You are on page 1of 8

B UL E T I N B UL A NA N

S UR AU B A I T UL A MI N DE P OK
E DI S I
09
2012
Puasa adalah ibadah yang sangat
mulia, sehingga Allah SWT berkenan
membalasnya secara langsung. Diriwayat-
kan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata:
Rasulullah S.A.W bersabda: Allah Azza Wa
Jalla berfirman (Hadist Qudsy):
Semua amal perbuatan anak Adam
adalah untuknya, kecuali puasa. Karena
sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku
dan Aku sendiri yang akan memberikan
balasannya. Puasa adalah perisai. Maka
apabila seseorang diantara kalian sedang
berpuasa, janganlah dia berbiacara kotor
dan jangan pula bertengkar. Apabila ia
dimaki oleh seseorang atau diajak bermu-
suhan maka hendaklah ia berkata:
Sesungguhnya aku sedang berpuasa
Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di
dalam genggaman kekuasaanNya. Sung-
guh bau dari mulut seseorang yang
berpuasa itu lebih harum di sisi Allah
daripada bau minyak kesturi. Seseorang
yang berpuasa itu mempunyai dua
kegembiraan, dan ia dapat merasakan
kesenangannya, yaitu ketika berbuka ia
bergembira, dan apabila telah bertemu
dengan Tuhannya maka iapun bergembira
dengan adanya balasan puasanya. (Sahih
al-Bukhari, II: 673)
Tujuan Puasa
Puasa merupakan salah satu
dari lima Rukun Islam, dan seperti
ibadah lainnya puasa mengandung
hikmah dan tujuan. Secara tegas tujuan-
nya dijelaskan dalam Al quran, yaitu untuk
membentuk pribadi Muslim yang bertakwa
kepada Allah SWT.
Seperti yang difirmankan-Nya dalam
QS. Al-Baqarah: 183, Hai orang-orang
yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa.
Ahli Tafsir terkemuka, Muhammad Ali
al-Sabuni
1
mengatakan, ibadah puasa
memiliki tujuan yang sangat besar.
Pertama, puasa menjadi sarana pendidi-
kan bagi manusia agar tetap bertakwa
kepada Allah SWT. Kedua, puasa merupa-
kan media pendidikan bagi jiwa untuk
tetap bersabar dan tahan dari segala
penderitaan dalam menempuh dan melak-
sanakan perintah Allah SWT.
Ketiga, puasa menjadi sarana untuk
menumbuhkan rasa kasih sayang dan
persaudaraan terhadap orang lain,
sehingga tumbuh rasa empati untuk
menolong sesama yang membutuhkan.
Keempat menanamkan rasa takwa
kepada Allah SWT.
Kualitas Puasa
Berkaitan dengan hal ini, Imam Abu
Hamid al-Ghazali dalam bukunya Ihya
al-'Ulumuddin membagi kualitas puasa ke
dalam tiga tingkatan. Pertama, puasanya
orang awam (shaum al-'umum), yaitu
menahan diri dari perkara-perkara yang
membatalkan puasa seperti makan dan
minum.
Kedua, puasanya orang khusus
(shaum al-khusus), yaitu selain menahan
Perbanyaklah Berpuasa
Belum lama ini umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1433
Hijriyah. Hari besar tersebut merupakan puncak dari seluruh rangkaian proses
ibadah selama bulan Ramadhan, saat umat Islam diwajibkan berpuasa
(shaum) selain melaksanakan ritual ibadah lainnya.
Tgl.
1
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
23
25
27
29
31
Shubuh
4:22
4:22
4:20
4:20
4:20
4:19
4:19
4:15
4:15
4:15
4:12
4:12
4:10
4:10
4:10
4:09
Zhuhur
11:45
11:45
11:44
11:44
11:44
11:44
11:44
11:42
11:42
11:42
11:40
11:40
11:40
11:40
11:40
11:39
Ashar
14:51
14:51
14:47
14:47
14:47
14:45
14:45
14:47
14:47
14:47
14:49
14:49
14:51
14:51
14:51
14:53
Maghrib
17:50
17:50
17:49
17:49
17:49
17:50
17:50
17:49
17:49
17:49
17:48
17:48
17:48
17:48
17:48
17:48
Isya
18:58
18:58
18:57
18:57
18:57
18:59
18:59
18:57
18:57
18:57
18:57
18:57
18:58
18:58
18:58
18:59
Jadwal Sholat Oktober 2012
Untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya
(Bersambung ke hal. 7 kol. 1)
Seri Tombo Ati
diri dari perkara yang membatalkan puasa
juga turut berpuasa seluruh panca indera
dan seluruh badan dari segala bentuk
dosa. Dan ketiga, puasanya orang
istimewa, super khusus (shaum khusus
al-khusus), yaitu selain menahan diri dari
perkara yang membatalkan puasa dan
juga berpuasanya panca indera dan
seluruh badan dari segala bentuk dosa
juga turut berpuasa hati nurani.
Pembagian di atas memberikan kita
ruang untuk menelaah ditingkat manakah
kita selama ini dalam melaksanakan
ibadah puasa.
Puasa Sebagai Obat Hati
"Perbanyaklah berpuasa," demikian
nasehat keempat dalam syair Tombo Ati
(Obat Hati)
2
. Selain yang diwajibkan di
bulan Ramadhan, puasa dapat diperban-
yak dengan yang disunnahkan oleh Nabi
SAW.
Memperbanyak puasa dapat mengo-
bati hati yang gundah atau hati yang sakit
karena kita terus mengupayakan hati agar
senantiasa ikhlas, tawakal, takut dan
berharap hanya kepada Allah, khusyu dan
tawadhu. Dengan ikut berpuasanya hati,
maka kita tidak akan terlalu memikirkan
soal dunia yang seringkali membuat hati
menjadi galau. Janji Allah SWT yang
berkenan membalas puasa secara
langsung akan membuat hati orang-orang
yang beriman menjadi tenang karena
semakin meningkatnya keimanan dan
ketakwaan mereka kepada Allah SWT.
Ibadah puasa dapat menjadi perisai
yang mencegah kegalauan hati akibat
dorongan hawa nafsu. Seperti dalam
kasus orang-orang yang belum mampu
menikah, Rasulullah menganjurkan puasa
untuk meredam nafsu syahwat. Beliau
bersabda, Sesungguhnya puasa itu akan
menjadi pelindung baginya. Rasulullah
juga bersabda, Puasa itu adalah perisai
maksudnya adalah perisai dari perbuatan
dosa dan kemaksiatan.
Seperti disampaikan dalam hadist
qudsy yang dituliskan sebelumnya, puasa
akan memberikan kegembiraan hati bagi
pelakunya. Ketika berbuka ia gembira.
Ketika bertemu Tuhannya ia bergembira
dengan balasan puasanya. [ASD/MFH]
____________________________________
Catatan:
1) Riwayat Muhammad Ali al-Sabuni bisa
dilihat di http://www.marifah.net/articles/
muhammadal-sabuni-shoaybahmad.pdf
2) Tombo Ati (Obat Hati), menjadi topik
berseri Mozaik sejak edisi 12/2011, terdiri
dari lima perkara: (1) membaca Al Quran
dengan maknanya, (2) sholat malam
dirikanlah, (3) berkumpullah dengan orang
sholeh, (4) perbanyaklah berpuasa, (5)
dzikir malam perpanjanglah.
Sholat Idul Fitri 1433H di Surau Baitul Amin sebagai puncak rangkaian ibadah Ramadhan. Selama Ramadhan
umat Islam diwajibkan berpuasa, ibadah yang menjadi salah satu dari lima Obat Hati.
Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan Al Faizin
Menjadi Pemenang dengan
Akhlak yang Baik
Idul Fitri 1433H
Takwa, Tiket Sorga Simbol
Ridho Allah
FORDIBA
Mewujudkan Kecintaan
Terhadap Dzikrullah
Kisah Hikmah
Kaisar dan Penunggang Kuda
2
3
7
8
Cinta Dalam
Pengabdian
Halaman 6
2
2
menjadikan peserta insan muslim yang
berakhlak baik itu dapat melekat, menjadi
kebiasaan dan membentuk tingkah laku
setelah pelatihan? Al Faizin ada rapor
yang memonitor perubahan diri kita
selama 100 hari setelah usai pelatihan,
jelas Bang Dhany.
Waktu Pelatihan
Pelatihan Al Faizin berjalan selama tujuh
hari berturut-turut itu dengan mata kuliah
yang dibagi kedalam tujuh bagian, yang
setiap bagian dibahas sehari penuh. Mata
kuliah yang diajarkan adalah Team Charac-
ter Building (TCB), Paradigma-Mindset dan
Values (PMV), Kepemimpinan atau Leader-
ship, Metode ORID, Budaya Organisasi,
Bisnis Islami dan Manajemen Diri.
Pelatihan Al Faizin berlangsung dalam
waktu yang sangat singkat, namun dalam
waktu dua bulan, telah mencapai angka-
tan ke 6. Setiap angkatan pelatihan peser-
tana terdiri dari 30 orang. Bahkan, waiting
list alias jumlah pendaftar yang menunggu
giliran saat ini juga cukup panjang.
Untuk peserta pelatihan, saat ini Al
Faizin baru menarget ikhwan Tarekat
Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang
bernaung dibawah YPDKY. Ada beberapa
syarat lain yang ditentukan untuk mendaft-
arkan diri menjadi peserta di pelatihan ini.
Mudah-mudah Al Faizin terus berjaya dan
kita semua menjadi pribadi-pribadi yang
menang, sebagaimana arti nama dari
lembaga pelatihan ini. Bagi jamaah yang
tertarik untuk mengetahui lebih lanjut
tentang Al Faizin dapat menanyakan ke
sekretariat Al Faizin di Surau Baitul Amin.
[RHAY-RH]
http://facebook.com/mozaiksurau http://twitter.com/baitulamin http://blog.baitulamin.org
Artikel dan informasi seputar kegiatan kesurauan, Islam dan Tasawuf berupa soft copy dapat dikirimkan disertai data diri
pengirim ke Kontak Redaksi yang tertulis diatas. Redaksi berhak untuk mengedit isi artikel atau tidak menerbitkan artikel
yang telah dikirimkan. Untuk informasi selengkapnya, kunjungi situs web: http://media.baitulamin.org
Penanggung Jawab H. Akhmad Syukran Bestari, SE, MMSI | Pemimpin Umum
Drs. H. Tugirin Yusuf Sonokarto, MM | Pemimpin Redaksi M. Reza Hoesin, SE, MM | Kontak Redaksi
Kampus Baitul Amin, Jl. Curug Raya No. 35, Curug, Bojongsari, Depok 16517, Email:
mozaik@baitulamin.org | Kontak Iklan dan Sirkulasi: 0817131815, Email: iklan@baitulamin.org
www. bai t ul ami n. org
Awalnya Al Faizin dibentuk dari keingi-
nan Pimpinan YPDKY, Sayyidi Syaikh H.
Abdul Khalik Fajduani SH yang melihat
adanya kebutuhan untuk memperbaiki
akhlak di kalangan umat muslim. Al Faizin
didirikan dengan tujuan, pertama adalah
untuk menjelaskan pentingnya akhlak dan
kaitannya dengan kehidupan. Kedua,
untuk meluruskan pemahaman ikhwan
tentang Tarekat. Ketiga, beranjak dari
kondisi ekonomi ikhwan yang perlu
dibantu jelas Bang Dhany. Tarekat yang
dimaksud adalah Tarekat Naqsyabandiyah
Al Khalidiyah yang berada dibawah naun-
gan YPDKY.
Tarekat ada di dalam Islam. Artinya
apa yang diperbolehkan dalam tarekat
diperbolehkan juga dalam Islam. Seba-
liknya pula, apa yang diperbolehkan dalam
Islam diperbolehkan juga dalam tarekat,
jelasnya. Sementara tujuan ketiga Al
Faizin beranjak dari kondisi ekonomi
ikhwan yang perlu dibantu. Dalam rangka-
ian pelatihan Al Faizin, peserta akan
mendapatkan juga materi-materi pelatihan
tentang akhlak sesuai dengan ajaran
Islam.
Logikanya, jika kita hidup dengan
berakhlak secara baik; kita mengganti
sahabat kita dengan sahabat yang
berakhlak baik, kita mengganti pemaha-
man kita mengenai kehidupan kepada
dengan cara pandang yang sesuai dengan
ajaran Islam, lambat laun kehidupan kita
akan membaik, termasuk sesi ekonom-
inya ungkap Bang Dhany. Ia kemudian
menjelaskan bahwa dengan menjalankan
akhlak, pada gilirannya, kita umat muslim
akan menjadi umat yang unggul (khairu
ummah), yang berguna dan bermanfaat
bagi orang lain dan lingkungan dimana kita
berada, menjadi Rahmatan lil aalamiin.
Berbeda Dengan Pelatihan Lainnya
Menjawab pertanyaan tentang hal-hal
lain apa yang membuat Al Faizin berbeda
dengan pelatihan lainnya, Bang Dhany
juga menyampaikan bahwa cara penyam-
paian materi dilakukan dengan membumi-
kan teori-teori, dan menghindari istilah-
istilah asing. Juga dalam prosedur
perekrutan dosen atau pembawa materi
perkuliahan.
Dari peserta yang telah mengikuti
pelatihan, diamati oleh bidang akademik,
lalu yang sesuai ditawarkan untuk menga-
jar. Mereka mendaftar dan setelah 4 bulan
mengajar, diganti dengan dosen lain yang
juga sebelumnya menjadi peserta di Al
Faizin, demikian Bang Dhany, yang
adalah cucu dari Pendiri Yayasan, menje-
laskan.
Para dosen ini mengikuti pelatihan
yang dinamakan Training for Trainers (TFT)
sebelum menyampaikan materi kuliah.
Setiap malam selama pelatihan berlang-
sung, biasanya diadakan TFT diantara
para dosen. Selain itu, untuk menjamin
kesiapan pelaksanaan pelatihan, panitia
menggunakan checklist yang merincikan
hal-hal apa saja yang diperlukan.
Bagian lainnya yang membedakan dari
pelatihan yang diadakan Al Faizin adalah
materi Al Quran Tematik. Sesi Al Quran
Tematik ini selalu menutup dan memberi
kesimpulan serta penguatan referensi
setiap materi dengan merujuk Al Quran.
Pengkajian Al Quran dengan metode atau
pendekatan tematik ini akan membantu
untuk mejelaskan hubungan antara akhlak
dan kehidupan, ungkap Ustadz
Hikmawan yang juga Ketua Bidang Akad-
emis Al-Faizin.
Secara materi perkuliahan, di Al Faizin
berlaku kurikulum berkembang yang
diperkaya terus menerus. Selalu ada yang
baru, ungkap Bang Dhany. Artinya, bisa
jadi peserta di satu angkatan menerima
materi yang beda dan telah dipertajam
dibandingkan angkatan sebelumnya.
Bagaimana agar perubahan-
perubahan akhlak yang tujuannya untuk
Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas akhlak jamaah,
Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya (YPDKY) mendirikan lembaga Al Faizin.
Kegiatan awal Al Faizin dengan mengadakan pelatihan dan pendidikan di
Surau Baitul Amin (SBA) dengan materi utamanya tentang peningkatan
kualitas akhlak. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang Al Faizin, Mozaik
mewawancarai Wakil Direktur Al Faizin, Abangda H. Akhmad Qadri
Ramadhany, PhD yang biasa dipanggil Bang Dhany serta didampingi Ketua
Bidang Akademis yaitu Ustadz Hikmawan pada Kamis, 13 September, 2012.
Menjadi Pemenang dengan Akhlak yang Baik
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Al Faizin
Suasana pelatihan Al Faizin di salah satu ruangan di komplek Surau Baitul Amin (27/08/2012). Awalnya Al Faizin
dibentuk Pimpinan YPDKY yang melihat adanya kebutuhan untuk memperbaiki akhlak di kalangan umat muslim.
3
Menurut Direktur Al Faizin Hj. Suzy Ayesha, SH yang akrab dipanggil Kak Ujie
dalam wawancara dengan Tim Mozaik (20/9), pelatihan Al Faizin dibuat untuk mem-
buat orang merenung, untuk berubah menjadi lebih baik. Bagaimana caranya agar
dalam otak kita tidak ada lagi stok marah, melainkan stok kasih
sayang, jelas Kak Ujie. Untuk itu ada materi yang secara khusus
mengupas bagaimana mengganti isi kepala kita, yang diistilahkan
oleh Kak Ujie sebagai buang virus, mengubah badan sendiri. Peserta
dilatih untuk kembali ke fitrah sebagai manusia karena kita seringkali
lupa fitrahnya.
Intinya sebagai manusia kita mesti bekerja sebagai wujud rasa
syukur, lanjut Kak Ujie merujuk Q.S. As-Saba ayat 13 : Bekerjalah
hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah).
Jika kita menjalankan nilai-nilai Tuhan, maka tidak ada alasan
lagi untuk tidak menjadi pemenang, tegas Kak Ujie, mengutip
ungkapan dari H. Abdul Khalik Fajduani, SH pimpinan Yayasan Prof.
Dr. H. Kadirun Yahya (YPDKY) saat ini. Berikut selengkapnya 7 mata
kuliah Al Faizin.
Team Character Building (TCB)
Tujuan dari mata kuliah ini adalah untuk belajar membuang jarak
dan kasta diantara peserta, sehingga terjalin keakraban dan silatur-
rahim. Intinya adalah untuk membuang sikap ja-im (jaga image) dan
menjadikan suasana pelatihan penuh sukacita.
Mengganti Kepala
Tujuannya untuk belajar mengubah Paradigma, Mindset dan Values (PMV).
Bahwa sesungguhnya nasib kita dipengaruhi keputusan-keputusan kita.
Sementara keputusan-keputusan kita dipengaruhi oleh isi kepala (PMV) kita. Maka
untuk mengubah nasib, kita harus mengubah PMV kita. Change your thinking,
change your life, dengan mengubah cara berfikir, maka hidup akan berubah
sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Kepemimpinan
Dalam hal ini akan mengajarkan menjadi orang baik, menjadi orang yang layak
dicintai. Dengan bentuk kepemimpinan seperti itu maka apa yang akan diwujudkan
mudah tercapai.
Metode ORID
Tujuan ORID untuk belajar memperlancar komunikasi. ORID adalah metode
berbincang terstruktur dengan mengingat Objektif, melakukan Refleksi dengan
mengacu kepada suatu waktu atau peristiwa tertentu, kemudian melakukan Inter-
pretasi untuk memahami kejadian tersebut, dan membuat Decision atau menyim-
pulkan apa langkah selanjutnya. ORID akan menghilangkan prasangka dan gunjing,
sehingga terhindar dari penilaian salah.
Budaya Organisasi (Sikap Kita Rame-Rame)
Tujuannya untuk belajar membentuk budaya kerja kelompok dalam satu
lingkungan. Budaya dibentuk berdasarkan 7 Nilai Dasar Yayasan (berdasarkan revisi
dari Pimpinan YPDKY pada tanggal 20 September 2012), yaitu:
1. Menjaga kemurnian akidah tauhid dan melaksanakan syariat (salat, zikir, dll.)
2. Bersyukur, bersuka cita dan tidak mengeluh.
3. Rendah hati; memaafkan, tidak tersinggung, tidak marah, dan tidak "jaim.
4. Berpikir positif, berprasangka baik dan tidak bergunjing.
5. Optimis; tidak mengatakan "tidak mungkin", "tidak bisa" atau "tidak mau".
6. Berempati dan memberikan solusi; bukan mengkritik atau mencela.
7. Patuh kepada pemimpin dan mentaati peraturan.
Bisnis Islami
Tujuannya untuk belajar berpikir Islami dalam menjalankan bisnisnya. Ada
empat pilar bisnis Islami, yakni silaturrahim memperluas pergaulan, leadership
menjadi orang baik, teamwork menjadi mitra yang baik, dan rumah tangga yang
rukun dipimpin suami yang baik.
Manajemen Diri
Melalui mata kuliah ini peserta akan belajar menyusun visi atau program yang
tepat ke depan, dan misi untuk meraih surga.
7 Mata Kuliah Al Faizin
menjadikan peserta insan muslim yang
berakhlak baik itu dapat melekat, menjadi
kebiasaan dan membentuk tingkah laku
setelah pelatihan? Al Faizin ada rapor
yang memonitor perubahan diri kita
selama 100 hari setelah usai pelatihan,
jelas Bang Dhany.
Waktu Pelatihan
Pelatihan Al Faizin berjalan selama tujuh
hari berturut-turut itu dengan mata kuliah
yang dibagi kedalam tujuh bagian, yang
setiap bagian dibahas sehari penuh. Mata
kuliah yang diajarkan adalah Team Charac-
ter Building (TCB), Paradigma-Mindset dan
Values (PMV), Kepemimpinan atau Leader-
ship, Metode ORID, Budaya Organisasi,
Bisnis Islami dan Manajemen Diri.
Pelatihan Al Faizin berlangsung dalam
waktu yang sangat singkat, namun dalam
waktu dua bulan, telah mencapai angka-
tan ke 6. Setiap angkatan pelatihan peser-
tana terdiri dari 30 orang. Bahkan, waiting
list alias jumlah pendaftar yang menunggu
giliran saat ini juga cukup panjang.
Untuk peserta pelatihan, saat ini Al
Faizin baru menarget ikhwan Tarekat
Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang
bernaung dibawah YPDKY. Ada beberapa
syarat lain yang ditentukan untuk mendaft-
arkan diri menjadi peserta di pelatihan ini.
Mudah-mudah Al Faizin terus berjaya dan
kita semua menjadi pribadi-pribadi yang
menang, sebagaimana arti nama dari
lembaga pelatihan ini. Bagi jamaah yang
tertarik untuk mengetahui lebih lanjut
tentang Al Faizin dapat menanyakan ke
sekretariat Al Faizin di Surau Baitul Amin.
[RHAY-RH]
Awalnya Al Faizin dibentuk dari keingi-
nan Pimpinan YPDKY, Sayyidi Syaikh H.
Abdul Khalik Fajduani SH yang melihat
adanya kebutuhan untuk memperbaiki
akhlak di kalangan umat muslim. Al Faizin
didirikan dengan tujuan, pertama adalah
untuk menjelaskan pentingnya akhlak dan
kaitannya dengan kehidupan. Kedua,
untuk meluruskan pemahaman ikhwan
tentang Tarekat. Ketiga, beranjak dari
kondisi ekonomi ikhwan yang perlu
dibantu jelas Bang Dhany. Tarekat yang
dimaksud adalah Tarekat Naqsyabandiyah
Al Khalidiyah yang berada dibawah naun-
gan YPDKY.
Tarekat ada di dalam Islam. Artinya
apa yang diperbolehkan dalam tarekat
diperbolehkan juga dalam Islam. Seba-
liknya pula, apa yang diperbolehkan dalam
Islam diperbolehkan juga dalam tarekat,
jelasnya. Sementara tujuan ketiga Al
Faizin beranjak dari kondisi ekonomi
ikhwan yang perlu dibantu. Dalam rangka-
ian pelatihan Al Faizin, peserta akan
mendapatkan juga materi-materi pelatihan
tentang akhlak sesuai dengan ajaran
Islam.
Logikanya, jika kita hidup dengan
berakhlak secara baik; kita mengganti
sahabat kita dengan sahabat yang
berakhlak baik, kita mengganti pemaha-
man kita mengenai kehidupan kepada
dengan cara pandang yang sesuai dengan
ajaran Islam, lambat laun kehidupan kita
akan membaik, termasuk sesi ekonom-
inya ungkap Bang Dhany. Ia kemudian
menjelaskan bahwa dengan menjalankan
akhlak, pada gilirannya, kita umat muslim
akan menjadi umat yang unggul (khairu
ummah), yang berguna dan bermanfaat
bagi orang lain dan lingkungan dimana kita
berada, menjadi Rahmatan lil aalamiin.
Berbeda Dengan Pelatihan Lainnya
Menjawab pertanyaan tentang hal-hal
lain apa yang membuat Al Faizin berbeda
dengan pelatihan lainnya, Bang Dhany
juga menyampaikan bahwa cara penyam-
paian materi dilakukan dengan membumi-
kan teori-teori, dan menghindari istilah-
istilah asing. Juga dalam prosedur
perekrutan dosen atau pembawa materi
perkuliahan.
Dari peserta yang telah mengikuti
pelatihan, diamati oleh bidang akademik,
lalu yang sesuai ditawarkan untuk menga-
jar. Mereka mendaftar dan setelah 4 bulan
mengajar, diganti dengan dosen lain yang
juga sebelumnya menjadi peserta di Al
Faizin, demikian Bang Dhany, yang
adalah cucu dari Pendiri Yayasan, menje-
laskan.
Para dosen ini mengikuti pelatihan
yang dinamakan Training for Trainers (TFT)
sebelum menyampaikan materi kuliah.
Setiap malam selama pelatihan berlang-
sung, biasanya diadakan TFT diantara
para dosen. Selain itu, untuk menjamin
kesiapan pelaksanaan pelatihan, panitia
menggunakan checklist yang merincikan
hal-hal apa saja yang diperlukan.
Bagian lainnya yang membedakan dari
pelatihan yang diadakan Al Faizin adalah
materi Al Quran Tematik. Sesi Al Quran
Tematik ini selalu menutup dan memberi
kesimpulan serta penguatan referensi
setiap materi dengan merujuk Al Quran.
Pengkajian Al Quran dengan metode atau
pendekatan tematik ini akan membantu
untuk mejelaskan hubungan antara akhlak
dan kehidupan, ungkap Ustadz
Hikmawan yang juga Ketua Bidang Akad-
emis Al-Faizin.
Secara materi perkuliahan, di Al Faizin
berlaku kurikulum berkembang yang
diperkaya terus menerus. Selalu ada yang
baru, ungkap Bang Dhany. Artinya, bisa
jadi peserta di satu angkatan menerima
materi yang beda dan telah dipertajam
dibandingkan angkatan sebelumnya.
Bagaimana agar perubahan-
perubahan akhlak yang tujuannya untuk
Direktur Al Faizin, Hj. Suzy Ayesha, SH (tengah) dalam pelatihan Al Faizin.
IKLAN
www. x a n t e n a v i c i . c o m
Contact Person: Jajang Hernandar 08161312333
4
4
menjadikan peserta insan muslim yang
berakhlak baik itu dapat melekat, menjadi
kebiasaan dan membentuk tingkah laku
setelah pelatihan? Al Faizin ada rapor
yang memonitor perubahan diri kita
selama 100 hari setelah usai pelatihan,
jelas Bang Dhany.
Waktu Pelatihan
Pelatihan Al Faizin berjalan selama tujuh
hari berturut-turut itu dengan mata kuliah
yang dibagi kedalam tujuh bagian, yang
setiap bagian dibahas sehari penuh. Mata
kuliah yang diajarkan adalah Team Charac-
ter Building (TCB), Paradigma-Mindset dan
Values (PMV), Kepemimpinan atau Leader-
ship, Metode ORID, Budaya Organisasi,
Bisnis Islami dan Manajemen Diri.
Pelatihan Al Faizin berlangsung dalam
waktu yang sangat singkat, namun dalam
waktu dua bulan, telah mencapai angka-
tan ke 6. Setiap angkatan pelatihan peser-
tana terdiri dari 30 orang. Bahkan, waiting
list alias jumlah pendaftar yang menunggu
giliran saat ini juga cukup panjang.
Untuk peserta pelatihan, saat ini Al
Faizin baru menarget ikhwan Tarekat
Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang
bernaung dibawah YPDKY. Ada beberapa
syarat lain yang ditentukan untuk mendaft-
arkan diri menjadi peserta di pelatihan ini.
Mudah-mudah Al Faizin terus berjaya dan
kita semua menjadi pribadi-pribadi yang
menang, sebagaimana arti nama dari
lembaga pelatihan ini. Bagi jamaah yang
tertarik untuk mengetahui lebih lanjut
tentang Al Faizin dapat menanyakan ke
sekretariat Al Faizin di Surau Baitul Amin.
[RHAY-RH]
Surau Baitul Amin (SBA) Bojongsari
juga menyalurkan zakat fitrah, fidyah dan
sedekah (persembahan). Penerimaan
zakat fitrah dimulai sekitar sepuluh hari
sebelum Idul Fitri. Zakat fitrah yang
diterima sebagian besar dari jamaah SBA,
namun ada juga dari beberapa kerabat,
teman pengurus dan jamaah SBA.
Pembagian zakat dilakukan sehari
sebelum Idul Fitri, dan yang menerima
adalah fakir miskin, seperti dikatakan
abangda Agus Suryana, salah satu Anshor
yang menjadi panitia zakat di SBA,
diutamakan fakir miskin di sekitar SBA.
Dalam pembagiannya, zakat yang
berupa uang tunai diantarkan langsung ke
rumah penerima zakat oleh petugas
Anshor. Tahun ini 80% penerimanya
adalah warga sekitar SBA, yaitu sekitar
600 orang, selebihnya dibagikan di daerah
Billabong dan Meruyung. Zakat dibagikan
kepada penerima yang namanya sudah
diajukan oleh masing-masing ketua RT
dari sekitar 5-6 RW. Penerima zakat setiap
tahunnya relatif sama, jika ada penamba-
han hanya sekitar 1-2 orang.
Kenapa zakat dibagikan secara tunai
dan diantarkan langsung?, bang Agus
menyampaikan alasannya, karena alasan
teknis dan kurang praktis, maka pemba-
gian zakat untuk tahun ini kembali berupa
uang tunai sebesar Rp 100.000 per
amplop. Hal ini terjadi karena berdasar-
kan pengalaman pada tahun 2011,
pembagian zakat yang berupa sembako
dan uang tunai sebesar Rp 50.000 dalam
pelaksanaannya tidak praktis dan efisien.
Dan kenapa diantarkan secara langsung,
karena sesuai yang diajarkan oleh pengu-
rus surau, bahwa kita harus melayani,
sampai penerima zakatpun harus kita
layani, lanjutnya.
Menurut bang Agus, zakat fitrah dari
SBA sangat dinanti oleh warga sekitar,
mereka sangat senang karena nominalnya
lebih banyak. Itulah keuntungan lainnya
jika zakat dibagikan secara tunai, tidak
seperti halnya jika berbentuk barang, akan
terpotong nilainya oleh keuntungan
penjual, sehingga mengurangi hak
penerima zakat.
Saat ditanya mengenai kendala apa
yang dihadapi, bang Agus menyampai-
kan, secara umum hampir tidak ada
kendala saat pembagian zakat fitrah ini,
kalaupun ada paling hal kecil, seperti ban
bocor. Hal lain yang yang sering dialami
dan menjadi pengalaman bang Agus,
adalah seringkali merasa terharu, meniti-
kan air mata melihat langsung kondisi
penerima zakat yang menurutnya sangat
memprihatinkan. [ELIN]
Zakat, Momen Berbagi
Idul Fitri 1433H di Surau Baitul Amin
Zakat adalah rukun Islam yang ketiga, yang mewajibkan umat Islam untuk
mengeluarkan sejumlah harta dalam nilai tertentu yang perhitungannya
berdasarkan ketentuan syariat Islam. Dan Idul Fitri adalah momen untuk
melaksanakan Zakat Fitrah, yang dibayarkan dan dibagikan sebelum sholat Id.
Awalnya Al Faizin dibentuk dari keingi-
nan Pimpinan YPDKY, Sayyidi Syaikh H.
Abdul Khalik Fajduani SH yang melihat
adanya kebutuhan untuk memperbaiki
akhlak di kalangan umat muslim. Al Faizin
didirikan dengan tujuan, pertama adalah
untuk menjelaskan pentingnya akhlak dan
kaitannya dengan kehidupan. Kedua,
untuk meluruskan pemahaman ikhwan
tentang Tarekat. Ketiga, beranjak dari
kondisi ekonomi ikhwan yang perlu
dibantu jelas Bang Dhany. Tarekat yang
dimaksud adalah Tarekat Naqsyabandiyah
Al Khalidiyah yang berada dibawah naun-
gan YPDKY.
Tarekat ada di dalam Islam. Artinya
apa yang diperbolehkan dalam tarekat
diperbolehkan juga dalam Islam. Seba-
liknya pula, apa yang diperbolehkan dalam
Islam diperbolehkan juga dalam tarekat,
jelasnya. Sementara tujuan ketiga Al
Faizin beranjak dari kondisi ekonomi
ikhwan yang perlu dibantu. Dalam rangka-
ian pelatihan Al Faizin, peserta akan
mendapatkan juga materi-materi pelatihan
tentang akhlak sesuai dengan ajaran
Islam.
Logikanya, jika kita hidup dengan
berakhlak secara baik; kita mengganti
sahabat kita dengan sahabat yang
berakhlak baik, kita mengganti pemaha-
man kita mengenai kehidupan kepada
dengan cara pandang yang sesuai dengan
ajaran Islam, lambat laun kehidupan kita
akan membaik, termasuk sesi ekonom-
inya ungkap Bang Dhany. Ia kemudian
menjelaskan bahwa dengan menjalankan
akhlak, pada gilirannya, kita umat muslim
akan menjadi umat yang unggul (khairu
ummah), yang berguna dan bermanfaat
bagi orang lain dan lingkungan dimana kita
berada, menjadi Rahmatan lil aalamiin.
Berbeda Dengan Pelatihan Lainnya
Menjawab pertanyaan tentang hal-hal
lain apa yang membuat Al Faizin berbeda
dengan pelatihan lainnya, Bang Dhany
juga menyampaikan bahwa cara penyam-
paian materi dilakukan dengan membumi-
kan teori-teori, dan menghindari istilah-
istilah asing. Juga dalam prosedur
perekrutan dosen atau pembawa materi
perkuliahan.
Dari peserta yang telah mengikuti
pelatihan, diamati oleh bidang akademik,
lalu yang sesuai ditawarkan untuk menga-
jar. Mereka mendaftar dan setelah 4 bulan
mengajar, diganti dengan dosen lain yang
juga sebelumnya menjadi peserta di Al
Faizin, demikian Bang Dhany, yang
adalah cucu dari Pendiri Yayasan, menje-
laskan.
Para dosen ini mengikuti pelatihan
yang dinamakan Training for Trainers (TFT)
sebelum menyampaikan materi kuliah.
Setiap malam selama pelatihan berlang-
sung, biasanya diadakan TFT diantara
para dosen. Selain itu, untuk menjamin
kesiapan pelaksanaan pelatihan, panitia
menggunakan checklist yang merincikan
hal-hal apa saja yang diperlukan.
Bagian lainnya yang membedakan dari
pelatihan yang diadakan Al Faizin adalah
materi Al Quran Tematik. Sesi Al Quran
Tematik ini selalu menutup dan memberi
kesimpulan serta penguatan referensi
setiap materi dengan merujuk Al Quran.
Pengkajian Al Quran dengan metode atau
pendekatan tematik ini akan membantu
untuk mejelaskan hubungan antara akhlak
dan kehidupan, ungkap Ustadz
Hikmawan yang juga Ketua Bidang Akad-
emis Al-Faizin.
Secara materi perkuliahan, di Al Faizin
berlaku kurikulum berkembang yang
diperkaya terus menerus. Selalu ada yang
baru, ungkap Bang Dhany. Artinya, bisa
jadi peserta di satu angkatan menerima
materi yang beda dan telah dipertajam
dibandingkan angkatan sebelumnya.
Bagaimana agar perubahan-
perubahan akhlak yang tujuannya untuk
akrab dengan panggilan Abangda Putra, melalui kegiatan ini
diharapkan akan menguatkan tali ukhuwah islamiyah, menguatkan
empati, meningkat rasa syukur dan suka cita.
Kunjungan YCBA disambut hangat oleh Ustadz Muttaqin
selaku pengurus dan sekaligus pendiri Yayasan Yatim Piatu
Manarul Muttaqin. Ustadz banyak berbagi cerita mengenai suka
dukanya dalam mengelola Yayasan yang mendidik santri anak
yatim yang berjumlah sekitar 40 orang (32 laki-laki dan 8 perem-
puan). Saat kunjungan, para santri sedang melaksanakan sholat
tahajjud dan tadarus Al Quran secara munfarid.
Di Yatim Piatu Manarul Muttaqin sudah menjadi kebiasaan
bahwa pada saat sepertiga malam para santri dibangunkan untuk
melaksanakan ibadah tersebut. Saat bulan Ramadhan, sholat
tahajjud dan tadarus dilanjutkan dengan makan sahur bersama.
Kali ini, yang turut meramaikan adalah para anggota YCBA.
Selesai santap sahur bersama dan sembari menunggu sholat
subuh, anggota YCBA bercengkrama, berbagi cerita dengan para
santri.
Acara kunjungan diakhiri setelah selesai melaksanakan sholat
subuh berjamaah dengan acara foto bersama dan ditutup dengan
doa dari Ustadz Muttaqin.
Saat berpamitan Ustadz menyampaikan sebuah pesan penuh
makna kepada anggota YCBA, Jadilah kalian bagaikan lebah jika
hinggap tak ada ranting yang patah, tak pernah menyengat jika tak
diganggu kesana kemari menebarkan madu. (fa2)
Menurut Kak Siti Nuraisah, pimpinan kegiatan Ramadhan
Festival (Ramfest) 2012, acara ini sudah menjadi agenda rutin
YCBA di setiap bulan Ramadhan. Di tahun yang lalu kegiatan ini
berbentuk bakti sosial, mengumpulkan pakaian layak pakai untuk
kemudia dikirimkan ke Pos/ Surau di wilayah DKI Jaya & Banten
untuk disebarkan mereka kepada yang membutuhkan.
Untuk tahun ini kegiatan yang diadakan adalah sahur bersama
dengan anak-anak yatim piatu dari beberapa yayasan yatim piatu
yang rutin disantuni oleh Surau Baitul Amin (SBA). Menurut
Abangda Achmad Basyir Santoso Adiputra, ketua YCBA yang
Tidak Buka Bersama,
Sahur Bersama Pun Jadi
Youth Club Baitul Amin
Grafik penyaluran Zakat fitrah, fidyah dan sedekah (persembahan) yang disalurkan oleh SBA dalam 5 tahun
terakhir.yang etiap tahunnya cenderung meningkat.
Para aktivis YCBA berbincang dengan Ustadz Muttaqin selaku pengurus
sekaligus pendiri Yayasan Yatim Piatu Manarul Muttaqin
Makan sahur bersama anak-anak yatim, nuansa baru kebersamaan Ramadhan
0
20.000.000
40.000.000
60.000.000
80.000.000
100.000.000
120.000.000
N
i
l
a
i

R
u
p
i
a
h
2008 2009 2010 2011 2012
Zakat Fitrah
Fidyah
Persembahan
Total
Tak seperti biasanya pada hari Minggu (12/08) markas Youth
Club Baitul Amin (YCBA) tampak sibuk dan ramai, padahal
saat itu waktu menunjukkan pukul 02.00 WIB dini hari. Ya,
sepagi itu anggota komunitas YCBA sedang bersiap-siap
untuk mengadakan sahur bersama dengan anak-anak yatim
dari Yayasan Yatim Piatu Manarul Muttaqin.
5
menjadikan peserta insan muslim yang
berakhlak baik itu dapat melekat, menjadi
kebiasaan dan membentuk tingkah laku
setelah pelatihan? Al Faizin ada rapor
yang memonitor perubahan diri kita
selama 100 hari setelah usai pelatihan,
jelas Bang Dhany.
Waktu Pelatihan
Pelatihan Al Faizin berjalan selama tujuh
hari berturut-turut itu dengan mata kuliah
yang dibagi kedalam tujuh bagian, yang
setiap bagian dibahas sehari penuh. Mata
kuliah yang diajarkan adalah Team Charac-
ter Building (TCB), Paradigma-Mindset dan
Values (PMV), Kepemimpinan atau Leader-
ship, Metode ORID, Budaya Organisasi,
Bisnis Islami dan Manajemen Diri.
Pelatihan Al Faizin berlangsung dalam
waktu yang sangat singkat, namun dalam
waktu dua bulan, telah mencapai angka-
tan ke 6. Setiap angkatan pelatihan peser-
tana terdiri dari 30 orang. Bahkan, waiting
list alias jumlah pendaftar yang menunggu
giliran saat ini juga cukup panjang.
Untuk peserta pelatihan, saat ini Al
Faizin baru menarget ikhwan Tarekat
Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang
bernaung dibawah YPDKY. Ada beberapa
syarat lain yang ditentukan untuk mendaft-
arkan diri menjadi peserta di pelatihan ini.
Mudah-mudah Al Faizin terus berjaya dan
kita semua menjadi pribadi-pribadi yang
menang, sebagaimana arti nama dari
lembaga pelatihan ini. Bagi jamaah yang
tertarik untuk mengetahui lebih lanjut
tentang Al Faizin dapat menanyakan ke
sekretariat Al Faizin di Surau Baitul Amin.
[RHAY-RH]
Setiap tahunnya, seluruh surau
Thariqat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah
(TN) dibawah naungan Yayasan Prof.Dr. H.
Kadirun Yahya (YPDKY) mengikuti awal
puasa dan lebaran sesuai dengan keputu-
san pemerintah sebagai ulil amri.
Kebijakan ini dilakukan berdasarkan
QS. An Nisa: 59, "Hai orang-orang yang
beriman, ta'atilah Allah dan ta'tilah rasul-
Nya dan ulil amri di antara kamu. Kemu-
dian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada
Allah (al qur'an) dan rasul (sunnahnya).
Jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Yang demikina itu
itu lebih utama bagimu dan lebih baik
akibatnya".
Ratusan jamaah TN berbondong-
bondong datang mulai pukul 06.00 WIB.
Wajah-wajah berseri memenuhi area
Surau Baitul Amin (SBA) Bojongsari, dan
tepat Pukul 07.10 WIB Sholat Id dimulai
yang dilanjutkan dengan khotbah.
Ustadz Hikmawan yang menjadi imam
sekaligus khotib menyampaikan khotbah
tentang takwa. Beliau menyitir Firman
Allah di Surat As Syams, Ada dua potensi
manusia yaitu takwa dan durhaka, berun-
tunglah orang-orang yang menyucikan
jiwa takwanya.
Kemudian dijelaskannya bahwa ciri
orang bertaqwa adalah berbuat baik dan
meminta ampun kepada Allah. Sebab
Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan. Selanjutnya menyampaikan QS.
Al A'laa: 14 dan 15, dimana Allah berfir-
man, "Sesungguhnya beruntunglah orang
yang membersihkan diri (dengan beriman).
Dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia
sembahyang".
Selesai sholat dan mendengarkan
khotbah Id, jamaah saling bermaaf-
maafan. Antrian memanjang, bersalaman
dan bersilaturahim ke Pengurus II SBA,
Abangda H. Akhmad Syukran Bestari SE,
MMSi dan keluarga pendiri yayasan.
Dimana-mana terlihat senyum baha-
gia. Lebaran tahun ini sepertinya lebih
meriah, semua orang bermaafan termasuk
keluarga yang sebelumnya tidak kita
kenal, kata bang Yudi salah satu jamaah
yang datang dengan istri dan anaknya.
Tradisi lebaran identik dengan ketupat
dan opor ayam. Begitupun di SBA, juga
disediakan untuk semua jamaah. Setelah
bersalam-salaman semua menikmati
hidangan dengan meriah. [NAV/ELIN]
Ada tiket sorga sebagai simbol ridho
Allah, itulah Takwa, demikian
disampaikan secara jelas oleh Ustadz
Hikmawan Primansyah pagi itu dalam
khotbah Sholat Id yang dilaksanakan
mengikuti waktu yang ditetapkan oleh
pemerintah, yaitu tangal 19 Agustus
2012.
Takwa, Tiket Sorga Simbol Ridho Allah
Idul Fitri 1433H di Surau Baitul Amin
Surau Baitul Amin (SBA) Bojongsari
juga menyalurkan zakat fitrah, fidyah dan
sedekah (persembahan). Penerimaan
zakat fitrah dimulai sekitar sepuluh hari
sebelum Idul Fitri. Zakat fitrah yang
diterima sebagian besar dari jamaah SBA,
namun ada juga dari beberapa kerabat,
teman pengurus dan jamaah SBA.
Pembagian zakat dilakukan sehari
sebelum Idul Fitri, dan yang menerima
adalah fakir miskin, seperti dikatakan
abangda Agus Suryana, salah satu Anshor
yang menjadi panitia zakat di SBA,
diutamakan fakir miskin di sekitar SBA.
Dalam pembagiannya, zakat yang
berupa uang tunai diantarkan langsung ke
rumah penerima zakat oleh petugas
Anshor. Tahun ini 80% penerimanya
adalah warga sekitar SBA, yaitu sekitar
600 orang, selebihnya dibagikan di daerah
Billabong dan Meruyung. Zakat dibagikan
kepada penerima yang namanya sudah
diajukan oleh masing-masing ketua RT
dari sekitar 5-6 RW. Penerima zakat setiap
tahunnya relatif sama, jika ada penamba-
han hanya sekitar 1-2 orang.
Kenapa zakat dibagikan secara tunai
dan diantarkan langsung?, bang Agus
menyampaikan alasannya, karena alasan
teknis dan kurang praktis, maka pemba-
gian zakat untuk tahun ini kembali berupa
uang tunai sebesar Rp 100.000 per
amplop. Hal ini terjadi karena berdasar-
kan pengalaman pada tahun 2011,
pembagian zakat yang berupa sembako
dan uang tunai sebesar Rp 50.000 dalam
pelaksanaannya tidak praktis dan efisien.
Dan kenapa diantarkan secara langsung,
karena sesuai yang diajarkan oleh pengu-
rus surau, bahwa kita harus melayani,
sampai penerima zakatpun harus kita
layani, lanjutnya.
Menurut bang Agus, zakat fitrah dari
SBA sangat dinanti oleh warga sekitar,
mereka sangat senang karena nominalnya
lebih banyak. Itulah keuntungan lainnya
jika zakat dibagikan secara tunai, tidak
seperti halnya jika berbentuk barang, akan
terpotong nilainya oleh keuntungan
penjual, sehingga mengurangi hak
penerima zakat.
Saat ditanya mengenai kendala apa
yang dihadapi, bang Agus menyampai-
kan, secara umum hampir tidak ada
kendala saat pembagian zakat fitrah ini,
kalaupun ada paling hal kecil, seperti ban
bocor. Hal lain yang yang sering dialami
dan menjadi pengalaman bang Agus,
adalah seringkali merasa terharu, meniti-
kan air mata melihat langsung kondisi
penerima zakat yang menurutnya sangat
memprihatinkan. [ELIN]
Awalnya Al Faizin dibentuk dari keingi-
nan Pimpinan YPDKY, Sayyidi Syaikh H.
Abdul Khalik Fajduani SH yang melihat
adanya kebutuhan untuk memperbaiki
akhlak di kalangan umat muslim. Al Faizin
didirikan dengan tujuan, pertama adalah
untuk menjelaskan pentingnya akhlak dan
kaitannya dengan kehidupan. Kedua,
untuk meluruskan pemahaman ikhwan
tentang Tarekat. Ketiga, beranjak dari
kondisi ekonomi ikhwan yang perlu
dibantu jelas Bang Dhany. Tarekat yang
dimaksud adalah Tarekat Naqsyabandiyah
Al Khalidiyah yang berada dibawah naun-
gan YPDKY.
Tarekat ada di dalam Islam. Artinya
apa yang diperbolehkan dalam tarekat
diperbolehkan juga dalam Islam. Seba-
liknya pula, apa yang diperbolehkan dalam
Islam diperbolehkan juga dalam tarekat,
jelasnya. Sementara tujuan ketiga Al
Faizin beranjak dari kondisi ekonomi
ikhwan yang perlu dibantu. Dalam rangka-
ian pelatihan Al Faizin, peserta akan
mendapatkan juga materi-materi pelatihan
tentang akhlak sesuai dengan ajaran
Islam.
Logikanya, jika kita hidup dengan
berakhlak secara baik; kita mengganti
sahabat kita dengan sahabat yang
berakhlak baik, kita mengganti pemaha-
man kita mengenai kehidupan kepada
dengan cara pandang yang sesuai dengan
ajaran Islam, lambat laun kehidupan kita
akan membaik, termasuk sesi ekonom-
inya ungkap Bang Dhany. Ia kemudian
menjelaskan bahwa dengan menjalankan
akhlak, pada gilirannya, kita umat muslim
akan menjadi umat yang unggul (khairu
ummah), yang berguna dan bermanfaat
bagi orang lain dan lingkungan dimana kita
berada, menjadi Rahmatan lil aalamiin.
Berbeda Dengan Pelatihan Lainnya
Menjawab pertanyaan tentang hal-hal
lain apa yang membuat Al Faizin berbeda
dengan pelatihan lainnya, Bang Dhany
juga menyampaikan bahwa cara penyam-
paian materi dilakukan dengan membumi-
kan teori-teori, dan menghindari istilah-
istilah asing. Juga dalam prosedur
perekrutan dosen atau pembawa materi
perkuliahan.
Dari peserta yang telah mengikuti
pelatihan, diamati oleh bidang akademik,
lalu yang sesuai ditawarkan untuk menga-
jar. Mereka mendaftar dan setelah 4 bulan
mengajar, diganti dengan dosen lain yang
juga sebelumnya menjadi peserta di Al
Faizin, demikian Bang Dhany, yang
adalah cucu dari Pendiri Yayasan, menje-
laskan.
Para dosen ini mengikuti pelatihan
yang dinamakan Training for Trainers (TFT)
sebelum menyampaikan materi kuliah.
Setiap malam selama pelatihan berlang-
sung, biasanya diadakan TFT diantara
para dosen. Selain itu, untuk menjamin
kesiapan pelaksanaan pelatihan, panitia
menggunakan checklist yang merincikan
hal-hal apa saja yang diperlukan.
Bagian lainnya yang membedakan dari
pelatihan yang diadakan Al Faizin adalah
materi Al Quran Tematik. Sesi Al Quran
Tematik ini selalu menutup dan memberi
kesimpulan serta penguatan referensi
setiap materi dengan merujuk Al Quran.
Pengkajian Al Quran dengan metode atau
pendekatan tematik ini akan membantu
untuk mejelaskan hubungan antara akhlak
dan kehidupan, ungkap Ustadz
Hikmawan yang juga Ketua Bidang Akad-
emis Al-Faizin.
Secara materi perkuliahan, di Al Faizin
berlaku kurikulum berkembang yang
diperkaya terus menerus. Selalu ada yang
baru, ungkap Bang Dhany. Artinya, bisa
jadi peserta di satu angkatan menerima
materi yang beda dan telah dipertajam
dibandingkan angkatan sebelumnya.
Bagaimana agar perubahan-
perubahan akhlak yang tujuannya untuk
Hidangan kenduri untuk jamaah usai melaksanakan sholat Idul Fitri 1433 Hijriyah di Surau Baitul Amin (19/08)
Ustadz Hikmawan Primansyah di atas mimbar selaku khotib sholat Idul Fitri 1433 Hijriyah di Surau Baitul Amin.
6
6
menjadikan peserta insan muslim yang
berakhlak baik itu dapat melekat, menjadi
kebiasaan dan membentuk tingkah laku
setelah pelatihan? Al Faizin ada rapor
yang memonitor perubahan diri kita
selama 100 hari setelah usai pelatihan,
jelas Bang Dhany.
Waktu Pelatihan
Pelatihan Al Faizin berjalan selama tujuh
hari berturut-turut itu dengan mata kuliah
yang dibagi kedalam tujuh bagian, yang
setiap bagian dibahas sehari penuh. Mata
kuliah yang diajarkan adalah Team Charac-
ter Building (TCB), Paradigma-Mindset dan
Values (PMV), Kepemimpinan atau Leader-
ship, Metode ORID, Budaya Organisasi,
Bisnis Islami dan Manajemen Diri.
Pelatihan Al Faizin berlangsung dalam
waktu yang sangat singkat, namun dalam
waktu dua bulan, telah mencapai angka-
tan ke 6. Setiap angkatan pelatihan peser-
tana terdiri dari 30 orang. Bahkan, waiting
list alias jumlah pendaftar yang menunggu
giliran saat ini juga cukup panjang.
Untuk peserta pelatihan, saat ini Al
Faizin baru menarget ikhwan Tarekat
Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang
bernaung dibawah YPDKY. Ada beberapa
syarat lain yang ditentukan untuk mendaft-
arkan diri menjadi peserta di pelatihan ini.
Mudah-mudah Al Faizin terus berjaya dan
kita semua menjadi pribadi-pribadi yang
menang, sebagaimana arti nama dari
lembaga pelatihan ini. Bagi jamaah yang
tertarik untuk mengetahui lebih lanjut
tentang Al Faizin dapat menanyakan ke
sekretariat Al Faizin di Surau Baitul Amin.
[RHAY-RH]
Awalnya Al Faizin dibentuk dari keingi-
nan Pimpinan YPDKY, Sayyidi Syaikh H.
Abdul Khalik Fajduani SH yang melihat
adanya kebutuhan untuk memperbaiki
akhlak di kalangan umat muslim. Al Faizin
didirikan dengan tujuan, pertama adalah
untuk menjelaskan pentingnya akhlak dan
kaitannya dengan kehidupan. Kedua,
untuk meluruskan pemahaman ikhwan
tentang Tarekat. Ketiga, beranjak dari
kondisi ekonomi ikhwan yang perlu
dibantu jelas Bang Dhany. Tarekat yang
dimaksud adalah Tarekat Naqsyabandiyah
Al Khalidiyah yang berada dibawah naun-
gan YPDKY.
Tarekat ada di dalam Islam. Artinya
apa yang diperbolehkan dalam tarekat
diperbolehkan juga dalam Islam. Seba-
liknya pula, apa yang diperbolehkan dalam
Islam diperbolehkan juga dalam tarekat,
jelasnya. Sementara tujuan ketiga Al
Faizin beranjak dari kondisi ekonomi
ikhwan yang perlu dibantu. Dalam rangka-
ian pelatihan Al Faizin, peserta akan
mendapatkan juga materi-materi pelatihan
tentang akhlak sesuai dengan ajaran
Islam.
Logikanya, jika kita hidup dengan
berakhlak secara baik; kita mengganti
sahabat kita dengan sahabat yang
berakhlak baik, kita mengganti pemaha-
man kita mengenai kehidupan kepada
dengan cara pandang yang sesuai dengan
ajaran Islam, lambat laun kehidupan kita
akan membaik, termasuk sesi ekonom-
inya ungkap Bang Dhany. Ia kemudian
menjelaskan bahwa dengan menjalankan
akhlak, pada gilirannya, kita umat muslim
akan menjadi umat yang unggul (khairu
ummah), yang berguna dan bermanfaat
bagi orang lain dan lingkungan dimana kita
berada, menjadi Rahmatan lil aalamiin.
Berbeda Dengan Pelatihan Lainnya
Menjawab pertanyaan tentang hal-hal
lain apa yang membuat Al Faizin berbeda
dengan pelatihan lainnya, Bang Dhany
juga menyampaikan bahwa cara penyam-
paian materi dilakukan dengan membumi-
kan teori-teori, dan menghindari istilah-
istilah asing. Juga dalam prosedur
perekrutan dosen atau pembawa materi
perkuliahan.
Dari peserta yang telah mengikuti
pelatihan, diamati oleh bidang akademik,
lalu yang sesuai ditawarkan untuk menga-
jar. Mereka mendaftar dan setelah 4 bulan
mengajar, diganti dengan dosen lain yang
juga sebelumnya menjadi peserta di Al
Faizin, demikian Bang Dhany, yang
adalah cucu dari Pendiri Yayasan, menje-
laskan.
Para dosen ini mengikuti pelatihan
yang dinamakan Training for Trainers (TFT)
sebelum menyampaikan materi kuliah.
Setiap malam selama pelatihan berlang-
sung, biasanya diadakan TFT diantara
para dosen. Selain itu, untuk menjamin
kesiapan pelaksanaan pelatihan, panitia
menggunakan checklist yang merincikan
hal-hal apa saja yang diperlukan.
Bagian lainnya yang membedakan dari
pelatihan yang diadakan Al Faizin adalah
materi Al Quran Tematik. Sesi Al Quran
Tematik ini selalu menutup dan memberi
kesimpulan serta penguatan referensi
setiap materi dengan merujuk Al Quran.
Pengkajian Al Quran dengan metode atau
pendekatan tematik ini akan membantu
untuk mejelaskan hubungan antara akhlak
dan kehidupan, ungkap Ustadz
Hikmawan yang juga Ketua Bidang Akad-
emis Al-Faizin.
Secara materi perkuliahan, di Al Faizin
berlaku kurikulum berkembang yang
diperkaya terus menerus. Selalu ada yang
baru, ungkap Bang Dhany. Artinya, bisa
jadi peserta di satu angkatan menerima
materi yang beda dan telah dipertajam
dibandingkan angkatan sebelumnya.
Bagaimana agar perubahan-
perubahan akhlak yang tujuannya untuk
Acara bincang-bincang kali ini
mengangkat tema pengabdian. Latar
belakangnya, adalah untuk menyamakan
persepsi bersama mengenai apa dan
bagaimana pengabdian dan berbagai
wujudnya, dari sudut pandang Tarikat
Naqsyabandiyah Al Khalidiyah (TN) di
bawah naungan Yayasan Prof. Dr. H.
Kadirun Yahya (YPDKY). Lebih khusus lagi,
apa saja yang dapat dilakukan sebagai
bentuk pengabdian di SBA. Adapun
tujuan pelaksanaannya, tak lain adalah,
Untuk menjalin dan mempererat tali
silaturrahim dan keakraban. Demikian
dijelaskan oleh Abangda Billy Mansyur,
yang bertugas sebagai lead untuk pelak-
sanaan acara ini. Lanjutnya, Acara ini
ditujukan sebagai ajang komunikasi dan
sharing bersama, serta menambah peng-
etahuan bersama.
Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB
ini diikuti oleh Anshor, As-Guard, FIFAS,
YCBA, Ibu-ibu Masak, dan beberapa
jamaah TN naungan YPDKY yang malam
itu hadir dan meramaikan SBA.
Bang Billy mengawali acara dengan
berbagai cerita lucu serta memberikan
penjelasan singkat mengenai tema acara,
bahwa pengabdian merupakan upaya
seseorang yang meluangkan tenaganya,
waktunya dan pikirannya untuk suatu
tujuan.
Beberapa pendapat juga muncul dari
peserta saat Bang Billy mengaitkan peng-
abdian dalam konteks kesurauan. Salah
satunya dari Bang Ubaydillah yang
mengungkapkan bahwa pengabdian
adalah memberikan sesuatu, atau peker-
jaan untuk orang yang kita cintai, termasuk
kepada guru kita.
Kata cinta ini digaris bawahi oleh
Abangda Rahman Moenggah yang akrab
disapa Bang Ramon saat menjawab
pertanyaan dari moderator acara, Bang
Reza Hoesin. Bang Ramon mengungkap-
kan bahwasanya pengabdian merupakan
akibat dari rasa cinta.
Mengenai rasa cinta ini, Bang Ramon
me n g a n a l o g i k a n n y a
dengan perasaan cinta
seorang istri terhadap
suaminya, Kalau seorang
istri sudah mencintai
suaminya, dengan sendi-
rinya perbuatan-
perbuatannya sebagai
perwujudan rasa cinta
seorang istri. Jadi kalau
mind set-nya adalah cinta,
insya Allah pengabdian itu
tanpa pamrih. Kuncinya
kalau sudah cinta, maka
apapun akan dilakukan,
lanjutnya.
Bang Ramon juga
memberikan contoh wujud
cinta itu melalui pernyataan
salah satu presiden
Amerika Serikat, John F
Kennedy yang menyata-
kan, Jangan tanyakan apa yang telah
negara berikan kepada anda, tapi tanya-
kan apa yang anda berikan kepada
negara. Menurut Bang Ramon, hal
serupa juga pernah disampaikan oleh
Pendiri Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya
(YPDKY). Sehingga apapun bisa dilaku-
kan dalam wujud pengabdian ini, lanjut
Bang Ramon.
Selain itu, Pimpinan YPDKY saat ini H.
Abdul Khalik Fajduani, SH juga pernah
menyampaikan pertanyaan yang harus
selalu dilontarkan oleh manusia, yaitu Kita
mau kemana, apa tugas kita?, yang
jawabannya terkandung dalam Al Quran,
surat Adz Dzaariyaat: 56, Tidak kucipta-
kan Jin dan Manusia kecuali untuk meng-
abdi kepada Allah.
Mewakili Anshor (Anak Surau) SBA,
Bang Agus Suryana, menyampaikan
apresiasinya kepada jamaah yang aktif
ber-ubudiyah di surau, misalnya dalam
berbagai kegiatan seperti menggelar
pelatihan-pelatihan, forum diskusi, hingga
tugas piket. Beliau berkomentar, Dengan
ikhlas para ikhwan tersebut memberikan
sumbangsihnya, walaupun tanpa bayaran,
tanpa imbalan apapun. Di SBA, berbagai
kegiatan dilaksanakan dalam berbagai
wadah, seperti FIFAS (Federasi Fasilitator
Baitul Amin) dan AsGuard, sebutan bagi
satuan cadangan Anshor yang terdiri dari
jamaah yang siap melayani sesama
jamaah setiap saat diperlukan. Selain itu,
ada Serikat Tolong Menolong Baitul Amin,
yang menangani tugas-tugas fardhu
kifayah, ibu-ibu masak yang menangani
pekerjaan-pekerjaan konsumsi saat diada-
kan berbagai acara di SBA , dan tentunya
ada Youth Club Baitul Amin wadah bagi
para remaja SBA.
Sehingga, ungkap Bang Ramon
dalam akhir acara, Tugas utama kita
adalah mengabdi, bukan menjadi CEO,
jenderal atau komandan. Tugas kita meng-
abdi dalam apapun juga. Bahwa
pekerjaan-pekerjaan duniawi itu tidak ada
apa-apanya bila tidak didasarkan oleh
pengabdian. [ELIN]
Setelah sukses dilaksanakan pada bulan Januari 2012 lalu, acara Sehari
Bersama Bang Arie dan Bang Ramon kembali diadakan di Surau Baitul Amin
(SBA) pada hari Minggu 15 Juni 2012. Acara ini merupakan ajang silaturrahim
antara elemen yang ada di SBA dengan Pengurus Surau SBA, yaitu Abangda
H. Akhmad Syukran Bestari, SE.MMSI, sebagai Pengurus II yang akrab disapa
Bang Arie, dan Abangda H. Rahman Moenggah, SH, LLM, Pengurus III.
Namun kali ini Bang Arie berhalangan hadir.
Cinta Dalam Pengabdian
Sehari Bersama Bang Arie dan Bang Ramon
Suasana sukacita acara Sehari Bersama Bang Arie dan Bang Ramon yang kembali digelar (15/06). Karena suatu
dan lain hal, Bang Arie berhalangan hadir di acara ini.
Bang Ramon yang bernama lengkap H. Rahman Moenggah, SH, LLM,
Pengurus III Surau Baitul Amin.
7
menjadikan peserta insan muslim yang
berakhlak baik itu dapat melekat, menjadi
kebiasaan dan membentuk tingkah laku
setelah pelatihan? Al Faizin ada rapor
yang memonitor perubahan diri kita
selama 100 hari setelah usai pelatihan,
jelas Bang Dhany.
Waktu Pelatihan
Pelatihan Al Faizin berjalan selama tujuh
hari berturut-turut itu dengan mata kuliah
yang dibagi kedalam tujuh bagian, yang
setiap bagian dibahas sehari penuh. Mata
kuliah yang diajarkan adalah Team Charac-
ter Building (TCB), Paradigma-Mindset dan
Values (PMV), Kepemimpinan atau Leader-
ship, Metode ORID, Budaya Organisasi,
Bisnis Islami dan Manajemen Diri.
Pelatihan Al Faizin berlangsung dalam
waktu yang sangat singkat, namun dalam
waktu dua bulan, telah mencapai angka-
tan ke 6. Setiap angkatan pelatihan peser-
tana terdiri dari 30 orang. Bahkan, waiting
list alias jumlah pendaftar yang menunggu
giliran saat ini juga cukup panjang.
Untuk peserta pelatihan, saat ini Al
Faizin baru menarget ikhwan Tarekat
Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang
bernaung dibawah YPDKY. Ada beberapa
syarat lain yang ditentukan untuk mendaft-
arkan diri menjadi peserta di pelatihan ini.
Mudah-mudah Al Faizin terus berjaya dan
kita semua menjadi pribadi-pribadi yang
menang, sebagaimana arti nama dari
lembaga pelatihan ini. Bagi jamaah yang
tertarik untuk mengetahui lebih lanjut
tentang Al Faizin dapat menanyakan ke
sekretariat Al Faizin di Surau Baitul Amin.
[RHAY-RH]
Puasa adalah ibadah yang sangat
mulia, sehingga Allah SWT berkenan
membalasnya secara langsung. Diriwayat-
kan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata:
Rasulullah S.A.W bersabda: Allah Azza Wa
Jalla berfirman (Hadist Qudsy):
Semua amal perbuatan anak Adam
adalah untuknya, kecuali puasa. Karena
sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku
dan Aku sendiri yang akan memberikan
balasannya. Puasa adalah perisai. Maka
apabila seseorang diantara kalian sedang
berpuasa, janganlah dia berbiacara kotor
dan jangan pula bertengkar. Apabila ia
dimaki oleh seseorang atau diajak bermu-
suhan maka hendaklah ia berkata:
Sesungguhnya aku sedang berpuasa
Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di
dalam genggaman kekuasaanNya. Sung-
guh bau dari mulut seseorang yang
berpuasa itu lebih harum di sisi Allah
daripada bau minyak kesturi. Seseorang
yang berpuasa itu mempunyai dua
kegembiraan, dan ia dapat merasakan
kesenangannya, yaitu ketika berbuka ia
bergembira, dan apabila telah bertemu
dengan Tuhannya maka iapun bergembira
dengan adanya balasan puasanya. (Sahih
al-Bukhari, II: 673)
Tujuan Puasa
Puasa merupakan salah satu
dari lima Rukun Islam, dan seperti
ibadah lainnya puasa mengandung
hikmah dan tujuan. Secara tegas tujuan-
nya dijelaskan dalam Al quran, yaitu untuk
membentuk pribadi Muslim yang bertakwa
kepada Allah SWT.
Seperti yang difirmankan-Nya dalam
QS. Al-Baqarah: 183, Hai orang-orang
yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa.
Ahli Tafsir terkemuka, Muhammad Ali
al-Sabuni
1
mengatakan, ibadah puasa
memiliki tujuan yang sangat besar.
Pertama, puasa menjadi sarana pendidi-
kan bagi manusia agar tetap bertakwa
kepada Allah SWT. Kedua, puasa merupa-
kan media pendidikan bagi jiwa untuk
tetap bersabar dan tahan dari segala
penderitaan dalam menempuh dan melak-
sanakan perintah Allah SWT.
Ketiga, puasa menjadi sarana untuk
menumbuhkan rasa kasih sayang dan
persaudaraan terhadap orang lain,
sehingga tumbuh rasa empati untuk
menolong sesama yang membutuhkan.
Keempat menanamkan rasa takwa
kepada Allah SWT.
Kualitas Puasa
Berkaitan dengan hal ini, Imam Abu
Hamid al-Ghazali dalam bukunya Ihya
al-'Ulumuddin membagi kualitas puasa ke
dalam tiga tingkatan. Pertama, puasanya
orang awam (shaum al-'umum), yaitu
menahan diri dari perkara-perkara yang
membatalkan puasa seperti makan dan
minum.
Kedua, puasanya orang khusus
(shaum al-khusus), yaitu selain menahan
diri dari perkara yang membatalkan puasa
juga turut berpuasa seluruh panca indera
dan seluruh badan dari segala bentuk
dosa. Dan ketiga, puasanya orang
istimewa, super khusus (shaum khusus
al-khusus), yaitu selain menahan diri dari
perkara yang membatalkan puasa dan
juga berpuasanya panca indera dan
seluruh badan dari segala bentuk dosa
juga turut berpuasa hati nurani.
Pembagian di atas memberikan kita
ruang untuk menelaah ditingkat manakah
kita selama ini dalam melaksanakan
ibadah puasa.
Puasa Sebagai Obat Hati
"Perbanyaklah berpuasa," demikian
nasehat keempat dalam syair Tombo Ati
(Obat Hati)
2
. Selain yang diwajibkan di
bulan Ramadhan, puasa dapat diperban-
yak dengan yang disunnahkan oleh Nabi
SAW.
Memperbanyak puasa dapat mengo-
bati hati yang gundah atau hati yang sakit
karena kita terus mengupayakan hati agar
senantiasa ikhlas, tawakal, takut dan
berharap hanya kepada Allah, khusyu dan
tawadhu. Dengan ikut berpuasanya hati,
maka kita tidak akan terlalu memikirkan
soal dunia yang seringkali membuat hati
menjadi galau. Janji Allah SWT yang
berkenan membalas puasa secara
langsung akan membuat hati orang-orang
yang beriman menjadi tenang karena
semakin meningkatnya keimanan dan
ketakwaan mereka kepada Allah SWT.
Ibadah puasa dapat menjadi perisai
yang mencegah kegalauan hati akibat
dorongan hawa nafsu. Seperti dalam
kasus orang-orang yang belum mampu
menikah, Rasulullah menganjurkan puasa
untuk meredam nafsu syahwat. Beliau
bersabda, Sesungguhnya puasa itu akan
menjadi pelindung baginya. Rasulullah
juga bersabda, Puasa itu adalah perisai
maksudnya adalah perisai dari perbuatan
dosa dan kemaksiatan.
Seperti disampaikan dalam hadist
qudsy yang dituliskan sebelumnya, puasa
akan memberikan kegembiraan hati bagi
pelakunya. Ketika berbuka ia gembira.
Ketika bertemu Tuhannya ia bergembira
dengan balasan puasanya. [ASD/MFH]
____________________________________
Catatan:
1) Riwayat Muhammad Ali al-Sabuni bisa
dilihat di http://www.marifah.net/articles/
muhammadal-sabuni-shoaybahmad.pdf
2) Tombo Ati (Obat Hati), menjadi topik
berseri Mozaik sejak edisi 12/2011, terdiri
dari lima perkara: (1) membaca Al Quran
dengan maknanya, (2) sholat malam
dirikanlah, (3) berkumpullah dengan orang
sholeh, (4) perbanyaklah berpuasa, (5)
dzikir malam perpanjanglah.
Perbanyaklah Berpuasa
(Sambungan dari hal. 1)
Seri Tombo Ati
Itulah yang menjadi bahasan pada
Forum Diskusi Baitul Amin (FORDIBA)
yang diadakan sebelum Ramadhan 1433
H. Melalui tema Mewujudkan Kecintaan
terhadap Dzikrullah, abangda Ir. Wahyu
Wijaya yang akrab dipanggil Bang Wahyu
sebagai pembicara menjelaskan bahwa
proses mewujudkan kecintaan terhadap
dzikrullah itu melalui beberapa tahapan,
yaitu pemahaman, kesadaran, komitmen,
konsistensi dan kontinu.
Pemahaman, awalnya kita perlu mem-
baca dulu kemudian mengkaji sampai
menjadi paham betul. Kemudian dengan
penuh Kesadaran menanamkannya pada
pikiran kita, memprogram dalam pikiran
kita yang dibarengi upaya untuk senan-
tiasa mengamalkan dzikrullah : secara
sendiri di rumah, hadir setiap malam wirid,
mengupayakan untuk bisa suluk, melazim-
kan berubudiyah, melazimkan sedekah,
mengikuti pelatihan dan lain-lain. Serta
membangkitkan rasa nyaman atau senang
berada di Surau.
Selanjutnya Komitmen dengan melak-
sanakan apa yang
sudah tertanam dan
terprogram dalam
pikiran, Konsisten
dengan meprioritas-
kan pengamalan
dzikir, dan Kontinu
(berkesinambungan)
dengan melaksana-
kan secara terus
menerus karena
merupakan anugerah tuhan bagi kita dan
kita harus menanamkan rasa cinta dzikirul-
lah.
Diselingi beberapa lagu yang diiringi
gitar dari bang Wahyu dan pembacaan
puisi dari bang Gemi Mohawk, peserta
FORDIBA dari Surau Baitul Amin
Sawangan, Karawang, dan Makasar ikut
bernyanyi dan dengan antusias menyimak
materi dan kemudian berdiskusi secara
aktif.
Dzikrullah Agar Ruh Senantiasa
Beserta Allah
Untuk membangun pemahaman
terhadap pentingnya dzikrullah, abangda
Wahyu dalam materinya mengingatkan
bahwa Manusia Muslim tidak terlepas dari
3 pilar Islam yaitu Tauhid, Fiqih dan Akhlak.
Manusia juga terdiri dari 2 bagian yaitu
yaitu dzahir dan batin atau ruh.
Selama manusia hidup di dunia maka
dzahir ini berfungsi, namun ketika mening-
gal dunia maka kita akan dikubur kembali
menyatu dengan tanah. Perjalanan manu-
sia akan dilanjutkan oleh Ruh. Ruh inilah
yang nantinya yang akan menempuh
perjalanan dari alam dunia ini ke alam
kubur, padang makhsyar, titian Shirothal
Mustaqim sampai ke surga atau neraka.
Supaya jadi muslim/mukmin, ruh perlu
dikenalkan kepada Tuhan supaya bisa
kembali ke Hadirat-Nya dengan berguru
kepada seorang Mursyid. Ruh ini harus
di-Islamkan dengan mengenal mursyid.
Metode memasukkan dzikir dalam ruh
dapat melalui suluk dan dzikir. Perilaku
untuk batin/ruh adalah dengan mengamal-
kan dzikrullah di bawah bimbingan
pembawa washilah atau mursyid, supaya
ruh senantiasa beserta Allah untuk meng-
gapai keridhoan Allah atau surga.
Untuk dzahir-nya, akal perlu juga diisi
dengan berbagai ilmu yaitu ilmu tauhid,
fiqih, tasawuf, akhlaq. Ilmu ini didapat
dengan berguru kepada ustadz, kiyai,
guru ngaji, ulama besar dll. Perilaku yang
diterapkan untuk dzahir adalah dengan
percaya 6 rukun Iman, mengamalkan 5
rukun Islam, berakhlak mulia dengan
melaksanakan perintah dan menjauhi
larangan-Nya.
Indikasi Pecinta Dzikrullah
Dalam menutup materinya, Abangda
Wahyu menyampaikan bahwa ciri-ciri atau
indikasi orang yang cinta dzikirullah adalah
rajin dzikir di rumah dan di surau setiap
malam wirid, itikaf, berubudiyah, mem-
berikan sedekah, mengamalkan syariat
Islam dan berakhlakul karimah. [JH]
Umumnya jika manusia mencintai sesuatu, maka ia akan
menghamba kepadanya dengan ketundukan dan kesetiaan.
Apalagi jika Cinta kepada Allah. Cinta abadi kepada Allah
SWT inilah menjadi tujuan setiap pejalan spiritual dan
sasaran setiap perindu-Nya yang diwujudkan dengan
perilaku sesuai Al Quran dan Hadist, salah satunya melalui
kecintaan terhadap Dzikrullah.
Mewujudkan Kecintaan
Terhadap Dzikrullah
Forum Diskusi Baitul Amin (FORDIBA)
Forum Diskusi Baitul Amin (FORDIBA) yang diadakan sebelum Ramadhan 1433 H
dengan narasumber Abangda Ir. Wahyu Wijaya
Awalnya Al Faizin dibentuk dari keingi-
nan Pimpinan YPDKY, Sayyidi Syaikh H.
Abdul Khalik Fajduani SH yang melihat
adanya kebutuhan untuk memperbaiki
akhlak di kalangan umat muslim. Al Faizin
didirikan dengan tujuan, pertama adalah
untuk menjelaskan pentingnya akhlak dan
kaitannya dengan kehidupan. Kedua,
untuk meluruskan pemahaman ikhwan
tentang Tarekat. Ketiga, beranjak dari
kondisi ekonomi ikhwan yang perlu
dibantu jelas Bang Dhany. Tarekat yang
dimaksud adalah Tarekat Naqsyabandiyah
Al Khalidiyah yang berada dibawah naun-
gan YPDKY.
Tarekat ada di dalam Islam. Artinya
apa yang diperbolehkan dalam tarekat
diperbolehkan juga dalam Islam. Seba-
liknya pula, apa yang diperbolehkan dalam
Islam diperbolehkan juga dalam tarekat,
jelasnya. Sementara tujuan ketiga Al
Faizin beranjak dari kondisi ekonomi
ikhwan yang perlu dibantu. Dalam rangka-
ian pelatihan Al Faizin, peserta akan
mendapatkan juga materi-materi pelatihan
tentang akhlak sesuai dengan ajaran
Islam.
Logikanya, jika kita hidup dengan
berakhlak secara baik; kita mengganti
sahabat kita dengan sahabat yang
berakhlak baik, kita mengganti pemaha-
man kita mengenai kehidupan kepada
dengan cara pandang yang sesuai dengan
ajaran Islam, lambat laun kehidupan kita
akan membaik, termasuk sesi ekonom-
inya ungkap Bang Dhany. Ia kemudian
menjelaskan bahwa dengan menjalankan
akhlak, pada gilirannya, kita umat muslim
akan menjadi umat yang unggul (khairu
ummah), yang berguna dan bermanfaat
bagi orang lain dan lingkungan dimana kita
berada, menjadi Rahmatan lil aalamiin.
Berbeda Dengan Pelatihan Lainnya
Menjawab pertanyaan tentang hal-hal
lain apa yang membuat Al Faizin berbeda
dengan pelatihan lainnya, Bang Dhany
juga menyampaikan bahwa cara penyam-
paian materi dilakukan dengan membumi-
kan teori-teori, dan menghindari istilah-
istilah asing. Juga dalam prosedur
perekrutan dosen atau pembawa materi
perkuliahan.
Dari peserta yang telah mengikuti
pelatihan, diamati oleh bidang akademik,
lalu yang sesuai ditawarkan untuk menga-
jar. Mereka mendaftar dan setelah 4 bulan
mengajar, diganti dengan dosen lain yang
juga sebelumnya menjadi peserta di Al
Faizin, demikian Bang Dhany, yang
adalah cucu dari Pendiri Yayasan, menje-
laskan.
Para dosen ini mengikuti pelatihan
yang dinamakan Training for Trainers (TFT)
sebelum menyampaikan materi kuliah.
Setiap malam selama pelatihan berlang-
sung, biasanya diadakan TFT diantara
para dosen. Selain itu, untuk menjamin
kesiapan pelaksanaan pelatihan, panitia
menggunakan checklist yang merincikan
hal-hal apa saja yang diperlukan.
Bagian lainnya yang membedakan dari
pelatihan yang diadakan Al Faizin adalah
materi Al Quran Tematik. Sesi Al Quran
Tematik ini selalu menutup dan memberi
kesimpulan serta penguatan referensi
setiap materi dengan merujuk Al Quran.
Pengkajian Al Quran dengan metode atau
pendekatan tematik ini akan membantu
untuk mejelaskan hubungan antara akhlak
dan kehidupan, ungkap Ustadz
Hikmawan yang juga Ketua Bidang Akad-
emis Al-Faizin.
Secara materi perkuliahan, di Al Faizin
berlaku kurikulum berkembang yang
diperkaya terus menerus. Selalu ada yang
baru, ungkap Bang Dhany. Artinya, bisa
jadi peserta di satu angkatan menerima
materi yang beda dan telah dipertajam
dibandingkan angkatan sebelumnya.
Bagaimana agar perubahan-
perubahan akhlak yang tujuannya untuk
8
8
Mendapat tawaran seperti itu,
tentu saja sang penunggang
kuda segera melompat naik ke
atas kudanya dan secepat mung-
kin pergi melakukannya. Dia terus
memacu dan memacu, mencam-
buk kudanya dengan penuh
semangat. Ketika ia merasa lapar
atau lelah, dia tidak berhenti
karena dia sangat ingin memper-
oleh wilayah seluas mungkin.
Pada akhirnya, saat ia telah
menjangkau wilayah yang cukup
besar, ia kelelahan dan sekarat.
Sang penunggang kuda lalu
bertanya kepada dirinya sendiri,
Mengapa aku memaksa diriku
begitu keras untuk menjangkau
begitu banyak wilayah? Sekarang
aku sekarat dan aku hanya
memerlukan sebidang tanah yang
sangat kecil untuk menguburkan
diriku sendiri.
Pesan moral kisah diatas sama
dengan perjalanan hidup kita. Tiap hari kita
memaksa diri dengan keras untuk
mengumpulkan uang, kekuasaan atau
menjadi tenar (money, power or fame). Kita
seringkali mengabaikan kesehatan, waktu
bersilaturahim bersama keluarga, sahabat,
lingkungan sekitar dan hobi yang kita
sukai.
Saat kita melihat ke belakang, kita
menyadari bahwa sebenarnya kita tak
membutuhkan sebanyak itu, namun kita
tak bisa mengembalikan waktu yang
terlewatkan. Ternyata hidup ini bukan
hanya bekerja menghasilkan uang,
mendapatkan kekuasaan atau ketenaran.
Bekerja diperlukan untuk bertahan
hidup dan agar dapat menikmati keinda-
han dan kebahagiaan dalam kehidupan,
juga agar kita bisa menjadi dan membagi
berkat dengan orang lain.
Hidup adalah keseimbangan antara
bekerja dan bermain, untuk keluarga,
sahabat dan waktu pribadi. Dan yang
terpenting adalah memiliki hubungan
pribadi dengan Allah SWT. Kita harus
memutuskan bagaimana caranya
menyeimbangkan hidup!
Kisah Hikmah
Kaisar dan Penunggang Kuda
IKLAN
Cuman Perlu
PowerPoint buat
ngedesain sendiri
iklan Mozaik Surau
Yang penting format dan ukurannya
sesuai ketentuan. Silahkan unduh
(download) template-nya di
http://media.baitulamin.org, pilih
ukurannya, dan langsung deh
ngedesain sendiri iklan Mozaik pake
PowerPoint 2003, 2007 ato 2010.
Juga menerima file Adobe Illustrator
(.AI), Adobe Acrobat (.PDF) dan
Macromedia Freehand MX (.FH11).
Untuk pemasangan iklan, hubungi
Sdr. Fajar di 0817131815 atau
email ke iklan@baitulamin.org.
http://media.baitulamin.org
Ada seorang Kaisar berkata kepada penunggang kuda yang selama ini setia
mengabdi kepadanya, bahwa apabila ia bisa mengendarai kudanya dan bisa
menjangkau wilayah sebanyak yang ia mampu, maka sang Kaisar akan
memberikan wilayah tersebut.
Ilustrasi: Pahatan batu abad ke-14 yang menggambarkan
penunggang kuda dan seorang pria dari Kadous untuk
Chrysippus (prasasti ini diduga tiruan) koleksi Museum
Lapidarium of Maffei. Sumber: www.ancientrome.ru
IKLAN
IKLAN
IKLAN
Bakteri prebiotik pengolah limbah organik
Ini Solusinya! Septic Tank
Kok Cepet
PENUH Ya?
Jumlah koloni oakteri 1 Milyar CFU/ml, tertinggi di kelasnya
Nenguraikan oahan organik protein,
karoohidrat, dan lemak secara oiologis.
Nenguraikan hH8 dan h02 pada
sampah, tinja dan kotoran hewan ternak.
1OO7 murni prooiotik, aman oagi
makhluk hidup dan lingkungan.
Tidak memerlukan aktivator oakteri
Tidak perlu tamoahan nutrisi oagi oakteri.
s -ENJAGASEPTICTANKTIDAKCEPATPENUH
Jumlah koloni oakteri 1 Milyar CFU/ml, tertinggi di kelasnya
Nenguraikan oahan organik protein,
karoohidrat, dan lemak secara oiologis.
Nenguraikan hH8 dan h02 pada
sampah, tinja dan kotoran hewan ternak.
1OO7 murni prooiotik, aman oagi
makhluk hidup dan lingkungan.
Tidak memerlukan aktivator oakteri
Tidak perlu tamoahan nutrisi oagi oakteri.
s -ENJAGASEPTICTANKTIDAKCEPATPENUH
(UBUNGI3-30888-0830-6402, 0813-1116-2326

You might also like