Professional Documents
Culture Documents
1. Perubahan perilaku, pada siklus estrus terlihat adanya perubahan perilaku pada setiap tahapannya namun pada siklus menstruasi perubahan perilaku tidak terlalu terlihat. 2. External Bleeding, atau disebut juga dengan pendarahan keluar. Pada siklus menstruasi pendarahan keluar terjadi akibat adanya arteri spiral yang mengalami konstriksi bersamaan dengan luruhnya endometrium bagian (pars) fungsionalis. Pars basalis tidak meluruh dan permukaannya yang berbatasan pars fungsionalis akan diperbaiki pada fase reparasi, sehingga pars fungsionalis beserta arteri spiral akan utuh kembali. Pada fase estrus tidak terjadi pendarahan keluar karena tidak adanya arteri spiral jadi yang terjadi adalah adanya perobakan endometrium dan sel-sel yang sudah tidak dibutuhkan akan dimakan oleh sel-sel darah putih pada tubuhnya sendiri. Peluruhan sel endometrium ini disebabkan karena adanya pengurangan jumlah hormon progesteron yang dihasilkan oleh korpus leteum. 3. Waktu kawin, Pada hewan yang mengalami siklus estrue perkawinan hanya terjadi pada fase estrus saja sedangkan pada primata dan manusia yang mengalami siklus menstruasi perkawinan dapat terjadi kapan saja.(Anonim, 2009 B)
Siklus Menstruasi dibagi atas Empat Fase. Siklus Menstruasi Normal Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi.
Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan yangn berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai desidua basalis. Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH 2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH 3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin
Gambar siklus menstruasi http://4.bp.blogspot.com/_NvVFZ041qKM/TS22kuFEhbI/AAAAAAAAAG0/xx9rbHovmiI/s1600/hormones1.jpg Siklus menstruasi dibagi atas empat fase yaitu: Fase menstruasi Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan berkurangnya kadar hormon seks. Hali ini secara bertahap terjadi pada hari ke-1 sampai 7.
Fase praovulasi Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7 sampai 13. Fase ovulasi Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. Apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka kemungkinan terjadi kehamilan. Menentukan masa subur Beberapa metode dalam menentukan masa subur dapat dilihat dengan beberapa cara:
1. Perubahan Periode Menstruasi 2. Perubahan Lendir Servik 3. Perubahan Suhu Basal Tubuh
Fase pascaovulasi
Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi produksi progesteron sehingga endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima embriountuk berkembang. terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi fase menstruasi kembali.
Hubungan Menstruasi Dengan Kenaikan Suhu Tubuh Suhu tubuh wanita dewasa menjadi rendah dan tinggi secara reguler setiap kali setelah masa ovulasi. Suhu tubuh kita akan tetap rendah hingga masa ovulasi, kemudian menjadi tinggi setelah masa ovulasi. Akan turun menjadi lebih rendah lagi setelah menstruasi. Perbedaan antara suhu tinggi dan rendah kurang dari 1C. Suhu tubuh yang diukur untuk mengecek masa-masa rendah dan tingginya suhu tubuh merupakan suhu basal tubuh.
Suhu basal tubuh. Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau dalam keadaan istirahat (tidur). Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas lainnya. Pencatatan suhu basal ini dapat digunakan untuk mengetahui kapan terjadinya masa subur/ovulasi. Suhu basal tubuh diukur dengan alat yang berupa termometer basal. Termometer basal ini dapat digunakan secara oral, per vagina, atau melalui dubur dan ditempatkan pada lokasi serta waktu yang sama selama 5 menit. Suhu normal tubuh sekitar 35,5-36 derajat Celcius. Pada waktu ovulasi, suhu akan turun terlebih dahulu dan naik menjadi 37-38 derajat kemudian tidak akan kembali pada suhu 35 derajat Celcius. Pada saat itulah terjadi masa subur/ovulasi. Kondisi kenaikan suhu tubuh ini akan terjadi sekitar 3-4 hari, kemudian akan turun kembali sekitar 2 derajat dan akhirnya kembali pada suhu tubuh normal sebelum menstruasi. Hal ini terjadi karena produksi progesteron menurun. Apabila grafik (hasil catatan suhu tubuh) tidak terjadi kenaikan suhu tubuh, kemungkinan tidak terjadi masa subur/ovulasi sehingga tidak terjadi kenaikan suhu tubuh. Hal ini terjadi dikarenakan tidak adanya korpus luteum yang memproduksi progesteron. Begitu sebaliknya, jika terjadi kenaikan suhu tubuh dan terus berlangsung setelah masa subur/ovulasi kemungkinan terjadi kehamilan. Karena, bila sel telur/ovum berhasil dibuahi, maka korpus luteum akan terus memproduksi hormon progesteron. Akibatnya suhu tubuh tetap tinggi
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRCaM-o5JfDhaKYvVwBOnmQPMk12E8ZE8VKBgYltBXgkPgrBGKzCbA78tsY Factor yang Mempengaruhi Keandalan Metode Adapun faktor yang mempengaruhi keandalan metode suhu basal tubuh antara lain: Suhu Basal Tubuh
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Penyakit. Gangguan tidur. Merokok dan atau minum alkohol. Penggunaan obat-obatan ataupun narkoba. Stres. Penggunaan selimut elektrik.
http://dokternasir.web.id/2009/03/suhu-basal-tubuh-untuk-mengetahui.html 14 desember 2011, 12.20 pm http://www.lusa.web.id/metode-suhu-basal-tubuh-basal-body-temperature-method/ 14 desember 2011, 12.20 pm Nasir, 2009. Suhu Basal Tubuh Untuk Mengetahui Masa Subur Wanita. Gambar. . 2011. Diagram mekanisme pengendalian siklus menstruasi.http://www.klikdokter.com/userfiles/hypothalamus.JPG siklus
Gambar. . 2011. Gambar menstruasi.http://4.bp.blogspot.com/NvVFZ041qKM/TS22kuFEhbI/AAAAAAAAAG0/xx9rbHovmiI/s1600/hormones1.jpg Gambar. .2011. Konsentrasi hormon selama siklus
menstruasi. http://lh6.ggpht.com/-
uUxuKzZOR8/TmLJogzVkCI/AAAAAAAABm8/_kpAsQgyje0/image_thumb5.png?imgmax=800. Gambar. .2011. hubungan menstruasi terhadap suhu o5JfDhaKYvVwBOnmQPMk12E8ZE8VKBgYltBXgkPgrBGKzCbA78tsY tubuh. http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRCaM-
Komentar :
Kirim
Pengumuman
Komentar
anry di DEGRADASI TANAH cacat di penyakit dan hama pada tumbuhan midipa di penyakit dan hama pada tumbuhan fNSPRhGclEXCjQjM dibacaan ghoroib dalam al-qur'an jfJLfgvXkaNINdVar distruktur hewan
Artikel Terbaru
DEGRADASI TANAH Hubungan Struktur dan Fungsi struktur hewan siklus menstruasi sebagai indikator kesuburan wanita kelenjar eksokrin
Artikel Terpopuler
penyakit dan hama pada tumbuhan PENGUKURAN TEKANAN DARAH laporan praktikum fotosintesis DEGRADASI TANAH struktur hewan
Arsip
June 2011 August 2011
Blogroll
brandal loka jaya kementrian agama RI kementrian pertanian republik indonesia pertanian sehat top university ranking UNAIR warta unair webometrics
Kategori
kesehatan (8) kuliah (15) moslem (3) pertanian (8) sains dan teknologi (3) umum (2) warta berita (4)
visitor flag
sss
Pengunjung 37365
LKS
PRIA
WANITA
GAMETOGENESIS
MENSTRUASI
PENYAKIT
REPRODUKSI HEWAN
FACEBOOK BADGE
Acep Durahman's Profile
Quiz 2 Quiz 1 Animasi Perkembangan Janin Animasi Fertilisasi Animasi Reproduksi Diknas 2 Animasi Reproduksi Diknas 1 Lembar Kerja Siswa
ARCHIVES
May (18)
SUBSCRIBE
3. Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel dan folikel aka mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum berfungsi untuk menghasilkan hormone progesteron yang berfungsi untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya akan pembuluh darah. 4. Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormone estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH dan LH. Dengan terhentinya sekresi progesteron maka penebalan dinding endometrium akan terhenti sehingga menyebabkan endometrium mengering dan robek. Terjadilah fase pendarahan/menstruasi.
B.Terjadi FERTILISASI yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran.
Tahapan waktu dalam fertilisasi : 1. Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8, 16 sel. 2. Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan berkembang menjadi blastula. Rongga balstosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass. Blastosit dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit) yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan waktu 3-4 hari. 3. Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding uterus/proses implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik gonadotrophin). Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron dan estrogen sehingga mencegah menstruasi. 4. Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus. 5. Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang dari throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang akan berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh aka berkembang semakin sempurna seiring bertambahnya usia kandungan.
gambar perkembangan ovum setelah fertilisasi Hormon yang berperanan dalam kehamilan 1. Progesteron dan estrogen, merupakan hormone yang berperanan dalam masa kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih oleh plasenta. Hormone estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia kandungan karena
fungsinya yang merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormone progesterone semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus. 2. Prolaktin merupakan hormone yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi. 3. HCG (Hormone Chorionic Gonadotrophin) merupakan hormone untuk mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke-8 pada masa kehamilan. Hormon ini ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan. 4. Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksi uterus menjelang persalianan.
Hormon yang berperanan dalam kelahiran/persalinan 1. Relaksin merupakan hormone yang mempengaruhi peregangan otot simfisis pubis 2. Estrogen merupakan hormone yang mempengaruhi hormone progesterone yang menghambat kontraksi uterus. 3. Oksitosin merupakan hormone yang mempengaruhi kontraksi dinding uterus.
PENGATURAN KELAHIRAN Prinsip Kontrasepsi dalam Reproduksi Bertujuan untuk mencegah bertemunya sel sperma dengan sel ovum, sehingga tidak terjadi fertilisasi. Macam cara dalam kontrasepsi adalah : 1. Sistem kalender yaitu dengan memperhatikan masa subur wanita. 2. Secara hormonal yaitu menghambat/menghentikan proses ovulasi. 3. Kimiawi yaitu dengan menggunakan zat-zat kimia. Seperti spermatosida untuk pria, vaginal douche untuk wanita. 4. Mekanik yaitu dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi. 5. Sterilisasi yaitu dengan membuat setrilorgan-organ reproduksi bagian dalam. Seperti vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk wanita. GIMANA... ADA YANG MAU DITANAYAKAN Labels: menstruasihamil
9 COMMENTS:
Tirani Pa kalo kenapa ya pa ??? Reply pas mens itu sakit perut
2. Anonymous22 August 2010 02:57 angel apa sih yang dimaksud ovulasi??????? Reply
4. Yuki21 June 2011 22:41 Pak, saya minta izin kopi bahan ini ya, tentu saja dengan menyertakan sumber ini. Terima kasih banyak. Reply
5. Anonymous22 July 2011 01:05 trima ksih ya pak saya jdi bs leih megerti lgi tentang siklus menstruasi jdi sya bisa mengerjakan tugas dengan baik Reply
6.
Anonymous13 November 2011 00:58 Iya bos...saya baru aja buang di dalem niiiiih...pegimana ni bos ? Reply
7. Anonymous27 December 2011 19:37 trus kapan waktunya wanita kalau bersenggama TIDAK hamil? Reply
8. Anonymous9 March 2012 05:33 lw melakukan hubungan intim saat menstruasi bisa kah terjadi kehamilan............lw ya kenapa..dan lw tidak napa,,,,,,,,,,,,,?makcie Reply
ANIMASI OVULASI ANIMASI MENSTRUASI ANIMASI DIKNAS 1 ANIMASI DIKNAS 2 ANIMASI GAMETOGENE ANIMASI JANIN
BUKU TAMU
bener tuhh gan... akhirx jelas jg,, mksh,, lw melakukan hubungan intim saat menstruasi bisa k... trus kapan waktunya wanita kalau bersenggama TIDAK... Iya bos...saya baru aja buang di dalem niiiiih...p...
Pencemaran Lingkungan
- Cara Browsing Di Blog Henhen Hermawati 1. Unutuk memasuki Blogspot saya anda masukan http://hend -learning.blogspot.com/ di mozilla, internet expoler atau Op...
Skin Design: Free Blogger Skins