Professional Documents
Culture Documents
Oleh : www.MBC-Indonesia.net
Dirjen HKI Merek : J002010024893, J002010024895 Direjen HKI Aktivasi: 048490
Volume otak 2% dari berat badan dan membutuhkan oksigen 25% dari berat badan manusia Lebih dari 30 Miliar Neuron atau Syaraf Memori 30-70 Trilliun giga Mencetuskan aliran elektrik Memiliki kemampuan 10.000 X Kemampuan Komputer 70-100 Trilyun pola pikir tak terhingga yang setara dengan 500 ensiklopedia Aktivasi sel menghasilkan gelombang otak yang disebut juga Brainwave Brainwave dapat direkam dengan electroencephalograph (EEG)
Dr Arman Yurisaldi, MS, SpS dalam bukunya berjudul Mengungkap Misteri Otak Tengah ditulis: Otak tengah BUKAN otak penghubung antara otak kiri dan kanan. Penghubung antara otak kiri dan kanan adalah CORPUS CALLOSUM. KAJIAN MEDIS : FUNGSI MESENCEPHALON/OTAK TENGAH Sebenarnya otak tengah kita sudah aktif, melainkan hubungannya adalah dengan fungsi mesenchephalon sebagai fungsi visual ( yang dibawa masuk ke VISUALISASI , melalui cara mempertajam intuisi di pikiran bawah sadar) Dalam dunia medis, mesencephalon itu berfungsi sebagai berikut: FUNGSI VISUAL , yang meliputi pergerakan : 1. BOLA MATA 2. LENSA MATA 3. DIAMETER PUPIL 4. SARAF VISUAL 5. GERAK MOTORIK
KAJIAN PSIKOLOGI : FUNGSI MESENCEPHALON/OTAK TENGAH Fungsi mesencephalon bukan sebagai penyeimbang otak kanan dan otak kiri, melainkan fungsi utamanya adalah sebagai perantara antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Dalam buku Quantum Ikhlas oleh Erbe Sentanu, dijelaskan bahwa menurut Paul MacLean, Direktur Laboratorium Evolusi dan Tingkah Laku Otak, National Institute of Mental Health di Amerika, mengenai 3 bagian otak tersebut, dalam dunia psikologi, diketahui bahwa pikiran manusia terdiri dari 2 macam, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Otak Mamalia Baru, Neocortex , Higher- order thinking, Neomammalian mengoperasikan pikiran sadar
Otak Mamalia Tua, system limbic,menjadi perantara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar
Otak Reptil, brain stem , yaitu batang otak, protoreptilian, survival, mengoprasikan pikiran bawah sadar
Hasil penelitian international mengenai kegunaan Mesencephalon adalah penyusunan memori yang baru bersama dengan organ hipokampus yang dirangsang oleh kadar dopamine otak, dengan demikian pembelajaran juga melibatkan otak tengah/ mesencephalon. organ penyusun system limbic seperti : amygdale, hipokampus, dan hipotalamus berperan penting dalam penyusunan dan recalling memori
sitem limbic merupakan system control emosi dan kontrol hormon, sehingga proses belajar dapat dilakukan serempak / simultan Jadi karena mesencephalon secara Medis berfungsi secara visual, penyusunan memori, recalling memori, control emosi dan control hormone, maka otak tengah/mesencephalon dengan Blind Fold Method lebih mengarah pada disiplin ilmu psikologi dan ilmu okultisme yang mana lebih menjelaskan BFM sebagai ritual untuk memasuki pikiran bawah sadar dengan menggunakan mata roh/ ESP/ indra ke enam .
Dalam buku Hypnotherapy, Adi W Gunawan, dijelaskan bahwa Pikiran sadar adalah : proses mental yang bisa dikendalikan secara sengaja, Menerima informasi lewat lima panca indra, mengidentifikasi membandingkan dengan memori , menganalisa, memutuskan respon berdasarkan informasi, bereaksi dengan logika Cara kerja otak berpikir/ pikiran sadar adalah mengolah data yang masuk / input data melalui 5 panca indra, diproses dengan 3 pola pikir ( mengidentifikasi, membandingkan dengan memori, menganalisa) dan akhirnya diputuskan berupa respon
Latihan Pernafasan
DENGAN MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL VOLUME 85 -100 db,FREK 0,5 5 hz (alfa ,theta dan delta) SEHINGGA BISA MERESONANSI DAN MENSTIMULASI GELOMBANG OTAK
METODE RESONANSI GELOMBANG OTAK Frequency Following Response (FFR) adalah respon dari otak yang mengikuti sinyal2 baik suara (audio) yang melalui telinga, maupun gambar ( visual ) melalui mata (terbuka/tertutup), dari luar tubuh, yang diinjeksikan atau dimasukan (BrainWave entrainment) berupa getaran atau gelombang yang mencapai target frekwensi/gelombang yang diinginkan (mis untuk : meditasi, penyembuhan, tidur nyenyak, belajar cepat dan seterusnya atau alpha,theta dst). Bandingkan dengan resonansi garpu tala ( resonansi terjadi pada benda2 bergetar sedangkan FFR terjadi pada pusat syaraf/otak). Resonansi pada otak dan pusat syaraf. Demikian pula dalam halnya pusat syaraf (otak) manusia, dengan diketahuinya setiap tingkat getaran/gelombang otak manusia yang mampu mengikuti (beresonansi) dari getaran suara (audio) melalui telinga dan gambar (visual) melalui mata, atau sinyal lainnya melalui alat peraba/perasa (tangan, tubuh, di belakang telinga), maka dapat diatur sekehendak kita untuk mencapai target2 aktifitas mental yang dikehendakinya (meningkatkan IQ, belajar cepat, meditasi, aktifitas2 supranatural, mengobati atau meningkatkan kesehatan bagi mereka yang menderita ADHD, ADD atau Autism, susah tidur dan seterusnya)
METODE STIMULASI GELOMBANG OTAK Stimulasi gelombang otak adalah fenomena yang alami, sama alaminya dengan teori fisika. Getaran suara tertentu yang didengarkan telinga bisa menggetarkan otak, sehingga otak memproduksi gelombang yang frekwensinya sama dengan frekwensi suara yang kita dengar. Hal ini sama saja dengan hukum fisika pada dua garpu tala. Demikian pula otak manusia, dengan diketahuinya setiap tingkat gelombang otak manusia yang mampu beresonansi dari getaran audio, visual, dan sinyal raba atau perasaan, maka kita dapat menstimulasi otak kita agar menghasilkan gelombang otak tertentu sesuai kebutuhan, misalnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir, ingatan, pemahaman yang cepat, meditasi, aktifitas-aktifitas supranatural, mengobati atau meningkatkan kesehatan bagi mereka yang menderita ADHD, ADD atau Autism, susah tidur dan seterusnya.
Dalam hal ini semua gelombang otak manusia tetap ada secara lengkap dalam waktu yang bersamaan, namun hanya satu saja gelombang otak yang dominan.
Penjelasan Mengenai Teknologi Gelombang Otak Dan Mengapa Teknologi Ini Begitu Berhasil 1) Teknologi gelombang otak pertama kali ditemukan pada tahun 1839 oleh H.W Doove seorang ilmuwan Jerman dengan berbasis kepada pengetrapan entrainment theory, yaitu teori ilmu fisika dimana 2 putaran / siklus saling bersinkronisasi secara natural satu dengan lainnya sehingga menghasilkan kerja yang efisien. Tujuan penggunaan teknologi Entrainment adalah untuk melatih belahan otak kiri dan kanan agar dapat bekerjasama (sinkron) dengan baik. Otak dengan tingkat kerjasama yang tinggi, umumnya akan membuat orang melihat kehidupan dengan lebih obyektif, tanpa ketakutan dan kecemasan. Hasil dari penelitian oleh H.W Doove kemudian tercipta menjadi teknologi yang disebut Brainwave Entrainment Binaural Beat yang bahkan masih banyak digunakan hingga saat ini. Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ditemukan nada dengan teknologi isochronic yang selangkah lebih maju dari pada nada binaural beat. Saat ini nada Isochronic menjadi standar teknologi nada yang paling efektif dalam dunia terapi gelombang otak yang sebelumnya dikuasai oleh teknologi binaural beats sebagai teknologi nada yang paling dikenal dalam dunia terapi gelombang otak.
2) Pada tahun 1929, Hans Berger, seorang psikiater Jerman, menemukan Electro Encephalograph (EEG) yang bisa digunakan untuk mengukur gelombang listrik yang dihasilkan otak. Sejak saat itu teknologi berbasis gelombang otak untuk meningkatkan kemampuan pikiran dan perkembangan diri manusia di seluruh dunia.Riset selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa gelombang otak tidak hanya menunjukkan kondisi pikiran dan tubuh seseorang, tetapi dapat juga distimulasi untuk mengubah kondisi mental seseorang. Dengan mengkondisikan otak agar memproduksi atau mereduksi jenis frekuensi gelombang otak tertentu, maka dimungkinkan untuk menghasilkan beragam kondisi mental dan emosional. 3) Penemuan baru dibidang frekwensi dan gelombang otak manusia oleh Dr. Jeffrey D. Thompson dari Neuroacoustic Research, bahwa masih ada gelombang dan frekwensi lain dibawah Delta, atau dibawah 0.5 hz, yaitu frekwensi EPSILON, yang juga sangat mempengaruhi aktifitas mental seseorang dalam kemampuan supranatural, seperti pada gelombang theta .
1.Gelombang Beta, mempunyai frekuensi 14 100 Hz. Frekuensi tersebut terjadi pada saat seseorang dalam kondisi terjaga dan sadar penuh. Pada fase ini seseorang lebih dominan menggunakan kerja otak kiri untuk berpikir, berkonsentrasi dan sebagainya. Akibatnya otak menghasilkan hormone Cortisol dan Norephineprine dimana hormone ini dapat menyebabkan stress, cemas, khawatir, dan mudah marah.
2.Gelombang Alfa, mempunyai frekuensi 8-13,9 Hz. Orang yang sedang rileks, melamun, berkhayal, gelombang otaknya berada pada frekuensi ini atau pada saat mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup atau mulai mengantuk. Anda menghasilkan gelombang alfa setiap akan tidur, tepatnya masa peralihan antara sadar dan tidak sadar. Pada kondisi alfa inilah merupakan jalan terbukanya pikiran bawah sadar (subsconcious mind) dimana pada kondisi ini banyak dimanfaatkan oleh praktisi hipnotis untuk mulai memberikan sugesti kepada pasiennya. Pada kondisi ini otak menghasilkan hormon Serotonin dan Endorphine yang menyebabkan seseorang merasa tenang, nyaman, bahagia, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung stabil. Selain itu hormon Endorphine juga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan konsentrasi dan daya ingat.
SISI POSITIF GELOMBANG ALPHA YANG BEKERJA DI OTAK TENGAH/ MESENCEPHALON Menurut Daniel M. Landers, profesor ilmu kesehatan fisik dan olahraga dari Univeritas Arizona. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa ada hubungan antara gelombang alpha dan kegiatan berolah raga, yang juga di dapat pada saat seseorang sedang bermeditasi. Ada banyak manfaat olah raga bagi kesehatan mental yang ditemukan dari hasil penelitian ini salah satunya adalah dengan berolah raga yang dominant gelombang alpha, diproduksi zat biokimia alami yaitu zat Beta- Endorphin yang dapat berfungsi sbb: meningkatkan daya ingat dan menambah konsentrasi dalam belajar. Menambah kreatifitas Meningkatkan kemampuan belajar Kesimpulan : pada saat seseorang yang berolah raga terjadi pemaksimalan gelombang alpha di otak, yang memberi manfaat bagi kesehatan mental.
3.Gelombang Theta, mempunyai frekuensi 4-7,9 Hz. Pada frekuensi ini seseorang berada pada kondisi bermimpi atau mengantuk. Beberapa orang juga menghasilkan gelombang ini saat tidak sadar, terhipnotis, meditasi dalam, berdoa, atau menjalani ritual agama dengan khusyu'. Orang yang mampu mengalirkan energi chi prana, atau tenaga dalam, juga menghasilkan gelombang theta pada saat mereka latihan atau menyalurkan energinya kepada orang lain. Otak akan menghasilkan hormon Melatonin, Catecholamine, dan Arginine - Vesopressine (AVP) yang bermanfaat untuk mengatasi stress, kecemasan, meningkatkan kreatifitas dan daya imajinasi, serta menimbulkan ketenangan pada seseorang. Banyak fenomena yang terjadi dengan gelombang otak theta ini. Beberapa anak balita bisa selamat dengan peristiwa tragis yang menewaskan banyak orang seperti kecelakaan, kebakaran, bencana alam. Para ahli berpendapat kemungkinan ini dikarenakan anak-anak balita hampir setiap saat berada dalam kondisi gelombang theta. Seseorang yang ahli ibadah dan mempunyai perasaan dekat dengan Tuhan juga memasuki dan mengalami fase gelombang theta. Seseorang yang mampu menghasilkan frekuensi ini memiliki kemampuan supranatural seperti ESP, telepati, indra keenam, dan fenomena psikis lainnya. Anak indigo, yaitu anak super cerdas yang biasanya berkemampuan ESP atau Extra Sensory Perception, juga dapat memasuki gelombang ini dengan mudah konstan.
4) Gelombang Delta, mempunyai frekuensi 0,1-3,9 Hz. Ini adalah frekuensi paling rendah dimana pada kondisi frekuensi ini seseorang tertidur pulas tanpa bermimpi, tidak sadar, tidak berpikir, dan tidak merasakan apa-apa. Fase delta adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran. Pada fase ini pula otak memproduksi Human Growth Hormone (HGH) yang berguna untuk proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan sel dan jaringan, dan aktif memproduksi sel-sel baru saat Anda tertidur lelap. Selain itu hormon tersebut sangat berguna untuk proses pertumbuhan. Berdasarkan fakta diatas, para ilmuwan telah menciptakan teknologi yang dapat meningkatkan potensi otak manusia dengan cara meresonansi dan menstimulasi otak agar bekerja pada frekuensi tertentu sesuai dengan tujuan yang diinginkan, misalnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir, meningkatkan daya ingat, menghilangkan stress, meditasi, aktifitas-aktifitas supranatural, mengobati atau menignkatkan kesehatan bagi mereka yang menderita penyakit tertentu, mengatasi susah tidur, dan sebagainya. Sehingga mampu mengubah kondisi mental dan fisik seseorang.
SEBELUM
SESUDAH