Professional Documents
Culture Documents
ep u ep R
gu
ah
ng
MAHKAMAH AG UNG
Balikpapan, dalam hal ini memberi kuasa kepada Ghantony P dan Tedy
Rakhman, para Karyawan PT. SEPINGGAN, berkantor di Jalan Milono No.22 RT.40 Balikpapan, berdasarkan surat kuasa tertanggal 29 April Pemohon Kasasi dahulu Tergugat; 2009;
am
AMIR SYARIFUDDIN, bertempat tinggal di Jalan Marsama Iswayudi RT.29 Sepinggan, Balikpapan, dalam hal ini memberi kuasa kepada Sakir. Z, SH., dan I Made Sutarmika, SH., Lembaga Bantuan Hukum Federasi Serikat Buruh Kehutanan Perkayuan dan Pertanian Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (LBH F. HUKATAN SBSI KALTIM), berkantor di Jalan KS. Tubun No. 8 Samarinda, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 20 Februari 2009;
ah k
ah
A gu ng
Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di muka persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Samarinda pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut : 1 Bahwa Penggugat mulai bekerja di PT. Sepinggan mulai tanggal 1 November Tahun 2004 dengan jabatan Safetyman PT. Sepinggan berdasarkan Surat PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU XII/2004.dengan upah terakhir Rp 2.444.291,-; 2 No 017/SPG/HRD/
Bahwa Penggugat mulai tanggal 1 Agustus 2008 sudah tidak masuk kerja oleh Pemutusan Hubungan Kerja No : 22/HRD/PHK-SPG/VII-2008 tanggal 31 Juli 2008;
ka
ah
Bahwa dengan di PHKnya Penggugat dengan alasan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) berakhir adalah bertentangan dengan Undang - Undang
ep
ub
lik
ng
Nomor :13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pada Pasal 59 ayat (5) dan (6)
Hal. 1 dari 9 hal. Put. No. 621 K/PDT.SUS/2011
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 1
es
In do ne si
ub lik
Melawan:
In do ne si a
P U T U S A N
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat semula dengan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) maka batal demi hukum sehingga berubah menjadi
berhak atas uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2),
ah
gu
uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3)
dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4);
Bahwa atas Perbuatan Tergugat yang telah memutuskan Hubungan Kerja kepada Penggugat tanpa sebab yang jelas serta Tergugat juga tidak membayar upah
Penggugat sejak bulan September 2008 hingga sekarang maka Tergugat telah Buruh dapat mengajukan Permohonan PHK kepada Lembaga Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial, huruf c Undang-Undang Nomor : 13 Tahun 2003 yang berbunyi sebagai berikut : 5 berturut-turut atau lebih; Tidak membayar Upah/gaji tepat pada waktu yang telah ditentukan selama 3 bulan
am
ah k
Maka Penggugat minta di Putus Hubungan Kerja sejak bulan Maret 2009;
Bahwa Penggugat meminta Pesangon akibat Pemutusan Hubungan Kerja sesuai Pasal 169 huruf c dengan rincian sebagai berikut : Uang Pesangon
ep
2 x 4 x Rp.2.444.000
= Rp 19.552.000,00,-
Uang Penghargaan Masa Kerja 1 x 2 x Rp.2.444.00 1 Uang Penggantian hak Cuti tahunan yang belum diambil = Rp = Rp Uang penggantian perumahan,perawatan 12/25 x Rp.2.444.000,00 2 dan penggobatan 15% x Rp.24.440.000,-
= Rp 4.888.000,00,-
1.173.120,00,-
ah
Upah perjalanan dari bulan Agustus s/d Oktober 2008 (3 bl) 3 x Rp.2.444.000,00 J U M LA H puluh rupiah); 6
ka
ah
Bahwa atas tindakan Tergugat yang telah memutuskan Hubungan Kerja terhadap
Penggugat yang bertentangan dengan Pasal 151 dan Pasal 155 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003, yang berbunyi : Pasal 151
2
ep
Terbilang : (tiga puluh enam juta enem ratus sebelas ribu seratus
ub
= Rp 36.611.120,00,dua
lik
= Rp
3.666.000,00,-
7.332.000,00,-
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 2
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
melakukan Pelanggaran dimana telah di atur pada pasal 169 tentang Pekerja/
ng
perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) atas dasar hal itu Penggugat
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
dengan segala upaya harus mengusahakan agar jangan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja. ;
gu
oleh Pengusaha dan Serikat Pekerja/Serikat Buruh atau dengan Pekerja/Buruh apabila Pekerja/Buruh yang bersangkutan tidak menjadi anggota Serikat Pekerja/Serikat Buruh;
(3) Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) benar-benar tidak dengan Pasal 155 Pekerja/Buruh setelah memperoleh penetapan dari
menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat memutuskan hubungan kerja Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial;
ng
(2) Dalam hal segala upaya telah dilakukan, tetapi pemutusan hubungan kerja tidak
ah
am
(1) Pemutusan hubungan Kerja tanpa penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 ayat (3) batal demi hukum; (2) Selama putusan lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial belum ditetapkan, baik Pengusaha maupun Pekerja/Buruh harus tetap melaksanakan segala kewajibannya; (3) Pengusaha dapat melakukan penyimpangan terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa tindakan skorsing kepada pekerja/buruh yang
ah k
ep
ah
A gu ng
sedang dalam proses pemutusan hubungan kerja dengan tetap wajib membayar
Berdasarkan Pasal 151 dan 155 Undang-Undang Nomor : 13 Tahun 2003 maka Bulan Maret 2009 dibayarkan dengan rincian sebagai berikut : Upah/gaji Bulan September 2008 sampai dengan Maret 2009 Rp 1.955.000,- X 7 bulan = Rp 13.685.000,00,-
Penggugat meminta agar Upah sejak bulan September 2008 sampai dengan
Bahwa sesuai Pasal 96 Undang-Undang Nomor : 2 Tahun 2004 Penggugat meminta agar Majelis Hakim untuk dapat Putusan Sela yaitu memerintahkan kepada Tergugat untuk membayar kepada Penggugat secara tunai seluruh upah Penggugat selama Proses sebesar berkekuatan hukum tetap; Rp 13.685.000,- (tiga belas juta enam ratus delapan puluh lima ribu rupiah) sampai adanya putusan yang
ka
ah
Bahwa oleh karena gugatan ini didasarkan oleh bukti-bukti yang kuat dan sah sebagaimana disyaratkan menurut hukum yang tidak mungkin dibantah oleh Tergugat dan untuk itu di mohon agar putusan dalam perkara ini dapat
ep
ub
lik
Terbilang : (tiga belas juta enam ratus delapan puluh lima ribu rupiah)
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 3
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
lembaga
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Samarinda pada Pengadilan Negeri Samarinda yang memeriksa Perkara ini berkenan
menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat dan selanjutnya mohon di putus sebagai DALAM PUTUSAN SELA :
ah
gu
2.
Memerintahkan Tergugat untuk membayar kepada Penggugat secara tunai seluruh upah selama Proses Penggugat sebesar Rp 13.685.000,- Terbilang: (tiga belas juta enam ratus delapan puluh lima ribu rupiah) sampai dengan adanya putusan hukum yang berkuatan hukum tetap dalam perkara ini; 1 2
Mengabulkan gugatan Provisi Penggugat untuk seluruhnya; Menghukum Tergugat untuk membayar Hak-Hak Penggugat meski ada upaya hukum kasasi;
am
ah k
Menyatakan Tergugat telah melakukan pelanggaran Pasal 59 ayat (5) dan (6) Undang-Undang Nomor : 13 Tahun 2003; Menyatakan menurut hukum PHK yang dilakukan oleh Tergugat tidak dapat diterima dan melanggar hukum dengan segala akibat hukum dari padaya;
ep
ah
A gu ng
Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat, uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak cuti tahunan yang belum diambil, uang pengganti perumahan perawatan dan pengobatan upah perjalanan dari bulan
Agustus sampai dengan Oktober 2008 sebesar Rp 36.611.120,- (tiga puluh enam
Menyatakan menurut hukum bahwa peletakan sita jaminan oleh Jurusita Pengadilan Negeri PHI Samarinda adalah sah dan berharga;
terlebih dahulu mesti ada upaya hukum kasasi; 7 Membebankan biaya perkara pada Negara; SUBSIDAIR :
Memberikan putusan lain yang dianggap Patut dan Adil menurut pandangan Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat mengajukan eksepsi pada
ka
ah
Penggugat tidak memiliki legal standing judicio Bahwa Penggugat berdasarkan surat perjanjian kerja untuk waktu tertentu nomor : 017/SPG/HRD/XII/2004, 039/SPG/HRD/X/2005, 106/SPG/HRD/VII/2006,
4
ep
ub
lik
Menyatakan menurut hukum bahwa putusan dalam perkara ini dapat dijalankan
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 4
es
In do ne si
ub lik
DALAM PROVISI :
ng
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
dengan segala akibat hukumnya, termasuk konsekuensi diberhentikan dari pekerjaan karena berakhirnya waktu yang telah disepakati dengan berakhirnya waktu tersebut,
Gugatan Penggugat harus ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet
ah
gu
Pengadilan Negeri Samarinda telah mengambil putusan, yaitu putusan No. 11/G/2009/ PHI.Smda tanggal 1 Juli 2009 yang amarnya berbunyi sebagai berikut : DALAM KONVENSI : DALAM EKSEPSI : Menolak Eksepsi Tergugat ; DALAM POKOK PERKARA : 1 2 3
ng
maka secara hukum tidak ada lagi kepentingan hukum antara Penggugat dan Tergugat.
am
Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat putus terhitung Menghukum Tergugat untuk membayar Uang Pesangon dan Uang Penggantian Hak, serta upah berjalan dari Agustus 2008 sampai dengan Oktober 2008 kepada Penggugat sebesar Rp 36.611.120,- (tiga puluh enam juta enam ratus sebelas ribu seratus dua puluh rupiah);
ah k
ep
ah
A gu ng
4 5
Menolak gugatan untuk selain dan selebihnya Membebankan biaya perkara ini kepada Negara ;
DALAM REKONVENSI :
Samarinda tersebut diucapkan dengan dihadiri oleh Kuasa Tergugat pada tanggal 1 Juli 2009 kemudian terhadapnya oleh Kuasa Tergugat diajukan permohonan kasasi secara Nomor : 10/KAS/2009/PHI.Smda jo. Nomor : 11/G/2009/PHI.Smda yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Samarinda, permohonan mana diikuti oleh memori yang memuat alasan-alasan permohonannya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bahwa setelah itu oleh Penggugat/Termohon Kasasi yang ada pada tanggal 19 Samarinda pada tanggal 27 Juli 2009;
ka
ah
ep
ub
lisan pada tanggal 14 Juli 2009 sebagaimana ternyata dari Akte Permohonan Kasasi
lik
ng
Agustus 2009 telah disampaikan salinan memori kasasi dari Tergugat/Pemohon Kasasi,
Hal. 5 dari 9 hal. Put. No. 621 K/PDT.SUS/2011
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 5
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasan telah dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan
ah
gu
kasasi tersebut formil dapat diterima; dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah : 1
Bahwa Pemohon Kasasi tidak dapat menerima dan merasa sangat keberatan dengan
fakta pembuktian yang merupakan haknya dalam mempertimbangkan putusannya tanpa mempertimbangkan secara seksama keberatan-keberatan dari Pemohon Kasasi sebagai mana Pemohon Kasasi uraikan dalam jawaban Tergugat/Pemohon Kasasi; 2 Bahwa pada persidangan pada tingkat pertama dalam memeriksa perkara aquo, terhadap dalil-dalil dan bukti-bukti yang di ajukan oleh Pemohon Kasasi melainkan langsung menerima begitu saja pertimbangan hukum dari Penggugat/Termohon Kasasi; 3 Majelis Hakim sama sekali tidak mempertimbangkan dan memberikan penilaian
am
ah k
ep
Bahwa putusan hakim tingkat pertama yang kurang cukup mempertimbangkan hukumnya tersebut dapat dibuktikan dari hal-hal sebagai berikut: 1
benar, Pesangon tidak mungkin dibayarkan karena Penggugat status PKWT, dimana berdasarkan kesepakatan dalam PKWT berakhirnya kerja karena habis masa PKWT tidak mendapatkan Pesangon; Bahwa upah berjalan tidak dibayar PT. Sepinggan karena masa PKWT Penggugat telah berakhir per tanggal 13 Juli 2008, sehingga upah berjalan tidak dapat di bayar karena Penggugat sudah tidak bekerja dan Tergugat tidak sepatutnya membayar gajinya;
ah
Bahwa PT. Sepinggan telah memenuhi kriteria/syarat dalam perpanjangan 13 Tahun 2003;
ka
ah
Bahwa oleh karena seharusnya Hakim Tingkat Pertama yang memeriksa dan memutuskan perkara a quo, didasarkan pada undang-undang Nomor : 13 Tahun 2003;
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 6
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
ng
diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama diajukan dalam tenggang waktu dan
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
ah
gu
berpendapat :
Samarinda telah tepat dan benar dalam menerapkan hukum, dengan pertimbangan Bahwa hubungan kerja antara Pemohon Kasasi/Tergugat dan Termohon Kasasi/ Penggugat melalui PKWT dan jabatan Termohon Kasasi adalah sebagai Safetyman. PKWT ke-I dari tanggal 1 November 2004 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2005 (1 (satu) tahun) dan PKWT ke-II dari tanggal 25 Oktober 2005 sampai dengan tanggal 24 Kasasi/Penggugat dan Pemohon Kasasi/Tergugat tetap berlanjut tanpa PKWT (Bukti P.2); Bahwa PKWT ke-III dari tanggal 27 Juli 2008 sampai dengan tanggal 26 Juli 2009 dan PKWT ke-IV dari tanggal 27 Juli 2007 sampai dengan tanggal 26 Juli 2005 Februari 2006, dan setelah berakhirnya PKWT II hubungan kerja antara Termohon
am
ah k
ep
ah
A gu ng
selanjutnya pada tanggal 1 Agustus 2008 Termohon Kasasi di PHK oleh Pemohon Kasasi/Tergugat dengan alasan demi hukum telah berakhir PKWT dimaksud akan tetapi
pada tanggal 1 Agustus 2008 sampai dengan tanggal 14 Agustus 2008 Termohon Kasasi masih bekerja tapi berdasarkan memorandum dari Pemohon Kasasi/Tergugat bukan
Bahwa dengan demikian sesuai dengan ketentuan Pasal 59 ayat (5), ayat (6) dan
ayat (7) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, hubungan kerja antara Pemohon Kasasi
kerja berubah dari PKWT menjadi PKWTT. Karenanya Pemohon Kasasi ingin melakukan PHK dan Termohon Kasasi bersedia namun Pemohon Kasasi berkewajiban memberikan pesangon kepada Termohon Kasasi sesuai dengan ketentuan Pasal 156 ayat (2), (3) dan (4) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, lagipula dari sebab tidak ternyata bahwa putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Samarinda Nomor : 11/G/2009/PHI.Smda tanggal 1 Juli 2009 dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi : PT. SEPINGGAN tersebut harus
ka
ah
ep
ub
lik
dan Termohon Kasasi tidak terputus, sehingga dengan sendirinya demi hukum hubungan
ng
ditolak;
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 7
es
In do ne si
ub lik
sebagai berikut :
ng
In do ne si a
ep u
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah), maka pihak-pihak yang berperkara tidak
ah
gu
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, Undang-Undang perundang-undangan lain yang bersangkutan;
sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan Nomor 2 Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, serta peraturan
ng
MENGADILI :
am
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT. SEPINGGAN tersebut; Membebankan biaya dalam perkara ini kepada Negara; Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Jumat, tanggal 21 Oktober 2011 dengan Dr. H. Supandi, SH. MH., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Buyung Marizal, SH., dan Dwi Tjahyo Soewarsono, SH. MH., Hakim-Hakim Ad Hoc PHI pada
ah k
ep
Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai Anggota dan diucapkan dalam sidang
A gu ng
terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh
Hakim-Hakim Anggota dan Susilowati, SH. MH., Panitera Pengganti, tanpa dihadiri
Hakim-Hakim Anggota :
Ketua Majelis,
ah
Panitera-Pengganti,
ka
ah
Untuk Salinan Mahkamah Agung RI a.n. Panitera Panitera Muda Perdata Khusus
ep
ub
lik ng
8
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 8
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
ep u
b
Rp