You are on page 1of 4

Super-Marlinos Sial., kenapa sih aku harus begini, gumamku dalam hati.

Aku yang telah melihat dan menyambut rombongan teman-temanku yang baru saja mengikuti OSN di Manado, merasa bingung dengan apa yang aku hadapi saat ini. Sebuah kesombongan dari tetangga kamarku yang anggotanya mengikuti OSN. Namanya atur, dia mengusirku hanya agar aku tak bisa melihat oleh-oleh dari Manado. !adahal, aku hanya sekedar ingin tahu saja. Sementara itu, ka"an kamarku yang juga ikut OSN, !an#a sedang tertidur pulas bermimpi bagaimana ia bisa mendapatkan medali perak di bidang ekonomi. Sekejap aku baringkan diri untuk merenung. Namun tepukan $oy mengagetkanku. %oi, &in, kenapa lo ngigau' (ernyata itu tadi hanya mimpi. Aku tertidur pulas karena ke#apekan. )ua pinjam jas lab lo ya buat besok praktikum biologi' *a deh, tapi jas lab itu belum aku #u#i, minggu kemarin aku pakai dan kemarin udah dipake Syihab. $oy, !an#a, dan Syihab adalah teman kamarku. +ami tinggal di kamar ,-. /. Aku pun memutuskan untuk bangkit dan mulai belajar 0isika. 1esok adalah hari yang aku ben#i, yaitu karena ada 2langan /isika. Mula-mula aku buka bagian depan dari soal 0isika yang diberikan oleh !ak Man, guru 0isika yang lumayan galak. Aku kerjakan nomor satu hingga lima dulu. 1osan, akhirnya aku jalan-jalan keluar kamar untuk memba#a koran. 3eadline yang sungguh ironis, yaitu tentang !alestina yang ingin mengajukan diri untuk menjadi anggota !11 dan sebagai negara yang merdeka. Mahmud Abbas telah menyerahkan proposal pada hari $umat456789... begitulah petikan yang aku ba#a di koran itu. Aku pun kembali ke kamar dan mendesah. 3hh... ini soalnya gimana lagi, bingung nih.... Aku #oba untuk kerjakan soal itu tapi tetap saja aku bingung. Setengah jam kemudian, aku mulai bosan. Akhirnya aku pejamkan mataku untuk merenung apa yang terjadi pada hari ini. Apa ya, kayaknya gak ada apa-apa deh hari ini, paling #uman karena pengusiran tadi yang hanyalah sebuah mimpi. $am menunjukkan tepat pukul ,5 malam. Akhirnya, aku pejamkan mataku untuk tidur. Aduh, terang banget sih... perasaan tadi lampu kamar ini udah dimatiin deh... Aku kaget ketika ada #ahaya yang menyeruak dari lemariku. ahaya itu ber"arna biru, terang sekali. $am menunjukkan pukul setengah satu malam. Aku #oba untuk menelusuri apa yang terjadi. Setelah kubuka pintu lemariku, ternyata jas labku mengeluarkan #ahaya biru terang. Namun, beberapa detik kemudian #ahaya itu menghilang dengan sendirinya. 3oaahhhmm.. ah biarin ah, paling aku ngelindur ,lagi... +arena saat itu aku ngantuk sekali, aku putuskan untuk menutup lemari dan tidur. Allahu akbar.... allahu akbar.... Suara ad:an subuh berkumandang melalui speaker asrama. Aku terkaget ketika Syihab membangunkanku dengan memer#ikkan air "udhunya kepadaku. 1angun lin, bangu-n....udah ad:an tuh... 1entar dulu , masih ngantuk nih..... kataku. (iba-tiba, (it... tit... titt... suara alarm untuk i;omah berbunyi. Aku terseruak kaget dan segera mengenakan sarung dan baju koko untuk ke masjid. Aku berlari agar tak telat. !oin empat....., aku masih di kamar. tiga...... aku keluar kamar. duaa...... aku hampir sampai. satu.... poin empat *esss.... akhirnya aku tak telat... Aku telah mengenakan baju koko dan sarung dengan rapi "alaupun masih belum terkan#ing dengan sempurna.
,

ngigau

Syukron.... "assalamu alaikum "arahmatullahin "a barakatuh.., u#ap salah satu anggota di<isi imta;. Memang, biasanya disini ketika sholat shubuh selesai akan dilanjutkan dengan asmaul husna. =tu tadi pertanda bah"a "aktu sholat shubuh telah selesai. $oy.... yuk ke kantin, ajakku kepada $oy. =a pun menganggukkan kepalanya dan bangkit untuk menuju kantin. Aku pun menyusulnya. >h $oy, aku merasa ada yang aneh dengan kejadian semalam. 3abis mimpi buruk dan ngigau, aku melihat ada #ahaya biru dari jas labku, aneh banget deh pokoknya... kataku kepada $oy. Ah, mana mungkin jas lab bisa ngeluarin #ahaya sendiri, paling-paling kalau disenterin baru terang. $ayus lo ah... tapi kalau lo ngigau sih gua per#aya. kata $oy dengan muka keheranan. (api beneran lho... aku ngelihatnya "alau masih agak ngantuk, aku berusaha meyakinkan $oy. Ah, gak usah per#aya sama takhayul deh.... lo anak i# bukan sih.., masa? per#aya sama takhayulan belaka, u#ap $oy. Astagh0irullah, $oy, aku nggak kaya? gitu lah... u#apku. Masa? sih aku salah ngelihat, gumamku dalam hati. +ami pun pergi menuju kantin sambil membi#arakan keberhasilan !an#a dalam OSN. Setelah makan kami pun kembali ke asrama untuk bersiap berangkat sekolah. Seperti biasa Syihab pada urutan pertama saat mandi, lalu aku, $oy, dan terakhir !an#a. Semuanya berjalan seperti biasanya. %aduh ga"at, ntar (1 /isika lagi.... g" masih belum siap.. ah............... (=@A+AAAAAAA, teriakku hingga mengagetkan semua teman kamarku. 2dah tenang aja, lo pasti bisa kok, $oy berusaha menyemangatiku. Sementara Syihab dan !an#a hanya terdiam saja. Memang, kamarku adalah kamar yang tenang. 1ila saat "aktu belajar malam semuanya terdiam 0okus belajar. Memang kamar yang tenang itu bagus, tapi lama kelamaan hal itu bikin aku ngantuk. (en... Nine.... >ight..., suara countdown to muster berbunyi. Aku terhentak kaget, karena tadi aku ketiduran. %aduh, gimana ini , g" belum setrika baju, nata buku, ngerapihin kasur, "haaaa...., teriakku. Aku berusaha melakukannya dengan sekejap, hingga aku lupa bah"a aku belum ba"a tasku. One...., Aku kembali kamar dengan tergesa dan segera mengambil tas. Bero... it?s time to muster.... = repeat it?s time to muster.. *ah.. sial agi-lagi aku telat, masa? kemarin telat, sekarang juga telat.. gumamku dalam hati. (erpaksa kujalani hukuman push-up, dan semua teman angkatanku menerta"akanku karena aku yang telat... *ah.... hari gini masih telat.. lu anak i# bukan sih... Memang di = , sekolahku, menuntut sis"anya untuk tertib dan disiplin. Sedikit saja telat, langsung terasa e0eknya. $am menunjukkan pukul setengah delapan pagi tepat, saat aku berusaha mempelajari soal-soal 0isika untuk persiapan ujian 0isika. Saat ini "aktu pelajaran /i;ih, namun gurunya, !ak (ono, tak ada karena berhalangan hadir. Aku berusaha bertanya kepada teman sekelasku. >h bal, iki piye #arane. Aku lo kok ora iso sih 5.., tanyaku kepada =;bal. Aku dan Sabil adalah teman satu sekolah di SM!. Aku dan Sabil berasal dari Malang. Oh, lek iki #arane gampil ..., kata =;bal. @ia pun memberitahuku dengan #ermat dan jelas. Aku bersyukur punya teman seperti =;bal. Sekarang pukul delapan lebih sepuluh, itu berarti sepuluh menit lagi akan dimulai "aktu ujian /isika. *a Allah, mudahkanlah jalanku, semoga aku bisa mengerjakan soal 0isika dengan maksimal dan lulus... amin doaku dalam hati. Akhirnya ujian 0isika pun dimulai. Sepuluh soal
5

>h bal, ini giman #aranya kok aku gak bisa sih... Oh kalau ini #aranya gampang

pertama kulibas, tiga soalnya kebingungan, dua soal esai tak bisa kukerjakan sama sekali. (etapi stelah ku#oba berkali-kali, akhirnya kutemukan ja"abannya. %aktunya sepuluh menit lagi ya.., u#ap !ak Man sambil memelototi "ajah kami semua. +ami pun merasa ketakutan. (ing... tong...ting.. tong..., bel berbunyi. *ak.. "aktunya sudah habis, selesai gak selesai dikumpulkan, u#ap !ak Man sambil mengambil paksa lembar soal dan ja"aban yang kami kerjakan. Semua murid gelisah, termasuk aku. %alaupun semuanya telah kukerjakan, tapi aku masih kurang yakin dengan apa yang kukerjakan. +uba#a ayat kursi dan al-0atihah agar aku bisa mendapat hasil yang baik. Semua sis"a pun keluar dari kelas dengan "ajah tegang. +ami pun pergi ke ruang kelas lain karena saat ini adalah "aktu pergantian pelajaran. Sampainya di kelas, kami terkejut dengan suara ledakan. Aku pun langsung berlari menuju arah sumber ledakan. (ernyata suara itu berasal dari lab biologi. Aku terperanjat ketika $oy terkapar lemas dan langsung digotong oleh teman-teman sekelasnya. Semua orang tak melihatku mengambil jas labku. Semua perhatian orang tertuju pada $oy yang tak berdaya. 2sut punya usut, ternyata $oy terpental karena menggunakan jas labku. Sudah kuduga, pasti ada apa-apa dengan jas lab ini, gumamku dalam hati. Aku memba"a jas labku dengan agak menyembunyikannya menuju ke kelas. 2ntung aja temen-temen gak ngeliatin aku, pikirku. Setelah kulakukan sholat ashar, aku bergegas menuju asrama untuk menaruh tas dan kembali ke gedung 1 untuk intensi0. =ntensi0 lagi.. intensi0 lagi, kataku dalam hati. Sesampainya di asrama aku mengambil jas labku dan ku#oba untuk memakainya. A"alnya tak ada apa-apa tapi lama kelamaan aku merasa kekuatanku bertambah. Aku merasa lebih #epat dalam berjalan dan lebih bertenaga. Setelah itu, aku pun melepas jas labku karena sekarang "aktu menunjukkan jam empat sore. Aku harus berangkat ke sekolah lagi. Setelah melepas jas lab itu, aku merasa biasa kembali. $oy, kamu gak apa-apa kan "aktu tadi pagi, tanyaku pada $oy. 1ener-bener kaget, masa? baru gua pakai semenit, gua langsung mental, untung gua #umin pingsan. Alhamdulillah gak sampai luka berat. $a"abnya. Maa0in aku ya $oy, kalo aku minjemin jas lab itu sehingga kamu bias jadi gitu, balasku lagi. Ah, gak apa-apa kok, lagian lo kan gak tau kalo jas lab itu berbahaya, ja"abnya lagi. (api aneh lho, masa? pas tadi sore kan aku pakai. !as itu rasanya aku itu merasa lebih bertenaga dan #epat. Apa jangan-jangan jas lab itu punya kekuatan super lagi, u#apku. *a kali, mungkin bias lo #oba besok deh, mungkin ntar lo bisa ngerasain bedanya, kali aja lo bisa ngebantuin orang lain. &o nanti bisa jadi superhero, u#apnya dengan semangat. 1ener juga ya, kali aja gua bisa terkenal gara-gara jas lab ini. +eesokan harinya, aku #oba pakai jas labku. Semua ka"anku keheranan. Orang gila ya, masa? pakai jas lab pas berangkat sekolah, begitu kebanyakan temanku berkata. )ak apaapa, asal aku dapat kekuatan super ini, gumamku dalam hati. Saat "aktu istirahat, aku melihat ada temanku, As yang ingin melompat dari atap gedung pendidikan ke lantai ,. =a ingin mengakhiri hidupnya di = karena tak betah hidup di = . )ua, ingin bunuh diri, jangan ada yang ngeganggu gua, katanya. !ara guru dan sis"a berusaha membujuk dirinya untuk turun. (erlambat, dia telah lompat. Melihat kejadian itu, aku langsung

bergegas mengejar untuk menangkap dirinya. (ak disangka, aku bisa terbang dan menyelamatkan As. Semua orang takjub. As pun juga tak per#aya dengan kekuatan diriku. Setelah kejadian itu, aku pun menjadi buah bibir di = . $ika ada kesulitan menimpa, maka aku langsung dipanggil dan aku pun langsung bergegas. Semua orang pun selalu meminta bantuan. Aku pun merasa senang. Super-Marlinos, begitulah orang memanggilku karena nama asliku adalah Marlinos $r. 3ingga sebulan setelah aku terkenal menjadi Super-Marlinos, aku merasa bah"a jas labku harus segera dilaundry karena rupanya yang sudah kotor sekali. %oy, ra kon laundry raC', tanyaku pada 2ra, yang merupakan rekan laundryku saat ini. Ah, bingung kon dhisikan ae lah koyo?e aku gak laundry saikiD, ja"abnya. *o "is lah tak dhisikan yo 8 balasku sambil meninggalkan 2ra. Aku menuju kamar dan langsung mengambil jas labku dan baju kotor lainnya untuk dimasukkan ke kantong laundry. &angsung saja, aku bergegas ke kopinma dan menyetor laundryku hari ini. @ua hari kemudian, berarti baju laundryku sudah bisa diambil. Aku langsung mengambil jas labku untuk kupakai. Setelah kupakai ternyata aku merasa biasa saja. Aku tidak merasa lebih kuat seperti biasanya. Aneh banget ya ini jas lab kok gini sih.. gimana aku bisa jadi superhero nih, gumamku dalam hati. Akhirnya kekuatan jas lab super yang selama ini membuatku bangga telah hilang. Apakah itu karena jas lab yang dilaundry sehingga kekuatannya luntur semua, entahlah'.

%oy, ra kamu laundry gak' Ah, bingung kamu duluan saja lah kayaknya aku gak laundry sekarang.. *a sudah lah aku duluan ya

You might also like