You are on page 1of 1

Epidemiologi Avian Influenza pada manusia di indonesia, 2005:2009 Avain Inflienza sampai saat ini masih menjadi tantangan

bagi praktisi kesehatan masyarakat. Tercatat 422 kasus avian influenza yang telah dikonfirmasi selama november 2003 september 2009, dimana 32% berasal dari indonesia. Studi observasional ini bertujuan untuk mengetahui epidemiologi terkait perjalanan natural penyakit dan manajemen Avian Influenza (AI) di indonesia. Sampel pada penelitian ini adalah 93 kasus AI selama bulan september 2005 agustus 2009 yang didapat dari data pada departemen kesehatan, dinas kesehatan propinsi, dan dinas kesehatan kabupaten. Dari 93 kasus AI yang dikonfirmasi, 51 diantaranya adalah wanita, dan 42 kasus pada laki-laki. Umur pada saat terinfeksi AI berkisar antara 1-67 tahun, dengan median 18 tahun. 20% dari kasus pertamakali dirawat di UGD, 54% dirawat di praktek dokter, 2% pada puskesmas, dan 21% pada fasilitas layanan kesehatan lainnya. Gejala utama pada saat pasien datang kebanyakan berupa gangguan pernafasan (85%), gangguan pencernaan (12%), gangguan neurologis(1%), dan demam(2%). Dari 93 kasus tersebut, 30% diantaranya terkena paparan langsung dari hewan ternak, 15% terkena paparan tidak langsung dari hewan ternak, 37% tinggal di dekat hewan ternak, 2% hanya mendapat paparan dari manusia, 3% mendapat paparan dari manusia dan hewan ternak, 8% dengan paparan yang tidak diketahui, dan 5% mendapat paparan lain. Dari 93 kasus ya g tercatat, hanya 87 kasus dengan data perawatan tersedia. 25 diantaranya tercatat menerima perawatan dengan oseltamivir, dan 62 kasus tidak. Dari 25 orang yang menerima perawatan dengan oseltamivir, 22 diantaranya meninggal, sementara dari 62 kasus yang tidak tercatat menerima perawatan dengan oseltamivir, 56 diantaranya meninggal (RR 1,24, 95% CI 0,34-4,58). Dari 93 kasus yang tercatat, 83 pasien meninggal, dengan case fatality 89%. Pada kasus dengan selang waktu antara onset dengan dimulainya terapi antiviral selama 0-2 hari, case fatality kasus tersebut sebesar 50%. Pada kasus dengan selang waktu 3-5 hari, case fatality mencapai 86%, sedangkan pada kasus dengan selang waktu lebih dari 5 hari, case fatality mencapai 100%.

You might also like