Professional Documents
Culture Documents
Mata kuliah wajib jurusan manajemen hutan dan tdk mempunyai prasyarat. 3 sks.
Mrpkn bagian dari Ilmu Pengukuran Hutan (Ilmu yg berkaitan dg penentuan volume batang, pohon, dan tegakan, serta ilmu ttg pertumbuhan dan hasil (Graves, 1906)). Ilmu yg mempelajari aspek-aspek yg terkait dg pengukuran berbagai dimensi pohon utk menentukan potensi hutan (Setyarso, 1990). Pengetahuan ttg pengukuran dimensi pohon, meliputi: diameter, tinggi, atau volume kayu berdiri, ataupun kayu rebah, dan pengukuran pertumbuhan kayu (riap) serta hasil hutan non kayu (Suharlan dan Sudiono, 1973).
kayu
Hasil hutan Potensi Hutan non kayu
Jasa lingkungan
Kayu berdiri
Kayu Rebah
Pohon dan atau tegakan yg sdh ditebang termasuk hasil2nya spt log, kayu gergajian, kayu bakar
Pertumbuh an Kayu
Pertambahan tumbuh Pohon dan atau tegakan dlm waktu ttt Kulit kayu, arang, getah, resin, buah, dsb
Pengukuran dimensi pohon berdiri dan hasil hutan non kayu utk menentukan potensi yg mrpkn kegiatan pokok inventarisasi hutan. Pengukuran dimensi kayu rebah termasuk hasilnya berupa sortimen2 ttt guna mengetahui volume produksi yg diperoleh dlm kegiatan eksploitasi hutan. Pengukuran pertumbuhan kayu dan hasil hutan lainnya, diperlukan bagi pengaturan hutan termasuk pemeliharannya.
Parameter yg diukur
kuantitatif Umur, diameter, penampang melintang, panjang/tinggi, bentuk, tk perubahan diameter thd panjang, volume, lebar tajuk, kepadatan kayu/biomassa jenis, kualitas batang, penampang melintang, kelurusan batang. luas, struktur tanaman, basal area total perha, biomassa total perha, Volume rata-rata perpohon, basal area rata-rata perpohon, diameter pohon, tinggi rata-rata
kualitatif
campuran
homogen
PERLUNYA PENGUKURAN
Krn hutan mrpkan sistem biologis yg dinamis shg perlu adanya pendugaan pertumbuhan
PRINSIP PENGUKURAN
Semua pengetahuan/pengalaman berasal dari pengamatan. Deskripsi kuantitatif memiliki banyak keuntungan. Kuantitas fisik spt frekuensi, individu, intensitas kejadian dpt dinyatakan dg angka. Menyediakan data-data yg bersifat numerik yg dibutuhkan utk membuat keputusan manajemen yg bijaksana.
Sistem Pengukuran
Sistem tradisional: depa, bahu, langkah, pikul, rante, dsb. Sistem Inggris: feet, yard, chain, inch, mile, dsb. Sistem metriks: m,cm, km, dsb.
UNIT PENGUKURAN
Unit Pengukuran Dasar/Pokok : panjang, massa, waktu, suhu, cahaya, dsb. Unit Pengukuran Turunan : volume, kecepatan, berat, dsb.
SKALA PENGUKURAN
Skala Nominal : digunakan utk pengelompokan obyek2, tdk dpt diurutkan krn angka/huruf hanya sbg simbol penggolongan. (misal tipe hutan, golongan tanaman, merek dagang, dsb). Skala Ordinal : digunakan utk pengelompokan obyek2 dg tingkatan ttp tdk berjarak sama. (misal kelas sosial, jabatan, kualita kayu, kualita batang, tempat tumbuh, dsb). Skala Interval : digunakan utk pengelompokan obyek2 dg tingkatan yg berjarak sama ttp tanpa nilai 0 absolut. (misal pembagian waktu, suhu). Skala Rasio : digunakan utk pengelompokan obyek2 dg tingkatan yg berjarak sama serta bernilai 0 absolut. (misal panjang, berat, tinggi, dsb).
SATUAN UKURAN
Satuan Linear Satuan Segi (pangkat 2) Satuan Kubik (pangkat 3) Satuan Berat
1 bahu = 0,75 ha 1 ha = 10.000 m2 1 are (a) = 100 m2 1 acre = 160 sq rd = 10 sq chain = 0,4047 ha 1 sq mile = 640 acre
SATUAN KUBIK
1 stapel meter ( 1 stere) = 1 m3 (ky bkr) 1 cu ft utk kayu gelondongan 1 cord = 8 ft x 4 ft x 4 ft (ky bkr) 1 board ft = 1 ft x 1 ft x 1 inch (ky gergajian)
SATUAN BERAT
1 p fund (jerman) = 0,5 kg = 1 lyre (Perancis) 1 pound = 16 once/oz 1 quarter (qtr) = 28 libra (lb) 1 hundred weight (cwt) = 4 qtr 1 ton = 20 cwt 1 qtr = 25 lb (di USA)
Random Error: dicirikan oleh error yg tdk beraturan, selalu terjd dlm setiap pengukuran. One side random Error: kesalahan acak yg cenderung searah. Systematic Error: ada pola kesalahan, mrpkn fungsi dr kesalahan lain. Compensative Error: saling berkoreksi, memperkecil total error. Accidental Error: pengukuran krg hati2, kurang cermat, kurang pengalaman.
SUMBER2 KESALAHAN
Keanehan bentuk obyek yg diukur Kesalahan krn alat ukur Kondisi lingkungan yg diukur Panca indra orang yg mengukur Metode pengukuran
.. . ..
Ketelitian pengukuran
PENGUKURAN TERESTIS
Pengukuran Terestis terdiri dari: pengukuran jarak, pengukuran sudut, dan pengukuran luas. Pengukuran terestis berkaitan dengan beberapa hal, yaitu:
Jarak, menentukan dalam skala pengukuran alat pengukur tinggi pohon. Sudut, menentukan dalam skala pengukuran alat pengukur diameter pohon. Luas, menentukan dalam perhitungan potensi tegakan.
PENGUKURAN DIAMETER/KELILING
Pentingnya diameter/keliling diketahui:
Mrpkn ciri pohon yg paling mdh diukur shg kesalahan lbh mdh dikendalikan. Mrpkn unsur yg paling penting dan memberi dasar perhitungan bg peubah2 lain, misal bidang dasar: (g) = d2. Dpt digunakan utk menggambarkan struktur tegakan (stem diameter distribution). Dpt utk menentukan ukuran stock suatu tegakan. Penentu volume pohon: V=f(D) Pengaturan Penebangan pohon dg batas diameter
Ht alam prod 50 cm, 35 cm ht alam prod terbts 60 cm, ht rawa
yg diukur umumnya adlh Dbh (diameter at breast height). Utk pohon berdiri
Ukuran-ukuran Dbh
Indonesia:
1,3 m Canada & AS: 4 ft 6 inch1,37 m Jepang: 1,25 m Inggris & negara2 Persemakmuran: 4 ft 3 inch 1,29 m
mrpkn fungsi dr diameter, tinggi dan faktor bentuk batang dg rumus :V=/4xd2xhxf Utk diameter besar hrs lbh hati2 drpd diameter kecil. Perlu ketelitian pengukuran diameter mengingat bentuk batang. Letak dan posisi alat. Satuan ukuran dan pembulatan.
Dbh=d=dbh: diameter setinggi dada dg kulit. c: keliling setinggi dada dg kulit. g: lbd setinggi dada dg kulit. du: diameter setinggi dada tanpa kulit. cu: keliling setinggi dada tanpa kulit. gu: lbd setinggi dada tanpa kulit. db: diameter dg kulit di atas banir. dst: diameter dg kulit pd permukaan tajuk (tinggi batang bebas cabang,stem). d5: diameter dg kulit pd ketinggian 5 m dpt. d0,3: diameter dg kulit pd ketinggian 3 m dpt.
Ideal utk pengukuran pd btg yg benar2 bulat, mulus, tdk ada liana. Adakah? Alat dililitkan sepanjang batang. Kelebihan: ringan & mdh dibawa, pengukuran cukup sekali, murah, kecermatan alat cukup baik, umumnya utk penelitian krn kesalahannya tetap. Kekurangan: cenderung over estimate (terutama bila tdk lurus, pita terlipat, permukaan tdk simetris & tdk rata), sulit utk pohon rebah & besar.
Dari hubungan g = k2 /
Kecenderungan kesalahan
KALIPER
Kelebihan: pengukuran tdk lama, pembacaan mudah, dan kecermatannya tinggi. Kekurangan: alat cukup besar shg krg praktis utk pohon dg ukuran diameter lbh dr 1m terlbh di tempat curam, jika alat kotor seret, utk yg berbhn kayu tdk tahan lama, utk yg metal berat dan mahal.
Kecenderungan kesalahan
Bila salah satu kakinya miring sudut kemiringannya adlh , terutama yg selalu bergerak maka akan terjadi kesalahan sebesar:
K= d1 - d = (d/cos ) - d
d1
KUIS I (27-2-2007)
Apa yang saudara ketahui tentang ilmu ukur kayu dan apa manfaat ilmu ukur kayu di kehutanan? Jelaskan! Apa yang dimaksud dengan pengukuran, penaksiran, dan peramalan? Jelaskan! Apa yang dimaksud dengan skala ordinal? Sebutkan 4 contoh skala interval! Jelaskan perbedaan ketepatan dan ketelitian! Jelaskan manfaat mengukur diameter!
GARPU POHON
Satu garpu berkaki 2 dan bersudut 60o. Hasil pengukuran berupa klas intrval diameter, biasanya 5 atau 10 cm. Digunakan dg menjepitkan pohon pd garpu tsb.
Skala pengukuran
Mempunyai skala interval ukuran sebesar:
S =1/2 d cotg 1/2a
Di mana: S: jarak dr ttk singgung garpu dg batang kayu ke titik sudut a. d: diameter kayu. a: sudut alat ukur.
Kesalahan
Tugas 2
BILTMORE STICK
Mula-mula digunakan di Sekolahan Kehutanan di Biltmore AS. Berbentuk batang dengan skala-skala tertentu. Alat dipegang dg tangan lurus & ditekankan pd bagian batang kayu yg hendak diukur dg jarak kira-kira 25 inchi (62,5 cm) dr mata pengukur serta ujung yg satu berimpit dg bidang kayu yg diukur.
Skala pengukuran
Skala pengukuran:
a = d/(1+d/s) Di mana:
a:skala pd biltmore stick. d:diameter pohon. s:jarak antara mata dg pengukur dg alat ukur.
Kesalahan
Tugas
Tugas : cara kerja, kelebihan dan kekurangan, skala pengukuran, dan kesalahan pengukuran.
=120o
Dpt digunakan utk mengukur Diameter di atas dbh (Upper-stem diameter). Penta prisma Optical caliper Spiegel relascope Dendrometer
DENDROMETER
Digunakan utk mengukur diameter pohon berdiri pd berbagai macam ketinggian. Prinsip kerja:
SPIEGEL RELASCOPE
Menaksir luas bidang dasar per ha. Mengukur jarak scr optik dg penyesuaian slope. Mengukur tinggi pohon dg jarak ukur 15, 20, 25, dan 30 m atau lainnya. Mengukur upper stem diameter pd jarak yg tetap. Mengkombinasikan pengukuran diameter dan tinggi. Mengukur
Dbh penting?
Praktis Mempunyai korelasi cukup kuat dg variabel2 pohon yg lain seperti : tinggi pohon, volume pohon, tebal kulit, produksi buah dan biji, produksi getah atau resin, luas bidang dasar, dan luas tajuk.
Luas penampang melintang batang disebut dg luas bidang dasar atau basal area. Cara mengukur:
Konversi dr besaran diameter yg diperoleh dr alat : g=1/4d2 Penaksiran LBDS rata2 suatu tegakan Langsung dg membaca alat ukur luas bidang dasar,
Langsung Tdk langsung: LBD=NxBAF (m2/ha)
KRAMERS DENDROMETER
Cara kerja sama dg tongkat biterlich. Dengan membandingkan lebar tempat bidik dg diameter batang yg dibidik dg jarak tertentu.
DIAMETER TAJUK
Paling tepat diukur dg potret udara.
TEBAL KULIT
Tebal kulit pohon dipengaruhi oleh: jenis pohon, umur, faktor lingkungan, letak pengukuran. Cara pengukuran tebal kulit:
Memotong batang kayu berdiri/rebah. Menyayat kulit tegak lurus batang kayu. Menggunakan alat ukur tebal kulit (bark gauge, ada 2 tipe: paruh dan pahat). Menggunakan alat ukur bor riap.
TINGGI POHON
Definisi
Tinggi adlh jarak terpendek antara satu ttk dg ttk proyeksinya pd bdg datar atau bidang horisontal. Panjang adlh jarak yg menghbngkan antara 2 ttk yg diukur menurut atau tdk menurut grs lurus. Tinggi = panjang Tinggi panjang Dlm menentukan volume, mana yg lbh cermat? Tinggi atau panjang.
Mendeskripsikan :
kuantitas pohon dan pertumbuhan tegakan, yg mrpkn variabel pohon dan tabel volume tegakan atau persamaan yg digunakan utk memprediksi tegakan. kualitas pohon dan pertumbuhan tegakan, pd umur ttt mrpkn dasar dari klasifikasi indeks tempat tumbuh/bonita yg merefleksikan kesuburan tempat tumbuh,
Tinggi Total: jarak antara titik puncak pohon dg proyeksinya pd bidang datar/horisontal. Tinggi Batang Bebas Cabang: jarak antara ttk lepas dahan/cabang dg proyeksinya pd bidang datar/horisontal. Tinggi Batang Komersial: jarak antara ttk potong pd batang yg masih laku dijual sbg kayu perkakas dg proyeksinya pd bidang datar/horisontal. Tinggi Tunggak: jarak antara ttk bekas tebangan dg proyeksinya pd bidang datar/horisontal.
Menggunakan prinsip Trigonometri, memerlukan pengukuran jarak, misal: haga hypsometer, weise, Faustman, Abney Level, Sunnto clinometer, Blume Leiss. Menggunakan prinsip geometri, tdk memerlukan pengukuran jarak, misal: christen meter, walking stick.
PRINSIP TRIGONOMETRI
PRINSIP GEOMETRI
2. Dg menggunakan galah
LATIHAN SOAL
1.
Kesalahan dlm melihat puncak pohon. Pohon yang diukur condong. Jarak antara pengukur dg pohon tdk horisontal. Pengukuran jarak tdk tepat khususnya jika menggunakan alat-alat yg perlu ukuran jarak tertentu
Utk jenis tertentu, dbh mempunyai hubungan yg cukup kuat dg tingginya. Hubungan tsb dpt diketahui dg cara analisa batang (stem analisis) indikasi kurva umur tinggi analisa regresi. Variasi hubungan antara tinggi dg diameter tjd krn : perbedaan umur, perbedaan jenis, dan perbedaan kesuburan tanah.
umur (th)
Y tinggi (m)
umur (th)
KURVA TINGGI
Dpt digunakan utk memperoleh taksiran tinggi pohon dr sampel terbatas. Sering dilengkapi dg hubungan antara tinggi batang bebas cabang dg diameter dg analisa regresi. Bersifat khusus utk tiap jenis pohon, umumnya dipengaruhi bonita dan perlakuan silvikultur. Kurva tinggi melukiskan hubungan diameter (kelas diameter) dg tinggi rata-rata pohon (utk menyusun tabel volume).