You are on page 1of 4

04

September 2012

MUS-MUZMAGZ

dari mustahik ke muzakki

edisi 2 - paguyuban bina insan mulia project

menyapa orang miskin, mengucapkan salam kepada mereka bukanlah pekerjaan yang mudah. dibutuhkan keberanian, kesungguhan dan ketulusan yang luar biasa

MENYAPA ORANG MISKIN sebuah pekerjaan yang tidak ringan


By andri zulkar

Menyapa orang miskin bukanlah pekerjaan yang mudah untuk dikerjakan, sungguh sebuah pekerjaan yang berat. Untuk apa menyapa mereka, jika bukan karena sebuah maksud dan tujuan. Yakni menolong mereka. Kita lebih senang menyapa orang kaya daripada orang miskin. Orang kaya tentu saja membawa uang yang banyak. Kata siapa orang miskin tidak bisa membawa uang dan rezeki. Negeri kita sendiri, tiap

kota dan kabupaten yang ada di Indonesia ini setiap tahun selalu memperoleh Dana Alokasi Umum (DAU), apa salah satu faktor besar dan kecilnya dana DAU tersebut diterima setiap daerah? Jawabannya adalah jumlah orang miskin. Jadi orang miskin adalah orang yang berjasa memperkaya para pejabat di negeri ini. Tanpa keberadaan mereka, maka mustahil dana yang berasal dari pusat dalam bentuk DAU akan turun ke daerah. Hanya saja, dana

tersebut lebih banyak dimanfaat kan bukan untuk kepentingan kemiskinan. Dana tersebut lebih sering dimanfaatkan untuk kepentingan non-kemiskinan. Inilah yang menjadikan negeri ini selalu ditimpa kemiskinan, hak orang miskin saja ditelan terus, pemerintah yang mestinya terdepan membenahi kemiskinan, kini terlihat sudah menyerah dihadapan kemiskinan. Boroboro mengurus orang miskin menyapa orang miskin saja enggan. [bim]

MUS-MUZMAGZ 04 September 2012

PEKERJAAN HARIAN RASULULLAH SAW


by andri zulkar

MENYAPA ORANG MISKIN


Rasulullah saw adalah manusia yang sering sekali menyapa orang miskin, dan orang yang paling sering beliau sapa, bahkan beliau memberikan wasiatnya kepadanya adalah, sahabat yang termiskin diantara 124.000 sahabat Rasulullah saw. Beliau adalah Abu Dzar Al-Ghifari. Bahkan Nabi memberikan wasiat kepada Abu Dzar, apa saja wasiat beliau kepada Abu Dzar.. Ketujuh wasiat tersebut adalah: 1. Mencintai orang miskin 2. Melihat pada orang yang lebih rendah dalam hal materi dan penghidupan 3. Menyambung silaturahim 4. Memperbanyak ucapan La Haula Walaa Quwwata Illa Billah 5. Berani berkata benar meskipun pahit 6. Tidak takut celaan ketika berdakwah di jalan Allah 7. Tidak meminta-minta Tujuh wasiat ini bukan sembarang wasiat, sudah banyak ummat Islam yang meninggalkan wasiat Rasulullah saw ini. Kita tidak lagi cinta kepada orang miskin,
PELAJARAN WASIAT RASULULLAH SAW KEPADA ABU DZAR MENGGAMBARKAN KEPADA KITA SOSOK BELIAU YANG RENDAH HATI, DAN TIDAK MALU MENYAPA DAN BERBICARA DENGAN ORANG MISKIN

hanya ada satu sahabat yang paling miskin dari 124.000 sahabat Nabi, beliau adalah Abu Dzar al-Ghifari, sosok yang sangat dicintai oleh Rasulullah saw dan selalu disapa olehnya

bahkan cenderung membenci dan mencurigai mereka. Astaghrullah. Kemudian wasiat kedua, hendaknya melihat kepada yang rendah dalam hal materi dan penghidupan. Pernahkah dalam sepekan kita melihat, bertatap muka dengan orang-orang miskin? Sungguh pertanyaan yang mesti kita jawab. Demikian juga menyambung silaturahim, tentu saja bukan kepada orang kaya saja, tapi kepada yang miskin pun kita datangi. Kini kita lebih sering mendatangi orang kaya daripada orang miskin. Alangkah menyedihkan keadaan ini. Tiga wasiat itu saja sudah cukup bagi kita, pentingnya menyapa orang miskin. Jangan sampai seumur hidup kita ini, tidak pernah mendatangi rumah mereka, menyapa mereka dan bersilaturahim ke rumah mereka. Semoga Anda dapat melakukannya. [bim]

MUS-MUZMAGZ 04 September 2012

PEMBERANTASAN KEMISKINAN DI INDONESIA TERBURUK DI ASIA

Kebangetan, Rating RI di Bawah Kamboja & Laos


By rakyat merdeka online [30/10/11]

Indonesia dinilai sebagai negara terburuk dalam menanggulangi kemiskinan. Meski kaya akan berbagai sumber alam, tapi Indonesia satu-satunya negara di Asia Tenggara yang jumlah orang miskinnya meningkat tiga tahun terakhir ini. Hasil penghitungan terbaru menunjukkan penduduk miskin Indonesia meningkat 2,7 juta orang tiga tahun terakhir ini. Yang lebih memalukan lagi, jangankan dibanding Thailand atau Malaysia, Indonesia bahkan tertinggal dari Kamboja dan Laos dalam mengurangi kemiskinan, ujar Direktur Eksekutif Perkumpulan Prakarsa Setyo Budiantoro. Setyo juga mempertanyakan ke-senjangan di Indonesia yang justru semakin melebar. Dia mencatat, jumlah harta 40 orang terkaya di Indonesia tahun 2010 mencapai 71,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 680 triliun yang se-tara dengan 10,3 persen Product Domestic Bruto (PDB). Ini aneh, peningkatan kekayaan orang kaya itu melejit rata-rata 80 persen selama lima tahun terakhir. Jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi yang berkisar hanya enam persen per tahun, jelasnya. Dia berharap pemerintah merombak sistem pembangunan agar lebih adil dan menjadikan pengurangan kesejahteraan sebagai indikator keberhasilan pembangunan. Selama ini target, tukas dia, strategi dan cara pengurangan kesenjangan tidak pernah ada pada dokumen resmi

Ini aneh, peningkatan kekayaan orang kaya itu melejit rata-rata 80 persen selama lima tahun terakhir. Jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi yang berkisar hanya enam persen per tahun" Prakarsa Setyo Budiantoro

GAMBAR KIRI ibu bersama 2 anaknya, saat banjir di ambon belum lama

negara atau dalam perencanaan pembangunan. Menurut dia, melonjaknya angka kemiskinan diakibatkan beberapa faktor. Antara lain sedikitnya lahan produksi milik orang miskin, minimnya penyerapan tenaga kerja dan tidak adanya kebijakan pemerintah pusat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat miskin. Penentuan garis kemiskinan Indonesia sangat politis. Kenaikan kriteria sedikit saja, angka kemiskinan melonjak tinggi. Politik angka kemiskinan untuk pencitraan pemerintah sangat rentan terjadi, katanya. Hal yang sama diungkapkan Research Assosiated Perkumpulan Prakarsa Luhur Fajar Martha. Menurutnya, program kemiskinan yang selama ini dikatakan cukup berhasil hanya dinikmati segelintir orang miskin. Faktanya, masih banyak problem penyalahgunaan dan disorientasi pembangunan yang dilakukan pemerintah.

Ia mengimbau pemerintah mengadopsi garis kemiskinan, sekaligus mengukur keadilan ekonomi. Misalnya, mengukur garis kemiskinan 60 persen dari rata-rata pendapatan atau pengeluaran lingkungannya untuk mengukur ketimpangan sosial. Keadilan sosial ekonomi harus dimasukkan dalam target pembangunan untuk mencegah ledakan sosial dan menjaga pembangunan terus berkelanjutan, tandasnya. Anggota Komisi VIII DPR Sayed Fuad Zakaria menyayangkan lambannya penurunan angka kemiskinan oleh pemerintah. Ia me-nilai, kelembagaan yang menangani kemiskinan menjadi salah satu faktor. Selama ini kemiskinan dikelola oleh 19 kementerian/ lembaga. Itu sangat tidak efektif, ada ego sektoral yang menghambat koordinasi antar lembaga. Bukan itu saja, kalau ingin serius menangani kemiskinan anggarannya juga harus sebanding dan ada skala prioritas, tegasnya. [bim]

MUS-MUZMAGZ 04 September 2012

Rasulullah Saw. bersabda, Pada akhir jaman, akan datang seorang pemimpin yang membagikan harta secara besarbesaran dan tak terhitung.
HR. Ahmad

Gambar bawah : Khalifah Sulaiman yang memerintah selama 46 tahun, dan membawa Dunia Islam kepada kemakmuran, setiap hari Jumat beliau memberikan makan untuk rakyatnya, selesai sholat Jumat

konsultasi memberi makan atau uang sebaiknya?


By andri zulkar

bagaimanakah sebaiknya, memberi makan atau memberi uang - ikhwan, UNTAN JAWABAN : Yang terbaik tentu saja memberi makan. Kenapa memberi makan? Karena perintahnya memang memberi makan. Bukan memberikan dinar ataupun dirham. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. [QS. Al-Insan (76):9] dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. [QS. Al Ma'uun (107):3].

Jadi memberikan makanan adalah sangat dianjurkan, daripada memberikan uang dinar dan dirham. Mengapa memberikan makanan itu utama? Karena orang tidak bisa selamanya menahan lapar, banyak manusia yang mati karena kelaparan, sementara negeri-negeri di sampingnya membuang-buang makanan. Kita menyaksikan di Afrika dan Asia banyak manusia yang kelaparan, namun di Amerika dan Eropa, banyak manusia yang justru menghamburkan uang hanya untuk hobby dan minat mereka, bahkan ada yang mengeluarkan jutaan rupiah untuk anjing dan kucing kesayangannya, namun untuk orang miskin hanya segelintir saja. Ini adalah sebuah hal yang menyedihkan sekali. [bim]

You might also like