You are on page 1of 8

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Perawatan keluarga yang komprehensif merupakan suatu proses yang rumit, sehingga memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis untuk bekerja dengan keluarga dan anggota keluarga individu. Pendekatan ini disebut proses keperawatan. Menurut Yura dan Walsh (1928), "Proses keperawatan merupakan intisari dari keperawatan. Proses ini menjadi pusat bagi semua tindakan keperawatan, dapat diaplikasikan dalam situasi apa saja, dalam kerangka referensi tertentu, konsep tertentu, teori, atau falsafah." "Proses" adalah suatu aksi gerak yang dilakukan dengan sengaja dan sadar dari satu titik ke satu titik yang lain (dalam kasus ini melalui serangkaian fase dan langkah sirkular dan dinamis) menuju pencapaian tujuan. Pada dasarnya, proses keperawatan merupakan suatu proses pemecahan masalah yang sistematis yang digunakan ketika bekerja pada individu, keluarga, kelompok, atau komunitas. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah dilakukan presentase diharapkan mahasiswa/i STIKes Santa Elisabeth khususnya prodi S1 Keperawatan dapat memahami asuhan keperawatan keluarga menurut NANDA. 2. Tujuan Khuhsus Setelah dilakukan presentase diharapkan mahasiswa/i STIKes Santa Elisabeth khususnya prodi S1 Keperawatan dapat memahami: Pengkajian pada asuhan keluarga menurut NANDA. Diagnosa pada asuhan keluarga menurut NANDA. Intervensi pada asuhan keluarga menurut NANDA. Implementasi pada asuhan keluarga menurut NANDA. Evaluasi pada asuhan keluarga menurut NANDA.

C. Metode Penulisan Adapun metode penulisaaaan yang penulis gunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan tinjauan kepustakaan yaitu mencari buku-buku tentang asuhan keluarga menurut NANDA dan mencari innformasi dari internet D. Sasaran Adapun yang menjadi sasaran dalam pembuatan makalah ini adalah seluruh mahasiswa/i STIKes Santa Elisabeth Khususnya Prodi S1 Keperawatan Tingkat 4. .
E. Waktu

: 08.00 WIB : 31 Oktober 2011

Tanggal

BAB II
2

TINJAUAN TEORI A. Pengkajian Proses pengkajian keperawatan diwarnai dengan pengumpulan informasi secara terus-menerus terhadap arti yang melekat pada informasi yang sedang dikumpulkan tersebut. Dengan kata lain, data dikumpulkan dengan cara sistematis (dengan suatu alat pengkajian keluarga) diklasifikasi dan dianalisa artinya. Seringkali data sekilas dikumpulkan pada setiap area utama. Jika pengkaji kemudian menemukan kemungkinan bermakna atau potensial masalah, maka ia menggali area tersebut secara lebih mendalam. Banyak dan jenis informasi juga tergantung pada klien, yang mungkin dapat memberikan informasi lebih banyak pada satu area daripada yang lain. 1. Sumber-sumber pengkajian data Salah satu peran penting dari perawat kesehatan keluarga adalah menjadi partisipan pengamat dalam keluarga. Sementara perawat bekerja secara aktif dengan keluarga, ia juga harus memiliki kemampuan "melangkah mundur," dan secara objektif mengobservasi kondisi dan situasi di rumah.Beberapa sistem alat digunakan untuk mengumpulkan informasi selama wawancara dengan keluarga. Genogram, ekomap, dan gambaran keluarga digunakan untuk tujuan yang dimaksud. Dalam pengumpulan data, dapat digunakan lebih banyak daftar cek, inventaris,dan kuesioner (Holman, 1983). Alat-alat ini secara khusus akan bermanfaat bila digunakan untuk mengumpulkan data dan mencatat data. Jika seorang perawat mengamati seorang pasien dalam jangka waktu yang lama, atau jika terdapat lebih dari satu orang perawat yang bekerja dengan keluarga, maka daftar cek dan alat-alat pengumpul data lainnya boleh digunakan. Di lembagalembaga perawatan kesahatan di rumah, biasanya digunakan daftar cek pengkajian keluarga untuk tujuan dimaksud. Inventaris dalam penilaian terhadap rumah pun digunakan oleh para perawat dalam rehabilitasi yang mengunjungi keluarga di rumah untuk mengkaji situasi rumah dalam kaitannya dengan kelayakan rumah tersebut bagi klien yang cacat.

Selain itu, salah satu alat pengkajian struktur keluarga yang paling digunakan dalam area riset keluarga. Ada banyak sekali instrumen-instrumen pengkajian yang bagus. Kebanyakan alat-alat tersebut dapat ditemukan dalam teks tentang instrumen pengkajian keluarga yang tercatat dalam Referensi: Filsinger (1933); Grotevant dan Carlson (1989), dan Jacob dan Tennenbaum (1988). 2. Membangun hubungan saling percaya Menciptakan suatu hubungan saling percaya dimana ada saling keterbukaan dan saling menghormatii, komunikasi berjalan berbarengan dengan proses pengkajian dan tahap orientasi bekerja dengan sebuah keluarga. penjalinan kepercayaan dan hubungan membentuk tempat dan dasar bagi perawatan keluarga yang efektif.
3. Persiapan untuk kunjungan keluarga

Ketika mengunjungi keluarga di rumah, perlu ada persiapan sebelum dilakukan kunjunjan yang sesungguhnya. Karena seringkali perawat hanya berada di rumah keluarganya sendiri tanpa membuat akses langsung ke sumber-sumbernya kecuali dengan telepon, aspek persiapan kunjungan ke rumah merupakan hal penting bagi keberhasilan. Karena kunjungan ke rumah, dilihat dari biaya maupun waktu agak mahal, maka cara yang paling efektif dan hemat adalah harus dipersiapkan sebaik mungkin karena waktu mendesak dan faktor-faktor realita lain mengizinkan. 4. Kekuatan-kekuatan keluarga Dalam menganalisa data, sejumlah profesional dalam bidang perawatan kesehatan mengatakan bahwa kekuatan-kekuatan keluarga perlu diidentifikasi (Clemen-Stone et al, 1987; Power dan Dell Orto, 1988;Wright dan Lahey, 1984), Kekuataan-kekuatan tersebut dapat digunakan sebagai sumber ketika dilakukan perencanaan, intervensi.

B. Diagnosa Keperawatan Gerakan diagnosa keperawatan menunjukkan upaya yang sangat bermakna atas nama pemimpin perawat untuk mensistemasi praktik keperawatan dan meningkatkan penggunaan daftar diagnosa yang telah distandardisasikan dalam praktek. The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) meskipun bersifat sekunder memasukan masalah-masalah keluarga ketika mereka mendefinisikan diagnosa keperawatan. Akan tetapi, dalam menguji sebuah daftar diagnosa keperawatan terbaru yang diakui oleh NANDA, ada beberapa diagnosa yang dapat atau benar-benar menyebutkan sistem keluarga dan masalah kesehatan subsistem. Berikut adalah daftar diagnosa keperawatan yang telah diseleksi menurut NANDA, yaitu: 1. Persepsi kesehatan-pola manajemen-pola manajemen kesehatan: Manajemen kesehatan yang dapat diubah. Perilaku mencari hidup sehat. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah. Kekurangan pengtetahuan Konflik keputusan Berduka diantisipasi Berduka disfungsional Konflik peran orang tua Isolasi sosial Perubahan dalam proses keluarga Perubahan penampilan dan peran Potensial perubahan dalam menjadi orang tua Perubahan menjadi orang tua Potensial terhadap kekerasan

2. Aktivitas- pola latihan: 3. Kognitif- pola persepsi:

4. Peran- pola hubungan

5. Koping- pola toleransi terhadap stress


5

C. Intervensi

Koping keluarga: potensi terhadap pertumbuhan Koping keluarga tak efektif menurun Koping keluarga tak efektif kecacatan

Pertama-tama, perencanaan meliputi perumusan tujuan yang berorientasi pada klien. Penyusunan tujuan bersama anggota keluarga secara konsisten lebih unggul. Perkembangan dari tujuan jelas, spesipik, dan dapat diterima menjadi sangat penting. Dalam penyusunan tujuan sangat diperlukan kerja sama dengan keluarga dalam membedakan masalah-masalah yang perlu diselesaikan dalam intervensi keperawatan, dan membedakan mana masalah yang dapat diatasi oleh keluarga sebagai pelaku perawatan diri, serta masalah yang perlu diserahkan kepada anggota tim perawatan kesehatan lain.
D. Implementasi

Tahap

ini diawali dengan penyelesaian perencanaan keperawatan.

Implementasi dapat dilakukan oleh banyak orang; klien(individu atau keluarga), perawat, dan anggota tim perawatan kesehatan yang lain, keluarga luas dan jaringan kerja sosial keluarga. E. Evaluasi Evaluasi didasarkan pada bagaimana efektifnya intervensi yang dilakukan oleh keluarga, perawat dan yang lainnya. Keefektifan ditentukan dengan melihat respon keluarga dan hasil. Evaluasi merupakan proses berkesinambungan yang terjadi setiap kali perawat memperbaharui rencana asuhan keperawatan. Jika respon terhadap intervensi keperawatan tidak dievaluasi secara bersama-sama, maka tindakan keperawatan yang efektif akan tetap ada. Berikut adalah salah satu contoh yang digunakan untk mengkaji sampai mengimplementasikan asuhan keperawatan keluarga menurut nanda:
6

Pengkajian 1. Pengkajian terhadap anggota keluarga 2. Pengkajian terhadap keluarga: Mengidentifikasi dan data sosial budaya Data lingkungan Struktur keluarga Fungsi keluarga Koping keluarga

Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga: 1. Diagnosa keperawatan keluarga termasuk etiologi dan faktor pemberat Proteksi yang berlebihan dari keluarga kepada anak laki-laki bernama Bobby, karena orang tua: Merasa bersalah kehamilan yang tidak dikehendaki Ansietas terhadap kondisi kesehatan anak;asma Ibu memakaikan baju pada Bobby hingga usia 4 tahun, anak dapat melakukan hal ini sendiri.

2. Tanda dan gejala masalah

Ibu tidak mengijinkan Bobby bermain diluarb karena kuatir ia akan melukai dirinya. Anak memeluk erat-erat ibunya ketika ada orang yang asing Orang tua melihat Bobby sebagai seorang anak yang rapuh. Ibu membiarkan Bobby memakai bbaju sendiri, dengan hanya membantunya pada tugas-tugas yang benar-benar sulit. Ibu membiarkan Bobby bermain dengan saudaranya dan temanteman diluar pada sore hari.

3. Tujuan

4. Intervensi Mengubah perilaku, mengeksplorasi perasaan dan perilaku dari orang tua terhdap anak.
7

Diskusikan kebutuhan perkembangan anak dengan orang tua mereka. Diskusikan dengan orang tua tentang aktivitas-aktivitas yang dapat dimainkan dan dinikmati secara bersama-sama Manipulasi faktor pemberat, anjurkan ibu untuk membicarakan kondisi kesehatan anak dan prognoosa dengan dokter.

5. Evaluasi Ibu membiarkan Bobby berpakaian sendiri jika ada waktu. Bobby sangat mennikmati hal itu. Dibawah pengawasan ibu, Bobby bermain diluar halaman rumah. Ayah mulai bermaain bola di taman dengan kedua anak.

You might also like