You are on page 1of 76

EDISI 01/2010

KEMENHUB TANGKAP PELUANG

INFRASTRUKTUR
PROGRAM PENGEMBANGAN

ASIA 2010
EMPAT MODA 2010

Trans Redaksi
Majalah Kementerian Perhubungan
No.STT. No. 349 SK/Ditjen PPG/STT 1976 ISSN : 0853179X

Infrastruktur Asia 2010


wal April 2010, Indonesia menjadi tuan rumah Infrastructure Asia 2010, Asia-Pacic Ministerial Conference on Public-Private Partnership (PPP) for Infrastructure Development. Kesempatan ini dimanfaatkan Kementerian Perhubungan untuk menarik peran aktif sektor swasta dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi. Sebanyak 30 proyek potensial ditawarkan, dengan nilai total mencapai USD 11 miliar. Menteri Perhubungan Freddy Numberi menjabarkan proyek tersebut bertujuan untuk mengembangkan infrastruktur transportasi nasional. Berikut rincian jumlah dana yang dibutuhkan: Transportasi Darat perlu USD 274 juta; Kereta Api USD 8.076 miliar; Pelabuhan Laut USD 2,124 miliar + Rp 875,21 miliar; dan Transportasi Udara USD 10 juta + Rp 7,08 triliun. Dana tersebut sedianya menjadi sarana menyukseskan empat sasaran pembangunan transportasi nasional jangka panjang yang ditargetkan pemerintah. Pertama, terwujudnya pertumbuhan sektor transportasi dalam rangka memberikan sumbangan terhadap kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional dan perluasan lapangan kerja. Target kedua adalah terjaminnya kepastian dan stabilitas penyediaan jasa transportasi ke seluruh pelosok tanah air. Sedangkan target ketiga adalah mewujudkan penghematan pengeluaran devisa dan peningkatan perolehan devisa dalam penyelenggaraan jasa transportasi. Dan keempat, pemerintah menginginkan adanya peningkatan dan pemerataan pelayanan jasa transportasi ke seluruh pelosok tanah air. Walau masih kekurangan dana, pemerintah tidak hanya diam menunggu. Kemenhub secara nyata bertindak mengembangkan transportasi laut terutama pada pelayaran perintis di tahun 2010 ini. Transportasi terbukti mampu menggerakkan dan mendorong bangkitnya perekonomian dan KEMENHUB TANGKAP PELUANG berkembangnya kehidupan sosial INFRASTRUKTUR masyarakat di daerah terpencil dan terisolir. Hal yang sekaligus menjadi amanah UU No 17 Tahun PROGRAM PENGEMBANGAN EMPAT MODA 2010 2008 tentang Pelayaran.
E D IS I 0 1 /2 0 1 0

Pembina
Menteri Perhubungan RI Wakil Menteri Perhubungan RI

Penasehat
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Inspektur Jenderan Kementerian Perhubungan Dirjen Perhubungan Darat Dirjen Perhubungan Laut Dirjen Perhubungan Udara Dirjen Perkeretaapian Kepala Badan Diklat Perhubungan Kepala Badan Litbang Perhubungan

Pengarah
Kepala Pusat Komunikasi Publik

Penanggung Jawab/Pemimpin Umum


Hanggoro BW

Pelaksana Pimpinan Redaksi


Nina Anggraeni

Editor
Euis EK Nuris Rochmadi Fransiskus Agung Setiawan

Dewan Redaksi
Gatut Aribowo Mia Ermaya Risky Rahardjo E. D. Iskandar Dedi Supriatna

Sekretaris Redaksi
Yosephin Tyasmitha Tumpuk

Photographer
Robinsar Opak Paino Herdin Wisnu Hari Buyung Hari Supriyono

Creative Design
Franky Houtman D. P. Wijianto

Alamat Redaksi
Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat Telp. (021) 3504631, 3811308 Ext. 1122, 1419 Fax (021) 3504631, 3511809 e-mail: puskompublik@dephub.go.id

ASIA 2010

Penerbit
Kementerian Perhubungan RI

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Isi Trans Utama


6-17
Kemenhub tangkap peluang infrastruktur asia 2010 Program Pengembangan Empat moda 2010

Trans Regulasi 18-21


Pelayaran Perintis Masuk dalam Amanah UU

Trans Perspektif 22-25


Jembatan Selat Sunda Dibangun, Transportasi Laut Tidak Mati

Trans News 26-29


Kemenhub Dalami Kasus Kecelakaan Curug

Trans Darat Trans Laut

30-33

Ditjen Hubdat Dorong Pemda Libatkan Swasta untuk Bangun Terminal

74Figure Trans
Nyetir, Jangan Sambil BBM-an Dong...

34-37 38-41

Kala Azas Cabotage Berjalan

Trans Udara

Aturan Baru Tarif Batas Atas Penerbangan

Trans Kereta Api 42-45


Pemda Diminta Giat Pancing Minat Swasta pada Proyek Perkeretaapian

68 Trans Lifestyle
Ketika Kabin Disulap menjadi Hotel Berbintang

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Isi

72 Trans
Iklopedi
Tahukah Anda, Pesawat Terbesar Angkut 1000 Orang?

18Regulasi Trans
Pelayaran Perintis Masuk dalam Amanah UU

Trans Tekno

46-49

RFID Teknologi Pendukung Tiket Kereta Ber-USB

Trans Komunitas
Cintaku Tertambat di Bus Antarkota Antarpropinsi

50-53

70

Trans Safety
Bagaimana Sih Memilih Helm Ber-SNI?

Trans Sejarah Trans Unik

54-57

Kereta Tercepat di Dunia itu Pernah Ada di Indonesia

58-61

Mobil Ketek Dari Mengangkut Tentara Sampai Anak Sekolah

Trans Wisata Trans Feature

62-64 65-67
TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Di Saat Kawah Putih Memancarkan Tiga Warna

Pengabdian Total SeorangPenjaga Mercusuar

Trans Utama

KEMENHUB TANGKAP PELUANG

Selama kurun 2010-2014, pemerintah membutuhkan modal sedikitnya Rp 291,87 triliun dari sektor privat (swasta) setiap tahunnya untuk mengembangkan seluruh moda transportasi Indonesia
Foto: Puskom Publik/Wisnu

INFRASTRUKTUR

ASIA 2010

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Utama

Foto: Puskom Publik/Wisnu

ven Infrastructure Asia 2010, Asia-Pacic Ministerial Conference on Public-Private Partnership (PPP) for Infrastructure Development yang digelar di Jakarta, awal April 2010 lalu, dimanfaatkan Kemen-terian Perhubungan untuk menarik peran aktif sektor swasta dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi. Sebanyak 30 proyek potensial ditawarkan, dengan nilai total mencapai USD 11 miliar. Menteri Perhubungan Freddy Numberi, pada kesempatan itu menyampaikan, Pemerintah Indonesia memiliki keterbatasan pendanaan untuk mengembangkan infrastruktur transportasi nasional. Pemerintah Indonesia mendorong dan membuka seluas-luasnya peluang bagi keterlibatan sektor swasta, baik dalam dan luar negeri, untuk turut berperan aktif. Selama kurun 2010-2014, pemerintah membutuhkan modal sedikitnya Rp 291,87 triliun dari sektor privat (swasta) setiap

tahunnya untuk mengembangkan seluruh moda transportasi Indonesia, baik melalui skema kerjasama antara pemerintah dan swasta maupun Business to Business (B to B), ujar Menhub. Sebagai imbalan, Pemerintah menyediakan insentif bagi swasta yang terlibat. Selain itu, pemerintah juga akan memberikan dukungan untuk memperkecil risiko bisnis bagi investor. Yaitu mengambil bagian untuk membangun bagian dari proyek tersebut, terutama pembangunan konstruksi atau segmen usaha yang masuk dalam kategori non-cost recovery atau tidak memiliki potensi pengembalian modal. Misalnya pembangunan rel kereta api, fasilitas persinyalan, dermaga pelabuhan, pemecah gelombang, dan fasilitas sisi udara (air side) bandara, mapun dukungan la innya yang dapat disediakan dan sesuai dengan kemampuan alokasi anggaran pemerintah, jelas Menhub. Di sisi lain, pemerintah juga telah merevisi sejumlah regulasi untuk memberikan keleluasan

dan kemudahan bagi swasta untuk terlibat dengan menerbitkan paket undang-undang di bidang transportasi. Yakni UU No 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian, UU No 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, UU No 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, serta UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Sebagai penguat, telah pula diterbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No 13 tahun 2010 sebagai penyempurna dari Perpres 67/2005 tentang kerjasama pemerintah dan badan usaha dalam pembangunan dan/ atau pengelolaan infrastruktur. Regulasi sektor transportasi yang baru ini sangat mengakomodasi peran swasta untuk berinvestasi secara luas dalam proyekproyek pembangunan infrastruktur, mulai bandara, pelabuhan, hingga kereta api. Tidak ada lagi monopoli yang dilakukan oleh badan usaha milik negara atas mandat pemerintah seperti sebelumnya. Kemudahan seluas-luasnya juga akan diberikan dalam mengurus proses

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Utama

perizinan, ungkap Menhub. Sejalan dengan itu, Kementerian Perhubungan juga terus aktif menjalankan kebijakan yang mendorong iklim investasi yang sehat dan memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk berpartisipasi dalam pengembangan infrastruktur transportasi. Salah satunya, melakukan percepatan penyelesaian peraturan pemerintah sebagai turunan undang-undang sektor transportasi. Menhub memaparkan, sebagaimana yang tertuang dalam buku panduan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 2009, terdapat sejumlah proyek

transportasi potensial yang direkomendasikan untuk mengikutsertakan keterlibatan peran swasta. Antara lain, untuk kereta api, ada proyek pembangunan KA Bandara lintas ManggaraiSoekarno-Hatta yang saat ini masih dalam proses tender, serta pembangunan jalur KA pengangkut Batubara di Kalimantan Tengah, jelas Menhub. Kemudian di sektor transportasi udara, proyek yang ditawarkan di antaranya adalah pembangunan Bandara Internasional Kertajati, Bandara Juwata di Tarakan, serta pengembangan Bandara Sentani, Papua. Sedangkan di sektor maritim, ditawarkan Pembangunan

Pelabuhan Wisata Tanah Ampo serta Dermaga Bojonegara. Selain yang tercatat pada buku panduan Bappenas, pada kesempatan itu Menhub juga menawarkan proyek transportasi berpotensial lainnya yang bisa digarap oleh pihak swasta. Total terdapat 30 proyek potensial yang ditawarkan, termasuk di dalamnya proyekproyek yang masuk dalam daftar Bappenas. Proyek-proyek itu tidak hanya proyek pembangunan, tetapi juga pengembangan infrastruktur di seluruh sektor, baik darat, laut, udara, hingga kereta api. Pada sektor darat misalnya, ditawarkan proyek pembangunan

Terminal Kargo di Pekan Baru, Riau, dengan nilai proyek mencapai USD 140 juta. Kemudian untuk sektor udara, Menhub menawarkan proyek pembangunan Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, senilai Rp 113 miliar. Selanjutnya, proyek pem-bangunan jalur kereta api lintas Tumbang Samba-Nanga Bulik, Kalimantan Tengah, senilai USD 1,8 miliar. Pada sektor laut, ada proyek pembangunan Pelabuhan Rembang, Jawa Tengah (USD 346,7 juta), pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy, Kalimantan Tengah (USD 484 juta), serta pengembangan alur pelayaran Pelabuhan Belawan Medan (USD 494 juta). Semua proyek-proyek ini adalah proyek yang sangat potensial, papar

Foto: Puskom Publik

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Utama

Foto: www.worldairlinenews.wordpress.com

Menhub. Menhub menambahkan, pembangunan transportasi akan diarahkan untuk peningkatan pelayanan jasa transportasi secara esien, andal, berkualitas, aman dan harga yang terjangkau. Pemerintah tidak ingin kelambatan pembangunan sektor transportasi terjadi, karena itu akan berimbas pada terganggunya pembangunan di sektor perekonomian yang akhirnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kriteria pelayanan transportasi yang handal, papar Menhub, tidak hanya memberikan rasa aman dan selamat, nyaman kepada penumpangnya, tetapi juga harus tepat waktu dan terawat dengan baik agar dapat memenuhi seluruh kebutuhan nasional. Kita juga me-

nginginkan pelayanan transportasi yang kompetitif, di mana pelayanan transportasi haruslah seesien mungkin dengan harga yang terjangkau, ramah lingkungan, serta berkelanjutan. Karena itu, harus dikelola secara profesional, mandiri dan produktif, paparnya. Selain itu, lanjutnya, pelayanan transportasi juga diharapkan mampu memberikan nilai tambah yang besar agar dapat mendukung pertumbuhan produksi nasional, mengkontrol laju inasi, memicu pertumbuhan ekonomi nasional, serta menciptakan lapangan pekerjaan. Karena, transportasi merupakan mata rantai dalam pendistribusian barang dan pergerakan penumpang. Transportasi berkembang sangat dinamis dalam memainkan perannya untuk men-

dukung dan membuat kemajuan di seluruh aspek kehidupan, mulai politik, ekonomi, sosial budaya, hingga pertahanan dan keamanan, ujarnya. Mengacu pada prinsip bahwa perkembangan sektor transportasi merupakan pencerminan langsung pertumbuhan ekonomi di sebuah negara, Menhub menegaskan, pada skala makro Pemerintah Indonesia berharap pelayanan transportasi bisa memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan sektor lain sebagai akibat dari nilai tambah yang diberikannya terhadap produksi nasional. Kemudian di sisi lain, pelayanan transportasi nasional juga harus dapat mereduksi inasi melalui esiensi yang dilakukan pada pendistribusian barang.

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Utama
Sementara pada skala yang lebih kecil, pelayan-an transportasi diukur dari ketersediaan kapasitas, tingkat keselamatan, kualitas pelayanan, jangkauan, serta kemampuan dan kemanfaatannya, jelasnya. Selain dapat diandalkan, Menhub menambahkan, pelayanan transportasi juga harus kompetitif dengan mengedepankan esiensi, harga jual yang terjangkau, ramah lingkungan dan berkelanjutan. Karena itu transportasi harus dikelola secara profesional, mandiri dan produktif. Mengingat di sisi lain, pelayanan transportasi dituntut untuk memberikan nilai tambah yang besar agar dapat mendukung pertumbuhan produksi nasional, mengkontrol laju inasi, memicu pertumbuhan ekonomi nasional, serta menciptakan lapangan pekerjaan. Kementerian Perhubungan, jelas Menhub, memiliki empat pendekatan utama yang menjadi misi untuk merealisasikan visi tersebut. Yaitu, pertama, memulihkan infrastruktur dan fasilitas transportasi dengan melakukan revitalisasi untuk mengembalikan fungsinya seperti sebelum krisis. Kedua, mengkonsolidasi, mereorientasi, serta mereposisi peran dan fungsi Kementerian Perhubungan sesuai dengan konsep pemerintahan yang baik (good governance). Pendekatan selanjutnya adalah membangun infrastruktur transportasi dalam rangka meningkatkan aksesibilitas, kapasitas,

INFRASTRUKTUR ASIA 2010


TRANSPORTASI DARAT (USD 274 JUTA) 1. Pembangunan Terminal Kargo Pekanbaru, Riau USD 140 JUTA 2. Pembangunan of Karya Jaya Multimode Terminal, Palembang , Sumatera Selatan USD 134 JUTA KERETA API (USD 8.076 MILIAR) 1. Pembangunan Lintas Tumbang Samba Nanga Bulik, Kalimantan USD 1.858 MILIAR 2. Pembangunan Padang Monorail, Sumatera Barat USD 465 JUTA 3. Pembangunan Jalur Khusus dan Terminal Batu Bara Lintas MaratuhupKalipapak Balikpapan, Kalimantan Timur USD 484.20 JUTA 4. Pembangunan Lintas Kudangan Kumai USD 890 JUTA 5. Pembangunan Lintas Kuala Kurun Palangkaray--Pulang PisauKuala Kapuas USD 2.071 MILIAR 6. Pembangunan Jakarta Monorail USD 475 JUTA 7. Integrasi Terminal Kargo stasiun Gedebage, Bandung USD 21.1 JUTA 8. Pembangunan Lintas Bangkuang Lupak Dalam USD 1.112 MILIAR 9. Pembangunan Lintas Puruk Cahu Bangkuang USD 700 JUTA PELABUHAN LAUT (USD 2,124 MILIAR + RP 875,21 MILIAR) 1. Pembangunan Pelabuhan Rembang USD 346.75 JUTA 2. Pembangunan Pelabuhan Internasional Maloy USD 484.20 JUTA 3. Pengembangan Pelabuhan Teluk Sigintung di Distrik Seruyan, Kalimantan Tengah USD 89 JUTA 4. Pengembangan Pelabuhan Kumai Port di Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah USD 56 JUTA 5. Pembangunan Pelabuhan Lupak Dalam, Kalimantan Tengah USD 33 JUTA 6. Pengembangan Dermaga Anjir Kelampan dan Anjir Serapat, Kalimantan Tengah USD 89 JUTA 7. Pembuatan Rencana Pembangunan Pelabuhan Bojonegara USD 1 MILIAR 8. Pemangunan Terminal Batubara Pelaihari, Kalimantan Selatan USD 26.44 JUTA 9. Pembangunan Pelabuhan Wisata Tanah Ampo RP. 160 MILIAR 10. Pengembangan Alur Pelayaran Pelabuhan Belawan RP. 494.18 MILIAR 11. Perencanaan Pembangunan Bulk Terminal di Pelabuhan Kuala Enok RP. 211.037 MILIAR 12. Pengembangan Pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak RP. 10 MILIAR

10 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Utama
dan kualitas pelayanan. Kemudian yang keempat, mengimplementasikan penelitian dan pengembangan teknologi transportasi yang esien dan ramah lingkungan untuk pembangun-an yang berkelanjutan, papar Menhub. Dijelaskan, krisis ekonomi yang didahului krisis keuangan pada pertengahan 2007, telah membawa pelayanan transportasi Indonesia pada kondisi yang menghkawatirkan. Ketika itu, operator transportasi tidak mampu untuk melakukan perawatan dan peremajaan armadanya. Pada saat bersamaan, Pemerintah nyaris tidak bisa melakukan rehabilitasi dan membangun infrastruktur baru. Kondisi itu kian diperparah, ketika masyarakat pengguna juga seketika kehilangan daya belinya. Menyikapi hal itu, pemerintah mencanang-kan gerakan percepatan pemulihan pelayanan transportasi. Langkah tersebut menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam memajukan kembali perekonomian nasional untuk menyokong program pembangunan nasional. Sebagai langkah awal, Pemerintah berupaya sekuatnya melakukan penyegaran serta perbaikan terhadap infrastruktur transportasi yang ada. Langkah selanjutnya, adalah melakukan konsolidasi antar institusi Pemerintahan serta merestrukturisasi sumberdaya manusia dan mereformasi regulasi. Dulu, sistem birokrasi pemerintahan Indonesia sangat tidak esien, terlalu berbelit-belit, dan menyusahkan. Karena itulah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan program reformasi birokrasi. Hasilnya, sekarang sudah banyak perubahan. Birokrasi tidak lagi serumit dulu, jelasnya. Hal mendasar yang dibutuhkan untuk dapat mengimplementasikan sistem pelayanan transportasi yang baik adalah keterbukaan serta memberikan pemisahan yang jelas antara fungsi dan peran pemerintah, keterlibatan swasta, maupun masyarakat pengguna.
Dedi Supriatna

TRANSPORTASI UDARA (USD 10 JUTA + RP 7,08 TRILIUN) 1. Pembangunan Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya RP. 113.238 MILIAR 2. Pembuatan Rencana Bisnis Bandara KertajatiMajalengka RP. 21.638 MILIAR 3. Pembangunan Bandara Dewandaru Karimunjawa USD 10 JUTA 4. Pembangunan Bandara Bali Baru RP. 5,1 TRILIUN 5. Pembangunan Bandara Singkawang, Kalimantan Barat RP. 420 JUTA 6. Pembangunan Bandara Banten Selatan RP. 850 MILIAR 7. Pembangunan Bandara Samarinda Baru RP. 995 MILIAR

Foto: Puskom, Publik

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

11

Trans Utama

PROGRAM

PENGEMBANGAN

EMPAT MODA 2010

Kementerian Perhubungan memiliki visi jangka panjang merealisasikan terciptanya pelayanan transportasi ideal pada 2025. Yaitu transportasi yang handal, berdaya saing tinggi, serta mampu memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan perekonomian nasional.

enteri Perhubungan Freddy Numberi mengungkapkan, paska terjadinya krisis ekonomi global yang didahului krisis moneter pada pertengahan tahun 1997, Pemerintah Indonesia terus melakukan pembenahan terhadap pola pelayanan transportasi. Berangkat dari kondisi tersebut, Pemerintah membuat visi dan misi jangka panjang yang tidak hanya sebatas pada tujuan mengembalikan kondisi pelayanan transportasi pada sediakala. Tetapi juga menargetkan terwujudnya tatanan pelayanan transportasi yang lebih maju, yaitu menciptakan pola transportasi ideal pada 2025. Yaitu transportasi yang handal, berdaya saing tinggi, serta mampu memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan perekonomian nasional, jelasnya. Menurut Menhub, sedikitnya ada empat sasaran pembangunan transportasi nasional jangka panjang yang ditargetkan pemerintah tersebut. Pertama, terwujudnya pertumbuhan sektor transportasi dalam rangka memberikan sumbangan terhadap kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional (sustainable growth) dan perluasan lapangan kerja. Target kedua adalah terjaminnya kepastian dan stabilitas penyediaan jasa transportasi ke seluruh pelosok tanah air. Sasarannya adalah untuk meningkatkan kelancaran distribusi barang, jasa dan mobilitas penumpang. Sedangkan target ketiga adalah mewujudkan penghematan pengeluaran devisa dan peningkatan perolehan devisa dalam penyelenggaraan

jasa transportasi khususnya dalam menekan desit neraca jasa dalam neraca transaksi berjalan. Keempat, pemerintah menginginkan adanya peningkatan dan pemerataan pelayanan jasa transportasi ke seluruh pelosok tanah air. Hal ini dalam rangka memberikan kontribusi terhadap pemerataan pembangunan dan hasilhasilnya, serta untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, papar Menhub. Terkait hal itu, Kementerian Perhubungan sendiri telah menyusun beberapa langkah. Di antaranya adalah merencanakan program jangka menengah lima tahunan untuk membenahi pelayanan transportasi selama kurun 2010-2014. Program jangka menengah ini juga mengejar empat target utama. Salah satu targetnya, adalah mempertahankan tingkat pelayanan jasa transportasi, serta melaksanakan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang peraturan perundang-undangan, kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM). Untuk regulasi, kita sudah melakukan reformasi dengan menerbitkan empat paket Undang-Undang Transportasi. Yaitu Laut (UU 17/2008), Kereta Api (UU 23/2007), Udara (UU 1/2009), dan LLAJ (UU 22/2009). Keempat UU ini menjadi landasan kuat kita dalam merencanakan program pembangunan transportasi ke depan, jelas Menhub. Di sisi lain, diupayakan pula peningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pela-

12

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Utama

yanan jasa transportasi. Kemudian, meningkatkan kapasitas dan mendorong pengembangan teknologi transportasi dalam rangka menjamin tersedianya pelayanan transportasi yang berkelanjutan dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. Secara makro, paparnya, keberhasilan sektor transportasi diukur dari seberapa besar nilai tambah yang diberikan dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB). Termasuk mengukur dampak ganda (multiplier effect) yang ditimbulkannya terhadap pertumbuhan sektor lain. Selain itu, transportasi juga dituntut mampu meredam laju inasi melalui kelancaran distribusi barang dan jasa ke seluruh pelosok tanah air. Sedangkan dari aspek mikro, keberhasilan sektor transportasi diukur dari kapasitas yang tersedia, kualitas pelayanan, keselamatan, aksesibilitas, maupun ke-

terjangkauan daya beli masyarakat dan utilisasi, pungkasnya. Menhub memaparkan untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5-6 persen, pada 2010 sektor transportasi diharapkan mengalami pertumbuhan sedikitnya 6,72 persen. Banyak hal yang harus kita perbuat untuk mengejar target tersebut. Mulai dari meneruskan program yang tertunda pada 2009, hingga melaksanakan program-program yang diprioritaskan pada 2010 ini, tandasnya. Menhub menambahkan, untuk membiayai seluruh sektor transportasi di luar pembangunan jalan, dibutuhkan anggaran minimal sebesar Rp 272,540 triliun. Dana itu, antara lain bersumber pada APBN Kementerian Perhubungan sebesar Rp. 26,545 triliun (realisasi Pagu Indikatif Kemenhub tahun 2010 sebesar Rp. 15,969 triliun), investasi BUMN sebesar Rp 11,528 triliun dan investasi Swasta sebesar Rp 234,47 triliun.

SEKTOR TRANSPORTASI DARAT


Pada sektor transportasi darat, pembangunan diarahkan untuk mendukung pengembangan transportasi darat yang lancar, terpadu, aman dan nyaman, sehingga mampu meningkatkan esiensi pergerakan orang dan barang, memperkecil kesenjangan pelayanan angkutan antar wilayah serta mendorong ekonomi nasional. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso menjelaskan, kerangka sistem transportasi intermoda atau multimoda di lingkup sektor transportasi darat, diarahkan sekaligus untuk meningkatkan esiensi dan efektivitas transportasi untuk logistik dan distribusi. Mulai angkutan jalan, kereta api, hingga TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

13

Trans Utama

14 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Foto: Robinsar Opak

penyeberangan akan kita koneksikan, jelasnya. Suroyo menyebutkan, sedikitnya ada delapan program yang direncanakan untuk dijalankan Ditjen Perhubungan Darat pada 2010 ini. Kegiatan-kegiatan itu meliputi antara lain rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas lalu lintas angkutan jalan. Misalnya, melakukan rehabilitasi jembatan timbang, fasilitas keselamatan LLAJ, pengujian kendaraan bermotor, serta terminal angkutan penumpang, rincinya. Contoh program lainnya adalah pembangunan pengujian kendaraan bermotor, pemasangan rambu lalu-lintas dan marka jalan, pagar pengaman jalan, cermin tikungan, warning light, LPJU tenaga surya, jembatan timbang metode baru, manajemen & rekayasa lalu lintas, dan lainnya. Selain itu, kita juga merencanakan program peningkatan aksesibilitas pelayanan angkutan jalan seperti pengadaan bus-bus perintis, pengadaan bus sedang, pengadaan bus besar, subsidi perintis angkutan jalan, pengadaan dan pemasangan konventerkit, serta subsidi perintis angkutan jalan. Kemudian pada sektor angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (ASDP) yang juga menjadi domain Ditjen Perhubungan Darat, program yang dilakukan antara lain meliputi peningkatan dan pembangunan prasarana dan sarana ASDP. Semisal, untuk kategori prasarana, jenis program yang dilakukan antara lain

membangun dermaga baru untuk penyeberangan lintas pulau, danau, maupun sungai. Termasuk membuat penahan ombak di dermaga penyeberangan antarpulau, hingga melakukan pengerukan. Selain itu, kegiatan pembangunan transportasi darat tahun 2010 juga memasukkan program yang bertujuan untuk memberi kemudahan akses bagi para penyandang cacat. Antara lain meliputi penyusunan regulasi mengenai kemudahan penyandang cacat terhadap sarana dan prasarana transportasi dan penyusunan pedoman teknis dan rancang bangun sarana transportasi darat yang memprioritaskan bagi penyandang cacat.

SEKTOR PERKERETAAPIAN

Transportasi perkeretaapian merupakan salah satu moda transportasi yang memegang peranan penting dalam mela-yani pergerakan penumpang dan barang, dan diharapkan dapat menjadi tulang punggung angkutan darat. Berbagai kelebihan angkutan kereta api dibandingkan dengan moda lain, di antaranya adalah daya angkut yang besar baik dalam satuan jumlah penumpang maupun barang (ton), serta pemakaian energi yang lebih hemat dan ramah lingkungan. Sayangnya, menurut Direktur Jenderal Perkeretaapian Tundjung Inderawan, pangsa kereta api untuk angkutan penumpang masih sekitar 7,3 persen. Kondisi ini relatif masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan pangsa angkutan jalan raya yang mencapai 84,13 persen. Sedangkan angkutan barang juga masih minim, yaitu lebih kurang 0,6 persen dari total angkutan barang nasional, di mana untuk angkutan barang didominasi oleh angkutan laut (87 persen) dan angkutan jalan (9 persen). Untuk saat ini angkutan KA penumpang perkotaan (lokal) masih menjadi menjadi primadona, khususnya di wilayah Jabodetabek, di mana KA berperan sebagai penghubung antarwilayah penyangga DKI Jakarta seperti Tangerang, Serpong, Bogor, serta Bekasi. Tujuan utama program pengembangan angkutan KA perkotaan memang menjadi prioritas, karena ditargetkan mengu-

Trans Utama

rangi tingkat kemacetan di kota-kota besar atau metropolitan. Diharapkan peran kereta api mencapai setidaknya 10 persen dari seluruh perjalanan urban. Sementara untuk angkutan penumpang jarak jauh, kereta api tampak semakin tertinggal dengan angkutan transportasi udara. Walaupun secara teknologi, kereta api memungkinkan untuk menunjang transportasi jarak jauh (darat) dengan kecepatan tinggi. Tetapi di Indonesia prasarana dan sarana yang ada belum menunjang hal tersebut. Dalam aspek keselamatan, Tundjung menambahkan, transportasi perkeretaapian masih mengalami uktuatif dalam hal jumlah kecelakaan. Tetapi saat ini trennya menurun, ujarnya. Disebutkan, hingga Mei 2009, terjadi penurunan jumlah kecelakaan dibandingkan dengan angka kecelakaan tahun 2008. Hal itu terlihat dari jumlah total kejadian sebanyak 41 kali de-ngan korban sebanyak 93 kali. Sementara pada 2008, jumlah kejadian/kecelakaan adalah 131 kejadian, angka ini relatif sama dengan tahun 2007 sebanyak 140 kejadian. Lebih lanjut, Tundjung menuturkan untuk mewujudkan transportasi kereta api yang handal dan layak operasi, diperlukan investasi yang relatif cukup besar untuk meningkatkan daya saing dan daya dukung prasarana dan sarana perkeretaapian, baik melalui pembiayaan Pemerintah (APBN) maupun Swasta.

Dengan perubahan paradigma sehubungan dengan adanya UU No. 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian, upaya untuk memajukan perkeretaapian nasional menjadi lebih terbuka, ujarnya. Pada 2010, paparnya, program pembangunan transportasi perkeretaapian diarahkan untuk meningkatkan keselamatan, mengurangi beban jalan raya dengan pengembangan KA perkotaan (komuter) serta meningkatkan kapasitas angkut kereta api, menciptakan keterpaduan transportasi antar dan intra moda. Di antaranya dengan melakukan pengembangan akses KA menuju pelabuhan dan bandara, serta reformasi kebijakan dan kelembagaan dengan pengu-atan peran Pemerintah sebagai regulator. Dijabarkan, program pembangunan tahun 2010 Ditjen Perkeretaapian diprioritaskan pada 10 agenda yang meliputi antara lain penyusunan Rancangan Peraturan Menteri/Dirjen guna eksistensi pemerintah sebagai regulator dan penyelenggaraan perkeretaapian multi operator. Selanjutnya adalah melanjutkan progam peningkatan keselamatan jalan KA pada lintas-lintas utama dan emplasemen dengan melakukan penggantian bantalan kayu/besi menjadi bantalan beton dan penggantian rel serta wesel. Kita juga mengupayakan pengoperasikan kembali lintas-lintas

yang tidak operasi, seperti pada lintas Sidoarjo Tarik atau lintas Kalisat Panarukan. Termasuk melakukan embangunan atau peningkatan prasarana dan fasilitas di jalur lingkar Jabodetabek pada lintas Pasar Senen Tj. Priok dan Jakarta Kota Tj. Priok, jelas Tundjung. Upaya lain yang dirancang adalah mendukung perkeretaapian di perkotaan (komuter) dengan melakukan pembangunan dan elektrikasi, antara lain pada lintas Padalarang Bandung Cicalengka dan Serpong Maja. Selain itu juga dilakukan persiapan pembangunan KA Bandara di Bandara Soekarno-Hatta yang akan menghubungkan terminal 1, 2 dan 3; Juanda (Surabaya) dan Minangkabau (Padang). Termasuk meningkatan kualitas jembatan-jembatan KA yang kondisinya sudah kritis. Untuk program lanjutan, ada program pembangunan jalur ganda Cirebon Kroya, Brebes Losari, Tegal Pekalongan, Serpong Maja, Kutoarjo Kroya, serta Duri Tangerang yang akan dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan kemampuan pendanaan untuk mendukung program revitalisasi perkeretaapian nasional, termasuk pengadaan sarana KA, tambahnya. Terakhir, adalah peningkatan persinyalan untuk mendukung keselamatan operasi perjalanan KA dan melakukan studi kebijakan yang merupakan amanat UU Perkeretapian No. 23 tahun 2007.

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

15

Trans Utama
TRANSPORTASI LAUT
Mengacu pada rencana kerja tahun anggaran 2010, program pembangunan yang disasar Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, di antaranya terfokus pada lima hal. Pertama, melakukan upaya mendukung langkah-langkah pemulihan perekonomian nasional akibat krisis nansial global, yang dilakukan sejalan dengan peningkatan keselamatan dan keamanan dalam penyelenggaraan transportasi laut. Kemudian, menciptakan peluang yang sama bagi masyarakat untuk berperan serta dalam penyelenggaraan transportasi laut sesuai prinsip-prinsip good governance; peningkatan aksesibilitas dan pelayanan jasa transportasi laut di kawasan tertinggal dan wilayah perbatasan; serta mengupayakan tersedianya kapasitas yang memadai dan meningkatnya kualitas dalam penyelenggaraan transportasi laut secara efektif dan esien. Sekretaris Ditjen Perhu-bungan Laut Bobby R Mamahit mengungkapkan, prioritas pembangunan yang dilakukan institusinya meliputi pembangunan berkesinambungan, program prioritas, serta pembangunan yang bersifat politis yang mengarah pada pemerataan pembangunan di seluruh wilayah tanah air. Selain itu, mencakup pula pemeliharaan dan pengoperasian fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran; pembangunan fasilitas keselamatan dan keamanan transportasi laut untuk mendukung roadmap to zero accident; rehabilitasi prasarana dan sarana transportasi laut; penataan kelembagaan dan peningkatan kualitas SDM, peraturan perundangan, penyempurnaan sarana bantu kerja dan mekanisme pengawasan sesuai UU No 17/2008 tentang Pelayaran. Termasuk melakukan pembangunan di daerah-daerah tertinggal, kawasan perbatasan dan pulau-pulau terdepan;, serta daerah paska konik dan bencana, sambung Bobby. Pada teknisnya, lanjut dia, pengalokasian anggaran pembangunan di sektor transportasi laut dibagi menjadi tiga wilayah. Yaitu wilayah Indonesia barat yang mendapat alokasi sekitar 33,3 persen, meliputi seluruh provinsi di Pulau Sumatera dan Jawa serta Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah; Indonesia bagian timur (41,8 persen) yang meliputi seluruh provinsi di Pulau Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Papua Barat, serta Papua. Sedangkan sekitar 24,9 persen sisanya dialokasikan untuk kantor pusat, dengan cakupan perealisasian anggaran diperuntukkan bagi penyelenggaraan kegiatan di seluruh Indonesia (barat dan timur) melalui mekanisme pembiayaan dari kantor pusat. Bobby menambahkan, strategi pembangunan yang akan dilakukan Ditjen Perhubungan Laut dalam merealisasikan program pembangunan transportasi laut 2010, adalah dengan meningkatkan peran transportasi laut dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui kegiatan-kegiatan yang dapat memperluas kesempatan kerja dan menciptakan peluang ekonomi lainnya. Selanjutnya, meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam penyelenggaraan sarana dan prasarana transportasi laut; meningkatkan pelayanan angkutan laut perintis serta pembangunan fasilitas pelabuhan dan keselamatan pelayaran di daerah tertinggal dan belum berkembang; serta meningkatkan kualitas pelayanan jasa transportasi laut dan kepelabuhanan di seluruh wilayah secara efektif dan esien. Sesuai pagu denitif Ditjen Perhubungan Laut untuk tahun anggaran 2009 dan 2010, sambungnya, program pembangunan yang dialokasikan sebanyak enam program. Yaitu Program Pembangunan Prasarana Transportasi Laut; Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Trans-portasi Laut; Program Kegiatan Dasar dan Keperintisan; Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD dan Nias; Program Restrukturisasi Kelembagaan dan Peraturan Transportasi Laut; dan Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan. Dijelaskan Bobby, dalam pengerjaannya, seluruh program pembangunan itu sendiri dikelompokkan menjadi empat bidang. Yaitu Bidang Angkutan Laut dengan jenis pengerjaan, di mana salah satunya adalah memberikan subsidi terhadap pelayaran perintis yang beroperasi pada 60 rute. Proyek pengadaan kapal perintis juga masuk di sini. Termasuk pembangunan pelayanan terpadu di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak, serta pengoperasian INAPORTNET untuk mendukung National Single Window (NSW), jelas Bobby. Bidang pembangunan selanjutnya adalah Bidang Kepelabuhanan. Antara lain meliputi pembangunan pelabuhan-pelabuhan strategis seperti Belawan, Dumai, Bitung, A. Yani-Ternate, Malarko, dan Depapre; serta pelabuhan perintis yang terdiri dari Pelabuhan Matui, Wahai, Piru, Ilwaki, Galela, Tepa, Bemo, dll. Termasuk pelabuhan perbatasan seperti Sei Nyamuk, Beo, Essang, Kakorotan, dan Miangas.

16 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Foto: Robinsar Opak

Trans Utama
Kemudian untuk Bidang Keselamatan Pelayaran, program pembangunan yang akan dilakukan meliputi pengerukan alur pelayaran di tujuh lokasi, pembangunan sarana bantu navigasi pelayaran (SNBP), penyelesaian pembangunan kapal patroli KPLP, pengadaan peralatan SAR, serta pengadaan fasilitas dan peralatan pemadam kebakaran, dll. Bidang terakhir adalah kegiatan rutin. kum, pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi, serta mewujudkan penyempurnaan peraturan di bidang penerbangan dan ratikasi konvensi-konvensi internasional. Cakupannya, di antaranya meliputi penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran, pelayanan publikasi atau birokrasi, dan peningkatan/pengkajian kapasitas kelembagaan, jelas Herry. Terakhir, Program Penyelenggaraan Pimpinan Pemerintahan dan Kenegaraan, bertujuan untuk menjamin peningkatan kemampuan personal dibidang teknis dan operasi harus memiliki sertikat kecakapan personal (SKP) serta tenaga manajer dan administrasi secara bertahap harus mengikuti jenjang pendidikan keprofesionalan di bidang transportasi udara. Herry menambahkan, semua program itu dilakukan untuk mencapai sejumlah sasaran. Sasaran pertama adalah terjaminnya keselamatan, keamanan, dan kepastian hukum serta dalam penyelenggaraan transportasi udara. Selain itu juga ditargetkan mampu mewujudkan pertumbuhan sub sektor transportasi udara yang stabil dan berkesinambungan, sehingga dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan (sustainable growth), paparnya. Target lain, adalah mewujudkan persaingan usaha yang kompetitif didalam industri penerbangan nasional, yang menjamin kelangsungan usaha; aksesibilitas pelayanan angkutan udara yang terjangkau ke seluruh pelosok tanah air; meningkatnya kualitas dan profesionalisme SDM Ditjen Perhubungan Udara; serta peningkatan keselamatan operasi dengan mengacu kepada aturan Internasional (ICAO) dan mengimplementasikan Undang Undang No.1 tahun 2009 tentang Penerbangan dan penetapan peraturan-peraturan pelaksananya.
Dedi Supriatna

TRANSPORTASI UDARA
Dalam mewujudkan visi dan menjalankan misi untuk serta mencapai tujuan dan sasaran Kementerian Perhubungan tahun 2010, pembangunan tansportasi udara ditempuh melalui dua strategi pokok pembangunan. Strategi pertama adalah melakukan pemulihan dan penataan penyelenggaraan perhubungan udara. Kedua, melakukan pembangunan dalam rangka peningkatan kapasitas dan pelayanan transportasi udara. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti S Gumay menjelaskan, pembangunan transportasi udara pada 2010 bertujuan melanjutkan kebijakan peningkatan kualitas pelayanan transportasi udara melalui penerapan pelayanan dasar yang mencakup berbagai hal. Antara lain harus sesuai dengan standar pelayanan minimal, peningkatan dukungan terhadap daya saing sektor riil, serta peningkatan investasi proyek-proyek infrastruktur yang dilakukan oleh swasta melalui berbagai skema kerjasama. Dengan prioritas menunjang pertumbuhan, pengentasan kemiskinan, dan membuka lapangan kerja, ujarnya. Semua itu, lanjutnya, dijabarkan dalam 4 program utama. Yakni Program Pembangunan Transportasi Udara, Program Rehabilitasi dan

Pemeliharaan Prasarana Transportasi Udara, Program Restrukturisasi dan Kelembagaan, serta Program Penyelenggaraan Pimpinan Pemerintahan dan Kenegaraan. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam mewujudkan program pembangunan transportasi udara, misalnya, pemberian subsidi angkutan udara perintis dan angkutan BBM penerbangan perintis.; atau melakukan pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan penerbangan. Sedangkan program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Transportasi Udara, bertujuan untuk menjamin peningkatan kualitas pelayanan transportasi udara nasional melalui pemenuhan prosedur kerja, standar pelayanan, dan on time performance serta implementasi ketentuan keselamatan penerbangan secara optimal. Program ini di antaranya meliputi fasilitas landasan (runway, taxiway, apron), bangunan dan gedung terminal (gedung kantor, rumah operasional, bangunan operasional, terminal, jalan, parkir, pagar, gedung khusus), serta fasilitas keselamatan penerbangan yang terdiri dari fasilitas elektronik penerbangan (faslektrikpen). Selanjutnya, Program Restrukturisasi dan Kelembagaan, bertujuan untuk mewujudkan reformasi kelembagaan, peraturan perundang-undangan, SDM dan pelayanan transportasi udara, menjamin prioritas kegiatan penegakan hu-

Foto: Robinsar Opak

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

17

Trans Regulasi

MASUK DALAM AMANAH UU


A
sia Pacic Ministerial Conference on Public Private Partnership for Infrastructure Development 2010 sudah berakhir. Pertemuan ini disambut baik banyak kalangan sebagai langkah positif pembangunan infrastruktur menuju kemajuan ekonomi bangsa Indonesia. Karena memang infrastruktur menjadi prasyarat lancarnya roda perekonomian masyarakat. Terkait dengan hal ini, pembangunan infrastuktur multimoda secara menyeluruh sampai ke pelosok mendesak untuk dilakukan. Itulah mengapa pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menawarkan proyek potensial kepada pihak swasta yang jumlah totalnya mencapai USD 11 miliar. Dana sekian besar itu didapat dari rincian kebutuhan pengembangan infrastruktur transportasi udara, darat, kereta api dan laut. Pada rubrik ini kita akan mencoba mengupas secara khusus moda transportasi laut di daerah terpencil yang kerap disebut pelayaran perintis dari segi hukum. Kenapa kita memilih transportasi ini karena pelayaran kapal perintis selama ini terbukti mampu menggerakkan dan mendorong bangkitnya perekonomian dan berkembangnya kehidupan sosial masyarakat di daerah terpencil dan terisolir, terutama daerah terbelakang dan di perbatasan.

PELAYARAN PERINTIS

Angkutan di perairan untuk daerah masih tertinggal dan wilayah terpencil wajib dilaksanakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah

Foto: Puskom Publik/Paino

18 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Regulasi
Kehadiran kapal-kapal perintis melayani rute ke berbagai pulau di Kabupaten Biak Numfor, Papua, masih menjadi primadona angkutan masyarakat untuk kepentingan ekonomi, sosial dan pembangunan. berbagai pulau untuk bepergian dan menjadi sarana untuk memasarkan hasil kebun dan perikanan. Ia menyebutkan, di pelabuhan laut Biak, pihaknya telah menangani angkutan kapal perintis dengan tujuan pulau Numfor, Waropen, Pulau Mapia, Manokwari serta beberapa pulau lain di tanah Papua. Saking sentralnya peran pelayaran perintis di daerah tersebut, dari tahun ke tahun animo masyarakat yang berdomisili di berbagai pulau-pulau Kabupaten Biak Numfor dan Supiori menggunakan kapal perintis semakin besar. Hal yang sama juga terjadi di daerah Propinsi Maluku. Sampai saat ini daerah timur tersebut masih membutuhkan setidaknya 15 kapal laut perintis lagi, supaya frekuensi pelayaran antar-pulau lebih cepat daripada sekarang. Jumlah kapal yang tersedia ada 15 unit. Ada beberapa daerah di propinsi ini yang masih sulit terjangkau. Menurut Kepala Bidang Perhubungan Laut Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Abraham Nanlohy daerah yang sulit terjangkau itu antara lain Saumlaki di Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara Barat, Dobo di Kepulauan Aru, Maluku Tenggara, dan Wetar di Maluku Barat Daya. Wilayah itu baru dikunjungi kapal perintis dengan selang waktu 15-30 hari. Selang waktu bisa lebih lama kalau cuaca buruk. Padahal, mobilitas warga cukup tinggi. Hal ini, menurut Abraham, terlihat dari penuhnya kapal perintis yang berkapasitas sekitar 300 orang dari wilayah- wilayah itu saat berlabuh di Pelabuhan Slamet Riyadi, Ambon. Dengan ada tambahan kapal 15 unit lagi, frekuensi kapal laut berlabuh bisa menjadi 7 sampai 15 hari. Tidak hanya Papua dan Maluku, penduduk di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) juga bergantung pada sarana transportasi ini. Menurut Manager Operasional PT ASDP Kupang, Arnol Janssen, saat ini armada kapal fery yang dikelola ASDP hanya lima unit untuk melayani sekitar 18 titik tujuan per minggu ke sembilan pelabuhan regional dan 22 pelabuhan lokal yang disinggahi kapal penumpang milik Pelni, armada pelayaran rakyat, armada perintis dan kapal penyeberangan yang tersebar merata di NTT. Jumlah tersebut masih masih sangat kurang, apalagi saat arus puncak mudik. Dikatakan, sebagian penumpang nyaris terjepit saat berebutan tempat duduk.

30 PANGKALAN
Melihat realitas di atas, maka ke depan, peran pelayaran perintis tersebut akan terus ditingkatkan oleh pemerintah, mengingat besarnya manfaat yang diperoleh masyarakat dalam pembangunan daerah terpencil, terutama peningkatan ekonomi masyarakat. Hal ini sekaligus menjadi amanah UU No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Pada pasal 24 dikatakan, Angkutan di perairan untuk daerah masih tertinggal dan/ atau wilayah terpencil wajib dilaksanakan oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah. Lebih lanjut pada ayat ke-duanya disebutkan angkutan perairan tersebut dilaksanakan dengan pelayaran perintis dan penugasan. Pelayaran perintis dilaksanakan dengan biaya yang disediakan oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah. Penugasan yang dimaksud dilaksanakan oleh pemerintah

IDAMAN MASYARAKAT

Foto: Puskom Publik/Paino

Tidak dipungkiri masyarakat terpencil sangat mengandalkan pelayaran perintis. Hal tersebut seperti diungkap oleh agen kapal perintis Berkat Abadi Jaya Makmur Biak, Sem Swabra di Biak, Papua. Ia mengakui, sampai 2010, sebagian kapal perintis yang beroperasi telah melayani jalur hingga ke pulau-pulau terpencil termasuk di Pulau Mapia, Kabupaten Supiori. Keberadaan kapal perintis sangat membantu masyarakat di

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

19

Trans Regulasi
kepada perusahaan angkutan laut nasional dengan mendapatkan kompensasi dari peme-rintah dan/ atau pemerintah daerah sebesar selisih antara biaya produksi dan tarif yang ditetapkan pemerintah dan/atau pemerintah daerah sebagai kewajiban pelayanan publik. Pelayaran perintis dan penugasan dilaksanakan secara terpadu Tahun Anggaran 2010 serta Ketentuan-ketentuan Pelaksanaannya. Ketentuan ini mulai berlaku pada 1 Januari 2010 dan berakhir 31 Desember 2010. Keluarnya surat keputusan di atas menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk menunjang pembangunan dan pengembangan ekonomi di daerah-daerah angkutan laut perintis dan pengendalian operasional serta sebagai pusat data dan informasi angkutan laut perintis secara nasional, serta melakukan evaluasi dan menyampaikan laporan secara periodik kepada Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut. Pengelola kegiatan pengembangan pelayanan angkutan laut

dengan sektor lain berdasarkan pendekatan pembangunan wilayah. Angkutan perairan untuk daerah masih tertinggal dan/atau wilayah terpencil dievaluasi oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah setiap tahun. Menanggapi amanah undangundang di atas pemerintah meresponnya secara positif dengan mengeluarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor AT.55/26/11/DTPL.09 tentang Trayek dan Kebutuhan Kapal Angkutan Laut Perintis

terpencil, belum berkembang dan untuk menghubungkan ke daerah yang sudah berkembang. Sehubungan dengan hal itu, dan demi kelancaran pelaksanaan angkutan laut perintis, maka ditetapkanlah jaringan trayek dan kebutuhan kapal angkutan laut perintis tahun anggaran 2010 serta ketentuan pelaksanaannya. Pada poin keempat dikatakan pengelola kegiatan pengembangan pelayanan angkutan laut perintis pusat Jakarta, melakukan pengelolaan kegiatan monitoring

perintis di daerah, melakukan pengelolaan kegiatan dan operasional kapal perintis yang berada di daerahnya. Dalam pelaksanaan tugasnya, diwajibkan menyampaikan laporan kegiatan operasional dan voyage report kepada Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut. Pada jaringan trayek dan kebutuhan kapal angkutan laut perintis tahun anggaran 2010 ada 30 pangkalan. Ketiga puluh pangkalan yang akan dilayani tersebut adalah Meulaboh, Teluk Bayur, Bengkulu, Tanjung Pinang, Sintete,

20

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Regulasi
Kotabaru, Sukamara, Surabaya, Tanjung Wangi, Bima, Kupang, Bitung, Tahuna, Pagimana, Kolonedale, Kendari, Tilamuta, Makasar, Mamuju, Ambon, Tual, Saumlaki, Ternate, Manokwari, Sorong, Babang, Sanana, Jayapura, Biak dan Marauke. Selain itu, supaya penyelenggaran angkutan kapal perintis optimal, maka daerah yang dilayani angkutan perintis harus layak dan penempatan kapal harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Lebih lanjut, supaya pelayaran perintis berjalan sesuai yang Dengan kata lain, niatan baik kita untuk meningkatkan dan memajukan kegiatan perekonomian masyarakat di daerah terpencil melalui penyediaan sarana dan prasarana angkutan kapal perintis harus disikapi multidimensi. Pembentukan pangkalan, tawaran pemerintah untuk pem-

TINGKATKAN SDM
Dukungan pemerintah secara reil pada angkutan kapal perintis tidak sebatas tawaran pembangunan infrastuktur angkutan laut sebesar USD 2,124 miliar + Rp 875,21 miliar untuk mengembangkan 12 pelabuh-an laut dan juga meloloskan anggaran 2010 untuk angkutan kapal perintis, tapi juga mendesak dilaksanakan peningkatan sumber daya manusia yang menjalankan pelayaran perintis. SDM-nya harus profesional. diharapkan, pela-yanan trayeknya tidak tumpang tindih dengan pelayanan trayek komersial. Setiap pelabuhan yang disinggahi kapal perintis sebaiknya juga mampu melakukan kegiatan bongkar/muat barang dan turun/naik penumpang dalam jumlah yang memadai. Pelayanan angkutan perintis harus juga bisa melayani wilayah perbatasan. bangunan infrastuktur pelabuhan, penyediaan penjaga laut dan pantai, kompetensi SDM yang mampu memperhatikan aspek sarana, aspek kewenangan, aspek kelembagaan, dan aspek wilayah kerja operasi, serta ketersediaan dana mesti mendapat perhatian bersama dan berjalan secara menyeluruh.
Frans Agung

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

21

Trans Perspektif

JEMBATAN SEL
Drs. Yoseph Umarhadi, MSi, MA

TRANSPORTA
Studi Filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara MSi dari Ilmu Pemerintahan Universitas Satyagama MA dari Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada KRA Lemhanas Angkatan XXXIV tahun 2002 1989-1993 Wartawan Harian Surya 1995-1999 Wartawan Harian Kompas 1999-2004 Anggota DPR Komisi IV 2004-2009 Anggota DPR Komisi VIII 2009-2014 Anggota DPR Wakil Ketua Komisi V
Foto: www.jemb atanselatsund a.com

22 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Perspektif

TASI LAUT TIDAK MATI


ada pembukaan Asia Pacic Ministerial Conference on Public Private Partnership (PPP) for Infrastructure Development 2010 yang berlangsung belum lama ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menawarkan pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) secara terbuka. Pada prinsipnya DPR selaku lembaga legislatif mendukung rencana kerja pemerintah tersebut. Namun yang perlu diperhatikan program rencana pembangunan infrastruktur itu harus komprehensif tidak sektoral. Pembangunan seperti itu memperhatikan sektor studi kelayakan dari semua gatra, dari gatra ekonomi, sosial, budaya, politik, keamanan, pertahanan dan tentunya dampak bagi dunia transportasinya. Orang banyak berpikir dengan dibangunnya JSS maka transportasi laut yang melayani jalur Merak Bakauheni akan mati. Menurut saya, kita jangan berpikir bagaimana transportasi lautnya. Transportasi laut itu ada karena jembatan tidak ada. Tapi kalau nanti jembatan ada dengan sendirinya akan menyesuaikan. Saya yakin transportasi laut tidak akan hilang begitu saja. Akan ada poin to poin-nya yang berubah, bisa jadi armada laut dialihkan ke

ELAT SUNDA DIBANGUN,


P
tempat lain. ASDP-kan juga punya kita, kalau di situ nanti tidak menguntungkan, mereka bisa pindah ke tempat lain yang lebih menguntungkan. Banyak sekali penyeberang-an kita yang belum terlayani dengan baik. Bukan berarti saya tidak mendukung proyek penyeberangan, tapi paling tidak itu tidak boleh menghalangi kita untuk membangun jembatan. Karena kita khawatir ASDP-nya akan mati dan angkutan penyeberangan akan mati, maka tidak usahlah membangun jembatan itu, selamanya akan begitu terus. Dan selamanya nanti akan terus terjadi antrian kendaraan di saat puncak kepadatan. Pada prinsipnya pemerintah menyediakan banyak alternatif transportasi untuk masyarakat. Setelah JSS terbangun, masyarakat tidak hanya akan punya pilihan transportasi laut dan darat tapi juga kereta api. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, dalam rapat lintas departemen dalam tajuk Tim Nasional Pembangunan Selat Sunda memutuskan akan membangun jalan dan kereta api di JSS. Pemerintah juga menginginkan di JSS dibangun jaringan kabel dan serat optik yang selama

ini masih berada di bawah laut. Dengan demikian, semua rencana tersebut harus dikaji secara menyeluruh dengan memperhatikan aspek-aspek lainnya, ada sektor perhubung-an, sektor energi, kelistrikan, keamanan, konstruksi, dan sebagainya. Saya kira itu ruang lingkupnya pemerintah. Kami sebagai legislatif mendukung dan mengingatkan saja bahwa semua sektor harus dilibatkan untuk menyusun sebuah program pembangunan. Pengalaman di Suramadu tentu menjadi pengalaman yang sangat penting untuk yang lain-lain. Jangan sampai satu kegiatan justru merugikan yang lain, harus saling menguntungkan. Bahwa akan dibangun JSS yang menghubungkan Jawa dan Sumatra saya kira cepat atau lambat suatu ketika kiranya akan terjadi.

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

23

Trans Perspektif

PERCEPATAN PEMBANGUNAN
Saya menilai pembangunan JSS mengarah pada tujuan percepatan pemerataaan pembangunan di Sumatera pada umumnya. Sebab yang pertama, dari segi energi listrik saja, ada banyak wilayah di Indonesia yang terdiri dari berbagai kepulauan listriknya masih isolated, tidak terhubung satu sama lain. Saat ini yang menyatu hanya Jawa Madura dan Bali saja. Sedangkan Jawa Sumatera atau wilayah lain listrik masih belum terhubung dan menjadi persoalan. Nanti, kalau Jawa dan Sumatera telah terhubungkan maka tidak mustahil distribusi energi listrik akan lebih merata. Sebab jembatan itu bukan hanya untuk kendaraan tapi juga untuk energi listrik dan gas, suatu ketika nanti. Maka tadi saya katakan pembangunan ini harus komprehensif. Kalau kita berpikir dalam kerangka efektitas dan esiensi pembangunan tentu kita perlu menanyakan dan menawarkan pada sektor lain apakah bisa dibangun sekalian, terutama untuk listrik. Dengan adanya JSS diharapkan kekurangan listrik di Sumatra akan bisa dipenuhi dari Jawa langsung. Selama ini distribusi energi disalurkan lewat kabel di bawah laut, dan itu biayanya sangat mahal. Kenapa saya juga menekankan energi listrik, karena listrik itu menjadi sarana atau infrastruktur dasar pembangunan suatu wilayah. Begitu suatu daerah listriknya berkecukupan bahkan berlebihan maka akan membuat suatu industri hidup dan investor akan datang ke situ. Entah itu investor di bidang properti, manufakfur, turisme, jasa, perdagangan dan lainnya akan dengan sendirinya menawarkan investasinya.

Fo to ob :R in rO sa k pa

24 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Perspektif

SECARA POLITIK MENDUKUNG


Menilik JSS, saya juga merasa yakin sektor transportasi darat akan mendapat imbasnya. Kalau kita bicara infrastruktur, maka jalan menjadi sarana mutlak untuk angkutan. Kita tidak mungkin bicara tentang perhubungan kalau tidak ada jalan. Jadi jembatan itu menjadi infrastruktur dasar bagi pembangunan sarana transportasi. Kendaraan akan bertumbuh pesat. Moda transportasi darat akan semakin lancar menjadi penghubung sektor ekonomi antara Jawa dan Sumatera. Dengan demikian potensi-potensi pertanian, perkebunan dan pertambangan di wilayah Sumatra akan langsung meningkatkan pendapatan asli daerahnya. Selama ini tidak pernah terjadi sebuah daerah yang dibangun jalur komunikasi, akan semakin turun. Justru saat daerah itu dibangun bandara, pelabuhan, jembatan atau jalan pasti akan memacu pertumbuhan ekonomi. Namun, tentunya pemerintah juga memperhatikan dampak yang ditimbulkan dari pertumbuhan dan arus transportasi darat ini. Kita harus siap bagaimana nantinya mengantisipasi mobilitas dari Sumatra menuju Ibukota Jakarta. Belajar dari Jembatan Suramadu, mobilitas penduduk Madura ke Surabaya semakin kencang setelah Suramadu dibuka. Contoh lain, seperti Bandung sekarang ini menjadi padat sekali ketika dibuka Tol Cipularang. Hal seperti itu mesti diantisipasi. Tapi bukan karena hal tersebut, lalu kita tidak membangun JSS. Lebih lanjut, soal pembiayaan merupakan hal sama soal urusan teknis. Itu urusan kedua. Hanya saja, kami dari DPR mengingatkan bahwa dari sisi teknologi harus bisa diandalkan, dari segi konstruksi siknya harus aman. Oleh karena itu, mau tidak mau pemerintah harus mencari orang-orang ahli yang terlibat dalam pembangunan. Karena, di saat JSS selesai dibangun akan menjadi tujuan daerah wisata, mengingat JSS merupakan jembatan terpanjang di dunia. Tinggal sekarang negara mana yang bisa membantu. Karena kalau mengandalkan APBN akan cukup berat. Saya kira kalau dari sikap politik, dari arah pembangunan kita, kita mendukung adanya JSS. Sekarang persoalannya bagaimana merealisasikan visi itu, keinginan itu, dengan siapa kita akan membangunnya. Apakah uangnya uang negara, uang konsorsium swasta atau antaranegara, atau KPS kerjasama pemerintah swasta atau daerah-daerah juga mau terlibat. Atau memakai pilihan lain, kita mau memakai uang negara tapi titik tolaknya pinjaman luar negeri. Menurut saya itu adalah tahapan kedua, itu tergantung dari pemimpin kita meskipun DPR ikut menentukan pakai uang mana. Jadi pertama kita mendukung kalau ada program itu karena itu akan banyak membantu apabila itu nanti sudah terbangun antara Jawa dan Sumatra itu akan menjadi suatu untaian pulau yang menyatu, akan mempercepat pembangunan dan mengentaskan ketertinggalan di Sumatra. Dengan sendirinya antara Banten dan Lampung yang dulu jauh akan dekat. Seperti pengalaman kita dengan adanya jalan tol Cipularang dari Jakarta menuju Bandung. Demikian juga kalau ini bisa terbangun antara Banten dan Lampung bisa pulang hari dan bisa lebih cepat. Dengan sendirinya, situasi demikian membuat para investor akan melebarkan sayapnya ke Sumatera. Apalagi Sumatera menjadi wilayah pendukung ibukota dari hasil buminya. Juga kalau nanti dibangun pembangkit listrik di Lampung dan berlebih, bisa ditransfer ke Jakarta juga. Jadi investor tidak hanya membangun di Jawa saja tetapi akan membangun di Lampung juga.
Ditulis kembali oleh Frans Agung

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

25

Trans News

KEMENHUB DALAMI KASUS KECELAKAAN CURUG

ementerian Perhubungan sampai saat ini masih menyelidiki kecelakaan pesawat di Lanud Budiarto, kawasan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STIP) Curug Tangerang. Peristiwa sendiri terjadi pada hari Senin, 19 April 2010. Kita tunggu saja hasil penyelidikannya. Sanksi pasti akan kita berikan kalau terbukti ada kelalaian, tegas Menhub Freddy Numberi. Terkait dengan hal ini Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S Gumay menambahkan bahwa indikasi pelanggaran yang dilakukan pihak pengelola bandara sudah terlihat sejak awal. Diduga kuat, sistem pengamanan bandara tidak berjalan maksimal sehingga menyebabkan kecelakaan itu bisa terjadi. Yang jadi masalah di sini bukan soal bandara dipagar atau tidak dipagar, tetapi lebih kepada sistem pengamanan bandara. Saat ini banyak kok bandara lain yang tidak dipagari, tetapi pengelolanya bisa mengantisipasi dari peristiwa semacam ini, ujarnya. Lebih lanjut Gumay menuturkan, salah satu materi evaluasi dari

investigasi yang dilakukan tim dari Ditjen Perhubungan Udara bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) adalah terkait sistem pengamanan bandara tersebut. Hingga kini, evaluasi tersebut masih berjalan. Untuk kepentingan penyelidikan, Herry mengaku telah menonaktifkan Agus Santosa selaku kepala Bandara Budiarto. Sedangkan bandara tetap dioperasikan secara normal. Sanksi pasti ada. Tetapi bentuknya seperti apa, kita tunggu hasil investigasi, tandasnya. Sejatinya kecelakaan di pagi hari itu, terjadi antara pesawat latih jenis Tobago 10 dengan register PK AGU milik STPI dengan sepeda motor di Runway 30. Kemudian, kedua pengendara sepeda motor tersebut tewas di tempat. Kedua orang tersebut adalah Jopi Hermawan (18), siswa kelas 1 SMK Bhakti Anindia dan Azunar (24), karyawan Alfamart Legok. Nasib serupa juga dialami instruktur penerbang Tesa Ariputra. Pria berusia 23 tahun yang mendampingi taruna latih Sephazka Abdilah (19) itu mengembuskan nafas terakhirnya setelah 4 hari mengalami kritis di RS Siloam Gleaneagles Tangerang. Sedangkan

taruna Sephazka Abdilah masih kritis di rumah sakit dengan luka di bagian kepala dan kaki akibat terhimpit badan pesawat itu Sementara itu, badan pesawat dalam keadaan hancur karena sempat beberapa kali terguling hingga terhempas keluar jalur landasan pacu. Berikut kronologi kejadian kecelakaan itu: Sekitar pukul 08.30, pesawat latih buatan Perancis tahun 2003 itu akan mendarat. Pada saat bersamaan, sebuah sepeda motor berada di landasan pacu. Bagian sayap kiri pesawat menyenggol pengedara sepeda motor yang sedang melintas di landasan tersebut. Pengendara dan penumpang sepeda motor jenis Honda Vario B 3924 MDQ terpental dari jalur ranway. Pesawat dengan kecepatan 300 kilometer per jam itu menjadi kehilangan kendali sehingga terjatuh dan akhirnya terguling sekitar 100 meter. Pesawat juga sempat keluar dari landasan setelah terbalik-balik.
Diolah dari berbagai sumber

26 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

INFRASTRUKTUR ASIA 2010


residen Susilo Bambang Yudhoyono berkenan mengunjungi booth Kementerian Perhubungan pada acara Infrastructure Asia 2010, AsiaPacic Ministerial Conference on Public-Private Partnership (PPP) for Infrastructure Development pada 14-17 April 2010 di Jakarta. Tampak mendampingi Presiden ada Menteri Perhubungan Freddy Numberi bersama wakilnya Bambang Susantono dan Menteri PPN/ Kepala Bappenas Prof. Armida S. Alisjahbana, MA. Pemeran ini diikuti tidak kurang dari 124 peserta termasuk

53 delegasi negara anggota UNESCAP (United Nation Economics and Social Commissions for Asia and the Pacic). Melalui kegiatan dan pameran tersebut, pemerintah, pelaku bisnis dan para ahli mendapat kesempatan untuk saling bertemu, membahas dan mencari solusi terkait dengan prioritas, pengadaan dan presentasi proyek-proyek infrastruktur yang telah berlangsung dan yang akan datang di seluruh Asia Pasik. Pada kesempatan itu, Kementerian Perhubungan menggunakan moment untuk menjalin kerjasama dalam bidang transportasi dengan

Foto: Puskom Publik

Rusia. Wakil Mentreri Perhubungan juga mengungkapkan, bahwa Rusia berniat menanamkan investasi untuk membantu pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi di Indonesia, di antaranya di bidang angkutan udara, angkutan kereta api, serta angkutan perkotaan.
Puskom Publik

PEMERINTAH RINTIS SISTEM TRANSPORTASI INTERMODA

emerintah merintis sistem transportasi intermoda melalui Tiket Terpadu Antarmoda yang melibatkan empat BUMN transportasi. Pada tahap awal, layanan ini akan diuji coba untuk rute Bandung-Batam dan Bandung-Palembang. Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasional II Bandung Bambang Setyo Prayitno, Rabu (14/4) di Bandung, mengatakan, tiket

terpadu tersebut melibatkan PT Kereta Api (KA), PT ASDP Indonesia Ferry, PT Pelni, dan Perum Damri dengan sistem single ticketing online yang difasilitasi oleh PT Telkom Tbk. Ini bentuk kerja sama antarmoda untuk memberi kemudahan pelayanan transportasi kepada masyarakat, ujar Bambang. Dia mencontohkan, rute Bandung-Palembang dilayani setiap hari dari Bandung dengan KA Argo Gede

pukul 06.00, kemudian check in bus Damri di Stasiun Gambir, Jakarta, untuk menuju Tanjung Karang, Lampung. Selanjutnya, penumpang akan melanjutkan perjalanan dengan KA Sriwijaya dari Stasiun Tanjungkarang pukul 21.00 menuju Kertapati. Sementara untuk rute BandungBatam, untuk sementara hanya dilayani hari Jumat dengan pemberangkatan dari Bandung memakai KA Argo Gede pukul 06.00, kemudian check in bus Damri di Stasiun Gambir, Jakarta, pukul 09.00 ke Pelabuhan Tanjungpriok. Selanjutnya, perjalanan dilajutkan dengan KM Kelud milik PT Pelni pukul 10.00 menuju Sekupang, Batam. Tiket antarmoda Bandung-Batam ditawarkan seharga Rp 510.000, sedangkan Bandung-Palembang Rp 240.000, ujar Bambang.
Kompas.com

Foto: Puskom Publik/Paino

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

27

Trans News

PENGATURAN PELAKSANAAN PENERBANGAN BERJADWaturan pelaksanaan penerbangan berjadwal oleh penerbangan antar kedua negara maka penerbangan langsung Moscow Denpasar yang selama ini dilakukan perusahaan penerbangan Rusia, Transaero secara charter 2 kali seminggu dapat dilakukan dengan penerbangan berjadwal tetap. Perusahaan Penerbangan Negara Rusia, Aeroot yang akan melakukan kerjasama code sharing dengan PT. Garuda Indonesia juga merencanakan akan menerbangi rute Moscow-Denpasar 1 kali seminggu mulai Desember 2010 ini. Dalam hal pengaturan designation airlines, kedua belah pihak sepakat menganut prinsip multi designated airlines. Dalam pengaturan frekuensi dan kapasitas, perusahaan penerbangan yang ditunjuk dari masing-masing pihak dapat melaksanakan penerbangan langsung dengan frekuensi 14x per minggu. Pengaturan kotakota Route Schedule tetap sama dengan MoU pada tahun 1993 dan Agreed Minute tahun 2007 dengan penambahan masing-masing 1 (satu) kota yaitu Solo (untuk Rusia) dan Novosibirsk (untuk Indonesia) sehingga kota kota tersebut adalah di Indonesia, Jakarta, Denpasar, Solo dan Manado serta kota di Rusia yaitu Moscow, Vladivostok, St. Petersburg dan Novosibirsk. Kedua negara menyepakati perusahaan-perusahaan penerbangan masing-masing negara yang ditunjuk (designated airlines) dapat melaksanakan hak angkut kelima

Foto: Puskom Publik

erundingan hubungan udara Indonesia Rusia dilaksanakan di Moscow pada 29-30 April 2010. Pada perundingan bilateral antara Indonesia Rusia membahas 2 isu utama yaitu draft Air Service Agreement (ASA) dan MoU yang mengatur penerbangan sipil kedua negara. Kedua delegasi telah memnalisasi draft Air Service Agreement (ASA) sebagai isi perjanjian induk antara Indonesia -Rusia di bidang angkutan udara yang akan ditandatangani Menteri Perhubungan kedua negara. Kedua delegasi juga sepakat MoU yang mengatur penerbangan sipil kedua negara disesuaikan menjadi Record of Discussion. Kedua negara telah menandatangani RoD yang memungkinkan pelaksanaan penerbangan langsung Indonesia Rusia. Dalam ROD tersebut dimuat beberapa kese-

pakatan terkait Exchange of Trafc Righs, Code Sharing Arrangement, Co-Terminalization dan Aircraft Leasing. Ketua Delegasi Pemerintah Indonesia, Tri Sunoko, Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa pertemuan berjalan dalam suasana konstruktif dan bersahabat meskipun pada beberapa pokok materi pembahasan berjalan cukup alot mengingat kedua belah pihak mempunyai perbedaan pandangan dalam hal kebijakan angkutan udara internasional sesuai dengan kepentingan masing-masing. Namun mengingat semangat persahabatan yang dilandasi hubungan baik antar kedua negara selama ini, akhirnya dicapai kesepakatan berimbang yang saling menguntungkan kedua negara. Dengan disepakatinya peng-

28 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans News
(the 5th Freedom Trafct Right) secara bekerjasama (codeshare). Pengaturan the 5th Freedom Trafct Right dapat dilaksanakan secara kerjasama (Code Share) antara perusahaan penerbangan kedua negara yaitu perusahaan penerbangan yang ditunjuk (designated airlines) dapat melaksanakan penerbangan pada sektor intermediate point ke poin tujuan di negara mitra (Indonesia dan Rusia) dan sebaliknya (pergi pulang) dengan ketentuan designated airlines yang bersangkutan hanya dapat bertindak sebagai marketing carrier, atau dikenal juga dengan istilah blind sector, sehingga designated airlines yang bersangkutan hanya boleh melakukan technical landing pada intermediate point. Di bidang penerbangan kargo disepakati dapat dilaksanakan oleh perusahaan angkutan udara dari masing-masing pihak frekuensi penerbangan kargo dilaksanakan sebanyak 3 kali seminggu ke/dari poin yang telah ditentukan dalam schedule route. Perundingan hubungan udara tersebut juga menyepakati bahwa perusahaan penerbangan masing-masing negara yang ditunjuk (designated airlines) dapat melaksanakan hak angkut kelima secara bekerjasama (code share) dengan perusahaan negara mitra antara any intermediate points ke poin distinasi sesuai Route Schedule dengan ketentuan perusahaan penerbangan negara mitra hanya berlaku sebagai marketing carrier. Perundingan Hubungan Udara tersebut juga mengatur tentang Co-terminalisasi yaitu masing-masing negara dapat melaksanakan hak co-terminalisasi sekaligus hak own stop-over pada point yang telah ditentukan dalam Route Schedule serta Aircraft Leasing yaitu masing-masing pihak dapat melakukan sewa pesawat dengan tetap mengacu pada ketentuan Artikel 6 (Aviation Security) dan Artikel 7 (Aviation Safety). Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia, DR. Hamid Awaluddin menyambut gembira disepakatinya hubungan udara Indonesia dan Rusia tersebut. Dengan adanya penerbangan langsung Indonesia Rusia, Dubes yakin hubungan dagang dan pariwisata kedua Negara akan semakin meningkat. Disampaikan Dubes bahwa hubungan bilateral berjumlah 30 juta orang, sebagai perbandingan turis tujuan Mesir 2,7 juta dan tujuan Thailand 300.000 orang. Pilihan kota Vladivostok, St. Petersburg dan Novosibirsk selain Moscow juga dinilai tepat karena St. Peterburg dan Vladivostok merupakan kota besar yang telah berkembang di Rusia, sementara Novosibirsk yang terletak di Siberia diperkirakan akan berkembang pesat dalam 4-5 tahun mendatang sejalan dengan program pembangunan Pemerintah Rusia yang mengembangkan Novosibirsk sebagai kota industri. Lebih lanjut ia mendorong perusahaan penerbangan nasional mau menerbangi rute yang telah disepakati melihat potensi yang ada, karena saat ini baru perusahaan penerbangan Rusia yang sudah dan akan menerbangi rute Indonesia - Rusia. Kedutaan Besar RI di Rusia siap memfasilitasi pertemuan perusahaan penerbangan nasional dengan pihak tour operator di Rusia untuk menarik minat turis Rusia untuk datang ke Indonesia. Berdasarkan data Bandara Ngurah Rai Bali, penerbangan charter Moscow-Denpasar oleh Transaero (perusahaan penerbangan swasta Rusia) dilakukan 2 kali seminggu dan selama tahun 2009 telah dilakukan 104 kali penerbangan dengan jumlah penumpang datang 28.351 dan berangkat 27.593 serta yang diangkut ke Moscow berjumlah 31.332 kg . Transaera, perusahaan penerbangan Rusia yang selama ini melakukan penerbangan charter Moskow-Denpasar menyatakan ingin melakukan kerjasama dengan perusahaan penerbangan nasional Indonesia antara lain untuk pelayanan angkutan domestik di Indonesia.
Puskom publik

Foto: Puskom Publik

Indonesia - Rusia secara umum berjalan positif dan dalam tiga tahun terakhir (2007-2009) menunjukkan peningkatan yang siginikan, baik dalam kerjasama bilateral, regional maupun internasional. Dubes Indonesia untuk Rusia tersebut sangat berharap kiranya penerbangan langsung Moscow Denpasar dapat meningkatkan jumlah wisatawan Rusia ke Indonesia karena Denpasar merupakan tujuan yang sangat potensial untuk dipasarkan bahwa masyarakat Rusia. Duta Besar Indonesia di Rusia menjelaskan bahwa Rusia sumber turis yang sangat potensial. Menurut data Kedubes Indonesia, turis Rusia yang melakukan perjalanan keluar negeri hampir

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

29

Trans Darat

KEMACETAN TOTAL BISA DIANTISIPASI DENGAN BRT


A
ncaman akan terjadinya kemacetan di kota-kota besar di Indonesia, menyusul tingginya populasi kendaraan pribadi setiap tahun, tidak akan benar-benar terjadi jika terobosan manajemen pengelolaan sistem transportasi yang baik bisa dilakukan. Salah satunya adalah menyiapkan angkutan massal yang dapat diandalkan dan mampu menekan pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi di jalan raya. Kemacetan total di kota-kota besar seperti di Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, atau Semarang, seperti yang terjadi di Jabodetabek saat ini, memang akan terjadi kalau kita tidak berbuat apa-apa, ungkap Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono. Karena itu, menurutnya, sesuai amanat Undang-Undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), optimalisasi penggunaan angkutan umum harus dilakukan. Untuk kota-kota yang tidak memiliki jalur kereta api, angkutan umum berbasis bus adalah yang paling tepat. BRT (Bus Rapid Transit) jawabannya, imbuhnya. Sebuah lembaga pemerhati transportasi menyatakan, pada kurun 2015 hingga 2025 mendatang, kondisi lalu lintas di kelima kota besar itu akan sama seperti Jabodetabek saat ini jika pemerintah tidak membuat kebijakan yang signikan di sektor angkutan umum. Namun, menjawab itu, Wamenhub menegaskan bahwa Pemerintah tidak akan diam. Dijelaskannya, Kementerian Perhubungan tengah membuat cetak biru seluruh transportasi, termasuk untuk moda angkutan darat yang terkonsentrasi pada pemaksimalan angkutan perkotaan. Upaya tersebut dilakukan dengan melibatkan pihak terkait lain. Salah satunya adalah Kementerian Pekerjaan Umum untuk mensinergikannya dengan program pembangunan jalan raya. Nantinya kita bisa menentukan, ruas jalan nasional mana saja yang bisa digunakan untuk proyek BRT itu. Ada harmonisasi yang akan dilakukan, apakah jalan nasional bisa digunakan untuk busway. Karena menurut kami, mix line (penggabungan ruas jalan) bisa dilakukan di beberapa ruas jalan nasional, papar Wamenhub. Jogjakarta, sebutnya, bisa menjadi salah satu kota yang ditunjuk. Tapi untuk proyek BRT yang baru, akan diupayakan membuat jalur tersendiri. Proyek ini penting untuk mengatasi kemacetan, khususnya untuk daerah yang tidak punya infrastruktur kereta api. Sementara untuk yang sudah punya, kita akan tingkatkan intermodanya. Di sisi lain, Wamenhub menambahkan, pemerintah juga me-ngupayakan pemberian bus kepada pemerintah daerah. Tujuan pemberian bus tersebut adalah untuk memberikan stimulasi pemerintah daerah dalam merealisasikan angkutan perkotaan yang memadai. Di mana diharapkan pemerintah daerah yang mendapatkan bantuan tersebut terpicu untuk melakukan pengembangan. Pemberian bus begitu saja memang tidak mendidik. Tetapi bus bantuan ini untuk menstimulan. Kita minta komitmen pemerintah daerah untuk mengembangkannya. Karena itu, saya sudah meminta Ditjen Perhubungan Darat untuk mengevaluasi

30 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Darat
penggunaannya secara berkala. Harus ada laporan tahunan yang jelas agar kita bisa melihat. Mana yang tidak mengembangkan, akan kita hentikan, jelasnya. Menurut Wamenhub, saat ini sudah ada sejumlah kepala daerah yang telah menyatakan komitmen untuk meneruskan dan mengembangkan bantuan yang diberikan Kementerian Perhubungan tersebut. Salah satunya adalah Pemerintah Kota Solo. Kita kasih lima unit, mereka janji akan kembangkan jadi 20 unit. Ini bagus, sesuai dengan apa yang kita harapkan,mudahmudahan bisa terealisasi, tegasnya. Terpisah, Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Elly Sinaga menargetkan program BRT bisa dilaksanakan mulai tahun ini. Kalau dihitung, biaya pembangunan jalur KA untuk setiap kilometer mencapai Rp1 triliun. Biaya itu bisa untuk membangun 100 km jalur BRT. Kami sedang persiapkan peraturan pemerintah agar setiap kota besar memiliki BRT, kata Elly. Melalui peraturan pemerintah itu, Kementerian Perhubungan mengupayakan agar jalur khusus BRT bisa dikategorikan sebagai jalan nasional sehingga dana pembangunan bisa diambil dari dana Kementerian Pekerjaan Umum. Kementerian Perhubungan berencana membangun jalur BRT di kota yang memiliki jumlah penduduk minimal 500.000 jiwa. Sehingga bisa menekan ongkos transportasi dari sekitar 30 persen menjadi 15 persen dari penghasilan per bulan. Seperti yang terjadi di Surabaya saat ini. Pemprov Jawa Timur sudah membangun jalur khusus BRT dengan dana sendiri, tetapi oleh PU tidak diizinkan untuk digunakan karena dinilai mengganggu jalan arteri di sebelahnya, paparnya.
Dedi Supriyatna

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

31

Trans Darat

LIBATKAN SWASTA
UNTUK BANGUN TERMINAL

DITJEN HUBDAT DORONG PEMDA

alam rangka peningkatan kualitas pelayanan kepada pe-numpang, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mendorong Pemerintah Daerah untuk meningkatkan keterlibatan peran swasta dalam pembangunan terminal angkutan bus. Hal itu mengingat Pemerintah Pusat hanya bisa membantu pembangunan secara selektif, yang didasari pada ketersediaan alokasi pendanaan nasional. Yang bisa dilakukan Pemerintah Pusat hanya terbatas pada fasilitas pelayanan antarkota/antarprovinsi. Untuk melibatkan peran swasta, Pemda bisa menggunakan pola public-private partnership (PPP) atau kerjasama pemerintah-swasta (KPS), terang Direktur Jenderal Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso.

32 TRANS MEDIA |

Trans Darat
Diungkapkan Dirjen Suroyo, pada kerjasama tersebut, pemerintah daerah bisa menawarkan pelaksanaan pembangunan hingga pengelolaan maupun pengoperasian dilakukan pihak swasta. Namun, untuk fungsi penegakkan hukum dan pemeriksaan kelaikan terhadap angkutan-angkutan yang ada, tetap dijalankan oleh pemerintah sebagai regulator. Untuk terminal penumpang Tipe A, imbuhnya, pengoperasian dan penyelenggaraannya didorong untuk menerapkan sistem informasi manajemen (SIM). Yaitu di mana seluruh informasi dan data antara satu terminal dan terminal lainnya bisa terkoneksi secara online. Ini untuk memudahkan pendataan dan pemberian informasi yang akurat. Kita harapkan ke depan, terminalterminal penumpang tidak lagi memanfaatkan pendataan maupun penyampaian informasi kepada penumpang secara konvensional. Kita harus memiliki terminal penumpang yang modern dan tertata lebih baik dari yang ada saat ini, ujar Dirjen Suroyo. Untuk memenuhi kriteria yang diharapkan tersebut, sebutnya, salah satu syarat terpenting yang harus dipenuhi adalah penentuan lokasi. Diupayakan lokasi terminal harus sedekat mungkin dengan pusat-pusat bangkitan perjalanan yang memiliki aksesibilitas yang tinggi. Hal ini untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan perpindahan moda angkutan dari satu tujuan ke tujuan lain. Di sisi lain, Dirjen Suroyo juga memaparkan tekad pemerintah melalui Kementerian Perhubungan adalah terus mengupayakan revitalisasi angkutan umum untuk menekan populasi pengguna angkutan pribadi di jalan raya. Saat ini, Ditjen Perhubungan Darat sedang menjalankan program revitalisasi angkutan umum, di antaranya melalui program pengoperasian bus rapid transit (BRT), jelasnya. Dia menyebutkan, hingga 2014, Kemenhub akan membangun sistem BRT di sedikitnya 20 kota. Kota-kota itu antara lain Tangerang, Bandung, Surabaya, Bekasi, dan Makassar. Adapun kota-kota yang telah memiliki BRT adalah Batam, Pekanbaru, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Manado, Jakarta, Bogor, Palembang, imbuhnya. Ditegaskan, terkait program pemasyarakatan mobil murah berharga jual di bawah Rp 100 juta yang tengah dicanangkan Kementerian Perindustrian, tidak akan terlalu mengancam revitalisasi angkutan umum. Seiring dengan itu, pihaknya akan terus mengupayakan revitalisasi angkutan umum. Keberadaan mobil murah sendiri dinilai sebagai pilihan baru yang diberikan kepada masyarakat untuk menentukan jenis transportasi yang akan digunakan. Program mobil murah silakan jalan, dua kebijakan ini tidak akan bertabrakan. Kita sendiri akan terus mengupayakan optimalisasi revitalisasi angkutan umum. Karena sudah menjadi kewajiban pemerintah melalui Kementerian Perhubungan untuk menyediakan transportasi angkutan umum bagi masyarakat, dan itu akan terus dilakukan. Kami akan berupaya untuk lebih membuat sistem angkutan umum yang lebih baik, paparnya.
Dedi Supriyatna

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

33

Trans Laut

KALA AZAS CABOTAGE BERJALAN


KEMENHUB TETAPKAN AKSI PEMBERDAYAAN INDUSTRI PELAYARAN NASIONAL

Foto: Puskom Publik/Paino

34 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Laut

emerintah, melalui Kementerian Perhubungan menetapkan rencana aksi untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi industri pelayaran nasional. Rencana aksi ini, tak lain, merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk memberdayakan industri pelayaranan nasional menyongsong diterapkannya azas cabotage. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Sunaryo mengungkapkan, untuk menetapkan rencana aksi tersebut, Kementerian Perhubungan akan melibatkan pemangku kepentingan

lain yang terkait dalam penerapan azas cabotage. Mereka antara lain adalah para pelaku yang berada di sektor perdagangan,keuangan, perindustrian, energi dan sumber daya mineral, pendidikan, hinggga pemerintah daerah. Dipaparkan Dirjen Perhubungan Laut Sunaryo, rencana aksi yang akan dilakukan dalam pemberdayaan industri pelayaran nasional tersebut, antara lain mengintensifkan koordinasi dan sosialisasi peraturan terkait pelaksanaan azas cabotage kepada seluruh pihak yang memiliki kepentingan seperti pemilik kapal dan pengguna jasa (end us-

ers), termasuk pula kepada lembaga keuangan perbankan, dan lainnya. Rencana aksi ini juga untuk menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif bagi industri pelayaran nasional. Utamanya agar mereka bisa mendapatkan dukungan pembiayaan dengan suku bunga yang murah untuk pengembangan armada. Sumbernya bisa perbankan atau lembaga keuangan dan pembiayaan lainnya, termasuk public ship nancing. Langkah ini pasti akan sangat membantu, terutama bagi perusahaan angkutan laut skala kecil dan menengah, paparnya.

Foto: Puskom Publik/Paino

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

35

Trans Laut

Di sisi lain, pihaknya juga akan melanjutkan koordinasi dan menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan pangsa muatan pelayaran nasional untuk angkutan luar negeri. Termasuk melakukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk mendapatkan dukungan fasilitas perpajakan yang berpihak terhadap pengembangan usaha perusahaan angkutan laut serta perusahaan galangan nasional.

Dirjen Perhubungan Laut Sunaryo menambahkan, pengintensifan koordinasi dan sosialisasi tersebut, terutama akan lebih difokuskan kepada para pelaku kegiatan usaha hulu dan hilir minyak dan gas bumi. Targetnya sampai batas akhir pemberlakuan azas cabotage, tahun 2011, ujarnya. Selain itu akan diupayakan pula percepatan terhadap ratikasi konvensi internasional tentang penah-

36 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Laut

anan kapal (arrest of ship), serta memfasilitasi terwujudnya pelaksanaan kerjasama jangka panjang antara pemilik barang dengan perusahaan pelayaran nasional. Lembaga-lembaga perbankan, keuangan, atau lembaga pembiayaan bisa menggunakan ini sebagai jaminan ketika mereka ingin memberikan bantuan pendanaan kepada perusahaan pelayaran maupun galangan, lanjut Sunaryo.

Kemudian, akan dilakukan pula perubahan aturan perdagangan secara bertahap, khususnya bagi komoditi tertentu yang erat kaitannya pada kegiatan ekspor dan impor. Target dari upaya ini adalah untuk meningkatkan pangsa pasar muatan bagi pelayaran nasional. Tetapi itu akan dilakukan nanti, setelah azas cabotage bisa dengan baik kita jalankan, pungkasnya.
Dedi Supriyatna

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

37

Foto: Puskom Publik/Paino

Trans Udara

ATURAN BARU TARIF BATAS ATAS PENERBANGAN


turan tentang penerapan tarif batas atas penerbangan yang terbaru dipastikan berlaku pada 15 Mei 2010. Sedianya, aturan ini tidak hanya memuat perihal ketentuan tentang pengenaan tarif oleh maskapai penerbangan, tetapi juga memuat di antaranya tentang pengkategorian pelayanan maskapai. Aturan ini merupakan revisi dari Keputusan Menteri (KM) No 9 tahun 2002

tentang Tarif Penumpang Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri Kelas Ekonomi. Kepastian tentang penerbitan aturan baru ini disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan Udara Herry Bakti S Gumay. Heryy menjelaskan, Menteri Perhubungan Freddy Numberi sudah menandatangani draf nal dari kebijakan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM

9/2002 tentang Tarif Penumpang Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri Kelas Ekonomi. Tarif batas atas sudah ditandatangani Menteri. Dalam waktu sebulan ini akan dilakukan sosialisasi. Sehingga akan berlaku efektif bulan depan, kata Herry Bakti. Herry menambahkan, menjelaskan selain mengagendakan sosialisasi dalam waktu sebulan ke depan, instansinya juga

38 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Udara

memberi kesempatan bagi seluruh maskapai penerbangan untuk menyesuaikan sistem tiketing dan reservasi ke seluruh cabang dan agen penjualan tiketnya di seluruh Indonesia. Karena itu, revisi aturan tarif batas atas baru bisa diberlakukan 15 Mei 2010. Karena maskapai perlu mengubah sistem reservasinya sehingga tidak bisa langsung. Ini hanya masalah pelaksanaannya,

karena materinya tidak ada yang berubah lagi dari yang selama ini disampaikan Pak Dirjen, jelasnya. Herry memastikan tarif tiket pesawat terbang kelas ekonomi hanya naik maksimal 10 persen berdasarkan aturan tarif batas atas yang baru. Namun, ia yakin maskapai tidak akan gegabah menaikkan tarif sampai menyentuh tarif batas atas karena mempertimbangkan daya beli penumpangnya.

Dalam revisi aturan tarif batas atas yang baru, pemerintah mengkategorikan jenis layanan penerbangan ke dalam tiga jenis. Pembedaan standar pembatasan pengenaan tarif tertinggi tersebut didasari pada pelayanan yang diberikan oleh maskapai di masingmasing kategori. Kategori pertama adalah layanan maksimum (full service), yang di antaranya memberikan

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

39

Trans Udara

fasilitas makan dan minum gratis di udara; memberi jasa handling barang dan penumpang; memiliki jarak minimum 32 inci antar kursi penumpang; dan menyediakan fasilitas bagasi gratis dengan berat tertentu. Atas layanan tersebut, maskapai yang memberikan layanan maksimum diperbolehkan mengenakan tarif 100 persen dari tarif batas atas. Jenis kedua adalah layanan tingkat menengah

(medium service), yaitu untuk kategori maskapai yang memberikan minimal sebagian dari layanan yang diberikan oleh maskapai full sercvice. Atas layanan itu, maskapai tersebut boleh mengenakan tarif maksimal 90 persen dari tarif batas atas. Sedangkan kategori ketiga adalah jenis layanan mimimum (no frill), di mana maskapai kategori tersebut tidak memiliki layanan tambahan di penerbangannya. Untuk kategori terakhir,

40 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Udara
pemerintah hanya mengizinkan maskapai yang memberikan layanan minimum untuk mengutip maksimal 85 persen dari tarif batas atas. Untuk diketahui, penyiapan konsep akhir batasan tarif ini, menjadi bagian dari program 100 hari Kementerian Perhubungan yang berhasil dirampungkan pada hari ke-75. Konsep tersebut merupakan merupakan bagian dari penyempurnaan (revisi) Surat Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM 9 tahun 2002 tentang Tarif Penumpang Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri Kelas Ekonomi. Kementerian Perhubungan membutuhkan cukup waktu untuk menyempurnakan rancangan aturan baru tersebut. Hal itu mengingat banyaknya pemangku kepentingan yang berada di dalamnya, tidak hanya masyarakat pengguna jasa angkutan udara, tetapi juga operator penerbangan dan pihak terkait lain. Karena itu kita sangat berhati-hati dalam menyusun aturan ini, dan harus menerima masukan dari berbagai pihak melalui sosialisasi yang kita lakukan, pungkasnya.
Dedi Supriyatna

Foto: Robinsar Opak

Foto: Robinsar Opak

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

41

Trans Kereta Api

Foto: Puskom Publik/Paino

PEMDA DIMINTA GIAT PANCING M

PADA PROYEK PE
42 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Kereta Api

eterbatasan anggaran yang dimiliki negara, menuntut Pemerintah Daerah untuk tidak terlalu menggantungkan pembiayaan pembangunan jaringan kereta api kepada APBN. Keberadaan Undang-undang No 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian diharapkan bisa dijadikan landasan untuk lebih giat memancing keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur baru kereta api di daerah. Bukan pemerintah tidak peduli kepada Pemerintah Daerah. Tetapi alokasi pembiayaan APBN untuk sektor kereta api sudah diprioritaskan untuk program revitalisasi. Dana yang dibutuhkan untuk keperluan ini sangat besar. Jadi, kalau hanya me-ngandalkan dana dari APBN, itu tidak mungkin. Karena itu perlu peran aktif swasta, ujar Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan. Dijelaskan, UU 23/2007 memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi swasta untuk terlibat dalam proyek-proyek

G MINAT SWASTA

PERKERETAAPIAN
TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

43

Trans Kereta Api


pembangunan dan pengembangan jaringan perkeretaapian di seluruh daerah. Bahkan, menurutnya, swasta tidak hanya sebatas terlibat dalam hal pembiayaan, tetapi juga diberikan kesempatan untuk mengelola pengoperasian kereta api. Karena UU tersebut telah melepaskan kewenangan monopoli PT Kereta Api dalam pengoperasian kereta api nasional. Selain itu swasta juga tidak diwajibkan melibatkan PT KA pada proyek yang dibiayainya, serta dapat mengajukan usulan pembangunan infrastruktur proyek baru di wilayah manapun untuk dibiayainya tanpa harus mengikuti proses tender. Dirjen Tundjung menambahkan, potensi yang dimiliki daerah untuk memicu dibukanya jaringan transportasi kereta api oleh swasta sangat besar. Terutama untuk jaringan kereta api khusus, misalnya angkutan batubara, CPO, karet, dll. Dibutuhkan peran aktif dan kreativitas Pemda untuk memancing swasta. Salah satu cara yang efektif bisa dikerjakan, misalnya melakukan pembangunan sik infrastruktur meskipun terbatas, katanya. Kendati tidak bisa memberikan dukungan nansial yang besar kepada Daerah, imbuh Tundjung, Pemerintah Pusat tidak akan tinggal diam. Pemerintah Pusat, dalam hal ini Ditjen Perkeretaapian, tidak hanya sekadar mendorong. Tetapi akan menjembatani dan mendukung sepenuhnya daerah yang mau melakukan itu. Kemudahan-kemudahan perizinan di tingkat pusat akan kita berikan, itu saya jamin. Di samping itu kita juga akan membantu upaya promosi untuk mendapatkan modal tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga asing, tegasnya. Dijelaskan, pemerintah saat ini tengah melakukan banyak studi untuk mengembangkan jaringan perkeretaapian, baik untuk kepentingan angkutan penumpang maupun pendistribusian barang. Pola studinya bisa kita lakukan sendiri

Foto: Robinsar Opak

44 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Kereta Api


atau bekerja sama dengan pihak lain, jelasnya. Ganti sebagai contoh, Tundjung menyebutkan, pemerintah Jepang memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk melakukan peninjauan kembali studi terhadap rencana pembangunan jalur kereta api sepanjang 29 kilometer lintas Pekanbaru-Muaro di Sumatera Barat. Jalur tersebut merupakan bagian dari rencana pembangunan Trans Sumatera Railway. Muaro itu titik akhir dari jaringan Trans Sumatera Railway yang terdekat ke Pekanbaru. Kalau jalur itu terbangun, maka beberapa provinsi akan terhubung, jelas Tundjung. Selain Jepang, Tundjung menambahkan, studi lain terhadap Trans Sumatera juga akan dilakukan oleh The Boston Consulting Group dengan fokus pada koridor pengelolaan ekonomi Indonesia di kawasan sisi timur Sumatera utara ke Jawa (Eastern Sumatera North West Java Corridor/ESNWJC), dari Medan ke Jakarta. Menurutnya, penelitian yang dikoordinir Menko Perekonomian ini akan didanai pemerintah melalui APBN. Nanti akan ada follow up dari studi itu. Kita akan buat technical action-nya dengan membuat feasibilities studies untuk lintas Jambi-Pekanbaru-Dumai. Kalau untuk rute Rantau Prapat-Dumai sepanjang sekitar 300 kilometer, desain detail engineering-nya sudah selesai. Kita sekarang menunggu pengalokasian dananya, apakah itu dari APBN apa investor, jelas Tundjung. Tundjung menambahkan bahwa pemerintah tengah mendorong pengoptimalisasian pembangunan jalur-jalur perkeretaapian di Indonesia. Terkait banyaknya dana yang dibutuhkan, dia mengimbau pemerintah daerah untuk memancing peluang investasi dengan lakukan pembangunan sik, meski dalam standar terbatas.
Dedi Supriyatna

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

45

Trans Tekno

Yang paling mutakhir adalah pengembangan tiket kereta api yang diciptakan Prancis, yang mana karcis kereta api diganti melalui koneksi USB ash drive dengan mengadopsi teknologi RFID

RFID
ada era globalisasi keamanan informasi merupakan hal yang sangat penting. Sebuah sistem keamanan informasi harus memperhatikan tiga hal yaitu keamanan, autentikasi, dan integritas. Untuk mencapai tiga hal tersebut maka dibutuhkan sebuah sistem yang dapat

TEKNOLOGI

Pendukung Tiket Kereta Ber-USB


aplikasi untuk konsumen dengan menggunakan teknologi ini. Yang paling mutakhir adalah pengembangan tiket kereta api yang diciptakan Prancis, yang mana karcis kereta api (KA) diganti melalui koneksi USB ash drive dengan mengadopsi teknologi RFID (Radio Frequency Identication)

melakukan identikasi terhadap pengguna yang akan mengakses suatu informasi. Dalam beberapa tahun terakhir ini teknologi identikasi berbasis frekuensi radio (Radio Frequency Identication) berkembang dengan pesat. Hal ini diakibatkan oleh beberapa hal, salah satu di antaranya kebutuhan yang besar dari

46 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Tekno

MENGENAL RFID
RFID adalah proses identikasi seseorang atau objek dengan menggunakan frekuensi transmisi radio. RFID menggunakan frekuensi radio untuk membaca informasi dari sebuah devais kecil yang disebut tag atau transponder (Transmitter + Responder). Tag RFID akan mengenali diri sendiri ketika mendeteksi sinyal dari devais yang kompatibel, yaitu pembaca RFID (RFID Reader). RFID adalah teknologi identikasi yang eksibel, mudah digunakan, dan sangat cocok untuk operasi otomatis. RFID mengkombinasikan keunggulan yang tidak tersedia pada teknologi identikasi yang lain. RFID dapat disediakan dalam devais yang hanya dapat dibaca saja (Read Only) atau dapat dibaca dan ditulis (Read/Write), tidak memerlukan kontak langsung maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat berfungsi pada berbagai variasi kondisi lingkungan, dan menyediakan tingkat integritas data yang tinggi. Sebagai tambahan, karena teknologi ini sulit untuk dipalsukan, maka RFID dapat menyediakan

RFID TAG READER

tingkat keamanan yang tinggi. Pada sistem RFID umumnya, tag atau transponder ditempelkan pada suatu objek. Setiap tag membawa dapat membawa informasi yang unik, di antaranya: serial number, model, warna, tempat perakitan, dan data lain dari objek tersebut. Ketika tag ini melalui medan yang dihasilkan oleh pembaca RFID yang kompatibel, tag akan mentransmisikan informasi yang ada pada tag kepada pembaca RFID, sehingga proses identikasi objek dapat dilakukan.

SISTEM RFID TERDIRI DARI EMPAT KOMPONEN, DI ANTARANYA SEPERTI DAPAT DILIHAT PADA GAMBAR 1:
1. Tag: Ini adalah devais yang menyimpan informasi untuk identikasiobjek. Tag RFID sering juga disebut sebagai transponder. 2. Antena: untuk mentransmisikan sinyal frekuensi radio antara pembaca RFID dengan tag RFID. 3. Pembaca RFID: adalah devais yang kompatibel dengan tag RFID yang akan berkomunikasi secara wireless dengan tag. 4. Software Aplikasi: adalah aplikasi pada sebuah workstation atau PC yang dapat membaca data dari tag melalui pembaca RFID. Baik tag dan pembaca RFID diperlengkapi dengan antena sehingga dapat menerima dan memancarkan gelombang elektromagnetik.

Transponder

Antenna

Reader RF Module Control Module RS232/RS422 (RS485 Host Computer

SISTEM RFID

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

47

Trans Tekno

RFID juga dapat digunakan untuk mengurangi korupsi yang sedang marak di Negara kita

Label RFID yang tidak memiliki baterai antenna berfungsi sebagai pencatu sumber daya dengan memanfaatkan medan magnet dari pembaca (reader) dan memodulasi medan magnet, yang kemudian digunakan kembali untuk mengirimkan data yang ada dalam tag label RFID. Data yang diterima reader diteruskan ke database host komputer. RFID sendiri terdiri dari tiga bagian: sebuah scanning antenna, sebuah penerima (transceiver) dengan decoder untuk menterjemahkan data dan sebuah pengirim (transponder) atau disebut juga tag yang telah diprogram untuk sebuah informasi. Antena akan mengirimkan melalui sinyal frekuensi radio dalam jarak yang relatif dekat. Dalam proses transmisi tersebut terjadi 2 hal: antena melakukan komunikasi dengan transponder, dan antena memberikan energi kepada tag untuk berkomunikasi (untuk tag yang sifatnya pasif).

RFID awalnya terdiri dari dua jenis yaitu yang menggunakan baterai (aktif) dan tidak menggunakan baterai (pasif). Yang tidak menggunakan baterai hanya dapat dibaca, sedangkan yang tidak menggunakan baterai dapat dibaca dan ditulis. kedua jenis ini dinamakan Induktive Coupled RFID Tags. Setiap bagian Tag terdiri dari silocon microprocessor, metal coil dan encapsulating material.

Aplikasi RFID pada Tiket KA


Hampir semua pihak sepakat KA adalah transportasi massal yang murah, cepat dan aman. Tidak hanya di Indonesia, di negara maju seperti Perancis transportasi KA menjadi angkutan umum paling favorit. Dalam perkembangannya, teknologi perkeretaapian melesat diiringi dengan perkembangan sistem ticketing. Sejak kali pertama kereta api

untuk penumpang digunakan pada 1960-an, sistem ticketing kereta api menggunakan voucher biasa. Kemudian berkembang sistem ticketing online. Dengan sistem ini calon penumpang tidak harus datang lebih awal untuk membeli tiket kereta. Cukup klik dari rumah, bayar dengan sistem online, kita sudah bisa berangkat ke tempat tujuan dengan waktu yang sudah terjadwal. Namun sistem ini masih dinilai kurang efesien, karena masih melalui laptop. Kemudian, dikembangkan lagi sistem pembelian tiket dengan menggunakan ponsel. Dan yang paling mutakhir adalah pengembangan tiket kereta api yang diciptakan Prancis. Bayangkan, karcis KA diganti dengan koneksi USB ash drive. Cara kerjanya adalah melalui data pada alat penyimpan tersebut. Data-data itu meliputi identitas nama pemilik kartu dan informasi-informasi personal. Misal, si pemilik kartu seorang pelajar atau

48 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Tekno
penduduk biasa. Di USB tersebut juga ada data tentang teknis pembayaran. Apakah sudah dibayar di muka atau dibayar pada saat transit nanti. Karcis KA berkoneksi USB tersebut bisa ditemukan di beberapa wilayah Prancis. Di beberapa daerah, perusahaan kereta api nasional Prancis (SNCF) sedang menguji coba tiket RFID (Radio Frequency Identication) dengan konektor USB. Pengguna nanti diharapkan bisa menambah nominal account dengan mudah lewat PC. Tiket menggunakan USB ash drive itu memiliki memori internal 4GB dan tebal 8 mm. Karena menggunakan USB, Neo Wave - perusahaan di balik gagasan unik tersebut - mampu membangun tur sekuriti tingkat tinggi agar tiket tersebut tidak diutak-atik orang. Sistem yang disebut Weneo ID Smart itu saat ini diujicobakan pada 1.000 orang. gunakan RFID? Berapakah biaya penerapan RFID? Dapatkah RFID berintegrasi dengan sistem yang telah ada? Apa saja yang dapat diberikan oleh RFID untuk mempermudah hidup? Di negara-negara maju Asia seperti Jepang, China dan Korea, RFID sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Korea menggunakan RFID untuk mengurangi kemacetan lalu-lintas dengan membatasi askes tiap penduduk ke jalan tertentu pada hari tertentu. Cina baru-baru ini telah mengeluarkan kartu tanda pengenal penduduk yang dilengkapi RFID, bahkan negara tetangga Malaysia telah lama menggunakan kartu Touch n Go yang digunakan sebagai sistem pembayaran di jalan tol. RFID sangat potensial diterapkan dalam banyak sektor publik di Indonesia. Kita bisa menggunakannya untuk sistem pembayaran jalan tol dan pembayaran tiket integral pada moda bus, KA dan Transjakarta. Selain itu juga bisa diaplikasikan pada kartu pengenal ataupun Surat Izin Mengemudi sehingga tidak ada lagi nanti apa yang namanya KTP palsu ataupun SIM palsu, hal ini juga memudahkan polisi untuk secara cepat mengetahui data-data kendaraan dan orang yang sedang dicegatnya. RFID juga dapat digunakan untuk mengurangi korupsi yang sedang marak di Negara kita. Jika di sistem lama para penjaga pintu dapat mengkorupsi uang tiket dengan menagih pengendara truk dengan tarif truk, tetapi dia memasukkan ke sistemnya sebagai tarif mobil biasa, sehingga dia dapat mengambil sisa uangnya. Maka de-ngan RFID hal ini dapat dicegah. Dengan begitu, sebenarnya teknologi ini memiliki peluang perkembangan yang sangat besar di Indonesia, masih sedikitnya perusahaan pengembang RFID dan sumber daya manusia yang menguasai teknologi RFID haruslah dapat kita sikapi dengan cermat.
Ryan Bagus Permadi Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Lampung Bandar Lampung

Mungkinkah Indonesia Mengadopsi?


Sebenarnya RFID sudah digunakan di Indonesia sejak awal tahun 90an. Tetapi kebanyakan memang hanya digunakan untuk keperluan supply chain internal perusahaan. Sekarang teknologi RFID sudah semakin berkembang dan biasa disatukan dengan teknologi lainnya (biasa disebut teknologi hybrid RFID) untuk menghadirkan teknologi yang berguna bagi bisnis ataupun personal. Walaupun RFID telah lama digunakan di Indonesia, tetapi belum ada penjelasan yang lebih rinci seperti apakah sistem tersebut memberi keuntungan? Berapa penghematan yang didapatkan dengan meng-

RFID sendiri terdiri dari sebuah scanning antena, transceiver dengan decoder untuk menerjemahkan data dan transponder.

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

49

Trans Komunitas

CINTAKU
TERTAMBAT
ANTARKOTA ANTARPROPINSI

DI BUS
M
enjadi penggemar mobil mewah, mobil antik, atau jenis-jenis mobil lainnya, itu, mah, biasa. Bergabung dengan kelompok penggemar sepeda motor juga bukan hal yang aneh. Mungkin berjuta orang di seluruh dunia melakukan hal yang sama. Tapi, tidak banyak orang yang menjadi penggemar bus. Maklum, bus bukan termasuk kendaraan yang lazim ditambahkan dalam deretan koleksi seseorang di garasi rumah. Walaupun begitu, tetap ada saja sekumpulan orang yang menggemari angkutan umum ini. Bahkan, bisa dibilang, para penggemar bus tergila-gila pada kendaraan besar yang mampu muat puluhan orang ini. Salah satunya adalah Bachtiar Nur. Pegawai PT Danareksa ini mulai menjadi penggemar bus sejak ia harus bolak balik JakartaYogyakarta, beberapa tahun silam. Waktu itu istri saya tinggal di Yogyakarta, jadi harus pulang pergi, kisah Bachtiar. Pria yang mengurusi masalah teknologi informasi (TI) di perusahaan pelat merah ini biasanya pulang ke Yogyakarta seminggu sekali. Nah, untuk pulang pergi ke Kota Pelajar itu, Bachtiar biasanya menggunakan bus Raya. Karena keseringan naik bus ini, lama-lama dia jatuh cinta pada bus Raya. Ia pun mulai mencari informasi tambahan soal perusahaan bus tersebut. Ia mencoba mencari situs perusahaan bus Raya di internet. Belakangan Bachtiar tahu perusahaan tersebut tidak memiliki situs web. Saking cintanya, Bachtiar sempat berikhtiar membuatkan situs gratis bagi bus Raya. Ia mengirim pesan ke berbagai blog penggemar bus, agar niat itu tersampaikan. Hanya saja, sampai saat ini niat Bachtiar belum sampai ke perusahaan bus Raya. Walau begitu, ia tidak menyesal. Dari kejadian itu, dia justru bertemu dengan banyak penggemar bus lain. Ternyata penggemar bus itu banyak, kenangnya. Lain lagi cerita Dimas Adhiyaksa. Pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan ini mulai hobi dengan bus karena sang ayah sering mengajak ia bepergian dari Jakarta ke Malang di tahun 1980-an dulu.

50 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Komunitas

Foto: Puskom Publik/Paino

Saking gandrung naik bus, Dimas rela menyisihkan uang jajan untuk membeli karcis bus kalau sang ayah sedang tidak bisa mengajak Dimas. Kegemaran naik bus itu berlanjut sampai sekarang. Bahkan, Dimas sering secara spontan bepergian hanya karena ingin naik bus antarkota. Ia pernah menghabiskan duit hingga Rp 1 juta untuk melakukan perjalanan selama dua hari. Hebatnya, di perjalanan itu Dimas hanya sekadar berpindah dari satu bus ke bus lain, tanpa benar-benar bermaksud mengunjungi seseorang atau mendatangi suatu tempat. Eko Haryanto, penggemar bus lain, bahkan pernah bepergian lintas negara dengan bus. Ia pernah

naik bus dari Pontianak menuju Kuching, Malaysia. Kira-kira 10 jam perjalanan, kisahnya bangga. Eko mengaku menggilai bus sejak kecil. Ia bahkan sempat sakit karena ayahnya ingkar janji mengajak dia naik bus saat pergi ke suatu tempat. Dimas, Eko, dan Bachtiar bukan sekadar gemar naik bus, lo. Mereka juga sangat paham soal mesin bus, kerangka, interior, serta aksesori berbagai bus. Bahkan, cuma dengan melihat dari jauh atau mendengar mesinnya, mereka sudah bisa menebak itu bus perusahaan apa dan memakai mesin apa. Dahsyat, kan? Kecintaan pada kendaraan yang lebih sering dijadikan sarana transportasi umum ini membawa Eko,

Bachtiar, dan Dimas bergabung dalam Jakarta Bus Society atau Jakbus. Ini adalah salah satu komunitas bus yang ada di Indonesia. Suhargo Gentur, penggagas pembentukan Jakbus, menuturkan, komunitas ini memiliki konsep yang berbeda dengan komunitas bus lainnya. Menurutnya, Jakbus terbentuk didasari kesadaran untuk memberi sumbangsih pada para pengusaha bus. Ia berkisah, sebelum komunitas ini terbentuk, industri bus di Indonesia sedang turun. Penyebabnya, saat itu maskapai penerbangan sedang asyik melakukan perang tarif. Alhasil, kebanyakan masyarakat lebih memilih bepergian naik burung besi ketimbang bus. Sumber: Kontan

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

51

Trans Komunitas

SERIUS MENJADI ANGGOTA


Menyadari hal itu, 15 orang penggemar bus berinisiatif membentuk komunitas dengan tujuan memberitahukan pengusaha bus bahwa masih ada orang yang mau naik bus. Mereka adalah para penggemar bus, dan kini mereka punya wadah resmi. Kami waktu itu mengenalkan diri bahwa kami penggemar bus yang masih setia naik bus, cetus Suhargo. Ia bilang, komitmen tersebut cukup membuat pengusaha bus bersemangat. Apalagi, setelah itu Jakbus kerap melakukan kunjungan rutin ke berbagai perusahaan bus. Jakbus sendiri secara resmi berdiri pada 1 Juni 2008. Pendirian dilakukan di Warung Papyrus, sebuah tempat makan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta. Warung Papyrus merupakan tempat bersejarah buat komunitas kami, kami deklarasi di sini, ungkap Bachtiar. Untuk membuktikan mereka serius mendukung industri bus, keanggotaan di komunitas ini pun tidak main-main. Para anggota Jakbus memiliki seragam khusus dan mempunyai kartu tanda pengenal. Seragam dan tanda pengenal itu dibuat untuk memperlihatkan komunitas tersebut legal dan diakui beberapa pengusaha bus sebagai mitra mereka. Selain itu, ada dua syarat yang harus dipenuhi untuk jadi anggota. Pertama, calon anggota harus mendapat referensi dari orang yang sudah menjadi anggota. Kedua, saat baru masuk, anggota wajib ikut tiga kali pertemuan. Syarat tersebut untuk melihat keseriusan orang itu dalam berorganisasi. Komunitas Jakbus juga punya dana operasional khusus. Setiap bulan kami ada iuran Rp 10.000 per anggota, jelas Suhargo. Jangan salah, walaupun harus membayar kalau bergabung, para anggota bisa mendapat banyak manfaat. Misalnya, jumlah relasi pengusaha bus jadi bertambah. Hasilnya, ada anggota komunitas yang belum bekerja kemudian ditarik untuk bekerja di perusahaan bus. Selain itu, para anggota kadang kecipratan proyek dari perusahaan bus. Hal

52 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Foto: www.jogja

tourguide.com

Trans Komunitas

Foto: bismania.les.wor dpress.com

ini dialami oleh Eko Haryanto. Eko kerap dimintai tolong untuk mencarikan bus, baik oleh teman-temannya di luar komunitas maupun perusahaan besar lain. Dia lalu menghubungi perusahaan bus dan memberitahukan ada yang ingin menyewa bus. Dari situ, Eko dapat bagian fee. Menurut pria yang bekerja di sebuah perusahaan farmasi ini, hal tersebut sah-sah saja. Tapi harus memberitahukan anggota komunitas lain, supaya ada keterbukaan, terangnya. Jakbus memang tidak menutup kemungkinan bagi anggotanya untuk berbisnis. Selain menjadi penghubung antara calon pelanggan dengan perusahaan bus seperti Eko, banyak juga anggota Jakbus yang melakukan bisnis lain. Misalnya, ada anggota yang kemudian didaulat menjadi pemandu wisata freelance bagi perusahaan bus. Ada juga yang diminta membuat miniatur bus atau berbagai aksesori bus untuk keperluan kenang-kenangan bagi mitra perusahaan bus.

Foto: ww

g trees.or w.eco-

Tapi, walau sudah punya banyak kenalan pengusaha bus yang kerap mereka tumpangi, para anggota Jakbus anti naik bus tanpa bayar. Kalau bepergian tentu saja kami pakai uang sendiri, sahut Dimas. Malah, pernah ada anggota yang dikeluarkan karena hal itu. Jakbus menganggap hal itu mencoreng nama komunitas. Selain itu, komunitas ini juga punya seabrek kegiatan yang tentu saja tidak jauh-jauh dari seputar bus. Sebulan sekali komunitas ini menggelar kunjungan ke perusahaan bus, sekaligus berkenalan dengan manajemen perusahaan itu. Jika ada perusahaan bus mengeluarkan bus baru, komunitas ini pun melakukan kunjungan ke perusahaan itu dan membantu perusahaan bus berpromosi. Akhir bulan lalu Jakbus juga baru saja menggelar jambore yang melibatkan beberapa pengusaha bus dan komunitas penggemar bus lain. Komunitas ini juga tengah merintis wadah untuk berbisnis. Kami harus jujur mengatakan tidak akan menutup peluang bisnis yang datang, papar Dimas. Citacitanya, setiap anggota memiliki bus atau bisa menjadi pengusaha bus. Anda mau ikut?

Sumber: Kontan

Foto: Robinsar

Opak

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

53

Trans Sejarah

KERETA TERCEPAT DI DUNIA ITU ADA

DI INDONESIA
M
engulas sejarah lokomotif di Indonesia, kita tidak bisa lepas dari Museum Kereta Api Ambarawa, atau dahulu dikenal sebagai Stasiun Willem I. Gedung bekas peninggalan kantor Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij atau Perusahaan Kereta Api Hindia-Belanda kala itu, menyimpan sekitar 24 lokomotif kuno buatan tahun 1891-1966. Kereta besi itu menjadi koleksi setelah hampir satu dekade bertugas menjelajahi Pulau Jawa. Sebut saja seperti lokomotif CC 50 buatan Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik Winterthur, Swiss dan Werkspoor, Belanda. Loko ini dijuluki Bergkoningin alias Ratu Pegunungan. Julukan dalam bahasa Belanda ini didapat CC 50 karena lokomotif dengan tahun produksi 1927 itu, mampu melewati jalur pegunungan dengan tikungan-tikungan tajam. Ada juga lokomotif kebanggaan perusahaan kereta api milik

54 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

PE

RN

AH

pemerintah Kolonial Belanda, Staatsspoorwegen (SS), C28. Loko buatan Henschel, Jerman, ini tercatat sebagai loko tercepat di seluruh dunia untuk ukuran rel sempit (1.067 mm) pada era 1920-an. Kecepatannya pada masa itu bisa mencapai 120 kilometer per jam. Masih ada sejumlah lokomotif kuno lainnya, seperti loko F10 buatan Hanomag, Jerman, dengan enam pasang roda penggerak. Konon, keberadaan loko ini

tergolong langka dan jarang ditemukan di belahan dunia lainnya. Lokomotif lainnya C54, loko kebanggaan Semarang Cheribon Stoomtram Maatscappij (SCS); dan loko C51, loko kebanggaan Nederlandsch Indische Spoorweg Maatscappij (NIS). Keseluruhan koleksi itu bebas untuk diabadikan gambarnya oleh pengunjung.

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

55

Trans Sejarah

PERJALANAN BERSEJARAH
Selain menikmati kegagahan loko yang pernah melintasi sepanjang rel di Pulau Jawa ini, Museum Kereta Api juga menawarkan paket perjalanan wisata kereta uap. Perjalanan dimulai dari Stasiun Ambarawa ini menempuh rute sepanjang sembilan kilometer, dengan tujuan stasiun Bedono. Laju kereta api uap sangat lambat, sehingga membuat waktu tempuh sekitar sejam lamanya dengan kecepatan maksimum hanya 10 km/jam. Sementara dua gerbong penumpang seluruh dindingnya terbuat dari kayu. Demikian pula tempat duduk penumpang semuanya dari kayu. Di dinding gerbong tak ada kaca jendela. Sehingga penumpang dapat menikmati semilir angin nan sejuk dan pemandangan selama perjalanan. Perjalanan antara Stasiun Ambarawa-Stasiun Jambu belum terasa istimewa. Mengingat jalurnya masih datar. Sementara kanan kiri rel pemandangan yang terlihat hanyalah perkampungan penduduk. Baru antara Stasiun JambuStasiun Bedono terasa ada yang berbeda. Karena jalan sudah mulai menanjak maka posisi lokomotif diubah. Bila sebelumnya ada di depan, maka posisi lokomotif kini ada di belakang. Jadilah KA bukan ditarik lokomotif, melainkan didorong oleh lokomotif. Jalur Stasiun Jambu-Stasiun Bedono ini berada di ketinggian 693 meter di atas permukaan air laut. Panorama di sepanjang perjalanan semakin luar biasa. Hamparan Gunung Ungaran dan Gunung Merbabu menjadi latar belakang yang mempesona. Karena letaknya yang cukup tinggi inilah di sepanjang jalur Stasiun Jambu-Stasiun Bedono ini terdapat rel bergerigi. Fungsinya adalah untuk menahan agar KA tidak mengalami kesulitan menanjaki jalur tersebut. Rel di jalur ini menjadi rel gerigi satu-satunya di Indonesia yang hingga sekarang masih difungsikan. Selain jalur menuju Stasiun Bedono, rute yang patut dicoba ialah Ambarawa-Tuntang. Pemandangan pada rute ini tak kalah menariknya. Keelokan Danau Rawa Pening akan menyapa para penumpang kereta wisata di rute tersebut. Keindahan panorama pada rute AmbarawaTuntang sebenarnya tidak berhenti pada keelokan Danau Rawa Pening. Lebih kurang sekitar dua kilometer dari Stasiun Tuntang terdapat Agrowisata Tlogo milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan fasilitas penginapan di tengah kebun kopi dan karet. Di perkebunan peninggalan Tlogo Maatscappij Amsterdam tahun 1856 itu kita bisa menikmati suasana hening perkebunan dengan panorama Gunung Rong (675 meter). Dari puncak gunung ini Anda bisa menyaksikan kecantikan Danau Rawa Pening, sepasang Gunung Merbabu dan Merapi di sisi selatan, serta Gunung Telomoyo dan Gunung Ungaran di bagian utara. Rasakan pula perjalanan dengan tujuan menuju Stasiun Tanggung dan Stasiun Kedungjati di Kabupaten Grobogan. Keduanya adalah dua stasiun KA tertua di Indonesia, yang hingga kini bangunannya masih terpelihara dengan baik. Menikmati kesederhanaan bangunan Stasiun Tanggung yang telah dipugar pada tahun 1910 itu adalah kepuasan tersendiri. Siapa sangka, stasiun yang saat ini tidak disinggahi kereta api tersebut, adalah stasiun KA pertama di Indonesia. Di stasiun dengan dinding masih berupa kayu jati bercat putih itu, akan menemui lemari kayu penyimpanan karcis kereta api zaman dahulu, lengkap dengan rute-rute tujuan. Stasiun ini dibangun bersamaan dengan pembangunan rel KA pertama antara Semarang Kemijen dan Tanggung sejauh 25 km dan resmi digunakan untuk umum pada 10 Agustus 1867. Satu-satunya bangunan modern yang dapat dilihat di stasiun ini adalah ruangan sinyal berukuran 4 x 2,5 meter, yang menempati areal bekas peron stasiun.
Foto: chengpow.les.wordp ress

56 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Sejarah

Foto: Rob

insar Opa

Foto: spoorsoni.blog.friendster.com

STASIUN TANGGUNG
Bicara perkeretaapin Indonesia, tentu tidak bisa melupakan peran Gubernur Jendral Hindia Belanda L.A.J.W. Baron Sloet van Beele Broke. Dialah yang membuka jalur pertama kereta api, tepatnya tanggal 17 Juni 1864, dengan rute perjalanan pertama antara Semarang dan Tanggung di tahun 1867. Stasiun Tanggung bukanlah satu-satunya stasiun KA tertua di Indonesia yang mampu menyedot kekaguman pengunjung. Sekitar 10 kilometer dari Stasiun Tanggung kemegahan bangunan Stasiun Kedungjati akan segera terpampang. Bangunan dengan arsitektur klasik seperti bangunan Stasiun Willem I Ambarawa itu resmi dioperasikan pada 21 Mei 1873. Peresmian Stasiun Kedungjati pada Mei 1873 itulah yang sekaligus menandai beroperasinya lintas Ambarawa-Kedungjati untuk pertama kalinya. Ditilik dari segi arsitekturnya, bangunan ini dari awal dibangun dengan skala publik sehingga kualitas material, seperti baja untuk rangka emplasemen, dibuat mampu bertahan hingga ratusan tahun. Keduanya berfungsi untuk stasiun transit pasukan Belanda. Perlahan tapi pasti, lokomotif memasuki peron stasiun. Pluit panjang pun terdengar menandakan perjalanan usai sudah. Saat penumpang turun, maka lokomotif pun akan menanti kembali perjalanan esok hari.
Sumber: http://kereta-api.indonesia-e.info

Foto: railpictur

es.net

Edisi 03 Mei 2010

57

Trans Unik

Mobil Ketek
DARI MENGANGKUT TENTARA SAMPAI ANAK SEKOLAH

ua puluh tahun yang lalu, saya duduk di bangku SD kelas 3 di Xaverius 3 Palembang, Sumatera Selatan. Saya tinggal di daerah Sekojo atau hanya 2 kilometer dari sekolah saya. Karena jaraknya relatif dekat saya kerap berangkat sekolah sendirian dengan naik angkot. Pada zaman itu, jenis angkot yang melewati sekolah saya adalah mobil ketek. Dengan membayar Rp 500 mobil mobil jurusan Sekojo Ujung Pasar Lemabang mengantar saya langsung ke depan ger-

bang sekolah. Tidak hanya satu rute, mobil berbodi kayu ini melayani banyak trayek dan sangat popular. Sayangnya, mobil bekas Perang Dunia II ini semakin lama semakin ditinggalkan banyak orang. Belum lama ini ketika saya pulang kampung, mobil ketek hampir tinggal nama saja. Setelah di telusuri mobil ketek yang tersisa dan dapat beroperasi saat ini hanya tinggal 2 unit dengan rute; Kuning : Pasar 7 Ulu - 1 ulu - Pasar 7 Ulu dan Biru : Pasar 7 Ulu - 16 ulu - Pasar 7 Ulu.

58 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Unik

MOBIL PERANG
Mobil ketek tergolong antik. Kepala dan mesin mobil ini berasal dari sisa-sisa kendaraan zaman Perang Dunia II, yang umumnya dari Jeep Willys buatan Amerika. Setelah Perang Dunia II selesai, di Indonesia khususnya Palembang mendapat anugerah mobil-mobil jeep untuk kalangan sipil yang disingkat CJ atau Civilian Jeep. Tahun 1945, Willys meluncurkan model CJ2 dan CJ3. Tahun-tahun berikutnya Willys tidak hanya diproduksi di Amerika Serikat, tetapi juga diproduksi di negara lain dengan lisensi. Di Perancis, Willys muncul tahun 1950 dan tahun 1955, masing-masing dengan nama Delahaye dan Hotchkiss. Di Jepang, Willys muncul dengan nama Mitsubishi Jeep J3 tahun 1953. Di Taiwan, Jeep Willys muncul tahun 1956. Pada awal agresi Belanda di Palembang, 12 Oktober 1945, pasukan Inggris pimpinan Kolonel Carmickel tiba di palembang bersama NICA (tentara belanda) yang membonceng. Suasana diperkeruh dengan masuknya tentara Belanda dari Bangka dengan cara menyamar sebagai tentara Inggris. Puncaknya pada Maret 1946 Pasukan Inggris semakin besar jumlahnya setelah masuk dari Talang Betutu. Kedatangan ini disambut dengan pertempuran yang berkobar hampir di semua lokasi di kota Palembang dan sekitarnya. Tiang listrik dan pipa yang banyak berada di daerah Plaju dimanfaatkan secara cerdik oleh masyarakat Palembang menjadi senjata perlawanan kecepek menghadapi peralatan canggih Inggris dan Belanda. Belanda datang dengan segala kekuatannya, yang salah satu yang dibawa adalah kendaraan Jeep Willys. Mengingat medan darat zaman itu sangat sulit, mobil Jeep sangat membantu mobilitas para tentara penjajah. Namun seiring dengan kekalahan Belanda dan perintah untuk menarik pasukan dari seluruh wilayah Indonesia termasuk juga Palembang, maka banyak kendaraan Jeep Wiliys yang di pakai untuk perang ditinggalkan.

Terminal di bawah jembatan ampera era 70-80 an tampak masih banyak alat transportasi mobil ketek.

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

59

Trans Unik

Suasana Jl Sudirman Palembang Era 70 - 80an Dari sinilah mulai banyak Jeep Willys yang berubah menjadi alat transportasi masal yang populer disebut mobil ketek.

Bunyi Ketek
Berdasarkan informasi dari M Amin yang pernah menjadi juragan mobil ketek di Seberang Ulu mobil ketek masuk ke Palembang mulai tahun 1944 sampai dengan 1961. Amin sendiri membeli pertama kali mobil ketek tersebut tahun 1944 seharga 90 suku emas. Paling mahal yang dia beli seharga 200 suku emas. (Saat ini di Palembang satuan emas suku seharga 1, 6 Juta 1,7 Juta, 1 suku = 6.3 gram). Modikasi Jeep Willys sampai menjadi mobil ketek dilakukan pada hampir semua bagian dengan onderdil rakitan dari suku cadang bekas merek lain. Yang unik, badan mobil dan hampir seluruh aksesoris di dalamnya dibuat dari kayu jati, mrawan, atau racuk. Kayu diolah menjadi dinding, jendela-jendela di samping, atap, dan pintu di bagian belakang. Untuk tempat

duduk, bangku kayu yang keras diberi tambahan busa tipis di atasnya. Bangunan kayu itu biasa disebut rumahan atau angkong, dengan bagian luar dilapisi pelat yang dicat warna-warni. Selain itu banyak keunikan lain dari mobil ini. Banyak dari pemilik mobil ketek ternyata masih mempertahankan posisi setirnya di sebelah kiri. Pintu untuk penumpang disediakan di belakang yang tempatnya bisa memuat 6 penumpang, sedangkan di depan bisa memuat 2 penumpang ditambah 1 sopir. Total ada 9 orang bisa menikmati perjalanan bersejarah bersama mobil ketek. Kemudian, yang tidak kalah menggelikan bagi kita yang sudah terbiasa dengan transportasi modern, yakni cara menghidupkan mesin mobil ini tidak menggunakan starter seperti saat ini tetapi

60 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Unik
diengkol dari depan Nah, sekarang timbul pertanyaan kenapa masyarakat Palembang menyebut kendaraan klasik ini mobil ketek? Konon, sebutan ketek diberikan karena, setiap berjalan, mesin mobil mengeluarkan bunyi keras, ketek-ketek-ketek... Sebutan itu juga dilekatkan pada perahu ketek yang banyak beroperasi di Sungai Musi. Bunyi mesinnya serupa dengan mobil ketek, Ketek-ketek-ketek Masih dari Amin, mobil ketek mulai menjadi angkutan umum setelah revolusi kemerdekaan, sekitar tahun 1960-an. Mobil ini meraih masa keemasannya pada tahun 1970-an sampai awal 1980-an. Sebagai alat transportasi, mobil ini bisa memuat 10 penumpang sehingga tidak mengherankan pada masanya, mobil ketek menjadi sarana transportasi yang murah, massal dan handal. Kala itu jumlahnya mencapai 300-an unit yang melayani banyak jurusan, bahkan sampai melayani ke lorong-lorong kecil.

TINGGAL KENANGAN
Memasuki abad modern, sekitar 1990 an, keberadaan mobil ketek mulai terusik. Angkutan baru mulai membanjiri jalanan Palembang dan sekitarnya. Semakin lama, jumlah mobil ketek terus menyusut. Saat ini, diperkirakan hanya tersisa 100-an unit, itu pun melayani rute-rute terbatas, seperti di Plaju, Kertapati, dan kawasan 1 Ulu sampai 16 Ulu. Masa kejayaan mobil ketek sudah surut. Angkutan antik itu terus terdesak di tengah perubahan Kota Palembang yang semakin metropolis. Pada tahun 2004 Pemerintah Kota Palembang mengeluarkan larangnan pengoperasian kendaraan ini karena dianggap sudah tidak layak pakai baik dari segi keamanan, kenyamanan dan beberapa aspek lainnya. Mobil-mobil tua itu bagaikan veteran perang yang sudah ngos-ngosan, tetapi tetap berusaha setia melayani warga. Warga pun berusaha maklum, ketika mesin mobil kadang batuk-batuk sehingga harus didorong ramai-ramai. Mungkin hendaknya ada perhatian dari pemerintah untuk menjadikan kendaraan ini sebagai salah satu aset wisata dan sejarah. Ada baiknya mobil ketek ini dikumpulkan di suatu tempat wisata, dan untuk mengelilinginya menggunakan mobil ketek tersebut.
Frans Agung Diolah dari berbagai sumber

Contoh Jeep Willys tahun 1943

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

61

Trans Wisata

PENGUNJUNG AKAN MENJUMPAI ANEKA JENIS FLORA LANGKA, SEPERTI BUNGA EDELWIS, TANAMAN CANTIQI YANG HARUM, TANAMAN LEMO YANG BERKASIAT DAPAT MENGUSIR BINATANG BERBISA DAN VACCINIUM

Foto: sagoeleuser5.wordpress.com

DI SAAT KAWAH PUTIH MEMANCARKAN

TIGA WARNA
D
anau kawah putih berada di puncak Gunung Patuha yang oleh masyarakat setempat dinamakan juga Gunung Sepuh. Selain Kawah Putih, gunung yang memiliki ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut dan bersuhu antara 8 120C ini juga memiliki Kawah di bagian baratnya. Kedua kawah ini terbentuk akibat letusan Gunung Patuha pada abad ke-10 dan ke-12. Kawah Putih berada di ketinggian 2.194 meter di atas permukaan laut. Keindahan Danau Kawah Putih ditemukan pada tahun 1837 oleh Ahli Botani Belanda peranakan Jerman bernama Dr. Franz Wilhelem Junghuhn. Sebelumnya, masyarakat sekitar menganggap

puncak gunung tersebut angker dan penuh misteri sehingga tak seorangpun yang berani mendatanginya. Jauh setelah penemuan itu, yaitu pada tahun 1983, pihak Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten baru menjadikan kawasan Danau Kawah Putih sebagai obyek wisata yang dibuka untuk umum.

62 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Wisata

Keistimewaan

Di kawasan tersebut, pengunjung dapat menikmati berbagai keunikan Danau Kawah Putih. Di samping keindahan alam sekitarnya yang masih asri, pengunjung juga dapat melihat langsung uap panas keluar dari bebatuan yang diinjak, gelegak air di tengah kawahnya, dan mencium aroma belerang yang tidak terlalu menyengat. Pengunjung dapat menikmati keindahan Danau Kawah Putih sambil berjalan santai mengelilingi danau atau sambil duduk di shelter-shelter yang ada di kawasan tersebut. Pengunjung akan menjumpai aneka jenis ora langka, seperti bunga Edelwis, tanaman Cantiqi yang harum, tanaman Lemo yang berkasiat dapat mengusir binatang berbisa dan Vaccinium sebagai vegetasi tanaman khas kawah. Selain berbagai jenis ora, di kawasan ini juga terdapat berbagai jenis fauna, seperti elang, monyet, kancil, babi hutan, macan kumbang dan macan tutul. Pengunjung juga dapat melihat air kawahnya yang berubah-ubah warna. Terkadang berwarna hijau apel dan kebiru-biruan. Bila matahari terik dan cuaca terang.

LOKASI
Danau Kawah Putih Gunung Patuha terletak di Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat, Indonesia. Berjarak sekitar 46 kilometer ke arah selatan dari pusat kota Bandung.

AKSES
Dari kota Bandung, pengunjung yang membawa kendaraan pribadi dapat langsung menuju lokasi Kawah Putih melewati Kota Ciwidey, gerbang utama menuju kawasan wisata Bandung Selatan. Dari sini, pengunjung harus berjalan kaki menuju kawah sekitar 5 kilometer lagi. Bagi pengunjung yang naik angkutan umum ada 2 alternatif angkutan dari Terminal Bus Leuwipanjang Bandung, yaitu naik angkutan kota atau naik bus Sukaraja jurusan Bandung Ciwidey menuju pintu masuk Kawah Putih.

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

63

Trans Wisata

Pengunjung juga dapat melihat air kawahnya yang berubah-ubah warna. Terkadang berwarna hijau apel dan kebiru-biruan. Bila matahari terik dan cuaca terang, warnanya berubah menjadi coklat
Foto: explorebandungselatan.wordpress.com

AKOMODASI DAN FASILITAS


Di kawasan Danau Kawah Putih terdapat berbagai fasilitas penujung, seperti toilet umum, area parkir, sentra cinderamata dan mushola yang dikelola dengan baik. Di kawasan ini juga terdapat gubuk-gubuk bambu sebagai lokasi pusat jajanan dan warung serba ada. Lokasi itu digunakan oleh para petani sekitarnya untuk menjual hasil kebunnya, seperti strowberi, jagung bakar dan rebus, dan buah pepito. Pengunjung yang akan bermalam tidak perlu cemaws, karena dapat menyewa tenda atau menginap di vila-vila, hotel-hotel dan wisma-wisma dengan berbagai tipe yang banyak dijumpai disepanjang jalur wisata Ciwidey.
Sumber: Wisata Melayu

64 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Feature

Pengabdian Total

Seorang Penjaga Mercusuar

Burung-burung ter

bang di atas Pulau

Damar

aya bersyukur, tidak seorang pun anak saya meneruskan kerja bapaknya menjadi penjaga mercusuar, kata Badawi (54) bersungguh-sungguh. Bukan berarti penjaga mercusuar merupakan pekerjaan yang kurang terhormat, justru penjaga mercusuar sangat dihormati nelayan dan nakhoda kapal. Tidak terbayang berapa banyak kapal yang bakal karam jika pen-

jaga mercusuar tidak menjalankan tugasnya, menyalakan lampu suar setiap malam. Untunglah ada penjaga mercusuar yang disiplin menjalankan tugasnya sehingga ribuan kapal selamat dari bahaya karam atau tersesat di tengah lautan. Meskipun tugasnya sangat berat, penghargaan terhadap penjaga mercusuar sangatlah minim. Bukan cuma dari segi nansial, tetapi aspek keselamatan, kesehatan,

dan bahkan jenjang karier penjaga mercusuar juga terabaikan. Sekali diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, seumur hidup dia akan tetap tinggal di pulau-pulau terpencil di tengah lautan. Badawi, misalnya, yang saat ini bertugas menjaga menara mercusuar di Pulau Edam atau Pulau

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

65

Trans Feature
Damar di gugusan Kepulauan Seribu Jakarta, sudah tinggal di pulau t erpencil selama 37 tahun sejak dilantik menjadi PNS golongan I/a pada usia 17 tahun di tahun 1964 hingga menjelang pensiun tahun 2003. Hanya empat bulan sekali dia dijemput kapal Kementerian Perhubungan untuk ke darat selama sebulan sebelum dipindahkan ke pulau lain dengan tugas sama, menjaga menara dan menyalakan lampu mercusuar. Sampai punya anak empat, tidak pernah sekali pun menunggui istri melahirkan, ujarnya dengan suara lirih.

Sebagain besar waktu penjaga mercusuar dihabiskan di pulaupulau terpencil di tengah laut dengan hanya berteman ombak dan terpaan angin. Tidak gampang mendapatkan air tawar di pulau terpencil seperti itu sehingga untuk mandi dan kebutuhan minum sehari-hari, petugas mengandalkan tadahan air hujan. Kalaupun terjadi kemarau panjang, untuk minum terpaksa minum air kelapa. Kalau terus-terusan minum air kelapa, bisa batuk dan perut kembung, kata Intan Suratna (45), yang sudah belasan tahun menjadi penjaga mercusuar. Tinggal di pulau terpencil risikonya tidaklah ringan, terutama terserang penyakit malaria tropika karena tinggal di tepi hutan di tengah pulau terpencil. Tidak ada

Berteman Ombak

obat yang tersedia pemerintah. Biasanya petugas yang tinggal di pulau-pulau terpencil menanam sendiri tumbuhan obat tradisional, kata Intan Suratna. Jika terserang malaria, misalnya, penderita membuat air rebusan daun pepaya yang rasanya pahit lalu ditambah sedikit garam. Kalaupun belum sembuh dan kondisi penderita cukup parah, biasanya sesama penjaga mercusuar dengan menggunakan radio SSB meminta pertolongan kepada petugas di darat agar segera disediakan kapal untuk mengangkut pasien. Permintaan itu pun belum tentu bisa dilakukan jika laut sedang pasang atau tidak ada kapal yang berani melaut. Akhirnya, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, petugas mercusuar yang terserang malaria jiwanya tidak tertolong dan meninggal di tempat tugas di pulau terpencil. Jenazahnya baru bisa dibawa ke darat tiga hari kemudian karena kesulitan mendapatkan kapal.

Mercusuar di Tanjung Kodok


sumber www.zakyzahra.wordpress.com

66 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Feature

Dermaga Pulau Edam

Di Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok, terdapat 27 menara mercusuar yang tersebar di tiga wilayah, Selat Bangka, Selat Belitung, dan Selat Sunda. Setiap menara mercusuar dijaga lima orang yang masing-masing bertugas selama empat bulan di satu lokasi, kemudian pada akhir masa tugas dijemput kapal Departemen Perhubungan untuk digilir ke lokasi lain selama empat bulan berikutnya. Lokasi paling favorit adalah Pulau Edam atau Pulau Damar di Kepulauan Seribu karena jaraknya cukup dekat dari Jakarta, cuma sekitar dua jam menggunakan kapal nelayan dari Muara Angke. Selain kondisi menara setinggi 52 meter dan berumur 123 tahun peninggalan Raja Willem III tahun 1879 ini masih sangat baik, kondisi pulaunya sangat asri, walaupun pulau seluas empat hektar ini hanya dihuni lima petugas mercusuar, ular, ribuan nyamuk, dan puluhan biawak. Adapun lokasi neraka bagi petugas mercusuar antara lain Pulau Srutu di Kalimantan Barat karena mercusuar setinggi 20 meter berada di puncak gunung. Butuh tenaga luar biasa untuk mengangkut perbekalan termasuk solar sebagai bahan bakar mesin diesel dari pantai menuju puncak gunung sejauh lima kilometer. Begitu pun di Pulau Serdang di Selat Sunda, sekelilingnya berupa jurang batu sehingga petugas mercusuar tak bisa ke mana-mana jika tak ingin tergelincir masuk jurang di tengah lautan. Di Pulau Tempurung di Merak, Banten, kondisinya lebih parah lagi. Menara mercusuar menjulang

persis pada sebongkah karang sehingga petugas mercusuar terkurung pada menara ditengah lautan. Bagaimanapun beragamnya kondisi tempat tugas penjaga mercusuar, mereka mempunyai kesulitan yang sama, gajinya sangat minim karena hanya pegawai negeri rendahan. Mungkin sudah suratan takdir kami. Puluhan tahun mengabdi, gaji tak sampai satu juta, sedangkan anggota DPR atau DPRD yang baru beberapa bulan bekerja sudah mendapat gaji puluhan juta ditambah fasilitas rumah dan kendaraan, kata seorang penjaga mercusuar yang sudah lebih dari 20 tahun bekerja dan gajinya sekitar Rp 950.000 sebulan, belum dihitung berbagai potongan. Jangankan ngobyek untuk cari penghasilan tambahan, justru penjaga mercusuar sering mendapat tugas tambahan yang bersifat pengabdian. Paling sering menolong kapal nelayan yang terdampar karena terhempas badai atau terkatung-katung kehabisan bahan bakar. Bahkan, jika ada mayat yang terdampar di pulau, dengan penuh pengabdian petugas mercusuar menguburkannya. Tidak mungkin lapor polisi atau membawa jenazah ke darat karena jarang ada kapal nelayan yang mendekat sekitar mercusuar. Oleh karena itu, jika tak memiliki rasa pengabdian dan keinginan menolong sesama, tak mungkin bisa tahan menjadi petugas menara mercusuar. Tidak salah jika ada pandangan mereka siap mengabdi untuk negeri bahkan rela mati di tempat sepi.
Kompas.com

Mercusuar di Pulau Edam

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

67

Trans Lifestyle

KETIKA KABIN DISULAP MENJADI HOTEL BERBINTANG M


asyarakat golongan atas umumnya memiliki mobilitas yang tinggi. Sekalipun demikian dorongan untuk merasakan kenyamanan tetap mencuat, maka tidak mengherankan ke manapun dan di manapun mereka berburu fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan tersiernya. Baik itu perjalanan dalam rangka kerja maupun liburan. Transportasi yang biasa digunakan adalah pesawat terbang. Dengan demikian, maskapai penerbangan berlomba menyediakan layanan kelas satu untuk

menjawab kebutuhan masyarakat atas ini. Menurut pantauan Trans Media ada 8 maskapai penerbangan dunia yang memberikan layanan kelas satu yang sangat memanjakan tiap orang dalam perjalanannya salah satu kabin tersebut adalah milik maskapai lokal, Garuda Indonesia Airlines. Sekalipun dalam perjalanan kerja, mereka tetap merasakan kenyamanan dan tiba di tempat tujuan dengan fresh. Berikut kesepuluh luxurious cabin tersebut:

Virgin Atlantic
Richard Branson, pendiri Virgin Atlantic, tidak pernah terlihat melakukan hal hal yang biasa dilakukan oleh manusia normal ketika memasuki dunia bisnis. Dia adalah seorang milyarder yang mengerti bagaimana menyelesaikan pekerjaan di manapun. Laki-laki ini telah mendensikan pengalaman kualitas selama beberapa waktu dan karir internasionalnya di Virgin Atlantic, tidak berbeda. Pertama, Anda tidak akan menemukan kabin kelas pertama disini. Sebaliknya Virgin memiliki jenis pengalaman kelas atas. Virgin membanggakan kursi terlebar dan tempat tidur yang terlebar dan terpanjang yang tidak ada di kabin kelas pertama. Seperti Air France, armada 747 Virgin dirancang dalam zaman yang berbeda, sebelum mereka mampu untuk menekankan pengalaman kelas atas dari tiket yang dibeli.

Garuda Indonesia Airlines


Kelas Eksekutif tersedia di semua pesawat Garuda Indonesia. Pesawat Airbus A330 memiliki kelas eksekutif dilengkapi kursi Flat-Bed dengan 74 pitch dan bisa direbahkan hingga 180 derajat. Kursi mewah ini juga tersedia LCD layar sentuh dengan AVOD, kursi laptop power supply dan lampu baca pribadi. Layanan kabin mewah ini juga tersedia di pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-300, 400, 500 dan 800 series.

American Airlines

American Airlines telah mendorong sampul dalam produktivitas sebuah perusahaan penerbangan. Mereka memperkenalkan suite unggulan, berupa tur seperti kursi berputar yang memungkinkan Anda bertemu tatap muka dengan rekan kerja. Pada tur ini dilengkapi outlet daya laptop di setiap kursi dan telepon satelit. Dengan demikian Anda akan menemukan apapun yang Anda butuhkan untuk bekerja di sebelah kanan kursi Anda. Ketika perusahaan Anda membelikan Anda tiket kelas pertama dalam American Airlines 777, Anda juga akan mempunyai kesempatan untuk mencoba spa.

68 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

corporate.airfrance.com

Trans Lifestyle
Air Canada

5
Air France

Maskapai dari Perancis ini memiliki tur kursi yang rasanya kita membawa sendiri kursi nyaman di ruang kerja kita. Tempat duduk recliner yang berdampingan dengan tempat tidur ini telah ditingkatkan di kabin kelas untuk memastikan bahwa Anda dan delapan penumpang lainnya merasa seperti di rumah. Air France meningkatkan penawaran kabin kelas pertama ini sebagai tanggapan terhadap maskapai baru yang bermunculan. Kabin mencerminkan gagasan tentang pengalaman kerja Perancis, yang nyaman dan bercahaya pada pekerjaan yang sebenarnya. Walaupun Air France hanya melakukan penyesuaian kabin kelas pertamanya pada maskapai yang lebih tua, ada baiknya untuk melihat bahwa pelayanan penum-pang merupakan prioritas.

Kursi kelas utama dalam Air Canada terasa seperti ruang kantor yang futuristik. Dengan tempat tidur yang datar, kursi yang dirancang ergonomic dan daya laptop dan stop kontak data, Air Canada memasuki daftar ini dengan kompetensi, pengalaman kelas pertama yang dirancang mewah dan sangat baik. Air Canada juga memanjakan penumpangnya dengan hiburan dalam penerbangan yang terbaik, yakni layar individual, DVD player dan berbagai informasi tanpa Anda bergeser dari tempat Anda. Mudah-mudahan, pemimpin kantor tidak terbang dengan Air Canada terlalu sering karena ketika saatnya pulang kantor mereka enggan untuk pergi karena masih merasakan nyamannya kursi kantor terbang yang dimiliki Air Canada.

All Nippon Airways


All Nippon Airways mengambil kursi Anda dan membungkusnya dengan tinggi di angkasa dengan dinding yang melengkung. Pengalaman terbang kita memiliki sensasi seperti tinggal dalam kacang polong. Di kabin kita yang menyerupai kacang polong itu, telah tersedia layar monitor pribadi dengan layanan multimedia dan meja makan. Bagi kita rasanya sangat menyenangkan melihat semua maskapai Nippon mampu membangun area personal di kabin kelas pertama. Setiap kacang polong memiliki semua dasar tertutup untuk bekerja dan bermain. All Nippon Airways memastikan Anda dapat membuat panggilan telepon satelit ketika sedang bekerja pada laptop Anda dari outlet Anda sendiri. Dan mereka memastikan Anda dapat melakukannya dalam keleluasaan yang sempurna.

British Airways

Pengalaman setengah kabin kelas pertama British Airways dirancang sebagai tempat perlindungan pribadi. Keleluasaan dan penyekatan adalah perhatian terpenting bagi British Airways untuk para penumpangnya. Dengan layanan tempat tidur yang dapat direbahkan dan sprei untuk ukuran 66, pengalaman tidur kita menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan. Bila Anda harus tetap terjaga dan mempersiapkan rapat di udara, maskapai ini memenuhi kebutuhan Anda dengan outlet listrik dan telepon sehingga Anda tidak perlu keluar jika Anda merasa itu penting. British Airways mungkin cukup baik untuk bisnis, tapi kenyataan yang sungguh menyenangkan adalah duduk sambil minum cocktail sebelum tidur dan masuk dalam kemewahan tidur setengah kabin.

Jet Airways

Ketika British Airways mempunyai setengah kabin, Jet Airways melangkah maju dan memberi Anda tempat tidur pribadi lengkap dengan pintu geser. Anda tidak akan mendapatkan keleluasaan yang lebih daripada itu. Dalam kamar tidur itu Anda mendapatkan TV layar datar 23 inci, satu kursi yang mewah dan satu kursi kecil tambahan yang berfungsi untuk meletakkan kaki dan peregangan. Kemampuan untuk membentengi diri Anda sendiri dari dunia luar, staff penerbangan dan lainnya, sungguh-sungguh merupakan impian dari semua penumpang pesawat udara. Dengan kabin Jet Airways Anda tetap dapat produktif seperti yang Anda inginkan atau Anda dapat menyembunyikan kegelisahan penerbangan dalam kamar tidur Anda yang pribadi.
worldmustbecrazy.blogspot.com

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

69

Trans Safety

BAGAIMANA SIH MEMILIH HELM BER-SNI?

Ilustrasi: FX Eriyanto

70 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Trans Safety

Ilustrasi: FX Eriyanto

ada tanggal 1 April 2010 lalu pemerintah secara resmi mewajibkan semua pengendara sepeda motor menggunakan helm ber-SNI. Ini berlaku untuk helm berjenis standar terbuka (open face) dan standar tertutup (full face). Salah satu dampak kebijakan ini adalah melonjaknya kebutuhan helm SNI, karena jika tidak menggunakan maka akan ditilang. Hal tersebut menjadi masalah ketika ada pihak yang tak bertanggungjawab memanfaatkan moment ini untuk memproduksi dan memasarkan helm SNI palsu. Modusnya bisa memalsukan tanda SNI pada helm atau memalsukan merk helm yang sudah ber-SNI. Ini sangat membahayakan masyarakat sebagai konsumen, karena garansi keamanan dan kenyamanan tidak akan didapatkan di saat masyara-

kat salah membeli. Berikut ada beberapa tips untuk mendapatkan helm SNI yang berkualitas. Pertama, yang perlu diperhatikan saat membeli helm adalah bentuk sik dari produk yang sesuai dengan ketentuan, yakni full face dan half face. Selain kedua bentuk ini, misalnya helm cetok, maka helm tersebut sudah dipastikan tak masuk golongan SNI wajib. Kedua, periksalah kembali sik helm yang akan dibeli, dimulai dari bentuk cangkang, busa dalam, hingga tali pengikat. Pastikan semuanya dalam kondisi baik dan tak ada yang rengat atau rusak. Ketiga, jangan ragu-ragu curiga pada harga jual helm yang ditawarkan. Ini penting karena untuk memproduksi satu unit helm dengan spesikasi standar SNI wajib, helm akan dijual minimal sekitar

harga Rp 65.000 per unit. Jadi, kalau di bawah harga itu kita patut mencurigainya karena bahan baku yang bisa memenuhi standar masih diimpor dan itu memang mahal. Terakhir, jika Anda menggemari merek-merek helm impor, maka pastikan bahwa pembelian dilakukan setelah 1 April 2010 karena keterangan SNI harus tetap menyertai produk. Meski standar produk impor bisa lebih tinggi dari SNI, jika tak ada keterangan, maka produk itu masuk secara selundupan. Pasalnya, SNI wajib diberlakukan bukan hanya untuk melindungi pengguna, melainkan juga melindungi industri helm nasional dari serbuan produk impor. Semoga tips ini bermanfaat sehingga kita selain memperoleh menfaat keamanan dan keselamatan juga menjad duta kampanye cinta produk Indonesia.
KOMPAS.COM

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

71

Transiklopedi

TAHUKAH ANDA, PESAWAT TERBESAR ANGKUT 1000 ORANG?

72 TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

Transiklopedi
ekor pesawat terbesar saat ini dipegang oleh pesawat Airbus tipe A380-900 yang mampu menampung 1000 orang penumpang. Ini merupakan varian terakhir dari tipe A380-800 yang hanya mampu menampung 800 orang penumpang. Airbus A380 yang diproduksi oleh Airbus S.A.S. adalah sebuah pesawat dua tingkat, dengan empat mesin yang mampu memuat 850 penumpang dalam kongurasi satu kelas atau 555 penumpang dalam kongurasi tiga kelas. Pesawat ini melaksanakan penerbangan perdana pada 27 April 2005 dari Blagnac Toulouse International Airport, Toulouse, Perancis pada 8:29 UTC dan kembali mendarat dengan selamat pada 12:22 UTC di bandara yang sama. Saat pesawat pertama dibuat dan terbang mengangkasa ukuran pesawat terus dibuat semakin besar. Pada tahun 1950 boeing memproduksi 707 yang besar. kemudian pada tahun 1970, boeing memproduksi dan meluncurkan boeing 747 yang berukuran lebih besar lagi. Tahun 2006, pesawat raksasa A380 baru mengangkasa. Pesawat ini mempunyai mesin empat mesin buatan RollsRoyce Trent-900 yang mampu memberikan daya dorong 36.280 kg atau empat mesin kipas turbo Alliance Gp 7200, dengan daya dorong 37.003 kg. Pesawat raksasa ini menyediakan peralatan lengkap kantor atau ruang tidur, kursi nyaman, cocktail bar atau ruang makan dining atau relaxing zone dengan super-size TV screen. A380 menekankan kemampuan pesawat ini yang meningkatkan kenyamanan penumpang seperti kabin yang lebih luas dan berbagai fasilitas lain seperti bar, toko-toko, bahkan kasino seperti yang diumumkan oleh Virgin Atlantic. Sampai saat ini, ratusan pesawat A380 telah mengudara dengan berbagai maskapai. Beberapa maskapai yang memperkuat armadanya dengan A380 adalah Emirates, Lufthansa, Qantas, Singapore Airlines, dan Malaysia Airlines. Airbus sendiri menyatakan bisa memenuhi pesanan 4 buah per bulan. Airbus baru ini akan dijual dalam dua versi: pesawat terbang penumpang (A380-800), pesawat terbang penumpang (A380-900) dan pesawat kargo (A380-800F) (150 ton).
Frans Agung Dari berbagai sumber

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

73

Trans Figure

Jangan Dong

NYETIR, T
Sambil BBM-an

inggal di Jakarta memang perlu banyak kesabaran dan kedisiplinan di jalan raya. Selain karena macet, jalan juga masih banyak yang masti diperbaiki. Lepas dari itu, para pengendara mesti patuh aturan demi keselamatan diri sendiri maupun orang lain. Bagi Alena, presenter acara infotainment KISS, hal ini mesti serius dan mendesak diperhatikan. Prilaku buruk di jalan raya bisa berujung maut. Ia mengisahkan ada teman adiknya meninggal garagara ponsel BBM. Kalo driving jangan BBMan ada temen adikku sendiri yang meninggal di jalan tol karena BBM-an, ujar pemilik album keduaSeindah Diriku. Terkait dengan transportasi Jakarta, perempuan Malang yang melesat di dunia hiburan setelah masuk Grand Champion Final Asia Bagus Malaysia 2000, memimpikan bahwa ibu kota Indonesia ini mempunyai monorail. Menurutnya, jenis transportasi massal ini akan menjadi solusi macet jalanan Jakarta, karena tidak mengambil jalur transportasi lain. Trans Jakarta tuh ampe sekarang banyak yang mengeluhkan pengambilan satu jalur jalan yang dulunya udah macet, jadi makin macet karena itu, jelas Alena yang saat ini sedang mempromosikan single BUkan PAngeran IMpian. Lebih lanjut, lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Pelita

Harapan ini ternyata sangat menyukai transportasi kereta api ketimbang pesawat. Soalnya ga perlu nunggu lama untuk boarding, ga bikin mabok udara, dan jarang telat berangkat. Cuman, beli tiketnya aja belum esien seperti pesawat, kata perempuan cantik yang juga model iklan ini. Lain dari pada itu, Alena menaruh perhatian lebih pada maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Menurutnya, maskapai plat merah ini kemajuannya terus menanjak dan signikan. Puncaknya Garuda diperkenankan terbang kembali ke Eropa. Garuda itu good food, better service, on time bangeeet, tutur Duta Baca pada Hari Buku Internasional tahun 2008 ini. Namun, iapun punya catatan tersendiri untuk maskapai berlambang burung Garuda ini. (Saya) sering terganggu ama pramugari-pramugari senior yang jutek abis. Aku have no idea gimana cara ngerubah itu, karena mungkin bawaan manusianya udah begitu, karena banyak juga yang senior pramugari tapi ramah dan helpful banget, ulasnya. Sebelum berakhir, aktris yang selalu tampil ceria ini berkenan membocorkan apa makna dari single andalannya BUkan PAngeran IMpian pada Trans Media. lagunya nge-beat dan pesannya menghibur yang pernah atau sedang diputusin pasangan dengan semena-mena supaya tetep semangat dan yakin, pasti ada yg terbaik di luar sana, tandasnya.
Frans Agung

Foto: Dokumen Pribadi

74

Trans Savety

TRANS MEDIA | Edisi 1 2010

75

Trans Figure

76

Tahukah Anda - Tabrakan pada kecepatan 50 km/ jam saat tak mengenakan sabuk keselamatan setara dengan jatuh dari ketinggian 10 meter? - Tabrakan frontal pada kecepatan 50km/jam saat tak mengenakan sabuk keselamatan setara dengan dilempar ke depan dengan kekuatan 30 kali berat badan Anda? - Sebanyak 44 % korban tewas dalam kecelakaan mobil terjadi karena tak mengenakan sabuk keselamatan ? - Risiko pengemudi tewas dalam kecelakaan tujuh kali lebih tinggi jika ia tak mengenakan sabuk keselamatan? | Edisi 1 2010 TRANS MEDIA

Sabuk Keselamatan Menyelamatkan Hidup Anda

You might also like