR/RJP
eu. korb.n NAPAS Norm.l.
Bli. dal8ng B.nlY'" M,di.
Anda K.I.I.h.n
ell. korlHln dlnyatak,n m'
n
InSS.1 91.h
I!.2!lli
28
C CIRCULATION System
I Sis/em SIRKutASI)
-
PeriksaiCek
NADI
BlIa nadi teraba,
periksa/Cek bila
ada perdarahan
HEBAT
BUa nad! tldak
taraba lakukan
CPR
LL"'GXAIURUTA.N T1NDAKAN
"'-'-
'.rlulUl d,Ii.'.orb.n 6
L.II " .... ""g,n I..ng .a.-_.
I.ng. '""ng 01.
dill II IIng.n ,.ng ptrtam. .
Llllk.n 1,"pI.t.ng.n .. nn"L!5
Kune! 1 .. , IIng.n ,nd. untuk .
m.y.k"hn 1iCI dany'
I.k.n.n p.<I. M.ng ,,,"uk
dink_ "y .
Jlng.n I.ku".n p.n n." <II . .........
d'.llk .bdom.n .,." dlulung
b.w.k lu"no d.d.
LANPiAIURliTAN TINDAKAN CPR
Selel.h 30.
p .n. k .n. n 01 nJu Ik. n
dono.a 2.
b ... lon
!tlllo;I n
d.da:n.p .. bU'lIn
30,2
RATE' IIhn Up.
urm,al!
, .... ..... .. ,.
. ... ,-,
...................
.......
.._".-
.... b' ........ ".
,"', .. _ ...
::':." ......... .
......... ,

......
... " .......... , ..
Shock
, ,." ....
,. __ ..
.. .......... ..
. ..... -
..........
.........
J .....
........ _ ..
.. .. -....... .
_'.0
-'.'

.._ ......
.., .. -
,_ ............ .
._ ..
. .. _ ........ ,
.. ..... ........ .
....... t ...
---
----
_ ... _-----
--_ .... _---
----
----.=----
----
_ ............. -
--------
---
----
Pendarahan

Taka'I perr'rlU .. hido..v darcI" II'Wlllllrakan
buja1 dan bIIuli'*
Dua. legak dan IIiJIk !Tencondong ke depa"l
lls<lhaluln dir.h
Pertlan
6erf1.r111"' i rn9I1 I..Wp bagl., kJka dan mencegah
konlaTlllUII ....
.. dan mBrclcrtrol
'" "",,
Merv::egah I.lkil YlniI_bih
-....----
It
--.. ...
_.----
M ________ , ..

T\II.4I!lillgian Luloa di!!ngan kiln IMnih
."
,*" "9urtl*; "*I

... ------
--':.::.."::""'-
C. MATERI PENCERAHAN LINTAS PROGRAM DAN SEKTOR
1. Kementerian Kesehatan :
a. Kasuskecelakaandi Duniadan Indonesia
b. Faktor risiko terjadinya kecelakaan dan pencegahannya
c. Pentingnya penggunaan A1at Pelindung Diri (APD) dari sisi kesehatan
d. Efek kesehatan yang timbul karena kecelakaan (berupa sketsa,
kaokatur, foto, dsb)
e. Perubahan perilaku siswa ke arah positif
29
2. Kementerian Perhubungan:
a. StandarpenggunaanAPD
b. Pemahaman ramburambu
e. Orientasi Safety riding (berkendara yang aman)
3. Polri:
a. Sosialisasi UU No. 22tahun 2009
b. Peragaan peraturan/senam lantas
4. Kementerian Pendidikan Nasional:
a. Materi keselamatan yang terkalt dengan keselamatan jalan di
masukkan dalam ekstra kurikuler misalnya saat Masa Orientasi
Siswa(MOS)
b. Pendidikan perilaku sehat berkendara sejakdini
5. Kementerian PU :
a. Standar keamanan fasilitas jalan
2. TEKNIS PELAKSANAAN DISKUSI METODE PARTICIPATORY
Alat dan bahan :
- Spidol
- Karton manila (potong uk 1 Ox3 em)
- Karton ukuran 50x25 em
- Double tape
Langkah-Iangkah :
30
- Peserta dibagi kelompokkelompok dengan 1 orang pendam-
ping dan 1 orang guru, misalnya: dibagi menjad; 10 kelompok,
masing-masing 1 o orang.
- Paserta dibagikan alat-alat yang diperlukan (kertas kecil-keeil
@20buah,dankartaskartonuntukmenempelkankertaskeeil).
- Pendamplng menerangkan langkah-Iangkah berlangsungnya
diskusi.
- Pertanyaan yang diberikan pada peserta berkaitan dengan pen-
eegahan faktor risiko kecelakaan dan penang-
gulangan kasus-kasus keeelakaan.
- Peserta diminta untuk menuliskan sebanyak-banyaknya sagala
sesuatu yang diketahui tentang partanyaan di kertas-kertas keeil
yang telah dibagikan.
- Hasil ditempelkan pada karton besar.
- Pendamping menjelaskan kembali hasil-hasil tulisan peserta
dan mengajak menarik kesimpulan dari pekerjaan yang telah
dibuat.
- Waktu pelaksanaan 15-30 menit.
Pendamping:
- Dinas Kesehatan (1 0 orang)
- Guru SMU yang ditunjuk (1 0 orang)
Rincian Topik:
- Faktor Risiko KLL
- I
Manusia: Kondisifisik , psikis, pengetahuan dan ketrampilan
Kendaraan: kelayakan, kelengkapan kendaraan
Lingkungan: Jalan, Rambu lalu lintas, cuaca
- Penggunaan APD
Kenapa memakai Helm?
Jenis Helm yang dipakai?
Manfaat Helm yang peserta tahu?
APD lain yang berkaitan dengan keselamatan berkendara (baju,
sarung tangan, sepatu)
w

'
"

4. CONTOH JADWAL KEGIATAN
PEKAN BERPERILAKU SEHAT UNTUKAMAN DAN SELAMAT
JAOUAL TENTANIVE
PEKAN BERPRILAKU SEHAT UNTUK AMAN DAN SELAMAT 01 JALAN
HARIITGUJAM URAIAN
HARII
09.00 10.00 B. Pemberian materi pencerahan kepada slswa
dan penggunajaJan
1. Pencegahan dan penanganan kejadian kecelakaan
olehKemkes
2. Penetapan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jlan Oleh Mabes Kepolisian RI
3. Aspek keselamatan penggunaan Alat Pelindung
Diri dan orenlasi Safeti Rinding oleh Kemhub
10.00 15.00 b. Orientasi Pertolongan Pertama Pad a Ke-
celakaan
09.00 - 12.00 c. Pelaksanaan Deteksi Dini Faldor Rislko
HARIII
09.00 - 09.30 Acara Pembukaan
1. Laporan Ketua Panitia
2. Sambutan Walikota
3. Sambutan dilanjutkan membuka acara oleh D ; ~ e n
P&PL
4. Do'a
09.30 - 11.30 1, Simulasi Pertolongan Pertama Pada Keceiakaan
2. Deklarasi Siswa
.
3. Simulasi Safety Rinding (Berkendara yang aman)
4. T estimoni ortua yang kehilangan anaknya karena
kecelakaan
5. Quizdengan pembagian doorprize
6. Pelepasan balon putih dimulai dengan berdo'a dan
mengheningkan cipta untuk korban kecelakaan,
satu orang satu balon
7. Kampanye keselamatan membawa dan membagi
kan poster, leaplet kepada pengguna jalan.
-- -- - -
5, RUJUKAN
Motorbike clothing, Departement of transport and main roads, What to
wear before you hit the road brochure, 2009
Seatbelts and child restraints, a Road Safety Manual for decision- makers
and practitioners WHO, 2009
Helmets, WHO, 2006
Manual Students course, Biomechanics and Mechanisms of Injury, BTLS,
UNIBRAW, Malang 2006
Penanggulangan Pendenta Gawal Darurat I PPGD, Fakultas Kedokteran
Indonesia. tahun 1998
Manual Student Course, Advance Trauma Life Support ATLS 1997 I
Rumah Sakit Sardjito, Jogyakarta 1998
Bahan presentasi BALUT BIDAI , oleh Dr Yuda Handaya SpS
FlnaCS,FMAS, Universitas Gajah Mada, Indonesia
Bahan presentasi, BANTUAN HIDUP DASAR, Dr Ugi Sugiri , Sp EM,
Rumah Sakit Fatmawati
34
6. KONTRIBUTOR
Dr. Azimal M Kes
Sumarsinah, SKM, M.Epid
dr. Esti Widiastuti, M.Sc.PH
dr. Farina Andayani
dr. Ugi Sugiri. Sp EM
AKBP Subono
Ir. 8esty Ernani, MURP
dr. Tjetjep Ali Akbar
dr. Budi Raharjo
dr. Mach. Waskito Woelandoro
dr. Fristika Mildya
Tinitah Sri Amrantasi, 8.805, M.Si
IT. Ade Sutrisno, M.Kes
Suhardaningrum, SKM, MM
SukTa Basuki, S.Sos
NUT Idayanti, SKM
Yolmisatri, SKM

You might also like