You are on page 1of 7

Diagram Respon Spektrum Gempa Rencana Diagram Respon Spektrum Gempa Rencana untuk zona/wilayah gempa 2, diperlihatkan pada

da Gambar 3. Gambar 3. Respon Spektrum Gempa Rencana Respon Spektrum Gempa Rencana untuk kondisi tanah sedang : Periode Getar T (detik) Koefisien Gempa ( C ) 0,0 0,15 0,2 0,38 0,6 0,38 1,0 0,23 2,0 0,115 3,0 0,076 Data Masukan (Input) SAP 2000 : 1. Memilih Sistem Satuan Pada kotak sistem satuan yang tersedia, pilih sistem satuan yang digunakan di da lam analisis struktur (pd contoh perhitungan ini, digunakan sistem satuan : Kgfcm-C). 2. Menyusun Bentuk Stuktur Dari menu File, pilih New Model. Pada kotak New Model Initialization, pilih sist em satuan yang digunakan yaitu Kgf, cm, C. Pilih gambar 3D Frame dan ketikkan da ta konfigurasi struktur sbb. : o 3D Frame Type = Portal o Number of Stories = 3 o Story Height = 400 o Number of Bays,X = 3 o Bay Width,X = 600 o Number of Bays,Y = 4 o Bay Width,Y = 400 o Klik OK. Gambar 4. Data masukan untuk konfigurasi struktur Masukan data ini, akan menghasilkan struktur portal 3 dimensi lantai dengan keti nggian masing-masing tingkat 400 cm. Untuk mendapatkan tinggi tingkat dari lantai satu sama dengan 600 cm, maka perlu dilakukan perubahan koordinat arah Z dari joint-joint di tumpuan. Perubahan koo rdinat dilakukan dengan cara : klik semua joint pada tumpuan. Pilih menu Edit da n Move. Pada kotak Move Selected Point masukan data : Change coordinate by : Delta X = 0 Delta Y = 0 Delta Z = -200 Untuk menampilkan konfigurasi struktur, pilih menu View dan Set Display Optons. Pada kotak Display Option For Active Window, klik Fill Object, klik OK. Untuk menyesuaikan bentuk denah Lantai 4 (Atap) yang direncanakan, klik elemen-e lemen balok, kolom, dan pelat yang akan dihilangkan. Pilih menu Edit dan Cut unt uk menghilangkan elemen-elemen ini. 3. Mendefinisikan Karakteristik Material Dari menu Define, pilih Material , Pada kotak Define Material, pilih CONC, klik Modify/Show Material. Pada kotak Material Property Data masukkan data material : o Type of Material : Isotropic o Analysis Property Data o Mass per unit Volume = 0 o Weight per unit Volume = 0,0024 o Modulus of Elasticity = 210000 o Poisson Ratio = 0,20

o Coeff of Thermal Expansion = 0 o Design Property Data o Specified Conc Comp Strength, fc = 200 o Bending Reinf. Yield Stress, fy = 4000 o Shear Reinf. Yield Stress, fys = 2400 o Klik OK. 4. Mendefinisikan Dimensi Elemen Dari menu Define, pilih Frame Sections untuk menampilkan kotak Frame Properties. Pada kotak Choose Property Type for Add, klik Add Rectangular, kemudian klik Ad d New Property. Pada kotak Rectangular Section, masukkan dimensi balok 50/30 cm, sbb. : o Section Name : B50x30 o Dimension : Depth (t3) = 50 o : Width (t2) = 30 o Material : CONC o Klik Concrete Reinforcement. o Pada kotak Reinforcement Data, masukkan data : o Design Type : Beam o Concrete Cover to Rebar Center : Top = 5 o Bottom = 5 o Klik OK Untuk mendefinisikan Balok 40/25 cm, dilakukan sbb. : Dari menu Define, pilih Frame Sections untuk menampilkan kotak Frame Properties. Pada kotak Choose Property Type for Add, klik Add Rectangular, kemudian klik Ad d New Property. Pada kotak Rectangular Section, masukkan dimensi balok 40/25 cm, sbb. : o Section Name : B40x25 o Dimension : Depth (t3) = 40 o : Width (t2) = 25 o Material : CONC o Klik Concrete Reinforcement. o Pada kotak Reinforcement Data, masukkan data : o Design Type : Beam o Concrete Cover to Rebar Center : Top = 4 o Bottom = 4 o Klik OK Untuk mendefinisikan Kolom 40/40 cm, dilakukan sbb. : Pada kotak Frame Properties, klik Add Rectangular dan klik Add New Property. Pad a kotak Rectangular Section, masukkan dimensi dari kolom sbb. : o Section Name : K40x40 o Dimension : Depth (t3) = 40 o : Width (t2) = 40 o Material : CONC o Klik Concrete Reinforcement. o Pada kotak Reinforcement Data, masukkan data : o Design Type : Column o Configuration of Reinforcement : Rectangular o Lateral Reinforcement : Ties o Retangular Reinforcement : Cover to Rebar Center = 4 o Number of Bar in 3-dir = 0 o Number of Bar in 2-dir = 0 o Check/Design : Reinforcement to be Designed o Klik OK Untuk mendefinisikan pelat tebal 10 cm (pelat lantai 4/atap), dilakukan sbb. : Dari menu Define, pilih Area Sections untuk menampilkan kotak Area Sections. Kli k Add New Section. Pada kotak Shell Section Data, masukkan data sbb. :

o Section Name : P10 o Type : Shell Thin o Material Name : CONC o Material Angle : 0 o Thickness : Membrane : 10 o Bending : 10 o Klik OK Untuk mendefinisikan pelat tebal 12 cm (pelat Lantai 2 dan 3), dilakukan sbb. : Dari menu Define, pilih Area Sections untuk menampilkan kotak Area Sections. Kli k Add New Section. Pada kotak Shell Section Data, masukkan data sbb. : o Section Name : P12 o Type : Shell Thin o Material Name : CONC o Material Angle : 0 o Thickness : Membrane : 12 o Bending : 12 o Klik OK 5. Penempatan Elemen Pada Sistem Struktur Untuk mendefinisikan penempatan elemen pada sistem struktur, dilakukan sbb. : Klik balok-balok arah X dari struktur. Pilih menu Assign, kemudian Frame/Cable d an Frame Sections. Pada kotak Frame Properties pilih B50x30, klik OK. Klik balok-balok arah X dari struktur. Pilih menu Assign, kemudian Frame/Cable d an Frame Sections. Pada kotak Frame Properties pilih B50x30, klik OK. Klik semua kolom dari struktur. Pilih menu Assign, kemudian Frame/Cable dan Fram e Sections. Pada kotak Frame Properties pilih K40x40, klik OK. Klik semua pelat pada Lantai 4 (Atap). Pilih menu Assign, kemudian Area dan Sect ions. Pada kotak Area Sections pilih P10, klik OK. Klik semua pelat pada Lantai 2 dan Lantai 3. Pilih menu Assign, kemudian Area da n Sections. Pada kotak Area Sections pilih P12, klik OK. 6. Mendefinisikan Jenis Tumpuan Untuk mendefinisikan jenis tumpuan pada struktur, dilakukan sbb. : Klik joint-joint yang merupakan tumpuan jepit pada struktur. Pilih menu Assign, kemudian Joint dan Restraints. Di dalam kotak Joint Restraints, pada Fast Restra ints, klik tumpuan jepit, klik OK. 7. Mendefinisikan Kasus Pembebanan (Load Case) Data pembebanan dari beban mati, beban hidup, dan beban gempa dimasukkan secara terpisah pada program komputer. Untuk itu perlu didefinisikan kasus pembebanan ( load cases) untuk beban mati (DEAD), beban hidup (LIVE) dan beban gempa arah X ( QUAKE-X) dan beban gempa arah Y (QUAKE-Y). Dari menu Define, klik Load Cases. Pada kotak Define Loads masukkan data : o Load Name : DEAD o Type : DEAD o Self Weight Multiplier : 1 o Klik Add New Load o Load Name : LIVE o Type : LIVE o Self Weight Multiplier : 0 o Klik Add New Load o o Load Name : QUAKE-X o Type : QUAKE o Self Weight Multiplier : 0 o Load Name : QUAKE-Y o Type : QUAKE o Self Weight Multiplier : 0 o Klik OK 8. Mendefinisikan Kombinasi Pembebanan (Load Combination)

Kombinasi pembebanan (load combination) yang ditinjau bekerja pada struktur adal ah : Kombinasi Pembebanan Tetap : U = 1,2D + 1,6L Kombinasi Pembebanan Sementara : U = 1,2D + 0,5L + 0,285Ex + 0,086Ey : U = 1,2D + 0,5L + 0,086Ex + 0,285Ey Dari menu Define, klik Combination. Pada kotak Define Respone Combination klik A dd New Combo. Pada kotak Response Combination Data, masukkan data : Response Combination Name : COMB1 Combination Type : Linear Add Define Combination of Case Results Case Name : DEAD Case Type : Linear Static Scale Factor : 1,2 Klik Add Case Name : LIVE Case Type : Linear Static Scale Factor : 1,6 Klik Add Klik OK. Klik Add New Combo Response Combination Name : COMB2 Combination Type : Linear Add Define Combination of Case Results Case Name : DEAD Case Type : Linear Static Scale Factor : 1,2 Klik Add Case Name : LIVE Case Type : Linear Static Scale Factor : 0,5 Klik Add Case Name : QUAKE-X Case Type : Linear Static Scale Factor : 0,285 Klik Add Case Name : QUAKE-X Case Type : Linear Static Scale Factor : 0,086 Klik Add Klik OK. Klik Add New Combo Response Combination Name : COMB3 Combination Type : Linear Add Define Combination of Case Results Case Name : DEAD Case Type : Linear Static Scale Factor : 1,2 Klik Add Case Name : LIVE Case Type : Linear Static Scale Factor : 0,5 Klik Add Case Name : QUAKE-X Case Type : Linear Static Scale Factor : 0,086 Klik Add Case Name : QUAKE-X Case Type : Linear Static Scale Factor : 0,285 Klik Add

Klik OK. 9. Mendefinisikan Beban Mati & Beban Hidup Pada Struktur a. Beban Mati Pada Pelat Klik semua lantai pada Lantai 2, Lantai 3, dan Lantai 4 yang akan dibebani beban mati qD = 150 kg/m2 (= 0,015 kg/cm2). Pilih menu Assign, klik Area Loads, klik Uniform (Shell), masukkan data beban : Load Case Name : DEAD Units : Kgf, cm, C Load : -0,015 Coord System : GLOBAL Direction : Z Options : Replace Existing Loads Klik OK. b. Beban Mati ( Dinding ) Pada Balok Tepi Klik balok-balok tepi dari Lantai 2 dan Lantai 3 yang akan dibebani dinding seti nggi 3,5 m (q = 8,75 kg/cm). Pilih menu Assign, klik Frame/Cable Loads, klik Dis tributed. Pada Frame Distributed Loads, masukkan data beban : o Load Case Name : DEAD o Units : Kgf, cm, C o Load Type and Direction : Forces o Coord Sys : GLOBAL o Direction : Z o Options : Add to Existing Loads Pada Uniform Load masukkan beban, Load = -8,75, kemudian klik OK. Klik balok-balok tepi dari Lantai 4 (Atap) yang akan dibebani dinding setinggi 1 m (q = 2,50 kg/cm). Pilih menu Assign, klik Frame/Cable Loads, klik Distributed . Pada Frame Distributed Loads, masukkan data beban : o Load Case Name : DEAD o Units : Kgf, cm, C o Load Type and Direction : Forces o Coord Sys : GLOBAL o Direction : Z o Options : Add to Existing Loads Pada Uniform Load masukkan beban, Load = -2,50, kemudian klik OK. c. Beban Hidup Pada Pelat Klik semua lantai pada Lantai 2, Lantai 3, yang akan dibebani beban hidup qL = 2 50 kg/m2 (= 0,025 kg/cm2). Pilih menu Assign, klik Area Loads, klik Uniform (She ll), masukkan data beban : Load Case Name : LIVE Units : Kgf, cm, C Load : -0,025 Coord System : GLOBAL Direction : Z Options : Replace Existing Loads Klik OK. Klik semua lantai pada Lantai 4 (Atap) yang akan dibebani beban hidupqL = 100 kg /m2 (= 0,010 kg/cm2). Pilih menu Assign, klik Area Loads, klik Uniform (Shell), masukkan data beban : Load Case Name : LIVE Units : Kgf, cm, C Load : -0,010 Coord System : GLOBAL Direction : Z Options : Replace Existing Loads Klik OK. 10. Mendefinisikan Beban Gempa Pada Struktur Untuk analisis beban gempa, terlebih dahulu perlu disusun fungsi dari Respon Spe ktrum yang akan digunakan, dengan menu Define, Function, dan Response Spectrum.

Pada Define Respons Spectrum Function di kotak Choose Function Type to Add pilih User Spectrum dan klik Add New Function. Pada kotak Response Spectrum Function Definition, masukkan data : o Function Name : Zone2-Sedang o Function Damping Ratio : 0,05 o Define Function : Periode Acceleration 0,0 0,15 0,2 0,38 0,6 0,38 1,0 0,23 2,0 0,115 3,0 0,076 o Klik OK Gambar 5. Fungsi spektrum respon wilayah gempa 2 untuk kondisi tanah sedang. Setelah fungsi Respon Spektrum didefinisikan, kemudian didefinisikan cara analis is beban gempa yang akan digunakan, dengan cara sbb. : Dari menu Define, klik Analysis Cases. Pada kotak Analysis Cases klik QUAKE-X ke mudian Modify/Show Case. Pada kotak Analysis Case Data Response Spectrum, masukk an data seperti pada gambar bb. Gambar 6. Data masukan untuk metode analisis superposisi ragam spektrum respon a rah X Dari menu Define, klik Analysis Cases. Pada kotak Analysis Cases klik QUAKE-Y ke mudian Modify/Show Case. Pada kotak Analysis Case Data Response Spectrum, masukk an data seperti pada gambar di bawah. Gambar 7. Data masukan untuk metode analisis superposisi ragam spektrum respon a rah Y 11. Model Massa Terpusat Untuk melakukan analisis dinamik, diperlukan data masukan berupa massa dari seti ap lantai struktur. Salah satu model struktur yang sering digunakan untuk keperl uan analisis dinamik adalah model massa terpusat (lump mass model). Dengan mengg unakan model ini, massa dari suatu lantai bangunan dipusatkan pada titik berat l antainya. Untuk perhitungan beban gempa, berat dari setiap lantai bangunan diperhitungkan dengan meninjau beban yang bekerja di atasnya, berupa beban mati dan beban hidup . Kombinasi pembebanan yang ditinjau bekerja pada lantai bangunan adalah 100% be ban mati (termasuk dinding) ditambah 30% beban hidup. Dari hasil analisis, didapat berat dari masing-masing Lantai 2 dan Lantai 3 adal ah 255,15 ton, dengan letak titik berat terletak ditengah-tengah bangunan. Massa dari Lantai 2 dan Lantai 3 adalah 260 kg.dt2/cm. Gambar 8. Letak titik berat Lantai 2 dan Lantai 3. Dari hasil analisis, didapat berat dari Lantai 4 (Atap) adalah 172,64 ton, denga n letak titik berat 9,5 m dan 7,5m dari tepi bangunan (lihat Gambar 9). Massa da ri Lantai 4 adalah 176 kg.dt2/cm. Gambar 9. Letak titik berat Lantai 4 (Atap). Untuk membuat model massa terpusat (lump mass model) dari struktur, maka joint-j oint yang terdapat pada suatu lantai harus dikekang (constraint), agar joint-joi nt ini dapat berdeformasi secara besama-sama, jika pada lantai yang bersangkutan mendapat pengaruh gempa. 12. Waktu Getar Struktur Untuk melakukan analisis dinamik perlu dimasukkan waktu getar dari struktur yang akan ditinjau dalam perhitungan. Untuk mendefinisikan 6 waktu getar dari strukt ur yang akan ditinjau di dalam perhitungan dilakukan sbb. : Dari menu Define, pilih Analysis Case. Pada kotak Analysis Case, pilih MODAL kem udian klik Modify/Show Case. Pada kotak Analysis Case Data Modal masukkan data s

bb. (lihat Gambar 12) : Gambar 11. Data masukan untuk jumlah waktu getar struktur yang dianalisis 13. Analisis Struktur Pilih menu Analyze, klik Run Analysis

You might also like