You are on page 1of 30

Nama Jenis Kelamin Usia Status Agama Alamat

: : : : : :

Ny. M Perempuan 38 tahun Menikah Islam Cilandak

Pasien dengan keluhan mulas sejak pukul 20:00 WIB, keluar lendir darah

Mules (+) sejak 1 jam yang lalu pukul 20:00 Frekuensi 3 x 10 menit 50 detik Mulas dirasakan di daerah perut bagian bawah Darah lendir : (+) Air ketuban : (-)

HPHT : 9-9-2011 ANC : 7 kali di RSMC Imunisasi TT1 TT2 Lengkap

Pasien mengaku tidak menderita penyakit yang sampai dirawat di rumah sakit

Anak 1 Spontan Aterm 2007 Perempuan 3000 gr 49 cm Tidak ada penyulit

Tanda-tanda Vital BP : 120/80 RR :`20 HR : 84 BB : Tidak diukur Temp. : 36,8 C Kepala : Normocephali, tidak ada jejas Mata : Pupil bulat, Isokor, Conjunctiva Anemis -/- Sklera ikterik -/Thorax : Dinding thorax simetris, tidak ada retraksi, tak ada jejas Cor : S1S2 reguler, murmur gallop Pulmo : Suara Vesikuler, ronkhi wheezing

Luka Bekas op : His + TFU 31cm LI : Teraba Lunak (bokong) L2 : Keras memanjang (Puka) Bagian-bagian kecil janin (Ekstremitas Kiri) L3 : Teraba bulat, keras (kepala) L4 : Divergen DJJ : 143x TBJ : (31-12) x 155 : 2945 gr

Eksternal Internal

: Vulva: normal Ada lendir darah di vagina : Dinding Vagina normal Portio tipis lunak Pembukaan 6cm Ketuban + Presentasi Kepala

Ibu G2P1A0 Hamil 40 Minggu 3hari Inpartu kala 1 fase aktif Janin tunggal Hidup intrauterin presentasi kepala

Menganjurkan ibu untuk tetap makan dan minum Memiringkan ibu ke kiri agar aliran oksigen lancar Observasi DJJ & His

S : Ibu merasa semakin mules O : KU Baik Kesadaran CM TD : 120/80 Nadi : 88x Napas 20x Suhu tidak diukur His 4x 10 menit 50 detik DJJ 147x PD : Vulva normal Portio tak teraba Pembukaan lengkap (10) Ketuban + Presenasi kepala

Ibu G2P1A0 Hamil 40 Minggu 3 hari Inpartu kala II Janin tunggal Hidup intrauterin presentasi kepala Memberi dukungan pada ibu Menyiapkan posisi ibu (lithotomi) Memimpin ibu mengedan saat his Observasi DJJ saat tidak ada His Menolong ibu dengan 60 langkah APN Bayi lahir pukul 1:39 menangis kuat, aktif, kulit kemerahan, perempuan a/s 8/9

S : Ibu merasa masih mules O : KU Baik Kesadaran CM TD : 120/80 Nadi : 88x Napas 20x TFU sepusat Pendarahan 250cc A : Ibu P2A0 partus kala III

Memberi oksitosin 10 iu IM Memotong dan mengikat tali pusat IMD Mengeluarkan plasenta Massase uterus

S : Ibu tidak ada keluhan O : KU Baik Kesadaran CM TD : 110/80 Nadi : 88x Napas 20x TFU 2jari dibawahpusat Luka jalan lahir (-) A : Ibu P2A0 partus kala IV P : Observasi, Membersihkan ibu

Adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup Dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar.

Partus normal / partus biasa


Lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala / ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat / pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu maupun bayi selama < 24 jam.

Partus abnormal
Bayi lahir melalui vagina dengan bantuan tindakan atau alat seperti versi / ekstraksi, cunam, vakum, dekapitasi, embriotomi dan sebagainya, atau sectio cesarea.

Penurunan fungsi plasenta : menurunnya progesteron dan estrogen stimulasi bagi kontraksi otot polos uterus. Iskemia otot uterus karena pengaruh hormonal dan beban Kontraksi Peningkatan aktifitas kortison, prostaglandin, oksitosin, menjadi pencetus rangsangan untuk proses persalinan

Power
His (kontraksi ritmis otot polos uterus), kekuatan mengejan ibu, keadaan kardiovaskular respirasi metabolik ibu.

Passage
Keadaan jalan lahir

Passanger
Keadaan janin (letak, presentasi, ukuran/berat janin, ada/tidak kelainan anatomik mayor)

Kala 1
Pematangan dan pembukaan serviks sampai lengkap (kala pembukaan)

Kala 2
Pengeluaran bayi (kala pengeluaran)

Kala 3
Pengeluaran plasenta (kala uri)

Kala 4
Masa 1 jam setelah partus, terutama untuk observasi

His adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus dimulai dari daerah fundus uteri di mana tuba falopii memasuki dinding uterus awal gelombang tersebut didapat dari pacemaker yang terdapat di dinding uterus daerah tersebut.

kerja hormon oksitosin regangan dinding uterus oleh isi konsepsi rangsangan terhadap pleksus saraf Frankenhauser yang tertekan massa konsepsi.

DIMULAI pada waktu serviks membuka karena his BERAKHIR pada waktu pembukaan serviks telah lengkap Fase laten : pembukaan sampai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam. Fase aktif : pembukaan dari 3 cm sampai lengkap 10 cm, sekitar 6 jam

keluar lendir / darah (bloody show) akibat terlepasnya sumbat mukus (mucous plug) yang menumpuk di kanalis servikalis ostium uteri internum dan eksternum terbuka sehingga serviks menipis dan mendatar. selaput ketuban pecah spontan

FASE PENGELUARAN BAYI DIMULAI pada saat pembukaan serviks telah lengkap. BERAKHIR pada saat bayi telah lahir lengkap. His menjadi lebih kuat, lebih sering, lebih lama, sangat kuat. Selaput ketuban mungkin juga baru pecah spontan pada awal kala 2.

Bagian terbawah janin turun sampai dasar panggul. Ibu timbul perasaan / refleks ingin mengedan yang makin berat. Perineum meregang dan anus membuka (hemoroid fisiologik) Kepala dilahirkan lebih dulu, selanjutnya dilahirkan badan dan anggota badan. Kemungkinan diperlukan pemotongan jaringan perineum untuk memperbesar jalan lahir (episiotomi).

DIMULAI pada saat bayi telah lahir lengkap. BERAKHIR dengan lahirnya plasenta. Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari insersi pada dinding uterus, serta pengeluaran plasenta dari kavum uteri. Plasenta lepas spontan 5-15 menit setelah bayi lahir.

Sampai dengan 1 jam postpartum, dilakukan observasi. 7 Pokok penting yang harus diperhatikan pada kala 4

kontraksi uterus harus baik, tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain, plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap, kandung kencing harus kosong, luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma, resume keadaan umum bayi, resume keadaan umum ibu.

You might also like