You are on page 1of 6

Embriologi Sistem Genitalia Wanita

Sistem genitalis terdiri atas : a. Gonad atau Gonad primitive


b.

Duktus genitalis

c. Laki-laki Ketiga unsure ini melewati suatu tahap indiferen yang memungkinkan mereka berkembang kearah pria dan wanita. Kromosom Y adalah kunci dimorfisme seksual, yang mengandung gen faktor penentu testis(TDF) pada daerah penentu seks(SRY). Kalau factor ini ada, akan terjadi perkembangan laki-laki; kalau tidak ada akan terjadi perkembangan perempuan.

Gonad
Gonad tidak memperoleh ciri-ciri bentuk pria atau wanita hingga perkembangan minggu ketujuh. Gonad mula-mula tampaksebagai sepasang rigi yang memanjang,(rigi gonad) dan dibentuk oleh proliferasi epitel selom dan pemadatan mesenkim dibawahnya. Pada mudigah manusia, sel-sel benih primordial tampak pada tingkat perkembangan yang dini di antara sel endoderm di dinding kantung kuning telur di dekat allantois. Sel sel benih ini berpindah dengan gerakan menyerupai amuba sepanjang mesenterium dorsal usus belakang dan sampai di gonad primitive pada

perkembangan minggu ke 6. Apabila mereka gagal mencapai rigi-rigi tersebut, gonad tidak berkembang. Gonad Indiferen Segera sebelum dan selama datangnya sel-sel beih primodial, epitel dselom rigi kelamin berproliferasi, dan sel sel epitel menembus mesenkim di bwahnya. Disini sel epitel tersebut membentuk sejumlah korda yang bentuknya tidak beraturan(korda kelamin primitive). Tidak mungkin membedakan antara gonad pria dan wanita maka itu dikenal gonad indiferen. Ovarium Korda kelamin primitive terputus-putus menjadi kelompok sel yang tidak teratur bentuknya. Kelompok kelompok sel ini,yang mengandung gugus gugus benih primordial, terletak di bagian medulla ovarium. Kemudian, kelompok ini menghilang digantikan oleh stroma vascular yang membentuk medulla ovarium Dalam minggu ke 7, epitel ini membentuk korda generasi ke 2, korda korteks ynag menembus mesenkim di bwahnya. Dalam bulan ke 4, korda ini terpecah menjadi kelompok kelompok sel tersendiri yang masing-masing mengelilingi satu atau lebih benih primitive. Sel sel benih berkembang menjadi oogonia,sedangkan sel-sel epitel di sekitarnya, yang berasal dari epitel permukaan membentuk sel folikuler. Duktus Genitalia Baik mudigah pria dan wanita pada awalnya mempunyai dukutus mesonefros dan duktus paramesonefros. Duktus paramesonefros muncul sebagai suatu invaginasi memanjang epitel selom pada permukaan anterolateral rigi urogenital. Di sebelah

cranial, saluran ini bermuara ke dalam rongga selom dengan menyerupai corong. Di sebelah kaudal, saluran berjalan di sebelah lateral saluran mesonefros, tetapi kemudian menyilang di sebelah ventralnya untuk tumbuh ke arah kaudomedial. Di garis tengah, saluran paramesonefros ini berhubungan erat saluran paramesonefros seberang. Kedua saluran tersebut mulanya dipisahkan oleh sekat namun akhirnya bersatu membentuk kanalis uterus. Ujung kaudal tersebut menonjol ke dalam dinding posteror sinus urogenitalia menyebabkan penonjolan kecil,yaitu tuberkulum paramesonefrikum atau tuberkulum mulleri. Duktus mesonefros bermuara ke dalam sinus urogenitalis pada kedua sisi tuberkulum mulerii Diferensiasi Sistem Saluran Perkembangan nya di bawah pengaruh hormone dan juga oleh substansi penghambat Mulleri yang dihasilkan oleh sel sertoli dalam testis janin. Pada wanita tidak dihasilkan SPM, dan karena tidak ada zat ini, sistem saluran paramesonefros dipertahankan dan berkembang menjadi tube uterine dan rahim. Factor pengendali melibatkan estrogen. Karena zat perangsang pria tidak ada maka system duktus mesonefros mengalami regresi. Kalau tidak ada androgen, genitalia eksterna indifren dirangsang oleh estrogen dan berdiferensiasi menjadi labia mayora, labia minora, klitoris, dan sebagian vagina Duktus Genitalis Wanita Duktus paramesonefros sebagai yang duktus genitalis yang utama.. 3 bagian pada duktus : A. Bagian cranial vertical yang bermuara ke rongga selom B. Bagian horizontal yang menyilang duktus mesonefros

C.

Bagian kaudal vertical yang bersatu dengan pasangannnya dari sisi yang berlawanan

Bersama dengan turunnnya ovarium, 2 bagian yang pertama berkembang menjadi tube uterine dan bagian kaudal bersatu membentuk kanalis uterus Ketika bagian duktus paramesonefros berjalan ke arah mediokaudal, rigi-rigi urogenital berangsur-angsur terletak pada bidang melintang. Setelah saluran ini menyatu di garis tengah terbentuk ligamentum latum uteri. Pada tepi atasnya terdapat tube uterine, dan pada permukaan belakangnya terdapat ovarium. Rahim dan ligamentum latum uteri membagi rongga panggul menjadi kantong uterorektal dan kantong uerovesikal. Duktus paramesonefros yang telah menyatu membentuk korpus dan serviks uteri Vagina Setelah ujung padat duktus paramesonefros mencapai sinus urogenital, tumbuh 2 tojolan keluar darti bagian pelvis sinus ini. Evaginasi ini, yaitu bulbus sinovaginalis, berproliferasi dan membentuk sebuah lempeng vagina padat. Proliferasi in terus berlangsung di ujung cranial lempeng, sehingga memperbesar jarak anatara rahim dan sinus urogenitalis. Menjelang bulan ke 5, tonjolan vagina menyerupai sayap di sekitar ujung rahim,yaitu fornisses vagina, berasal dari paramesonefros. Dengan demikian , vagina mempunyai 2 asal0usul; sepertiga bagian atas berasal dari saluran rahim dan dua pertiga bagian bawah berasak dari sinus urogenital. Lumen vagina tetap terpisah dari lumen sinus urogenital oleh sehelai jaringan tipis yang disebut selaput hymen

Beberapa sisa saluran ekskresi bagian cranial dan bagian kaudal masih tersisa pada wanita dan terletak pada mesovarium, dimana masing-masing membentuk epoooforon dan paraooforon. Duktus mesonefros menghilang kecuali sebagian kecil di kaudal yang dapat ditemukan di dinding rahim dan membentuk kista gartner Genitalia Eksterna Tahap indiferen Dalam perkembangan minggu ke 3, sel-sel mesenkim yang berasal dari daerah alur primitive bermigrasi ke sekitar membrane kloakalis untuk membentuk sepasang lipatan yang menonjol (lipatankloaka). Di sebelah cranial membrane kloakalis, lipatan ini bergabung membentuk tuberkulum genital. Pada minggu ke 6, membrane kloakalis dibagi lagi menjadi membrana urogenitalis dan membrane analis. Lipatan kloaka juga dibagi lagi menjadi lipatan uretra dis ebelah anterior dan lipatan anus di lipatan posterior Serentak dengan itu, sepasang tonjolan lain, tonjol genitalia mulai tampak di kedua sisi lipatan uretra. Pada wanita membentuk menjadi labia mayora. Genitalis eksterna pada Wanita Tuberkulum genitalia hanya sedikit memanjang dan membentuk klitoris. Lipatan uretra tidak menyatu tetapi berkembang menjadi labia minora. Tonjol kelamin membesar membentuk labia mayora. Alur urogenital terbuka dan membentuk vestibulum Desensus Ovarium

Ligamentum genital bagian cranial membentuk ligamentum suspensorium ovarii, sedangkan ligamentum genital bagian kaudal membentuk ligamentum ovarii proprium dan ligamentum rotundum uteri. Ligamentum rotundum uteri membentnag sampai ke labia mayora .

You might also like