You are on page 1of 1

Sistem Pengendalian Hama Tikus Terpadu (PHTT) untuk meningkatkan penghasilan petani di desa sembung gede.

Hal ini dilakukan sesuai dengan pokok permasalah yang dihadapi pada masyarakat petani di desa sembung gede, diantaranya adalah kegagalan panen yang disebakan oleh hama tanaman seperti wereng, tikus dan kepiting disamping juga terdapat masalah berupa kesulitan pemasaran hasil pertanian dan rendahnya hargajual hasil pertania tersebut akibat dari penjualan hasil pertanian kepada tengkulak yang membeli dengan harga yang cukup murah. Dari ketiga hama yang ada tersebut , hama tikus sangat sulit dilakukan pengendalian disamping sebab tikus biasanya datang secara bergerombolan dan sekali menyerang dapat menghabiskan tanaman pertanian dalam jumlah yang cukup banyak.

Setidaknya ada sembilan cara pengendalian hama tikus sawah. Pertama, tanam dan panen serempak. Cara kedua adalah Sanitasi habitat. Cara yang ketiga adalah Gerakan bersama (gropyokan massal). Keempat,

lakukan Fumugasi/pengemposan. Fumigasi dapat efektif membunuh tikus dewasa beserta anakanaknya di dalam sarang. Selain itu, dapat menerapan Trap Barrier System (TBS). Cara lainnya ialah Penerapan Linier Trap Barrier System (LTBS). LTBS berupa bentangan pagar plastik/terpal setinggi 60 cm Cara lainnya ialah dengan memanfaatan musuh alami, seperti burung hantu, burung elang, kucing, anjing, ular tikus, dan lain-lain. Rodentisida, yang merupakan cara kedelapan ini, digunakan hanya apabila populasi tikus sangat tinggi terutama pada saat bera atau awal tanam. Terakhir, cara pengendalian lokal lainnya dengan memanfaatkan cara pengendalian tikus yanga biasa digunakan petani setempat, seperti penggenangan sarang tikus, penjaringan, pemerangkapan, bunyi-bunyian, dan cara-cara lainnya.

You might also like