You are on page 1of 9

PERANAN TIK TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN

OLEH: 1. YUSTINA M HIBUR 2. PRISKA I. J. PURNA 3. MARIA S. DINI

SMA BINTANG TIMUR RUTENG 2012

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi dan Komunikasi, TIK (bahasa Inggris: Information and Communication Technologies; ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologiinformasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Seiring dengan berjalannya zaman, semakin berkembang pula peralatanperalatan canggih untuk menyebarkan suatu informasi dari tempat ke tempat, mulai dari pelosok pedesaan hingga kota- kota besar. Teknologi informasi sangat berpengaruh untuk suatu kota bahkan Negara, kita dapat mengetahui berbagai jenis berita dari segala aspek dalam ruang lingkup mancanegara dengan sangat cepat, bahkan hitungan detik. Yang akan kami bahas di sini mengenai TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam dunia pendidikan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas kita dapat merumuskan permasalahan seperti berikut: a. Bagaimana agar semua kalangan dapat menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara maksimal?

b. Metode apa yang akan diberikan agar pemakaian TIK dalam dunia pendidikan berjalan secara intensif? c. Apakah TIK dalam dunia pendidikan ini agar berjalan lancar di Negara kita, Indonesia? 1.3 Tujuan Sesuai dengan rumusan permasalahan di atas kita , tujuan yang akan dicapai adalah: a. Membuat seluruh golongan masyarakat mengerti dengan Teknologi b. Proses pembelajaran akan lebih mudah dicerna untuk seluruh kaum pelajar c. Dapat menerapkan home schooling atau sekolah di rumah

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Peranan TIK di Bidang Pendidikan Teknologi Komunikasi dan Informasi Dalam Pendidikan Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke on line atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut cyber teaching atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media Teknologi Komunikasi dan Informasi khususnya internet. e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu: (1) e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar, (3) memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional. Saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI

(Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated Learning Syatem), LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT (Web-Based Training), dsb. Meskipun teknologi informasi komunikasi dalam bentuk komputer dan internet telah terbukti banyak menunjang proses pembelajaran anak secara lebih efektif dan produktif, namun di sisi lain masih banyak kelemahan dan kekurangan. Dari sisi kegairahan kadang-kadang anak-anak lebih bergairah dengan internetnya itu sendiri dibandingkan dengan materi yang dipelajari. Dapat juga terjadi proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual sehingga mengurangi pembelajaran yang bersifat sosial. Dari aspek informasi yang diperoleh, tidak terjamin adanya ketepatan informasi dari internet sehingga sangat berbahaya kalau anak kurang memiliki sikap kritis terhadap informasi yang diperoleh. Bagi anak-anak sekolah dasar penggunaan internet yang kurang proporsional dapat mengabaikan peningkatan kemampuan yang bersifat manual seperti menulis tangan, menggambar, berhitung, dsb. Dalam hubungan ini guru perlu memiliki kemampuan dalam mengelola kegiatan pembelajaran secara proporsional dan demikian pula perlunya kerjasama yang baik dengan orang tua untuk membimbing anak-anak belajar di rumah masing-masing. Penggunaan TIK harus juga harus proporsional yang artinya TIK harus masuk ke semua lapisan masyarakat tapi sesuai dengan porsinya masing-masing. Semua golongan masyarakat harus mempunyai kemampuan dalam menggunakan teknologi yang nantinya teknologi tersebut akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Sehingga TIK ini akan sangat bermanfaat bagi semua pihak. Beberapa manfaat TIK dalam pendidikan; 1. Berkembangnya pendidikan terbuka dengan cara belajar jarak jauh (distance learning). Untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasuka sebagai setrategi utama pendidikan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi internet secara maksimal dapat memberikan efektifitas dalam hal waktu, tempat bahkan meningkatkan kualitas pendidikan.

2. Terjadinya sharing resource (berbagi sumber daya) antara lembaga pendidikan dan pelatihan . 3. Perpustakaan dan instrument pendidikan lainnya misalnya guru dan laboratorium berfungsi sebagai fasilitator bukannya sumber informasi. 4. Penggunaan perangkat informasi interaktif seperti CD-ROM multimedia yang secara bertahap akan menggantikan fungsi papan tulis. Semakin berkembangnya TIK ini, maka kita dapat memanfaatkannya untuk perkembangan pendidikan. Contohnya dengan memfasilitasi website dengan e-book atau kita kenal dengan buku internet secara gratis. Kita tetap dapat mendapatkan pengetahuan meskipun kita sedang tidak memegang buku, tentu saja cara ini membuat para pelajar menjadi lebih praktis dan meminimalisir pengeluaran untuk bersekolah. Adapun contoh lainnya yaitu dengan homeschooling atau bersekolah di rumah, jadi kita tidak perlu lagi pergi ke sekolah karena kita tetap dapat pelajaran di rumah. Selain dengan pembelajar melalui internet ini, Teknologi Informasi dan Telekomunikasi dapat digunakan dalam penyebaran nilai suatu ujian, baik ujian sekolah ataupun ujian nasional(UN).

2.2 Kendala dalam Penerapan TIK di Bidang Pendidikan Pada kenyataannya, penerapan TIK dalam bidang pendidikan di Indonesia masih dalam tahap awal dan masih belum termanfaatkan secara maksimal. Kendala-kendala penerapan TIK di bidang pendidikan antara lain disebabkan oleh belum meratanya infrastruktur yang mendukung penerapan teknologi di seluruh Indonesia dan adanya ketidaksiapan sumber daya manusia untuk mendukung penerapan TIK ini. Belum meratanya infrastuktur yang mendukung penerapan TIK di bidang pendidikan merupakan permasalahan awal yang harus segera diselesaikan oleh pihak yang berwenang, karena tanpa adanya infrastruktur yang mendukung maka penerapan TIK di bidang pendidikan hanya akan menjadi impian semata. Infrastruktur merupakan komponen yang sangat penting yang berfungsi sebagai modal awal dan utama dalam penerapan TIK di bidang pendidikan. Pada saat ini,

terdapat kecenderungan bahwa hanya daerah tertentu saja yang mendapatkan akses TIK. Hal ini dikarenakan masih banyak daerah yang bahkan untuk memilki akses telepon saja tidak ada, apalagi untuk akses terhadap Internet. Padahal sesungguhnya banyak sekali potensi sumber daya manusia unggul yang dimiliki oleh daerah tersebut. Jika hal ini terus berlangsung seperti ini maka dikhawatirkan bahwa potensi sumber daya manusia yang dimiliki daerah tersebut akan terbuang dengan percuma dan tidak dapat dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa Indonesia pada umumnya. Kendala lainnya yang perlu diselesaikan adalah ketidaksiapaan sumber daya manusia untuk memanfaatkan TIK dalam proses pembelajaran.

Ketidaksiapan ini dikarenakan pola kebiasaan pembelajaran yang masih belum menganggap penting peranan TIK dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Mereka cenderung sudah merasa puas akan materi yang telah diberikan oleh pengajar secara langsung, sehingga menyebabkan mereka tidak mau/ malas untuk mencari informasi tambahan yang ada di Internet walaupun sarana dan infrastruktur sudah mendukung dalam penerapan TIK. Terkadang kendala ini jauh lebih susah untuk dipecahkan daripada tidak adanya infrastruktur yang mendukung TIK, hal ini karena biasanya lebih susah untuk mengubah pola tingkah laku/ kebiasaan dari seseorang. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dari setiap individu pembelajar untuk memanfaatkan dan menerapkan TIK dalam metode pembelajarannya. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut diperlukan langkah-langkah penyelesaian yang sekaligus berfungsi sebagai prasyarat keberhasilan penerapan TIK dalam pembelajaran. Menurut Mahmud (2008:13) dalam bukunya yang berjudul ICT Untuk Sekolah Unggul, terdapat beberapa persyaratan agar dapat menerapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, yaitu tersedianya sarana prasarana yang menunjang pembelajaran berbasis TIK. Lebih lanjut dijelaskan dalam (http://ict.dinpendikpkp.go.id) beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam menerapkan pembelajaran berbasis TIK adalah: 1. Pembelajar dan Pengajar harus memiliki akses terhadap teknologi digital dan Internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan. Ini berarti sekolah

harus memiliki sarana prasarana yang memadai yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi, seperti tersedianya komputer/laptop, jaringan komputer, internet, laboratorium komputer, peralatan multimedia seperti CD, DVD, Web Camera dan lain-lain. 2. Harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi pembelajar dan pengajar. Materi-materi itu dapat berupa materi pembelajaran interaktif yang berbantuan komputer, seperti CD, DVD Pembelajaran Interaktif. 3. Pengajar harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu pembelajar agar mencapai standar akademik. 4. Harus tersedia anggaran atau dana yang cukup untuk untuk mengadakan, mengembangkan dan merawat sarana prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut. 5. Dan yang tak kalah penting adalah, adanya kemauan dari semua pihak, dalam hal ini guru dan peserta didik untuk menerapkan pembelajaran dengan dukungan teknologi komunikasi dan informasi tersebut.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Teknologi Informasi dan Telekomunikasi dalam dunia pendidikan sungguh akan membuat generasi penerus bangsa golongan pelajar menjadi lebih memilik potensi untuk menggenggam pengetahuan di dunia ini, karena sudah tidak ada lagi halangan antar pendidikan. Selain dengan cara kerjanya yang lebih murah, tentu saja cara ini memiliki cara kerja yang lebih efisien bagi seluruh golongan, walaupun pada awalnya akan terasa kaku bagi yang masih awam, tapi kami yakin dengan beradaptasi tentu akan perasaan kaku tersebut akan hilang. Namun masih banyak juga kendala yang menghambat kemajuan di bidang pendidikan ini. Penerapan TIK di lingkungan pendidikan khususnya di Indonesia dinilai masih sangat rendah. Hanya beberapa sekolah yang sudah memanfaatka TIK secara optimal. 3.2 Usul dan Saran Pihak sekolah selaku pelaksana pendidikan sebaiknya dapat

memanfaatkan perkembangan teknologi ini secara optimal.

Sehingga dapat

terciptanya masyarakat yang memiliki potensi lebih sehingga dapat bersaing di era global saat ini.

You might also like