You are on page 1of 14

TUGAS OPEN SOURCE

Disusun Oleh :

Satria Graha Dewangga M3307026

TEKNIK KOMPUTER PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA
1.

Spesifikasi komputer : (1)


Peocesor Hardisk Memory

: INTEL MHz (20 x 133) : 80 GB : 512 MB

dan proses penginstallasian ini menggunakan VMware Workstation.

2.

Yang dimaksud dengan :


a.

GNU

GNU/Linux adalah sebuah sistem operasi yang diciptakan oleh Linus Benedict Torvalds seorang mahasiswa Universitas Helsinki Finlandia di tahun 1991. Proyek GNU ini diluncurkan pada tahun 1984 untuk mengembangkan sebuah sistem operasi lengkap mirip UNIX berbasis perangkat lunak bebas: yaitu sistem GNU (GNU merupakan akronim berulang dari GNUs Not Unix; GNU dilafalkan dengan genyu). Varian dari sistem operasi GNU, yang menggunakan kernel Linux, dewasa ini telah digunakan secara meluas. Walau pun sistem ini sering dirujuk sebagai Linux, sebetulnya lebih tepat jika disebut sistem GNU/Linux. Ada salah satu fitur atau kemampuan yang sangat menarik dari GNU/Linux yang belum ada pada sistem operasi populer lainnya, yaitu menjalankan sistem operasi dan aplikasi lengkap tanpa menginstalnya di hard disk. Dengan cara ini dengan mudah kita dapat menggunakan GNU/Linux di komputer orang lain karena tak perlu menginstalnya (tak perlu mengutak-atik hard disk dan partisinya). Sejarah sistem operasi Linux berkaitan erat dengan proyek GNU, proyek program bebas freeware terkenal diketuai oleh Richard Stallman. Proyek GNU diawali pada tahun 1983 untuk membuat sistem operasi seperti Unix lengkap kompiler, utiliti aplikasi, utiliti pembuatan dan seterusnya diciptakan sepenuhnya dengan perangkat lunak bebas. Pada tahun 1991, pada saat versi pertama kerangka Linux ditulis, proyek GNU telah menghasilkan hampir semua komponen sistem ini kecuali kernel. Torvalds dan pembuat kernel

seperti Linux menyesuaikan kernel mereka supaya dapat berfungsi dengan komponen GNU, dan seterusnya mengeluarkan Sistem operasi yang cukup berfungsi. Oleh karena itu, Linux melengkapi ruang terakhir dalam rancangan GNU. Istilah Linux atau GNU/Linux (GNU) juga digunakan bagi merujuk kepada keseluruhan edaran Linux (Linux distribution), yang selalunya disertakan program-program lain selain Sistem Pengoperasian. Contoh-contoh program adalah seperti Server Web, Bahasa Pengaturcaraan, Basis Data, Persekitaran Desktop (Desktop environment) (seperti GNOME dan KDE), dan suite kantor (office suite) seperti OpenOffice.org. Edaran-edaran Linux telah mengalami pertumbuhan yang pesat dari segi kepopuleran, sehingga lebih populer dari versi UNIX yang propritari (proprietary) dan mula menandingi dominasi Microsoft Windows dalam beberapa kasus. Linux menyokong banyak Perkakasan Komputer, dan telah digunakan di dalam berbagai peralatan dari Komputer pribadi sampai Superkomputer dan Sistem Benam (Embedded System) (seperti Telefon Mudahalih dan Perekam Video pribadi Tivo).

b.

Kernel

Kernel dan Linux adalah dua istilah yang sepertinya melekat satu sama lain. Hampir dapat dipastikan, setiap kali berbicara tentang distribusi linux, istilah kernel selalu disinggung. Kernel adalah bagian dari software yang menyediakan sebuah lapisan antara hardware dan aplikasi yang berjalan pada komputer. Secara tegas, dalam ilmu komputer, kernel adalah suatu perangkat lunak yang menjadi bagian utama dari sebuah sistem operasi. Tugasnya melayani bermacam program aplikasi untuk mengakses perangkat keras komputer secara aman. Istilah Linux sebetulnya hanya mengacu pada kernel dari suatu sistem operasi.

Kernel adalah Jembatan antara hardware dan aplikasi-aplikasi yg menterjemahkan bahasa software sehingga mampu dimengerti dan diproses oleh hardware sesuai dengan permintaan. Karena akses terhadap perangkat keras terbatas, sedangkan ada lebih dari satu program yang harus dilayani dalam waktu yang bersamaan, maka kernel juga bertugas untuk mengatur kapan dan berapa lama suatu program dapat menggunakan satu bagian perangkat keras tersebut. Hal tersebut dinamakan sebagai multiplexing. Akses kepada perangkat keras secara langsung merupakan masalah yang kompleks, oleh karena itu kernel biasanya mengimplementasikan sekumpulan abstraksi hardware. Abstraksi-abstraksi tersebut merupakan sebuah cara untuk menyembunyikan kompleksitas, dan memungkinkan akses kepada perangkat keras menjadi mudah dan seragam. Sehingga abstraksi pada akhirnya memudahkan pekerjaan programer. Sebuah kernel sistem operasi tidak harus ada dan dibutuhkan untuk menjalankan sebuah komputer. Program dapat langsung dijalankan secara langsung di dalam sebuah mesin (contohnya adalah CMOS Setup) sehingga para pembuat program tersebut membuat program tanpa adanya dukungan dari sistem operasi atau hardware abstraction. Cara kerja seperti ini, adalah cara kerja yang digunakan pada zaman awal-awal dikembangkannya komputer (pada sekitar tahun 1950). Kerugian dari diterapkannya metode ini adalah pengguna harus melakukan reset ulang komputer tersebut dan memuatkan program lainnya untuk berpindah program, dari satu program ke program lainnya. Selanjutnya, para pembuat program tersebut membuat beberapa komponen program yang sengaja ditinggalkan di dalam komputer, seperti halnya loader atau debugger, atau dimuat dari dalam ROM (Read-Only Memory). Seiring dengan perkembangan zaman komputer yang mengalami akselerasi yang signifikan, metode ini selanjutnya membentuk apa yang disebut dengan kernel sistem operasi.

c.

Open Source

Sumber terbuka menyebutkan (Inggris: open source) adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu orang/lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (sourcecode) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehingga pola Open Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak. Pola Open Source lahir karena kebebasan berkarya, tanpa intervensi berpikir dan mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan produk yang cocok. Kebebasan menjadi pertimbangan utama ketika dilepas ke publik. Komunitas yang lain mendapat kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik, merevisi ulang, membenarkan ataupun bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab. Tujuan dari definisi Open Source adalah untuk melindungi proses Open Source dan menjamin bahwa perangkat lunak yang didistribusikan dengan menggunakan lisensi open source akan tersedia untuk peer review secara bebas, dan secara kontinyu mengalami perbaikan secara evolusi, seleksi dan mencapai suatu tingkat kehandalan serta menjaga kemungkinan menjadi produk yang closed source. Lisensi ini harus menjamin mencegah orang mengunci software sehingga hanya orang tertentu yang dapat membaca source code dan memodifikasinya. Definisi ini bukan perangkat untuk mengumpulkan biaya lisensi. Penggunaan merk ini bebas dan tetap bebas bagi siapapun yang memenuhi persyaratan.

Definisi Open Source sendiri bukanlah lisensi, dan tidak dimaksud sebagai dokumen bernilai hukum (legal document). Untuk menjadi Open Source semua syarat dalam definisi Open Source harus dipenuhi bersama pada semua kaseadaan. Open Source sendiri menjamin hak untuk (Perens, 1999): l Untuk membuat salinan program, dan mendistribusikan program tersebut l Untuk mengakses source code, sebelum melakukan perubahan l Melakukan perbaikan pada program Definisi di bawah ini mengacu pada The Open Source Definition Version 1.3. yang awalnya ditulis oleh Bruce Perens dan dikenal sebagai `The Debian Free Software Guidelines', setelah diperbaiki dan batasan yang spesifik terhadap Debian dihilangkan maka diperkenalkan sebagai Open Source Definition

d.

Live CD

Terdapat banyak sekali distro linux yang didedikasikan untuk keamanan jaringan. Dan kebanyakan pula untuk menggunakan distro tersebut memerlukan proses installasi pada harddisk, waktu yang cukup lama dan merepotkan. Di bawah ini saya jabarkan beberapa distro hacking linux yang digunakan untuk sistem keamanan jaringan. Dan tentunya distro ini bisa langsung dijalankan tanpa proses installasi karena sifatnya yang LiveCD, anda cuma perlu menyeting pada BIOS anda booting pertama langsung menuju CDROM. CD Live Byzantine tidak begitu istimewa, tetapi bila kita perhatikan ukurannya yang hanya 48MB dan menyediakan lingkungan grafik lengkap dengan memanfaatkan Mozilla sebagai desktop manager. Pada CD Live ini telah tersedia kemampuam membrowse, menjalankan CD emulator game dan berbagai aplikasinya. Pemanfaatan Mozilla ini menjadi menarik, karena dengan kemampuan XUL (XML User Interface Language) dari Mozilla maka dapat dikembangkan menjadi aplikasi lainnya. Produk komersial OEONE

menggunakan Mozilla sebagai infrastruktur dasarnya. (4)

3.

5 distro Linux beserta kelebihannya :


a.

RedHAt

Kelebihan yang dimiliki oleh distro ini yaitu : 1. Mudah dipasang. Redhat 6 adalah yang pertama memperkenalkan instalasi grafik dengan tahap-tahap yang mudah diikuti. Selesai diinstall, anda tidak perlu otak-atik apa-apa lagi, bisa langsung bekerja dengan GUI. 2. Menyediakan konfigurator. Konfigurasi Linux itu bentuk mentah-nya adalah teks file di /etc atau /var. Buat hacker, mengedit langsung file konfigurasi adalah cara paling afdol. Tapi jelas hal tersebut bukan buat orang awam. Makanya redhat memperkenalkan konfigurator yang pakai menu dan kotak-kotak dialog tinggal isi. Redhat 7.2 kebawah pakai linuxconf, sementara 7.3 ke atas sudah pakai graphical configurator. 3. Aplikasi komplit tapi tidak neko-neko. Hanya aplikasi gratis terbaik ada di CD Redhat. Aplikasi setengah-setengah, masih beta, tidak diikutkan. Semua aplikasi itu ditata dengan bagus di desktop KDE atau GNOME yang sudah dimodifikasi memakai Redhat Blue Curve theme. Sejauh ini, theme tersebut lebih memenuhi selera pekerja profesional. 4. Menjaga kompatibilitas. Redhat selalu menyertakan library kompatibel sehingga aplikasi untuk versi sebelumnya masih bisa jalan di versi terbarunya. Hal ini sering diabaikan para hacker Linux. Maunya kalau ada versi baru, silahkan install ulang, kalau perlu kompilasi ulang. 5. Memperhatikan lisensi. 6. Terkenal dan terpercaya. Fakta berbicara, buku-buku Linux umumnya pakai contoh Redhat. Sertifikasi Linux paling dicari adalah Redhat Certified Engineer (RHCE). Hanya Redhat yang punya distro server khusus korporasi

(Redhat advanced server). Sampai saat ini Redhat adalah satu-satunya distro yang bisa memberi pemasukan plus pada perusahaan pembuatnya.
b.

Mandrake

Mandrake adalah distro linux yang berorientasi dekstop. Linux Mandrake dibuat pertama kali menggunakan brand image dari RedHat. Namun kemudian mereka terpaksa menggantinya karena diprotes oleh RedHat. Linux Mandrake termasuk salah satu Distro yang paling agresif di pasar, dalam artian, mereka selalu merilis Distro mereka dengan menggunakan Kernel terbaru pada saat itu. Hal ini bisa berarti baik karena kernel baru berarti mendukung lebih banyak peripheral, namun bisa juga berarti kurang baik, karena mungkin saja terdapat bug yang belum terdeteksi di dalam kernel terbaik tersebut. Linux Mandrake juga terkenal dengan Xwindowsnya yang sangat userfriendly. Sangat menolong bagi para newbie, karena Mandrake bisa menginstall segala sesuatunya dengan otomatis, walaupun kadang-kadang kita tidak mau menginstall paket tertentu. Kelebihannya antara lain :
c.

Proses instalasi yang mudah Penampilan dekstop yang indah dan konsisten Konfigurasi satu pintu dengan Mandrake Control Center Tersedianya program aplikasi yang lengkap Kemudahan dalam konfigurasi security Dukungan terhadap lingkungan pengembangan aplikasi Suse

SuSE Linux dapat dibilang sebagai RedHat versi Eropa, karena memang Distro ini sangat terkenal di daratan Eropa, dibuat oleh Dr. SuSE. SuSE memiliki YaST, yaitu sistem pendeteksian dan pengesetan hardware serta pengaturan sistem yang sangat baik. Dia dapat mendeteksi dan mengeset hardware-hardware dimana Distro lain tidak bisa. YaST juga bisa digunakan untuk mengatur user,

mengatur LiLo, dan hal-hal lainnya yang akan sangat merepotkan bila harus dilakukan berulang-ulang secara manual . Selain itu, adalah jenis Linux pertama yang menyertakan bahasa Indonesia dan pilihan bahasa yang digunakan dalam sistem Operasi Linux.
d.

Gentoo

Gentoo adalah salah satu distro linux, dengan mengadopsi sedikit dari BSD membuat tampil prima. Gentoo diciptakan karena pembuat Gentoo tidak menemukan distro yang disukai. Gentoo berkembang cukup pesat karena pemakai menyukai portage yang ada di dalam Gentoo. Portage adalah jantung Linux Gentoo, yang mendistribusikan software untuk Linux Gentoo. Portage juga merupakan package building dan instalasi sistem.
e.

Debian

Debian : Debian Linux adalah hasil dari kerja sukarela para pecinta Linux untuk menghasilkan Distro yang berkualitas tinggi untuk tujuan non-komersial. Berdasarkan HowTo, terdapat tidak kurang dari 400 orang developer dari seluruh dunia yang bersama-sama mengerjakan lebih dari 1500 paket program bagi Debian.Debian juga mempunyai paket installasi yang sangat luar biasa yaitu 'aptget'. Namun, bagi yang memiliki koneksi internet lambat, akan sedikit kesulitan menggunakannya. (5)

4.

Pengertian Gnome dan KDE beserta perbedaannya : KDE dan GNOME merupakan dua desktop populer di Linux. Para

pengembang free software umumnya mengembangkan dengan berlandaskan pada hobi dan kesenangan. Ini adalah landasan penting, mengapa banyak free software yang berkualitas tinggi. Sekaligus menjadi salah satu alasan mengapa banyak free software yang seenaknya dan berkualitas rendah. Walau, yang sampai dipaketkan dalam banyak distro umumnya adalah free software dengan kualitas tinggi. KDE dan GNOME adalah contoh dari kelompok free software berkualitas supertinggi. Kualitas yang mungkin diimpikan oleh para programer Window Manager di

Microsoft. Umum keduanya mungkin masih muda, namun kualitas dan pengalaman mereka sudah terbukti. Keduanya adalah kumpulan aplikasi dan teknologi besar. Apapun yang Anda pilih, terdapat banyak cara untuk mendapatkan pengalaman penggunaan yang memuaskan. KDE yang confi gurable memiliki banyak opsi yang bisa membantu pengguna untuk bekerja sesuai keinginan. GNOME yang sederhana juga menyimpan berbagai rahasia yang siap dikuak untuk menghasilkan GNOME terbaik sesuai keinginan Anda. KDE ( K Desktop Environment ) KDE adalah proyek Free Software yang dikembangkan oleh komunitas programmer yang tergabung dalam KDE Group. Ciri khas dari KDE adalah logo yang berbentuk gear dan huruf K. Konqi (lihat gambar di atas) dan Katie adalah nama maskot resmi dari KDE. Proyek KDE bertujuan untuk menyediakan lingkungan desktop yang dapat digunakan di platform UNIX dan sistem yang kompatibel dengannya. Desktop KDE dibangun dengan library Qt, sebuah toolkit untuk mengembangkan aplikasi GUI dari Trolltech. Di dalam paket desktop KDE terdapat banyak aplikasi, diantaranya:

Konqueror: sebuah aplikasi file manager sekaligus web browser KDE Graphics: aplikasi grafis yang meliputi antara lain KDVI, KGhostview, KPaint, KFax, dan lain-lain

KDE Multimedia: aplikasi multimedia (KMidi, KSCD, dll) KDE Games: program aplikasi untuk permainan KOffice: aplikasi bisnis dan perkantoran KDevelop: IDE untuk pengembangan aplikasi berbasis C/C++ KDE Pim dan masih banyak lagi yang lain.

GNOME (GNU Object Model Environment)

Salah satu ciri khas dari desktop GNOME adalah adanya logo telapak kaki seperti pada gambar di atas. GNOME dikembangkan oleh kelompok programmer yang tergabung dalam komunitas GNOME Project. GNOME dibangun dengan library GTK (GIMP ToolKit), sebuah toolkit yang pada awalnya khusus dikembangkan untuk software GIMP (GNU Image Manipulation Program). Aplikasi-aplikasi yang dikembangkan oleh komunitas GNOME Project antara lain:

Nautilus: suatu aplikasi file manager Epiphany: aplikasi web browser Evolution: aplikasi groupware GIMP: aplikasi untuk manipulasi grafis Gnumeric: aplikasi spreadsheat Galeon, dan masih banyak lagi yang lainnya (4)

5.

Langkah-langkah menginstal Linux yaitu sebagi berikut : (1) Pertama-tama, sebelum meng-install Ubuntu pada BIOS harus di set Boot

Device Priority-nya dulu, dalam menginstall Ubuntu Boot Device Priority harus di arahkan ke CDROM. Untuk masuk ke BIOS tiap Motherboard mempunyai standart sendiri. Namun sebagian besar tinggal menekan tombol delete atau F2. Ketika membooting pertama kali tekan F2 atau del untuk masuk BIOS, anda harus menekan nya dengan cepat, sebab bila tidak komputer akan masuk ke OS di hardisk. Kemudian simpan konfigurasinya dan Kemudian reboot ulang. Langkah selanjutnya yaitu mulai menginstal Pilih Start or Install, kita bisa menjalankan lewat Ubuntu Live-CD. Di LiveCd kita dapat menjajal kemampuan Ubuntu tanpa harus menginstall ke harddisk, pada saat ini anda dapat menulis dokumen, berinternetan, layaknya anada sudah menginstall ke Harddisk. Dan

perlu diingat bahwasanya ini hanya bersifat readonly yang berarti semua dokumen yang di simpan di /home hanya lah sementara dan akan hilang jika di reboot. Kita asumsikan anda mempunyai hardisk baru 10 GB belum di partisi dan akan di install Ubuntu. Langkah berikutnya, kita harus mempartisi harddisk dulu, klik System >> Administration >> Gnome Karena kita akan membuat partisi baru maka klik kanan di area hitam muda kemudian Kilk create, kemudian tunggu kalo sudah Kilk kanan di area hitam muda lagi Dan jangan lupa kita harus menentukan berapa mesar partisi yang digunakan. Di sini saya mempunyai harddisk 10 GB dengan di partisi 2 yaitu 8,7 GB untuk ext3 dan sisanya untuk swap. Kilk add bila kita sudah mengkonfigurasinya. Setelah kita mengeklik add maka akan muncul warna biru pada areal hitam muda, kalo masih adanya ruang sisa maka kilk kanan lagi pilh new. Kemudian klik add, (linux minimal membutuhkan partisi swap dan root) setelah itu bila kita ingin melakukan tindakan pemartisi hardisk yang telah di lakukan tadi maka klik apply Kilk apply lagi, kemudian tunggu loadingnya.Setelah proses pemartisian harddisk selesai kemudian Klik close. Untuk langsung menginstallnya kita dapat mengeklik icon INSTALL di Desktop dan tunggu loadingnya kemudian kita disuruh untuk menentukan bahasa yang akan kita gunakan, bila menghendaki bahasa Indonesia bisa memilih Bahasa Indonesia. Kemudian klik Fordward. Di sini kita akan menunjukkan di mana kita berada, karena dengan menunjukkan dimana kita berada system Ubuntu akan menyetel Format waktu GMT di sini saya menggunakan jakarta, bila sudah selesai kilk fordward. Kemudian kita menentukan Jenis Keyboard yang akanj kita gunakan, di Indonesia kebanyakan menggunakan American English, kemudian klik Fordward. Tampilan ini di maksudkan untuk mengisikan identitas kita perlu di ingat saat mengisi username huruf yang digunakan harus kecil semua dan tidak boleh ada spasi, hal yang sama saat kita mengisi nama komputer kita. Kemudian klik Fordward. Ada dua pilihan yaitu erase disk dan manually edit. Yang

dimaksud dengan erase disk adalah menghapus semua isi dari hard disk namun ini cukup berbahaya apa bila anda mempunyai data yang sudah di simpan di harddisk. Untuk amannya pilih manually edit partition. Kemudian klik Fordward. Kemudian kita disuruh untuk menentukan mount point dari dua partisi yang telah kita buat tadi, buatlah seperti gambar di atas. Kemudian klik Fordward. Ini adalah konfigurasi global yang telah kita buat untuk menginstall, Klik install (bila kita sudah mantap dengan konfigurasinya). Pada proses ini ubuntu sedang menyalin system ke dalam komputer anda. Waktu yang dibutuhkan untuk selesai loadingnya tergantung dari performa dari komputer yang anda miliki.
6.

Ekstensi paket instalasi Linux dan cara menginstalnya : (3) Ekstensinya antara lain :

.tar.gz .tar.bz2 .rpm .tgz

Cara Install paket tersebut : Pertama, harus mengubah direktori dimana anda bekerja dengan perintah cd /usr/local Kedua, mengekstrak file yang telah di download, dengan perintah
tar -xvzf /home/direktori_dimana_file_itu_berada /misal.tar.gz (jika dalam bentuk compress .tar.gz) tar -xvzf/home/direktori_dimana_file_itu_berada /misal.tar.bz2 (jika dalam bentuk compress .tar.bz2) maka akan terdapat direktori baru bernama misal

Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi software tersebut dengan sistem Linux kita cd misal masuk ke direktori misal yang telah kita ekstrak ./configure mengkonfigurasi misal Ketiga kita akan mengcompile software tersebut dengan kompiler GCC untuk dijadikan file binary make

Langkah terakhir kita install file binary tersebut di dalam sitem dengan menggunakan perintah make install

You might also like