You are on page 1of 16

Disusun oleh

Juliana Alvionita Krisna Andre Mahardika Warlinda Jellynda

Skenario 6 Tn P berumur 58 tahun dirawat diruang Dahlia RS nganjuk dalam keadaan tidak sadarkan diri dikamar tidur. Pada saat dirawat pereriksaan GDA menunjukan 315 mg/dl, bau nafas klien seperti aseton.

Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah keadaan dekompensasi metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia, asidosis dan ketosis, terutama disebabkan oleh defisiensi insulin absolut atau relatif. KAD dan hipoglikemia merupakan komplikasi akut diabetes melitus yang serius dan membutuhkan pengelolaan gawat darurat. Akibat diuresis osmotik, KAD biasanya mengalami dehidrasi berat dan bahkan dapat sampai menyebabkan syok. Ketoasidosis diabetik (KAD) merupakan komplikasi akut diabetes melitus yang ditandai dengan dehidrasi, kehilangan elektrolit dan asidosis. Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan disertai gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini merupakan gangguan metabolisme yang paling serius pada diabetes ketergantungan insulin.

ETIOLOGI
Insulin Dependen Diabetes Melitus (IDDM) atau diabetes melitus tergantung insulin disebabkan oleh destruksi sel B pulau langerhans akibat proses autoimun. Sedangkan non insulin dependen diabetik melitus (NIDDM) atau diabetes melitus tidak tergantung insulin disebabkan kegagalan relatif sel B dan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel B tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya. Artinya terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada perangsangan sekresi insulin, berarti sel B pankreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa.

Patofiologi
Ketoasidosis terjadi bila tubuh sangat kekurangan insulin. Karena dipakainya jaringan lemak untuk memenuhi kebutuhan energi, maka akan terbentuk keton. Bila hal ini dibiarkan terakumulasi, darah akan menjadi asam sehingga jaringan tubuh akan rusak dan bisa menderita koma. Hal ini biasanya terjadi karena tidak mematuhi perencanaan makan, menghentikan sendiri suntikan insulin, tidak tahu bahwa dirinya sakit diabetes mellitus, mendapat infeksi atau penyakit berat lainnya seperti kematian otot jantung, stroke, dan sebagainya. Faktor faktor pemicu yang paling umum dalam perkembangan ketoasidosis diabetik (KAD) adalah infeksi, infark miokardial, trauma, ataupun kehilangan insulin. Semua gangguan - gangguan metabolik yang ditemukan pada ketoasidosis diabetik (KAD) adalah tergolong konsekuensi langsung atau tidak langsung dari kekurangan insulin.

Akibat defisiensi insulin yang lain adalah pemecahan lemak (lipolisis) menjadi asamasam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas akan diubah menjadi badan keton oleh hati. Pada ketoasidosis diabetik terjadi produksi badan keton yang berlebihan sebagai akibat dari kekurangan insulin yang secara normal akan mencegah timbulnya keadaan tersebut. Badan keton bersifat asam, dan bila bertumpuk dalam sirkulasi darah, badan keton akan menimbulkan asidosis metabolic.

Hiperglikemi.
Hiperglikemi pada ketoasidosis diabetik akan menimbulkan: Poliuri dan polidipsi (peningktan rasa haus). Penglihatan yang kabur. Kelemahan. Sakit kepala. Penurunan volume dapat menimbulkan hipotensi disertai denyut nadi lemah dan cepat.

Anoreksia,

abdomen. Pernapasan Kusmaul ini menggambarkan upaya tubuh untuk mengurangi asidosis guna melawan efek dari pembentukan badan keton. Mengantuk (letargi) atau koma. Glukosuria berat. Asidosis metabolik. Diuresis osmotik, dengan hasil akhir dehidrasi dan penurunan elektrolit. Hipotensi dan syok. Koma atau penurunan kesadaran.

mual, muntah dan nyeri

Kebutaan ( Retinopati Diabetik ) Ginjal diabetik ( Nefropati Diabetik ) Syaraf ( Neuropati Diabetik ) Kelainan Jantung. Hipoglikemia. Impotensi. Hipertensi.

Glukosa Natrium Kalium Bikarbonat Sel darah lengkap Gas darah arteri Keton Urinalisis Osmolalitas Fosfor Tingkat BUN meningkat Kadar kreatinin

Penatalaksanaan
Penanganan KAD (ketoasidosis diabetikum) memerlukan pemberian tiga agen berikut:
Cairan
Insulin Potassium

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN KETOASIDOSIS


DIABETIKUM

Pengkajian
Nama Umur Pekerjaan Jenis kelamin Agama Suku/bangsa MRS : Tn P : 58 tahun : Pengusaha : Laki laki : Islam : Jawa / Indonesia : 03 04 - 2012

Keluhan Utama Pasien dalam keadaan tidak sadar. Riwayat penyakit Riwayat penyakit sekarang Pasien menderita Ketoasidosis Diabeticum (KAD) Riwayat penyakit dahulu Keluarga pasien mengatakan sebelumnya pasien pernah mempunyai riwayat DM tipe I. Riwayat penyakit Keluarga Keluarga pasien mengatakan bahwa ada riwayat penyakit DM dalam keluarga.

Pemeriksaan Fisik B1 (Breath) Kekurangan oksigen Tanda : Frekuensi pernapasan meningkat, pernapasan kusmaul,sesak.

B2 (Blood) Tachicardi dan Disritmia


B3 (Bladder) Awalnya poliuri dapat diikuti oliguri. B4 (Brain) Gejala : Pusing/pening, sakit kepala, kesemutan, kebas, kelemahan pada otot, parestesia. Gangguan penglihatan. Tanda : Disorientasi, mengantuk, alergi, stupor/koma (tahap lanjut). Gangguan memori (baru, masa lalu), kacau mental, aktifitas kejang (tahap lanjut dari KAD).

B5 (Bowel)
Distensi abdomen dan Bising usus menurun

B6 (Bone)
Penurunan kekuatan otot, Kram otot, tonus otot menurun, gangguan istrahat/tidur. Gejala : Lemah, letih, sulit bergerak/berjalan. Tanda : Takikardia dan takipnea pada keadaan istrahat atau aktifitas.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik akibat hiperglikemia, pengeluaran cairan berlebihan : diare, muntah; pembatasan intake akibat mual, kacau mental. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidak cukupan insulin, penurunan masukan oral, status hipermetabolisme. Kelelahan berhubungan dengan metabolisme sel menurun. Gangguan asam basa berhubungan dengan insufisiensi insulin.

Terimakasih (^0^)

Semoga bermanfaat !!

You might also like