You are on page 1of 10

PROPOSAL KEGIATAN NAGARI SIAGA KULIAH KERJA NYATA

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KEGIATAN NAGARI SIAGA DI NAGARI KAMPUNG PINANG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM TAHUN 2011 (Pembuatan Jamban Sehat Berbasis Masyarakat)

Oleh MUSTIKA (BP: 0810332044) (BP: 07120193)

SITI NORBAYA BINTI ADNAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 2011

A. JUDUL Pemberdayaan Masyarakat Dalam Kegiatan Nagari Siaga Di Nagari Kampung Pinang Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam Melalui Pembuatan Jamban Sehat Tahun 2011.

B. LATAR BELAKANG MASALAH Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Dalam Undang-undang No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Derajat kesehatan di Indonesia masih terhitung rendah bila dibandingkan dengan beberapa negara tetangga. Permasalahan utama yang dihadapi adalah rendahnya kualitas kesehatan penduduk, antara lain ditunjukkan dengan masih tingginya angka kematian bayi, anak balita, dan ibu serta masih tingginya angka kematian akibat penyakit menular. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa. KKN merupakan wadah bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang telah didapatkan di bangku perkuliahan untuk memecahkan masalah yang ada dalam masyarakat. Secara prinsip Kuliah Kerja Nyata

mengandung beberapa unsur yaitu Keterpaduan tridharma perguruan tinggi (Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat), Interdisipliner dan Lintas sektoral, Berdimensi luas dan Komprehensif, Realistis, dan Pragmatis. Universitas Andalas sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Sumatera Barat mewajibkan semua mahasiswanya untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata sebagai bentuk pengabdian mahasiswa pada masyarakat. Sebagai mahasiswa bidang kesehatan, pengabdian diri kepada masyarakat yang dilakukan mempunyai tujuan akhir terjadinya peningkatan derajat kesehatan masyarakat itu sendiri. Kegiatan yang dilakukan disesuaikan dengan keadaan dan situasi di daerah tersebut. Pemberdayaan ini dilakukan oleh mahasiswa di dalam masyarakat di luar kampus dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) untuk melaksanakan pembangunan yang semakin meningkat, serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi antara materi kurikulum yang mereka pelajari di kampus dengan realita pembangunan ditengah masyarakat. Jadi, program pemberdayaan ini merupakan keterpaduan antara kegiatan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dalam bentuk penerapan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Salah satu daerah yang merupakan target dari program pemberdayaan adalah Nagari Kampung Pinang Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam. Nagari Kampung Pinang termasuk kedalam Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam memiliki luas wilayah sekitar 875 Ha. Nagari Kampung Pinang terdiri dari Tiga

jorong, yaitu Balai Selasa, Batang Piarau, dan Pasar Durian. Dalam Nagari Malampah terdapat dua puskesmas pembantu, 1 BKIA, dan 6 Posyandu. Adapun masalah yang dihadapi adalah belum terbentuknya konsep nagari siaga di Nagari Kampung Pinang. Hal ini disebabkan belum terkoordinasinya program nagari siaga di nagari tersebut. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai institusi yang begerak di bidang kesehatan masyarakat merupakan tonggak utama dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat

C. PERUMUSAN MASALAH Mengingat pentingnya program nagari siaga, maka di Nagari Kampung Pinang perlu dibentuk Nagari Siaga dengan melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat melalui pembuatan jamban sehat di Nagari Kampung Pinang . D. TUJUAN 1). Tujuan Umum Tujuan diadakannya nagari siaga yaitu terbentuknya nagari yang memiliki sumber daya yang siap dan mampu mencegah dan mengatasi masalah - masalah kesehatan (bencana & gawatdarurat) secara mandiri. 2). Tujuan Khusus a. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam melaksanakan perilaku

hidup bersih dan sehat.

b.

Meningkatkan kepedulian masyarakat dan tanggap terhadap masalah kesehatan diwilayahnya

c.

Meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan siaga terhadap resiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan

d. e.

Menciptakan lingkungan selalu bersih dan sehat. Meningkatnya kesiagaan dan kesiapsediaan masyarakat desa terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana, wabah penyakit, dsb).

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari program pemberdayaan ini adalah terbentuknya Nagari Siaga di Nagari Kampung Pinaang Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam.

F. KEGUNAAN Adapun manfaat yang diharapkan dari program Nagari Siaga adalah: 1) Bagi mahasiswa a. Membantu mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama di bangku perkuliahan kepada masyarakat. b. Salah satu bentuk kuliah lapangan sehingga mahasiswa dapat mengaitkan antara teori dengan praktek pada masyarakat. 2) Bagi Masyarakat a. Masyarakat mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat

b. Masyarakat peduli dan tanggap terhadap masalah kesehatan diwilayahnya c. Masyarakat waspada dan siaga terhadap resiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan d. Terciptanya lingkungan selalu bersih dan sehat 3) Bagi Universitas Andalas a. Dapat menyumbangkan ilmu pengetahuan pada masyarakat b. Terciptanya komunikasi yang handal dengan stake holder dan masyarakat dalam rangka peningkatan derjat kesehatan masyarakat. c. Dapat menciptakan model dalam revitalisasi

G. TINJAUAN PUSTAKA 1). Nagari Siaga Nagari siaga adalah nagari/kelurahan/desa yang memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan (bencana dan kegawatdaruratan kesehatan) secara mandiri. ciri nagari siaga adalah a. b. c. masyarakatnya mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat Masyarakat peduli dan tanggap terhadap masalah kesehatan diwilayahnya masarakat waspada dan siaga terhadap resiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan d. terciptanya lingkungannya selalu bersih dan sehat. Poskades merupakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes dapat dikatakan sebagai suatu sarana kesehatan

yang merupakan pertemuan antara upaya-upaya masyarakat dan dukungan pemerintah. Pelayanan di poskesdes dapat meliputi upaya preventif (pencegahan), promotif (penyuluhan), dan kuratif pengobatan yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela lainnya. Kegiatan-kegiatan dalam sebuah poskesdes merupakan kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, secara minimal berupa : a. Pengamatan epidemologis sederhana terhadap penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB), dan faktor-faktor risikonya (termasuk status gizi) serta kesehatan ibu hamil yang berisiko. b. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB, serta faktor risikonya (termasuk status gizi). c. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan. d. e. Pelayanan medis dasar, sesuai dengan kompetensinya. Kegiatan-kegiatan lain yaitu promosi kesehatan untuk peningkatan keluarga sadar gizi (kadarzi), peningkatan PHBS, penyehatan lingkungan, dll, merupakan kegiatan pengembangan. f. Poskesdes diselenggarakan oleh tenaga kesehatan (minimal seorang bidan), dengan dibantu minimal 2 orang kader kesehatan. Untuk penyelenggaraan poskesdes, harus tersedia sarana fisik yang meliputi bangunan, perlengkapan, dan peralatan kesehatan.

Beberapa alternatif pembangunan poskesdes dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut : a. Mengembangkan rumah pondok bersalin desa (polindes) yang telah ada di poskesdes. b. Memanfaatkan bangunan yang sudah ada, yaitu misalnya balai RW, balai desa, balai pertemuan desa, dan lain-lain. c. Membangun bangunan baru, yaitu dengan pendanaan dari pemerintah (pusat atau daerah), donatur, dunia usaha, atau swadaya masyarakat.

H. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN Adapun khalayak sasaran dari program pemberdayaan ini adalah masyarakat Nagari Kampung Pinang, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam. Penduduk di Nagari Kampung Pinang berjumlah 3355 orang yang terdiri dari 1650 orang laki-laki dan 1705 perempuan, dikepalai oleh 862 kepala keluarga. Mayoritas penduduk beragama Islam. Mata pencaharian penduduk yang paling dominan adalah bertani yaitu sebayak 942 orang dan diikuti mata pencaharian lainnya seperti PNS, TNI/POLRI, Pegawai Swasta, Tukang, Buruh, dan Pensiunan.

I. METODE PELAKSANAAN Pengembangan nagari siaga dilaksanakan dengan membantu atau memfasilitasi masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran melalui siklus atau spiral pemecahan masalah yang terorganisasi.

Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam pemberdayaan Nagari Siaga yaitu 1. Sosialisasi Nagari siaga dengan Tokoh Masyarakat terkait dengan

pembentukan Nagari Siaga. 2. Pembentukan Pos Kesehatan Nagari (Poskesri), dapat menggunakan

bangunan yang sudah ada, seperti Pos Pelayan Terpadu (Posyandu) yang sudah ada. 3. Rekruitmen Kader, dengan pendataan kader yang sudah ada dan

kemudian membuat data base kader. 4. Pelatihan Kader, dengan bekerja sama dengan Pukesmas setempat atau

dinas kesehatan kabupaten. 5. Survey Mawas diri, dilakukan oleh kader setelah mendapatkan

pelatihan beserta mahasiswa KKN yang bertujuan untuk mengetahui permasalahan kesehatan yang ada.. 6. Melakukan musyawarah desa, berdasarkan hasil survey mawas diri

untuk menetapkan masalah yang akan di atasi terlebih dahulu dan bagaimana cara pemecahan masalahnya. 7. Pembuatan Jamban Sehat melalui pemberdayaan masyarakat nagari.

J. RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN Persiapan Pada tahap persiapan ini dilakukan perizinan dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai tujuan diadakan nagari siaga serta dijelaskan bentuk kegiatan yang akan

dilakukan. Sosoalisasi dilakukan dalam Musyawarah Masyarakat Nagari. Persiapan akan dilakukan pada minggu pertama pelaksanaan KKN-PPM yaitu pada tanggal 11-18 juli 2011. Pelaksanaan Kegiatan Setelah melakukan musyawarah masyarakat nagari dilanjutkan dengan pelaksanaan program yaitu pembuatan jamban sehat di Nagari Kampung Pinang. Kegiatan dimulai pada tanggal 19 juli 2011.

K. RENCANA ANGGARAN BIAYA Adapun Rencana Anggaran Biaya pembuatan jamban sehat adalah sebagai berikut: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Uraian Material Bagunan Batu Bata Pasir Semen Seng Kerikil Paku Pipa buangan padat diameter 4 Kloset jongkok Pipa air bersih Pipa air kotor 1 Kran 1/2 Pintu KM alumunium Bak 65 x 65 TOTAL Volume Satuan Kuantitas Biji 800 m3 0,87 Sak 16 lembar 3 m3 0,5 Kg 3 m 3 Unit m m Pcs Unit Unit 1 3 3 1 1 1 Harga Satuan 700 125.000 50.000 83.000 176.000 20.000 47.000 160.000 7.000 10.000 38.000 350.000 274.000 Jumlah 560.000 108.750 800.000 249.000 88.000 60.000 141.000 160.000 21.000 30.000 38.000 350.000 274.000 2.879.750

You might also like