You are on page 1of 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Setiap kota di Indonesia pasti memiliki kesenian daerahnya sendiri. Kesenian daerah tersebut merupakan sebuah kesenian yang dipertunjukkan oleh masyarakat sekitar daerah itu untuk tetap melestarikannya. Kesenian yang mereka lakukan itu tidaklah bersumber pada tulisan-tulisan dari buku yang telah dibuat melainkan murni dari masyarakat itu sendiri. Begitu pun dengan kesenian Jaran Bodag di kota Probolinggo ini. Kesenian ini merupakan kesenian asli kota Probolinggo yang berbeda dari kesenian kota lainnya. Kesenian ini merupakan warisan leluhur yang bernilai tinggi dan dilestarikan oleh generasi-generasi terdahulu. Seni dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan. Jadi, kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga mempunyai fungsi lain. Secara umum, kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat. (Wikipedia) Jaran Bodag adalah salah salah satu kesenian khas kota Probolinggo. Salah satu tempat Kesenian Jaran Bodag ini tepatnya berada di kelurahan Sumber Taman yang bernama "Bela Bangsa Group". Peran seniman Jaran Bodag dalam pertunjukan selalu menggambarkan pasangan pengantin, dandanannya menor dan lembeng (bergaya perempuan). Pemeran Jaran Bodag itu selalu didominasi oleh kaum laki-laki yang tak segan memakai bulu mata palsu. Sebagai bagian dari kebudayaan bersifat sosial yang diwariskan, kesenian dalam bentuk pertunjukan ini merupakan suatu sistem semiotik yang mempunyai ciri-ciri tertentu dan diterima dalam konvensi masyarakat di kota Probolinggo sebagai milik bersama. Kebudayaan merupakan sumber makna yang sekaligus merupakan sumber semiotika sehingga kebudayaan sekaligus merupakan suatu jaringan sistem makna dan semiotika. (Riyadi Santoso, 2003:9). Kebudayaan adalam sistem semiotik yang berada di luar sistem bahasa maupun sastra. Hal itu dapat berkaitan dengan pola tingkah laku objekobjek, peristiwa-peristiwa. Sebagai sebuah sistem semiotik kebudayaan juga dipandang mempunyai aspek ekspresi yang fisikal dan aspek makna. (Taufik Dermawan, 2001:51)

Kesenian Jaran Bodag kota Probolinggo ini merupakan khasanah budaya di kota Probolinggo yang perlu diperhatikan dan dilestarikan. Pada akhir-akhir ini meskipun kesenian ini telah dikenal, tetapi warga di beberapa kelurahan di kota Probolinggo tidak mengetahui tentang kesenian daerah mereka sendiri. Adapun pelaksanaan kesenian ini tidak diadakan secara pasti, hanya diadakan ketika ada even-event tentang kebudayaan, atau jika ada warga yang mengundang kesenian tersebut. Dari penjelasan di atas pasti terdapat makna-makna simbolik yang terkandung di dalamnya. Makna-makna simbolik tersebut perlu dikaji untuk menambah wawasan mengenai hal-hal penting yang tidak tampak di permukaan dalam sebuah kesenian rakyat. Oleh karena itulah, diadakan penelitian terhadap hal itu dengan judul Kajian Semiotik atas Kesenian Jaran Bodag Kota Probolinggo.

You might also like