You are on page 1of 28

PENDIDIKAN PANCASILA PerumusanPenjajahan Jepang &

Pengesahan Pancasila
Oleh : 1. M. Awaludin Satya 2. Novia Ragil S 3. Riska Damayani 4. Susanti 5. Tri Wahyu H

1. MASA PENJAJAHAN JEPANG

Latar Belakang datangnya Jepang ke Indonesia


Masa pendudukan Jepang merupakan periode yang penting dalam sejarah bangsa Indonesia.

Pendudukan Jepang di Indonesia ditujukan untuk


mewujudkan Persemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Untuk mewujudkan cita-cita itu, Jepang

menyerbu

pangkalan

Angkatan

Laut

di

Pearl

Harbour, Hawai. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 7 Desember 1941.

Sebab-sebab datangnya Jepang ke Indonesia


Industri Jepang semakin berkembang dengan pesat Jumlah penduduk semakin bertambah sementara luas lahan semakin sempit Sebagai negara yang merasa telah kuat maka Jepang

ingin mengikuti negara Barat yaitu berlomba untuk


mendapatkan daerah jajahan.

Penghancuran pangkalan angkatan laut di pearl harbour, Hawai 7 desember 1941

Masuknya Jepang Ke Indonesia


Gerakan invasi militer Jepang merambah ke kawasan Asia Tenggara. Bulan Januari-Februari 1942, Jepang menduduki Filipina, Tarakan (Kalimantan Timur), Balikpapan, Pontianak, dan Samarinda Pada bulan Februari 1942 Jepang berhasil menguasai Palembang.

Pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang berhasil mendarat di Jawa


yaitu Teluk Banten, di Eretan (Jawa Barat), dan di Kragan (Jawa Timur) Pada tanggal 5 Maret 1942 kota Batavia jatuh ke tangan Jepang

Pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda secara resmi menyerah


kepada Jepang

Pada tanggal 8 Maret 1942 dilakukan upacara penyerahan kekuasaan di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Pihak Sekutu
Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh dan Jenderal Ter Poorten Jenderal Hitoshi Imamura

Pihak Jepang

Cara atau bentuk imprialisme yang di terapkan Jepang di Indonesia


A. BIDANG EKONOMI Pada awal pendudukan Jepang, ekonomi Indonesia mengalami kelumpuhan obyek-obyek vital seperti pertambangan dan industri dibumihanguskan oleh Sekutu. Untuk menormalisasi keadaan, Jepang banyak melakukan kegiatan produksi. Semua kegiatan ekonomi diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain: Jepang memodernisasi pelabuhan dan perkapalan sehingga kegiatan perdagangan dapat berkembang Didirikannya bank-bank

B. BIDANG POLITIK atau PEMERINTAHAN


Sikap Jepang pada awalnya menunjukkan kelunakan, misalnya: mengizinkan bendera Merah Putih dikibarkan di samping

bendera Jepang,

melarang penggunaan bahasa Belanda, mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, mengizinkan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kebijakan Jepang yang lunak ternyata tidak berjalan lama.

Jepang membentuk organisasi baru yaitu Gerakan Tiga A, Putera,


dan Jawa Hokokai.

C. BIDANG SOSIAL Jepang menerapkan romusha Akibatnya banyak romusha yang meninggal dan terjangkit wabah penyakit Muncul golongan baru yang disebut golongan kere

atau gembel.

Stratifikasi sosial pada masa pendudukan Jepang

terdiri dari:
Golongan teratas yaitu golongan Jepang.

pribumi. Golongan kedua yaitu golongan


Golongan ketiga yaitu golongan Timur Asing.

D. BIDANG MILITER
Jepang melakukan mobilisasi para pemuda untuk dibina dalam latihan militer Jepang membentuk organisasiorganisasi semimiliter dan organisasi militer

E. BIDANG BUDAYA Bahasa Indonesia diizinkan digunakan dalam

komunikasi dan sebaliknya, bahasa Belanda tidak


boleh digunakan

Papan nama dalam toko, rumah makan, atau perusahaan yang berbahasa Belanda diganti dengan bahasa Indonesia atau bahasa Jepang

Surat kabar dan film yang berbahasa Belanda


dilarang beredar.

A. Gerakan Tiga A
o Dibentuk pada bulan Maret 1942 dan diketuai oleh

Mr. Syamsuddin

o Gerakan Tiga A terdiri dari Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia o Tujuan untuk menghimpun potensi bangsa guna

kemakmuran bersama
o dibubarkan, sebagai gantinya dibentuk Putera (Pusat Tenaga Rakyat)

Gerakan 3A

B . Pusat Tenaga Rakyat (Putera)


o Dibentuk pada tanggal 1 Maret

o Gerakan ini dipimpin oleh tokoh empat serangkai yaitu


Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.

C . Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa)


o Dibentuk pada bulan Maret 1944

o Jawa Hokokai dinyatakan sebagai organisasi resmi pemerintah sehingga pucuk kepemimpinan langsung dipegang oleh Gunseikan.
Tiga dasar Jawa Hokokai : mengorbankan diri, mempertebal persaudaraan, dan

melaksanakan sesuatu dengan bukti.

Dampak Kolonialisme Jepang


perubahan akibat pendudukan Jepang di Indonesia.

1 . Aspek Politik Pemerintahan Jabatan Gubernur Jenderal diganti dengan Panglima Tentara Jepang Jepang membentuk tonarigumi (Rukun Tetangga) untuk meningkatkan pengawasan terhadap penduduk

2. Aspek Sosial Ekonomi Diberlakukan politik penyerahan padi secara. Akibatnya kematian meningkat, tingkat kesehatan masyarakat menurun, kelangkaan bahan pangan, dan kesejahteraan sosial sangat buruk. Mobilitas sosial masyarakat cukup tinggi

3. Aspek Mentalitas Masyarakat Masyarakat pedesaan dipaksa menjadi romusha. Para romusha harus membuat pabrik senjata, benteng pertahanan, dan jalan.


2. PROSES PERUMUSANPENGESAHAN PANCASILA

PROSES PERUMUSAN PANCASILA


Menjelang tahun 1945 Jepang mengalami

kekalahan di Asia Timur Raya


Janji Jepang salah satunya adalah untuk memberi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944.

Pada tanggal 29 April 1945, Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha - usaha Persiapan Kemerdekaan

Susunan Kepengurusan BPUPKI :


Ketua
Anggota : 60 orang

Indonesia (BPUPKI ) atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai.

: Dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat,

Wakil ketua : R. Panji Soeroso dan Itibangase

Tugas BPUPKI yaitu menyelidiki segala sesuatu mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia. Selama masa tugasnya

BPUPKI melakukan dua kali sidang.

1. Sidang pertama BPUPKI (29 Mei 1 Juni 1945)


Tujuan untuk membahas rancangan dasar negara. Tiga tokoh nasionalis yang menyampaikan ide pokok rancangan dasar negara, yaitu

a. Mr. Moh. Yamin , (29 Mei 1945) Ide pokok yang disampaikan secara lisan : 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan ( Permusyawaratan, Perwakilan, Kebijaksanaan ) 5. Kesejahteraan Rakyat ( Keadilan Sosial )

Secara tertulis yang tercantum usulan rancangan UUD RI :

Ketuhanan Yang Maha Esa


1. Kebangsaan Persatuan Indonesia 2. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 3. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan 4. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

b. Prof. Dr. Soepomo , (31 Mei 1945)


Ide pokok yang disampaikan : 1. Paham Negara Persatuan

2. Perhubungan Negara Dengan Agama 3. Sistem Badan Permusyawaratan 4. Sosialisasi Negara

5. Hubungan Antar Bangsa

C. Ir. Soekarno, (1 Juni 1945 )


Ide pokok yang disampaikan : 1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)

2. Internasionalisme (Peri kemanusiaan)


3. Mufakat (Demokrasi) 4. Kesejahteraan sosial 5. Ketuhanan Yang Berkebudayaan

Sosio Nasionalisme

Sosio Demokrasi Ketuhanan

Gotong Royong

Pada akhir pidatonya, Soekarno mengusulkan nama Pancasila atas saran dari temannya, yaitu seorang ahli bahasa. Sejak itulah disebut sebagai lahirnya istilah Pancasila.

Piagam Jakarta, ( 22 Juni 1945 )


Disusun oleh sembilan tokoh nasional. Piagam Jakarta (Jakarta Charter) memuat rumusan dan sistematika Pancasila

sbb:
1.

Ketuhanan dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya

2. 3.

Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia

4.

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan perwakilan

5.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Sidang kedua BPUPKI, ( 10-16 Juli 1945 )


Pada tanggal 10 Juli 1945 diumumkan adanya Piagam Jakarta. Dan pada tanggal 11 Juli 1945, protes dari kubu nasionalis seluler yang menganggap bahwa sila pertama sangat tajam dan akan menimbulkan diskriminasi dan fanatisme keagamaan. Sidang kedua ini menghasilkan keputusan bahwa wilayah Indonesia adalah Hindia Belanda ditambah Malaya, Borneo Utara, Irian Timur, Timor Portugis dan pulau-pulau sekitarnya. Serta dibentuknya panitia-panitia kecil seperti a. Panitia perancang UUD yang diketuai oleh Ir. Soekarno b. Panitia Ekonomi dan Keuangan yang diketuai oleh Drs.Moh.Hatta c. Panitia Pembelaan Tanah Air yang diketuai oleh Abikusno Tjokrosoejoso. Demi persatuan dan kesatuan NKRI maka sila pertama Piagam Jakarta dirubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa, yang ditetapkan dalam sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.

You might also like