Kebijakan Perumahan

dan Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan

18 September 2012, Hotel Putri Duyung, Ancol, Jakarta

M. Jehansyah Siregar, Ph.D Kelompok Keahlian Perumahan dan Permukiman Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (KKPP SAPPK) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Kriteria Kumuh
(The Challenge of Slums, UN-Habitat Global Report 2003)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Lack of basic services Substandard housing or inadequate building structures Overcrowding and high density Unhealthy living conditions and hazardous locations Insecure tenure; irregular or informal settlements Poverty and social exclusion Minimum settlement size

Kebijakan Perumahan
dan Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan

Good Housing and Urban Development Governance

(UN-Habitat Global Report 2003)

HUD

Masalah Kebijakan Perumahan dan Perkotaan

Population Growth, Poverty, and Lack of Resources

HUD PROBLEMs.
Appropriate HUD problems identification
Huge Social & Resources Inequalities Social Segregation & Frustration

Lack of Coordination

Extremely Conflicting Interests

Fragmented Governance

Rapid Urban Growth

LOW CAPACITY of HUD

Mismanagement in HUD dev.

DIMENSI SPASIAL DIMENSI SOSIAL

Lokasi Tipologi Skala dan ukuran DINAMIKA EKONOMI

Stratifikasi Sosial Karakter Sosial Masyarakat Kota

PENILAIAN KUMUH
DARI SUDUT PANDANG PROYEK PENGADAAN TAHUNAN

Lap.& Tenaga Kerja Informalitas Kota Pasar Perumahan

Lapangan kerja infrastruktur Housing-transport, Housing choices, Spt. Plan, Land-use

Lap kerja baru, Pemberdayaan Peran perumahan Pembiayaan Perumahan

? ?

?
RESPON KEBIJAKAN

? ?

Debt creating, Fund mobilization Housing Banking

TANAH Secure tenure, Diverse Tenureship,

slum upgrading project based

Inisiatif Lokal

Kota Inklusif, Partisipatif, Pro-poor

Lack of Project Resources

Lack of PROJECT Coordination

PENDEKATAN PROYEK
Proyek sebagai pendekatan adalah masalah, Orientasi Kurva S dalam Manpro

Huge and Complex Project Management

Reverse Justification to policy and strategy Conflict of Interests

Kelemahan Pendekatan Proyek

Weak Justification without institutionalization on success project Piecemeal, annual cycle Funding Tend to be resource scaled up from LOAN easily Interorganisational Fragmentation

Dependency on projects Quasi Participatory Increase of Debt

KKPP - ITB

Kelemahan Pendekatan Proyek tanpa proses institutionalisasi

Melemahnya Organisasi Komunitas

EXIT

Masa PROYEK

DEKLINASI

ORGANISASI KOMUNITAS

Sumber Daya PROYEK

KKPP - ITB

Pengembangan Organisasi Komunitas sebagai tujuan utama

Organisasi Komunitas yang terus bertumbuh dan berkembang dengan bertumpu pada komunitas dengan dukungan proyek secukupnya (secara tidak langsung atau bahkan terselubung). Organisasi komunitas tidak boleh menjadi bagian dari organisasi proyek tertentu
ORGANISASI KOMUNITAS

ORGANISASI PROYEK

& PROGRAM

HOUSING & URBAN Dev. POLICY

TOWARDS CITIES WITHOUT SLUMS

1. IDENTIFIKASI MASALAH HUD SECARA TEPAT

Huge Social & Resources Inequalities

Social Segregation & Frustration

Extremely Conflicting Interests

Fragmented Governance

LOW CAPACITY of HUD

Mismanagement in HUD dev.

DIMENSI SPASIAL DIMENSI SOSIAL

Lokasi Tipologi Skala dan ukuran DINAMIKA EKONOMI

Stratifikasi Sosial Karakter Sosial Masyarakat Kota

PENILAIAN KUMUH
CITY-WIDE, SUSTAINABLE URBAN DEVELOPMENT, HOUSING FOR ALL

Lap.& Tenaga Kerja Informalitas Kota Pasar Perumahan

Lapangan kerja infrastruktur Housing-transport, Housing choices, Spt. Plan, Land-use

Lap kerja baru, Pemberdayaan Peran perumahan

Pembiayaan Perumahan

RUMAH & TANAH Housing Standard Secure tenure, Diverse Tenureship,

CITIES WITHOUT SLUMS

RESPON KEBIJAKAN HUD

Debt creating, Fund mobilization Housing Banking

Inisiatif Lokal Kota Inklusif, Partisipatif, Pro-poor

KKPP - ITB

KONSEP KEBIJAKAN
1.

TERPADU. Kebijakan nasional di bidang perumahan dan permukiman yang terpadu dengan sektor lainnya terkait input sumberdaya kunci perkim. KOTA BEBAS KUMUH. Sasaran kebijakan adalah kota-kota Indonesia yang terbebas dari lingkungan permukiman kumuh, dan rumah layak dan terjangkau bagi semua. BASIS HAK DASAR. Memenuhi, jika tidak mampu, Melindungi, jika tidak mampu, Menghormati (SNPK, 2005). ORIENTASI KEBUTUHAN Berorientasi pemenuhan kebutuhan daripada sebatas menyerahkan ke pasar.
(Penggunaan golongan pendapatan termasuk yang mana?)

2.

3.

4.

5.

FORMALISASI atau REGULARISASI. Integrasi sistem informal dengan sistem formal perkotaan.

PRAKARSA KOTA BEBAS KUMUH

SOSIAL EKONOMI
IN SITU EX SITU

Resettlement

INSPEKSI

PERE MAJAAN PEMBER DAYAAN

Urban Redevelopment

Prakarsa KOTA BEBAS KUMUH/ SQUATTER

Kawasan Baru

LISIBA pinggir kota KASIBA Kota Baru

INFILL dalam kota

3 PILAR TERPADU PENANGANAN PERMUKIMAN SQUATTER

PEMBAGIAN PERAN ANTAR-INSTANSI PEMERINTAH

REVITALISASI KELEMBAGAAN
BUMN PERUMAHAN BALEDAYA PERUMAHAN,

BAPPENAS
POLICY AND ACTION PLAN (SAPOLA), POKJA

PU CIPTA KARYA
PILOTING IN 3 CITIES, CAPACITY BUILDING

KEMENPERA
PILOTING IN 3 CITIES, CAPACITY BUILDING

TERIMA KASIH atas perhatiannya