You are on page 1of 20

Lintas Peristiwa

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012

Teras
Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012

ARI Buruh pada umumnya dirayakan pada tanggal 1 Mei, dan dikenal dengan sebutan May Day. Di beberapa negara Hari buruh adalah sebuah hari yang diliburkan yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan kesejahteraan para buruh. Jika mendengar kata May Day tentu saja pikiran kita menerawang ke aktifitas para karyawan pabrik yang mogok kerja, dan berbondongbondng melakukan Demo besar besaran. Demo yang dilakukan bertujuan untuk memperjuangan hak hak dan nasib buruh yang menurut mereka belum terakomodir. Seketika itu juga pikiran kita bergerak ke kemacetan lalu lintas, blokir jalan, yang dapat mengusik kenyamanan masyarakat. Rutinitas kegiatan yang biasa dilakukan masyarakat akhirnya terganggu dengan adanya Demo buruh tersebut. Namun hal yang dikhawatirkan itu tidak terjadi di Provinsi Banten. Kenyataannya peringatan Hari Buruh Internasional May Day di Banten, diisi dengan acara Bhakti Sosial dan kegiatan lain yang bermanfaat bagi masyarakat di Provinsi Banten. Fokus Utama Menara Banten edisi 2 kali ini kami menurunkan tulisan mengenai Peringatan May Day di Provinsi Banten dan mengupas tentang sejarah May Day. Pada halaman lain kami juga menurunkan berbagai kegiatan Gubernur, Wagub dan Sekda Banten yang dirangkum dalam rubrik Lintas Peristiwa. Tak ketinggalan kami juga menghadirkan tulisan mengenai kegiatan Dharma Wanita Persatuan Provinsi Banten dalam peringatan Hari Kartini Pada rubrik Opini kami menurunkan sumbangan tulisan dari Widyaiswara Badan Diklat Provinsi Banten mengenai Aplikasi Tekhnik Balance, tulisan dari wartawan media on line mengenai makna Hari Kebangkitan Nasional dan naskah tulisan mengenai masalah komunikasi. Pada halaman akhir, rubrik Seputar Sekretariat Daerah untuk edisi 2 ini kami hadirkan mengganti rubrik Desa kita untuk menginformasikan mengenai kegiatan Senam Kesegaran Jasmani yang dilaksanakan setiap hari Jumat di halaman Gedung Setda Provinsi Banten Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten. Adanya tulisan mengenai kegiatan SKJ di lingkungan Setda Provinsi Banten diharapkan pada setiap Jumat para pegawai Biro Biro di lingkungan Setda Banten dan juga para pegawai pada SKPD di lingkungan KP3B dapat bersama-sama ikut serta melaksanakan SKJ. Tak lupa kami juga menyuguhkan Rekaman Lensa hasil jepretan Tim Liputan Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten. Selamat membaca.

Daftar isi

DARI REDAKSI

Hari Buruh Internasional May Day Di Banten | 3

Sekilas Tentang May Day | 4 Pajak Pekerja Asing di Banten Masuk ke Luar Banten | 5
Lintas Peristiwa
6 6 7 7 7 8 8 9 9 9 Gubernur Serahkan Bantuan Sepeda Motor Kepada Penyuluh Pertanian dan Kelompok Tani Gubernur Terima Warga Baduy Dalam Acara Seba Baduy Gubernur Optimis Kelulusan UN SMP Bisa Meraih 99% Wagub Buka Seminar Persatuan Ahli Gizi Studi Kelayakan JSS Akan Segera Dibuat Wagub Hadiri Penyematan Brevet Kehormatan Hiu Kencana Moratorium PNS, Menpan Himbau Fokus Analisasi Jabatan Wagub: Peran Perguruan Tinggi Mampu Ciptakan Produktifitas Keilmuan Peringati Hari Kartini DWP Banten Gelar Seminar Sekda Buka Rakernas II Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Opini
12 13 14 15 16 17 18 19 Aplikasi Teknik Balanced Scorecard dalam Kebijakan Publik (Penyusunan Renstra SKPD) Makna Hari Kebangkitan Nasional Manfaat Lembaga Penyiaran Publik Lokal Gubernur Tinjau Ujian Nasional Kabupaten Serang Pertahankan Juara Umum Di Ajang MTQ IX Tingkat Provinsi Banten Berdayakan Mahasiswa untuk Ciptakan Kader KB Panen Raya Padi di Cikeusik Pandeglang Sosialisasikan KB-Kes Lewat Mupen On The Road Lintas Jawa Madura

Seputar Banten

Liputan Khusus Desa Kita


20 SENAM KESEGARAN JASMANI Di Lingkungan Setda Provinsi Banten KETERANGAN FOTO COVER: Gubernur Banten, Hj. Ratu Atut Chosiyah tengah menyapa para buruh dalam puncak peringatan hari buruh dunia di Alun-alun Kota Serang
PELINDUNG: Gubernur Banten, Wakil Gubernur Banten; PEMBINA: Sekretaris Daerah Provinsi Banten; PENGARAH: Asisten Tata Praja, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Asisten Administrasi Umum dan Kesejahteraan Rakyat; PENANGGUNG JAWAB: Kepala Biro Humas dan Protokol; REDAKTUR: Kepala Bagian Dokumentasi; EDITOR: Kepala Sub. Bagian Penerbitan dan Distribusi; DESAIN GRAFIS & FOTO GRAFER: Syaiful Anwarudin, Luthi Wahyu Nugraha, ST; SEKRETARIS: Saefullah, S.Sos, Riza Martina, S.STP, M. Ali Safari, S.Sos, Aries, Ervida Ena Hayati; SIRKULASI: Yulia Rehan Faradisa, S.Pd, Eti Kurniati, Syamsul Marif; PERCETAKAN: Raja Garuda Mas (RGM), Jl. R. Suprapto No. 41 Cilegon Telp. (0254) 398535. Isi di luar tanggung jawab percetakan
Redaksi menerima surat dari pembaca dan juga naskah kiriman baik berupa tulisan, artikel, feature atau foto dari semua pihak yang menunjang bagi kemajuan isi tabloid Menara Banten. Redaksi berhak mengedit surat atau naskah yang masuk. Bagi tulisan ataupun naskah yang dimuat, disediakan penghargaan yang pantas. Kiriman surat maupun tulisan ke Sub. Bagian Penerbitan dan Distribusi Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Jl. Syekh Nawawi Al Bantani-Serang, Telp (0254) 200-123 ext. 135, Fax. (0254) 200418, e-mail ke tabloid.menarabanten@gmail.com

Fokus
Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012

Hari Buruh Internasional May Day Di Banten


J
Wakil Gubernur Banten, H. Rano Karno (memegang bendera) saat mengikuti jalan santai bersama para buruh pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Alun-alun Barat, Kota Serang, Selasa (1/5)

IKA mendengar kata May Day pikiran kita menerawang ke aktifitas para karyawan pabrik yang mogok kerja, dan berbondong-bondong melakukan Demo besar besaran. Demo yang dilakukan bertujuan untuk memperjuangan hak hak dan nasib buruh yang menurut mereka belum terakomodir. Seketika itu juga pikiran kita bergerak ke kemacetan lalu lintas, blokir jalan, yang dapat mengusik kenyamanan masyarakat. Rutinitas kegiatan yang biasa dilakukan masyarakat akhirnya terganggu dengan adanya Demo buruh tersebut. Namun hal yang dikhawatirkan itu tidak terjadi di Provinsi Banten.

Kenyataannya peringatan Hari Buruh Internasional May Day di Banten yang dipusatkan di Alun-Alun Barat Kota Serang pada 1 Mei lalu berlangsung tertib. Rangkaian kegiatan May Day diisi dengan acara Bhakti Sosial dan kegiatan lain yang bermanfaat bagi masyarakat di Provinsi Banten. Peringatan May Day tahun 2012 di Provinsi Banten diisi dengan kegiatan khitanan massal yang diikuti sebanyak 299 orang dari kalangan keluarga buruh, kemudian ada kegiatan donor darah yang diikuti sebanyak 255 orang, sedangkan pada puncak peringatan Hari Buruh ini dilaksanakan jalan santai yang diikuti sekitar 2.500 orang dari perwakilan bu-

ruh se-Banten. Gubernur Banten, Hj. Ratu Atut Chosiyah turut berbangga dan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para buruh yang ada di Banten dalam memperingati May Day. Peringatan Hari Buruh Internasional di Provinsi Banten ini sudah empat tahun berturut-turut dilaksanakan dalam bentuk yang positif, ucapnya. Pada prinsipnya para buruh dinilai telah membantu menjaga kondusifitas di Banten. Karena Banten kini banyak diminati investor terutama di tahun 2012 ini akan ada investor dari Korea yang menanamkan investasi sebesar US$11 miliar atau setara

PERINGATAN HARI BURUH INTERNASIONAL DI PROVINSI BANTEN INI SUDAH EMPAT TAHUN BERTURUT-TURUT DILAKSANAKAN DALAM BENTUK YANG POSITIF

dengan Rp108 triliun. Ditambah lagi investor dari China yang berinvestasi sebesar US$135 miliar atau setara dengan Rp130 triliun. Banyak Negara asing yang akan berinvestasi di Banten ini dan tentunya akan menambah peluang kerja bagi masyarakat Banten, tuturnya. Selanjutnya Gubernur Banten, meminta kepada buruh agar pembahasan Upah Minimum Kota (UMK) pada tahun 2013 digodok secara matang sehingga tidak terjadi kembali Pemerintah Provinsi Banten melakukan rekomendasi revisi UMK. Saya minta matangkanlah UMK dimaksimalkan di tingkat kabupaten/kota sebelum disampaikan kepada Gubenur Banten kata Gubernur disela-sela peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Alunalun Barat, Kota Serang. Untuk itu Gubernur meminta kepada buruh di kabupaten/kota berjuang untuk menentukan angka UMK yang diinginkan para buruh sesuai dengan kesepakatan antara buruh dan pengusaha. Jadi saya minta buruh berjuanglah, sehingga Gubernur tidak kembali mengeluarkan rekomendasi, tambahnya. Usai kegiatan jalan santai, panitia peringatan Hari Buruh Internasional membagi-bagikan door prize bagi para buruh. Door prize-nya berupa sepeda motor, sepeda, kulkas, dan lain sebagainya. Door prize ini sumbangan dari Gubernur Banten, Kapolda Banten, Bank Jabar Banten, Jamsostek serta instansi pemerintah yang ada di Banten

Fokus
Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012

Sekilas Tentang May Day


Hari Buruh pada umumnya dirayakan pada tanggal 1 Mei, dan dikenal dengan sebutan May Day. Di beberapa negara Hari buruh adalah sebuah hari yang diliburkan yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan kesejahteraan para buruh.

AY Day lahir dari berbagai rangkaian perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hakhak industrial. Perkembangan kapitalisme industri di awal abad 19 menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negaranegara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik, melahirkan perlawanan dari kalangan kelas pekerja. Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi di tahun 1806 oleh pekerja Cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisirnya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja dari 19 sampai 20 jam seharinya. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat. Ada dua orang yang dianggap telah menyumbangkan gagasan untuk menghormati para pekerja, Peter McGuire dan Matthew Maguire, seorang pekerja mesin dari Paterson, New Jersey. Pada tahun 1872, McGuire dan 100.000 pekerja melakukan aksi mogok untuk menuntut mengurangan jam kerja. McGuire lalu melanjutkan dengan berbicara dengan para pekerja and para pengangguran, melobi pemerintah kota untuk menyediakan pekerjaan dan uang lembur. McGuire menjadi terkenal dengan sebutan pengganggu ketenangan masyarakat. Pada tahun 1881, McGuire pindah ke St. Louis, Missouri dan memulai untuk mengorganisasi para tukang kayu. Akhirnya didirikanlah sebuah persatuan yang terdiri atas tukang kayu di Chicago, dengan McGuire sebagai Sekretaris Umum dari United Brotherhood of Carpenters and Joiners of America. Ide untuk mengorganisasikan pekerja menurut bidang keahlian mereka kemudian merebak ke seluruh negara. McGuire dan para pekerja di kota-kota lain merencanakan hari libur untuk Para pekerja di setiap Senin Pertama Bulan Septem-

TANGGAL 1 MEI DIPILIH KARENA PADA 1884 FEDERATION OF ORGANIZED TRADES AND LABOR UNIONS, YANG TERINSPIRASI OLEH KESUKSESAN AKSI BURUH DI KANADA 1872, MENUNTUT DELAPAN JAM KERJA DI AMERIKA SERIKAT DAN DIBERLAKUKAN MULAI 1 MEI 1886.

ber di antara Hari Kemerdekaan dan hari Pengucapan Syukur. Pada tanggal 5 September 1882, parade Hari Buruh pertama diadakan di kota New York dengan peserta 20.000 orang yang membawa spanduk bertulisan 8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam rekreasi. Maguire dan McGuire memainkan peran penting dalam menyelenggarakan parade ini. Dalam tahun-tahun berikutnya, gagasan ini menyebar dan semua negara bagian merayakannya. Pada 1887, Oregon menjadi negara bagian pertama yang menjadikannya hari libur umum. Pada 1894. Presider Grover Cleveland menandatangani sebuah undang-undang yang menjadikan minggu pertama bulan September hari libur umum resmi nasional. Kongres Internasional Pertama diselenggarakan pada September 1866 di Jenewa, Swiss, dihadiri berbagai elemen organisasi pekerja belahan dunia. Kongres ini menetapkan sebuah tuntutan mereduksi jam kerja menjadi delapan jam sehari, yang sebelumnya (masih pada tahun sama) telah dilakukan National Labour Union di AS: Sebagaimana batasanbatasan ini mewakili tuntutan umum kelas pekerja Amerika Serikat, maka kongres mengubah tuntutan ini menjadi landasan umum kelas pekerja se-

luruh dunia. Satu Mei ditetapkan sebagai hari perjuangan kelas pekerja dunia pada Konggres 1886 oleh Federation of Organized Trades and Labor Unions untuk, selain memberikan momen tuntutan delapan jam sehari, memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era tersebut. Tanggal 1 Mei dipilih karena pada 1884 Federation of Organized Trades and Labor Unions, yang terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada 1872, menuntut delapan jam kerja di Amerika Serikat dan diberlakukan mulai 1 Mei 1886. Pada bulan Juli 1889, Kongres Sosialis Dunia yang diselenggarakan di Paris menetapkan tanggal 1 Mei

itu sebagai hari buruh sedunia dan mengeluarkan resolusi berisi: Sebuah aksi internasional besar harus diorganisir pada satu hari tertentu dimana semua negara dan kota-kota pada waktu yang bersamaan, pada satu hari yang disepakati bersama, semua buruh menuntut agar pemerintah secara legal mengurangi jam kerja menjadi 8 jam per hari, dan melaksanakan semua hasil Kongres Buruh Internasional Perancis. Resolusi ini mendapat sambutan yang hangat dari berbagai negara dan sejak tahun 1890, tanggal 1 Mei, yang diistilahkan dengan May Day, diperingati oleh kaum buruh di berbagai negara, meskipun mendapat tekanan keras dari pemerintah mereka. (Suseno, dari berbagai sumber)

Fokus
Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012

Pajak Pekerja Asing di Banten Masuk ke Luar Banten


H
INGGA saat ini masih banyak pengusaha dan para pekerja asing yang bekerja di Banten ber-NPWP di luar Banten sehingga mereka membayar pajaknya di luar Banten. Demikian yang disampaikan Kepala Kanwil Ditjen Pajak Provinsi Banten Muhammad Haniv pada acara, bisnis gathering antara Pengusaha Banten dengan Gubernur Banten, Hj. Ratu Atut Chosiyah di Hotel Ratu Bidakara, Selasa malam (1/5) Sebagai contoh, warga yang tinggal di perumahan mewah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yaitu Serpong dan Bintaro, kabanyakan warga masyarakatnya masih berKTP Jakarta dan membayar pajaknya pun ke Jakarta. Jika masyarakatnya ber-KTP Jakarta dan membayar pajak untuk Jakarta tentunya wajib pajak itu menjadi penghasilan daerah DKI Jakarta yang sudah barang tentu akan bermanfaat untuk pembangunan di DKI Jakarta. Hal ini tentunya akan merugikan Banten, karena tidak memberikan kontribusi pajak ke Banten. Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada para pengusaha yang ada di Banten juga agar memiliki kesadaran untuk mengubah NPWP-nya menjadi NPWP Banten, tegasnya. Saya jamin perubahan NPWP ini akan kita akan memberikan pelayanan dengan mudah dan cepat di Kanwil Pajak Banten. Dengan berNPWP Banten maka para pengusaha bisa memberikan sumbangan rupiah bagi pembangunan masyarakat Banten. Kalau kita mencintai Banten, tentunya kita akan dengan ikhlas membayar pajak di Banten, tegasnya. Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah menyampaikan tujuan kegiatan bisnis gathering, yang diada-

kan oleh Direktorat Jendral Pajak adalah upaya membantu Pemprov Banten untuk memberikan pencerahan kepada para pengusaha yang membuka usaha, pabrik, perusahaan, atau proyek, dan bekerja di Banten, serta bertempat tinggal di Banten dan memanfaatkan infrastruktur di Banten untuk sama-sama berkontribusi dalam mencapai percepatan pembangunan secara merata di wilayah Provinsi Banten. Pemprov Banten memiliki target terhadap penghasilan daerah yang memberikan kontribusi terhadap besarnya kebutuhan belanja pembangunan yang disusun dalam APBD Provinsi Banten. Oleh karena itu, Gubernur Banten meminta kepada perusahaan yang ada di Banten memiliki kesadaran untuk merubah NPWP para wajib pajak dari luar Banten menjadi NPWP Banten. Kami tidak meminta keuntungan dari perusahan, tapi kami mengharapkan kesadaran kepada bapak/ ibu untuk melaksanakan kewajiban-

nya dalam membayar pajak dan memiliki NPWP Banten, sehingga perusahaan yang ada di Banten tidak lagi membayar pajak ke luar Banten, katanya. Menurut Gubernur, ada target pendapatan dari pajak yang ditargetkan oleh Kanwil Pajak Banten sebesar Rp139 miliar bisa melebihi target. Gubernur meyakini keberhasilan mencapai taget pajak di Banten ini dikarenakan di wilayah Banten terdapat 19 kawasan industri dan terdapat kurang lebih 1.600 lebih industri besar dan menengah yang ada di Banten. Kenaikan ini amat memungkinkan jika para perusahaan yang ada di Banten merubah NPWP menjadi NPWP Banten, maka pendapatan dari pajak di Banten menjadi meningkat, ujarnya. Himbauan Kepala Kanwil Ditjen Pajak Provinsi Banten dan Gubernur Banten pun mendapat tanggapan dari berbagai kalangan pengusaha, di antaranya tanggapan Direktur Utama PT Chandra Asri, Suhat Miharso, ia mengaku, selaku perwakilan wajib pajak mengatakan investasi di Provinsi Banten yang dilakukan pengusaha-pengusaha di Banten mau-

SOSIALISASI PAJAK DI WILAYAH BANTEN AMAT PENTING, MENGINGAT PERUSAHAAN BESAR YANG ADA DI BANTEN KEBANYAKAN BERKANTOR DI JAKARTA DAN TENTUNYA MEMBAYAR PAJAKNYA UNTUK DAERAH JAKARTA.

pun dari luar Banten cukup pesat. Terutama untuk di bidang industri baja dan petrokimia. Rencananya investasi di industri kimia dari kurun waktu tahun 2012 hingga 2015 akan masuk ke Banten kurang lebih US$5 miliar. Ini semua bisa terlaksana atas dukungan dari Ibu Gubernur Banten, dan terus diingatkan agar para pengusaha di Banten bisa berperan dalam pembangunan di Banten lebih besar, katanya. Menurut Suhat Miharso, tentunya semua ini memerlukan dukungan dari Pemprov Banten karena investasi ini bisa berjalan karena tersedianya infrastruktur yang baik. Dilanjutkannya, sosialisasi pajak di wilayah Banten amat penting, mengingat perusahaan besar yang ada di Banten kebanyakan berkantor di Jakarta dan tentunya membayar pajaknya untuk daerah Jakarta. Namun ada juga sebagian pembayaran pajak dilakukan di Banten. Hari ini kita mendapatkan pencerahan untuk membantu pembayaran pajak di Banten. Untuk melakukan percepatan pembangunan, kami mengajak kepada seluruh pengusaha yang ada di Banten, agar membayar pajak di Banten, himbaunya.

Lintas Peristiwa
Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012

Gubernur Serahkan Bantuan Sepeda Motor Kepada Penyuluh Pertanian dan Kelompok Tani
bupaten Lebak sebanyak 15 unit motor, Kabupaten Serang sebanyak 13 unit motor, Kabupaten Tangerang sebanyak 17 unit motor, Kota Tangerang memperoleh 2 unit motor, Kota Serang sebanyak 7 unit motor, Kota Tangerang Selatan sebanyak 6 unit motor, Kota Cilegon sebanyak 5 unit motor dan 3 unit motor untuk Penyuluh di tingkat provinsi. Direktur Pemasaran PT Sang Hyang Sri, Khaerudin mengatakan selain diberikannya bantuan motor, sedikitnya 100 kelompok tani yang tergabung dalam GP3K ini juga dibekali pelatihan dan pemberian bantuan modal hasil kerjasama antar BUMN yang bergerak di sektor pertanian dan yang berkaitan, di antaranya PT Sang Hyang Sri, PT Antam Tbk, PT Askes, PGN. Bantuan lain adalah peminjaman modal senilai Rp3 hingga Rp4 juta per hektar yang dialokasikan untuk kebutuhan bibit, pupuk, bayar upah. Sedangkan, pelatihan yang dilakukan adalah bagaimana cara memupuk yang baik dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) ujarnya. Sementara Direktur Pasca Panen dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan pada Kementrian Pertanian, Pending Dadih Permana menyampaikan peningkatan hasil produksi padi sangat strategis dilakukan di Banten, karena Banten menjadi provinsi andalan peningkatan beras nasional yang ditargetkan mampu mencapai 10 juta ton surplus hingga tahun 2014. Dengan potensi yang besar dalam pertanian di Banten, seharusnya Banten tidak hanya memproduksi padi, tapi juga jagung dan kedelai, jelasnya. Menurut Pending, peningkatan produksi padi ditargekan sebanyak 2.130.270 ton untuk 2012 ini dan ia berharap dengan adanya GP3K ini Banten mampu memberikan kontribusi yang maksimal di tingkat nasional. Dengan implementasi lahan GP3K seluas 13.200 hektare pada tahun 2012, potensi sawahnya 197 ribu lebih. Maka, saya optimis Banten dapat mencapai target bahkan melampaui rata-rata terget nasional, ujarnya. Peserta pelatihan sebanyak 250 orang, terdiri dari kelompok tani GP3K sebanyak 100 orang, petugas lapangan 120 orang, dan undangan sebanyak 30 orang terdiri dari dinas-dinas yang menangani pertanian di kabupaten/kota.

GUBERNUR Banten, Hj Ratu Atut Chosiyah memberikan bantuan berupa 81 sepeda motor kepada penyuluh pertanian yang ada di Banten (23/4). Bantuan tersebut diberikan langsung pada acara pertemuan koordinasi teknis dan pelatihan teknologi

budaya padi di Hotel Ratu Bidakara, Kota Serang. Bantuan kendaraan operasional sepeda motor merupakan dukungan Pemprov Banten guna mewujudkan peningkatan produksi beras nasional (P2BN). Pertemuan ini merupakan upaya

gerakan peningkatan produksi pangan berbasis korporasi (GP3K) yang didukung oleh PT. Sang Hyang Sri dan PT. Antam. Ke-81 unit sepeda motor itu didistribusikan kepada penyuluh pertanian di Kabupaten Pandeglang sebanyak 13 unit motor, Ka-

Gubernur Terima Warga Baduy Pada Acara Seba Baduy


PEMERINTAH Provinsi Banten berjanji akan terus menjaga lingkungan dan kelestarian alam di sekitar perkampungan Baduy Luar dan Baduy Dalam. Hal tersebut disampaikan Gubernur Banten, Hj. Ratu Atut Chosiyah saat menerima kunjungan warga Baduy atau yang lebih dikenal dengan Seba Baduy yang diterima di halaman Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Sabtu malam (28/4). Seba dalam pengertian mereka adalah wujud bakti masyarakat Baduy kepada pemerintah lokal yang telah menjaga dan melindungi warga Baduy sebagaimana posisinya sebagai masyarakat biasa. Seba dilakukan setahun sekali dan pada setiap kunjungannya ke pemerintah (Pemerintah Kab. Lebak dan Provinsi Banten) mereka selalu membawaserta hasil bumi yang ditanam di tanah mereka di Baduy. Seba disebut juga kunjungan, dilakukan hampir semua warga Baduy laki-laki. Dalam acara tahunan yang melibatkan ratusan warga Baduy tersebut, Gubernur yang mewakili Pemerintah Provinsi Banten mengucapkan terima kasih kepada segenap warga Baduy yang telah membantu menjaga kelestarian alam dan kerukunan umat beragama di Banten. Dalam kesempatan tersebut, dengan disaksikan ribuan pasang mata warga Baduy yang hadir, Gubernur selaku Kepala Daerah berjanji akan membantu semaksimal mungkin untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar perkampungan Baduy, baik Baduy Luar maupun Baduy Dalam. Sekali lagi Gubernur menegaskan melalui Seba ini diharapkan terjadi hubungan silaturahmi antara Pemerintah Provinsi Banten dan Suku Baduy tiap tahunnya, ini dapat lebih mempererat hubungan baik antara Pemerintah Daerah dengan masyarakat di dalamnya, yang lebih adalah penting menjaga persatuan dan keutuhan Provinsi Banten. Dalam Seba Baduy tahun ini, Pemerintah Provinsi Banten juga memberikan bantuan berupa uang kadeudeuh yang diberikan Gubernur kepada tokoh masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar.

SEBA DALAM PENGERTIAN MEREKA ADALAH WUJUD BAKTI MASYARAKAT BADUY KEPADA PEMERINTAH LOKAL YANG TELAH MENJAGA DAN MELINDUNGI WARGA BADUY SEBAGAIMANA POSISINYA SEBAGAI MASYARAKAT BIASA.

Lintas Peristiwa

Gubernur Optimis Kelulusan UN SMP Bisa Meraih 99%


GUBERNUR Banten, Hj. Ratu Atut Chosiyah mengharapkan persentase kelulusan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat tahun ini bisa di atas 99,97 persen. Hal tersebut disampaikan Gubernur, saat meninjau pelaksanaan UN tingkat SMP atau sederajat di SMP 1 Karang Tanjung, Kab.Pandeglang, Selasa (24/4). Dalam peninjauannya tersebut, Gubernur optimis hasil UN SMP di Banten tahun ini bisa lebih baik dibandingkan tahun kemarin, mengingat terus meningkatnya persentase kelulusan SMP atau sederajat di Banten tiap tahunnya. Saya inginnya tingkat kelulusan tahun ini 100 persen, ya setidaknya bisa di atas persentase tahun kemarin yang mencapai 99,97 persen, harap Gubernur.

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012

Sementara saat ditanya insan pers terkait dugaan kebocoran kunci jawaban soal UN yang beredar, Gubernur meyakini bahwa kunci jawaban soal yang beredar tersebut hanyalah karangan atau modus penipuan. Mengingat secara teknis soal UN yang dibagi kepada siswa terdiri dari lima paket serta pembagian yang dilakukan pun secara acak, hal ini untuk mengantisipasi kecurangan atau kebocoran kunci jawaban. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga meminta kepada para peserta UN yang tinggal di pelosok desa untuk tetap semangat mengikuti UN di tengah keterbatasan yang ada, hal ini mengingat upaya perbaikan infrastruktur di desa pelosok yang masih akan terus dilakukan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah daerah setempat.

Wagub Buka Seminar Persatuan Ahli Gizi

Studi Kelayakan JSS Akan Segera Dibuat

KABUPATEN Pandeglang dan Kabupaten Lebak hingga kini masih menjadi titik fokus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Banten, H.Rano Karno saat membuka seminar dan pelantikan Pengurus Dewan Persatuan Daerah (DPD) Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Provinsi Banten, di Hotel Ratu Bidakara, Kota Serang, Rabu (25/4). Wagub melanjutkan, bahwa pembangunan bidang kesehatan juga merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang dapat membantu meningkatkan sumber daya manusia (SDM), meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, serta mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Dalam kesempatan tersebut Wagub juga menjelaskan bahwa

perbaikan gizi masyarakat merupakan salah satu intervensi dengan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang yang nyata. Pembangunan pangan dan perbaikan gizi merupakan salah satu program penting dalam rangka mewujudkan pembangunan SDM yang berkualitas, jelas Wagub. Sementara terkait kepengurusan PERSAGI Banten yang baru dilantik, Wagub berharap dapat melahirkan ide atau gagasan baru dalam merespon dan melayani kebutuhan masyarakat, khususnya mereka yang tinggak di pelosok desa atau jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan. Turut hadir dalam acara tersebut perwakilan Dewan Pengurus Pusat PERSAGI, perwakilan organisasi profesi kesehatan se-Provinsi Banten, serta sedikitnya 400 ahli gizi se-Banten yang tersebar di berbagai rumah sakit, puskesmas, dan perusahaan di Provinsi Banten.

PT GRAHA Banten Lampung Sejahtera (GBLS) selaku konsorsium pembangunan Kawasan Strategis Infrastruktur Selat Sunda (KSISS) yang menghubungkan antara pulau Jawa dan Sumatera itu diminta segera membuat studi kelayakan atau feasibility study (FS). Menurut Presiden Direktur PT GBLS, Agung Prabowo, saat ini surat Peraturan Presiden (Perpres) pembangunan KSISS sudah terbit. Bahkan Pemerintah Pusat telah menunjuk kepada PT GBLS selaku konsorsium pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) diminta dalam kurun waktu 24 bulan untuk menyelesaikan studi kelayakan KSISS tersebut. Untuk memulainya saat ini kita sedang proses penandata-

nganan kerja sama, katanya, usai menghadiri ekpose hasil kunjungan Gubernur Banten ke China kepada DPRD Banten di Gedung DPRD Banten, Rabu, (25/4). Dijelaskan Agung, untuk biaya studi kelayakan JSS saja akan menghabiskan investasi sebesar Rp100 triliun. Itu belum termasuk untuk pembangunan kawasan Selat Sunda. Rencananya pembuatan studi kelayakan akan disiapkan para tenaga ahli asal Indonesia, makanya dari sekarang kita sedang menyiapkan sumber daya manusia (SDM) orang Indonesia yang handal katanya. Pada kesempatan yang sama Gubernur Banten, Hj. Ratu Atut Chosiyah mengatakan hasil kun-

jungan kerja bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Cina, Hongkong dan Korea Selatan, ada sekitar Rp230 triliun investasi yang akan masuk ke Banten. Investasi tersebut di antaranya Rp120 triliun dari China untuk pembangunan JSS, kemudian Rp60 triliun untuk pembangunan pabrik baja Krakatau Posco, serta sekitar Rp50 triliun investasi dari Korea juga untuk pembangunan industri Petrokimia di Kota Cilegon. Peluang investasi yang besar ini harus mampu ditangkap oleh masyarakat Banten dengan menyiapkan SDM yang dibutuhkan perusahaan. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat Banten ke depan akan terus meningkat, kata Gubernur.

Lintas Peristiwa
Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012

Wagub Hadiri Penyematan Brevet Kehormatan Hiu Kencana

WAKIL Gubernur (Wagub) Banten, H. Rano Karno menghadiri penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana oleh Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono kepada Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Yusgiantoro, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapalori), Jenderal Pol.Timur Pradopo dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Rabu (4/4), di perairaan Selat Sunda wilayah Provinsi Banten. Sebelum melaksanakan upacara penyematan para rombongan berkumpul di Pelabuhan Peti Kemas Indah Kiat, Merak, Kota Cilegon. Sekitar pukul 08:00 WIB, Panglima TNI, Menhan, Kapolri, Kasad, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), dan Wagub menuju kapal selam KRI Nanggala 402 untuk melaksanakan penyematan brivet hiu kencana. Pelaksanaan penyematan bre-

vet kehormatan Hiu Kencana dilaksanakan dengan upacara militer di dalam kapal selam KRI Nanggala 402 yang menyelam pada kedalaman 45 meter di bawah permukaan laut perairaan Selat Sunda wilayah Provinsi Banten. Prosesi penyematan brevet kehormatan tersebut disaksikan langsung oleh Kasal, Laksamana TNI Soepomo dan Kasau-Marsekal TNI Imam Sufaat SIP. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), Laksamana Pertama TNI Untung Suropati dalam keteranganya mengatakan penyematan brevet Hiu Kencana adalah sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada Menhan, Kapolri dan Kasad yang selama ini telah mendukung pembangunan dan pengembangan kekuatan TNI Angkatan Laut. Brevet Hiu Kencana bukan sekedar brevet yang melekat di dada kanan setiap prajurut angkatan laut pengawak kapal se-

lam, melainkan kebanggaan semangat juang pantang menyerah dan dedikasi untuk selalu mengabdi kepada negara kesatuan Republik Indonesia. Brevet Hiu kencana juga diberikan kepada orang-orang yang terpilih untu diangkat sebagai warga kehormatan kapal selam berdasarkan atas jasa-jasanya yang telah mendukung terhadap pembinaan kapal selam sebagai salah satu senjata strategis sistem senjata armada terpadu (SSAT) ujar Kepala Dispenal. Dijelaskannya kembali, warga kehormatan kapal selam hingga saat ini telah mencapai sebanyak 116 orang, termasuk Panglima TNI-Laksamana TNI Agus Suhartono, Kasau-Marsekal TNI Imam Sufaat SIP yang telah diterima pada tahun 2010. Turur hadir dan menyaksikan pada saat itu Ketua DPRD BantenH. Aeng Haerudin, Walikota Cilegon, Kapolda Banten, Danlanal Banten, Danrem 064/MY.

Moratorium PNS, Menpan Himbau Fokus Analisasi Jabatan


MENTERI Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) Republik Indonesia, Azwar Abubakar menghimbau kepada peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) Analisasi Jabatan Tingkat I dan II Provinsi Banten untuk fokus dalam mengikuti diklat yang digelar. Hal tersebut disampaikan Menteri saat membuka workshop Analisasi Jabatan, Analisasi Beban Kerja, dan Evaluasi Jabatan Provinsi Banten di Badan Diklat Provinsi Banten, Kec.Karang Tanjung, Kab. Pandeglang, Senin (30/4). Permintaan untuk fokus dalam mengikuti Diklat Analisasi Jabatan tersebut sengaja ditekankan Menteri menyusul keseriusan rencana Pemerintah Pusat dalam melakukan reformasi birokasi di seluruh Indonesia. Di antaranya dengan melakukan pengurangan jumlah jabatan struktural dan penambahan jabatan fungsional di tiap daerah. Untuk itu, Menpan dan RB yang mewakili Pemerintah Pusat ini kembali menghimbau kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kinerjanya di bidang masing-masing sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Menanggapi rencana Pemerintah Pusat tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten, H. Muhadi mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Banten telah mengimbangi rencana tersebut melalui pengembangan pegawai melalui penyelenggaraan berbagai diklat bagi pegawainya demi peningkatan mutu dan pelayanan masyarakat. Sehingga manakala terjadi moratorium PNS, para pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten diharapkan telah siap menghadapi dampak tersebut, ujar Sekda menambahkan.

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012

Wagub: Peran Perguruan Tinggi Mampu Ciptakan Produktifitas Keilmuan


WAKIL Gubernur (Wagub) Banten, H Rano Karno mengungkapkan hadirnya Perguruan Tinggi di Banten hendaknya mampu mendorong menciptakan produktifitas keilmuan sehingga peran mereka dapat dirasakan untuk turut berperan dalam memberikan sumbangsih keilmuannya bagi pembangunan melalui peran pengabdiannya kepada masyarakat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten pun memberikan apresiasi yang tinggi kepada lembaga pendidikan yang telah memberikan sumbangsih pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam percepatan pembangunan. Mereka juga telah berperan menciptakan generasi yang cerdas dan kaya akan pengetahuan, tutur Wagub saat menghadiri Wisuda Sarjana ke-11 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Maugub juga berharap gelar sarjana yang diraih bukanlah pelabuhan dan dijadikan tumpuan, tetapi menjadi bagian transit untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Rektor IAIN SMHB, Prof. Dr. Sibly Sarjaya mengatakan di usianya yang ke-11, IAIN SMHB yang sebelumnya bernama STAIN SMHB berharap IAIN mampu menghasilkan wisudawan dan wisudawati yang tafakur fidin (semangat untuk belajar) dan tafakur fil ilmi (semangat mencari ilmu). Karena belajar atau menuntut ilmu tidak akan berhenti selepas para wisudawan ini keluar dari IAIN. Menurutnya, para lulusan IAIN juga ditekankan agar mampu menjadi pencipta tenaga kerja dan membuka lapangan kerja bagi orang lain (enterpereneur) serta menjadi manusia yang jujur dan dapat mengabdi dan menjadi tauladan di masyrakat. Turut hadir dalam acara tersebut Rektor Untirta, Prof. Dr. Soleh Hidayat, Kepala Kanwil Kemenag Serang, Sekretaris Kota Serang, para Guru Besar dan Dosen IAIN SMHB dan para orang tua wisudawan/wisudawati.

lana Hasanudin Banten (SMHB) di Aula IAIN Banten, Kota Serang, Selasa (24/4). Kepada para wisudawan Wa-

Peringati Hari Kartini DWP Banten Gelar Seminar

Sekda Buka Rakernas II Persatuan Perawat Nasional Indonesia


SEKRETARIS Daerah Banten, H. Muhadi, Jumat (27/4), secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Ratu Bidakara, Kota Serang. Rakernas berlangsung selama 3 hari. Sekda menyatakan apresiasinya kepada PPNI Pusat atas dipilihnya Banten sebagai tuan rumah Rakernas PPNI yang dihadiri perwakilan perawat dari 32 Provinsi se-Indonesia. Menurut Sekda, perawat harus meningkatkan profesionalisme serta meningkatkan pelayanan maksimal untuk pasiennya. Jika dibandingkan dengan dokter, tugas perawat sangat intensif dalam melayani pasien. Profesi perawat bagi masyarakat sangat dibutuhkan, maka dari itu kinerja perawat haruslah lebih baik dan lebih meningkat dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Mudah-mudahan hari ini Banten mendapat berkahnya, khususnya bagi kinerja perawat yang ada, tegas Sekda. Sekda berharap, sebagai tuan rumah, pengurus PPNI Banten bukan hanya mensukseskan pelaksanaan rakernas, tetapi tidak sampai mengecewakan para tamu peserta dari 32 provinsi lain. Ini kesempatan baik bagi perawat Banten untuk berbagi pengalaman dan ilmu agar dapat peningkatkan kemampuan bagi para perawat Banten, pesannya. Sementara Ketua Panitia yang juga Ketua DPD PPNI Kabupaten Serang, Ahmad Drajat mengatakan tujuan Rakernas II ini adalah untuk mengevaluasi dan merevisi PPNI serta membahasnya agar disepakatinya UU Keperawatan yang saat ini masih digodok di DPR. Ketua Umum PPNI yang juga Dekan Fakultas Keperawatan UI-Debi Irawati mengatakan Rakernas dengan tema peran PPNI dalam meningkatkan mutu kesehatan ini memiliki misi mengupayakan penggalangan anggota PPNI agar dapat menjalankan tugasnya di peloksok-pelosok. Menurutnya, kiprah perawat tergantung sinergi dengan berbagai pihak juga tergantung pada Undang-undang yang ada. Oleh karena itu segenap perawat sudah seharusnya menjamin eksistensinya melalui UU Keperawatan dengan ketentuanketentuan profesi dan pendidikannya, tegasnya. Debi juga mengatakan, betapa pentingnya UU Keperawatan saat ini bukan saja bagi para perawat tetapi bagi keberlangsungan kesehatan masyarakat Indonesia. Organisasi PPNI dalam hal ini menuntut agar UU Keperawatan segera disahkan oleh DPR dan Pemerintah yang berkompeten, tegasnya.

DALAM rangka memperingati Hari Kartini ke-133 tahun, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Banten menggelar seminar Hak dan Perlindungan Anak di Aula Gedung Serba Guna DPRD Banten, Kamis (26/4). Dalam sambutanya, Ketua DWP Provinsi Banten, Ny. Pipih Muhadi mengatakan seminar ini digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi muda khususnya anak-anak kita sebegai penerus bangsa dalam mengisi pembangunan serta menjadikan peran perempuan agar lebih berarti dalam keluarga dan pembangunan. Menurut Ketua DWP Banten, pihaknya sengaja mengadakan seminar ini mengingat maraknya pedofilia dan penyalahgunaan narkoba terutama yang menimpa remaja bahkan anak-anak. Maka itu, menurut DWP sengaja mengundang para pemateri yang berkompeten di bidangnya, seperti praktisi ke-

setaraan gender dan perlindungam anak Sri Susilo Rini Suroyo dan Komnas Perlindungan Anak-Aris Merdeka Sirait, Dr. Dewi Yogo Pratomo, MHt., Pendiri dan Ketua Yayasan Club Hipnosis Sehati (CHS). Sementara Sekda Banten, H. Muhadi mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menyambut baik atas digelarnya seminar perempuan dan anak ini, hal ini sangat menarik karena Provinsi Banten mempunyai gubernur seorang wanita yang tentunya memiliki perhatian serius terhadap kesetaraan gender. Ini terbukti dengan diraihnya penghargaan kesetaraan gender dari Pemerintah Pusat kata Sekda. Sekda berharap para peserta yang mayoritas kaum perempuan ini mendapatkan manfaat dalam mendidik anak-anaknya. Anak adalah investasi baik di dunia maupun di akhirat nanti, tambahnya.

10

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012

Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah berbincang dengan pengawas Ujian Nasional SMP Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang usai pelaksanaan Ujian Nasional (24/4).

Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah nampak berbincang dengan Kapolri, Timur Pradopo usai acara Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional dalam rangka menyusun RKP 2013 di Jakarta (26/4).

Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah didampingi Wakil Gubernur Banten, Wakil Ketua DPRD Banten dan Sekda Banten memimpin acara dalam rangka menyepurnakan RPJMD Provinsi Banten dengan mengundang para Tokoh Masyarakat, Stekholder, dan undangan dari berbagai elemen (3/5).

Foto bersama Gubernur Banten, Wakil Ketua DPRD Banten, Sekretaris Daerah Banten, unsur TNI Polri dan Tokoh Masyarakat dalam acara Musrembang Tingkat Provinsi Banten (13/4).

Gubernur Banten, Hj Ratu Atut Chosiyah bersama Sekretaris Daerah Banten, Ir. Muhadi memegang Piala Bergilir yang akan diperebutkan oleh kalah peserta MTQ pada pembukaan MTQ IX Tingkat Provinsi Banten di Kabupaten Tangerang (12/4).

Gubernur Banten secara simbolis menyerahkan Kunci Sepeda motor kepada penyuluh pertanian dalam acara pertemuan koordinasi teknis dan pelatihan teknologi budaya padi di Hotel Ratu Bidakara, Kota Serang (23/4).

Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012

11

Wakil Gubernur Banten H. Rano Karno membuka acara nal lomba cerdas cermat mengenai pemahaman dan pengamalan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara tingkat SMA se-Provinsi Banten tahun 2012 di Hotel Patrajasa, Anyer, Kab.Serang, (18/4).

Wakil Gubernur Banten, H.Rano Karno saat menerima kunjungan Pengurus Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Banten, di ruang kerja Wakil Gubernur Banten, Pendopo Gubernur Banten, (3/4).

Wakil Gubernur Banten, H. Rano Karno memasuki ruang acara Wisuda Sarjana ke-11 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Maulana Hasanudin Banten (SMHB) di Aula IAIN Banten, Kota Serang, (24/4).

Wakil Gubernur Banten, H. Rano Karno menerima kalungan bunga sebelum acara seminar dan pelantikan Pengurus Dewan Persatuan Daerah (DPD) Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Provinsi Banten, di Hotel Ratu Bidakara, Kota Serang (25/4).

Sekretaris Daerah Provinsi Banten H. Muhadi nampak berjabat tangan dengan peserta pelatihan dan orientasi Perhakiman MTQ IX tingkat Provinsi Banten di Kabupaten Tangerang (6/4).

Sekda Provinsi Banten H.Muhadi, bersama jajaran BKKBN Pusat, BKKBN Provinsi Banten, TNI/Polri melepas Mobil Unit Penerangan dalam acara pencanangan bhakti TNI pada KB-Kes terpadu kodam III/Siliwangi tahun 2012 dan pencanangan revitalisasi KB perusahaan Provinsi Banten di Lapangan Krakatau Steel Cilegon (3/5).

12

Opini
Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012

Aplikasi Teknik Balanced Scorecard dalam Kebijakan Publik (Penyusunan Renstra SKPD)
Oleh : Budi R. Hudaya *)
1. Kebijakan publik yang dibuat oleh Legislatif (Undang-Undang Dasar, Ketetapan MPR, Undang-Undang) 2. Kebijakan publik yang dibuat dalam bentuk kerjasama Legislatif dan Eksekutif. (Undang-undang di tingkat nasional dan Peraturan Daerah di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota) 3. Kebijakan publik yang dibuat oleh Eksekutif saja (Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden/Menteri/Kepala lembaga Pemerintah, Keputusan Presiden/ Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah, Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota, Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota). Perumusan Kebijakan Publik Model Demokratis Mengikuti Riant Nugroho ( 2004 : 108) menyebutkan bahwa diluar model-model perumusan kebijakan publik yang diinventarisir oleh Thomas R. Dye, terdapat juga model lain, yaitu diantaranya : Model Pengamatan Terpadu Model Demokratis Model Strategis Dari ketiga model di atas, model demokratis berkembang pesat khususnya di Negara-negara yang baru saja mengalami transisi ke demokrasi, seperti Indonesia yang prakteknya mempertautkan dengan penerapan good governance. Model perumusan kebijakan publik ini (demokratis) mengakomodasi para pemangku kepentingan dan pemanfaat (beneficiares/stakesholder) bersinergi dengan pemerintah pembuat kebijakan. Model ini sangat efektif dalam implementasinya, karena setiap pihak mempunyai kewajiban untuk ikut serta mencapai keberhasilan kebijakan, setiap pihak bertanggungjawab atas kebijakan yang dirumuskan. Evaluasi Kebijakan Publik Di dalam suatu manajemen, salah satu mekanisme pengawasan adalah evaluasi. Evaluasi biasanya ditujukan untuk menilai sejauh mana efektifitas kebijakan publik dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan. Terdapat tiga (3) lingkup evaluasi kebijakan publik yaitu evaluasi perumusan, evaluasi implementasi, dan evaluasi lingkungan kebijakan. Sebelum dapat mengevaluasi, mari kita lihat terlebih dahulu, bagaimana perumusan kebijakan publik (Renstra SKPD) dibangun dengan pendekatan model demokratis yaitu teknik Balanced Scorecard ?. B. BALANCED SCORECARD DAN PENERAPANNYA Layaknya sebuah pedoman yang mengarahkan jarum kompas perjalanan penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan, Pedoman Penerapan Manajemen Kinerja pada Instansi Pemerintah yang disusun oleh LAN-RI tahun 2008 bagus untuk diperhatikan. Berikut ini akan diurai ancangan yang digunakan dalam pedoman tersebut yaitu Balanced Scorecard (BSC), kemudian sebagai contoh dikemukakan penerapannya dalam penyusunan rencana stratejik di Badan Diklat Banten (lokus kajian). Istilah Balanced Scorecard (BSC) sebagai model ancangan baru untuk pengukuran kinerja dikenalkan pertama kali oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton di Harvard Business Review pada tahun 1992 (Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Kinerja, 2004 : 35). Prinsip dasar BSC adalah : a. BSC merupakan bagian dari strategi organisasi; b. BSC merupakan kombinasi dari indikator akibat (lagging) dan sebab (leading); c. Dasar pemikiran yang digunakan adalah What gets meausured, gets managed, gets done apa yang diukur itulah apa yang dapat dikelola, sesuatu yang dapat dikelola dapat diimplementasikan dan dievaluasi. Aspek-aspek yang diukur dalam BSC : a. Perspektif Keuangan Pengukuran kinerja keuangan akan menunjukan apakah perencanaan dan pelaksanaan strategi memberikan perbaikan yang mendasar bagi keuntungan organisasi. b. Perpektif pelanggan (kelompok kepentingan) Pentingnya pengakuan atas customer focus dan custemor satisfaction yang merupakan leading indikator. Kinerja yang buruk dari perspektif ini akan menurunkan jumlah pelanggan di masa depan meskipun saat ini kinerja keuangan terlihat baik. c. Perspektif proses internal Kaplan dan Norton membagi proses internal kedalam : Inovasi, Operasi, dan layanan purna jual, dengan demikian pengukuran kinerja dalam perspektif ini berpedoman pada proses-proses tersebut. d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan Proses pembelajaran dan pertumbuhan ini bersumber dari factor sumberdaya manusia, system, dan prosedur organisasi. Dalam organisasi, manusia adalah sumber daya utama. Menurut Kaplan dan Norton learning lebih dari sekedar training karena pembelajaran meliputi pula proses mentoring dan tutoring, seperti kemudahan dalam komunikasi disegenap pegawai yang memungkinkan mereka untuk siap membantu jika dibutuhkan. Penerapan Balanced Scorecard (BSC) awalnya banyak digunakan pada organisasi-organisasi swasta yang memiliki orientasi keuntungan (Profit oriented), tetapi kemudian berkembang untuk diterapkan oleh organisasi nonprofit termasuk organisasi pemerintah (Benefit oriented). Khusus penerapan oleh organisasi pemerintah dilakukan dengan menempatkan pemangku kepentingan sebagai unsur yang paling atas (utama) dalam rantai keterkaitan perspektif, yaitu : 1. Perspektif Pemangku Kepentingan (Satkeholders) Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah organisasi instansi pemerintah dibentuk pada dasarnya untuk mengemban suatu misi tertentu melalui uraian tugas pokok dan fungsinya yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat, atau kepada organisasi pemerintah lainnya. Pandangan perspektif ini, menuntut SKPD mengetahui benar siapa saja Pendahuluan Kerap kali kita membaca koran : Pemerintah akan mengurangi secara bertahap subsidi bahan bakar Minyak (BBM), sehingga ada kenaikan tarip baru atas beberapa jenis bahan bakar minyak . Keputusan Presiden tentang penyesuaian tarip harga BBM adalah contoh kebijakan publik ! Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/Kota, dan Rencana Stratejik Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra - SKPD) apakah juga dikatagorikan sebagai Kebijakan publik atau bukan ?. Bagaimana seharusnya perumusan dan evaluasi yang dilakukan ? Tulisan singkat ini, dimaksudkan untuk berbagi pemahaman dengan pembaca kaitan seputar apa dan bagaimana kebijakan publik dirumuskan/dievaluasi ? Apakah Renstra SKPD merupakan dokumen kebijakan publik ? Apa dan bagaimana ancangan Balanced scorecard ?. A. KEBIJAKAN PUBLIK Rian Nugroho Dwidjowijoto didalam bukunya Kebijakan Publik, 2004 : 55 menjelaskan pemahamannya bahwa kebijakan publik dapat didekati dari tiga (3) tinjauan, yaitu : Pertama dari makna kebijakan publik itu sendiri, bahwa Kebijakan publik adalah hal-hal yang diputuskan pemerintah untuk dikerjakan dan hal-hal yang diputuskan pemerintah untuk tidak dikerjakan atau dibiarkan. Kedua, Kebijakan publik dalam bentuknya, yaitu peraturan-peraturan pemerintah tertulis dalam bentuk peraturan perundangan, dan yang tidak tertulis namun disepakati, disebut konvensi - konvensi. Ketiga, ditinjau dari organisasi pembuatnya terdapat tiga (3) jenis kebijakan publik, yaitu :

Tabel 1
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN (Eksternal :Masyarakat, Pemerintah Pusat, DPRD, Gubernur, SKPD Lingkup Provinsi Banten, Kabupaten/ Kota, Media Massa dan LSM; dan Internal : Pegawai Badan Diklat Provinsi Banten, Widyaiswara) 1. 2. TUJUAN-TUJUAN STRATEJIK Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Badan Diklat. Tersedianya peta/protret SDM aparatur daerah yang menggambarkan jumlah alokasi waktu bagi SDM aparatur mengembangkan diri diantaranya melalui mengikuti diklat per tahun. (idealnya 15 hari s/d 30 hari setiap tahun) Pengembangan model hubungan lembaga diklat antara Badan Diklat Provinsi Banten dengan Badan/Kantor Diklat Kabupaten/Kota atau sebutan lainnya. Pengembangan model kerjasama penyelenggaraan diklat antara Badan Diklat Provinsi Banten dengan Badan/Kantor Diklat Kabupaten/Kota atau sebutan lainnya. Tersusun dan ditetapkannya jadual penyelenggaraan diklat tahunan. Peningkatan sarana dan prasarana serta fasilitas lain yang mendukung terselenggaranya diklat yang berkualitas. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. SASARAN-SASARAN Menjadikan Pandeglang predikat Kabupaten pendidikan. Adanya peningkatan Training Rate setiap tahun. Badan Diklat menjadi pusat reformasi birokrasi. Badan Diklat menjadi model percontohan penerapan manajemen kinerja instansi pemerintah Menyelenggarakan ToT, MoT bagi Kabupaten/Kota Tersedianya Kalender tahunan penyelenggaran diklat Kenyamanan bekerja, dan kesejahteraan pegawai (Internal)

Tabel 3
PERSPEKTIF INOVASI DAN PEMBELAJARAN (Informasi perspektif ini digali dari hasil focus group discussion, brainstorming, aspek-aspek yang terkait dengan proses inovasi dan pembelajaran yaitu antara lain : Kompetensi, Iklim kerja, Motivasi, Inovasi, Pengembangan pegawai, Budaya kerja.) 1. 2. 3. 4. TUJUAN-TUJUAN STRATEJIK Pengembangan system sertikasi kompetensi aparatur penyelenggara diklat. Pengintegrasian Diklat dengan Karier PNSD (link and match) Pemagangan penyelenggara diklat di pusat-pusat diklat yang telah maju. Training untuk penyelenggara diklat. (MoT) 1. 2. 3. 4. SASARAN-SASARAN Peningkatan kompetensi pelaku penyelenggaraa diklat ( PPTK, Staf pelaksana dan Widyaiswara). Peningkatan motivasi pelaku penyelenggara dikalat (PPTK, Staf pelaksana dan Widyaiswara) Pengembangan pegawai Badan Diklat melaui apresiasi inovasi Peningkatan etos budaya kerja.

3.

4.

5. 6.

Tabel 4
PERSPEKTIF KEUANGAN SASARAN-SASARAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Peningkatan kualitas pelaksanaan diklat Materi diklat sesuai kebutuhan Mekanisme rekruitmen calon peserta diklat Jumlah waktu/jam pelajaran yang memadai Aksesibilitas data informasi dan komunikasi Kecukupan yang memadai sarana dan prasarana diklat Penggunaan teknologi informasi eLearning, e-library. (Informasi perspektif ini digali dari hasil focus group discussion, brainstorming, aspek-aspek yang terkait dengan proses keuangan yaitu antara lain : Esiensi, Efektivitas, Kepatuhan terhadap peraturan, dan pengelolaan keuangan) 1. TUJUAN-TUJUAN STRATEJIK Tersusun dan ditetapkannya standar operasi (SO) dan standar operasional prosedur (SOP) untuk menjamin pelaksanaan tugas dan fungsi dengan baik dan memenuhi standar pelayanan diklat. Peningkatan alokasi dana diklat minimal 2,5 % ( dua koma lima per seratus) dari belanja pegawai. Pencapaian daya guna dan hasil guna penyelenggaraan diklat jabatan PNS sebagaimana diatur dalam pasal 17 ayat (2) dan pasal 31 ayat (1) Undangundang nomor 43 tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepagawaian. 1. SASARAN-SASARAN Peningkatan esiensi biaya penyelenggaraan diklat melalui pembatasan komposisi rasio antara biaya pendukung (Sewa tempat, makan minum) dengan biaya pokok diklat (bahan ajar, jumlah JP, kualitas Widyaiswara dll). Adanya hubungan rasional besaran anggaran diklat dengan peningkatan hasil diklat Peningkatan efektitas diklat melalui test calon peserta diklat. Peningkatan kepatuhan peraturan perundang-undangan melalui penerapan nomor STTPL untuk dikalt dalam jabatan oleh instansi Pembina yaitu LAN-RI Pengelolaan anggaran, yg akuntabel.

Tabel 2
PERSPEKTIF PROSES INTERNAL (Informasi perspektif ini digali dari hasil focus group discussion, brainstorming, aspek-aspek yang terkait dengan proses internal yaitu antara lain : Aspek Kualitas, Mekanisme, Waktu, Komunikasi, Sarana dan Prasarana, dan Teknologi.) 1. 2. 3. 4. 5. TUJUAN-TUJUAN STRATEJIK Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kediklatan Peningkatan integrasi diklat dengan system pembinaan/pola karier PNS Penyusunan analisis kebutuhan diklat, dan mengembangkan desain pembelajaran berkesinambungan. Penyusunan dan penyempurnaan kurikulum, silabi dan modul diklat. Memantapkan penyelenggaraan diklat dengan metode klasikal dan mengembangkan diklat dengan metode e-Learning.

2. 3.

2. 3. 4.

5.

Opini
Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012
dan apa yang menjadi pandangan (perspektif) pemangku kepentingan berupa tujuan dan harapan yang seharusnya dicapai oleh SKPD ?. Terdapat dua (2) kelompok pemangku kepentingan, yaitu kelompok eksternal di luar institusi Badan Diklat, yaitu : Pemerintah Pusat/Gubernur/Kabupaten/SKPD Lingkup. Pemprov. Banten, DPR/DPD/DPRD, Masyarakat/LSM/Media massa, dan kelompok internal terdiri dari : Pegawai pada Badan Diklat Banten, Widyaiswara, dan organisasi Ikatan Widyaiswara Banten (IWI) Banten. Kedua kelompok tersebut memiliki kepentingan dengan Badan Diklat Banten berupa perspektif mereka terhadap tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang bersifat stratejik, sebagaimana dapat disimak dalam tabel 1. 2. Perspektif Proses Internal Proses internal adalah serangkaian aktivitas perbaikan dan peningkatan pengelolaan sumber daya SKPD sedemikian sehingga proses dapat digunakan untuk memenuhi keinginan pemangku kepentingan. Informasi perspektif ini digali dari hasil seminar, focus group discussion, brainstorming dengan Widyaiswara, pejabat struktural eselon IV dan III, serta staf pelaksana. Apek-aspek proses internal antara lain : kualitas, mekanisme, waktu, komunikasi, sarana prasarana dan teknologi. Hasilnya berupa daftar tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran sebagaimana terlihat di tabel 2. 3. Perspektif Inovasi dan Pembelajaran Perspektif ini memfokuskan apada upaya yang dilakukan organisasi SKPD sehingga mampu secara berkelanjutan meningkatkan kapasitasnya untuk kepentingan memenuhi harapan pemangku kepentingan melalui peningkatan kompetensi karyawan, daya dukung teknologi, budaya organisasi, kepemimpinan, motivasi dan penghargaan. Informasi kompetensi, iklim kerja, motivasi, inovasi, dan pengembangan pegawai ini juga digali dari hasil seminar, focus group discussion, brainstorming dengan Widyaiswara, pejabat struktural eselon IV dan III, serta staf pelaksana. Hasilnya berupa daftar tujuan-tujuan dan sasaransasaran sebagaimana terlihat di tabel 3. 4. Perspektif Keuangan SKPD dituntut melakukan pengelolaan keuangan secara akuntabel dengan upaya untuk terus memenuhi, mempertahankan dan meningkatkan kepuasan pemangku kepentingan. Informasi efisiensi, efektifitas, kepatuhan terhadap peraturan, dan pengelolaan keuangan ini juga digali dari hasil seminar, focus group discussion, brainstorming dengan Widyaiswara, pejabat struktural eselon IV dan III, serta staf pelaksana. Hasilnya berupa daftar tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran sebagaimana terlihat di tabel 4. Penutup Kemajuan pencapaian tujuan-tujuan stratejik serta sasaran-sasaran yang telah diperoleh dapat diketahui setiap waktu, melalui alat ukur yang disebut dengan kartu skor (scorecard), yang memuat indikator-indikator kunci serta target dan nilai capaiannya dalam program dan kegiatan setiap tahun (DPA-SKPD). Keseimbangan (balanced) nilai yang diperoleh akan menunjukan tingkat sinergi keseluruhan perspektif, sehingga menunjukan bagaimana SKPD mengelola kinerjanya dengan baik. Contoh salah satu kebijakan umum Indonesia yang sering dikritik adalah GBHN dimasa orde baru yang disusun sedemikian komplit, dan komprehensif sedemikian rupa sehingga teramat sulit diimplementasikan, sehingga ada yang memplesetkan menjadi Gagasan Besar Hasilnya Nol. Mudah-mudahan tidak demikian dalam penyusunan renstra daerah maupun renstra SKPD. Kata kuncinya adalah pelibatan semua komponen kepentingan baik eksternal maupun internal dalam tahap perumusan, implemetasi dan evaluasi kebijakan publik yang bernama, ..RENSTRA SKPD.

13

Makna Hari Kebangkitan Nasional


Oleh: Abdullah Haris*)
Pada bulan Mei ini terdapat tiga peristiwa sejarah yang biasanya diperingati yaitu: 1 Mei Hari Mayday, 2 Mei hari Pendidikan Nasional, dan 20 Mei hari Kebangkitan Nasional. Untuk tulisan kali ini penulis akan mengupas makna hari Kebangkitan Nasional.
ITA sudah banyak mengetahui bahwa Sejarah tidak pernah berdiri sendiri, tetapi mempunyai hubungan dengan peristiwaperistiwa sebelumnya. Sejarah dapat mendorong untuk mencapai cita-cita dan merupakan kebanggaan bagi bangsa itu sendiri. Mempelajari sejarah selalu bermanfaat bagi yang memahaminya, karena dengan mempelajari sejarah dapat diambil peristiwa-peristiwa pada masa sebelumnya untuk digunakan sebagai pedoman pada masa yang akan datang, diambil segi positipnya dan ditinggalkan segi negatipnya. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajahan Belanda yang telah berlangsung selama 3 abad. Kejayaan Bangsa Indonesia dapat dibuktikan dengan berjayanya pada masa silam Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Mataram dll. Runtuhnya kerajaan itu adalah karena terjadinya perpecahan dari dalam pemerintahan itu sendiri. Pada abad ke 16 orang Balanda datang ke Indonesia, pada mulanya mereka disambut dengan ramah tamah oleh bangsa Indonesia yang dikenal dengan keramah tamahannya, karena Balanda pada waktu itu belum menunjukkan sifat aslinya yang ingin menjajah bangsa Indonesia. Lama kelamaan bangsa Belanda menunjukkan sifat aslinya yaitu ingin menjajah bangsa Indonesia. Mereka mulai menguasai tanahtanah rakyat dan kerajaan-kerajaan diadu domba sehingga terjadi persaingan-persaingan diantara bangsa Indonesia sendiri, persaingan ini dimanfaatkan oleh bangsa Belanda untuk mengambil keuntungan. Pahit getirnya perjuangan bangsa Indonesia jauh sebelum 1908 mencatat begitu banyak kenangan berharga dan begitu banyak kenangan yang mengharukan, semua ini membangkitkan kebanggaan pada kita semua selaku generasi penerus dan tempat kita bercermin, tentang apa yang akan kita perbuat pada masa yang akan datang. Dalam kaitan itulah kita perlu merenungkan kembali makna hari Kebangkitan Nasional. Awal kebangkitan Nasional bukanlah terjadi dengan sendirinya tetapi berawal dari rasa keprihatinan terhadap kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan, ini disebabkan dari politik kolonial Belanda pada waktu itu, mereka banyak mengambil keuntungan dari bumi pertiwi ini, Belanda menelantarkan pendidikan Bangsa Indonesia, rakyat dibiarkan bodoh, melarat dan menderita. Awal kebangkitan Nasional disebabkan beberapa faktor, baik dari dalam negeri maupun luar Negeri, antara lain faktor dalam negeri : 1. Makin banyaknya/makin tingginya kesadaran ingin bersatu. 2. Makin mengingkatnya semangat bangsa Indonesia ingin merdeka. 3. Makin banyaknya orang pintar dan terpelajar di Indonesia. Faktor yang datang dari luar negeri adalah kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905, adalah salah satu pendorong yang menimbulkan semangat bahwa bangsa kulit kuning, bangsa Asia dapat mengalahkan bangsa kulit putih (Eropa). Sebagai jawaban atas rasa keprihatinan tersebut, muncullah gagasan dan tindakan dari Dr.Wahidin Sudirohusodo untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa dari belenggu kolonial Belanda. Dr. Wahidin Sudirohusodo memanfaatkan peluang ini dari jalur pendidikan sebagai sarana yang tepat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menumbuhkan rasa Nasionalisme bangsa Indonesia. Dr. Wahidin Sudirohusodo terjun ketengah-tengah masyarakat untuk membangkitkan golongan priyayi agar bersedia mengulurkan tangan, memberi pertolongan kepada rakyat untuk meningkatkan kecerdasannya. Dr.Wahidin Sudirohusodo dengan biaya sendiri mengadakan perjalanan keliling Jawa untuk mempropagandakan pendirian berdirinya Studifound, ini dilakukan pada tahun 1906-1907. Pada tanggal 20 Mei 1908 , atas prakarsa Dr. Wahidin Sudirohusodo dan para Pemuda Stovia, seperti Sutomo, Gunawan, Suradji dan Suwardi Suryaningrat mengadakan rapat pertama di Jakarta, dan berhasil mendirikan perkumpulan yang diberi nama BOEDI OETOMO yang berarti Kebaikan yang diutamakan. Disinilah titik awal berdirinya perkumpulan-perkumpulan yang menjurus kepada sifat Nasionalisme dan Patriotisme, karena setelah berdirinya Boedi Oetomo maka bermunculanlah perkumpulan-perkumpulan dan pergerakan yang bersifat luas antara lain, Serikat Dagang Islam tahun 1909, Indische Party tahun 1913. Muhammadiyah tahun 1912, Nahdatul Ulama tahun 1926, dan berdiri perkumpula pemuda diluar Jawa pada tahun 1918 dan menamakan diri Young Java,Young Sumatra, Young Ambon,Young Pasundan,Young Batak,Pemuda Betawa dll. Para pemuda inilah yang mengadakan kongres pemuda pertama tahun 1926 yang menghasilkan perlunya mencanangkan suatu organisasi pemuda tingkat Nasional. Dan atas usul perhimpunan pelajarpelajar Indonesia (PPPI) sebagai organisasi kemahasiswaan pertama pada tanggal 2628 Oktober 1928 diadakan kongres pemuda ke dua. Setelah mereka mengadakan pembahasan, mereka sampai pada satu kesimpulan, bahwa jika bangsa Indonesia ingin merdeka, bangsa Indonesia harus bersatu. Untuk itu mereka bersumpah yang terkenal dengan nama SUMPAH PEMUDA yang diikrarkan pada akhir kongres yaitu pada tanggal 28 Oktober 1928 yang berbunyi : Kami putra dan putri Indonesia mengaku : Bertanah air satu tanah Indonesia Berbangsa satu bangsa Indonesia Berbahasa satu bahasa Indonesia Dan ternyata sumpah pemuda itu mendapat sambutan yang sangat positip dari segenap lapisan masyarakat, terutama dari golongan intelektual dan kaum wanita, dimana pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta diadakan kongres Perempuan pertama yang melahirkan organisasi wanita, dan hari pembukaan kongres itu ditetapkan sebagai hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember. Sebagai pengaruh dari sumpah pemuda itulah yang menimbulkan motifasi semangat untuk merdeka dan lepas dari belenggu penjajahan Belanda. Sejak itu pulalah timbul tokoh-tokoh pemuda antara lain, Mr. Moh. Yamin, Drs. Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Ir Soekarno, Ali Sostroamidjojo, Mr. Sjarifuddin, Nasir Datuk Pamuntjak, Moh. Natsir, Mr. Moh. Room dan lain-lain. Kolonial Belanda mulai menangkapi pemimpin-pemimpin organisasi kepemudaan itu yang dinilai vocal antara lain. Ir. Soekarno. Drs. Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Dr. Tjipto Mangunkusumo, Ki Hadjar Dewantoro dan banyak lagi pemimpin organisasi yang ditangkapi, dibuang dan diasingkasn dari rakyatnya. Akan tetapi semangat untuk merdeka tidak pernah padam dan malah bertambah subur berkat sumpah pemuda itu. Pada gilirannya kelak mereka-mereka inilah yang memberi nafas, jiwa dan semangat untuk mencetuskan proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 tampak mewarnai kehidupan sosial, budaya, politik dan bahkan ekonomi bangsa Indonesia. Sehingga pada periode reformasi sekarang ini diharapkan nafas, jiwa dan semangat para pendahulu kita itu juga turut memberi corak pada tata kehidupan kita sebagai bangsa yang berdaulat. Yang kita hadapi sekarang bukan lagi kolonial Belanda, tetapi tantangan kelanjutan dari pembangunan Nasional menuju masyarakat adil dan sejahtera yang memerlukan watak Nasionalisme dan patriotisme juga guna memperkuat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. *) Penulis adalah wartawan Global Katulistiwa On Line

14

Opini
Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012

Manfaat Lembaga Penyiaran Publik Lokal


Oleh : A R I E S *)

EMAKIN berkembang suatu daerah, semakin tinggi tingkat ketersediaan media massa. Postulat ini menggambarkan bagaimana eksistensi media massa terus meningkat sejalan dengan proses sosial dalam pembangunan daerah. Alan Chalkey dalam Oetama (2001) menjelaskan dalam konteks jurnalisme pembangunan, media memiliki tugas promosi; memberikan pengertian, kesadaran, dan rangsangan bertindak dalam persoalan yang menyangkut pembangunan. Media selayaknya mengambil bagian dalam communication of hope, jurnalisme yang memancarkan harapan, memberi arah, menunjukkan kecenderungan, membangkitkan rangsangan-rangsangan yang berhubungan dengan upaya memperbaiki tingkat kehidupan dan kualitas hidup (Oetama, 2001). Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi serta deregulasi penyiaran, dinamika lembaga penyiaran terus berkembang, termasuk media penyiaran di Provinsi Banten. Dalam kesempatan ini, penulis mencoba menganalisis manfaat keberadaan Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) dilihat dari 2 (dua) perspektif komunikasi pembangunan yaitu komunikasi pembangunan dalam perspektif psikologi yang dalam hal ini digunakan untuk melihat bagaimana pentingnya efek komunikasi sebagai sebagai akibat proses interaksi sehingga timbul efek berantai dari masyarakat, serta komunikasi pembangunan dalam perspektif ilmu komunikasi (massa) yang penulis gunakan untuk melihat bagaimana media dalam sistem komunikasi masyarakat sebagai indikasi sekaligus agen perubahan sosial. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11/2005 tentang Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Publik, pemerintah telah mengakomodir pembentukan LPPL televisi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta pelestari budaya, dengan senantiasa berorientasi kepada kepentingan seluruh lapisan masyarakat di suatu daerah. LLPL dibutuhkan karena karakteristik imparsialitas dan ragam varietas program yang dimilikinya. Terlebih, porsi siaran LPPL yang lebih banyak menayangkan program-program edukatif, inspiratif dan bersifat lokalitas. Kehadiran LPPL Televisi di beberapa daerah menunjukkan kebutuhan masyarakat akan informasi yang bersifat lokalitas semakin meningkat. Kemunculan LPPL Tarakan TV di Kota Tarakan, Kalimantan Timur, LPPL Batik TV di Kab. Pekalongan, Jawa Tengah, LPPL Siak TV di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, LPPL Agro TV di Kota Malang, Jawa Timur, berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta penunjang promosi potensi unggulan daerah yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi regional, serta pelestarian tradisi, nilai-nilai dan budaya dalam tatatan masyarakat. Wiratmo (2005) menjelaskan mengenai fungsi utama LPP Lokal yaitu, pertama, memberi kesempatan bagi publik untuk berperan serta menyuarakan pikiran dan keinginannya berkaitan dengan program siaran. Kedua, sebagai sumber informasi alternatif bagi masyarakat

yang kepentingannya tidak terwadahi dan diberikan oleh lembaga penyiaran swasta maupun berlangganan. Ketiga, mengangkat nilai-nilai lokal dengan segala pernakperniknya, ragam budaya, karakater dan nilai-nilai yang dianut masyarakat. Provinsi Banten yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta diuntungkan dalam segi pencapaian segmentasi khalayak, sedangkan secara demografis juga diuntungkan, secara sosiografis diuntungkan dari keberagaman budaya yang dimiliki oleh masyarakat Banten. Dari uraian-uraian tersebut, penulis menyimpulkan dua konklusi awal mengenai fungsi keberadaan LPPL Televisi yaitu adalah pertama, sebagai media promosi untuk mendatangkan wisatawan dan calon investor yang berkorelasi terhadap pertumbuhan ekonomi makro maupun mikro, dan kedua, LPPL televisi berfungsi sebagai media pemberdayaan dan pelestarian nilai-nilai masyarakat yang bersifat fungsionalisme atau saling keterkaitan dan menyeluruh. LPPL Televisi, Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat LPPL Televisi diharuskan untuk menyiarkan isi siaran dengan muatan lokal yang lebih ditujukan untuk pemberdayaan dan pengembangan masyarakat. Pemberdayaan merujuk pada kemampuan orang untuk memiliki kekuatan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar, menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya, dan berpartisipasi dalam proses pembangunan (Suharto, 2011). Sedangkan pengembangan masyarakat memiliki fokus terhadap upaya membantu anggota masyarakat yang memiliki kesamaan minat untuk bekerja sama, mengidentifikasi kebutuhan bersama dan kemudian melakukan kegiatan bersama untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Suatu pertanyaan muncul: bagaimana LPPL televisi dapat menjalankan fungsi pemberdayaan dan pengembangan masyarakat? Jawabannya dihadapkan pada proses efek komunikasi pesan dari media dan pengaruhnya kepada masyarakat dengan tahapan umum yang dimulai dari kesadaran, pengetahuan, ketertarikan, evaluasi, percobaan dan tindakan. Dalam teori difusi inovasi media massa dan sumber informasi kosmopolitan terbukti berpengaruh pada tahap pembentukan kesadaran terhadap inovasi (Melkote, 1991). Meskipun pada tahap evaluasi, percobaan dan tindakan, sumbersumber informasi interpersonal dan lokal menjadi pengaruh yang dominan. Karena itu fungsi LPPL Televisi dalam memberdayakan dan mengembangkan masyarakat bersifat fungsionalisme atau saling keterkaitan dan menyeluruh. Karena itu diperlukan elemen-elemen off-air keterlibatan lembaga komunikasi sosial seperti keberadaan kelompok informasi masyarakat (KIM) di tingkat desa/kelurahan, lembaga komunikasi tradisional serta lembaga pemantau media, selain itu juga diperlukan suprastruktur penunjang optimalisasi diseminasi informasi pembangunan di tingkat kabupaten/ kota, kecamatan hingga desa/ kelurahan yang dalam hal ini diatur dalam Permenkominfo Nomor 8 tahun 2010 ten-

tang Pedoman Pengembangan dan Pemberdayaan Lembaga Komunikasi Sosial serta Permenkominfo Nomor 17 Tahun 2009 tentang Diseminasi Informasi Nasional. Di samping itu, keberadaan LPPL televisi juga dapat dijadikan sebagai pelestari tradisi, nilai-nilai dan budaya masyarakat. Penyiaran publik merupakan entitas penyiaran yang memiliki perhatian lebih terhadap identitas dan kultur (Sendjaja, 2006). TV publik adalah suatu sarana yang ampuh untuk membangun budaya dan jati-diri bangsa, juga budaya dan jati-diri tiap provinsi yang merupakan bagian integral dari Negara (Mulyana, 2008). Contohnya adalah bagaimana pelestarian sub bahasa Banten yang memiliki berbagai kategorisasi, seperti Bahasa Sunda di Pandeglang berbeda dengan Bahasa Sunda di kawasan Labuan atau Wanasalam, Bahasa Sunda Rangkasbitung berbeda dengan Bahasa Sunda di kawasan Malingping, Bahasa Jawa Serang, Jawa Cilegon dan Kabupaten Tangerang (Kawasan Utara Banten), serta dialek Betawi di Kawasan Tangerang dan Tangerang Selatan menunjukkan bahwa Provinsi Banten memiliki keragaman bahasa daerah. Karena itu melalui siaran dengan muatan lokal yang menggunakan sub bahasa daerah tersebut, LPPL Televisi dapat melestarikan bahasa dan mendekatkan masyarakat dalam suatu ikatan sosiologis. Jika menggunakan analogi studi tentang proksemik Edward T. Hall, maka melalui siaran berbahasa daerah LPPL Televisi dapat memperpendek jarak publik menjadi jarak personal untuk membentuk kesadaran kebersamaan menjadi satu kesatuan bagian dalam suatu daerah. LPPL Televisi juga dapat melestarikan nilai-nilai, tradisi dan seni masyarakat, seperti pawai panjang mulud, tradisi seren taun, wisata ziarah, seni debus, budaya masyarakat baduy, dan banyak lagi nilai-nilai tradisi dan budaya masyarakat yang dapat dilestarikan terdokumentasikan dalam format audio-visual. LPPL Televisi dan Promosi Potensi Daerah Promosi potensi daerah dalam hal ini adalah upaya untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat (khususnya wisatawan dan investor) terkait kemampuan dan nilai ekonomis yang terdapat di daerah yang mungkin dan layak dikembangkan sehingga terus berkembang menjadi sumber penghidupan masyarakat setempat bahkan dapat mendorong perekonomian daerah secara keseluruhan. LPPL Televisi memiliki peran penting dalam menyebarluaskan informasi mengenai potensi daerah ke masyarakat luas. Hal ini dikarenakan karakteristik media audio visual yang dimiliki televisi. Kekuatan media televisi terletak pada kemampuannya menampilkan gambar hidup bergerak dan suara untuk mendalami kekuatan gambar. Dengan menyajikan gambar bergerak, khalayak seakan merasa terlibat secara langsung di dalam rekonstruksi realitas. Sementara kekuatan suara akan membimbing khalayak pada suatu situasi batin tertentu yang dapat mendekatkan khalayak yang bersangkutan pada program yang tengah disajikan (Takariani, 2010). Perkembangan ekonomi masyarakat dapat terjadi karena peningkatan produktivitas dan pendapatan pada kegiatan ekonomi yang sudah ada (intensifikasi), maupun

kegiatan ekonomi usaha yang baru (ektensifikasi). Promosi potensi daerah yang terdiri dari informasi mengenai potensi unggulan daerah, sumber daya alam, kawasan (industri dan pengembangan) serta pariwisata dapat disajikan dalam format dalam format berita, feature atau profil dengan tujuan utama mengundang wisatawan dan investor datang menikmati objek wisata dan berinvestasi di Provinsi Banten. Khusus promosi di bidang pariwisata, LPPL televisi secara tidak langsung dapat mengembangkan ekonomi masyarakat secara konservatif. Menurut Ife dan Tesoriero (2008) pengembangan ekonomi masyarakat secara konservatif dapat dilakukan dengan tiga pendekatan yaitu; menarik industri, memulai industri lokal, mengembangkan potensi pariwisata. Jrger Habermas, sosiolog Jerman menyatakan bahwa media massa sesungguhnya merupakan sebuah ruang publik yang selayaknya menjadi the market places of ideas, tempat penawaran berbagai gagasan. LPPL televisi melalui siarannya dapat memberikan ide-ide inspiratif dan kreatif kepada masyarakat untuk mengembangkan kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa bernilai ekonomi, seperti feature tentang sentra pembuat tas dari barang bekas di Ciputat Timur-Tangerang Selatan, pembuatan kerupuk di Pandeglang, budidaya kerang di Panimbang dan masih banyak lagi. Dengan tayangan-tayangan contoh tersebut, LPPL televisi memberikan salinan pengalaman kepada masyarakat untuk mengidentifikasi perilaku-perilaku partisipatif dalam proses pembangunan. Dalam pengertian yang terbatas, komunikasi pembangunan dapat dijalankan oleh LPPL televisi yang merupakan serangkaian usaha mengkomunikasikan program-program pembangunan kepada masyarakat supaya mereka ikut serta dan memperoleh manfaat dari kegiatan pembangunan tersebut. Peluang dan Tantangan LPPL Televisi di Provinsi Banten Jika LPPL televisi benar-benar terbentuk di Provinsi Banten, kebutuhan yang mendesak adalah lembaga pendidikan dan pelatihan penyiaran televisi guna menghasilkan broadcaster terampil, handal dan professional untuk menghasilkan program-program tayangan yang bersifat lokalitas. Untuk mendapatkan program tayangan yang bersifat lokalitas secara esensial diperlukan perspektif atau prinsip lokalogi, Tujuan utama Lokalogi adalah memberikan perhatian kepada sumber-sumber daya lokal yang belum begitu diperhatikan (Matsui, 2005). Menurut Morrisan (2009) keberhasilan media penyiaran umumnya ditopang oleh kreativitas SDM pada tiga pilar utama yang merupakan fungsi vital yang dimiliki oleh setiap media penyiaran yaitu teknik, program dan pemasaran. Dibutuhkan dukungan infrastruktur siaran yang memerlukan investasi kategori menengah, dukungan masyarakat serta jaminan legalitas dari pemerintah dan legislatif untuk dapat menjadikan LPPL Televisi pertama di Provinsi Banten sebagai media yang konsisten memaknai dan merealisasikan communication of hope. *) Penulis adalah PNS pada Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten

Seputar Banten
Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012

15

Pemprov Dukung Sarana Prasarana Penanggulangan Bencana

ENANGGAPI seriusnya potensi kemungkinan bencana yang mungkin terjadi di Banten, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan mengalokasikan sebagian APBD Banten pada tahun anggaran 2013 untuk pembangunan fasilitas sarana prasarana di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten. Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Banten, H.Rano Karno saat kunjungan kerja di kantor Direksi PT. Krakatau Steel (KS), Selasa (17/4), di Kota Cilegon. Dalam kunjungan kerja tersebut, Wagub juga mendengarkan pemaparan Direksi KS terkait antisipasi penanggulangan bencana khususnya bagi warga yang tinggal di sekitar Kawasan Industri PT. Krakatau Steel Cilegon yang dipaparkan langsung General Manager Security, Hary Waluyo. Di antara antisipasi yang telah disiapkan pihak PT KS yaitu pemasangan sirine untuk tanda peringatan yang sanggup menghasilkan bunyi hingga jangkauan yang lebih jauh dan penyediaan tempat evakuasi warga di sebuah bukit. Kondisi ini digunakan jika sewaktu-waktu terjadi ancaman tsunami. Melihat seriusnya potensi kemungkinan bencana alam paska gempa di kawasan Ujung Kulon Kabupaten Pandeglang beberapa waktu lalu, Wagub kembali mengajak kepada semua elemen, baik pemerintah maupun masyarakat untuk sama-sama waspada terhadap potensi bencana di Banten sehingga partisipasi itu nantinya dapat meminimalisir dampak dari bencana yang ditimbulkan. Usai melakukan audiensi dengan sejumlah Direksi PT. KS, Wagub melanjutkan kunjungan ke sejumlah lokasi industri milik PT. KS untuk melihat lebih dekat fasilitas sistem keamanan guna menunjang penanggulangan bencana yang ada di lokasi industri setempat.

16

Seputar Banten
Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012

Kabupaten Serang Pertahankan Juara Umum Di Ajang MTQ IX


Tingkat Provinsi Banten

ABUPATEN Serang kembali mempertahankan Juara Umum pada Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) IX tahun 2012 tingkat Provinsi Banten. Sebelumnya pada MTQ VIII tahun 2011 di ajang yang sama, Kabupaten Serang juga pernah meraih Juara Umum. Piala Juara Umum diserahkan langsung Gubernur Banten, Hj. Ratu Atut Chosiyah kepada Bupati Serang, HA. Taufik Nuriman yang disaksikan langsung Wakil Bupati Serang, Hj. ChasaTatu nah, Ke-

tua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Banten yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Banten, H. Muhadi di Panggung Utama Arena MTQ IX tahun 2012 tingkat Provinsi Banten. Kabupaten Serang mendominasi perolehan nilai pada 8 cabang kategori lomba. Ketetapan Kabupaten Serang sebagai Juara Umum tersebut didasarkan pada putusan Dewan Hakim MTQ IX tahun 2012 tingkat Provinsi Banten yang diumumkan pada penutupan MTQ IX tahun 2012 tingkat Provinsi Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Tigarakasa, Senin (16/4), yang secara resmi ditutup Gubernur. Putusan Dewan Hakim tersebut diketahui dari urutan nilai yang dibacakan. Peringkat pertama atau Juara Umum dipegang oleh Kafilah Kabupaten Serang dengan total nilai 114,

peringkat kedua ditempati oleh Kabupaten Tangerang dengan total nilai 89, dan peringkat ketiga diduduki kafilah Kota Tangerang Selatan dengan total nilai 61. ng Sementara Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang, Kabule paten Lebak, dan Kota Tangerang, bepa rada di peringkat empat, lima, enam, ra tujuh dan delapan. tu Pada penutupan MTQ IX tahun 2012 tingkat Provinsi Banten, Dewan 20 Hakim juga mengumumkan juara unH tuk Pawai Taaruf yang tahun ini juga tu masih dipegang juara Pawai Taaruf m Tahun lalu yaitu Kota Tangerang SeTa latan, yang diikuti oleh Kabupaten la Pandeglang dan kabupaten Lebak diPa posiosi dua dan tiga. po Usai memberikan selamat kepada para juara MTQ, Gubernur menyampaikan himbauan kepada para ny Kepala Daerah setempat untuk terus Ke melakukan pembinaan terhadap pem serta MTQ yang meraih juara pada se tingkat provinsi ini, terutama meretin ka akan diikutkan untuk mengikuti seleksi calon peserta MTQ IV tahun se 2012 tingkat nasional, di Kota Am20 bon, Provinsi Maluku pada sekitar bo bulan Juni mendatang. bu Gubernur juga berharap kepada para peserta yang belum meraih juara untuk tetap bersemangat dan ju terus mengasah kemampuannya di te bidang Al Quran, sehingga pada kebi sempatan berikutnya prestasi yang se dicapai bisa lebih baik dari tahun di ini. Gubernur juga mengajak seluin ruh elemen masyarakat untuk samaru sama memelihara kerukunan umat sa beragama guna menjaga kondusifib tas kehidupan beragama di Provinsi Banten.

Seputar Banten
Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012

17

Gubernur Tinjau Ujian Nasional

UBERNUR Banten meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Tingkat SLTA didampingi Walikota Serang, Tb. Haerul Zaman. Kunjungan dilaksanakan di SMAN 1 dan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Serang. Gubernur menyampaikan harapannya semoga tingkat kelulusan hasil UN di Banten bisa lebih meningkat dari tahun sebelumnya. Selain didampingi Walikota Serang, nampak mendampingi Ketua Komisi V DPRD Banten, Mediawarman, dan Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten, Hudaya Latuconsina. Gubernur Banten menyampaikan bahwa Pemprov Banten akan menambah sekitar 300 ruang kelas baru, untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan tingkat SMA melalui program wajib belajar 12 tahun. Pemprov Banten akan terus berupaya mendukung kabupaten/kota dalam meningkatkan angka partisipasi pendidikan hingga tingkat SMA, melalui pembangunan infrastruktur pendidikan yang akan difokuskan di daerah Kab. Lebak, Kab. Pandeglang, Kota dan Kab.Serang. Melalui Raperda Penyelenggaraan Pendidikan yang masih dibahas di DPRD Banten, tentunya Pemprov Banten harus siap memberikan dukungan dengan penambahan anggaran untuk pembangunan ruang kelas baru tingkat SMA, imbuh Gubernur Banten, Hj. Ratu Atut Chosiyah. Meskipun Raperda Penyelenggaraan Pendidikan Provinsi Banten belum disahkan DPRD Banten, namun Pemprov akan berupaya meningkatkan angka partisipasi pendidikan tingkat SMA. Gubernur menjelaskan bahwa salah satu isi Raperda terse-

but Banten akan menegaskan program wajib belajar 12 tahun untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan. Namun dalam kenyataan di sejumlah daerah di Banten, patut disyukuri program wajib belajar 12 tahun itu sudah berjalan hingga tingkat SMA. Dengan adanya Perda tentang penyelenggaraan pendidikan di Provinsi Banten nanti, diharapkan kabupaten/ kota lainnya di Banten bisa meningkatkan angka partisipasi pendidikan hingga tingkat SMA, ujar Gubernur. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Hudaya Latuconsina mengatakan SKPD yang dipimpinnya saat ini sedang melakukan pemetaan bagi daerah-daerah yang membutuhkan dukungan Pemprov Banten dari sisi infrastruktur pendidikan untuk tingkat SMA. Sejumlah daerah yang perlu mendapatkan dukungan terse-

but di antaranya Kabupaten Lebak, Pandeglang, Kabupaten dan Kota Serang. Menurutnya, Banten perlu meningkatkan pendidikan hingga tingkat SMA. Saat ini rata-rata lulusan SMA sudah mencapai angka sekitar 108 ribu siswa. Sedangkan untuk lulusan SMP setiap tahunnya sudah mencapai 166 ribu siswa. Berarti ada selisih lebih dari 50 ribu siswa setiap tahunnya yang tidak melanjutkan ke pendidikan tingkat SMA. Masalahnya bisa jadi karena ruang kelasnya tidak ada kata Hudaya. Selain akan menambah ruang kelas baru untuk SMA pada tahun 2013, Dindik juga kemungkinan akan membangun sekolah-sekolah di kecamatan yang belum memiliki sekolah SMA. Target di tahun 2013 Dindik akan mengusulkan 300 ruang kelas baru, kata Hudaya.

18

Seputar Banten
Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012

Panen Raya Padi di Cikeusik Pandeglang

ERAKAN Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) Perum Perhutani tingkat Provinsi Banten, di Kawasan Hutan Produksi Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten, Cikeusik, Kab. Pandeglang, mulai menuai hasil. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten H. Muhadi dan Direktur Utama Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Pengembangan Usaha Hutan Rakyat (PUHR) Perum Perhutani Mustoha Iskandar menghadiri Panen Raya Padi pada seluas 150 ha sawah yang berlokasi di petak 49E pada Rabu (4/4). Kegiatan Panen Raya sengaja dilakukan pihak Pemerintah dan PSDH untuk memotivasi masyarakat yang tinggal di sekitar hutan agar bisa lebih menjaga dan memaksimalkan potensi yang ada di hutan dan sekitarnya. Padi yang dipanen ditanam sejak bulan November tahun lalu. Perum Perhutani menyediakan kawasan hutan seluas 3.313,04ha yang tersebar di Kab. Pandeglang seluas 2.053,59 ha tersebar di 6 kecamatan dan Kab. Lebak seluas 1.259,45 ha tersebar di 7 kecamatan untuk ditanami padi dan jagung dengan 2 varietas, pada lahan basah ditanam varietas Ciherang dan pada lahan kering varietas Situ Bagendit. Untuk mendukung program GP3K dan penggunaan 2 varietas yang diunggulkan di tempat tersebut, Pemprov Banten bekerja sama dengan PSDH dan PUHR Perum Perhutani menangani panen raya padi tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Mustoha Iskandar menghimbau kepada seluruh jajaran Perhutani yang ada di Banten agar bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Saya meminta kepada seluruh jajaran Perhutani di Banten untuk membantu seluruh masyarakat yang

berada di sekitar hutan agar tidak kelaparan, pinta Mustoha. Sementara itu, Sekda mengajak kepada seluruh masyarakat setempat khususnya mereka yang tinggal di sekitar hutan untuk dapat terus menjaga sumber daya alam yang ada di hutan, mengingat banyaknya dampak positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat dari kelestarian hutan. Sekda juga mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait sehingga bisa terlaksananya panen raya ini. Saya ucapkan terima kasih kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang telah mengupayakan lahan sehingga bisa dilaksanakannya

panen raya ini, tutur Sekda. Dalam acara tersebut Pemprov Banten juga memberikan bantuan kepada kelompok tani setempat, berupa bantuan benih padi CBN untuk kegiatan SL-PTT tahun 2012 dan pestisida jenis tiram sebanyak 16 paket. Mewakili Pemerintah Provinsi Banten, Sekda juga mengucapkan selamat atas dilaksanakannya panen raya Perhutani di Desa Cikeusik, Kab. Pandeglang yang diharapkan panen raya ini menjadi titik awal yang lebih baik bagi proses pelestarian hutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.

Liputan Khusus
Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012

19

Sosialisasikan KB-Kes Lewat Mupen On The Road Lintas Jawa Madura


road Pesona Jawara yang akan melakukan perjalanan sepanjang jalur industri dari Banten sampai Jawa Timur. Kedua, pencanangan bakti TNI KB-Kesehatan terpadu Kodam III/Siliwangi 2012 yang melibatkan Provinsi Banten dan Jawa Barat. Dan ketiga, pencanangan revitalisasi program KB perusahaan di Provinsi Banten. Pada kesempatan ini akan dilaksanakan penandatanganan kesepakatan bersama antara perwakilan BKKBN Banten dengan Rumah Sakit Krakatau Medika, RS Budi Asih dan RSUD Cilegon dalam rangka meningkatkan peran rumah sakit dalam pelayanan KB bagi keluarga kurang mampu di Provinsi Banten, ujar Kepala BKKBN Provinsi Banten. Lebih lanjut Kepala BKKBN Provinsi Banten mengatakan kegiatan pelayanan yang dilaksanakan pada acara ini meliputi pelayanan KB yang akan melayani sekurang-kurangnya 700 peserta KB dari keluarga kurang mampu dengan metode jangka panjang, pelayanan kesehatan/pengobatan gratis, pelayanan papsmear, sunatan masal untuk 150 anak dan donor darah oleh 200 orang pendonor dan kegiatan ini dihadiri oleh 2.500 peserta yang terdiri dari 900 tamu undangan serta 1.600 keluarga dan masyarakat yang akan mendapatkan pelayanan gratis untuk semua pelayanan yang diselenggarakan hari ini.

EKRETARIS Daerah (Sekda) Provinsi Banten, H. Muhadi melepas Mobil Unit Penerangan (Mupen) on the road Pesona Jawara 2012 sebagai bentuk pencanangan bhakti TNI pada Keluraga Berencana (KB)-Kesehatan (KB-Kes) terpadu kodam III/Siliwangi tahun 2012 dan pencanangan revitalisasi KB perusahaan Provinsi Banten. Acara berlangsung di Lapangan Krakatau Steel, Kota Cilegon, Kamis (3/5). Sebelumnya Sekda dalam sambutannya mengatakan pelaksanaan program KB dan kependudukan berpengaruh besar terhadap keberhasilan pembangunan secara keseluruhan karena penduduk merupakan subjek dan sekaligus objek pembangunan. Oleh karena itu, pertumbuhan pen-

duduk harus dikendalikan dan dikelola dengan baik. Penduduk yang k berkualitas meruparupakan modal penting ting bagi proses pemembangunan. Kegiatan mumupen on the road merupakan media sosialisasi program KB ram bagi masyarakat (wawar at -red) sehingga masyarakat akan diingatkan kemban li pentingnya program KB rogram dan kependudukan ujar ukan Sekda. Sekda mengajak kengajak pada semua pihak untuk ihak terus meningkatkan kamkatkan panye atau promosi proromosi

gram kependudukan dan KB kepada masyarakat luas dengan memanfaatkan media yang ada. Dalam kesempatan tersebut Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, E.Subagyo mengatakan melalui kegiatan ini diharapkan dapat menemukan model sosialisasi yang tepat bagi pengembangan KB dan memajukan program kependudukan di masyarakat. Kegiatan mupen on the road dilakukan lintas Jawa-Madura yang dimulai dari Kota Cilegon Provinsi Banten. Kepala BKKBN Provinsi BantenAidin T. dalam laporanya menyebutkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan tersebut merupakan pemaduan tiga kegiatan sekaligus yaitu pertama kegiatan nasional pelepasan Tim on the

PENDUDUK YANG BERKUALITAS MERUPAKAN MODAL PENTING BAGI PROSES PEMBANGUNAN.

20

Seputar Setda
Edisi : 2 | Tahun Keempat | 2012

SENAM KESEGARAN JASMANI Di Lingkungan Setda Provinsi Banten

EJAK seluruh Biro di AK K gkungan lingkungan setda Provinsi Banten pindah Kantor dari

Jl. Brigjen KH.Sjamun ke Kawasan Puhan sat Pemerintahan Provinsi Banten an (KP3B). Kegiatan Senam Kesegaran iasanya Jasmani yang biasanya dilaksanakan an di halaman depan Pendopo Gubernur lun Banten dekat Alun Alun Kota Serang, h kini ikut pindah juga. Tak heran jika mat setiap hari Jumat tiba hampir seluetda ruh pegawai Setda Provinsi Banten aman memenuhi halaman Gedung Setda uk yang baru untuk mengikuti Senam ani. Kesegaran Jasmani. sih Waktu masih di kantor lama, peserta senam sangat sedikit karealaman na memang halaman untuk senam emadai, juga kurang memadai, ucap Moch. ang Iwan Irawan yang Jumat lalu ditekuti mui usai mengikuti Senam. Namun setelah pindah ke KP3B halaman unat tuk senam sangat luas jadi bisa dipergunakan oleh pegawai pada 8 Biro gkungan yang ada di lingkungan setda Provinkan si Banten, bahkan juga dapat diikuawai ti oleh para pegawai pada SKPD yang n ada di kawasan KP3B bisa ikut serta, tuturnya. nam Kegiatan Senam Kesegaran Jasma-

ni di lingk lingkungan Setda Provinsi B Banten digerakkan o oleh Biro Organisa ganisasi. Menurut Kepa Kepala Biro Organ ganisasi Setda Pr Provinsi Bante yang biasa ten d dipanggil Bu E Enong pada sa saat dengar pend pendapat dengan Komisi I DPRD Banten di salah satu Hotel di Jakarta menuturkan bah bahwa Pegawai ya yang ada di l i n g ku n g a n Pe m e r i n tah Provinsi Banten baik Biro maupun S SKPD perlu juga untuk diberi kesempat kesempatan berolah raga sem seminggu sekali agar fisik juga tetap sehat. Selain itu kami juga (Biro Organisasi : red) mengad mengadakan kegiatan siraman rohani atau pengajia an di lingkungan Set Setda Provinsi Banten sebulan sekali setiap hari sekal

Kamis. Jadi selain diminta untuk berolah raga para pegawai juga diberikan ceramah Agama agar kehidupan ini seimbang. Semangat dalam bekerja namun tidak melupakan kehidupan di akhirat kelak. Kegiatan Senam Kesegaran Jasmani dilaksankan setiap hari Jumat, dimulai pukul 08.00 WIB. Senam dipimpin oleh instruktur yang sudah berpengalaman di bidangnya. Senam Kesegaran Jasmani juga didukung oleh crew dari Biro Umum dan perlengkapan dalam penyediaan Pengeras Suara. Menurut Muntasiroh, salah satu Kasubbag pada Biro

Orgasnisasi, dia selalu mengajak kepada seluruh pegawai Pemprov Banten baik yang bekerja dilingkungan Biro maupun SKPD untuk dapat bersama-sama mengikuti kegiatan Senam Kesegaran Jasmani secara rutin pada setiap hari Jumat. Diakhir kegiatan Senam Kesegaran Jasmani, Biro Organisasi juga menyediakan hidangan ringan berupa bubur kacang Hijau atau minuman segar untuk sekedar melepas dahaga. Men Sana in Corpore Sano. Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Ayo gabung!, kita senam. (Suseno, Biro Humas & Protokol)

You might also like