Interaksi
Sosial
Tujuan Pembelajaran
Dibab sebelumnya, kalian sudah mempelajari tentang nilai
dan norma sosial. Nilai dan norma sosial ini adalah pedoman
bagi kita untuk bertingkah laku yang sesuai di masyarakat. Ke-
napa nilai dan norma ini diperlukan, karena manusia senantiasa
berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan manusia ini
dinamakan interaksi sosial. Pada bab ini kalian akan mempelajari
tentang Interaksi Sosial. Untuk dapat memahami tentang proses
interaksi sosial, maka kalian diharapkan mampu mendeskrip-
sikan pengertian nilai dan dinamika sosial, setelah itu kalian
juga harus mengetahui tentang faktor-faktor yang mendorong
terjadinya interaksi sosial dan dinamika sosial. Jika kalian
sudah dapat memahami hal-hal tersebut, maka kalian dapat
menjelaskan tentang hubungan antara interakasi sosial dengan
keteraturan sosial.
Manfaat kalian mempelajari bab ini adalah kalian bisa mema-
hami proses intraksi sosial dan dinamika sosial yang berlangsung
dimasyarakat.Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis yang men-
yangkut hubungan antara orang perseorangan, antara beberapa kelom-
pok manusia, maupun antara perseorangan dengan kelompok. Interaksi
sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas sosial. Apabila kedua
syarat itu tidak terpenuhi, maka tidak akan terjadi interaksi sosial. Syarat
tersebut adalah;
a. Adanya kontak sosial (social contact)
b. Adanya komunikasi
(Sockanto, 1982/58)
Interaksi sosial antar kelompok-kelompok sosial tidak selalu bersifat
antar interaksi antara individu sebagai anggota kelompok dengan in-
dividu sebagai lawan kelompoknya. Contoh; kelompok A berlawanan
dengan kelompok B. Kelompok A memiliki anggota antara lain X, dan
kelompok B memiliki anggota lain yaitu Y. Secara individual X dan Y
adalah teman dalam satu urusan lain, misalnya dalam urusan dagang.
Interaksi sosial antar kelompok itu akan lebih nyata dan lebih inten-
sif apabila kepentingan kelompok tersebut merupakan kepen-tingan
individu sebagai anggota kelompoknya yang mendukung aktifitas
kelompok yang bersangkutan.
Gregariousness.
‘Manusia sebagai mahluk sosial senantiasa memiliki naluri untuk
berkumpul dan berasosiasi, manusia untuk memenuhi kebu-tu-
hanayaakan selalu melakukan kontak dan komunikasi kemudian
akan melakukan interaksi sosial.
Interaksi sosial pelakunya harus lebih dari satu orang, terjadi melalui
adanya kontak dan komunikasi antar pelaku interaksi untuk mencapai
tujuan, baik tujuan yang disepakati atau tidak disepakati.
Dari contoh di atas maka interaksi sosial dapat dibedakan menjadi
tiga macam yaitu;
1. Interaksi antara individu
Interaksi sosial antar individu ialah hubungan timbal balik yang terjadi
antara orang perseorangan. Hubungan terjadi karena adanya pengaruh,
reaksi atau tanggapan yang diberikan oleh salah satu individu. Bentuk
interaksi antar individu ini dapat berlangsung secara verbal seperti
8tersenyum atau mengedipkan mata. Dapat pula secara fisik terjadi
kontak fisik, misalnya berjabat tangan.
2. Interaksi antara individu dengan kelompok
Interaksi sosial antar individu dengan kelompok ialah hubungan
timbal balik yang terjadi antara orang perorangan dengan kelompok.
Sebagai contoh Kepala sekolah sedang memberikan pembinaan kepada
siswa pada saat upacara bendera.
3. Interaksi antara kelompok
Setiap individu yang memuiliki kepentingan dan tujuan yang sama
dengan individu lainnya akan tergabung dalam kelompok-kelompok
sosial. Kepentingan inidvidu melebur menjadi kepentingan kelompok.
Perbedaan kepentingan dan tujuan antar kelompok ini akan melahirkan
interaksi. Contoh peringatan 17 Agustusan di Kampung yang meli-
batkan kerja sama antar kelompok Karang Taruna, kelompok Posyandu
dan kelompok Remaja Masjid.
Kegiatan (Merangsang Keingintahuan)
Perhatikanlah pola interaksi di sekitar lingkungan sosial, pola
interaksi apa sajakah yang terjadi?
1. Kontak sosial
Secara etimologi (asal kata) kata kontak berasal dari bahasa
Latin yaitu con atau jamaknya cum, yang berarti bersama-sama, dan
tanggo artinya menyentuh. Jadi kontak berarti bersama-sama meny-
entuh.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia senantiasa melakukan
kontak dengan manusia lainnya. Kondisi ini tidak dapat dihindari
oleh manusia karena manusia adalah mahluk sosial. Wujud kontak
tidak selamanya harus terjadi persentuhan secara fisik, tapi juga
dapat secara verbal atau bahkan hanya berupa reaksi pasif (simbol).
Penyampaian pesan sebagai tujuan dari adanya kontak sosial dapat juga
dilakukan dengan menggunakan media atau alat komunikasi, seperti
radio, televisi, telepon, dan sebagainya. Orang yang menyampaikan
pesan disebut dengan komunikator dan orang yang menerima pesan
disebut dengan komunian.