You are on page 1of 27

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u
ini memberi

No. 912 K/Pdt.Sus/2010

ng

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AG UNG

gu

memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah PT. LUXASIA INDONESIA, berkedudukan di CIMB Niaga Plaza dalam hal kuasa kepada 1.

memutuskan sebagai berikut dalam perkara :

Level 11, Suite 1101 Jalan Jendral Surdirman Kav. 25 Jakarta 12920,

ah

AZIMAH SULISTIO, SH., 4. PUTRI KURNIATI, SH., 5. TYAS W. NUGROHOYEKTI, SH., para Advokad, beralamat di Menara Kuningan, Lantai 3 Unit L-M, Jalan H.R. Rasuna Said Blok X-7, Kav.5 Kuningan Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 14 Pemohon Kasasi dahulu Penggugat;

am

ah k

ep

Juli 2010;

DEWI NOVIANTI, beralamat di Jalan Kampung Pisangan RT.05/ RW.007 No.18C Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan;

Termohon Kasasi dahulu Tergugat;

Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon

Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat sekarang Termohon Kasasi dahulu

sebagai Tergugat di muka persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Bahwa Penggugat adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan,

ah

Indonesia, yang anggaran dasarnya dimuat dalam akta Notaris Sri Intansih, SH, No.38 tertanggal 24 Maret 2006 dan dengan perubahan terakhir sebagaimana dimuat dalam Bahwa Tergugat adalah pegawai tetap Penggugat yang telah bekerja sejak tanggal 1 Juli 2002 dengan jabatan terakhir sebagai Parfume Consultant di PT. Luxasia Indonesia, ditempatkan di Counter Seibu Departement Store di Grand Indonesia, dan menerima upah terakhir bulan Oktober 2009 sebesar Rp.1.521.000,- gross (satu juta lima ratus dua puluh satu ribu rupiah);
Hal. 1 dari 5 hal. Put. No. K/Pdt/

ka

ah

ep

Akta Notaris Sri Intansih, SH, No.65 tanggal 30 Maret 2009;

ub

berkedudukan di Jakarta, berbentuk perseroan terbatas berdasarkan pada hukum

lik

Negeri Jakarta Pusat pada pokoknya atas dalil-dalil :

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 1

es

In do ne si

A gu ng

ub lik
Melawan

HARDJOPRAJITNO, SH., 2. RULI NUGROHO, SH., MHum., 3.

In do ne si a
PURBADI

P U T U S A N

hk am

2 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

2009 (Additional) - JLO & MJ yaitu, penjualan dengan sistem paket, apabila customer

membeli parfum Davidoff 100 ML mendapat kesempatan membeli parfum JLO Deseo Rp.710.000,-, Tergugat mendapat jatah 6 buah JLO Deseo EDT 50 ML yang dikirim

ah

gu

pada tanggal 9 September 2009. Customer diberikan penawaran paket yaitu apabila

membeli parfum Davidoff, maka konsumen dapat membeli parfum JLO Deseo dengan harga Rp.50.000,-. Namun apabila diperjualbelikan secara satuan/ masing-masing, maka

harga produk JLO Deseo EDT 50 ML tersebut adalah harga normal yakni Rp.710.000,Bahwa program serupa sudah sering diadakan oleh Penggugat dan sudah sering

(tujuh ratus sepuluh ribu rupiah);

ng

EDT 50 ML hanya seharga Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah) dari harga normal

dilakukan oleh Tergugat, seperti pada bulan Juli 2009 berlaku promo scheme Davidoff + Marc Jacobs yaitu, apabila customer membeli Davidoff Cool Water Man dapat membeli Davidoff Cool Water Woman EDT 100 ML seharga Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) dari harga normal Rp.799.000,-, sehingga program September 2009 (Additional) berupa Penggugat maupun dilakukan oleh Tergugat; penjualan paket JLO & MJ bukan lagi promo yang pertama kali diadakan oleh Bahwa pada tanggal 9 September 2009, Penggugat mengirim barang promo parfume JLO Deseo EDT 50ML sebanyak 6 buah dan diterima langsung oleh Tergugat;

am

ah k

ep

Bahwa selama bulan September 2009 berdasarkan lembar realisasi penjualan,

ah

A gu ng

Tergugat telah mencatat sebanyak 4 kali transaksi penjualan paket dalam form lembar Tanggal 15 September 2009 berupa Davidoff Cool Water Men 125 ML seharga lima ribu rupiah);

Realisasi Penjualannya yakni : a

Rp.875.000,- + Deseo 50 ML Rp.50.000,- = Rp.925.000,- (sembilan ratus dua puluh

Tanggal 19 September 2009 berupa ECHO EDT 100 ML seharga Rp.825.000,- +

Deseo 50 ML Rp.50.000,- = Rp.875.000,- (delapan ratus tujuh puluh lima ribu

Tanggal 21 September 2009 berupa Davidoff Cool Water Men 125 ML seharga Rp.875.000,- + Deseo 50 ML Rp.50.000,- = Rp.925.000,- (sembilan ratus dua puluh lima ribu rupiah);

Tanggal 26 September 2009 berupa Davidoff Cool Water Women 100 ML seharga lima ribu rupiah);

ka

ah

Sehingga sesuai pencatatan penjualan pada lembar Realisasi Penjualan, maka sisa JLO Deseo EDT 50 ML pada akhir September 2009 seharusnya tinggal 2 buah saja di counter Pekerja dari 6 buah yang dikirim pada awal September 2009;

ep

Rp.875.000,- + Deseo 50 ML Rp.50.000,- = Rp.925.000,- (sembilan ratus dua puluh

ub

lik

rupiah);

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 2

es

In do ne si

ub lik

In do ne si a

Bahwa pada bulan September 2009 Penggugat mengadakan Program September

ep u

hk am

3 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

oleh staf perusahaan yang bernama Sdri. Miranti dan Sdri. Yosita di counter Tergugat,

dan ditemukan 3 buah JLO Deseo EDT 50 ML di lemari counter parfum Burberry EDT 50 ML yang dipajang di counter Tergugat, sehingga keseluruhan produk JLO

ah

gu

Deseo yang ditemukan di counter Tergugat berjumlah 5 buah;

Bahwa setelah ditemukannya 5 buah produk JLO Deseo EDT 50 ML sedangkan

seharusnya hanya tinggal 2 buah saja, Tergugat berupaya memberikan salah satu parfum JLO Deseo kepada Sdri. Miranti dengan permintaan agar hasil temuan tersebut tidak

dilaporkan ke manajemen. Pemberian tersebut tegas ditolak oleh Sdri. Miranti dan Bahwa berdasarkan pemeriksaan tanggal 8 Oktober 2009, terbukti Tergugat telah

bersikap tidak jujur dalam hal pencatatan jumlah transaksi dalam lembar Realisasi Penjualan. Tergugat mencatat terjadi 4 transaksi Program September 2009 (Additional) JLO & MJ selama bulan September 2009 sehingga sisa barang JLO Deseo EDT 50 ML buah JLO Deseo EDT 50 ML dengan kondisi 2 buah dipajang sedangkan 3 buah disembunyikan dalam almari counter parfum Burberry; Bahwa apabila benar-benar terjadi transaksi Program September 2009 tercatat tinggal 2 buah, tetapi faktanya secara fisik di counter Tergugat masih terdapat 5

am

ah k

ep

(Additional) (paket JLO & MJ) -quad non-, maka sisa produk JLO Deseo EDT 50 ML

ah

A gu ng

yang telah terjual adalah 2 (dua) buah saja BUKAN 5 (lima) buah. Artinya apabila

ternyata sisa produk JLO Deseo EDT 50 ML yang ada pada Tergugat adalah 5 (lima) tersebut kepada customer karena Tergugat sebenarnya tidak memberitahu customer

buah, maka dapat diduga Tergugat tidak menyerahkan produk JLO Deseo EDT 50 ML tentang program promo paket bulan September 2009 (Additional) berupa penjualan dan

pembelian paket Additional Davidoff tersebut, tetapi berdasarkan form realisasi

penjualan, Tergugat mencatatkan seolah-olah telah terjadi transaksi penjualan paket transaksi penjualan parfume tersebut diperoleh fakta bahwa Tergugat sendirilah yang telah melakukan transaksi pembelian JLO Deseo EDT 50 ML seharga Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah) tersebut; Bahwa Tergugat berupaya mengelabui Pengugat dengan mengiming-imingi yang disimpannya. Sehingga makin memperkuat bukti bahwa Tergugat adalah pemilik 3 buah JLO Deseo EDT 50 ML yang tersembunyi karena berani serta tidak segan-segan memberikan produk tersebut kepada orang lain secara cuma-cuma dengan maksud sebagai imbalan tutup mulut supaya tidak dilaporkan kepada Penggugat;

ka

ah

ep

petugas yang memeriksa untuk tidak melaporkan hasil temuan JLO Deseo EDT 50 ML

ub

lik

perfume Davidoff dan JLO, padahal berdasarkan bukti-bukti yang berkaitan dengan

ng

Hal. 3 dari 29 hal. Put. No. 912 K/Pdt.Sus/2010

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 3

es

In do ne si

ub lik

Tergugat tetap dilaporkan kepada Dept. Inventory Office;

ng

diantara tumpukan dus kosong parfum berbagai merek, ditambah 2 buah JLO Deseo

In do ne si a

Bahwa pada tanggal 8 Oktober 2009 dilakukan stock opname pemeriksaan fisik

ep u

hk am

4 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

terkait penjualan produk Davidoff pada tanggal-tanggal sesuai form realisasi penjualan

yang dibuat Tergugat. Ditemukan fakta bahwa ternyata Tergugat telah mengaburkan transaksi Davidoff di Seibu Grand Indonesia tanggal 15 September 2009 tersebut

ah

gu

tercatat pembayaran oleh customer 1 transaksi Davidoff Fragrance senilai Rp.875.000,-

(delapan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) dan struck tertanggal 16 September 2009

juga tercatat pembayaran Rp.50.000,-. Sementara dalam form realisasi penjualan yang dibuat oleh Tergugat, Tergugat mencatat bahwa transaksi Davidoff paket senilai

Rp.875.000,- + Rp.50.000,- terjadi pada tanggal 15 September 2009. Demikian pula September 2009;

Bahwa akibat Tergugat tidak memberikan keterangan yang benar kepada Penggugat, Penggugat jelas telah dirugikan sebesar Rp.660.000,- (enam ratus enam puluh ribu rupiah) untuk setiap parfum JLO Deseo EDT 50 ML karena penjualan produk bersamaan dalam satu transaksi (customer membeli parfum Davidoff maka customer dapat membeli parfum JLO Deseo EDT 50 ML dengan harga hanya Rp.50.000,-. Namun bila transaksi biasa atau dijual terpisah, maka produk JLO Deseo adalah sesuai harga normal yaitu Rp.710.000,-; yang tidak sesuai dengan ketentuan Program September, yakni dijual secara paket yaitu

am

ah k

ep

ah

A gu ng

Bahwa tindakan Tergugat tersebut telah melanggar ketentuan-ketentuan yang

telah diatur dalam Peraturan Perusahaan PT.Luxasia Indonesia periode 2008-2010 Pasal 56 ayat (2), (6) dan (10), dan atas pelanggaran tersebut, Tergugat dikenakan sanksi Pemutusan Hubungan Kerja terhitung sejak 12 Oktober 2009;

Bahwa Pasal 56 ayat (2), (6) dan (10) dalam Peraturan Perusahaan PT.Luxasia

Indonesia periode 2008-2010 mengatur sebagai berikut :

Pekerja dapat dikenakan pemutusan hubungan kerja yang dilaksanakan sesuai

berat berupa : pribadi; perusahaan;

(2). Mengambil produk/ tester/ hadiah yang bukan haknya untuk kepentingan (6). Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan (10). Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan; Bahwa perlu diketahui Tergugat secara terang-terangan telah mengakui saat ini telah bekerja di Perusahaan lain yaitu Sinarmas Group, pengakuan tersebut disampaikan

ka

ep

ub

lik

dengan peraturan perundangan yang berlaku karena Pekerja melakukan pelanggaran

ah

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 4

es

In do ne si
yang

ub lik

transaksi tidak wajar yang terjadi pada tanggal 21 September 2009 dan tanggal 26

ng

makna Program September 2009 (Additional) - JLO & MJ. Sebagai contoh dalam struk

In do ne si a

Bahwa lebih lanjut Penggugat telah melakukan pemeriksaan struk kasir SEIBU

ep u

hk am

5 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

November 2009;

Bahwa berdasarkan uraian tersebut, Tergugat jelas-jelas telah melanggar Indonesia periode 2008-2010, dan sesuai dengan Peraturan Perusahaan Luxasia

ah

gu

Indonesia periode 2008-2010, sehingga cukup alasan secara hukum apabila sanksi atas tindakan Tergugat tersebut adalah Pemutusan Hubungan Kerja;

Bahwa sehubungan dengan sanksi yang dikenakan kepada Tergugat, Penggugat

telah menempuh perundingan bipartite, dan upaya Mediasi melalui mediator Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotamadya Jakarta Selatan serta telah terbit Anjuran;

kesadarannya memberikan pencatatan hasil penjualan yang tidak sama dengan yang sebenarnya sehingga rasa kepercayaan Penggugat terhadap Tergugat telah hilang, Tergugat tidak dapat memegang teguh kepercayaan yang diberikan Penggugat; Bahwa sanksi yang dijatuhkan kepada Tergugat berupa pemutusan hubungan 2008-2010, Tergugat nyata-nyata telah melanggar Pasal 56 ayat (2), (6) dan (10) Peraturan Perusahaan PT.Luxasia Indonesia periode 2008-2010, sehingga cukup alasan secara hukum apabila Tergugat di PHK tanpa uang pesangon, tanpa penghargaan masa kerja, dan tanpa uang penggantian hak; kerja telah sesuai dengan Peraturan Perusahaan PT.Luxasia Indonesia periode

am

ah k

ep

ah

A gu ng

Bahwa hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat telah putus, maka

Penggugat tidak memiliki kewajiban membayar gaji dan hak-hak lainnya kepada lainnya yang biasa diterima Tergugat untuk dihentikan terhitung sejak pemutusan hubungan kerja ditetapkan;

Tergugat, sehingga cukup alasan secara hukum apabila pembayaran gaji dan hak-hak

Bahwa gugatan ini diajukan dengan didukung fakta dan bukti-bukti yang kuat,

dan apabila hubungan kerja tetap dilanjutkan akan menimbulkan dampak buruk bagi

hukum, Penggugat mengajukan gugatan perselisihan tersebut melalui Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat; Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, mohon kepada Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk menerima, 1 2 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; Menyatakan Tergugat telah melanggar Pasal 56 ayat (2), (6) dan (10) Peraturan Perusahaan PT.Luxasia Indonesia periode 2008-2010, dengan sanksi Pemutusan Hubungan Kerja; memeriksa dan memberikan putusan perkara ini, sebagai berikut :

ka

ah

ep

ub

lik

Penggugat maupun pekerja lainnya, maka demi tercapainya keadilan dan kepastian

ng

Hal. 5 dari 29 hal. Put. No. 912 K/Pdt.Sus/2010

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 5

es

In do ne si

ub lik

Bahwa sebagai pekerja, Tergugat nyata-nyata telah melakukan tindakan dengan

ng

ketentuan-ketentuan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Perusahaan PT.Luxasia

In do ne si a

Tergugat sendiri pada saat HR Manager Penggugat menelepon pada tanggal 16

ep u

hk am

6 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

sejak 12 Oktober 2009 tanpa uang pesangon, tanpa penghargaan masa kerja, dan tanpa uang penggantian hak;

yang biasa diterima Tergugat sejak putusan hubungan kerja ditetapkan;

ah

gu

Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini;

Atau :

Mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono); rekonpensi (gugatan balik) pada pokoknya sebagai berikut : Dalam Eksepsi : 1

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat mengajukan eksepsi dan

ng

Menyatakan Tergugat tidak berhak lagi atas pembayaran upah dan hak-hak lainnya

Bahwa Tergugat dengan ini mengajukan eksepsi atas keabsahan dari Law Firm PURBADI & ASSOCIATE dalam kedudukannya selaku Kuasa Hukum dari Penggugat. Di dalam surat gugatannya tidak disebutkan surat kuasa khusus yang I ASSOCIATE, karena tidak dijelaskan tanggal berapa surat itu dibuat, dengan nomor surat berapa dari Perusahaan, dan siapa dari pihak Penggugat yang menandatangani surat kuasa tersebut disertai jabatannya. Dengan tidak menyebutkan secara lengkap ciri-ciri/ data dari surat kuasa khusus yang diberikan (sebagaimana mana yang dimaksud dan diberikan oleh Penggugat kepada Law Firm PURBADI &

am

ah k

ep

ah

A gu ng

lazimnya di dalam sebuah gugatan), maka sangat mungkin surat kuasa yang dimaksud berbeda dengan kenyataannya. Bisa saja surat kuasa tersebut diperuntukkan bagi kasus yang lain atau pada tahap proses penyelesaian perselesihan yang lain yang bukan diperuntukkan bagi perkara ini atau dengan tanggal yang

salah;

Bahwa penyebutan secara lengkap data dari Surat Kuasa (tidak sekedar menyatakan

terlampir) sangat diperlukan untuk menegaskan bahwa surat kuasa itu benar-benar

dari Perusahaan Penggugat dengan tanggal yang benar. Sehingga Tergugat tidak lagi memiliki keraguan terhadap keabsahan dari Penerima Kuasa yang bertindak mewakili kepentingan Penggugat; 3 Bahwa oleh karena itu, atas ketidak-jelasan surat kuasa yang diberikan oleh Pengacara dari Law Firm Purbadi & Associate di persidangan dalam perkara a quo haruslah ditolak. Begitu pula dengan segala tindakan hukumnya di Persidangan haruslah dinyatakan tidak sah; Dalam Rekonpensi :

ka

ah

ep

Penggugat kepada Law Firm Purbadi & Associate, maka keberadaan dan kehadiran

ub

lik

dibuat untuk keperluan perkara a quo dan diberikan oleh Pejabat yang berwenang

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 6

es

In do ne si

ub lik

In do ne si a

Menyatakan PUTUS hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat terhitung

ep u

hk am

7 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

atas mohon tetap dianggap termasuk dan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari dalildalil Penggugat Rekonpensi yang akan dikemukakan dalam bagian rekonpensi ini;

kerja (PHK) secara sepihak yang dilakukan oleh Tergugat Rekonpensi terhadap

ah

gu

Penggugat Rekonpensi berdasarkan Surat PHK tanggal tanggal 12 Oktober 2009;

Bahwa sebagaimana telah diuraikan oleh Penggugat Rekonpensi pada bagian

konpensi, tindakan PHK yang dilakukan oleh Tergugat Rekonpensi adalah tidak cukup

memenuhi syarat material maupun formal. Selain alasannya yang lemah secara hukum (hanya mendasarkan pada Pasal 56 Peraturan Perusahaan, atas ditemukannya 3 botol

mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi No. 012/PUU-I/2003 tentang uji materi terhadap UU Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003, juga tidak melalui prosedur/ mekanisme sebagaimana diatur dalam UU Ketenagakerjaan, khususnya Pasal 161 ayat (1), Pasal 151 ayat (3) oleh karenanya berdasarkan ketentuan Pasal 155 ayat (1), maka Bahwa praktis sejak dikeluarkannya surat PHK tersebut, Penggugat Rekonpensi sudah tidak diperbolehkan lagi untuk bekerja di Perusahaan Tergugat Rekonpensi. Upah Penggugat Rekonpensi sejak bulan Oktober sesungguhnya PHK terhadap Penggugat Rekonpensi adalah harus batal demi hukum;

am

ah k

ep

benar-benar sangat merugikan Penggugat Rekonpensi;

ah

A gu ng

Bahwa upaya perundingan secara bipartit antara Penggugat Rekonpensi dengan

pihak Tergugat Rekonpensi sebanyak 2 kali tidak mencapai kata sepakat. Tergugat

Rekonpensi tidak cukup mampu memberikan penjelasan yang memadai atas alasan dan

dasar hukum dijatuhkannya sanksi PHK terhadap Penggugat Rekonpensi. Demikian pula

keterangan-keterangan yang diberikan oleh Tergugat Rekonpensi melalui Kuasa

Hukumnya, sama sekali sulit untuk dipahami dan bukti-bukti yang ditunjukkan tidak dan terlalu bernafsu untuk memPHK Penggugat Rekonpensi. Padahal jelas UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 Pasal 151 ayat (1) mengamanatkan kepada kita

cukup mendukung tuduhan tersebut. Mereka terlalu menyederhanakan permasalahan

semua agar Pengusaha, pekerja/ buruh, serikat pekerja/ serikat buruh dan pemerintah, dengan segala upaya harus mengusahakan agar jangan terjadi pemutusan hubungan kerja; Bahwa Penggugat Rekonpensi masih ingat betul, ketika stock opname dilakukan oleh dua orang Petugas dari Perusahaan Tergugat Rekonpensi pada tanggal 8 Oktober 2009, salah seorang diantaranya, yaitu Sdri. Miranti mengatakan bahwa Penggugat Rekonpensi sesungguhnya sudah diincar dan menjadi target dari Tergugat Rekonpensi. Dan stock opname secara mendadak adalah cara yang paling mudah untuk mencari-cari

ka

ah

ep

ub

lik

ng

kesalahan dari para karyawan di Perusahan Tergugat Rekonpensi;


Hal. 7 dari 29 hal. Put. No. 912 K/Pdt.Sus/2010

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 7

es

In do ne si

ub lik

parfum JLO Deseo 50 ml di area Counter pada tanggal 8 Oktober 2009) dan

ng

Bahwa obyek gugatan dalam gugatan rekonpensi ini adalah pemutusan hubungan

2009 pun sudah tidak dibayarkan. Ini

In do ne si a

Bahwa apa-apa yang telah disampaikan oleh Tergugat pada bagian konpensi di

ep u

hk am

8 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

aturan yang berlaku di Perusahaan Tergugat Rekonpensi, yaitu jika dalam stock opname di sebuah counter, ditemukan barang yang kurang dari yang terdaftar yang jelas-jelas

diderita Perusahaan dengan uang cash senilai harga barang yang kurang tersebut. Tidak

ah

gu

peduli apakah barang tersebut hilang ataupun dicuri oleh karyawan yang bersangkutan.

Karyawan tidak dikenakan sanksi PHK. Kejadian barang kurang, sudah sangat sering Rekonpensi kedapatan memiliki barang lebih dan tidak sepeserpun merugikan Tergugat Rekonpensi bahkan diakui barang itu adalah miliknya lalu disita oleh Tergugat

terjadi di kalangan karyawan PT. Luxasia Indonesia. Namun anehnya, ketika Penggugat

perlakuan yang bertentangan dengan UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 Pasal 6 : "Setiap pekerja/ buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha"; Bahwa mengingat upaya perundingan bipartit tidak mencapai kata sepakat, ke Suku Dinas Tenaga Kerja Kodya Jakarta Selatan. Dalam proses mediasi upaya perdamaian juga tidak mencapai kata sepakat. Ketika itu Tergugat Rekonpensi menawarkan kompensasi sebesar Rp.15.000.000,- (lima belas juta rupiah), kepada

am

ah k

ep

akhirnya pada tanggal 4 November 2009 Penggugat Rekonpensi melimpahkan kasus ini

Penggugat Rekonpensi, namun Penggugat Rekonpensi masih berkeberatan dan berharap

ah

A gu ng

Tergugat Rekonpensi memberi kompensasi sebesar Rp.20.000.000,-,

Rekonpensi menolaknya;

Bahwa pada akhirnya Mediator hubungan Industrial mengeluarkan surat anjuran

No. 188/1.835.3 pada tanggal 11 Januari 2010 yang pada pokoknya menganjurkan kepada Tergugat Rekonpensi agar memberikan kompensasi kepada Penggugat

Rekonpensi berupa uang pesangon sebesar 1 kali Pasal 156 ayat 2, uang penghargaan

masa kerja dan uang penggantian hak. Selain itu, dianjurkan juga agar Tergugat

surat anjuran tersebut, Penggugat Rekonpensi telah memberikan jawaban yang dapat menerima anjuran tersebut; Bahwa perlu diketahui, selama bekerja,

menunjukkan prestasi kerja yang sangat baik dengan nilai penjualan yang selalu prestasinya di dalam menjual produk-produk parfum tersebut, Penggugat Rekonpensi diangkat sebagai Promotor dengan tambahan penghasilan yang lebih baik dari yang lain tentunya. Oleh karena itu sangat tidak masuk akal, atas munculnya permasalahan ini, Penggugat Rekonpensi harus menerima sanksi PHK;

ka

ah

ep

melebihi target yang ditentukan oleh Tergugat Rekonpensi. Bahkan atas kemampuan dan

ub

Penggugat Rekonpensi telah

lik

Rekonpensi membayarkan upah bulan Oktober 2009 sampai dengan Januari 2010. Atas

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 8

es

In do ne si
Tergugat

ub lik

Rekonpensi, malah dipecat. Ini benar-benar sangat tidak adil dan diskriminatif. Sebuah

ng

merugikan Perusahaan, maka si karyawan tersebut cukup menggantikan kerugian yang

In do ne si a

Bahwa ada yang sangat janggal dan mengandung unsur diskriminatif dalam

ep u

hk am

9 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

dari Tergugat Rekonpensi untuk mengakhiri hubungan kerja dengan Penggugat

Rekonpensi. Namun seharusnya tidak perlu dengan cara mencari-cari kesalahan dari memang niatnya ingin mengurangi karyawan dalam rangka efisiensi, Penggugat

ah

gu

Rekonpensi dapat menerimanya dengan baik. Terlebih, Tergugat Rekonpensi dalam

gugatannya menyatakan sudah tidak ada lagi rasa kepercayaan terhadap Penggugat sulit jika hubungan kerja dengan Tergugat Rekonpensi dilanjutkan;

Rekonpensi (meski secara hukum alasan ini tidak dibenarkan). Sehingga akan sangat

Bahwa oleh karenanya, atas dasar alasan efisiensi, maka PHK terhadap

untuk membayar kompensasi berupa uang pesangon sebesar 2 kali Pasal 156 ayat 2, uang pernghargaan masa kerja dan uang penggantian hak sebesar 15% dengan perincian sebagai berikut : Uang pesangon : 2 x 8 x Rp.1.521.000 = Rp. 24.336.000,= Rp. 4.563.000,-

am

ah k

Uang penggantian hak : 15% x (24.336.000+4.563.000)= Rp. 4.334.850,-

ep

Uang penghargaan masa kerja 3 x Rp.1.521.000

Bahwa disamping itu, Penggugat Rekonpensi masih memiliki hak cuti besar/ cuti

A gu ng

panjang yang belum diambil selama 2 bulan berdasarkan ketentuan Peraturan

Perusahaan Pasal 20 ayat 1 atas masa kerjanya yang telah melampaui 6 tahun kerja dan

sisa cuti tahun 2009 selama 8 hari. Sehingga jika dikonversikan dengan nilai uang, maka Hak cuti panjang : 2 bulan x Rp.1.521.000,= Rp. 3.042.000,= Rp.

besarnya adalah :

Hak cuti tahunan 8/25 hari kerja x Rp.1.521.000,Total

= Rp. 3.528.720,-

ah

dan final mengenai PHK ini, maka hubungan kerja antara Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi sesungguhnya masih terjalin. Oleh karenanya Tergugat atas upah selama dari bulan Oktober 2009 sampai dengan tanggal putusan dalam perkara diputus pada bulan April 2010, sehingga jika dihitung dari bulan Oktober 2009, maka Penggugat berhak atas upah selama proses sebanyak 7 bulan upah dengan perhitungan

ka

ah

sebagai berikut: 7 x Rp. 1.521.000

ep

ini dibacakan; Penggugat Rekonpensi memperkirakan perkara ini akan selesai dan

ub

Rekonpensi masih memiliki kewajiban untuk membayar hak-hak Penggugat Rekonpensi

lik

Bahwa mengingat belum ada putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap

= Rp. 10.647.000,-

ng

Hal. 9 dari 29 hal. Put. No. 912 K/Pdt.Sus/2010

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 9

es

In do ne si
486.720,-

ub lik
Total

Penggugat Rekonpensi sudah selayaknya disertai kewajiban dari Tergugat Rekonpensi

ng

Penggugat Rekonpensi yang tidak cukup berdasar dan lemah secara hukum. Jika

In do ne si a
= Rp. 33.233.850,-

Bahwa namun demikian, Penggugat Rekonpensi dapat memahami maksud/ niat

ep u

hk am

10 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

Rekonpensi atas pengakhiran hubungan kerja ini adalah sebesar :

Pesangon, penghargaan masa kerja & penggantian hak = Rp. 33.233.850,Hak cuti yang belum diambil Upah selama proses

gu

TotaI = Rp. 47.409.570,-

Terbilang : Empat puluh tujuh juta empat ratus sembilan ribu lima ratus tujuh rupiah;

Berdasarkan keterangan dan dalil Penggugat Rekonpensi yang telah diuraikan

secara panjang lebar dan gamblang, mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo berkenan mengeluarkan putusan dalam rekonpensi yang amarnya sebagai berikut : 1 Mengabulkan gugatan rekonpensi dari Penggugat Rekonpensi untuk seluruhnya; Menyatakan Tergugat Rekonpensi bersalah telah mengeluarkan surat PHK kepada Penggugat Rekonpensi pada tanggal 12 Oktober 2009 tanpa alasan yang jelas dan berdasar; 3 4 Menyatakan putus hubungan kerja antara Penggugat Rekonpensi dan Tergugat

ah

am

ah k

Rekonpensi dengan alasan efisiensi terhitung sejak putusan ini dibacakan; Memerintahkan kepada Tergugat Rekonpensi untuk membayar kompensasi kepada Penggugat Rekonpensi atas pemutusan hubungan kerja dengan alasan efisiensi

ep

tersebut, yang totalnya sebesar Rp.47.409.570,- (empat puluh tujuh juta empat ratus

sembilan ribu lima ratus tujuh puluh rupiah);

Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara;

Atau :

Mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);

Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengambil putusan, yaitu putusannya No. 26/ DALAM KONVENSI : DALAM EKSEPSI : 1 2 Mengabulkan eksepsi Tergugat;

ah

ka

Menyatakan surat kuasa khusus No.02.pa.0110 tertanggal 25 Januari 2010 yang diterbitkan oleh Penggugat asli (prinsipal) adalah cacat formil;

ah

DALAM POKOK PERKARA :

ng

DALAM REKONVENSI :

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 10

es

onvankelijke verklaard);

Menyatakan gugatan Penggugat Konvensi tidak dapat diterima (niet

ep

ub

lik

PHI.G/2010/PN.JKT.PST., tanggal 11 Mei 2010 yang amarnya sebagai berikut :

In do ne si

A gu ng

ub lik

In do ne si a
= Rp. 3.528.720,= Rp. 10.647.000,puluh

Bahwa dengan demikian, total kompensasi yang menjadi hak Penggugat

ng

ep u

hk am

11 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

Menyatakan eksepsi Tergugat rekonvensi tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard);

DALAM POKOK PERKARA : onvankelijke verklaard);

Menyatakan gugatan Penggugat Rekonvensi tidak dapat diterima (niet

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI :

Membebankan biaya perkara kepada negara yang hingga kini sebesar Rp.300.000,- (tiga ratus ribu rupiah);

Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Pemohon

ah

Kasasi/ Penggugat pada tanggal 13 Juli 2010 kemudian terhadapnya oleh Pemohon Kasasi/ Penggugat dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 14 Juli 2010 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 28 Juli 2010 sebagaimana ternyata dari Akte Permohonan Kasasi No. 112/Srt.KAS/PHI/2010/ PN.JKT.PST., yang dibuat oleh Plt. Panitera Muda Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, permohonan tersebut diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima oleh Plt. Panitera Muda Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut pada tanggal 10

am

ah k

ep

Agustus 2010;

ah

A gu ng

Bahwa setelah itu oleh Termohon Kasasi/ Tergugat yang pada tanggal 19

Agustus 2010 telah diberitahu tentang memori kasasi dari Pemohon Kasasi/ Penggugat,

diajukan jawaban memori kasasi yang diterima oleh Plt. Panitera Muda Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 31 Agustus 2010; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah

diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan

dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/ Putusan Judex Facti yang menyatakan gugatan Penggugat sekarang Pemohon Kasasi tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard) merupakan kesalahan karena Judex Facti salah dan keliru serta kurang dalam memberikan pertimbangan hukumnya dalam mencermati surat kuasa khusus Penggugat sekarang Pemohon Kasasi, No. menyebutkan dengan jelas nama lengkap dan jabatan yang menandatangani surat kuasa 02.pa.0110 tertanggal 25 Januari 2010. Dalam surat kuasa khusus tersebut telah

ka

ah

ep

ub

Penggugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :

lik

kasasi tersebut formal dapat diterima;

ng

khusus, sehingga telah memenuhi syarat-syarat formil surat kuasa khusus sebagaimana
Hal. 11 dari 29 hal. Put. No. 912 K/Pdt.Sus/2010

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 11

es

In do ne si

ub lik

In do ne si a

DALAM EKSEPSI :

gu

ng

ep u

hk am

12 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

Pasal 123 HIR; DALAM EKSEPSI : 1

DALAM KONVENSI :

Bahwa Judex Facti salah dan keliru dalam memberikan putusan Dalam Konvensi

ah

gu

bagian Dalam Eksepsi yang menyatakan mengabulkan eksepsi Tergugat dan diterbitkan oleh Penggugat asli (prinsipal) adalah cacat formil;

menyatakan surat kuasa khusus No. 02.pa.0110 tertanggal 25 Januari 2010 yang Bahwa dalam pertimbangan putusan alinea 4 halaman 26, menurut Judex Facti surat

kuasa khusus No. 02.pa.0110 tertanggal 25 Januari 2010 tidak memenuhi syaratyang menandatangani surat kuasa khusus tersebut, kecuali hanya menyebutkan NAMA PEMBERI KUASA, bukan nama sebenarnya;

am

Bahwa pertimbangan Judex Facti tersebut di atas jelas aneh dan tidak benar, karena pada alinea dan halaman yang sama yaitu di awal alinea 4 halaman 26 Judex Facti menandatangani surat kuasa khusus tersebut berdasarkan surat kuasa khusus dimaksud, sebagai berikut : "Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim memeriksa dan meneliti surat kuasa khusus No. 02.pa. 0110 tertanggal 25 Januari 2010 yang diterbitkan oleh Wendy justru telah menyebutkan dengan jelas nama lengkap dan jabatan yang

ah k

ep

ah

A gu ng

Irwan dalam kedudukannya sebagai Direktur PT. Luxasia Indonesia dan diberikan kuasanya kepada Purbadi & Associates guna mewakili kepentingan hukum pemberi kuasa dalam perkara a quo, dan seterusnya"; Bahwa meskipun tanda tangan pemberi kuasa tidak disertai dengan nama lengkap, yang menandatanagani surat kuasa khusus tersebut sebagai berikut :

namun di awal surat kuasa telah disebutkan dengan jelas nama lengkap dan jabatan

"Yang bertanda tangan di bawah ini : .... Wendy Irwan, dalam haI ini bertindak Bahwa hal tersebut telah diperkuat dengan bukti Akta No. 65 tanggal 30 Maret 2009 yang dibuat di hadapan Sri Intansih, SH, Notaris di Jakarta Utara, yang secara jelas dan tegas menyebutkan bahwa Direktur PT. Luxasia Indonesia adalah Wendy Irwan. Sehingga merupakan suatu pertimbangan hukum yang janggal apabila Majelis Kuasa tidak mencantumkan namanya secara jelas. Dengan kata lain, Wendy Irwan lah yang berhak dan berwenang memberikan kuasa kepada orang lain, dhi. Purbadi & Associates, untuk mewakili PT. Luxasia Indonesia dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial dengan mengajukan gugatan dibawah register Hakim menyatakan bahwa Surat Kuasa Khusus tersebut cacat formil karena Pemberi

ka

ah

ep

ub

lik

selaku Direktur PT. Luxasia Indonesia, yang selanjutnya disebut Pemberi Kuasa";

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 12

es

In do ne si

ub lik

syarat formil karena dianggap terbukti tidak menyebutkan nama lengkap dan jabatan

In do ne si a

diatur dalam SEMA No.02 Tahun 1959 jo. SEMA No.06 Tahun 1994 jo. Pasal 118 dan

ng

ep u

hk am

13 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat; 6

Bahwa dengan demikian menjadi sangat jelas, Judex Facti telah keliru dalam

Kasasi No. 02.pa.0110 tertanggal 25 Januari 2010 senyatanya telah menyebutkan

ah

gu

dengan jelas nama lengkap dan jabatan yang menandatangani surat kuasa khusus

tersebut;

Bahwa dengan demikian surat kuasa khusus No. 02.pa.0110 tertanggal 25 Januari

2010 secara jelas telah memenuhi syarat-syarat formil surat kuasa khusus sebagaimana diatur dalam SEMA No.02 Tahun 1959 jo. SEMA No.06 Tahun 1994 Bahwa oleh karena Judex Facti telah salah dan keliru serta kurang dalam jo. Pasal 118 dan Pasal 123 HIR;

ng

pertimbangan putusannya karena surat kuasa khusus Penggugat sekarang Pemohon

pertimbangan hukumnya dalam memutus perkara No.26/PHI.G/2010/ PN.JKT.PST., tanggal 11 Mei 2010 sehingga mengakibatkan putusan No. 26/PHI.G/2010/ PN.JKT.PST., tanggal 11 Mei 2010 menjadi tidak benar dan timpang, maka Eksepsi tersebut; DALAM POKOK PERKARA : 1 Pemohon Kasasi mohon kepada Judex Juris untuk membatalkan putusan Dalam

am

ah k

Penggugat Konvensi tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard). Putusan

ah

A gu ng

tersebut didasarkan atas pertimbangan surat kuasa khusus yang dijadikan syarat segala tindakan hukum yang dilakukan oleh Kuasa Hukum Penggugat sekarang Pemohon Kasasi dalam perkara a quo adalah cacat hukum;

gugatan a quo telah dinyatakan cacat formil pada putusan Dalam Eksepsi, sehingga

Bahwa sebagaimana telah Pemohon Kasasi uraikan pada bagian Dalam Eksepsi,

Judex Facti telah keliru dalam pertimbangan putusannya karena surat kuasa khusus

Penggugat sekarang Pemohon Kasasi No. 02.pa.0110 tertanggal 25 Januari 2010

menandatangani surat kuasa khusus tersebut yang diperkuat dengan Akta No. 65 tanggal 30 Maret 2009, yang dibuat dihadapan Sri Intansih, SH., Notaris di Jakarta Utara. Dengan demikian surat kuasa khusus No. 02.pa.0110 tertanggal 25 Januari 2010 telah memenuhi syarat-syarat formil surat kuasa khusus sebagaimana diatur Pasal 123 HIR; 3 dalam SEMA No.02 Tahun 1959 jo. SEMA No. 06 Tahun 1994 jo. Pasal 118 dan Bahwa oleh karena surat kuasa khusus No.02.pa.0110 tertanggal 25 Januari 2010 terbukti memenuhi syarat-syarat formil surat kuasa khusus sebagaimana diatur dalam SEMA No.02 Tahun 1959 jo. SEMA No. 06 Tahun 1994, sehingga segala

ka

ah

ep

ub

lik

senyatanya telah menyebutkan dengan jelas nama lengkap dan jabatan yang

ng

tindakan hukum yang dilakukan oleh Kuasa Hukum Penggugat sekarang Pemohon
Hal. 13 dari 29 hal. Put. No. 912 K/Pdt.Sus/2010

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 13

es

In do ne si

Bahwa pada putusan Dalam Pokok Perkara, Judex Facti menyatakan gugatan

ep

ub lik

In do ne si a

perkara No.26/PHI.G/2010/PNJKT.PST., di Pengadilan Hubungan Industrial pada

ep u

hk am

14 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.26/

PHI.G/2010/PN.JKT.PST., Dalam Pokok Perkara yang menyatakan gugatan

dibatalkan, untuk selanjutnya mohon Judex Juris memeriksa dan mengadili sendiri

ah

gu

gugatan Penggugat sekarang Pemohon Kasasi dalam perkara No.26/PHI.G/2010/

PN.JKT.PST., tanggal 11 Mei 2009;

Bahwa Termohon Kasasi adalah mantan pegawai Pemohon Kasasi yang telah

bekerja sejak tanggal 1 Juli 2002 dengan jabatan terakhir sebagai Parfume

Consultant. Termohon Kasasi ditempatkan di Counter Seibu Departemen Store yang Rp.1.521.000,- gross (satu juta lima ratus dua puluh satu ribu rupiah);

Bahwa pada bulan September 2009 Pemohon Kasasi mengadakan Program September 2009 (Additional) - JLO & MJ, yaitu penjualan dengan sistem paket. Dalam program tersebut apabila customer membeli parfum Davidoff 100 ml Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah), dari harga normalnya sebesar Rp.710.000,(tujuh ratus sepuluh ribu rupiah) (vide bukti P-1A dan P-1B); mendapat kesempatan membeli parfum JLO Deseo EDT 50 ml hanya dengan harga

am

ah k

counter Termohon Kasasi. Sebelumnya Termohon Kasasi juga sudah sering

ah

A gu ng

melaksanakan program-program sejenis, seperti promo scheme Davidoff + Marc Jacobs pada bulan Juli 2009 dan program-program lainnya (vide bukti P-12);

Bahwa untuk keperluan program September 2009 tersebut Termohon Kasasi mendapat jatah 6 botol parfum JLO Deseo EDT 50 ml dan telah diterima Termohon Kasasi pada tanggal 9 September 2009 (vide bukti P-2);

Bahwa berdasarkan form realisasi penjualan yang dilaporkan oleh Termohon Kasasi, paket, sebagai berikut : 1

selama bulan September 2009 Termohon Kasasi mencatat ada 4 transaksi penjualan Tanggal 15 September 2009, berupa Davidoff Cool Water Men 125 ml

seharga Rp.875.000,- + Deseo 50 ml Rp.50.000,- = Rp.925.000,(sembilan ratus dua puluh lima ribu rupiah); 2 Tanggal 19 September 2009, berupa ECHO EDT 100 ml seharga tujuh puluh lima ribu rupiah); 3

ka

ah

Tanggal 21 September 2009, berupa Davidoff Cool Water Men 125 ml seharga Rp.875.000,- + Deseo 50 ml Rp.50.000,- = Rp.925.000,(sembilan ratus dua puluh lima ribu rupiah);

ep

Rp.825.000,- + Deseo 50 ml Rp.50.000,- = Rp.875.000,- (delapan ratus

ub

lik

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 14

es

In do ne si

Bahwa program September 2009 (Additional) - JLO & MJ juga dilaksanakan di

ep

ub lik

terletak di Grand Indonesia, upah terakhirnya setiap bulan adalah sebesar

ng

Penggugat Konvensi tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard) juga harus

In do ne si a

Kasasi dalam perkara a quo adalah sah dan tidak cacat hukum, maka putusan

ep u

hk am

15 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

seharga Rp.875.000,- + Deseo 50 ml Rp.50.000,- = Rp.925.000,(sembilan ratus dua puluh lima ribu rupiah); 9

Bahwa sesuai catatan pada form realisasi penjualan yang dilaporkan oleh Termohon P-9A, P-9B, dan P-11);

ah

gu

Kasasi, seharusnya parfum JLO Deseo EDT 50 ml hanya sisa 2 botol (vide bukti

10 Bahwa pada tanggal 8 Oktober 2009 di counter Termohon Kasasi dilakukan stock

opname oleh dua orang staf akunting dari Pemohon Kasasi yang masing-masing bernama Miranti Yokhebed Lioe dan Yosita. Dalam persidangan perkara ini dua staf tersebut diajukan pula sebagai saksi;

ng

(vide bukti P-9A dan P-9B);

11 Bahwa dalam kesaksiannya saksi Miranti dan saksi Yosita menerangkan bahwa saat melakukan stock opname kedua saksi menemukan 3 botol parfum JLO Deseo EDT 50 ml di counter Termohon Kasasi tepatnya di tumpukan barang-barang yang tidak terpakai lagi dan tidak berada di lemari tempat dimana seharusnya parfum tersebut 12 Bahwa dengan ditemukannya 3 botol parfum JLO Deseo 50 ml tersebut, maka faktanya total parfum JLO Deseo 50 ml yang masih sisa di counter Termohon Kasasi berjumlah 5 botol, berbeda dengan laporan penjualan pada form realisasi penjualan yang Termohon Kasasi laporkan yaitu sisa 2 botol parfum; disimpan (vide bukti P-3 dan P-5);

am

ah k

ep

ah

A gu ng

13 Bahwa saksi Miranti dan saksi Yosita juga menerangkan hal sama tentang laporan form realisasi penjualan oleh Termohon Kasasi yang dibuat tidak sesuai faktanya; 14 Bahwa saksi Miranti dan saksi Yosita menerangkan bahwa saat ditemukan masih ada

5 botol parfum JLO Deseo 50 ml di counter Termohon Kasasi dimana 3 botol tampak ketakutan dan secara spontan berusaha menyogok saksi Miranti dengan cara

diantaranya sengaja disembunyikan Termohon Kasasi, saat itu Termohon Kasasi mengiming-imingi 1 (satu) botol parfum JLO Deseo 50 ml yang akan diberikan oleh

melaporkan temuan 3 botol parfum JLO Deseo 50 ml yang disimpan Termohon Kasasi, namun ditolak oleh saksi Miranti (vide bukti P-4, P-5 dan P-6); 15 Bahwa menurut pengakuan Termohon Kasasi, 3 botol parfum JLO Deseo EDT 50 ml yang disembunyikan tersebut merupakan milik Termohon Kasasi, 2 (dua) botol lainnya dibeli sendiri oleh Termohon Kasasi; diperoleh dari pemberian customer yang membeli secara paket dan 1 (satu) botol 16 Bahwa pengakuan Termohon Kasasi atas kepemilikan 3 (tiga) botol parfum JLO Deseo 50 ml tersebut justru menjadi bukti adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Termohon Kasasi, karena faktanya pengakuan Termohon Kasasi dan form realisasi

ka

ah

ep

ub

lik

Termohon Kasasi kepada saksi Miranti dengan permintaan agar saksi Miranti tidak

ng

penjualan yang dibuat oleh Termohon Kasasi nyata-nyata tidak sesuai dengan bukti
Hal. 15 dari 29 hal. Put. No. 912 K/Pdt.Sus/2010

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 15

es

In do ne si

ub lik

In do ne si a

Tanggal 26 September 2009, berupa Davidoff Cool Water Women 100 ml

ep u

hk am

16 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

September 2009 (vide bukti P-9A,

P-9B, P-10A, P-10B, dan P-10C);

17 Bahwa bukti struk-struk pembelian bulan September 2009 menunjukkan parfum Termohon Kasasi menjualnya jauh lebih murah dari harga yang seharusnya.

ah

gu

Berdasarkan struk-struk pembelian tanggal 15, 16, 21 dan 26 September 2009

terbukti Termohon Kasasi menjual secara satuan parfum JLO Deseo 50 ml dengan harga Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah), padahal harga satuan yang seharusnya

adalah Rp.710.000,- (tujuh ratus sepuluh ribu rupiah);

18 Bahwa mengenai harga satuan parfum JLO Deseo 50 ml sebesar Rp.710.000,- (tujuh dan saksi Romzi Siregar (vide bukti P-1A dan

menambahkan bahwa penjualan JLO Deseo EDT 50 ml di Seibu Grand Indonesia hanya untuk penjualan paket, tidak bisa dijual satuan; 19 Bahwa mengenai struk-struk pembelian tanggal 15, 16, 21 dan 26 September 2009, masing-masing parfum dilakukan secara satuan dan bukan dengan sistem paket. Transaksi parfum Davidoff pada struk-struk tersebut menunjukkan pembayaran dilakukan dengan menggunakan kartu kredit, sedangkan transaksi JLO Deseo 50 ml dibayar secara cash (vide bukti P-10A, P-10B dan P-10C);

am

ah k

ep

saksi Yosita menegaskan bahwa struk-struk tersebut jelas menunjukkan pembelian

ah

A gu ng

20 Bahwa keterangan saksi Romzi Siregar yang menyatakan parfum JLO Deseo EDT

50 ml tidak memiliki barcode sehingga tidak dapat dijual secara satuan di Seibu adalah kesaksian yang diragukan kebenarannya dan patut untuk diabaikan, hal ini karena berdasarkan struk-struk pembelian tanggal 16, 21 dan 26 September 2009

faktanya Termohon Kasasi dapat menjual JLO Deseo 50 ml di Seibu secara satuan

meskipun dengan harga yang tidak wajar (vide bukti P-10A, P-10B dan P-10C);

21 Bahwa seluruh saksi dalam persidangan perkara a quo menerangkan bahwa apabila Deseo 50 ml, maka struk pembeliannya hanya ada satu, dimana harga yang tertera pada struk adalah total harga paket, yaitu Rp.925.000,-. Sedangkan penjualan parfum Davidoff 100 ml dan JLO Deseo 50 ml pada tanggal 15, 16, 21 dan 26 September 2009 masing-masing memiliki print out struk sendiri-sendiri, satu struk untuk satu barang/ parfum;

ka

22 Bahwa tindakan Termohon Kasasi menjual 3 botol parfum JLO Deseo EDT 50 ml secara satuan dengan harga paket yang jauh lebih murah dari harga satuan yang seharusnya, demi keuntungan dan kepentingan pribadi Termohon Kasasi, baik untuk dimiliki sendiri maupun untuk dijual lagi dengan harga yang jauh lebih tinggi;

ah

ep

ub

lik

parfum Davidoff 100 ml dijual secara paket bersama-sama dengan parfum JLO

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 16

es

In do ne si

ub lik

ratus sepuluh ribu rupiah) juga diterangkan sama oleh saksi Miranti, saksi Yosita, P-1B). Saksi Romzi Siregar

ng

JLO Deseo EDT 50 ml terjual secara satuan dan tidak dengan sistem paket, terlebih

In do ne si a

struk-struk pembeliannya, yaitu struk pembelian tanggal 15, 16, 21 dan 26

ep u

hk am

17 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

satuan dengan harga yang jauh lebih murah dari harga seharusnya, maka Pemohon Kasasi mengalami kerugian Rp.660.000,- (enam ratus enam puluh ribu rupiah) 24 Bahwa berdasarkan bukti struk-struk pembelian parfum JLO Deseo 50 ml, ada 3

ah

gu

(tiga) lembar struk pembelian yang menunjukkan JLO Deseo 50 ml dijual oleh

Termohon dengan harga Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah), masing-masing yaitu struk pembelian tgl. 16, 21 dan 26 September 2009. Dengan demikian kerugian nyata yang dialami Pemohon Kasasi adalah Rp.660.000,- x 3 parfum JLO Deseo 50 ml = Rp.1.980.000,- (satu juta sembilan ratus delapan puluh ribu rupiah);

bulan September 2009 yang asli, tepatnya transaksi tanggal 16 September 2009 yang digabung ke dalam transaksi tanggal 15 September 2009 sehingga menjadi berbeda dengan tembusannya, padahal tembusan form realisasi penjualan seharusnya sama persis dengan aslinya (vide bukti P-9A dan P-9B); 26 Bahwa tindakan Termohon Kasasi melakukan penjualan parfum JLO Deseo EDT 50 ml yang tidak sesuai dengan prosedur penjualan program paket September 2009 (Additional) JLO - MJ mengakibatkan para customer di Counter Seibu tidak mengetahui adanya program September 2009 tersebut sehingga mengakibatkan program paket September 2009 (Additional) MJ - JLO tidak terlaksana dengan baik

am

ah k

ep

ah

A gu ng

di counter Termohon Kasasi dan secara umum tujuan diadakannya program September 2009 (Additional) JLO - MJ di Seibu Grand Indonesia menjadi gagal;

27 Bahwa sebagai karyawan yang bertugas memasarkan produk serta memperkenalkan

program-program penjualan, Termohon Kasasi tidak berhak bahkan tidak diperbolehkan memiliki produk yang seharusnya untuk dijual dan dipergunakan oleh customer. Tindakan Termohon Kasasi yang memiliki 3 botol parfum JLO Deseo 50 keuntungan pribadi Termohon Kasasi. Perbuatan tersebut telah merugikan Pemohon Kasasi Rp.660.000,- (enam ratus enam puluh ribu rupiah) perbotol JLO Deseo 50 ml dan merupakan pelanggaran terhadap Pasal 56 ayat (2) Peraturan Perusahaan PT. Luxasia Indonesia periode 2008-2010;

ml bagaimanapun caranya tidak dapat dibenarkan, terlebih untuk kepentingan/

28 Bahwa Termohon Kasasi telah secara sengaja memberikan laporan tertulis yang penjualan, Termohon Kasasi juga sengaja memberikan keterangan tidak benar kepada 2 (dua) orang staf akunting Pemohon Kasasi yang melakukan stock opname tentang pelaksanaan program paket September 2009 (Additional) MJ - JLO di counter Termohon Kasasi. Perbuatan Termohon Kasasi tersebut melanggar Peraturan

ka

ah

ep

tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya pada form realisasi

ub

lik

ng

Perusahaan PT. Luxasia Indonesia Pasal 56 ayat (6);


Hal. 17 dari 29 hal. Put. No. 912 K/Pdt.Sus/2010

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 17

es

In do ne si

ub lik

25 Bahwa Termohon Kasasi telah sengaja merubah catatan form realisasi penjualan

ng

perbotol parfum JLO Deseo 50 ml;

In do ne si a

23 Bahwa oleh karena Termohon Kasasi menjual 3 parfum JLO Deseo 50 ml secara

ep u

hk am

18 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

memberi sebotol parfum JLO Deseo 50 ml saat melakukan stock opname di counter Termohon Kasasi dengan maksud supaya saksi Miranti tidak melaporkan temuannya Perusahaan PT. Luxasia Indonesia Pasal 56 ayat (10);

ah

gu

30 Bahwa perbuatan-perbuatan Termohon Kasasi seperti terurai di atas merupakan

bentuk pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi pemutusan hubungan kerja sebagaimana ketentuan Pasal 56 ayat (2), (6) dan (10) Peraturan Perusahaan Luxasia Indonesia periode 2008-2010, yang menentukan sebagai berikut : Bahwa Pasal 56 ayat (2) : Pasal 56 ayat (6) : perusahaan; Pasal 56 ayat (10) :

"memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan

am

ah k

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan"; 31 Bahwa perbuatan-perbuatan Termohon Kasasi dimaksud juga melanggar aturanaturan yang ditetapkan bagi karyawan floor Seibu, sanksinya dikenakan roll out (vide bukti P-13), sebagai berikut :

ep

"Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang

ah

A gu ng

Pelanggaran yang dikenakan sanksi Roll Out : Angka 7 :

"Mengambil (memiliki) dan menyalahgunakan hadiah yang seharusnya menjadi hak 'customer' pada 'event-event' tertentu yang merugikan perusahaan"; Angka 8 :

"Menyalahgunakan kepercayaan atau jabatan yang dapat merusak citra perusahaan atau merugikan perusahaan secara finansial untuk kepentingan pribadi";

"Melakukan transaksi penjualan barang tanpa melalui prosedur yang berlaku untuk kepentingan pribadi"; Angka 14 : perusahaan"; Angka 20 :

"Memberikan keterangan atau dokumen palsu atau dipalsukan sehingga merugikan

ka

ah

"Membujuk atasan, rekan kerja atau bawahan untuk melakukan sesuatu perbuatan yang merugikan perusahaan atau bertentangan dengan hukum atau kesusilaan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku";

ep

ub

lik

Angka 10 :

ng

Angka 22 :

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 18

es

In do ne si

ub lik

"mengambil produk/ tester/ hadiah yang bukan haknya untuk kepentingan pribadi;

ng

kepada manajemen, adalah perbuatan yang dilarang dan melanggar Peraturan

In do ne si a

29 Bahwa perbuatan Termohon Kasasi mengiming-imingi saksi Miranti dengan cara

ep u

hk am

19 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

merugikan perusahaan atau pihak ketiga"; Angka 23 :

bawahan atau pengunjung";

ah

gu

Angka 31 :

"Meminta/ menerima pemberian sesuatu pemberian dari pengunjung/ supplier atau orang luar dengan alasan yang tidak dapat diterima atau tanpa ijin atasan yang berwenang";

32 Bahwa perlu Pemohon Kasasi tambahkan, Termohon Kasasi secara terang-terangan pengakuan tersebut disampaikan Termohon Kasasi sendiri kepada HR Manager Pemohon Kasasi melalui telepone tanggal 16 November 2009, serta diakui pula dalam Jawabannya tanggal 4 Maret 2010;

am

33 Bahwa oleh karena Termohon Kasasi telah melakukan perbuatan-perbuatan yang Perusahaan PT. Luxasia Indonesia periode 2008-2010 serta melanggar aturan-aturan yang ditetapkan bagi karyawan floor Seibu, maka cukup alasan secara hukum apabila Termohon Kasasi diputus hubungan kerjanya tanpa uang pesangon, tanpa uang penghargaan masa kerja, dan tanpa uang penggantian hak;

ah k

ep

jelas-jelas melanggar ketentuan Pasal 56 ayat (2), ayat (6) dan ayat (10) Peraturan

ah

A gu ng

34 Bahwa oleh karena hubungan kerja antara Pemohon Kasasi dengan Termohon Manager yang menyatakan telah bekerja di tempat lain yaitu di Sinarmas Group,

Kasasi telah putus dan atas pertimbangan pengakuan Termohon Kasasi kepada HR

maka Pemohon Kasasi tidak memiliki kewajiban membayar gaji dan hak-hak

lainnya kepada Termohon Kasasi, sehingga cukup alasan apabila pembayaran gaji dan hak-hak lainnya yang biasa diterima Termohon Kasasi untuk dihentikan terhitung sejak pemutusan kerja ditetapkan;

DALAM EKSEPSI : Hukum Tergugat : 1

Tentang Legal Standing Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) sebagai Kuasa Bahwa putusan Judex Facti Dalam Rekonvensi bagian Dalam Eksepsi yang tidak Pemohon Kasasi karena menganggap telah terlebih dulu menerima eksepsi Tergugat Konpensi sekarang Termohon Kasasi merupakan putusan yang salah dan keliru; 2 Bahwa kuasa hukum Termohon Kasasi senyatanya TIDAK SAH bertindak sebagai kuasa hukum dari Sdri. Dewi Novianti selaku Tergugat Konpensi/ Penggugat

ka

ah

ep

memeriksa dan tidak mempertimbangkan eksepsi Tergugat Rekonpensi sekarang

ub

lik

DALAM REKONVENSI :

ng

Hal. 19 dari 29 hal. Put. No. 912 K/Pdt.Sus/2010

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 19

es

In do ne si

ub lik

telah mengakui saat ini telah bekerja di perusahaan lain yaitu di Sinarmas Group,

ng

"Bersikap tidak sopan, tidak jujur atau tidak layak baik terhadap atasan, rekan kerja,

In do ne si a

"Melaksanakan tugas pekerjaannya dengan tidak sesuai prosedur sehingga

ep u

hk am

20 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat; 3

Bahwa pada surat kuasa Tergugat Konpensi/ Penggugat Rekonpensi, pemberi kuasa Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) yang diwakili oleh Timbul Siregar dan Saepul

ah

gu

Tavip, tanpa melalui organisasi atau serikat pekerja/ buruh di PT. Luxasia Indonesia;

Bahwa OPSI bukan merupakan organisasi atau serikat pekerja/ buruh yang berada di dalam perusahaan Pemohon Kasasi, sedangkan Sdri. Dewi Novianti selaku prinsipal Termohon Kasasi bukan anggota dari OPSI;

Bahwa ketentuan pada Pasal 87 UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian buruh dan organisasi pengusaha dapat bertindak sebagai kuasa hukum untuk beracara di Pengadilan Hubungan Industrial UNTUK MEWAKILI ANGGOTANYA";

am

Bahwa in casu, oleh karena Sdri. Dewi Novianti bukan anggota dari OPSI dan OPSI berdasarkan ketentuan Pasal 87 Undang-undang No.2 Tahun 2004 OPSI tidak berhak bertindak selaku kuasa hukum untuk dan atas nama Tergugat Konpensi/ Penggugat Rekonpensi sekarang Termohon Kasasi;

ah k

ep

bukan organisasi atau serikat pekerja/ buruh di PT. Luxasia Indonesia, maka

Bahwa pada sidang tanggal 18 Februari 2010 dilakukan pemeriksaan identitas terhadap Penggugat Rekonpensi, baik identitas OPSI selaku pihak yang mengaku sebagai kuasa hukum Penggugat Rekonpensi maupun identitas prinsipalnya. Penggugat Rekonpensi menunjukkan foto copi kartu anggota Serikat Pekerja

Luxasia Indonesia (SPLI) atas nama Dewi Novianti, bukan tanda anggota OPSI. Dalam pemeriksaan identitas tersebut Penggugat Rekonpensi tidak dapat menunjukkan dokumen asli yang membuktikan bahwa OPSI merupakan organisasi

yang sah menurut hukum guna bertindak selaku kuasa hukum Tergugat Konpensi/

ah

Bahwa dokumen-dokumen asli yang tidak dapat ditunjukkan oleh Tergugat Konpensi/ Penggugat Rekonpensi sekarang Termohon Kasasi, yaitu : Bukti kartu anggota sah Tergugat Konpensi/ Penggugat Rekonpensi (prinsipal) pada SPLI, yang ditunjukkan dalam sidang hanya berupa Bukti anggaran dasar/ anggaran rumah tangga SPLI; dan fotokopi;

ka

ah

ng

Luxasia Indonesia;

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 20

es

membuktikan keabsahan SPLI sebagai organisasi serikat pekerja di PT.

Bukti pendaftaran/ pencatatan SPLI pada instansi berwenang guna

ep

ub

lik

Penggugat Rekonpensi pada perkara a quo;

In do ne si

A gu ng

ub lik

Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) menyebutkan : "Serikat Pekerja/ serikat

ng

yaitu Sdri. Dewi Novianti memberikan kuasa secara langsung kepada Organisasi

In do ne si a

Rekonpensi sekarang Termohon Kasasi untuk beracara di Pengadilan Hubungan

ep u

hk am

21 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

OPSI dalam perkara a quo dan bukti-bukti kebsahan SPLI tersebut mutlak harus ada serta harus ditunjukkan di muka sidang. Oleh karena Tergugat Konpensi/ Penggugat selaku organisasi serikat pekerja di perusahaan Pemohon Kasasi dan legal standing

ah

gu

OPSI selaku kuasa hukum Tergugat Konpensi/ Penggugat Rekonpensi dalam perkara segala tindakan hukumnya di persidangan haruslah dinyatakan TIDAK SAH dan

ini adalah TIDAK SAH sehingga demi hukum harus ditolak. Begitu pula dengan

CACAT HUKUM;

10 Bahwa apabila yang dijadikan alasan OPSI untuk mewakili Sdri. Dewi Novianti Sdri. Dewi Novianti, maka hal itu tidak dapat dibenarkan karena SPLI sendiri tidak memiliki legalitas hukum sebagai serikat pekerja di perusahaan Pemohon Kasasi; 11 Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, cukup alasan secara hukum apabila Judex Juris menerima eksepsi Pemohon Kasasi dahulu Penggugat Konpensi/ Tergugat Dewi Novianti dalam perkara a quo adalah tidak sah sehingga OPSI tidak berwenang mewakili Dewi Novianti selaku Tergugat Konpensi/ Penggugat Rekonpensi dalam perkara No.26/PHI.G/ 2010/PNJKT.PST., dan segala tindakan hukumnya dalam perkara a quo tidak sah dan cacat hukum; Rekonpensi dan selanjutnya menyatakan surat kuasa OPSI untuk bertindak mewakili

am

ah k

ep

ah

A gu ng

DALAM POKOK PERKARA : 1

Bahwa putusan Judex Facti Dalam Rekonvensi bagian Dalam Pokok Perkara yang tidak memeriksa dan tidak mempertimbangkan substansi pokok perkara Tergugat Rekonpensi sekarang Pemohon Kasasi karena menganggap telah terlebih dulu menerima eksepsi Tergugat Konpensi sekarang Termohon Kasasi merupakan suatu kesalahan; Bahwa tidak benar dan tidak terbukti dalil Penggugat Rekonpensi sekarang

dilakukan Tergugat Rekonpensi terhadap Penggugat Rekonpensi adalah pemutusan hubungan kerja sepihak; 3 Bahwa tidak benar dan tidak terbukti pula dalil Penggugat Rekonpensi yang menyatakan tindakan PHK tersebut tidak memenuhi syarat materiil maupun formal No.012/PUU-I/2003 tentang uji materi terhadap UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 dan tidak melalui prosedur/ mekanisme sebagaimana di atur pada Pasal 161 ayat (1) dan Pasal 151 ayat (3) UU Ketenagakerjaan, sehingga menurut Penggugat Rekonpensi berdasarkan Pasal 155 ayat (1) PHK tersebut batal demi hukum; dan lemah secara hukum karena mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi

ka

ah

ep

ub

lik

Termohon Kasasi yang intinya menyatakan obyek pemutusan hubungan kerja yang

ng

Hal. 21 dari 29 hal. Put. No. 912 K/Pdt.Sus/2010

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 21

es

In do ne si

ub lik

adalah karena SPLI "Join to OPSI", sebagaimana tertulis dalam kartu tanda anggota

ng

Rekonpensi tidak mampu membuktikannya, maka patut diragukan keberadaan SPLI

In do ne si a

Bahwa bukti-bukti keabsahan SPLI memiliki causalitas terhadap legal standing

ep u

hk am

22 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

dengan ketentuan pada Pasal 56 ayat (2), (6) dan (10) Peraturan Perusahaan PT. Luxasia Indonesia periode 2008-2010. Peraturan Perusahaan PT. Luxasia Indonesia

Rekonpensi sekarang Pemohon Kasasi dengan tetap mengacu pada peraturan

ah

gu

perundangan di bidang ketenagakerjaan, sehingga mengikat seluruh karyawan perusahaan untuk wajib mematuhinya;

Bahwa selain telah sesuai dengan Pasal 56 ayat (2), (6) dan (10) PP Luxasia

Indonesia periode 2008-2010, pemutusan hubungan kerja terhadap Penggugat Rekonpensi juga berpedoman pada aturan-aturan yang ditetapkan bagi karyawan

pertimbangan pengakuan Penggugat Rekonpensi kepada HR Manager tentang status Penggugat Rekonpensi yang telah bekerja di perusahaan lain yaitu di Sinarmas Group, sehingga Penggugat Rekonpensi tidak mungkin lagi dapat dipekerjakan oleh Tergugat Rekonpensi; 6 Bahwa tidak benar, tidak terbukti dan harus diabaikan dalil Penggugat Rekonpensi tentang target incaran dan perlakuan diskriminatif oleh Tergugat Rekonpensi terhadap Penggugat Rekonpensi, dalil Penggugat Rekonpensi tersebut tanpa dasar dan tidak dapat dibuktikan; 7

am

ah k

ep
sebagai

Bahwa tidak benar dan tidak dapat dibuktikan seluruh asumsi Penggugat Rekonpensi

A gu ng

tentang pemeriksaan stock opname. Berdasarkan fakta hukum terbukti ditemukan di

counter Penggugat Rekonpensi parfum JLO Deseo EDT 50 ML sebanyak 5 buah, sedangkan laporan sisa stock yang disampaikan Penggugat Rekonpensi hanya sebanyak 2 buah saja. Hal tersebut menjadi bukti petunjuk Penggugat Rekonpensi Rekonpensi

telah melakukan pelanggaran menjual barang dengan cara yang tidak sesuai dengan perintah Tergugat

upaya menguntungkan diri Penggugat

Rekonpensi sendiri, sehingga sangat tidak beralasan secara hukum dan cenderung opname tersebut sebagai suatu yang janggal dan diskriminatif;

ah

Bahwa terbukti penawaran kompensasi pemutusan hubungan kerja oleh Tergugat Rekonpensi dalam upaya mediasi di Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kodya Jakarta Selatan semata-mata adalah untuk mengupayakan perdamaian menolak tegas penawaran Tergugat Rekonpensi pada saat perundingan mediasi, maka penawaran tersebut sudah tidak berlaku lagi sidang perkara a quo; sebagaimana diminta mediator, namun oleh karena Penggugat Rekonpensi telah

ka

ah

Bahwa mediator Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotamadya Jakarta Selatan telah menerbitkan Anjuran atas perselisihan hubungan industrial antara

ep

ub

lik

mengada-ada apabila Penggugat Rekonpensi mendalilkan bahwa pemeriksaan stock

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 22

es

In do ne si

ub lik

floor Seibu mengenai pelanggaran yang dikenakan sanksi Roll Out serta atas

ng

tersebut merupakan aturan hukum yang sah berlaku di perusahaan Tergugat

In do ne si a

Bahwa pemutusan hubungan kerja terhadap Penggugat Rekonpensi telah sesuai

ep u

hk am

23 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

tegas telah menyatakan menolak seluruh Anjuran;

10 Bahwa terbukti tidak benar dan harus ditolak, permintaan Penggugat Rekonpensi

sebesar 2 kali Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja dan uang

ah

gu

penggantian hak sejumlah total Rp.33.233.850,-, serta hak cuti yang belum diambil dan upah proses yang masing-masing sebesar Rp.3.528.720,- dan Rp.10.647.000,-, sehingga jumlah keseluruhan adalah sebesar Rp.47.409.570,-. Tuntutan tersebut mumpung untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya;

sangat mengada-ada, tidak berdasar dan hanya upaya memanfaatkan atau aji

terhadap Penggugat Rekonpensi seorang saja. Dengan demikian tidak jelas dasar hukum yang digunakan oleh Penggugat Rekonpensi untuk menuntut hak sebesar total Rp.47.409.750,-. Apalagi pasal mana dari peraturan mana yang menjadi acuan tuntutan pesangon, hak cuti dan upah proses sebesar Rp.47.409.750,-, sama sekali 12 Bahwa terbukti pelanggaran terhadap Pasal 56 ayat (2), (6) dan (10) Peraturan Perusahaan PT. Luxasia Indonesia periode 2008-2010 berikut juga pelanggaran terhadap aturan-aturan yang ditetapkan bagi karyawan floor Seibu yang dilakukan tidak diuraikan dengan jelas oleh Penggugat Rekonpensi;

am

ah k

ep

oleh Penggugat Rekonpensi merupakan bentuk pelanggaran yang harus diberikan

A gu ng

dengan sanksi tegas demi menjaga dan menanamkan kedisiplinan bagi seluruh karyawan di perusahaan Tergugat besar;

Rekonpensi, hal ini mengingat bentuk

pelanggaran semacam itu sangat berpotensi merugikan perusahaan dalam jumlah

13 Bahwa terbukti oleh karena pelanggaran terhadap Pasal 56 ayat (2), (6) dan (10) pelanggaran yang harus diberikan sanksi tegas, maka sudah semestinya sanksi

Peraturan Perusahaan PT. Luxasia Indonesia periode 2008-2010 termasuk

ah

diberikan uang pesangon, tanpa uang penghargaan masa kerja, dan tanpa uang penggantian hak; 14 Bahwa sanksi tegas berupa pemutusan hubungan kerja sebagai akibat pelanggaran terhadap Pasal 56 Peraturan Perusahaan PT. Luxasia Indonesia juga pernah terjadi Susianti. Berbeda dengan Penggugat Rekonpensi, Sdri. Ratih dan Sdri. Susianti saat itu menyadari kesalahannya sehingga menerima sanksi pemutusan hubungan kerja dengan baik dan lapang dada, termasuk menerima uang kompensasi PHK yang diberikan oleh Tergugat Rekonpensi; sebelumnya terhadap karyawan Tergugat Rekonpensi atas nama Sdri. Ratih dan Sdri.

ka

ah

ep

ub

lik

pemutusan hubungan kerja terhadap Penggugat Rekonpensi dilakukan tanpa

ng

Hal. 23 dari 29 hal. Put. No. 912 K/Pdt.Sus/2010

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 23

es

In do ne si

ub lik

11 Bahwa terbukti Tergugat Rekonpensi tidak sedang melakukan efisiensi, apalagi

ng

yang menuntut kompensasi PHK karena alasan efisiensi berupa uang pesangon

In do ne si a

Tergugat Rekonpensi dengan Penggugat Rekonpensi. Tergugat Rekonpensi secara

ep u

hk am

24 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

substansi

pokok

perkara

mengakibatkan

diabaikannya

berdasarkan fakta-fakta hukum sebagaimana telah Pemohon Kasasi uraikan dalam

16 Bahwa oleh karena itu, Pemohon Kasasi mohon agar Judex Juris menolak seluruh

ah

gu

gugatan rekonpensi Penggugat Rekonpensi sekarang Termohon Kasasi, untuk selanjutnya membatalkan putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan

Negeri Jakarta Pusat No.26/PHI.G/2010/PHI. JKT.PST., tanggal 11 Mei 2010 dan Kasasi yang tertuang dalam Memori Kasasi ini;

kemudian mengadili sendiri dan mengabulkan seluruh permohonan kasasi Pemohon

ng

Memori Kasasi ini;

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat : 1 Bahwa alasan-alasan keberatan dari Pemohon Kasasi dapat dibenarkan, karena Judex Facti telah salah dan keliru dalam memberi pertimbangan dan penerapan 2 Bahwa surat kuasa khusus yang diberikan dari Pemohon Kasasi in casu PT.LUXASIA INDONESIA kepada kuasa hukumnya adalah sah dan telah memenuhi syarat-syarat sahnya surat kuasa sebagaimana telah diatur dalam SEMA No.6 Tahun 1994 jo. Pasal 118 dan Pasal 123 HIR; hukumnya;

am

ah k

ep

ah

A gu ng

Bahwa surat kuasa Termohon Kasasi dahulu Penggugat Rekonvensi dapat

dinyatakan tidak sah karena tidak memenuhi legal standing keanggotaan dan keberadaan organisasi serikat pekerja/ serikat buruh pada perusahaan, sehingga

tidak memenuhi ketentuan dalam Pasal 87 Undang-Undang No.2 Tahun 2004 beserta penjelasannya jo. Pasal 1 ayat (1, 2 dan 3) Undang-Undang No. 21 Tahun Rekonvensi dinyatakan tidak dapat diterima;

2000 tentang Serikat Pekerja/ Serikat Buruh, oleh karena itu gugatan Penggugat Bahwa Termohon Kasasi sebagai parfume consultant telah terbukti melakukan kesalahan berat dengan telah melakukan pemalsuan data transaksi penjualan paket parfume Davidoff dan JLO sehingga perusahaan telah dirugikan

Rp.660.000,- x 5 (lima) botol JLO Denso = Rp.3.300.000,- karena 5 (lima) botol tersebut diambil oleh Termohon Kasasi, sehingga perbuatan Termohon Kasasi kesalahan tersebut tidak dibantah oleh Termohon Kasasi; 5 Bahwa oleh karena Termohon Kasasi telah melakukan kesalahan berat dengan melanggar PP Pasal 56 ayat (3, 6 dan 10) maka dapat diputus hubungan kerjanya terhitung mulai tanggal 31 Oktober 2009 tanpa uang pesangon, uang telah melanggar Peraturan Perusahaan (PP) Pasal 56 ayat (3, 6 dan 10) dan

ka

ah

ep

ub

lik

ng

penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak;

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 24

es

In do ne si

ub lik

In do ne si a
kebenaran materiil

15 Bahwa putusan Judex Facti yang tidak memeriksa dan tidak mempertimbangkan

ep u

hk am

25 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

Mahkamah Agung terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT. LUXASIA INDONESIA, dan membatalkan putusan Pengadilan

PN.JKT.PST., tanggal 11 Mei 2010 serta Mahkamah Agung mengadili sendiri perkara

ah

gu

ini dengan amar putusan sebagaimana yang akan disebutkan di bawah ini;

Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini di bawah

Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah), maka biaya perkara dalam perkara ini

dibebankan kepada Negara;

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No.13 Tahun 2003, Undang-

14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan Undang-Undang No.3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang No.14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, serta peraturan perundangundangan lain yang bersangkutan; MENGADILI :

am

ah k

Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT. LUXASIA INDONESIA, tersebut;

ep

Membatalkan putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri

A gu ng

Jakarta Pusat No. : 26/PHI.G/2010/PN.JKT.PST., tanggal 11 Mei 2010; MENGADILI SENDIRI :

DALAM KONVENSI :

Menyatakan putus hubungan kerja antara Pemohon Kasasi dengan Termohon

Kasasi terhitung mulai tanggal 31 Oktober 2009 karena melakukan kesalahan penggantian hak;

berat dan tanpa uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang

ah

DALAM REKONVENSI : DALAM KONVENSI dan REKONVENSI :

Menyatakan gugatan Penggugat Rekonpensi tidak dapat diterima; Membebankan biaya perkara kepada negara;

ka

ah

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, DWI

hari Jumat tanggal 30 Desember 2011 oleh H. DJAFNI DJAMAL, SH., MH., Hakim TJAHYO S., SH.,MH., dan H.BUYUNG MARIZAL,SH.,MH., Hakim-Hakim Ad. Hoc.

ep

ub

lik

ng

Hal. 25 dari 29 hal. Put. No. 912 K/Pdt.Sus/2010

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 25

es

In do ne si

ub lik

Undang No. 2 Tahun 2004, Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, Undang-Undang No.

ng

Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. : 26/PHI.G/2010/

In do ne si a

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, menurut pendapat

ep u

hk am

26 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga

oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu

gu

oleh FLORENSANI KENDENAN, SH., MH., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri

oleh para pihak. Hakim-Hakim Anggota : ttd./

Ketua:

TTD/DWI TJAHYO S.,SH.,MH. TTD/H.BUYUNG MARIZAL,SH.,MH. ttd./

TTD/H.DJAFNI DJAMAL,SH.,MH.

ah

Panitera Pengganti : FLORENSANI KENDENAN,

am

TTD/FLORENSANI KENDENAN,SH.,MH. ttd./

ah k

ep
SH., MH.

Untuk Salinan a.n. Panitera

MAHKAMAH AGUNG R.I.

Panitera Muda Perdata Khusus

ah

MAHKAMAH AGUNG R.I. a.n. Panitera Panitera Muda Perdata Khusus

ka

ah

ep

ub

Untuk Salinan

lik ik In d on
Halaman 26

RAHMI MULYATI, S.H., M.H. NIP.040 049 629.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

gu

ng

RAHMI MULYATI, S.H., M.H. NIP.040 049 629.

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

In do ne si a

PHI pada Mahkamah Agung sebagai Hakim-Hakim Anggota, dan diucapkan dalam

ng

ep u

hk am

27 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b A gu ng R R ah A gu ng ep ub lik ng
Hal. 27 dari 29 hal. Put. No. 912 K/Pdt.Sus/2010

ah

ah k

am

ah

ka

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 27

es

In do ne si

ub lik

In do ne si a

You might also like