You are on page 1of 3

Suci Kurniawati 11/316030/KG/08911

Semen Zinc Phosphat


Komposisi: a. Powder - Zinc oxide adalah unsur utama - Magnesium Oxide sekitar 10% - Sebagian kecil oksida lain b. Liquid Larutan asam fosfat yang terdiri dari 30-40% air, zinc atau alumunium fosfat Manipulasi a. Konsistensi: kekentalan campuran, kekeuatan dari material. Untuk kavitas lining kekentalan campuran harus disesuaikan. Sementasi bertujuan agar kekentalan campuran sesuai yang dibutuhkan. Semen mengalir sesuai tempat yang direstorasi. b. Proporsi : perbandingan ukuran powder dan liquid. Perbandingan menyesuaikan dengan konsistensi yang diingikan. Campuran yang terlalu tipis harus dihindari, karena, penambahan mempengaruhi kekuatan, sedikit campuran dengan pH rendah lebih mudah terlarut. c. Liquid harus tertutup di dalam botol, kehilangan air dari liquid akan merendahkan pH . Botol liquid yang mengembun, kehilangan sebagian air harus dibuang. d. Powder hampir sama komposisinya dengan semen lain, tetapi hanya menggunakan liquid yang mendukung untuk memastikan setting time yang benar. e. Pencampuran : peningkatan temperatur meningkatkan reaksi dari semen. Demikian semen lebih cepat dalam temperatur mulut dibandingkan dalam temperatur ruang. Pencampuran semen harus diaplikasikan ke dalam inlay (crown dan bridge) sebelum diaplikasikan ke cavitas. Reaksi Setting Permukaan partikel zinc oksida bereaksi dengan asam fosfat. Magnesium oksida akan mengalami reaksi yang hampir sama. Pada akhir sementasi, material yang heterogen terdiri dari inti yang tidak bereaksi dangan partikel zinc oksida dalam matrik zink fosfat. Selama setting : - Kalor dalam reaksi bersifat eksotermik - Terjadi penyusutan

Setting Time Bergantung pada : a. Serbuk. Umumnya pemanasan bahan-bahan di atas 1000 C, menyebabkan granulasi selama proses. Kemudian pemadatan disekitar. Rata-rata reaksi powder dengan liquid bergantung pada : Temperatur. Ukuran partikel setelah digrinding (digiling), reaksi material semakin cepat, juga karena area yang semakin luas terkena liquid b. Liquid.Penambahan buffer akan meemperlambat reaksi dan memperlama working time dari semen. c. Variabel manipulasi. Sesuai dengan empat faktor yang mempercepat setting reaksi: - Tingginya perbandingan powder/liquid - Kecepatan dari penambahan powder ke dalam liquid - Kelembaban - Temperatur -

Properti a. Pengaruhnya pada pulpa. pH pencampuran semen antara 1.6 dan 3.6. pH naik selama setting dan mencapai keadaan netral dalam dua minggu. Pencampuran dapat menurunkan pH. Reaksi pulpal dapat terjadi. Hal ini dapat diminimalkan dengan melindungi pulpa oleh: - Zinc Oxide Eugenol - Calcium hydroxide - Minyak cavitas b. Perlidungan pulpa. Fosfat yang mana isolator suhu yang baik, dan efektif menurunkan efek galvanic. c. Properti kimia. Kelarutan semen zinc fosfat bergantung pada perbandingan powder/liquid. Pencampuran akan membuat material lebih terlarut. Kelarutan semen dalam air rendah, tetapi tingginya kelarutan karena pH yang rendah. d. Adhesi. Semen tidak membentuk ikatan kimia dengan enamel dan dentin. Retensi restorasi semen bergantung pada pergerakan satu sama lain karena kekasaran permukaan dari cavitas dan restorasi. e. Properti Mekanik. Semen lebih kuat dari pada semen zinc oxida eugenol, tetapi tidak sekuat semen siliko fosfat. f. Properti Optical. Semen merupakan daerah opaque. g. Properi Rheological. Berhubungan dengan viskositas.

Sumber : Combe, EC. 1992. Notes on Dental Materials. USA: Churchill Livingstone. 78, 79.

You might also like