You are on page 1of 19

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

No. 71 PK/Pdt.Sus/2011 AGUNG

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

gu

memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam peninjauan kembali telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara:

ng

MAHKAMAH

RIA SITUNGKIR, bertempat tinggal di Perumahan Binong Permai Blok P8 No. 23 RT.004/RW. 009 Kec. Curug Tangerang 15810; m e l a w a n: Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/ Penggugat;

ah

PT. SILOAM GLENEAGLES HOSPITALS - UNIT SILOAM HOSPITALS WEST JAKARTA dahulu bernama RUMAH SAKIT GRAHA MEDIKA, Perseroan, yang berkedudukan di Jalan Raya Perjuangan Kav. 8 Kebon Jeruk, Jakarta Barat; Mahkamah Agung tersebut; Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/ Tergugat; Menimbang bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/Penggugat telah mengajukan permohonan

ah k

am

peninjauan kembali terhadap putusan Mahkamah Agung No.025K/Pdt.Sus/2010 tanggal

A gu ng

11 Pebruari 2010 yang telah berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/Tergugat, dengan posita perkara sebagai berikut : I Berdasarkan surat anjuran dari SUKU DINAS TENAGA KERJA & TRANSMIGRASI Kotamadya Jakarta Barat No. 2242/088.36 tertanggal 21 Oktober 2008 yang amar anjurannya sebagai berikut : MENGANJURKAN :

ah

2 3 4 5

Agar pengusaha memberikan bantuan langsung tunai kepada pekerja sama besarnya dengan yang diberikan kepada pekerja yang lainnya ; diperoleh Pekerja ; Agar pengusaha memberikan bonus kepada pekerja sesuai dengan nilai B yang Agar pengusaha memberikan insentip kepada pekerja sebesar yang telah diberikan kepada pekerja yang lainnya ; Agar kedua belah pihak memberikan jawaban secara tertulis atas anjuran tersebut di atas selambat-lambatnya dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari setelah menerima anjuran ini dengan catatan :

ka

ah

ep

ub

lik

Agar pengusaha memperkerjakan kembali pekerja ke posisi dan jabatan semula ;

ng

Hal.

1 dari 19 hal. Put. No. 71 PK/Pdt.Sus/2011

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 1

es

In do ne si

ub lik

In do ne si a

P U T U S A N

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

membantu membuat perjanjian bersama dan didaftarkan ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

ah

gu

II

Surat jawaban Tergugat No. 049/SHKJ/EKSJHRD/X/08 tertanggal 28 Oktober 2008 Perihal Anjuran Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotamadya Jakarta Barat No. 2242/088.36 tertanggal 21 Oktober 2008 memberitahukan : Pihak Pengusaha menyatakan menolak anjuran tersebut. Pusat akan segera kami sampaikan.

1 2

III

Surat skorsing dalam proses Pemutusan Hubungan Kerja yang dikeluarkan Tergugat untuk Penggugat No. 001/SKIHRD/VI/2008 tertanggal 4 Juni 2008. Alasan gugatan. 1 2 3 Tergugat ingin memutuskan hubungan kerja dengan Penggugat ; Adanya keinginan Tergugat untuk tidak menyelesaikan perselisihan Penggugat dan Tergugat ; Adanya manipulasi data dan fakta oleh Tergugat dengan tujuan untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja ;

am

ah k

ep

ah

A gu ng

Duduk Perkara.

Untuk memperjelas kesalahan atas fakta yang telah dibuat Tergugat dengan Penggugat menjelaskan fakta-fakta secara kronologis sebagai berikut : di bidang usaha jasa pelayanan kesehatan (Rumah Sakit);

Bahwa Tergugat adalah sebuah perusahaan yang berbadan hukum, yang bergerak

Bahwa Penggugat mulai bekerja di tempat Tergugat mulai tanggal 15 Januari 1991 berdasarkan Surat Keputusan No.258/RSGM/DIR/XII/91, tertanggal 18 dikeluarkan oleh Tergugat ; Desember 1991 tentang : Pengangkatan Karyawan Tetap untuk Penggugat, yang

Bahwa hingga saat ini Penggugat dengan jabatan sebagai Perawat pelaksana di bagian rawat jalan bedah orthopaedi, bedah umum, dan poli umum dengan cara kerja shift. Apabila Penggugat bekerja shift pagi mempersiapkan 10 (sepuluh) sekitar jam 10.00 wib dan apabila Penggugat bekerja shift siang mempersiapkan 3 (tiga) kamar praktek dr. khusus orthopaedi dikerjakan sendiri oleh Penggugat tanpa ada bantuan; kamar praktek dokter dikerjakan sendiri oleh Penggugat, bantuan baru ada

ka

ah

ep

ub

lik

Bahwa selama Penggugat bekerja di perusahaan Tergugat, Penggugat selalu

ng

melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik dan selalu menunjukkan

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 2

es

In do ne si

ub lik

Gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta

ng

b Apabila salah satu pihak atau kedua belah pihak yang menolak dapat Negeri Jakarta Pusat dengan tembusan ke Mediator.

mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan

In do ne si a

Apabila kedua belah pihak menerima anjuran ini maka Mediator akan

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

peraturan perusahaan Tergugat, dimana Penggugat telah menerima 2 (dua) kali Piagam Penghargaan dari Tergugat yaitu :

gu

Bahwa selain Piagam Penghargaan tersebut di atas Penggugat juga berhasil dengan Keperawatan yang telah diselenggarakan di Perusahaan Tergugat yaitu :

mendapat 6 (enam) sertifikat dan berbagai pelatihan/training yang berhubungan 1 Sertifikat : PELATIHAN PENERAPAN STANDAR ASUHAN

ah

ng

Piagam Penghargaan untuk masa kerja 10 (sepuluh) tahun tertanggal 10 Agustus 2001. Mengetahui Dr.S.Chandra Rahardja Chief Executive Officer ;

Piagam penghargaan untuk masa kerja 15 (lima belas) tahun tertanggal 25 Januari 2006. Mengetahui dr. Nell. Weston Chief Executive Officer ;

KEPERATAWAN tertanggal 20 Mei sampai dengan 23 Mei 1997 di Rumah Sakit Graha Medika Jakarta Pusat. Mengetahui Dr. Toersono WA. Direktur ; 2 Sertifikat Pelatihan SERVICE EXCELLENCE tertanggal 18 sampai dengan 19 April 2005 di Siloam Graha Medika Hospital Jakarta Barat Mengetahui 3 4 Certificate : The Champions Seminar SILOAM HOSPITAL JAKARTA BARAT Cipanas, tertanggal 7 Juli. Instructor : Yosua L. Hadiputra ; Sertifikat : Pada In House Training : Beauty Class di Siloam Hospitals West Officer ; dr. Neill Weston. Chief Executive Officer ;

am

ah k

ep

Jakarta, tanggal 28 Mei 2007. Mengetahui dr. Gershu Paul. Chief Executive

Pelatihan "Bantuan Hidup Dasar (BUD)" yang diselenggarakan di Siloam

Hospitals Kebon Jeruk tanggal 24 Agustus-25 Agustus 2007 Mengetahui dr.

Agus Tanjung MHA. Direktur ;

Certificate : Participant On Convatec Wound & Ostomy Products di Rumah

Sakit Siloam Hospitals Kebon Jeruk Jakarta, tertanggal 17 Maret 2008. Mengetahui Director RUDI DHARMA PUTRA ;

ah

SEKRETARIS Pengurus Unit Kerja Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan Siloam Hospitals Kebon Jeruk PUK.F SP.FARKES. SHKJ) berdasarkan Nomor Bukti Pencatatan : 344/III/SP/VII/2007 pada SUKU DINAS TENAGA KERJA & TRANMIGRASI Kotamadya Jakarta Barat ; Pengurus PUK.F.SP.FARKES.SHKJ, membuat Tergugat tidak senang. Atas ketidaksenangan ini maka Tergugat melakukan hal-hal sebagai berikut : 1 7 Bahwa ternyata dengan keterlibatan Karyawan Tergugat menjadi

ka

ah

ep

ub

lik

Bahwa pada tanggal 24 Juli 2007, Penggugat diangkat sebagai WAKIL

Melakukan intimidasi kepada Para Pengurus Anggota SP FARKES SHKJ ;


Hal.

ng

3 dari 19 hal. Put. No. 71 PK/Pdt.Sus/2011

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 3

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

In do ne si a

prestasi yang rajin dan tidak pernah melakukan kesalahan yang melanggar

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

SP FARKES SHKJ untuk menjalankan kegiatan organisasi.

Dalam hal ini, Pengurus sudah memenuhi prosedur sebagaimana

gu

ah

ng

mestinya ;

Mengancam akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) FARKES SHKJ ;

kepada karyawan/karyawati, yang masuk menjadi Anggota SP

Bahwa akibat intimidasi yang dilakukan Tergugat maka : 1

Wakil Ketua SP FARKES SHKJ tertanggal 1 September 2007 II, III secara berturut-turut ;

telah di-PHK tanpa ada teguran, lisan maupun Surat Peringatan I, 2 Ketua SP FARKES SHKJ tertanggal 24 Agustus 2007 telah di-

PHK tanpa ada teguran lisan maupun Surat I, II, III secara berturut-turut ; 3 9 Beberapa orang anggota SP FARKES SHKJ telah mengundurkan

am

ah k

Bahwa tindakan Tergugat terhadap Pengurus PUK SP FARKES jelas melanggar ketentuan : 1 104 ayat (1) Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang berhak membentuk dan menjadi anggota serikat pekerja/ serikat buruh" Pasal 28 Undang-Undang No.21 Tahun 2000 tentang Serikat

ep
hubungan

diri sebagai anggota SP FARKES SHKJ ;

Ketenagakerjaan yang menyatakan: "Setiap pekerja/buruh

Pekerja/Serikat Buruh, yang menyatakan : "Siapapun dilarang menghalang-halangi atau memaksa pekerja/ buruh untuk

membentuk atau tidak membentuk menjadi pengurus atau tidak menjadi pengurus, menjadi anggota atau tidak menjadi anggota

ah

pekerja/serikat buruh dengan cara" : a b c d 6 melakukan pemutusan menurunkan jabatan, atau melakukan mutasi ; melakukan intimidasi dalam bentuk apapun ;

kerja, memberhentikan

lik

dan atau menjalankan atau tidak menjalankan kegiatan serikat sementara

tidak membayar atau mengurangi upah pekerja/ buruh ; melakukan kampanye anti pembentukan serikat pekerja/serikat buruh. Bahwa pada bulan Februari tahun 2008 saat pemberian bonus oleh Tergugat, Penggugat tidak mendapatkan bonus yang menjadi hak atau yang telah mendapatkan nilai B sebagai syarat menerima bonus

ka

ah

ep

ub

ng

(Penilaian langsung oleh atasan Penggugat) tindakan tersebut nyata-nyata,

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 4

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

In do ne si a

Tidak memberikan fasilitas ruangan kepada Pengurus/anggota

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

hak asasi manusia yaitu ayat (4) Undang-Undang No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang menyatakan : "Setiap orang, baik pria

ah

gu

Selain dari pada itu tindakan diskriminasi yang dilakukan oleh Tergugat Ketenagakerjaan yang menyebutkan : "setiap buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dan Pengusaha" 7

bertentangan dengan Pasal 6 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang

ng

maupun wanita dalam melakukan pekerjaanya yang sepadan dengan martabat kemanusiaannya berhak atas upah yang adil sesuai dengan

prestasinya dan dapat menjamin kelangsungan hidup keluarganya"

bekerja/melaksanakan tugas dan tanggungjawab sehari-hari di Perusahaan Tergugat yaitu mempersiapkan ruangan kerja praktek dokter, Penggugat didatangi oleh perwakilan Perusahaan (Tergugat) yaitu Ibu Astu Juni dan Bapak Nana Rukmana selaku HRD dan pada saat itu, Bapak Nana amplop tertutup warna putih sambil berkata kepada Penggugat : "hari ini hari terakhir kerjamu" dan saat itu Penggugat disuruh pulang oleh Perwakilan Tergugat ; 8 Rukmana memberikan 1 (satu) lembar kertas fotocopy dan 1 (satu)

am

ah k

ep

Bahwa ketika Penggugat mempertanyakan maksud dan tujuan pemberian jelas Penggugat mengembalikan amplop tersebut kepada Bapak Nana, Penggugat kembali bekerja ;

ah

A gu ng

amplop tersebut Bapak Nana tidak menjawab, dan karena tujuannya tidak

Bahwa pada tanggal 5 Juni 2008, teman Penggugat yaitu Sdri. Ari Penggugat yang diperoleh dari salah satu pegawai di Dinas Tenaga Kerja

Windarti menyampaikan 1 (satu) lembar kertas fotocopy terhadap Kotamadya Jakarta Barat yang isinya adalah Surat Keputusan Siloam

VI/2008 tertanggal 4 Juni 2008 tentang Skorsing, yang ditandatangani oleh Dr. Agus Tanjung MHA. dan Bapak Andre Rumantir selaku Direktur ; 10 Bahwa Penggugat sangat terkejut membaca surat tersebut karena isinya Hubungan Kerja tanpa menyebutkan jangka waktu Skorsing dimaksud. Selain dari pada itu Penggugat justru menerima surat dimaksud justru dari pihak yang tidak berkompeten untuk menyerahkannya ; 11 Bahwa sebelumnya Penggugat tidak pernah mendapat teguran baik lisan

ka

ah

ep

menyatakan : Tergugat melakukan Skorsing menuju proses Pemutusan

ub

lik

Hospitals Kebon Jeruk (d/h RS. Graha Medika) No : 001/SK/HRD/

ng

maupun tertulis karena suatu kesalahan apapun juga. Dalam hal ini
Hal.

5 dari 19 hal. Put. No. 71 PK/Pdt.Sus/2011

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 5

es

In do ne si

ub lik

Bahwa pada tanggal 4 Juni 2008 jam 14.00 wib, ketika Penggugat sedang

In do ne si a

merupakan tindakan diskriminasi yang merupakan pelanggaran terhadap

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

2006-2008 Pasal 66 ayat 3.1 yang menyatakan : Teguran dikenakan terhadap tindak pelanggaran yang dianggap tidak dilakukan secara

ah

gu

Sedangkan ayat 3.2 yang menyatakan : "Surat Peringatan dikenakan terhadap

tindak pelanggaran yang dianggap cukup berat, berulang kali dilakukan, atau pelanggaran yang sebelumnya pernah mengakibatkan Pekerja (pelakunya) 12 Bahwa terhadap tindakan Tergugat tersebut untuk melakukan Skorsing mendapat teguran secara lisan atau tertulis".

ng

sengaja, bersifat pelanggaran ringan atau baru untuk pertama dilakukan.

Teguran dapat dikenakan secara lisan atau tertulis ;

hukum karena jelas-jelas bertentangan dengan Pasal 61 ayat (1) UndangUndang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan : Dalam hal pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja kepada pekerja/buruh yang bersangkutan diberikan surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turut. Sehingga quod non Penggugat melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku, maka Tergugat hendaknya melakukan Prosedur sebagaimana diatur dalam bersama pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja, setelah

am

ah k

ep
tanpa

A gu ng

Pasal 61 ayat (1) Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tersebut, dan PKB periode 2006-2008 Pasal 66 ayat 3.1 dan 3.2 ;

13 Bahwa Tergugat tidak pernah bisa membuktikan kesalahan Penggugat,

baik pada waktu perundingan Bipartit maupun pada saat pemeriksaan di dipertanggungjawabkan mempertanyakan

tingkat Mediasi, karena Tergugat hanya menerima laporan yang tidak bisa kebenarannya/ mengklarifikasi permasalahannya kepada Penggugat. Oleh karena itu

ah

dibenarkan secara hukum ; diterima oleh Penggugat yaitu : 1

14 Bahwa Tergugat tidak membayar hak-hak yang selama ini sudah biasa Bantuan langsung tunai untuk membantu para Pekerja karena adanya kenaikan mendapatkannya sejumlah Rp.180.000,- (seratus delapan puluh ribu rupiah) ; 2 3 Bonus tahun 2007/ satu bulan gaji sejumlah Rp.2.350.133,- (dua juta tiga ratus lima puluh ribu seratus tiga puluh tiga rupiah) ; Bonus tahun 2008/ satu bulan gaji sejumlah Rp.2.447.887,- (dua juta empat ratus

ka

ah

ep

BBM yang ditetapkan Pemerintah pada bulan Juni 2008 namun Penggugat tidak

ub

lik

tindakan skorsing yang menuju Pemutusan Hubungan Kerja tidak dapat

ng

empat puluh tujuh ribu delapan ratus delapan puluh tujuh rupiah) ;

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 6

es

In do ne si

ub lik

yang menuju pemutusan hubungan kerja adalah perbuatan melawan

In do ne si a

Tergugat telah mengingkari Perjanjian Kerja Bersama (PKB) periode

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

Rp.516.004 (lima ratus enam belas ribu empat rupiah) ; 5

Kenaikan gaji tahun 2009 sejumlah Rp.104.800,- (seratus empat ribu delapan Total Rp.5.598.824,- (lima juta lima ratus sembilan puluh delapan ribu delapan

ah

gu

ratus dua puluh empat rupiah) ; 6

Ayat (3) : Selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan melaksanakan kewajibannya ;

am

Ayat (3) : Pengusaha dapat melakukan penyimpangan terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) berupa tindakan skorsing kepada pekerja/ buruh yang sedang dalam proses pemutusan hubungan kerja dengan tetap wajib 6 Bahwa Tergugat secara nyata-nyata melakukan perbuatan melawan

ah k

hukum maka, Penggugat memohon kepada Ketua Majelis Hakim yang Mulia supaya menjatuhkan putusan Sela berupa perintah kepada Tergugat untuk membayar hak-hak yang biasa diterima Penggugat sebagaimana

ep

membayar upah beserta hak-hak lainnya yang biasa diterima pekerja/buruh ;

disebutkan pada poin 18 (delapan belas) di atas ;

Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 96 ayat (1) Undang-Undang No.2 Tahun "Apabila dalam persidangan pertama, secara nyata-nyata pihak Tergugat terbukti

2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial yang menyatakan : tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 155 ayat

(3) Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Hakim Ketua

Sidang harus segera menjatuhkan Putusan Sela berupa perintah kepada Tergugat

ah

yang bersangkutan ; 7

Penggugat dan LBH Mawar Saron mengadakan perundingan bipartit dengan Tergugat, dalam perundingan tersebut ternyata gagal mencapai risalah perundingan karena tidak bisa membuktikan dasar alasan Penggugat ; 8

ka

ah

melakukan skorsing dalam proses Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Bahwa karena perundingan bipartit gagal, maka berdasarkan ketentuan Pasal 3 ayat (1), (2), dan (3), Undang-Undang No.2 Tahun 2004 tentang
Hal.

ep

kesepakatan dimana pada saat itu Tergugat tidak bersedia menandatangani

ub

Bahwa pada tanggal 1 Juli 2008, yang didampingi oleh kuasa hukum

lik

untuk membayar Upah beserta hak-hak lainnya yang biasa diterima pekerja/buruh

ng

7 dari 19 hal. Put. No. 71 PK/Pdt.Sus/2011

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 7

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

industrial belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap

ng

ratus rupiah) ;

Tindakan Tergugat tersebut adalah perbuatan melawan hukum karena

jelas-jelas bertentangan dengan Pasal 155 ayat (2),dan (3) Undang-

Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan :

In do ne si a

Insentif bulan, Januari, Februari, Maret, April, Mei tahun 2009 sejumlah

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

hukum Penggugat mengajukan Permohonan Pencatatan Perselisihan

Hubungan Industrial pada Suku Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi

gu

ng

Kotamadya Jakarta Barat melalui Surat permohonan pencatatan

Perselisihan Hubungan Industrial Nomor : 416/LBH.MS/VIII/2008, mencapai kesepakatan ;

tertanggal 15 Agustus 2008 atas dasar perundingan bipartit tidak

Bahwa ketentuan Pasal 3 ayat (1), (2), dan (3), Undang-Undang No.2 1 Perselisihan Hubungan Industrial wajib

tahun 2004 tentang Penyelesaian Hubungan Industrial menyatakan :

ah

secara musyawarah untuk mencapai mufakat ; 2 Penyelesaian perselisihan melalui

ub lik ub

penyelesaiannya terlebih dahulu melalui perundingan bipartit bipartit sebagaimana

am

dimaksud dalam ayat (1), harus diselesaikan paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal dimulainya perundingan ; dimaksud dalam ayat (2) salah satu pihak menolak untuk berunding atau dilakukan perundingan tetapi tidak mencapai kesepakatan, maka perundingan dianggap gagal ; 3 Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebagaimana

ah k

ep

10 Bahwa pada tanggal 4 September 2008, Penggugat memenuhi panggilan

ah

A gu ng

Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotamadya Jakarta Barat

melalui Surat No.1182/187-52 tertanggal 29 Agustus 2009, (secara

Mediasi 3 kali). Hingga keluarnya Anjuran No.2242/088.36 tertanggal 21 melalui Surat No.601/LBH.MS/X/2008, tertanggal 28 Oktober 2008 ;

Oktober 2008, dan Penggugat menerima amar dari Anjuran tersebut

11 Bahwa Tergugat melalui Surat Nomor : 049/SHKJ/EKS/HRD/X/08 2242/088.36, tertanggal 21 Oktober 2008 menyatakan bahwa :

tertanggal 28 Oktober 2008, perihal Jawaban Surat Anjuran Nomor :

1 2

Pihak Pengusaha menyatakan menolak anjuran tersebut ; Pusat akan segera kami sampaikan ;

Gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Bahwa hingga surat gugatan ini diajukan Penggugat, Tergugat belum melakukan Pusat ; 6

ka

ah

Bahwa sikap Tergugat menolak anjuran Mediator jelas-jelas bertentangan dengan hukum dan Pasal 151 ayat (1) Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan : "Pengusaha, Pekerja/Buruh,

ep

gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta

lik

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 8

es

In do ne si

In do ne si a
diupayakan

Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, yang didampingi kuasa

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

mengusahakan agar jangan terjadi pemutusan hubungan kerja" ; 7

Bahwa oleh karena Tergugat tidak mengindahkan Anjuran Suku Dinas mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial sesuai dengan Oktober 2008;

gu

ng

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotamadya Jakarta Barat, tidak

jawaban Surat Tergugat No : 049/SHKJ/EKS/HRD/X/08 tertanggal 28

Jelas-jelas Tergugat mengabaikan undang-undang,

mengabaikan hukum maka, Penggugat mengajukan gugatan ini ke

Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini supaya Oktober 2008 memperoleh kekuatan hukum ; Anjuran Mediator Hubungan Industrial No.2242/088.36 tertanggal 21

ah

Bahwa mengingat pemutusan hubungan kerja tersebut tidak mempunyai alasan yang sah secara hukum, maka menurut Pasal 170 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 pemutusan hubungan kerja tersebut batal demi hukum ;

am

ah k

Bahwa mengingat skorsing dan pemutusan hubungan kerja tersebut batal demi hukum, maka undang-undang mewajibkan Tergugat mempekerjakan Penggugat serta membayar seluruh hak-hak yang seharusnya diterima

ep

oleh Penggugat sejumlah Rp. 5.598.824,- (lima juta lima ratus sembilan

A gu ng

puluh delapan ribu delapan ratus dua puluh empat rupiah) sebagaimana disebutkan pada poin 18 (delapan belas) di atas;

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Penggugat mohon kepada

Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

memberikan putusan sebagai berikut : Dalam Provisi : 1 2 Mengabulkan seluruh gugatan Provisi ; sekalipun ada upaya hukum kasasi ;

ah

Dalam Pokok Perkara : 1 2 Menerima seluruhnya; Menyatakan dan mengabulkan telah

ub

lik
gugatan melakukan Tahun

Memerintahkan Tergugat untuk membayar seluruh hak-hak Penggugat

ka

bertentangan dengan ketentuan Pasal 66 ayat 3.1 dan Pasal 3.2 Perjanjian Kerja Bersama Periode 2006-2008, Pasal 6, Pasal 151 ayat (1), Pasal 155 ayat (2) dan (3), Pasal 161 ayat (1), Pasal 104 ayat (1) Undang-Undang No.13 2003 tentang

ah

ep

Tergugat

ng

Hal.

9 dari 19 hal. Put. No. 71 PK/Pdt.Sus/2011

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 9

es

In do ne si
agar Penggugat perbuatan untuk yang

ub lik

In do ne si a

Serikat Pekerja/Serikat Buruh, dan Pemerintah dengan segala upaya harus

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat buruh ; 3

Membatalkan Surat Keputusan Siloam Hospitals Kebun Jeruk, dahulu Rumah Sakit Graha Medika No.001/SK/HRD/VI/2008

tentang Skorsing dalam Proses menuju Pemutusan Hubungan

gu

Kerja ; Penggugat ke posisi dan jabatan semula ;

4 5 6

Memerintahkan kepada Tergugat agar memkerjakan kembali

Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan lebih dahulu sekalipun terdapat perlawanan, kasasi atau upaya hukum lainnya ; yang timbul dalam perkara a quo ini ; Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara

ah

atau et bono) ;

am

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil- adilnya (ex aequo Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.132/PHI.G/2009/PN.JKT.PST., tanggal 08 September 2009 adalah sebagai berikut: DALAM EKSEPSI :

ah k

ep
hak-hak

Menolak eksepsi Penggugat ; Menolak gugatan provisi Penggugat ; 1

DALAM PROVISI :

DALAM POKOK PERKARA : 2

Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;

Menyatakan putus hubungan kerja antara Penggugat dengan

Tergugat sejak putusan ini diucapkan ;

Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat lainnya

ah

dan

lik
yang

uang pesangon, uang penggantian hak, uang penggantian hak seluruhnya sebesar Rp.48.038.240,00 (empat puluh delapan juta tiga puluh delapan ribu dua ratus empat puluh rupiah) ; 4 5 Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya ; sebesar

ka

ah

berikut:

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 10

es

tanggal 11 Februari 2010 yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut adalah sebagai

Menimbang, bahwa amar putusan Mahkamah Agung RI No. 025 K/Pdt.Sus/2010

ep

Membebankan biaya perkara kepada Negara yang hingga kini Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) ;

ub

In do ne si

A gu ng

ub lik

In do ne si a

Ketenagakerjaan, dan Pasal 28 Undang-Undang

ep u

b
No.21 Tahun

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep
hak-hak

b
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : RIA SITUNGKIR tersebut; Memperbaiki amar putusan Pengadilan Hubungan Industial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.132/PHI.G/2009/PN.JKT. PST tanggal 08 September 2009, mengenai upah proses menuju PHK, sehingga amar selengkapnya sebagai berikut : DALAM EKSEPSI :

Menolak eksepsi Penggugat ; Menolak gugatan provisi Penggugat ; 1 2 3

DALAM PROVISI : DALAM POKOK PERKARA :

ah

Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ; Menyatakan putus hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat sejak 1 September 2009 ; Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat uang pesangon, uang penggantian hak, uang penggantian hak dan lainnya yang seluruhnya sebesar Rp.48.038.240,00 (empat puluh delapan juta tiga puluh

ah k

am

Menghukum Tergugat membayar upah proses menuju PHK

ah

A gu ng

kepada Penggugat sebesar Rp.14.761.536,- (empat belas juta tujuh ratus enam puluh satu ribu lima ratus tiga puluh enam

rupiah) ;

Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya ;

Membebankan biaya perkara dalam semua pemeriksaan kepada Negara;

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum

tetap tersebut, yaitu putusan Mahkamah Agung No. 025 K/Pdt.Sus/2010 tanggal 11 Pebruari 2010 diberitahukan kepada Pemohon Kasasi dahulu Penggugat pada tanggal 07 Juli 2010 kemudian terhadapnya oleh Pemohon Kasasi dahulu Penggugat diajukan

permohonan peninjauan kembali secara tertulis di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan permohonan mana disertai dengan alasan-alasannya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal itu juga; Menimbang, bahwa tentang permohonan peninjauan kembali tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama pada tanggal 01 Maret 2011 Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat; kemudian terhadapnya oleh pihak lawannya tidak diajukan jawaban ke Kepaniteraan

ka

ah

ep

ub

Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 21 Desember 2010,

lik

ng

Hal.

11 dari 19 hal. Put. No. 71 PK/Pdt.Sus/2011

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 11

es

In do ne si

delapan ribu dua ratus empat puluh rupiah) ;

ub lik

In do ne si a

gu

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah

dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undangalasannya yang diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan

ah

gu

undang-undang, formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Kasasi telah

mengajukan alasan-alasan peninjauan kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:

IBAHWA PEMOHON PENINJAUAN KEMBALI TELAH MENEMUKAN PERKARA INI. 1

ng

Undang No. 3 Tahun 2009, permohonan peninjauan kembali a quo beserta alasan-

Bahwa atas pertimbangan yang diberikan oleh Judex Juris perihal keberadaan Pemohon Peninjauan Kembali dalam mengikuti briefing maka Pemohon Peninjauan Kembali menemukan Surat Bukti baru Peninjauan Kembali dalam setiap briefing yang dilakukan oleh Sr. Maria Diana dan Dr. Ivan Rulid. (novum) pertama yang sangat menjelaskan tentang kehadiran Pemohon

am

ah k

Kembali adalah berupa Surat Pernyataan dari Sdri. Bertha Sihombing

ah

A gu ng

yang sangat jelas menyatakan bahwa Pemohon

Peninjauan Kembali

selalu hadir dalam seluruh proses briefing yang dilakukan oleh Sr. Maria

Diana dan Dr. Ivan Rulid (Bukti PK-1).

Bahwa dengan adanya surat bukti baru tersebut maka sudah sangat jelas bahwa Pemohon Peninjauan Kembali selalu pada saat briefing yang

diadakan oleh Sr. Maria Diana dan Dr. Ivan Rulid. Bahwa oleh karena itu maka pendapat Judex Juris (pada halaman 25 point a) maupun Judex Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali juga menemukan surat bukti baru (novum) kedua berupa Surat Pernyataan Sdr. Rotuana Simanjuntak, Facti mengenai briefing adalah tidak benar.

mantan atasan Pemohon Peninjauan Kembali, yang menyatakan bahwa Pemohon Peninjauan Kembali tidak pernah menerima Surat Peringatan I, PK-2). 5 II, maupun III selama bekerja di Termohon Peninjauan Kembali (Bukti Bahwa adanya bukti baru ini lebih memastikan bahwa proses Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan Termohon Peninjauan Kembali adalah sudah menyalahi aturan formil seperti yang terdapat pada Pasal 161 UU

ka

ah

ep

ub

lik

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 12

es

In do ne si

Bahwa surat bukti baru yang ditemukan oleh Pemohon Peninjauan

ep

ub lik

SURAT BUKTI BARU YANG SANGAT MENENTUKAN DALAM

In do ne si a

Menimbang, bahwa oleh karena itu sesuai dengan Pasal 68, 69, 71 dan 72

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ayat (3.2) jo Pasal 72 PKB Periode 2006-2008 (Vide P-29 dan T-13). 6

Bahwa dengan adanya kedua bukti baru tersebut maka sudah sepatutnya

gu

II

ng

Majelis Hakim Mahkamah Agung yang memeriksa dan memutus dalam

proses peninjauan kembali ini mengabulkan seluruh permohonan dari Pemohon Peninjauan Kembali. JURIS TELAH ATAU SALAH DALAM YANG MEMERIKSA NYATA

JUDEX

MENGADILI PERKARA AQUO KARENA TELAH MELAKUKAN KEKHILAFAN 1 KEKELIRUAN MEMBERIKAN PERTIMBANGAN DALAM KEPUTUSANNYA.

ah

hukum, karena memberi pertimbangan di halaman 25 dalam putusan yang menyatakan : Agung berpendapat : Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan kasasi tersebut Mahkamah Mengenai alasan-alasan ke 1 sampai dengan ke 49 : Facti telah benar menerapkan hukum ;

am

ah k

Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, karena Judex Bahwa Judex Juris yang membenarkan pertimbangan Judex Facti yang telah

ep

menyatakan Putusan hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat, jelas

ah

A gu ng

memperlihatkan bahwasanya Judex Juris tidak memeriksa perkara ini secara

cermat.

Bahwa Judex Juris tidak cermat dalam menganalisa pertimbangan hukum yang

diberikan Judex Facti pada putusannya (di halaman 44 alinea 3) yang

menyatakan putus hubungan kerja antara Penggugat (Pemohon Peninjauan

Kembali) dengan Tergugat (Termohon Peninjauan Kembali) hanya didasari bekerja 17 tahun 4 bulan dengan memberikan kompensasi Pemutusan Hubungan Kerja yaitu uang Pesangon sesuai dengan 1 kali ketentuan Pasal 156 (2), uang penghargaan masa kerja sebesar 1 kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai dengan Pasal 156 ayat (4) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Bahwa seharusnya Judex Juris membatalkan alasan yang diberikan oleh Judex Facti yang tidak cermat memberikan alasan untuk memutuskan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) antara Penggugat (Pemohon Peninjauan Kembali) dengan Tergugat (Termohon Peninjauan Kembali) yaitu karena alasan masa kerja 17 tahun 4 bulan. Bahwa alasan yang dibangun oleh Judex

pada alasan masa kerja Penggugat (Pemohon Peninjauan Kembali) yang sudah

ka

ah

ep

ub

lik

ng

Facti tersebut adalah tidak benar karena alasan PHK yang didasarkan pada
Hal. 13 dari 19 hal. Put. No. 71 PK/Pdt.Sus/2011

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 13

es

In do ne si

ub lik

Bahwa Judex Juris tidak cermat dalam menerapkan

In do ne si a
DAN DALAM

No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Pasal 66 ayat (3.1) dan

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

Ketenagakerjaan.

Bahwa sesuai ketentuan dalam UU No. 13 Tahun 2003, pemberian kompensasi

gu

ng

PHK berupa Pesangon sesuai dengan 1 kali ketentuan Pasal 156 (2), uang

penghargaan masa kerja sebesar 1 kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai dengan Pasal 156 ayat (4) UU No. 13 Tahun 2003 hanya ada pada pasal-pasal : 1

Pasal 161 tentang Pekerja/Buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerja,

ah

am

ub lik
2 Pasal 163

PP atau PKB, Pengusaha dapat melakukan PHK, setelah kepada Pekerja/Buruh diberikan SP I, II, dan III secara berturut-turut. ayat (1) tentang Pengusaha dapat melakukan PHK dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan Pekerja/Buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja.

ah k

ep A gu ng
3

Pasal 164 ayat (1) tentang PHK karena perusahaan tutup karena perusahaan rugi secara terus-

menerus selama 2 tahun (dibuktikan terakhir oleh eksternal auditor) atau dan 4

dengan laporan keuangan 2 tahun keadaan memaksa (Force Majeur), Pasal 165 tentang PHK karena perusahaan mengalami Pailit

ah

Bahwa penggunaan alasan PHK dengan menggunakan Pasal 163 ayat (1), Peninjauan Kembali (Termohon Kasasi atau Tergugat) tidak mengalami seperti yang diamanatkan pasal-pasal tersebut. Bahwa penggunaan alasan Pasal 161 juga tidak tepat dan tidak benar, karena sesuai ketentuan di dalam Pasal 161 UU No. 13 Tahun 2003 diisyaratkan

ka

ah

ep

Pasal 164 ayat (1) dan Pasal 165 adalah tidak tepat karena faktanya Termohon

ub

lik

ng

adanya pemberian Surat Peringatan I, II, dan III secara berturut-turut. Bahwa

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 14

es

In do ne si

In do ne si a

masa kerja tidak ada di

ep u

dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

tidak pernah mendapatkan Surat Peringatan I, II, dan III, dan hal ini diperkuat

oleh Surat Bukti Baru (Novum) kedua yang telah Pemohon Peninjauan

ah

gu

ng

Kembali dalilkan di atas. Bahwa Termohon Peninjauan Kembali (Tergugat atau Termohon Kasasi) tidak bisa membuktikan adanya Surat Peringatan I, II, dan

III tersebut.

Bahwa argumentasi Pemohon Peninjauan Kembali tersebut di atas juga diperkuat oleh Pasal 66 ayat 3.1 Perjanjian Kerja Bersama/PKB 2006-2008 terhadap tindak pelanggaran yang dianggap tidak dilakukan secara sengaja, dikenakan secara lisan atau tertulis. (vide P-29 dan T-13) yang dengan jelas menyatakan Teguran dikenakan

Bahwa argumentasi Pemohon Peninjauan Kembali tersebut di atas juga diperkuat oleh Pasal 66 ayat 3.2 yang menyatakan Surat Peringatan dikenakan terhadap tindak pelanggaran yang dianggap cukup berat, berulang kali (pelakunya) mendapat teguran secara lisan atau tertulis. Bahwa selain Pasal 66 ayat (3.1) dan ayat (3.2) tersebut, Pasal 72 ayat (1) PKB 2006-2008 juga menyebutkan tentang hal yang serupa mengenai teguran atau dilakukan, atau pelanggaran yang sebelumnya pernah mengakibatkan pekerja

am

ah k

ep

surat peringatan, dan diperkuat Pasal 72 ayat (1) PKB tersebut yang

ah

A gu ng

menyatakan : Setiap proses dan prosedur pemutusan hubungan kerja akan Bahwa atas hal-hal tersebut di atas Judex Juris seharusnya berpedoman kepada

dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, apabila Judex Juris menilai Pemohon telah melakukan pelanggaran dalam perjanjian kerja bersama dengan

Termohon, maka seyogianya menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku harus disampaikan teguran atau surat peringatan. Faktanya Pemohon

bahkan ketiga, bahkan surat keputusan mengenai skorsing Pemohon yang asli tidak pernah diberikan oleh Termohon, Pemohon hanya memperoleh photocopy dari teman kerja Pemohon (vide P-4). 2 Bahwa argumentasi Pemohon Peninjauan Kembali pada kedua yang Pemohon Peninjauan Kembali hadirkan dalam proses peninjauan kembali ini. 3

ka

ah

R
Bahwa

ep
kelalaian

point di atas juga diperkuat oleh bukti baru (Novum)

ub
lain

lik
penerapan

tidak pernah mendapat teguran maupun surat peringatan pertama, kedua

mempertimbangkan sebab-sebabnya yang dilakukan oleh

ng

Judex Juris ialah dengan membenarkan pertimbangan


Hal. 15 dari 19 hal. Put. No. 71 PK/Pdt.Sus/2011

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 15

es

In do ne si
hukum tanpa

ub lik

bersifat pelanggaran ringan atau baru untuk pertama dilakukan. Teguran dapat

In do ne si a

faktanya Pemohon Peninjauan Kembali (Penggugat atau Pemohon Kasasi)

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u
Kembali.

(dua) peraturan di tempat kerja di Termohon Peninjauan

ah

gu

Perjanjian Kerja Bersama 2006 (vide P-29 dan T-13) ; dan

Peraturan Perusahaan 2006 (vide P-30);

ng

Bahwa fakta yang tidak bisa dipungkiri, adanya 2 (dua) peraturan perusahaan yang mengatur mengenai ketenagakerjaan yakni :

Bahwa apabila Judex Juris teliti dalam memeriksa perkara ini, maka Judex

Juris mengetahui Pasal 118 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyebutkan :

yang berlaku bagi seluruh pekerja/buruh di perusahaan.

am

Bahwa dengan demikian semakin jelas terlihat kesalahan Termohon, sehingga seharusnya Judex Juris lebih berpihak kepada pencari keadilan/Pemohon. 1 Bahwa Judex Juris dalam amar putusannya telah dengan Tergugat sejak 1 September 2009, namun Judex

ah k

Juris telah tidak cermat dalam memeriksa dan memutus perkara ini sehingga bertentangan dengan Pasal 28 ayat (1) UU No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung yang menyebutkan: a b c Permohonan Kasasi ; Permohonan hukum tetap. peninjauan

ep

menyatakan Putus hubungan kerja antara Penggugat

Mahkamah Agung bertugas dan berwenang memeriksa dan memutus:

Sengketa tentang kewenangan mengadili ; kembali

pengadilan yang telah memperoleh kekuatan

ah

tentang ketenagakerjaan yang menyatakan : Perjanjian kerja berakhir apabila : a b c

Pekerjaan meninggal dunia ; Berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja ;

ka

ep
penetapan hubungan

Adanya putusan pengadilan dan / atau putusan atau lembaga penyelesaian yang telah perselisihan mempunyai industrial

ah

Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian kerja, peraturan

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 16

es

kekuatan hukum tetap ; atau

ub

lik

Bahwa berdasarkan Pasal 61 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003

In do ne si
putusan

A gu ng

ub lik

Dalam satu perusahaan hanya dapat dibuat 1 (satu) perjanjian kerja bersama

In do ne si a

Judex Facti Tingkat Pertama yaitu mengenai terdapatnya 2

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u

dapat menyebabkan berakhirnya hubungan kerja.

Bahwa putusan Pengadilan Tingkat Pertama dengan putusan Judex Juris jelas

gu

ng

sangat bertentangan, yakni pada tingkat pertama pengadilan memutuskan telah terjadi pemutusan hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat dengan

dasar Penggugat terbukti tidak pernah mengikuti brifing yang diadakan setiap menyatakan Putusan Judex Facti harus diperbaiki sepanjang : a

pagi dan sore. Namun dalam putusan Tingkat Akhir / MA, Judex Juris Pertimbangan mengenai Penggugat tidak mengikuti

ah

ub lik ep R
Mahkamah Agung berpendapat:

am

ah k

didasarkan bukti.

Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, telah terjadi pertentangan putusan

yang saling bertolak belakang. Jika Judex Juris menyatakan pertimbangan Judex Facti tidak berdasarkan atas bukti dalam hal Penggugat tidak pernah mengikuti briefing, sementara Judex Facti Tingkat Pertama dalam mengambil putusan perkara ini berdasarkan pertimbangan telah terbukti Penggugat tidak

pernah mengikuti briefing, maka seharusnya Judex Juris mengambil putusan :

ah

Membatalkan putusan Pengadilan Hubungan Industrial Tingkat Pertama dan otomatis tidak pernah ada pemutusan hubungan antara Penggugat dengan Tergugat. Hal ini sejalan dengan Anjuran dari Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Barat yang menganjurkan Mempekerjakan kembali Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali tidak dapat dibenarkan karena Novum yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Pekerja / Pemohon Kasasi / Pemohon Peninjauan Kembali.

ka

ah

ep

ub

lik

ng

Kembali tidak memenuhi ketentuan Pasal 66, 67, 70 dan 71 Undang-Undang No. 14
Hal. 17 dari 19 hal. Put. No. 71 PK/Pdt.Sus/2011

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 17

es

In do ne si
atas

A gu ng

In do ne si a
putusan Judex Facti bahwa terbukti pernah briefing yang diadakan setiap pagi dan sore harus diperbaiki pertimbangan tersebut tidak karena

perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 dan dalam putusan Judex Juris tidak terdapat kekeliruan yang nyata atau kekhilafan Hakim;

peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali : RIA

ah

gu

SITUNGKIR tersebut adalah tidak beralasan sehingga harus ditolak;

Menimbang, bahwa karena nilai gugatan dalam perkara ini di bawah Rp.

150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah), maka pihak-pihak yang berperkara tidak biaya perkara dibebankan kepada Negara;

dikenakan biaya perkara dan berdasarkan Pasal 58 Undang-Undang No. 2 Tahun 2004, Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 2 Tahun 2004, UndangUndang No. 13 Tahun 2003, Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, dan Undang-Undang

ng

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka permohonan

No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;

am

ah k

Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali : RIA SITUNGKIR tersebut ; Negara ;

ep

MENGADILI:

Membebankan biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali kepada

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada

hari Jumat tanggal 28 Oktober 2011 oleh Dr. H. IMAM SOEBECHI, SH., MH., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, JONO SIHONO, SH., dan ARIEF SOEDJITO, SH., MH., Hakim-Hakim Ad Hoc

PHI pada Mahkamah Agung masing-masing sebagai Anggota dan diucapkan dalam

sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakimdengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak. Hakim-Hakim Anggota : Ttd./ JONO SIHONO, SH. Ttd./ ARIEF SOEDJITO, SH., MH.

ah

ka

Ttd./ Dr. H. IMAM SOEBECHI, SH.,MH.

ah

ep

ub

K e t u a,

lik

Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh RITA ELSY, SH., MH., Panitera Pengganti

ng

Panitera Pengganti,

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 18

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

In do ne si a

Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No.

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

UNTUK SALINAN

MAHKAMAH AGUNG RI. a.n. Panitera Panitera Muda Perdata Khusus,

ah

RAHMI MULYATI, SH., MH. NIP. 19591207 1985 12 2 002

am

ah k

ep A gu ng R ep ub lik ng
Hal. 19 dari 19 hal. Put. No. 71 PK/Pdt.Sus/2011

ah

ka

ah

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 19

es

In do ne si

ub lik

In do ne si a

Ttd./ RITA ELSY, SH., MH.

gu

ng

ep u

You might also like