Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Nyeri bukan hanya dimediasi oleh neuron saja akan tetapi juga melibatkan sistem imun yang disebut dengan interaksi neuroimun.
Sistem imun akan menjadi aktif jika terjadi kerusakan jaringan karena materi kerusakan jaringan ini juga dianggap sebagai imunostimulus
Dalam penemuan terakhir ini dinyatakan bahwa adanya keterlibatan sistem imun dengan neuron.
Hal ini diakibatkan adanya peran dari pada sistem imun dan sel glia yang mensekresi mediator - mediator inflamasi yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri
I. SEL MAST
- Ditemukan oleh Ehrlich -Dinamakan sel mast karena sitoplasmanya penuh dengan granula. -Tersebar luas dalam jaringan ikat, berkelompok kecil-kecil dekat pembuluh darah. - + 12 um, lonjong, tidak teratur dan memiliki pseudopodia pendek, menunjukkan mobilitasnya yang lambat. I -Inti sel berbentuk bulat, relatif kecil dan berwarna basofil/kebiruan, sering tertutup granula sitoplasma. -Granula bersifat refraktil dan larut dalam air
- Sitoplasma mengandung ribosom bebas, mitokondria dan glikogen - Pada permukaan sel ada tonjolan-tonjolan yang tumpul dan tidak beraturan yang merupakan reseptor untuk imunoglobulin pada waktu sel mast terangsang oleh suatu antigen
II. NYERI
Merupakan mekanisme protektif yang dimaksudkan untuk menimbulkan kesadaran bahwa telah atau akan terjadi kerusakan pada jaringan
Sumber
Cutaneus
Penyebab
Fisik
Durasi
Akut
Deep somatic
Psyicogenic
Kronik
Visceral
Jenis Nyeri
Nosiseptor
Kutaneus
Reseptor A delta
Serabut C
Letak
TRANSMISI: Propagasi atau perambatan dari impuls tersebut pada sistem saraf sensorik
MODULASI: Proses interaksi antara sistem analgesik endogen dengan input nyeri yang masuk di kornu posterior medula spinalis
PERSEPSI: Adanya interaksi antara transduksi, transmisi, dan modulasi yang kemudian membentuk suatu pengalaman emosional yang subjektif
Sel mast terlibat dalam reaksi alergi dan berdegranulasi dalam beberapa menit setelah terjadinya reaksi inflamasi, sehingga terjadi pelepasan mediator histamin, bradikinin, dan lainnya yang berkontribusi dalam proses terjadinya vasodilatasi.
Degranulasi sel mast memerlukan interaksi langsung antara sel mast dan bagian terminal dari saraf perifer, yang diperantarai oleh adhesi sel kalsium yang terikat dengan molekul N-cadherin
Adanya N-caderin akan meningkatkan MT5-MMP, dan hal ini dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan interaksi antara sel-sel mast dengan bagian terminal saraf, meningkatnya degranulasi sel mast dan sensitivitasnya akan menyebabkan peningkatan nyeri terhadap suhu (thermal hiperalgesia)
Sel Mast ditemukan dekat dengan neuron nociceptive primer dan berkontribusi terhadap sensitivitas pada sejumlah nociceptor. Proses degranulasi sel mast juga berkontribusi pada onset cepat dari faktor pertumbuhan saraf yang disebabkan oleh thermal hyperalgesia.
III. PEMBAHASAN
Nyeri dimulai dari transduksi stimul akibat kerusakan jaringan dalam saraf sensorik menjadi aktivitas listrik kemudian ditransmisikan melalui serabut saraf bermielin A delta dan saraf tidak bermielin C ke kornu dorsalis medula spinalis, talamus, dan korteks serebri.
Beberapa zat kimia yang merangsang jenis nyeri kimiawi meliputi bradikinin, serotonin, histamin, ion kalium, asam, asetilkolin, dan enzim proteolitik. Selain itu, prostalglandin dan substansi p meningkatkan sensitivitas ujung ujung serabut nyeri tetapi tidak secara langsung merangsangnya Sel Mast ditemukan dekat dengan neuron nociceptive primer dan berkontribusi terhadap sensitivitas pada sejumlah nociceptor. Proses degranulasi sel mast juga berkontribusi pada onset cepat dari faktor pertumbuhan saraf yang disebabkan oleh thermal hyperalgesia.
Histamin yang merupakan salah satu zat yang dikeluarkan dalam proses degranulasi memiliki peran penting dalam mediasi sel yang diinduksi oleh aktivasi nociceptor. Hal ini dibuktikan dengan salah satu penelitian yang menyebutkan bahwa nyeri panggul yang terkait dengan cystitis neurogenik menghilang pada mencit yang tidak memiliki sel mast
Fenomena nyeri timbul karena adanya kemampuan sistem saraf untuk mengubah berbagai stimuli mekanik, kimia, termal, elektris menjadi potensial aksi yang dijalarkan ke system saraf pusat.
Perasaan nyeri tergantung pada pengaktifan serangkaian selsel saraf, yang meliputi reseptor nyeri afferent primer, sel-sel saraf penghubung (inter neuron) di medulla spinalis dan batang otak, sel-sel di traktusascenden, sel-sel saraf di thalamus dan sel-sel saraf di kortek serebri
IV. KESIMPULAN
Hal ini diakibatkan adanya peran dari pada sistem imun, salah satunya adalah sel mast dan sel glia yang mensekresi mediator mediator inflamasi yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri