You are on page 1of 5

I.

Faham/mashab yang dianut sayed idris bin salim aldujufri

Kedudukan organisasi alkhairat bersifat independent. Sayed idrus mengikuti aliran ahlu-sunnah waljamaah, yang biasa disebut aliran asyariyah, sedangkan mazhabnya adalah syafiiyah. Pendirian sayed idrus dalam melaksanakan faham dan mazhab tersebut dapat dibaca dalam ungkapannya yang berbentuk syairnya diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai berikut : sungguh alamiyah norma hidupka Berdasarkan pola dan jalur mazhab syafii Bila kan aku wafat, maka aku berwasiat Pernah harap agar sesudahku nanti Hendaknyalah kalian menjadikan syafii panutan Inilah gambaran pendirian dan sikap sayed idrus tentang mazhab yang dianutnya, yang berarti pula yang dianut oleh alkhairat J. Sedikit Tentang Riwayat Perkawinan Sayed Idrus Bin Salim Aldjufri Sebagai seorang manusia yang taat dalam menjalankan perintah agama dimasa hidupnya, sayed idrus sempat pula

memenuhinya yakni melaksanakan pernikahan dengan perempuan yang dijodohkan kepada beliau. Dimasa umur masih muda sayid idrus telah dijodohkan dengan seorang perempuan bangsa arab di gorfah, putrid dari sayed umar albalhy. Perkawinan yang mereka jalani penuh kemeseraan, diliputi perasaan cinta, sehingga keadaan rumah tangga menjadi damai dan tentram.

Tidak lama kemudian sekembalinya dari belajar pada ulamaulama besar (selama 6 bulan) dimeah, sayed idrus dikawinkan lagi dengan seorang putri sayed hasan bin ahmad Al-Bahr. Selama kurang lenih 3 tahun sayed idrus menetap di pekalongan, beliau mendapat jodoh dan dikawinkan dengan putri sayed thalib aldjufri yang bernama syarifah-aminah. Kemudian beliau berjumpa dengan seorang perempuan jawa yang berasal dari desa ngersa, yang kemudian kawin dengan beliau. Lalu beliau menjalankan perjalanan dakwah yang panjang untuk mengunjungi keadaan luar jawa. Kamudian beliau dijodohkan dengan seorang putri bangsa kaili yang bernama intje aminah binti daeng sute (ite) Tetapi sebelum perkawinannya dengan ite masyarakat wani menjodohkan sayed idrus dengan seorang putrid yang bernama sy kalsum. Dari kunjungan sayed idrus kecabang-cabangnya, sayed idrus sempat kawin diampana dengan syarifah hawlah bin Husain alhabsji. K. Gugur satu tumbuh seribu Banyak pengalaman yang dihadapi beliau yang bias dijadikan guru untuk menghadapi keadaan masyarakat yang beraneka ragam coraknya. Pahit manisnya hambatan, rintangan yang bermacammacam bentuknya. Akhirnya membawa keberhasilan sehingga sayed idrus dapat mendirikan lembaga pendidikan. Malalui lambaga inilah lahirlah manusia-manusia yang bertaqwa dan agamis, yang bias mengarahkan masyarakatnya kejalan yang benar yang di ridhoi allah swt.

L. Beberapa yang bias diteladani dari kehidupan sayed idrus Selama hidupnya sayed idrus banyak mengalami pasang surut, romantika kehidupan terutama dalam pembinaan dan kelanjutan alkhairat. Ada beberapa kesan yang bias diteladani terutama dalam menghadapi kehidupan yang serba aneka ragam dan menghindarai hambatan dan bias menjadi sukses usaha tersebut perlu dilandasi beberapa hal antara lain : 1. Keihlasan hati dan bertaqwa 2. Sifat patuh menerima perintah ALLAH SWT 3. Satu kata dengan perbuatan 4. Dapat mengendalikan hawa nafsu 5. Tuguh pada pendirian dan berani 6. Mengumumkan ilmu pengetahuan 7. Ungkapan kata dari masyarakat

M. Ungkapan kata dari masyarakat, tokoh masyarakat dan pemerintah yang diberikan kepada sayed idrus bin salim aldjufri 1. Ki. Hi. Rustam Arsjad Guru tua dalam mendidik murid-muridnya menggunakan metode pendekatan secara manusiawi selain membaca mengajar dan dawah. 2. Hamid rana Baru satu-satunya guru tua tokoh agama yang perlu menjadi contoh dan teladan dari semua orang dan tidak mengenal lelah untuk kepentingan umat dan social pada umumnya. 3. M.S. Pattimbang Guru tua sangat ramah dengan semua orang

2. Riwayat Hidup Sayed Muhammad Bin Idrus Aldjufri 1. Nama lengkap 2. Tempat/tanggal lahir 3. Gelar yang diperoleh 4. Riwayat pendidikan : Sayed Muhammad Bin Idrus Aldjufri : Tahun 1917 dihadramaut : : Sayed/Habib karena keturunan Belajar/kuliah dibidang agama pada

ulama-ulama besar dihidramaut dan melalui guru besar sayed idrus bin salim aldjufri di alkhairat pusat palu. 5. Riwayat pendidikan : Banyak membantu guru besar sayed

indrus bin salim aldjufri dalam mengembangkan perguruan islam alkhairat. Pernah menjadi ketua utama PB alkhairat setelah meninggal guru besar (1969-1975)

VI.

BEBERAPA

UNIT/ORGANISASI

PENDUKUNG

DALAM

LINGKUNGAN PERGURUAN ISLAM ALKHAIRAT

A. Wanita islam alkhairat Peranan wanita islam alkhairat semakin banyak terutama membantu kegiatan P.B. Alkhairat dalam pendidikan dan dawah, maka dalam muktamar ke II tahun 1963 di ampana salah satu dari keputusannya alkhairat. Tahun 1964 lahirlah organisasi wanita islam alkhairat yang berstatus sebagai organisasi pendukung sifatnya otonom tetapi terikat. Maksudnya program disesuaikan dengan program dari P.B Alkhairat. terutama Yang sasarannya tingkat dibidang sekolah pendidikan taman menangani kanak-kanak. adalah pembentukan organisasi wanita islam

pembukaan

Sedangkan bidang dawah banyak memberikan ceramah terutama

kaum wanita pedesaan. Selain itu mempolopori kegiatan sosial seperti program KB.

You might also like