You are on page 1of 14

CLINICAL SCIENCE SESSION INVAGINASI

BAGIAN ILMU BEDAH ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJAJDJARAN RUMAH SAKIT DR HASAN SADIKIN BANDUNG 2012

Definisi
Invaginasi atau intususepsi adalah keadaan masuknya segmen usus ke segmen bagian distalnya. Hal ini sering menyebabkan terjadinya obstruksi usus

Jenis

Terdapat 4 jenis invaginasi, yaitu:


Kolik : mengenai segmen usus besar Enterik : mengenai usus kecil Ileosekal : katub ileosekal masuk ke sekum, menarik ileum ikut dengannya Ileokolik : ileum prolaps melalui katub ileosekalke dalam kolon

Insidensi
Ditemukan pada semua umur, kebanyakan ditemukan pada kelompok umur 5-9 bulan dan frekuensinya menurun dengan bertambahnya usia anak. Lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding wanita. Lebih dari 80% Invaginasi umumnya berupa intususepsi ileosekal.

Etiologi
Idiophatic a. Menurut kepustakaan 90 95 % invaginasi pada anak dibawah umur satu tahun tidak dijumpai penyebab yang spesifik sehingga digolongkan sebagai infatile idiphatic intussusceptions. b. Pada waktu operasi hanya ditemukan penebalan dari dinding ileum terminal berupa hyperplasia jaringan follikel submukosa yang diduga sebagai akibat infeksi virus

Kausal Pada penderita invaginasi yang lebih besar (lebih dua tahun) adanya kelainan usus sebagai penyebab invaginasi seperti : inverted Meckels diverticulum, polip usus, leiomioma, leiosarkoma, hemangioma, blue rubber blep nevi, lymphoma, duplikasi usus.

Patofisiologi

Terjepitnya bagian usus dalam invaginasi menimbulkan strangulasi dan stasis vena sehingga timbul edema, selanjutnya terjadi ekskresi mukus yang berlebihan sehingga meyebabkan peningkatan tekanan disekitar invaginatum dan pecahnya vena yang menyebabkan terjadinya rembesan darah dari usus yang terjepit.

Jika terjadi gangguan darah arteri (strangulasi) maka akan terjadi gangrene dan akhirnya perforasi. Lebih dari 95% invaginasi terjadi di daerah ileosekal.

Gambaran Klinis
Mulai tampak dalam waktu 324 jam setelah terjadi invaginasi. Serangan klasik terdiri atas nyeri perut, muntah, dan keluar lendir campur darah (red current jelly) per anus yang berasal dari intususeptum yang tertekan, terbendung, atau mungkin sudah mengalami strangulasi.

Diagnosa Banding

Gastro enteritis, bila diikuti dengan invaginasi dapat ditandai jika dijumpai perubahan rasa sakit, muntah dan perdarahan. Divertikulum Meckel, dengan perdarahan, biasanya tidak ada rasa nyeri. Disentri amoeba, disini diare mengandung lendir dan darah, serta adanya obstipasi, bila disentri berat disertai adanya nyeri di perut, tenesmus dan demam. Enterokolitis, tidak dijumpai adanya nyeri di perut yang hebat. Prolapsus recti atau Rectal prolaps, dimana biasanya terjadi berulang kali dan pada colok dubur didapati hubungan antara mukosa dengan kulit perianal, sedangkan pada invaginasi didapati adanya celah.

Pemeriksaan Fisik dan Penunjang


Pada inspeksi, sukar sekali membedakan antara prolapsus rektum dan invaginasi. Diagnosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan jari di sekitar penonjolan untuk menentukan ada tidaknya celah terbuka . Pada palpasi perut dapat teraba massa yang biasanya memanjang dengan batas jelas seperti sosis. Invaginatum yang masuk jauh dapat ditemukan pada pemeriksaan colok dubur. Ujung invaginatum teraba seperti porsio uterus pada pemeriksaan vaginal sehingga dinamai pseudoporsio atau porsio semu.

Pemeriksaan radiologis berupa foto polos abdomen memperlihatkan tandatanda obstruksi usus halus, kadangkadang tampak sebagai bayangan menyerupai sosis dibagian tengah abdomen. Pada pemeriksaan USG menunjukkan doughnut sign atau pseudokidney sign. Dengan enema barium tampak defek pengisian barium yang konveks, barium akan terhenti sementara, bayangan per mobil (coiled spring appearance) apabila barium melingkari intususeptum .

Diagnosis
Nyeri perut yang datangnya secara tiba tiba, nyeri bersifat serang serangan., nyeri menghilang selama 10 20 menit, kemudian timbul lagi serangan baru. Teraba massa tumor di perut bentuk bujur pada bagian kanan atas, kanan bawah, atas tengah, kiri bawah atau kiri atas. Buang air besar campur darah dan

Penatalaksanaan
Tatalaksana umum adalah dengan pemasangan IVFD dan selang nasogastrik. Reduksi invaginasi dilakukan dengan barium enema menggunakan prinsip tekanan hidrostatik. Jika reposisi konservatif ini tidak berhasil, terpaksa diadakan reposisi operatif.

You might also like