Professional Documents
Culture Documents
=
dimana :
Mr
10.%.
M =
10.%
M.Mr
=
sehingga menjadi : =
dimana:
= densitas t = waktu L = panjang pipa
g = percepatan gravitasi r = jari-jari pipa Mr = berat molekul
h = beda ketinggian V = volume = konstanta
= koefisien viskositas
Berdasarkan penjelasan diatas, terlihat bahwa hasil yang diperoleh
dari praktek pada sampel aseton pada konsentrasi 20%, 30% dan 40% sesuai
dengan teori sedangkan pada sampel kecap kental manis (ABC) dengan
konsentrasi 20%, 30% dan 40% menyimpang dengan teori. Penyimpangan
pada sampel kecap kental manis (ABC) mungkin disebabkan karena :
1. Adanya sampel yang terkontaminasi dengan zat lain yang terdapat dalam
viskosimeter.
2. Sulitnya mempertahankan suhu yang konstan.
4.2.3 Pengaruh Berat Molekul Terhadap Viskositas Regresi
Gambar 4.3 Grafik Pengaruh Berat Molekul Terhadap Viskositas
Pada gambar 4.3 menunjukkan bahwa kurva secara umum
menunjukan penurunan. Dimana berat molekul aseton pada konsentrasi 20%,
30% dan 40% berturut-turut adalah 26 gr/mol, 30 gr/mol dan 34 gr/mol dan
viskositas aseton pada 15
o
C viskositasnya sebesar 1.395 cP untuk BM 26
gr/mol, kemudian viskositasnya sebesar 1,225 cP untuk BM 30 gr/mol dan
1,579 cP untuk BM 34 gr/mol. Viskositas aseton pada 30
o
C viskositasnya
sebesar 1,7 cP untuk BM 26 gr/mol, kemudian viskositasnya sebesar 1,85 cP
untuk BM 30 gr/mol dan 2 cP untuk BM 34 gr/mol. Viskositas aseton pada
60
o
C viskositasnya sebesar 2,37 cP untuk BM 26 gr/mol, kemudian
viskositasnya sebesar 2,34 cP untuk BM 30 gr/mol dan 2,32 cP untuk BM 34
gr/mol
Berdasarkan teori, viskositas berbanding lurus dengan berat molekul
solute, karena dengan adanya solute yang berat akan menghambat atau
0.000
0.500
1.000
1.500
2.000
2.500
26 30 34 38
V
i
s
k
o
s
i
t
a
s
(
c
P
)
Berat Molekul (gr/mol)
Aseton 15oC
Aseton 30oC
Aseton 60oC
Aseton 15
o
C
Aseton 30
o
C
Aseton 60
o
C
memberi beban yang berat pada cairan sehingga akan menaikkan
viskositasnya (Citra, 2009).
Secara matematis ditulis sebagai berikut :
[] = kM
[] = k
o
|
.
|
\
|
MR
gr
dimana:
[] = viskositas intrinsik Mr = berat molekul
k = konstanta pelarut M = konsentrasi zat
= konstanta
Berdasarkan penjelasan diatas, terlihat bahwa hasil yang diperoleh
dari praktek pada semua sampel adalah tidak sesuai dengan teori.
Penyimpangan pada sampel mungkin disebabkan karena :
1. Adanya sampel yang terkontaminasi dengan zat lain yang terdapat dalam
viskosimeter.
2. Sulitnya mempertahankan suhu yang konstan.
4.2.4 Pengaruh Densitas Terhadap Viskositas Praktek
Gambar 4.4 Grafik Pengaruh Densitas Terhadap Viskositas Praktek
0
0.5
1
1.5
2
2.5
0 0,5 1
V
i
s
k
o
s
i
t
a
s
(
c
P
)
Densitas (g/ml)
Aseton 20%
Aseton 40%
Kecap Kental Manis
(ABC) 20%
Kecap Kental Manis
(ABC) 40%
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa kurva menunjukan
kenaikan. Dimana viskositas larutan aseton 20% pada suhu 15 C dengan
densitas 0.9876 gr/ml dengan viskositas sebesar 1,646 cP, pada suhu 30 C
didapatkan densitas sebesar 0,9984 gr/ml dan viskositas sebesar 1,012 cP,
dan pada suhu 60 C didapatkan densitas sebesar 0,986 gr/ml dengan
viskositas 0,589 cP. Viskositas larutan aseton 40% pada suhu 15 C dengan
densitas 0.9344 gr/ml dengan viskositas sebesar 1,597 cP, pada suhu 30 C
didapatkan densitas sebesar 0,948 gr/ml dan viskositas sebesar 1,014 cP,
dan pada suhu 60 C didapatkan densitas sebesar 0,9416 gr/ml dengan
viskositas 0,596 cP. Untuk viskositas larutan kecap kental manis (ABC) 20%
pada suhu 15 C dengan densitas 1,094 gr/ml dengan viskositas sebesar 1,7
cP, pada suhu 30 C didapatkan densitas sebesar 1,0784 gr/ml dan viskositas
sebesar 1,174 cP, dan pada suhu 60 C didapatkan densitas sebesar 1,0784
gr/ml dengan viskositas 0,683 cP. Viskositas larutan kecap kental manis
(ABC) 40% pada suhu 15 C dengan densitas 1,2476 gr/ml dengan
viskositas sebesar 2,344 cP, pada suhu 30 C didapatkan densitas sebesar
1,1532 gr/ml dan viskositas sebesar 1,438 cP, dan pada suhu 60 C
didapatkan densitas sebesar 1,1536 gr/ml dengan viskositas 0,839 cP.
Berdasarkan teori, nilai viskositas sebanding dengan nilai densitas
suatu cairan. Jadi, bila densitas suatu cairan tinggi, maka viskositas cairan
tersebut juga akan meningkat (Citra, 2009).
Secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut:
q
Rdv 2
Re =
di mana: R = jari-jari pipa,
v = kecepatan alir rata-rata,
q = viskositas,
d = diameter pipa.
Re = Bilangan Reynolds
Maka dari grafik diatas dapat disimpulkan hasil percobaan pada
semua sampel sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa viskositas
sebanding dengan nilai densitas suatu cairan kecuali pada sampel kecap
kental manis (ABC) 40% pada suhu 15
o
C. Penyimpangan pada sampel
mungkin disebabkan karena :
1. Adanya sampel yang terkontaminasi dengan zat lain yang terdapat dalam
viskosimeter.
2. Sulitnya mempertahankan suhu yang konstan.