You are on page 1of 5

Sejarah, Definisi dan Jenis-jenis Sel Punca Oleh, Desy Qoiriyani 0906640772 Kelompok 9

Sejarah: Dalam ilmu biologi, sel punca merupakan bidang yang baru berkembang tetapi kemajuan penelitiannya sangat pesat. Sel punca memiliki manfaat yang luar biasa untuk pengobatan berbagai penyakit. Istilah sel punca pertama kali dikenalkan oleh seorang histolog Rusia, Alexander Maksimov, pada kongres hematologi di Berlin, Jerman tahun 1908. Ia berpendapat bahwa ada sebuah sel induk yang akan berkembang menjadi berbagai jenis sel darah. Teori ini baru terbukti 70 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1978. Sel-sel punca ditemukan di darah sumsum tulang belakang manusia. Hal itu memicu para peneliti untuk melakukan riset di bidang ini. Pada tahun 1998 untuk pertama kalinya, James Thomson, berhasil membiakkan sel punca embrionik manusia di Universitas WisconsinMadison, Amerika Serikat. Pada Oktober 2007, Mario Capecchi, Martin Evans dan Olivier Smithies mendapatkan Nobel Kedokteran hasil riset mereka dalam hal penggunaan sel punca embrionik untuk mengubah gen-gen tertentu pada mencit. Penggunaan sel punca hingga saat ini masih menimbulkan kontroversi terutama dalam hal legal, etika, sosial dan agama.

Definisi Sel Punca: 1. Sel punca merupakan sel yang tidak terspesialisasi. Mereka tidak berkembang menjadi sel yang memiliki fungsi spesial (diferensiasi). 2. Sel punca dapat memperbarui dirinya sendiri. Ketika sebuah sel menjadi terspesialisasi, kapasitasnya sangat terbatas untuk menghasilkan sel baru, dan hanya menjadi sel-sel dengan tipe yang sama. Oleh karena itu ketika sel otot atau darah rusak maka mereka tidak dapat menggantikan dirinya sendiri. Sel punca dapat membuat salinan sel yang sama persis dengan dirinya melalui pembelahan sel. 3. Sel punca dapat berdiferensiasi. Mereka dapat membagi dan menghasilkan sel-sel yang memiliki kemampuan untuk menjadi tipe sel spesial lain. Sel-sel baru dan jaringan-jaringan digunakan untuk memperbaiki atau mengganti sel-sel yang rusak atau berpenyakit di dalam tubuh. Sel punca hasil pengembangan dari jaringan yang berbeda dan dari bagian yang berbeda dapat menambah jumlah dan tipe sel yang

bermacam-macam. Misalnya sel saraf, sel otot juantung, sel otot rangfka, sel pankreas dan lain-lain.

Jenis-jenis Sel Punca: Jenis-jenis sel punca dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Berdasarkan sumber a. Embrio Sel punca diambil dari massa sel bagian dalam pada fase blastosit yaitu 5-7 hari setelah pembuahan. Massa sel bagian dalam dari embrio mengelompok dan mengandung sel induk embrionik. Sel dapat diisolasi dari massa sel bagian dalam embrio dan dikultur secara in vitro. Sel induk embrional dapat diarahkan menjadi sel apa saja yang dikehendaki seperti sel darah, sel otot, sel hati, sel ginjal dan sel lainnya seperti terlihat dalam Gambar 1. Saat ini telah dikembangkan teknik pengambilan sel punca embrio yang tidak membahayakan embrio tersebut.

Gambar 1. Keterangan gambar diferensiasi daripada sel punca embrionik (The National Academies. Understanding Stem Cells. 2004: 4).

b. Zigot Sel punca ini diambil sesaat setelah sel telur dibuahi oleh sperma. c. Darah tali pusat

Sel punca jenis ini diambil dari darah plasenta dan tali pusat sesaat setelah bayi dilahirkan. Sel ini merupakan jenis hematopoitik dan ada juga yang menggolongkan sebagai sel punca dewasa yang sama dengan yang ditemukan pada sumsum tulang belakang. Sel punca dari sumsum tulang telah berhasil mengobati pasien dengan penyakit kelainan darah seperti leukemia dan gangguan-gangguan sistem kekebalan tubuh. Darah tali pusat mengandung sejumlah sel induk yang bermakna dan memiliki keunggulan di atas transplantasi sel induk dari sumsum tulang atau dari darah tepi bagi pasien-pasien tertentu. d. Fetus Fetus dapat diperoleh dari klinik aborsi dengan syarat usia janin 3 minggu, mendapatkan persetujuan si ibu dan apabila bayi yang dilahirkan nantinya dapat membahayakan atau menganggu kesehatan dan keselamatan si ibu. e. Sumsum tulang belakang Sumsum tulang merupakan sumber yang kaya akan sel induk hematopoietik. Transplantasi sumsum tulang digunakan sebagai bagian dari pengobatan leukemia, limfoma jenis tertentu, dan anemia aplastik. Karena teknik dan angka

keberhasilannya semakin meningkat, maka pemakaian transplantasi sumsum tulang sekarang ini semakin meluas. Prosedur transplantasi ini dimulai dengan mengambil sumsum tulang belakang pasien yang teranestesi total menggunakan jarum suntuk khusus sebanyak 600cc dan lalu menyuntikkannya ke dalam vena resipien. Sumsum tulang donor berpindah dan menyatu di dalam tulang resipien dan sel-selnya mulai berproliferasi. Dalam kondisi eksperimental, turunan sumsum tulang sel punca masenkim dapat mereplikasi diri dan dapat berdiferensiasi menjadi osteoblast, kondrosit, mioblasts, adiposit dan jenis sel lain, seperti sel-sel neuron dan pulau pankreas sel beta. f. Adiposa Sel punca adiposa diperoleh dari lemak manusia dengan cara lipectomi atau aspirasi sedot lemak. Sel punca adiposa dapat berdiferensiasi menjadi adiposit,

kondrosit, miosit, saraf dan turunan osteoblast. Sel punca adiposa memiliki kelebihan dapat mereplikasi diri menjadi banyak tanpa kehilangan kemampuan untuk berdiferensiasi. g. Cairan Ketuban Sel punca cairan ketuban dapat diperoleh dari aspirasi amniosentesis selama proses pembentukan gen. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa sel punca

dari cairan ketuban memiliki kemampuan luar biasa dalam berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel, seperti kondrosit, adiposit, osteoblast, miosit, sel endo tel seperti sel-sel neuron dan sel-sel hidup. h. Induced Pluripotent Sel punca dari induced pluripotent berasal dari sel-sel epitel. Sel punca induced pluripotent lebih dikenal sebagai sel punca dewasa atau somatik sel punca yang telah memiliki sifat yang mirip sel punca embrionik. Secara biologis dan sosial, studi ini cukup signifikan. Di bidang biologis, sel punca dari induced pluripotent memiliki kemampuan untuk menghasilkan jumlah sel punca yang besar sebagai sumber sel autologous yang dapat digunakan untuk menumbuhkan jaringan khusus untuk pasien tertentu. Di bidang sosial, sel punca dari induced pluripotent muncul untuk meminimalkan kebutuhan sel embrionik manusia. i. Gigi Sel punca gigi dapat berasal dari beberapa struktur gigi seperti sel punca dari gigi yang terisolasi dari pulpa gigi, ligamen periodontal (termasuk bagian apikal) dan sel punca kraniofasial. Secara konseptual, sel punca dari gigi juga berpotensi untuk berdiferensiasi menjadi turunan sel saraf. Khususnya, sel punca yang berasal dari gigi desidui telah menunjukkan adanya hubungan terhadap pembentukan penanda sel saraf (neural markers) seperti nestin. Dijumpainya neural markers dari sel punca gigi menunjukkan potensi sel ini dalam pengobatan penyakit Parkinson. Sel punca dari gigi yang telah terisolasi, baik dari gigi desidui atau gigi permanen dianggap sebagai sel punca setelah melahirkan atau sel punca dewasa.

2. Berdasarkan potensi/kemampuan berdiferensiasi a. Totipotent Sel berasal dari sel telur yang mempunyai kemampuan menjadi sel dan jaringan embrio serta jaringan yang mendukung pertumbuhan embrio itu sendiri. Sel yang juga berperan pada pertumbuhan embrio meliputi jaringan ekstraembrional, plasenta, zigot dan tali pusat. b. Pluripotent Sel berasal dari 3 lapisan germinal embrio yang berasal dari sel dalam blastokis sebelum menempel pada dinding uterus. Ketiga lapisan tersebut terdiri dari

mesoderm, endoderm dan ektoderm yang merupakan cikal dari semua sel dalam tubuh. Mesoderm merupakan cikal dari sumsum tulang, korteks adrenal, jaringan

limfe, otot polos, otot jantung, otot rangka, jaringan ikat, sistim urogenital dan sistim vaskular. Endoderm merupakan cikal dari timus, tiroid, laring, trakhea, paru, vesika urinaria, vagina, uretra, GIT. Sedangkan lapisan terakhir, ektoderm merupakan cikal dari kulit, jaringan saraf, medula adrenal, hipofisis, jaringan ikat kepala dan wajah, mata dan telinga. Contoh sel punca jenis pluripotent adalah sel punca embrionik. c. Unipotent Sel punca jenis ini hanya mampu membentuk sel yang sama karena berasal dari suatu organ. Karakteristik sel yang seperti ini dapat berupa sel punca embrional dan sel punca dewasa. Sel punca dewasa merupakan progenitor atau prekursor sel yang akan berkembang menjadi sel matang dengan bentuk dan karakteristik yang khas. Saat diferensiasi ini terjadi, gen tertentu teraktivasi dan gen lainnya bersifat inaktif meskipun sel punca dewasa sulit untuk diisolasi dan diidentifikasi, sel ini diharapkan dapat berperan dalam dunia terapi. a. Multipotent Berbeda dengan sel jenis unipotent, sel jenis ini apat berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel. Misalnya, sel punca hematopoietik.

You might also like