Professional Documents
Culture Documents
ep u
ini memberi
ng
gu
memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah PT. LUXASIA INDONESIA, berkedudukan di CIMB Niaga Plaza dalam hal kuasa kepada 1.
Level 11, Suite 1101 Jalan Jendral Surdirman Kav. 25 Jakarta 12920,
ah
AZIMAH SULISTIO, SH., 4. PUTRI KURNIATI, SH., 5. TYAS W. NUGROHOYEKTI, SH., para Advokad, beralamat di Menara Kuningan, Lantai 3 Unit L-M, Jalan H.R. Rasuna Said Blok X-7, Kav.5 Kuningan Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 14 Pemohon Kasasi dahulu Penggugat;
am
ah k
ep
Juli 2010;
DEWI NOVIANTI, beralamat di Jalan Kampung Pisangan RT.05/ RW.007 No.18C Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan;
Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat sekarang Termohon Kasasi dahulu
sebagai Tergugat di muka persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Bahwa Penggugat adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan,
ah
Indonesia, yang anggaran dasarnya dimuat dalam akta Notaris Sri Intansih, SH, No.38 tertanggal 24 Maret 2006 dan dengan perubahan terakhir sebagaimana dimuat dalam Bahwa Tergugat adalah pegawai tetap Penggugat yang telah bekerja sejak tanggal 1 Juli 2002 dengan jabatan terakhir sebagai Parfume Consultant di PT. Luxasia Indonesia, ditempatkan di Counter Seibu Departement Store di Grand Indonesia, dan menerima upah terakhir bulan Oktober 2009 sebesar Rp.1.521.000,- gross (satu juta lima ratus dua puluh satu ribu rupiah);
Hal. 1 dari 5 hal. Put. No. K/Pdt/
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 1
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
Melawan
In do ne si a
PURBADI
P U T U S A N
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
2009 (Additional) - JLO & MJ yaitu, penjualan dengan sistem paket, apabila customer
membeli parfum Davidoff 100 ML mendapat kesempatan membeli parfum JLO Deseo Rp.710.000,-, Tergugat mendapat jatah 6 buah JLO Deseo EDT 50 ML yang dikirim
ah
gu
pada tanggal 9 September 2009. Customer diberikan penawaran paket yaitu apabila
membeli parfum Davidoff, maka konsumen dapat membeli parfum JLO Deseo dengan harga Rp.50.000,-. Namun apabila diperjualbelikan secara satuan/ masing-masing, maka
harga produk JLO Deseo EDT 50 ML tersebut adalah harga normal yakni Rp.710.000,Bahwa program serupa sudah sering diadakan oleh Penggugat dan sudah sering
ng
EDT 50 ML hanya seharga Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah) dari harga normal
dilakukan oleh Tergugat, seperti pada bulan Juli 2009 berlaku promo scheme Davidoff + Marc Jacobs yaitu, apabila customer membeli Davidoff Cool Water Man dapat membeli Davidoff Cool Water Woman EDT 100 ML seharga Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) dari harga normal Rp.799.000,-, sehingga program September 2009 (Additional) berupa Penggugat maupun dilakukan oleh Tergugat; penjualan paket JLO & MJ bukan lagi promo yang pertama kali diadakan oleh Bahwa pada tanggal 9 September 2009, Penggugat mengirim barang promo parfume JLO Deseo EDT 50ML sebanyak 6 buah dan diterima langsung oleh Tergugat;
am
ah k
ep
ah
A gu ng
Tergugat telah mencatat sebanyak 4 kali transaksi penjualan paket dalam form lembar Tanggal 15 September 2009 berupa Davidoff Cool Water Men 125 ML seharga lima ribu rupiah);
Tanggal 21 September 2009 berupa Davidoff Cool Water Men 125 ML seharga Rp.875.000,- + Deseo 50 ML Rp.50.000,- = Rp.925.000,- (sembilan ratus dua puluh lima ribu rupiah);
Tanggal 26 September 2009 berupa Davidoff Cool Water Women 100 ML seharga lima ribu rupiah);
ka
ah
Sehingga sesuai pencatatan penjualan pada lembar Realisasi Penjualan, maka sisa JLO Deseo EDT 50 ML pada akhir September 2009 seharusnya tinggal 2 buah saja di counter Pekerja dari 6 buah yang dikirim pada awal September 2009;
ep
ub
lik
rupiah);
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 2
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
oleh staf perusahaan yang bernama Sdri. Miranti dan Sdri. Yosita di counter Tergugat,
dan ditemukan 3 buah JLO Deseo EDT 50 ML di lemari counter parfum Burberry EDT 50 ML yang dipajang di counter Tergugat, sehingga keseluruhan produk JLO
ah
gu
seharusnya hanya tinggal 2 buah saja, Tergugat berupaya memberikan salah satu parfum JLO Deseo kepada Sdri. Miranti dengan permintaan agar hasil temuan tersebut tidak
dilaporkan ke manajemen. Pemberian tersebut tegas ditolak oleh Sdri. Miranti dan Bahwa berdasarkan pemeriksaan tanggal 8 Oktober 2009, terbukti Tergugat telah
bersikap tidak jujur dalam hal pencatatan jumlah transaksi dalam lembar Realisasi Penjualan. Tergugat mencatat terjadi 4 transaksi Program September 2009 (Additional) JLO & MJ selama bulan September 2009 sehingga sisa barang JLO Deseo EDT 50 ML buah JLO Deseo EDT 50 ML dengan kondisi 2 buah dipajang sedangkan 3 buah disembunyikan dalam almari counter parfum Burberry; Bahwa apabila benar-benar terjadi transaksi Program September 2009 tercatat tinggal 2 buah, tetapi faktanya secara fisik di counter Tergugat masih terdapat 5
am
ah k
ep
(Additional) (paket JLO & MJ) -quad non-, maka sisa produk JLO Deseo EDT 50 ML
ah
A gu ng
yang telah terjual adalah 2 (dua) buah saja BUKAN 5 (lima) buah. Artinya apabila
ternyata sisa produk JLO Deseo EDT 50 ML yang ada pada Tergugat adalah 5 (lima) tersebut kepada customer karena Tergugat sebenarnya tidak memberitahu customer
buah, maka dapat diduga Tergugat tidak menyerahkan produk JLO Deseo EDT 50 ML tentang program promo paket bulan September 2009 (Additional) berupa penjualan dan
penjualan, Tergugat mencatatkan seolah-olah telah terjadi transaksi penjualan paket transaksi penjualan parfume tersebut diperoleh fakta bahwa Tergugat sendirilah yang telah melakukan transaksi pembelian JLO Deseo EDT 50 ML seharga Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah) tersebut; Bahwa Tergugat berupaya mengelabui Pengugat dengan mengiming-imingi yang disimpannya. Sehingga makin memperkuat bukti bahwa Tergugat adalah pemilik 3 buah JLO Deseo EDT 50 ML yang tersembunyi karena berani serta tidak segan-segan memberikan produk tersebut kepada orang lain secara cuma-cuma dengan maksud sebagai imbalan tutup mulut supaya tidak dilaporkan kepada Penggugat;
ka
ah
ep
petugas yang memeriksa untuk tidak melaporkan hasil temuan JLO Deseo EDT 50 ML
ub
lik
perfume Davidoff dan JLO, padahal berdasarkan bukti-bukti yang berkaitan dengan
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 3
es
In do ne si
ub lik
ng
diantara tumpukan dus kosong parfum berbagai merek, ditambah 2 buah JLO Deseo
In do ne si a
Bahwa pada tanggal 8 Oktober 2009 dilakukan stock opname pemeriksaan fisik
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
terkait penjualan produk Davidoff pada tanggal-tanggal sesuai form realisasi penjualan
yang dibuat Tergugat. Ditemukan fakta bahwa ternyata Tergugat telah mengaburkan transaksi Davidoff di Seibu Grand Indonesia tanggal 15 September 2009 tersebut
ah
gu
(delapan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) dan struck tertanggal 16 September 2009
juga tercatat pembayaran Rp.50.000,-. Sementara dalam form realisasi penjualan yang dibuat oleh Tergugat, Tergugat mencatat bahwa transaksi Davidoff paket senilai
Rp.875.000,- + Rp.50.000,- terjadi pada tanggal 15 September 2009. Demikian pula September 2009;
Bahwa akibat Tergugat tidak memberikan keterangan yang benar kepada Penggugat, Penggugat jelas telah dirugikan sebesar Rp.660.000,- (enam ratus enam puluh ribu rupiah) untuk setiap parfum JLO Deseo EDT 50 ML karena penjualan produk bersamaan dalam satu transaksi (customer membeli parfum Davidoff maka customer dapat membeli parfum JLO Deseo EDT 50 ML dengan harga hanya Rp.50.000,-. Namun bila transaksi biasa atau dijual terpisah, maka produk JLO Deseo adalah sesuai harga normal yaitu Rp.710.000,-; yang tidak sesuai dengan ketentuan Program September, yakni dijual secara paket yaitu
am
ah k
ep
ah
A gu ng
telah diatur dalam Peraturan Perusahaan PT.Luxasia Indonesia periode 2008-2010 Pasal 56 ayat (2), (6) dan (10), dan atas pelanggaran tersebut, Tergugat dikenakan sanksi Pemutusan Hubungan Kerja terhitung sejak 12 Oktober 2009;
Bahwa Pasal 56 ayat (2), (6) dan (10) dalam Peraturan Perusahaan PT.Luxasia
(2). Mengambil produk/ tester/ hadiah yang bukan haknya untuk kepentingan (6). Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan (10). Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan; Bahwa perlu diketahui Tergugat secara terang-terangan telah mengakui saat ini telah bekerja di Perusahaan lain yaitu Sinarmas Group, pengakuan tersebut disampaikan
ka
ep
ub
lik
ah
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 4
es
In do ne si
yang
ub lik
transaksi tidak wajar yang terjadi pada tanggal 21 September 2009 dan tanggal 26
ng
makna Program September 2009 (Additional) - JLO & MJ. Sebagai contoh dalam struk
In do ne si a
Bahwa lebih lanjut Penggugat telah melakukan pemeriksaan struk kasir SEIBU
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
November 2009;
Bahwa berdasarkan uraian tersebut, Tergugat jelas-jelas telah melanggar Indonesia periode 2008-2010, dan sesuai dengan Peraturan Perusahaan Luxasia
ah
gu
Indonesia periode 2008-2010, sehingga cukup alasan secara hukum apabila sanksi atas tindakan Tergugat tersebut adalah Pemutusan Hubungan Kerja;
telah menempuh perundingan bipartite, dan upaya Mediasi melalui mediator Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotamadya Jakarta Selatan serta telah terbit Anjuran;
kesadarannya memberikan pencatatan hasil penjualan yang tidak sama dengan yang sebenarnya sehingga rasa kepercayaan Penggugat terhadap Tergugat telah hilang, Tergugat tidak dapat memegang teguh kepercayaan yang diberikan Penggugat; Bahwa sanksi yang dijatuhkan kepada Tergugat berupa pemutusan hubungan 2008-2010, Tergugat nyata-nyata telah melanggar Pasal 56 ayat (2), (6) dan (10) Peraturan Perusahaan PT.Luxasia Indonesia periode 2008-2010, sehingga cukup alasan secara hukum apabila Tergugat di PHK tanpa uang pesangon, tanpa penghargaan masa kerja, dan tanpa uang penggantian hak; kerja telah sesuai dengan Peraturan Perusahaan PT.Luxasia Indonesia periode
am
ah k
ep
ah
A gu ng
Bahwa hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat telah putus, maka
Penggugat tidak memiliki kewajiban membayar gaji dan hak-hak lainnya kepada lainnya yang biasa diterima Tergugat untuk dihentikan terhitung sejak pemutusan hubungan kerja ditetapkan;
Tergugat, sehingga cukup alasan secara hukum apabila pembayaran gaji dan hak-hak
Bahwa gugatan ini diajukan dengan didukung fakta dan bukti-bukti yang kuat,
dan apabila hubungan kerja tetap dilanjutkan akan menimbulkan dampak buruk bagi
hukum, Penggugat mengajukan gugatan perselisihan tersebut melalui Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat; Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, mohon kepada Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk menerima, 1 2 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; Menyatakan Tergugat telah melanggar Pasal 56 ayat (2), (6) dan (10) Peraturan Perusahaan PT.Luxasia Indonesia periode 2008-2010, dengan sanksi Pemutusan Hubungan Kerja; memeriksa dan memberikan putusan perkara ini, sebagai berikut :
ka
ah
ep
ub
lik
Penggugat maupun pekerja lainnya, maka demi tercapainya keadilan dan kepastian
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 5
es
In do ne si
ub lik
ng
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
sejak 12 Oktober 2009 tanpa uang pesangon, tanpa penghargaan masa kerja, dan tanpa uang penggantian hak;
ah
gu
Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini;
Atau :
Mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono); rekonpensi (gugatan balik) pada pokoknya sebagai berikut : Dalam Eksepsi : 1
ng
Menyatakan Tergugat tidak berhak lagi atas pembayaran upah dan hak-hak lainnya
Bahwa Tergugat dengan ini mengajukan eksepsi atas keabsahan dari Law Firm PURBADI & ASSOCIATE dalam kedudukannya selaku Kuasa Hukum dari Penggugat. Di dalam surat gugatannya tidak disebutkan surat kuasa khusus yang I ASSOCIATE, karena tidak dijelaskan tanggal berapa surat itu dibuat, dengan nomor surat berapa dari Perusahaan, dan siapa dari pihak Penggugat yang menandatangani surat kuasa tersebut disertai jabatannya. Dengan tidak menyebutkan secara lengkap ciri-ciri/ data dari surat kuasa khusus yang diberikan (sebagaimana mana yang dimaksud dan diberikan oleh Penggugat kepada Law Firm PURBADI &
am
ah k
ep
ah
A gu ng
lazimnya di dalam sebuah gugatan), maka sangat mungkin surat kuasa yang dimaksud berbeda dengan kenyataannya. Bisa saja surat kuasa tersebut diperuntukkan bagi kasus yang lain atau pada tahap proses penyelesaian perselesihan yang lain yang bukan diperuntukkan bagi perkara ini atau dengan tanggal yang
salah;
Bahwa penyebutan secara lengkap data dari Surat Kuasa (tidak sekedar menyatakan
terlampir) sangat diperlukan untuk menegaskan bahwa surat kuasa itu benar-benar
dari Perusahaan Penggugat dengan tanggal yang benar. Sehingga Tergugat tidak lagi memiliki keraguan terhadap keabsahan dari Penerima Kuasa yang bertindak mewakili kepentingan Penggugat; 3 Bahwa oleh karena itu, atas ketidak-jelasan surat kuasa yang diberikan oleh Pengacara dari Law Firm Purbadi & Associate di persidangan dalam perkara a quo haruslah ditolak. Begitu pula dengan segala tindakan hukumnya di Persidangan haruslah dinyatakan tidak sah; Dalam Rekonpensi :
ka
ah
ep
Penggugat kepada Law Firm Purbadi & Associate, maka keberadaan dan kehadiran
ub
lik
dibuat untuk keperluan perkara a quo dan diberikan oleh Pejabat yang berwenang
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 6
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
atas mohon tetap dianggap termasuk dan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari dalildalil Penggugat Rekonpensi yang akan dikemukakan dalam bagian rekonpensi ini;
kerja (PHK) secara sepihak yang dilakukan oleh Tergugat Rekonpensi terhadap
ah
gu
konpensi, tindakan PHK yang dilakukan oleh Tergugat Rekonpensi adalah tidak cukup
memenuhi syarat material maupun formal. Selain alasannya yang lemah secara hukum (hanya mendasarkan pada Pasal 56 Peraturan Perusahaan, atas ditemukannya 3 botol
mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi No. 012/PUU-I/2003 tentang uji materi terhadap UU Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003, juga tidak melalui prosedur/ mekanisme sebagaimana diatur dalam UU Ketenagakerjaan, khususnya Pasal 161 ayat (1), Pasal 151 ayat (3) oleh karenanya berdasarkan ketentuan Pasal 155 ayat (1), maka Bahwa praktis sejak dikeluarkannya surat PHK tersebut, Penggugat Rekonpensi sudah tidak diperbolehkan lagi untuk bekerja di Perusahaan Tergugat Rekonpensi. Upah Penggugat Rekonpensi sejak bulan Oktober sesungguhnya PHK terhadap Penggugat Rekonpensi adalah harus batal demi hukum;
am
ah k
ep
ah
A gu ng
pihak Tergugat Rekonpensi sebanyak 2 kali tidak mencapai kata sepakat. Tergugat
Rekonpensi tidak cukup mampu memberikan penjelasan yang memadai atas alasan dan
dasar hukum dijatuhkannya sanksi PHK terhadap Penggugat Rekonpensi. Demikian pula
Hukumnya, sama sekali sulit untuk dipahami dan bukti-bukti yang ditunjukkan tidak dan terlalu bernafsu untuk memPHK Penggugat Rekonpensi. Padahal jelas UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 Pasal 151 ayat (1) mengamanatkan kepada kita
semua agar Pengusaha, pekerja/ buruh, serikat pekerja/ serikat buruh dan pemerintah, dengan segala upaya harus mengusahakan agar jangan terjadi pemutusan hubungan kerja; Bahwa Penggugat Rekonpensi masih ingat betul, ketika stock opname dilakukan oleh dua orang Petugas dari Perusahaan Tergugat Rekonpensi pada tanggal 8 Oktober 2009, salah seorang diantaranya, yaitu Sdri. Miranti mengatakan bahwa Penggugat Rekonpensi sesungguhnya sudah diincar dan menjadi target dari Tergugat Rekonpensi. Dan stock opname secara mendadak adalah cara yang paling mudah untuk mencari-cari
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 7
es
In do ne si
ub lik
parfum JLO Deseo 50 ml di area Counter pada tanggal 8 Oktober 2009) dan
ng
Bahwa obyek gugatan dalam gugatan rekonpensi ini adalah pemutusan hubungan
In do ne si a
Bahwa apa-apa yang telah disampaikan oleh Tergugat pada bagian konpensi di
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
aturan yang berlaku di Perusahaan Tergugat Rekonpensi, yaitu jika dalam stock opname di sebuah counter, ditemukan barang yang kurang dari yang terdaftar yang jelas-jelas
diderita Perusahaan dengan uang cash senilai harga barang yang kurang tersebut. Tidak
ah
gu
peduli apakah barang tersebut hilang ataupun dicuri oleh karyawan yang bersangkutan.
Karyawan tidak dikenakan sanksi PHK. Kejadian barang kurang, sudah sangat sering Rekonpensi kedapatan memiliki barang lebih dan tidak sepeserpun merugikan Tergugat Rekonpensi bahkan diakui barang itu adalah miliknya lalu disita oleh Tergugat
terjadi di kalangan karyawan PT. Luxasia Indonesia. Namun anehnya, ketika Penggugat
perlakuan yang bertentangan dengan UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 Pasal 6 : "Setiap pekerja/ buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha"; Bahwa mengingat upaya perundingan bipartit tidak mencapai kata sepakat, ke Suku Dinas Tenaga Kerja Kodya Jakarta Selatan. Dalam proses mediasi upaya perdamaian juga tidak mencapai kata sepakat. Ketika itu Tergugat Rekonpensi menawarkan kompensasi sebesar Rp.15.000.000,- (lima belas juta rupiah), kepada
am
ah k
ep
akhirnya pada tanggal 4 November 2009 Penggugat Rekonpensi melimpahkan kasus ini
ah
A gu ng
Rekonpensi menolaknya;
No. 188/1.835.3 pada tanggal 11 Januari 2010 yang pada pokoknya menganjurkan kepada Tergugat Rekonpensi agar memberikan kompensasi kepada Penggugat
Rekonpensi berupa uang pesangon sebesar 1 kali Pasal 156 ayat 2, uang penghargaan
masa kerja dan uang penggantian hak. Selain itu, dianjurkan juga agar Tergugat
surat anjuran tersebut, Penggugat Rekonpensi telah memberikan jawaban yang dapat menerima anjuran tersebut; Bahwa perlu diketahui, selama bekerja,
menunjukkan prestasi kerja yang sangat baik dengan nilai penjualan yang selalu prestasinya di dalam menjual produk-produk parfum tersebut, Penggugat Rekonpensi diangkat sebagai Promotor dengan tambahan penghasilan yang lebih baik dari yang lain tentunya. Oleh karena itu sangat tidak masuk akal, atas munculnya permasalahan ini, Penggugat Rekonpensi harus menerima sanksi PHK;
ka
ah
ep
melebihi target yang ditentukan oleh Tergugat Rekonpensi. Bahkan atas kemampuan dan
ub
lik
Rekonpensi membayarkan upah bulan Oktober 2009 sampai dengan Januari 2010. Atas
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 8
es
In do ne si
Tergugat
ub lik
Rekonpensi, malah dipecat. Ini benar-benar sangat tidak adil dan diskriminatif. Sebuah
ng
In do ne si a
Bahwa ada yang sangat janggal dan mengandung unsur diskriminatif dalam
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Rekonpensi. Namun seharusnya tidak perlu dengan cara mencari-cari kesalahan dari memang niatnya ingin mengurangi karyawan dalam rangka efisiensi, Penggugat
ah
gu
gugatannya menyatakan sudah tidak ada lagi rasa kepercayaan terhadap Penggugat sulit jika hubungan kerja dengan Tergugat Rekonpensi dilanjutkan;
Rekonpensi (meski secara hukum alasan ini tidak dibenarkan). Sehingga akan sangat
Bahwa oleh karenanya, atas dasar alasan efisiensi, maka PHK terhadap
untuk membayar kompensasi berupa uang pesangon sebesar 2 kali Pasal 156 ayat 2, uang pernghargaan masa kerja dan uang penggantian hak sebesar 15% dengan perincian sebagai berikut : Uang pesangon : 2 x 8 x Rp.1.521.000 = Rp. 24.336.000,= Rp. 4.563.000,-
am
ah k
ep
Bahwa disamping itu, Penggugat Rekonpensi masih memiliki hak cuti besar/ cuti
A gu ng
Perusahaan Pasal 20 ayat 1 atas masa kerjanya yang telah melampaui 6 tahun kerja dan
sisa cuti tahun 2009 selama 8 hari. Sehingga jika dikonversikan dengan nilai uang, maka Hak cuti panjang : 2 bulan x Rp.1.521.000,= Rp. 3.042.000,= Rp.
besarnya adalah :
= Rp. 3.528.720,-
ah
dan final mengenai PHK ini, maka hubungan kerja antara Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi sesungguhnya masih terjalin. Oleh karenanya Tergugat atas upah selama dari bulan Oktober 2009 sampai dengan tanggal putusan dalam perkara diputus pada bulan April 2010, sehingga jika dihitung dari bulan Oktober 2009, maka Penggugat berhak atas upah selama proses sebanyak 7 bulan upah dengan perhitungan
ka
ah
ep
ini dibacakan; Penggugat Rekonpensi memperkirakan perkara ini akan selesai dan
ub
lik
Bahwa mengingat belum ada putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap
= Rp. 10.647.000,-
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 9
es
In do ne si
486.720,-
ub lik
Total
ng
Penggugat Rekonpensi yang tidak cukup berdasar dan lemah secara hukum. Jika
In do ne si a
= Rp. 33.233.850,-
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Pesangon, penghargaan masa kerja & penggantian hak = Rp. 33.233.850,Hak cuti yang belum diambil Upah selama proses
gu
Terbilang : Empat puluh tujuh juta empat ratus sembilan ribu lima ratus tujuh rupiah;
secara panjang lebar dan gamblang, mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo berkenan mengeluarkan putusan dalam rekonpensi yang amarnya sebagai berikut : 1 Mengabulkan gugatan rekonpensi dari Penggugat Rekonpensi untuk seluruhnya; Menyatakan Tergugat Rekonpensi bersalah telah mengeluarkan surat PHK kepada Penggugat Rekonpensi pada tanggal 12 Oktober 2009 tanpa alasan yang jelas dan berdasar; 3 4 Menyatakan putus hubungan kerja antara Penggugat Rekonpensi dan Tergugat
ah
am
ah k
Rekonpensi dengan alasan efisiensi terhitung sejak putusan ini dibacakan; Memerintahkan kepada Tergugat Rekonpensi untuk membayar kompensasi kepada Penggugat Rekonpensi atas pemutusan hubungan kerja dengan alasan efisiensi
ep
tersebut, yang totalnya sebesar Rp.47.409.570,- (empat puluh tujuh juta empat ratus
Atau :
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengambil putusan, yaitu putusannya No. 26/ DALAM KONVENSI : DALAM EKSEPSI : 1 2 Mengabulkan eksepsi Tergugat;
ah
ka
Menyatakan surat kuasa khusus No.02.pa.0110 tertanggal 25 Januari 2010 yang diterbitkan oleh Penggugat asli (prinsipal) adalah cacat formil;
ah
ng
DALAM REKONVENSI :
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 10
es
onvankelijke verklaard);
ep
ub
lik
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
= Rp. 3.528.720,= Rp. 10.647.000,puluh
ng
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Menyatakan eksepsi Tergugat rekonvensi tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard);
Membebankan biaya perkara kepada negara yang hingga kini sebesar Rp.300.000,- (tiga ratus ribu rupiah);
ah
Kasasi/ Penggugat pada tanggal 13 Juli 2010 kemudian terhadapnya oleh Pemohon Kasasi/ Penggugat dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 14 Juli 2010 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 28 Juli 2010 sebagaimana ternyata dari Akte Permohonan Kasasi No. 112/Srt.KAS/PHI/2010/ PN.JKT.PST., yang dibuat oleh Plt. Panitera Muda Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, permohonan tersebut diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima oleh Plt. Panitera Muda Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut pada tanggal 10
am
ah k
ep
Agustus 2010;
ah
A gu ng
Bahwa setelah itu oleh Termohon Kasasi/ Tergugat yang pada tanggal 19
Agustus 2010 telah diberitahu tentang memori kasasi dari Pemohon Kasasi/ Penggugat,
diajukan jawaban memori kasasi yang diterima oleh Plt. Panitera Muda Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 31 Agustus 2010; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah
diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan
dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/ Putusan Judex Facti yang menyatakan gugatan Penggugat sekarang Pemohon Kasasi tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard) merupakan kesalahan karena Judex Facti salah dan keliru serta kurang dalam memberikan pertimbangan hukumnya dalam mencermati surat kuasa khusus Penggugat sekarang Pemohon Kasasi, No. menyebutkan dengan jelas nama lengkap dan jabatan yang menandatangani surat kuasa 02.pa.0110 tertanggal 25 Januari 2010. Dalam surat kuasa khusus tersebut telah
ka
ah
ep
ub
lik
ng
khusus, sehingga telah memenuhi syarat-syarat formil surat kuasa khusus sebagaimana
Hal. 11 dari 29 hal. Put. No. 912 K/Pdt.Sus/2010
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 11
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
DALAM EKSEPSI :
gu
ng
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
DALAM KONVENSI :
Bahwa Judex Facti salah dan keliru dalam memberikan putusan Dalam Konvensi
ah
gu
bagian Dalam Eksepsi yang menyatakan mengabulkan eksepsi Tergugat dan diterbitkan oleh Penggugat asli (prinsipal) adalah cacat formil;
menyatakan surat kuasa khusus No. 02.pa.0110 tertanggal 25 Januari 2010 yang Bahwa dalam pertimbangan putusan alinea 4 halaman 26, menurut Judex Facti surat
kuasa khusus No. 02.pa.0110 tertanggal 25 Januari 2010 tidak memenuhi syaratyang menandatangani surat kuasa khusus tersebut, kecuali hanya menyebutkan NAMA PEMBERI KUASA, bukan nama sebenarnya;
am
Bahwa pertimbangan Judex Facti tersebut di atas jelas aneh dan tidak benar, karena pada alinea dan halaman yang sama yaitu di awal alinea 4 halaman 26 Judex Facti menandatangani surat kuasa khusus tersebut berdasarkan surat kuasa khusus dimaksud, sebagai berikut : "Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim memeriksa dan meneliti surat kuasa khusus No. 02.pa. 0110 tertanggal 25 Januari 2010 yang diterbitkan oleh Wendy justru telah menyebutkan dengan jelas nama lengkap dan jabatan yang
ah k
ep
ah
A gu ng
Irwan dalam kedudukannya sebagai Direktur PT. Luxasia Indonesia dan diberikan kuasanya kepada Purbadi & Associates guna mewakili kepentingan hukum pemberi kuasa dalam perkara a quo, dan seterusnya"; Bahwa meskipun tanda tangan pemberi kuasa tidak disertai dengan nama lengkap, yang menandatanagani surat kuasa khusus tersebut sebagai berikut :
namun di awal surat kuasa telah disebutkan dengan jelas nama lengkap dan jabatan
"Yang bertanda tangan di bawah ini : .... Wendy Irwan, dalam haI ini bertindak Bahwa hal tersebut telah diperkuat dengan bukti Akta No. 65 tanggal 30 Maret 2009 yang dibuat di hadapan Sri Intansih, SH, Notaris di Jakarta Utara, yang secara jelas dan tegas menyebutkan bahwa Direktur PT. Luxasia Indonesia adalah Wendy Irwan. Sehingga merupakan suatu pertimbangan hukum yang janggal apabila Majelis Kuasa tidak mencantumkan namanya secara jelas. Dengan kata lain, Wendy Irwan lah yang berhak dan berwenang memberikan kuasa kepada orang lain, dhi. Purbadi & Associates, untuk mewakili PT. Luxasia Indonesia dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial dengan mengajukan gugatan dibawah register Hakim menyatakan bahwa Surat Kuasa Khusus tersebut cacat formil karena Pemberi
ka
ah
ep
ub
lik
selaku Direktur PT. Luxasia Indonesia, yang selanjutnya disebut Pemberi Kuasa";
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 12
es
In do ne si
ub lik
syarat formil karena dianggap terbukti tidak menyebutkan nama lengkap dan jabatan
In do ne si a
diatur dalam SEMA No.02 Tahun 1959 jo. SEMA No.06 Tahun 1994 jo. Pasal 118 dan
ng
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa dengan demikian menjadi sangat jelas, Judex Facti telah keliru dalam
ah
gu
dengan jelas nama lengkap dan jabatan yang menandatangani surat kuasa khusus
tersebut;
Bahwa dengan demikian surat kuasa khusus No. 02.pa.0110 tertanggal 25 Januari
2010 secara jelas telah memenuhi syarat-syarat formil surat kuasa khusus sebagaimana diatur dalam SEMA No.02 Tahun 1959 jo. SEMA No.06 Tahun 1994 Bahwa oleh karena Judex Facti telah salah dan keliru serta kurang dalam jo. Pasal 118 dan Pasal 123 HIR;
ng
pertimbangan hukumnya dalam memutus perkara No.26/PHI.G/2010/ PN.JKT.PST., tanggal 11 Mei 2010 sehingga mengakibatkan putusan No. 26/PHI.G/2010/ PN.JKT.PST., tanggal 11 Mei 2010 menjadi tidak benar dan timpang, maka Eksepsi tersebut; DALAM POKOK PERKARA : 1 Pemohon Kasasi mohon kepada Judex Juris untuk membatalkan putusan Dalam
am
ah k
ah
A gu ng
tersebut didasarkan atas pertimbangan surat kuasa khusus yang dijadikan syarat segala tindakan hukum yang dilakukan oleh Kuasa Hukum Penggugat sekarang Pemohon Kasasi dalam perkara a quo adalah cacat hukum;
gugatan a quo telah dinyatakan cacat formil pada putusan Dalam Eksepsi, sehingga
Bahwa sebagaimana telah Pemohon Kasasi uraikan pada bagian Dalam Eksepsi,
Judex Facti telah keliru dalam pertimbangan putusannya karena surat kuasa khusus
menandatangani surat kuasa khusus tersebut yang diperkuat dengan Akta No. 65 tanggal 30 Maret 2009, yang dibuat dihadapan Sri Intansih, SH., Notaris di Jakarta Utara. Dengan demikian surat kuasa khusus No. 02.pa.0110 tertanggal 25 Januari 2010 telah memenuhi syarat-syarat formil surat kuasa khusus sebagaimana diatur Pasal 123 HIR; 3 dalam SEMA No.02 Tahun 1959 jo. SEMA No. 06 Tahun 1994 jo. Pasal 118 dan Bahwa oleh karena surat kuasa khusus No.02.pa.0110 tertanggal 25 Januari 2010 terbukti memenuhi syarat-syarat formil surat kuasa khusus sebagaimana diatur dalam SEMA No.02 Tahun 1959 jo. SEMA No. 06 Tahun 1994, sehingga segala
ka
ah
ep
ub
lik
senyatanya telah menyebutkan dengan jelas nama lengkap dan jabatan yang
ng
tindakan hukum yang dilakukan oleh Kuasa Hukum Penggugat sekarang Pemohon
Hal. 13 dari 29 hal. Put. No. 912 K/Pdt.Sus/2010
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 13
es
In do ne si
Bahwa pada putusan Dalam Pokok Perkara, Judex Facti menyatakan gugatan
ep
ub lik
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
dibatalkan, untuk selanjutnya mohon Judex Juris memeriksa dan mengadili sendiri
ah
gu
Bahwa Termohon Kasasi adalah mantan pegawai Pemohon Kasasi yang telah
bekerja sejak tanggal 1 Juli 2002 dengan jabatan terakhir sebagai Parfume
Consultant. Termohon Kasasi ditempatkan di Counter Seibu Departemen Store yang Rp.1.521.000,- gross (satu juta lima ratus dua puluh satu ribu rupiah);
Bahwa pada bulan September 2009 Pemohon Kasasi mengadakan Program September 2009 (Additional) - JLO & MJ, yaitu penjualan dengan sistem paket. Dalam program tersebut apabila customer membeli parfum Davidoff 100 ml Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah), dari harga normalnya sebesar Rp.710.000,(tujuh ratus sepuluh ribu rupiah) (vide bukti P-1A dan P-1B); mendapat kesempatan membeli parfum JLO Deseo EDT 50 ml hanya dengan harga
am
ah k
ah
A gu ng
melaksanakan program-program sejenis, seperti promo scheme Davidoff + Marc Jacobs pada bulan Juli 2009 dan program-program lainnya (vide bukti P-12);
Bahwa untuk keperluan program September 2009 tersebut Termohon Kasasi mendapat jatah 6 botol parfum JLO Deseo EDT 50 ml dan telah diterima Termohon Kasasi pada tanggal 9 September 2009 (vide bukti P-2);
Bahwa berdasarkan form realisasi penjualan yang dilaporkan oleh Termohon Kasasi, paket, sebagai berikut : 1
selama bulan September 2009 Termohon Kasasi mencatat ada 4 transaksi penjualan Tanggal 15 September 2009, berupa Davidoff Cool Water Men 125 ml
seharga Rp.875.000,- + Deseo 50 ml Rp.50.000,- = Rp.925.000,(sembilan ratus dua puluh lima ribu rupiah); 2 Tanggal 19 September 2009, berupa ECHO EDT 100 ml seharga tujuh puluh lima ribu rupiah); 3
ka
ah
Tanggal 21 September 2009, berupa Davidoff Cool Water Men 125 ml seharga Rp.875.000,- + Deseo 50 ml Rp.50.000,- = Rp.925.000,(sembilan ratus dua puluh lima ribu rupiah);
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 14
es
In do ne si
ep
ub lik
ng
Penggugat Konvensi tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard) juga harus
In do ne si a
Kasasi dalam perkara a quo adalah sah dan tidak cacat hukum, maka putusan
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
seharga Rp.875.000,- + Deseo 50 ml Rp.50.000,- = Rp.925.000,(sembilan ratus dua puluh lima ribu rupiah); 9
Bahwa sesuai catatan pada form realisasi penjualan yang dilaporkan oleh Termohon P-9A, P-9B, dan P-11);
ah
gu
Kasasi, seharusnya parfum JLO Deseo EDT 50 ml hanya sisa 2 botol (vide bukti
10 Bahwa pada tanggal 8 Oktober 2009 di counter Termohon Kasasi dilakukan stock
opname oleh dua orang staf akunting dari Pemohon Kasasi yang masing-masing bernama Miranti Yokhebed Lioe dan Yosita. Dalam persidangan perkara ini dua staf tersebut diajukan pula sebagai saksi;
ng
11 Bahwa dalam kesaksiannya saksi Miranti dan saksi Yosita menerangkan bahwa saat melakukan stock opname kedua saksi menemukan 3 botol parfum JLO Deseo EDT 50 ml di counter Termohon Kasasi tepatnya di tumpukan barang-barang yang tidak terpakai lagi dan tidak berada di lemari tempat dimana seharusnya parfum tersebut 12 Bahwa dengan ditemukannya 3 botol parfum JLO Deseo 50 ml tersebut, maka faktanya total parfum JLO Deseo 50 ml yang masih sisa di counter Termohon Kasasi berjumlah 5 botol, berbeda dengan laporan penjualan pada form realisasi penjualan yang Termohon Kasasi laporkan yaitu sisa 2 botol parfum; disimpan (vide bukti P-3 dan P-5);
am
ah k
ep
ah
A gu ng
13 Bahwa saksi Miranti dan saksi Yosita juga menerangkan hal sama tentang laporan form realisasi penjualan oleh Termohon Kasasi yang dibuat tidak sesuai faktanya; 14 Bahwa saksi Miranti dan saksi Yosita menerangkan bahwa saat ditemukan masih ada
5 botol parfum JLO Deseo 50 ml di counter Termohon Kasasi dimana 3 botol tampak ketakutan dan secara spontan berusaha menyogok saksi Miranti dengan cara
diantaranya sengaja disembunyikan Termohon Kasasi, saat itu Termohon Kasasi mengiming-imingi 1 (satu) botol parfum JLO Deseo 50 ml yang akan diberikan oleh
melaporkan temuan 3 botol parfum JLO Deseo 50 ml yang disimpan Termohon Kasasi, namun ditolak oleh saksi Miranti (vide bukti P-4, P-5 dan P-6); 15 Bahwa menurut pengakuan Termohon Kasasi, 3 botol parfum JLO Deseo EDT 50 ml yang disembunyikan tersebut merupakan milik Termohon Kasasi, 2 (dua) botol lainnya dibeli sendiri oleh Termohon Kasasi; diperoleh dari pemberian customer yang membeli secara paket dan 1 (satu) botol 16 Bahwa pengakuan Termohon Kasasi atas kepemilikan 3 (tiga) botol parfum JLO Deseo 50 ml tersebut justru menjadi bukti adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Termohon Kasasi, karena faktanya pengakuan Termohon Kasasi dan form realisasi
ka
ah
ep
ub
lik
Termohon Kasasi kepada saksi Miranti dengan permintaan agar saksi Miranti tidak
ng
penjualan yang dibuat oleh Termohon Kasasi nyata-nyata tidak sesuai dengan bukti
Hal. 15 dari 29 hal. Put. No. 912 K/Pdt.Sus/2010
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 15
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
17 Bahwa bukti struk-struk pembelian bulan September 2009 menunjukkan parfum Termohon Kasasi menjualnya jauh lebih murah dari harga yang seharusnya.
ah
gu
terbukti Termohon Kasasi menjual secara satuan parfum JLO Deseo 50 ml dengan harga Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah), padahal harga satuan yang seharusnya
18 Bahwa mengenai harga satuan parfum JLO Deseo 50 ml sebesar Rp.710.000,- (tujuh dan saksi Romzi Siregar (vide bukti P-1A dan
menambahkan bahwa penjualan JLO Deseo EDT 50 ml di Seibu Grand Indonesia hanya untuk penjualan paket, tidak bisa dijual satuan; 19 Bahwa mengenai struk-struk pembelian tanggal 15, 16, 21 dan 26 September 2009, masing-masing parfum dilakukan secara satuan dan bukan dengan sistem paket. Transaksi parfum Davidoff pada struk-struk tersebut menunjukkan pembayaran dilakukan dengan menggunakan kartu kredit, sedangkan transaksi JLO Deseo 50 ml dibayar secara cash (vide bukti P-10A, P-10B dan P-10C);
am
ah k
ep
ah
A gu ng
20 Bahwa keterangan saksi Romzi Siregar yang menyatakan parfum JLO Deseo EDT
50 ml tidak memiliki barcode sehingga tidak dapat dijual secara satuan di Seibu adalah kesaksian yang diragukan kebenarannya dan patut untuk diabaikan, hal ini karena berdasarkan struk-struk pembelian tanggal 16, 21 dan 26 September 2009
faktanya Termohon Kasasi dapat menjual JLO Deseo 50 ml di Seibu secara satuan
meskipun dengan harga yang tidak wajar (vide bukti P-10A, P-10B dan P-10C);
21 Bahwa seluruh saksi dalam persidangan perkara a quo menerangkan bahwa apabila Deseo 50 ml, maka struk pembeliannya hanya ada satu, dimana harga yang tertera pada struk adalah total harga paket, yaitu Rp.925.000,-. Sedangkan penjualan parfum Davidoff 100 ml dan JLO Deseo 50 ml pada tanggal 15, 16, 21 dan 26 September 2009 masing-masing memiliki print out struk sendiri-sendiri, satu struk untuk satu barang/ parfum;
ka
22 Bahwa tindakan Termohon Kasasi menjual 3 botol parfum JLO Deseo EDT 50 ml secara satuan dengan harga paket yang jauh lebih murah dari harga satuan yang seharusnya, demi keuntungan dan kepentingan pribadi Termohon Kasasi, baik untuk dimiliki sendiri maupun untuk dijual lagi dengan harga yang jauh lebih tinggi;
ah
ep
ub
lik
parfum Davidoff 100 ml dijual secara paket bersama-sama dengan parfum JLO
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 16
es
In do ne si
ub lik
ratus sepuluh ribu rupiah) juga diterangkan sama oleh saksi Miranti, saksi Yosita, P-1B). Saksi Romzi Siregar
ng
JLO Deseo EDT 50 ml terjual secara satuan dan tidak dengan sistem paket, terlebih
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
satuan dengan harga yang jauh lebih murah dari harga seharusnya, maka Pemohon Kasasi mengalami kerugian Rp.660.000,- (enam ratus enam puluh ribu rupiah) 24 Bahwa berdasarkan bukti struk-struk pembelian parfum JLO Deseo 50 ml, ada 3
ah
gu
(tiga) lembar struk pembelian yang menunjukkan JLO Deseo 50 ml dijual oleh
Termohon dengan harga Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah), masing-masing yaitu struk pembelian tgl. 16, 21 dan 26 September 2009. Dengan demikian kerugian nyata yang dialami Pemohon Kasasi adalah Rp.660.000,- x 3 parfum JLO Deseo 50 ml = Rp.1.980.000,- (satu juta sembilan ratus delapan puluh ribu rupiah);
bulan September 2009 yang asli, tepatnya transaksi tanggal 16 September 2009 yang digabung ke dalam transaksi tanggal 15 September 2009 sehingga menjadi berbeda dengan tembusannya, padahal tembusan form realisasi penjualan seharusnya sama persis dengan aslinya (vide bukti P-9A dan P-9B); 26 Bahwa tindakan Termohon Kasasi melakukan penjualan parfum JLO Deseo EDT 50 ml yang tidak sesuai dengan prosedur penjualan program paket September 2009 (Additional) JLO - MJ mengakibatkan para customer di Counter Seibu tidak mengetahui adanya program September 2009 tersebut sehingga mengakibatkan program paket September 2009 (Additional) MJ - JLO tidak terlaksana dengan baik
am
ah k
ep
ah
A gu ng
di counter Termohon Kasasi dan secara umum tujuan diadakannya program September 2009 (Additional) JLO - MJ di Seibu Grand Indonesia menjadi gagal;
program-program penjualan, Termohon Kasasi tidak berhak bahkan tidak diperbolehkan memiliki produk yang seharusnya untuk dijual dan dipergunakan oleh customer. Tindakan Termohon Kasasi yang memiliki 3 botol parfum JLO Deseo 50 keuntungan pribadi Termohon Kasasi. Perbuatan tersebut telah merugikan Pemohon Kasasi Rp.660.000,- (enam ratus enam puluh ribu rupiah) perbotol JLO Deseo 50 ml dan merupakan pelanggaran terhadap Pasal 56 ayat (2) Peraturan Perusahaan PT. Luxasia Indonesia periode 2008-2010;
28 Bahwa Termohon Kasasi telah secara sengaja memberikan laporan tertulis yang penjualan, Termohon Kasasi juga sengaja memberikan keterangan tidak benar kepada 2 (dua) orang staf akunting Pemohon Kasasi yang melakukan stock opname tentang pelaksanaan program paket September 2009 (Additional) MJ - JLO di counter Termohon Kasasi. Perbuatan Termohon Kasasi tersebut melanggar Peraturan
ka
ah
ep
tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya pada form realisasi
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 17
es
In do ne si
ub lik
25 Bahwa Termohon Kasasi telah sengaja merubah catatan form realisasi penjualan
ng
In do ne si a
23 Bahwa oleh karena Termohon Kasasi menjual 3 parfum JLO Deseo 50 ml secara
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
memberi sebotol parfum JLO Deseo 50 ml saat melakukan stock opname di counter Termohon Kasasi dengan maksud supaya saksi Miranti tidak melaporkan temuannya Perusahaan PT. Luxasia Indonesia Pasal 56 ayat (10);
ah
gu
bentuk pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi pemutusan hubungan kerja sebagaimana ketentuan Pasal 56 ayat (2), (6) dan (10) Peraturan Perusahaan Luxasia Indonesia periode 2008-2010, yang menentukan sebagai berikut : Bahwa Pasal 56 ayat (2) : Pasal 56 ayat (6) : perusahaan; Pasal 56 ayat (10) :
am
ah k
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan"; 31 Bahwa perbuatan-perbuatan Termohon Kasasi dimaksud juga melanggar aturanaturan yang ditetapkan bagi karyawan floor Seibu, sanksinya dikenakan roll out (vide bukti P-13), sebagai berikut :
ep
ah
A gu ng
"Mengambil (memiliki) dan menyalahgunakan hadiah yang seharusnya menjadi hak 'customer' pada 'event-event' tertentu yang merugikan perusahaan"; Angka 8 :
"Menyalahgunakan kepercayaan atau jabatan yang dapat merusak citra perusahaan atau merugikan perusahaan secara finansial untuk kepentingan pribadi";
"Melakukan transaksi penjualan barang tanpa melalui prosedur yang berlaku untuk kepentingan pribadi"; Angka 14 : perusahaan"; Angka 20 :
ka
ah
"Membujuk atasan, rekan kerja atau bawahan untuk melakukan sesuatu perbuatan yang merugikan perusahaan atau bertentangan dengan hukum atau kesusilaan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku";
ep
ub
lik
Angka 10 :
ng
Angka 22 :
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 18
es
In do ne si
ub lik
"mengambil produk/ tester/ hadiah yang bukan haknya untuk kepentingan pribadi;
ng
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
ah
gu
Angka 31 :
"Meminta/ menerima pemberian sesuatu pemberian dari pengunjung/ supplier atau orang luar dengan alasan yang tidak dapat diterima atau tanpa ijin atasan yang berwenang";
32 Bahwa perlu Pemohon Kasasi tambahkan, Termohon Kasasi secara terang-terangan pengakuan tersebut disampaikan Termohon Kasasi sendiri kepada HR Manager Pemohon Kasasi melalui telepone tanggal 16 November 2009, serta diakui pula dalam Jawabannya tanggal 4 Maret 2010;
am
33 Bahwa oleh karena Termohon Kasasi telah melakukan perbuatan-perbuatan yang Perusahaan PT. Luxasia Indonesia periode 2008-2010 serta melanggar aturan-aturan yang ditetapkan bagi karyawan floor Seibu, maka cukup alasan secara hukum apabila Termohon Kasasi diputus hubungan kerjanya tanpa uang pesangon, tanpa uang penghargaan masa kerja, dan tanpa uang penggantian hak;
ah k
ep
jelas-jelas melanggar ketentuan Pasal 56 ayat (2), ayat (6) dan ayat (10) Peraturan
ah
A gu ng
34 Bahwa oleh karena hubungan kerja antara Pemohon Kasasi dengan Termohon Manager yang menyatakan telah bekerja di tempat lain yaitu di Sinarmas Group,
Kasasi telah putus dan atas pertimbangan pengakuan Termohon Kasasi kepada HR
maka Pemohon Kasasi tidak memiliki kewajiban membayar gaji dan hak-hak
lainnya kepada Termohon Kasasi, sehingga cukup alasan apabila pembayaran gaji dan hak-hak lainnya yang biasa diterima Termohon Kasasi untuk dihentikan terhitung sejak pemutusan kerja ditetapkan;
Tentang Legal Standing Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) sebagai Kuasa Bahwa putusan Judex Facti Dalam Rekonvensi bagian Dalam Eksepsi yang tidak Pemohon Kasasi karena menganggap telah terlebih dulu menerima eksepsi Tergugat Konpensi sekarang Termohon Kasasi merupakan putusan yang salah dan keliru; 2 Bahwa kuasa hukum Termohon Kasasi senyatanya TIDAK SAH bertindak sebagai kuasa hukum dari Sdri. Dewi Novianti selaku Tergugat Konpensi/ Penggugat
ka
ah
ep
ub
lik
DALAM REKONVENSI :
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 19
es
In do ne si
ub lik
telah mengakui saat ini telah bekerja di perusahaan lain yaitu di Sinarmas Group,
ng
"Bersikap tidak sopan, tidak jujur atau tidak layak baik terhadap atasan, rekan kerja,
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa pada surat kuasa Tergugat Konpensi/ Penggugat Rekonpensi, pemberi kuasa Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) yang diwakili oleh Timbul Siregar dan Saepul
ah
gu
Tavip, tanpa melalui organisasi atau serikat pekerja/ buruh di PT. Luxasia Indonesia;
Bahwa OPSI bukan merupakan organisasi atau serikat pekerja/ buruh yang berada di dalam perusahaan Pemohon Kasasi, sedangkan Sdri. Dewi Novianti selaku prinsipal Termohon Kasasi bukan anggota dari OPSI;
Bahwa ketentuan pada Pasal 87 UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian buruh dan organisasi pengusaha dapat bertindak sebagai kuasa hukum untuk beracara di Pengadilan Hubungan Industrial UNTUK MEWAKILI ANGGOTANYA";
am
Bahwa in casu, oleh karena Sdri. Dewi Novianti bukan anggota dari OPSI dan OPSI berdasarkan ketentuan Pasal 87 Undang-undang No.2 Tahun 2004 OPSI tidak berhak bertindak selaku kuasa hukum untuk dan atas nama Tergugat Konpensi/ Penggugat Rekonpensi sekarang Termohon Kasasi;
ah k
ep
bukan organisasi atau serikat pekerja/ buruh di PT. Luxasia Indonesia, maka
Bahwa pada sidang tanggal 18 Februari 2010 dilakukan pemeriksaan identitas terhadap Penggugat Rekonpensi, baik identitas OPSI selaku pihak yang mengaku sebagai kuasa hukum Penggugat Rekonpensi maupun identitas prinsipalnya. Penggugat Rekonpensi menunjukkan foto copi kartu anggota Serikat Pekerja
Luxasia Indonesia (SPLI) atas nama Dewi Novianti, bukan tanda anggota OPSI. Dalam pemeriksaan identitas tersebut Penggugat Rekonpensi tidak dapat menunjukkan dokumen asli yang membuktikan bahwa OPSI merupakan organisasi
yang sah menurut hukum guna bertindak selaku kuasa hukum Tergugat Konpensi/
ah
Bahwa dokumen-dokumen asli yang tidak dapat ditunjukkan oleh Tergugat Konpensi/ Penggugat Rekonpensi sekarang Termohon Kasasi, yaitu : Bukti kartu anggota sah Tergugat Konpensi/ Penggugat Rekonpensi (prinsipal) pada SPLI, yang ditunjukkan dalam sidang hanya berupa Bukti anggaran dasar/ anggaran rumah tangga SPLI; dan fotokopi;
ka
ah
ng
Luxasia Indonesia;
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 20
es
ep
ub
lik
In do ne si
A gu ng
ub lik
ng
yaitu Sdri. Dewi Novianti memberikan kuasa secara langsung kepada Organisasi
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
OPSI dalam perkara a quo dan bukti-bukti kebsahan SPLI tersebut mutlak harus ada serta harus ditunjukkan di muka sidang. Oleh karena Tergugat Konpensi/ Penggugat selaku organisasi serikat pekerja di perusahaan Pemohon Kasasi dan legal standing
ah
gu
OPSI selaku kuasa hukum Tergugat Konpensi/ Penggugat Rekonpensi dalam perkara segala tindakan hukumnya di persidangan haruslah dinyatakan TIDAK SAH dan
ini adalah TIDAK SAH sehingga demi hukum harus ditolak. Begitu pula dengan
CACAT HUKUM;
10 Bahwa apabila yang dijadikan alasan OPSI untuk mewakili Sdri. Dewi Novianti Sdri. Dewi Novianti, maka hal itu tidak dapat dibenarkan karena SPLI sendiri tidak memiliki legalitas hukum sebagai serikat pekerja di perusahaan Pemohon Kasasi; 11 Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, cukup alasan secara hukum apabila Judex Juris menerima eksepsi Pemohon Kasasi dahulu Penggugat Konpensi/ Tergugat Dewi Novianti dalam perkara a quo adalah tidak sah sehingga OPSI tidak berwenang mewakili Dewi Novianti selaku Tergugat Konpensi/ Penggugat Rekonpensi dalam perkara No.26/PHI.G/ 2010/PNJKT.PST., dan segala tindakan hukumnya dalam perkara a quo tidak sah dan cacat hukum; Rekonpensi dan selanjutnya menyatakan surat kuasa OPSI untuk bertindak mewakili
am
ah k
ep
ah
A gu ng
Bahwa putusan Judex Facti Dalam Rekonvensi bagian Dalam Pokok Perkara yang tidak memeriksa dan tidak mempertimbangkan substansi pokok perkara Tergugat Rekonpensi sekarang Pemohon Kasasi karena menganggap telah terlebih dulu menerima eksepsi Tergugat Konpensi sekarang Termohon Kasasi merupakan suatu kesalahan; Bahwa tidak benar dan tidak terbukti dalil Penggugat Rekonpensi sekarang
dilakukan Tergugat Rekonpensi terhadap Penggugat Rekonpensi adalah pemutusan hubungan kerja sepihak; 3 Bahwa tidak benar dan tidak terbukti pula dalil Penggugat Rekonpensi yang menyatakan tindakan PHK tersebut tidak memenuhi syarat materiil maupun formal No.012/PUU-I/2003 tentang uji materi terhadap UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 dan tidak melalui prosedur/ mekanisme sebagaimana di atur pada Pasal 161 ayat (1) dan Pasal 151 ayat (3) UU Ketenagakerjaan, sehingga menurut Penggugat Rekonpensi berdasarkan Pasal 155 ayat (1) PHK tersebut batal demi hukum; dan lemah secara hukum karena mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi
ka
ah
ep
ub
lik
Termohon Kasasi yang intinya menyatakan obyek pemutusan hubungan kerja yang
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 21
es
In do ne si
ub lik
adalah karena SPLI "Join to OPSI", sebagaimana tertulis dalam kartu tanda anggota
ng
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
dengan ketentuan pada Pasal 56 ayat (2), (6) dan (10) Peraturan Perusahaan PT. Luxasia Indonesia periode 2008-2010. Peraturan Perusahaan PT. Luxasia Indonesia
ah
gu
perundangan di bidang ketenagakerjaan, sehingga mengikat seluruh karyawan perusahaan untuk wajib mematuhinya;
Bahwa selain telah sesuai dengan Pasal 56 ayat (2), (6) dan (10) PP Luxasia
Indonesia periode 2008-2010, pemutusan hubungan kerja terhadap Penggugat Rekonpensi juga berpedoman pada aturan-aturan yang ditetapkan bagi karyawan
pertimbangan pengakuan Penggugat Rekonpensi kepada HR Manager tentang status Penggugat Rekonpensi yang telah bekerja di perusahaan lain yaitu di Sinarmas Group, sehingga Penggugat Rekonpensi tidak mungkin lagi dapat dipekerjakan oleh Tergugat Rekonpensi; 6 Bahwa tidak benar, tidak terbukti dan harus diabaikan dalil Penggugat Rekonpensi tentang target incaran dan perlakuan diskriminatif oleh Tergugat Rekonpensi terhadap Penggugat Rekonpensi, dalil Penggugat Rekonpensi tersebut tanpa dasar dan tidak dapat dibuktikan; 7
am
ah k
ep
sebagai
Bahwa tidak benar dan tidak dapat dibuktikan seluruh asumsi Penggugat Rekonpensi
A gu ng
counter Penggugat Rekonpensi parfum JLO Deseo EDT 50 ML sebanyak 5 buah, sedangkan laporan sisa stock yang disampaikan Penggugat Rekonpensi hanya sebanyak 2 buah saja. Hal tersebut menjadi bukti petunjuk Penggugat Rekonpensi Rekonpensi
telah melakukan pelanggaran menjual barang dengan cara yang tidak sesuai dengan perintah Tergugat
Rekonpensi sendiri, sehingga sangat tidak beralasan secara hukum dan cenderung opname tersebut sebagai suatu yang janggal dan diskriminatif;
ah
Bahwa terbukti penawaran kompensasi pemutusan hubungan kerja oleh Tergugat Rekonpensi dalam upaya mediasi di Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kodya Jakarta Selatan semata-mata adalah untuk mengupayakan perdamaian menolak tegas penawaran Tergugat Rekonpensi pada saat perundingan mediasi, maka penawaran tersebut sudah tidak berlaku lagi sidang perkara a quo; sebagaimana diminta mediator, namun oleh karena Penggugat Rekonpensi telah
ka
ah
Bahwa mediator Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotamadya Jakarta Selatan telah menerbitkan Anjuran atas perselisihan hubungan industrial antara
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 22
es
In do ne si
ub lik
floor Seibu mengenai pelanggaran yang dikenakan sanksi Roll Out serta atas
ng
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
10 Bahwa terbukti tidak benar dan harus ditolak, permintaan Penggugat Rekonpensi
sebesar 2 kali Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja dan uang
ah
gu
penggantian hak sejumlah total Rp.33.233.850,-, serta hak cuti yang belum diambil dan upah proses yang masing-masing sebesar Rp.3.528.720,- dan Rp.10.647.000,-, sehingga jumlah keseluruhan adalah sebesar Rp.47.409.570,-. Tuntutan tersebut mumpung untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya;
sangat mengada-ada, tidak berdasar dan hanya upaya memanfaatkan atau aji
terhadap Penggugat Rekonpensi seorang saja. Dengan demikian tidak jelas dasar hukum yang digunakan oleh Penggugat Rekonpensi untuk menuntut hak sebesar total Rp.47.409.750,-. Apalagi pasal mana dari peraturan mana yang menjadi acuan tuntutan pesangon, hak cuti dan upah proses sebesar Rp.47.409.750,-, sama sekali 12 Bahwa terbukti pelanggaran terhadap Pasal 56 ayat (2), (6) dan (10) Peraturan Perusahaan PT. Luxasia Indonesia periode 2008-2010 berikut juga pelanggaran terhadap aturan-aturan yang ditetapkan bagi karyawan floor Seibu yang dilakukan tidak diuraikan dengan jelas oleh Penggugat Rekonpensi;
am
ah k
ep
A gu ng
dengan sanksi tegas demi menjaga dan menanamkan kedisiplinan bagi seluruh karyawan di perusahaan Tergugat besar;
13 Bahwa terbukti oleh karena pelanggaran terhadap Pasal 56 ayat (2), (6) dan (10) pelanggaran yang harus diberikan sanksi tegas, maka sudah semestinya sanksi
ah
diberikan uang pesangon, tanpa uang penghargaan masa kerja, dan tanpa uang penggantian hak; 14 Bahwa sanksi tegas berupa pemutusan hubungan kerja sebagai akibat pelanggaran terhadap Pasal 56 Peraturan Perusahaan PT. Luxasia Indonesia juga pernah terjadi Susianti. Berbeda dengan Penggugat Rekonpensi, Sdri. Ratih dan Sdri. Susianti saat itu menyadari kesalahannya sehingga menerima sanksi pemutusan hubungan kerja dengan baik dan lapang dada, termasuk menerima uang kompensasi PHK yang diberikan oleh Tergugat Rekonpensi; sebelumnya terhadap karyawan Tergugat Rekonpensi atas nama Sdri. Ratih dan Sdri.
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 23
es
In do ne si
ub lik
ng
yang menuntut kompensasi PHK karena alasan efisiensi berupa uang pesangon
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
substansi
pokok
perkara
mengakibatkan
diabaikannya
16 Bahwa oleh karena itu, Pemohon Kasasi mohon agar Judex Juris menolak seluruh
ah
gu
gugatan rekonpensi Penggugat Rekonpensi sekarang Termohon Kasasi, untuk selanjutnya membatalkan putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat No.26/PHI.G/2010/PHI. JKT.PST., tanggal 11 Mei 2010 dan Kasasi yang tertuang dalam Memori Kasasi ini;
ng
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat : 1 Bahwa alasan-alasan keberatan dari Pemohon Kasasi dapat dibenarkan, karena Judex Facti telah salah dan keliru dalam memberi pertimbangan dan penerapan 2 Bahwa surat kuasa khusus yang diberikan dari Pemohon Kasasi in casu PT.LUXASIA INDONESIA kepada kuasa hukumnya adalah sah dan telah memenuhi syarat-syarat sahnya surat kuasa sebagaimana telah diatur dalam SEMA No.6 Tahun 1994 jo. Pasal 118 dan Pasal 123 HIR; hukumnya;
am
ah k
ep
ah
A gu ng
dinyatakan tidak sah karena tidak memenuhi legal standing keanggotaan dan keberadaan organisasi serikat pekerja/ serikat buruh pada perusahaan, sehingga
tidak memenuhi ketentuan dalam Pasal 87 Undang-Undang No.2 Tahun 2004 beserta penjelasannya jo. Pasal 1 ayat (1, 2 dan 3) Undang-Undang No. 21 Tahun Rekonvensi dinyatakan tidak dapat diterima;
2000 tentang Serikat Pekerja/ Serikat Buruh, oleh karena itu gugatan Penggugat Bahwa Termohon Kasasi sebagai parfume consultant telah terbukti melakukan kesalahan berat dengan telah melakukan pemalsuan data transaksi penjualan paket parfume Davidoff dan JLO sehingga perusahaan telah dirugikan
Rp.660.000,- x 5 (lima) botol JLO Denso = Rp.3.300.000,- karena 5 (lima) botol tersebut diambil oleh Termohon Kasasi, sehingga perbuatan Termohon Kasasi kesalahan tersebut tidak dibantah oleh Termohon Kasasi; 5 Bahwa oleh karena Termohon Kasasi telah melakukan kesalahan berat dengan melanggar PP Pasal 56 ayat (3, 6 dan 10) maka dapat diputus hubungan kerjanya terhitung mulai tanggal 31 Oktober 2009 tanpa uang pesangon, uang telah melanggar Peraturan Perusahaan (PP) Pasal 56 ayat (3, 6 dan 10) dan
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 24
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
kebenaran materiil
15 Bahwa putusan Judex Facti yang tidak memeriksa dan tidak mempertimbangkan
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Mahkamah Agung terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT. LUXASIA INDONESIA, dan membatalkan putusan Pengadilan
PN.JKT.PST., tanggal 11 Mei 2010 serta Mahkamah Agung mengadili sendiri perkara
ah
gu
ini dengan amar putusan sebagaimana yang akan disebutkan di bawah ini;
Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini di bawah
Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah), maka biaya perkara dalam perkara ini
14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan Undang-Undang No.3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang No.14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, serta peraturan perundangundangan lain yang bersangkutan; MENGADILI :
am
ah k
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT. LUXASIA INDONESIA, tersebut;
ep
A gu ng
DALAM KONVENSI :
Kasasi terhitung mulai tanggal 31 Oktober 2009 karena melakukan kesalahan penggantian hak;
berat dan tanpa uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang
ah
Menyatakan gugatan Penggugat Rekonpensi tidak dapat diterima; Membebankan biaya perkara kepada negara;
ka
ah
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, DWI
hari Jumat tanggal 30 Desember 2011 oleh H. DJAFNI DJAMAL, SH., MH., Hakim TJAHYO S., SH.,MH., dan H.BUYUNG MARIZAL,SH.,MH., Hakim-Hakim Ad. Hoc.
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 25
es
In do ne si
ub lik
Undang No. 2 Tahun 2004, Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, Undang-Undang No.
ng
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu
gu
oleh FLORENSANI KENDENAN, SH., MH., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri
Ketua:
TTD/H.DJAFNI DJAMAL,SH.,MH.
ah
am
ah k
ep
SH., MH.
ah
ka
ah
ep
ub
Untuk Salinan
lik ik In d on
Halaman 26
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
gu
ng
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
PHI pada Mahkamah Agung sebagai Hakim-Hakim Anggota, dan diucapkan dalam
ng
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
ep u ep R
b A gu ng R R ah A gu ng ep ub lik ng
Hal. 27 dari 29 hal. Put. No. 912 K/Pdt.Sus/2010
ah
ah k
am
ah
ka
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 27
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a