You are on page 1of 25

Developmental Counseling

PERUBAHAN (CHANGE)
Setiap manusia menghadapi perubahan, dimana perubahan ini terjadi dalam dirinya dan dunia dimana dia hidup. Setiap situasi perubahan pada diri dan dunia, dijalani sebagai perubahan khusus dan tiba. Perubahan yang membentuk pola ini yang disebut Human Development (Perkembangan Manusia). Robert White mengistilahkan : The Study of Lives (Pembelajaran kehidupan).

BAGAIMANA MANUSIA MENGHADAPI PERUBAHAN ?


Bagaimana cara menanganinya ?. Bagaimana cara mengatasi stress dan pengaruh lingkungan. Apakah perubahan ini bersifat teratur dan dapat diperkirakan ? Kenapa ada yang mampu menguasai perubahan dan ada yang tidak ? Menurut Tyler bahwa: Fungsi psikologis counseling adalah untuk mengfasilitasi perkembangan (development). Developmental Counselors : Orang orang yang membantu orang lain dengan cara mengintervensi, secara sadar dan menciptakan perencanaan kehidupan individu lain, dengan tujuan membantu terjadinya perubahan behaviour (perilaku), dan pengalaman.

KEBEBASAN (FREEDOM) INDIVIDU

Semua individu mengalami perubahan secara fisiologis dan psikologis, dalam diri dan hubungannya dengan dunia luar. Kebebasan individu bukanlah kemampuan kita menolak atau melindungi diri dari perubahan, tetapi adalah kemampuan untuk berpartisipasi semaksimal mungkin terhadap perubahan itu.

K E B E BA SA N DA N K E M A N D I R I A N
Pada dasarnya manusia adalah mahluk Interdependent (saling membutuhkan dan tergantung satu sama lain). Tujuan dari Developmental Counseling bukanlah untuk membuat individu menjadi Independent dalam arti menjadi semakin hanya berorientasi pemenuhan diri (self contained). Tujuannya Developmental Counseling untuk membantu orang membangun jaringan yang bermanfaat, yang menghasilkan relasi yang memperkaya kehidupan seseorang dan kehidupan orang lain. Asumsi dasar dari perkembangan konseling; bahwa kepribadian manusia tumbuh berkembang secara optimal dari interaksi antara organisme dengan budaya atau lingkungan secara sehat. Aspek Sosio-kultural, disadari memberikan pengaruh sangat kuat pada individu dan perkembangannya, sehingga jadi tujuan DC menjadikan individu untuk mempunyai kekuatan mengontrolnya 5

K E B E BA SA N DA N K E M A N D I R I A N
Perdebatan antara kemampuan memutuskan (determinasi) dan Kehendak bebas (free will) telah menjadi suatu perdebatan filosi yang kompleks tak terpecahkan selama beberapa abad. Perasaan bebas merupakan bagian penting pengalaman individu dan perasaan puas. Dari sudut pandang inilah dapat dikatakan manusia sangat dipengaruhi dan merupakan hasil dari Awareness (kesadaran). Perasaan bebas merupakan asal dari Kesadaran Tinggi karena interaksi langsung individu (dengan Sosio-Kultural).

Tidak ada Individu memiliki kebebasan mutlak, untuk dia tetap berada pada keadaan yang sama. Perilaku manusia bersifat dinamis bahkan reaktif. Sikap reaktif ini menjadikan manusia sebagai produk hasil pengaruh lingkungannya. (seperti pengkondisian yang biasa dilakukan psikolog).

TUJUAN DARI KONSELING PERKEMBANGAN


Developmental counseling;
Usaha membantu individu untuk memaksimalkan Kebebasannya dalam keterbatasan dirinya dan lingkungannya melalui cara meningkatkan Kesadaran: bahwa dia ada disini dan disaat kini (here and now) atas setiap aspek dari pengalaman langsungnya dan mampu mengembangkan struktur kognitifnya untuk menafsirkan pengalaman itu. Membantu untuk individu melihat secara jelas goal dan nilai nilai atas perilaku masa depan individu (future behaviour).

TUJUAN DARI KONSELING PERKEMBANGAN


Developmental counseling juga mempunyai tujuan utama kedua, yang sejalan dengan mereka terlibat dalam kebebasan manusia. Tujuan ini berkisar pada konsep memaksimalkan Efektivitas Manusia (human effectiveness) . Secara singkatnya manusia efektif adalah; Perilaku yang memberikan individu kemampuan pengendalian jangka panjang pada lingkungannya dan pengendalian respon afeksi atas pengaruh lingkungan.

H U M A N E F F EC T I V E N ES S M O D E L
Dibicarakan lebih dalam pada Bab 4 dan 5. Untuk memaksimalkan efektivitas individu, model pertama adalah model yang berkaitan dengan Peran dan Hubungan (roles and relationships. ROLES AND RELATIONSHIPS
Individu sejak masa bayi Tua, secara tetap berada dalam proses mendapatkan Peran peran baru dan hubungan hubungan relasi, disamping itu juga merubah dan membuangnya. Seorang Bisnis man yang sukses, tetapi gagal membina rumah tangga, menunjukkan bahwa setiap peran bersifat khas, yang diformalkan dalam bentuk Tugas, Kewajiban dan Tanggung jawab. Kegagalan memenuhi tuntutan formalitas mendapatkan punishment (hukuman) atau ditariknya reward (penghargaan), yan gmenimbulkan Anxietas (kecemasan). Dibutuhkan 10 kemampuan Coping yang baik.

Keselarasan Perkembangan individu dibentuk oleh kekuatan dari dalam diri dan dari luar, ada perbedaan pada lingkungan sederhana dan lingkungan yang kompleks; Misalnya di lingkungan sederhana, pengaruh budaya memberikan pengaruh selaras dengan pertumbuhan kekuatan fisik sampai individu siap bekerja. Anak tersebut bisa secara fisik melakukan tugas kerja di rumah dan masyarakat. Kecepatan pengaruh Jam Biologi dan Jam Kultural cenderung sama masyarakat yang sederhana. Dilingkungan masyarakat industri lebih kompleks, melibatkan syarat hukum, pendidikan dan aturan masyarakat, yang tidak selaras pada kebanyakan pengalaman individu yang dia butuhkan Aspek Discontinue dalam Development. Pada tahap tertentu Discontinue ini mempengaruhi Bio Sosial, masuk sekolah, lapangan kerja, perkawinan, sebagai orang tua atau pensiun adalah hal hal yang mengalami diskontinyu parah. 11

Developmental counseling, adalah proses untuk menjembatani Individu dari keadaan diskontinyu menjadi mampu memperbaiki kembali arah perkembangannya. Secara praktis membantu individu memiliki seperangkat perilaku yang mana dia mampu mengatasi tuntutan dan ekspektasi pada peran barunya.

12

COPING BEHAVIOUR

Aspek ke 2 pada Model Efektif adalah Coping Behaviour, alat bertindak khusus, dimana individu melakukan interaksi dengan struktur lingkungan sosialnya, dalam situasi apapun seperangkat perilaku mampu memberikan mengatasi secara optimal, menguasai lingkungannya. Mengatasi tuntutan dan ekspektasi dari lingkungan tidaklah sama dengan melakukan penyesuaian. Lebih dibutuhkan untuk menempatkan komitmen dan nilai nilai pribadi untuk mendapatkan konformitas yang memberikan rasa nyaman.
13

DEVELOPMENTAL TASKS Aspek ke 3 Model Efektif berfokus pada konsep tugas tugas perkembangan. Memfasilitasi perkembangan individu adalah penting memperhatikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk menguasai tugas-tugas yang akan membekalinya, dengan mempunyai kemampuan Coping Behaviour (mengatasi perilaku), yang diperlukan untuk menangani peran sentralnya dan hubungan yang terlibat ke tahap perkembangan berikutnya.
14

Konselor D.C adalah ahli pada tugas tugas ini dengan memakai 2 cara 1. Dia adalah konsultan yang ahli untuk mengarahkan individu mengindentifikasi dan mendapatkan setting seting dimana tugas tugas untuk pengembangan perlu dikuasai, misalnya: Tugas edukasi, tugas sosial, tugas vokasional, dll.

2. Beberapa tugas perkembangan, adalah menguasai secara langsung situasi konseling itu sendiri. Situasi konseling Individu dan kelompok melibatkan peluang untuk meningkatkan kesadaran diri dan orang lain, untuk mengalami hubungan yang lebih terbuka dan bersifat konfrontif, dan untuk mendapatkan konfirmasi dan validasi atas kosep diri.

15

PEMBENTUKAN IDENTITAS: TUGAS UTAMA PERKEMBANGAN Identitas yang terbangun bukan hanya sekedar Self Concept, tetapi terbangun sebanyak peran dan hubungan dari individu. Identitas lebih bersifat psikososial daripada psikologi.

Struktur identitas tidaklah langsung terbentuk melalui introspeksi diri, tetapi dari proses perkembangan, dimana individu menjadi tahu dan bisa belajar berbagai tingkat mengontrol.

16

MODEL BARU UNTUK PRAKTISI PROFESSIONAL Difokuskan pada Ekologi Perkembangan Individu, tentang memeriksa hubungan relasi dan interaksi antara individu dengan lingkungan sosialnya, fisik atau lingkungan psikologis. Studi Lingkungan, faktor lingkungan mempengaruhi perkembangan manusia, seperti organisme lain kita membutuhkan udara bersih, air bersih, matahari cerah dan makanan yang bergizi. Lingkungan manusia (human enviroment), bagaimana menghasilkan generasi penerus yang baik, pintar, problem solver, yang lintas budaya, agama, ras, adalah menciptakan lingkungan yang bisa menjadikan individu sebagai Person. Lingkungan Belajar, adalah dunia fisik, sosial, secara psikologis dimana manusia membutuhkan perilaku baru atau disebut Belajar (learn).
17

ANALISIS EKOLOGI PADA LINGKUNGAN BELAJAR Tidak semua perkembangan bersifat positif, mis; seorang berkembang menjadi Schizophrenia atau dari anak nakal menjadi sosiopat, bukanlah perkembangan yang kita maksud. Terbentuknya institusi belajar dan keluarga adalah contoh sistem sosial yang dibentuk oleh masyarakat yang bertujuan agar proses perubahan pada anak memberikan mereka nilai. Pendidik yang menjadi kepercayaan masyarakat harus sudah mulai memperhatikan Ekologi Perkembangan Manusia, yaitu mengerti ciri interaksi antara perkembangan manusia dan lingkungan fisiknya, sosialnya dan lingkungannya, adalah kunci perkembangan yang sehat atau malah merusak dan mengakibatkan proses alienasi.
18

Bingkai Perkembangan
Menurut psikologi perkembangan, bahwa konselor dapat melakukan Mendesain lingkungan yang baik atau Menghapus lingkungan yang terpolusi. Bingkai Kronologis Erikson menggambarkannya sebagai 8 tahap perkembangan yang menjelaskan peran dan coping behaviour individu pada setiap tahap perkembangannya dari bayi tua, dibahas lebih dalam pada bab 4. Bingkai Berhirarki Digambarkan oleh Abraham Maslow, dalam tahap tahap aktualisasi diri, dibahas lebih dalam pada bab 5. Tugas sekolah adalah menciptakan keseimbangan ekologi seorang anak dengan lingkungannya, sehingga perkembangannya bisa maksimal.
19

Sebuah Sistem Ekologi


Dicontohkan sebagai sebuah sekolah Dasar sebagai lingkungan, dimana seorang anak menghabiskan waktu kecilnya sampai remaja, selama 6 tahun mengalami berbagai tranksaksi yang mempengaruhi perkembangannya. Sub Sistem Ekologi Opportunity Structure, menemukan tingkat stimulasi lingkungan melalui 4 faktor terukur : kebaruan (novelty), intensitas, kompleksitas dan ambiguitas. Support Structure, memberikan support pada siswa untuk menghadapi elemen elemen yang bisa menimbulkan stress. Reward Structure

20

SISTEM SEBAGAI KLIEN Perkembangan konselor adalah sepenuhnya siap untuk memfasilitasi pengembangan manusia, mereka harus sadar dan siap, untuk campur tangan dalam lingkungan belajar yang memegang kunci untuk pembangunan masa depan. Pada dasarnya, sudut pandang ini berarti bahwa perkembangan konselor harus siap untuk memperluas pandangan terhadap klien mereka untuk memasukkan sistem serta individu.

21

KONSELING PERKEMBANGAN DAN PROSES LAINNYA Perbedaan antara psikoterapi dan konseling adalah skopnya pada kedalaman terapi, kalau digambarkan kerja seorang konselor seperti mengupas bawang lapis demi lapis, sedangkan psikoterapis langsung memasuki inti nya

22

Asumsi-asumsi dari Konseling perkembangan


1. Klien tidak dianggap sakit mental. Seluruh konsep "mental" penyakit dianggap tidak pantas untuk proses yang berfokus pada mengubah perilaku dan pengalaman. Klien dipandang mampu memilih tujuan, membuat keputusan, dan umumnya berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam pelaksanaan pertumbuhan mereka sendiri dan perkembangannya. Bila sakit secara fisiologis mereka memerlukan perawatan medis 2. Perkembangan konseling difokuskan pada masa kini dan masa depan. Konsep pengembangan memiliki dorongan ke masa depan, bukan masa lalu. Perkembangan konselor tujuan klien akan kemana bukan darimana dia datang.
23

3. Klien adalah klien, bukan seorang pasien. Konselor bukanlah figur otoritas yang bekerja untuk menciptakan hubungan transferensi yang menciptakan ilusi kemaha tahuan. Dia adalah kepercayaan, mitra, konsultan ahli, dan guru dari kliennya ketika mereka bergerak ke arah tujuan yang saling didefinisikan dan saling dapat diterima. 4. Konselor perkembangan tidak netral atau amoral, ia memiliki nilai-nilai, perasaan, dan komitmen sendiri. Ia mengungkapkan ini dalam situasi yang tepat, tetapi apakah tidak mencoba untuk memaksakan mereka pada kliennya siapa dia mengakui sebagai orang yang terpisah.
24

5. Klien dianggap sebagai orang yang unik, yang untuk mengembangkan identitas dan menerapkannya dengan gaya hidup yang sendiri. Ia dianggap sebagai anggota kelompok, bagian dari budaya, dan tidak pernah diperlakukan terisolasi dari lingkungan sosialnya. Situasi konseling intervensi dirancang untuk menciptakan sistem sosial signifikan contohnya klien adalah anggota keluarga, sekolah, kelompok keanggotaan.

25

You might also like