You are on page 1of 3

BAB I PENDAHULUAN I.

Latar Belakang Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan kuantitas dan kualitas dari eritrosit atau hemoglobin. Selain itu, juga merupakan suatu kondisi dimana terjadi abnormalitas dari kandungan hemoglobin dalam sel darah merah atau keduanya. Karena penurunan jumlah eritrosit atau hemoglobin itulah seseorang dianggap menderita anemia. Anemia diklasifikasikan menjadi beberapa jenis seperti anemia defisiensi zat besi, anemia aplastik, anemia megaloblastik, anemia hemoragik, anemia hemolitik, anemia sel sabit, anemia makrositik, anemia mikrositik,dan anemia normositik. Penyebab dari anemia ini ada yang tergantung dari jenis anemia yang dideritanya dan ada penyebab secara umum . Penyebab anemia secara umum meliputi adanya denstruksi sumsum tulang belakang yang

menyebabkan produksi eritrosit atau hemoglobin menurun, obat-obatan yang dapat mensupesi sumsum tulang belakang seperti golongan AINS, bahan kimia, infeksi, asupan nutrisi seperti zat besi, asam folat, vitamin B12, vitamin B6 dan vitamin C kurang dari kebutuhan, penyakit kronis seperti gagal ginjal, dan thalasemia, adanya inflamasi, faktor intrasel,faktor ektrasel, hemorrhage, hemolisis dan lainnya. Anemia juga diperparah dengan beberapa hal atau sering dikenal dengan faktor resiko meliputi pendarahan, menstruasi, kehamilan, penyakit imun, asupan nutrisi kurang,obat-obatan golongan AINS, usia, jenis kelamin, dan genetik. Selain itu, anemia dapat menyebabkan komplikasi penyakit lain seperti gagal jantung, gagal ginjal, stoke iskemia, infeksi, batu empedu, pneumonia, ulcer, parestesia, mual, sakit perut, kejang dan komplikasi paling parah yaitu menyebabkan kematian. Penyebab kematian paling utama pada kasus anemia adalah komplikasi dengan gagal jantung. Anemia cenderung mengenai seseorang yang berusia 18 tahun keatas dan lebih cenderung ke wanita karena wanita lebih banyak membutuhkan eritrosit dibanding laki-laki. Hal itu disebabkan karena wanita mengalami mestruasi setiap bulannya dan sering melakukan diet makanan hewani untuk menjaga

proporsi bentuk tubuhnya. Pada trigger 1 ini kelompok kami mendapatkan kasus mengenai anemia yang ditandai dengan klien memiliki nilai hb 8. Selain karena kasus tersebut, kami juga membuat makalah ini karena anemia adalah suatu kondisi yang kelihatannya tidak berbahaya, tapi ternyata anemia yang kronis bisa mengakibatkan komplikasi beberapa macam penyakit dan bisa juga mengakibatkan kematian. Oleh karena itu, perlu adanya pencegahan mulai dari sekarang seperti kata pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati.Dan makalah ini diharapkan bisa memberikan manfaat , pengetahuan dan pemahaman bagi pembaca.

Zulfa nie dapus buat yang patofisiologi kemarin : 1. Wahyuni, AS. 2004. Anemia Defisiensi Besi Pada Balita. http://library. usu.ac.id/download/fk/fk-arlinda%20sari2.pdf. Diakses tangal 4 september 03.00 WIB 2. Ahmad, I. 2008. Asuhan Keperawatan Pasien dengan Anemia. Pkb_116_slide_anemia.pdf. Diakses tangal 4 september 04.50 WIB

You might also like