You are on page 1of 8

PLANT ASSESTS 1. KLASIFIKASI Plant assests sering disebut juga aktiva tetap.

Aktiva tetap merupakan aktiva tidak lancar yang diperoleh untuk digunakan dalam operasi perusahaan yang memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta tidak untuk diperjualbelikan dalam operasi normal perusahaan. Aktiva tidak lancar (plant assests) dapat diklasifikasikan menjadi: Aktiva Berwujud (tangible) miasalnya gedung, equitment (peralatan), property, pabrik ,dll (2) Aktiva Tak Berwujud (intangible) hak paten, merek dll. 2. PENCATATAN PEROLEHAN PLANT ASSESTS Harta non current dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain: Diperoleh dengan pembayaran berkala; Pembelian dengan cara leasing(sewa); Perolehan dengan trade-in(tukar) Perolehan dengan menerbitkan surat berharga; Perolehan dari donasi; dan Dibangun sendiri. CONTOH PEROLEHAN PLANT ASET DENGAN PEMBAYARAN BERKALA Jika statu harta tetap diperoleh dengan pembayaran secara angsuran, maka aktiva tersebut dicatat sebesar harga tunai aktiva tersebut bukan jumlah dari pembayaran angsuran dan downpayment-nya. Ada beberapa variasi yang mungkin timbul, seperti: 1. Harga tunai diketahui; 2. Harga tunai tidak diketahui. Contoh: perusahaan pada tanggal 2 Januari 2006 membeli sebuah aktiva yang harga tunainya adalah $100,000. Pada waktu itu dibayar uang muka $35,000. sisanya akan dibayar dengan angsuran tengah tahunan sebesar $5,000 ditambah bunga 10% dari hutang yang belum dibayar. Jurnal yang dibuat selama tahun 2006 adalah sebagai berikut:

Tgl.

Akun

Debet

Kredit

Tgl.

Akun

Debet Kredit

2006 Jan 2

Tanah Kas Hutang

100,000 35,000 65,000

2006 Jun 30

Hutang Biaya Bunga Kas

5,000 3,250 8,250

3. PENGGUNAAN AKTIVA TETAP Jika suatu aktiva tetap dapat digunakan lebih dari satu tahun maka aktiva tersebut bermanfaat untuk memperolah pendapatan selama umurnya. Untuk menghubungkan cost aktiva tetap dengan revenue yang diperoleh maka cost tersebut dicatat dan dilaporkan sebagai beban pada tahun-tahun manfaatnya. Proses ini disebut depresiasi. Dengan demikian depresiasi adalah alokasi secara sistematis dan rasional atas cost dari aktiva tetap ke tahun-tahun manfaatnya. Karena setiap akhir tahun ada penyusutan, maka perkiraan Akumulasi Penyusutan akan selalu bertambah sepanjang masa manfaat aktiva. Faktor-faktor yang mempengaruhi depresiasi adalah: a. cost dari aktiva tetap, b. umur ekonomis aktiva tetap, c. nilai residu, dan d. pola penggunaan aktiva tetap. Metode depresiasi Terdapat beberapa metode depresiasi, yaitu: a. straight-line Rumus: cost-residual value / useful life (in years) atau 100% / useful life (in years) x (cost-residual value) b. declining-balance Rumus: 100% / useful life (in years) x 2x book value at beginning of year c. units-of-activitiy Rumus: cost-residual value / total units of activity x units of activity during the year

Contoh: 1. straight-line Dengan metode ini penyusutan tahunan dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu: 1. (cost-nilai residu) : umur Misalkan nilai sebuah peralatan yang diperoleh tahun 2005 senilai Rp 16.000.000,00 dan masa manfaat ditentukan 5 tahun dengan nilai sisa Rp 1.000.000,00, besarnya penyusutan tahun 2006 dapat dihitung sebagai berikut: (16.000.000-1.000.000)/5 = Rp 3.000.000,00. 2. Ditentukan % penyusutan, kemudian penyusutan tahunan diperoleh dengan cara mengalikan % tersebut dengan cost yang disusutkan sebagai berikut: a. Prosentase penyusutan tahunan = 100% : umur, jadi = 100% : 5 = 20%. b. Dihitung penyusutan = 20% x (16.000.000 1.000.000) = Rp 3.000.000,00. 2. declining-balance Pertama, tentukan prosentase penyusutan, biasanya dua kali prosentase penyusutan metode garis lurus. Dengan demikian jika ada mesin umurnya 5 tahun, maka tarif/prosentase penyusutan tahunannya adalah 2 x 100% : 5 = 40%. Setelah itu ditentukan nilai buku pada awal tahun. Nilai buku adalah saldo rekening aktiva tetap dikurangi dengan saldo rekening akumulasi penyusutan. Untuk tahun pembelian, karena akumulasi penyusutannya belum ada, maka nilai bukunya adalah sebesar harga perolehannya. Selanjutnya besarnya penyusutan satu tahun dihitung dengan cara mengalikan % penyusutan dengan nilai buku. Misalkan ada sebuah mesin dibeli tanggal 2 Januari 2001 dengan harga Rp 16.000.000 dan ditaksir dapat digunakan selama 5 tahun. Penyusutan tahun 2001, 2002, dan 2003 dapat dihitung sebagai berikut: Tarif/prosentase penyusutan = 2 x (100% : 5) = 40% Penyusutan tahun 2001 = 40% x Nilai Buku

= 40% x Rp 16.000.000 = Rp 6.400.000 Penyusutan tahun 2002 = 40% x Nilai buku awal tahun 2002

= 40% x (Rp 16.000.000 Rp 6.400.000)

= Rp 3.840.000 Penyusutan tahun 2003 = 40% x Nilai buku awal tahun 2003

= 40% x (16.000.000 6.400.000 3.840.000) = Rp 2.304.000 Penyusutan tahunan dapat dicari dengan rumus lain yaitu menentukan Nilai Buku pada akhir tahun ke-n = cost x (1 tarif)n = Rp 16.000.000 x (1 0,4) n Nilai buku akhir tahun ke-3 = Rp 16.000.000 x = Rp 16.000.000 x 0,216 = Rp 3.456.000,00. Penyusutan tahun 2004 adalah 40% x Rp 3.456.000 = Rp 1.282.600,00. 3. units-of-activitiy
Alokasi cost aktiva tetap ke beban penyusutan tahunan digunakan jumlah input yang dikeluarkan (misalnya jam mesin) dalam suatu tahun dibandingkan dengan taksiran input (jam mesin) yang harus dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut diafkir. Misalkan sebuah mesin dibeli pada tanggal 2 Januari 2001 dengan harga Rp 16.000.000 dan ditaksir dapat digunakan selama 100.000 jam dengan nilai residu Rp 1.000.000. Selama tahun 2001 digunakan selama 5.000 jam, maka penyusutan tahun 2001 adalah: (5.000/100.000) x (Rp 16.000.000 Rp 1.000.000) = Rp 750.000

(1 0,4) 3

1. PENGAFKIRAN AKTIVA TETAP Aktiva kadangkala dibuang karena sudah tidak digunakan lagi, misalkan sebuah mesin yang harga belinya Rp 6.000.000,00 sampai tanggal 1 Januari 2000 sudah disusutkan sebesar Rp 4.750.000,00. Penyusutan tahunannya Rp 600.000,00. Pada tanggal 24 Maret 2001 dibuang. Jurnal yang dibuat adalah: 1. Menyusutkan untuk tahun 2001 Tgl. Akun Debet Kredit

2001 Mar 24 Beban Penyusutan Mesin Akumulasi Penyusutan Mesin 150.000 150.000

1. Membuang aktiva tetap Tgl. Akun Debet Kredit

2001 Mar 24

Akumulasi Penyusutan Mesin 4.900.000 Kerugian Penghentian Mesin 1.100.000 Aktiva Tetap 6.000.000

2. PENJUALAN AKTIVA TETAP Sebuah mesin yang costnya Rp 10.000.000 dan sampai dengan tanggal 31 Desember 2000 telah disusutkan sebesar Rp 7.750.000, pada tanggal 2 Januari 2001 dijual. Buat jurnal jika harga jualnya adalah: 1. Rp 2.250.000,00 2. Rp 1.000.000,00 3. Rp 3.000.000,00

Dijual dengan harga 2.250.000 1.000.000 3.000.000

No. Keterangan 1 2 3 4 5 Cost aktiva tetap Akumulasi penyusutan s.d saat penjualan Nilai buku saat penjualan Harga jual Laba (rugi) (4 3)

10.000.000 10.000.000 10.000.000 7.750.000 2.250.000 2.250.000 0 7.750.000 2.250.000 1.000.000 7.750.000 2.250.000 3.000.000

(1.250.000) 750.000

Jurnal: 1. Dijual dengan harga Rp 2.250.000,00 Tgl. Akun Debet Kredit

2000 Jan 2

Kas 2.250.000 Akumulasi Penyusutan 7.750.000 Aktiva Tetap 10.000.000

1. Dijual dengan harga Rp 1.000.000 Tgl. Akun Debet Kredit

kas 2000 Jan 2 Akumulasi Penyusutan

1.000.000 7.750.000

Kerugian Penjualan Aktiva Tetap 1.250.000 Aktiva Tetap 10.000.000

1. Dijual dengan harga Rp 3.000.000

Tgl.

Akun

Debet

Kredit

Kas 2000 Akumulasi Penyusutan Jan 2 Laba Penjualan Aktiva Tetap

3.000.000 7.750.000 750.000

10.000.000 Aktiva Tetap

3. PERTUKARAN AKTIVA TETAP Menurut paragraf 20 PSAK No. 16 suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam pertukaran atau pertukaran sebagian untuk suatu aktiva tetap yang tidak serupa atau aktiva lain. Biaya dari pos semacam ini diukur pada nilai wajar aktiva yang dilepaskan atau yang diperoleh yang mana yang lebih andal, equivalent dengan nilai wajar aktiva yang dilepaskan setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer. Dengan demikian pertukaran aktiva tidak sejenis dapat mengakibatkan adanya laba atau rugi. Menurut paragraf 21 PSAK No. 16 suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam pertukaran atas suatu aktiva yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa dalam bidang usaha yang sama dan memiliki nilai wajar yang serupa. Jika aktiva lain seperti kas sebagai bagian dari transaksi pertukaran, ini dapat mengindikasikan bahwa pos yang dipertukarkan tidak memiliki suatu nilai yang serupa. Berdasarkan paragraf 46 PSAK No. 16, pertukaran aktiva tetap seperti disebutkan pada paragraf 21, biaya aktiva yang diperoleh sama dengan jumlah tercatat aktiva yang dilepaskan dan tidak ada keuntungan atau kerugian yang dihasilkan.

4. Pertukaran Aktiva Tak Sejenis Sebuah mesin dengan cost Rp 4.000.000,00 yang telah disusutkan Rp 3.200.000,00 ditukar dengan mesin baru tidak sejenis yang harga pasarnya adalah Rp 5.000.000,00. Perusahaan harus membayar uang Rp 3,900.000,00. Jurnalnya: Tgl. Akun Debet Kredit

Mesin (baru) Akumulasi Penyusutan 5.000.000 Mesin (lama) Kas Laba Penukaran Aktiva Tetap 3.200.000 4.000.000 3.900.000 300.000

5. Pertukaran Aktiva Sejenis Sebuah mesin dengan cost Rp 7.000.000 yang telah disusutkan Rp 4.600.000 ditukar dengan mesin baru sejenis yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang bergerak pada usaha yang sama. Jurnalnya: Tgl. Akun Debet Kredit

Mesin (baru) 2.400.000 Akumulasi Penyusutan 4.600.000 Mesin (lama) 7.000.000

Jumlah sebesar Rp 2.400.000,00 yang dicatat sebagai harga mesin baru merupakan nilai buku mesin yang diserahkan yaitu harga beli Rp 7.000.000,00 dikurangi dengan akumulasi penyusutan Rp 4.600.000,00.

You might also like