You are on page 1of 2

Praticial Training Report PT.

Chevron Pacific Indonesia, Minas Surfactant Field Trial - 2 (SFT-2) 06 August 06 September 2012

BAB VII KESIMPULAN


1. PT. Chevron Pasific Indonesia bergerak dalam dua sektor yakni sektor hulu mencakup kegiatan eksplorasi dan produksi serta sektor hilir yang mencakup pengolahan, transportasi, distribusi dan dinamika perusahaan minyak. 2. Teori pembentukan minyak bumi terbagi yaitu teori biogenesis (organik) dan teori abiogenesis (anorganik) 3. Komponen minyak bumi terdiri atas hidrokarbon (parafin, olefin, naften, aromatik) dan non hidrokarbon (belerang, nitrogen, oksigen) serta senyawa non logam 4. Sifat-sifat fisika batuan yaitu porositas, permeabilitas, saturasi, resistiviti, wetabiliti dan tekanan kapiler 5. Sistem kerja di PT. CPI dibagi sesuai dengan spesifikasi tahapan eksplorasi dan produksi minyak seperti: 6. Health, Environment, dan Safety (HES) Reservoir Management Team (RMT) Well Site Minas Wellwork and Complementation Team Submersible Pump System (SPS) Gathering Station Welltesting Facilities Minas Laboratory (Technology Support) Chemical Engineering Process and Treatment

Injeksi surfaktan polimer berguna untuk mengubah residual oil atau minyak yang tidak dapat tersapu oleh air pada secondary recovery menjadi moveble oil sehingga minyak tersebut dapat diproduksi.

7.

Polimer digunakan dalam proses oil recovery karena polimer merupakan potential mobility control agent yang berfungsi untuk merubah water flooding menjadi polimer flooding 194

Rika Wati & Yuni Department Chemical Engineering University of Riau

Praticial Training Report PT. Chevron Pacific Indonesia, Minas Surfactant Field Trial - 2 (SFT-2) 06 August 06 September 2012 8. Dua tipe dasar polimer yang saat ini banyak digunakan untuk EOR yaitu polisakarida (xanthan gum) dan poliakrilamid. 9. Xanthan gum dihasilkan melalui fermentasi dekstrose dengan bakteri Xanthomonas compestris 10. Poliakrilamida merupakan hasil modifikasi akarilamida melalui reaksi polimerisasi 11. Degradasi polimer merupakan proses yang ditandai dengan pecahnya tulang punggung rantai utama atau ikatan-ikatan gugus samping 12. Polimer yang digunakan dalam EOR, mudah rusak dikarenakan terjadinya penurunan tekanan yang besar, ketika melewati perforasi, casing sumur atau melalui matriks berpori dengan kecepatan tinggi 13. Studi penanganan polimer: Mobilitas yang berkurang akibat kontaminasi oksigen, dapat diatasi dengan panambahan natrium hidrosulfit (NaHSO4) dengan konsentrasi rendah pada campuran air sebelum polimer Degradasi akibat dari salinitas air reservoir yang tinggi dapat dikurangi dengan cara menginjeksikan air tawar Degradasi mekanikal; diperlukan desain khusus terhadap katup pengatur debit, ukuran pipa serta meminimalisir adanya elbow pada pipa. Usahakan aliran bersifat laminar Degrdasi thermal dapat diatasi dengan melarutkan polimer dengan air dingin Biodegradasi dapat diatasi dengan penambahan antibakteri seperti formaldehida Degradasi akibat adanya hidrolisis dalam kondisi asam dapat ditambahkan NaOH Degradasi karena transisi logam dapat diatasi dengan penambahan meningkatkan konsentrasi polimer

195 Rika Wati & Yuni Department Chemical Engineering University of Riau

You might also like