You are on page 1of 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Konsep Dasar IPS Ilmu pengetahuan sosial disingkat IPS merupakan nama mata pelajaran ditingkat sekolah dasar dan menengah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah social studies dan kurikulum persekolahan di negara lain, khususnya di negara barat Australia dan amerika Serikat. Pengertian memiliki perbedaan makna pada setiap tingkat sekolahan. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang disiplin ilmu sosial seperti misalnya : sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik, psikologi, dan sebagainya. Disiplin ilmu tersebut mempunyai keterpaduan yang tinggi karena geografi memberikan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sejarah memberikan wawasan tentang peristiwaperistiwa yang terjadi pada masa lampau, ekonomi memberikan wawasan tentang berbagai macam kebutuhan manusia dan sosiologi atau antropologi memberikan wawasan yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur social, lalu ilmu politik lebih kepada mengkaji hubungan antara warga dengan warga negaranya, serta negara dengan negaranya, dan psikologi membahas mengenai kondisi kejiwaan seseorang atau manusia. Bidang studi IPS, pada hakikatnya merupakan perpaduan pengetahuan sosial. Untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) intinya merupakan perpaduan antara giografi dan sejarah. Untuk Sekolah Lanjut Menengah Pertama (SLTP) intinya merupakan perpaduan antara geografi, sejarah dan ekonomi koperasi. Sedangkan untuk Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA) intinya adalah perpaduan antara geografi, sejarah dan ekonomi koperasi dan Antropologi.di tingkat perguruan tinggi, bidang studi IPS ini dikenal sebagai studi sosial. IPS atau studi Sosial ini, merupakan perpaduan dari berbagai bidang keilmuan Ilmu Sosial. Studi Sosial memiliki perbedaan yang prinsipiil dengan ilmu-ilmu sosial. Proses pembelajaran pendidikan IPS dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat usia peserta didik masing-masing. Ragam pembelajarannya pun harus disesuaikan dengan apa yang terjadi dalam kehidupan. Secara formal, proses pembelajaran dan membelajarkan itu terjadi di sekolah, baik di dalam kelas maupun diluar kelas. IPS sebagai satu program pendidikan tidak hanya menyajikan tentang konsep-konsep pengetahuan semata, namun harus pula mampu membina peserta didik menjadi warga negara dan warga masyarakat yang tahu akan hak dan kewajibannya, yang juga memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan bersama yang seluas-luasnya. Sebagai bidang pengetahuan, ruang lingkup IPS dapat terlihat nyata dari tujuannya. Di sepanjang sejarahnya IPS memiliki lima tujuan yaitu: 1

IPS mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang sosial sciences jika nantinya masuk ke perguruan tinggi.

IPS yang tujuannya mendidik kewarganegaraan yang baik. IPS yang hakikatnya merupakan suatu kompromi antara 1 dan 2 tersebut di atas. IPS yang mempelajari closed areas atau masalah-masalah sosial yang pantang untuk dibicarakan di muka umum.

2.2 Sejarah Perkembangan IPS IPS lahir pertamakali di Amerika Serikat pada tahun 1916 dengan tujuan untuk menyatukan warga Amerika Serikat dikarenakan muncul konflik antara Amerika bagian Utara dan Selatan. Masalah yang muncul di Amerika bagaian utara dan selatan mengakibatkan perang civil yang didalamnya mempermasalahkan ras dan status sosial, dimana posisi ras berkulit hitam di anggap budak oleh ras kulit putih namun dalam kenyataannya ras kulit hitam lah yang dapat menumbuhkan ekonomi di negara bagian tersebut. Lalu para sarjana disana mendirikan sebuah lembaga yang diberinama NCSS (the national council for the social studies). Didirikannya lembaga tersebut bertujuan juga untuk memberikan pendidikan good citizenship dikarenakan orang-orang amerika kurang memiliki jiwa nasioanlis atau cinta tanah air. Di Indonesia sendiri, istilah IPS (Ilmu Pengetahaun Sosial) pertama kali muncul dalam seminar nasional tentang Civic Education tahun 1972 di Tawangmangu Solo Jawa Tengah. Dalam laporan seminar tersebut, muncul 3 istilah dan digunakan secara bertukan pakai, yaitu: 1. Pengetahuan Sosial 2. Studi Sosial 3. Ilmu Pengetahuan Sosial

2.3 Tujuan Pembelajaran IPS Tujuan yang dikemukakan di sini adalah tujuan yan mungkin dapat dicapai pendidikan ilmuilmu sosial yang dikembangkan berdasarkan pemikiran filosofis keilmuan dan kependidikan. Tujuan pendidikan ilmu-ilmu sosial yang dibahas disini pada hakikatnya adalah pendidikan suatu disiplin ilmu. Dapat dikatakan tujuan pendidikan ilmu-ilmu pengetahua sosial adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menguasai disiplin ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi. Tujuan yang lebih tinggi terkandung makna bahwa tujuan yang harus dicapai pendidikan ilmu-ilmu pengetahuan soaial lebih luas. Keluasan tujuan itu dapat dicapai mengingat pendidikan ilmu-ilmu sosial adalah wahana pendidikan. Sebagai wahana pendidikan maka kepedulian yang paling utama adalah kepentingan bangsa, masyarakat, dan pribadi siswa dan oleh karena itu tujuan 2

pendidikan ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu lainnya haruslah dikaitkan dengan fungsinya sebagai wahana pendidikan. Atas dasar pemikiran tersebut maka tujuan pendidikan ilmu-ilmu sosial dikelompokan dalam tiga kategri yaitu pengembangan kemampuan intelektual siswa, pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa, serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi. Tujuan pertama berorientasi pada pengembangan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan ilmu, tujuan kedua berorientasi pada pengembangan diri siswa dan kepentingan masyarakat, sedangkan tujuan ketiga lebih berorientasi pada pengembangan pribadi siswa baik untuk kepentinagan dirinya, masyarakat maupun ilmu. Pengembangan kemampuan intelektual adalah tujuan yang mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami disiplin ilmu sosial, kemampuan berpikir dalam disiplin ilmu-ilmu sosial, serta kemampuan prosesual dalam mencari informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan hasil temuan. Walaupun tujuan ini tidak dapat dilepaskan dari pengembangan pribadi siswa, kepedulian utama dari tujuan dalam kategori ini ialah kepentingan disiplin ilmu-ilmu sosial. Pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial dapat disebut secara singkat sebagai kemampuan sossial. Tujuan ini mengembangkan kemampuan dan tingkat tanggung jawab siswa sebagai anggota masyarakat.oleh karena itu dalam tujuan ini dikembangka pula kemampuannya, seperti berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya, rasa tanggung jawab sebagai warganegara dan warga dunia, kemampuan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dan bangsa. Termasuk dalam tujuan ini ialah pengembangan pemahaman dan sikap positif siswa terhadap nilai, norma, dan moral yang berlaku dalam masyarakat. Tujuan yan mengembangkan kepribadian siswa berkenaan dengan pengembangan sikap, nilai, norma, dan moral yang menjadi antara siswa. Kemauan untuk terus menerus mengembangkan diri melalui belajar di jenjang pendidikan lebih lanjut maupun di luar jalur pendidikan persekolahan, pembentukan kebiasaan positif untuk kehidupan pribadinya, serta sikap positif terhadap diri untuk memacu perkembangan diri sebagai pribadi, kemajuan masyarakat atau bangsa, dan juga ilmu pengetahuan, adalah tujuan yang termasuk ke dalam kelompok tujuan pengembangan diri pribadi siswa.

BAB III KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan IPS merupakan perpaduan mata pelajaran geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi, politik, psikologi yang diberikan kepada anak-anak usia Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjut Menengah Pertama (SLTP), Sekolah Lanjut Tingkat Akhir (SLTA), dan Perguruan Tinggi dengan perpaduan mata pelajaran IPS yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan tingikat usia peserta didik menjadi warganegara dan warga masyarakat yang tahu akan hak dan kewajibannya, yang juga memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan bersama yang seluas-luasnya. Sejarah munculnya IPS pertama kali di Amerika Serikat pada tahun 1916 dengan tujuan mempersatukan negara bagain utara dan selatan menjadi satu Amerika. Masalah perpecahan ini muncul karena adanya pembedaan ras kulit putih dan ras kulit hitam, selain itu ras kulit hitam lebih sering dianggap budak oleh ras kulit putih, namun pada kenyataannya ras kulit hitamlah yang telah memajuakan kondisi ekonomi disana. Karena konflik tak kunjung reda, maka para sarjana di sana mendirikan sebuah lembaga yang diberi nama NCSS (The National Council for The Social Studies) yang bertujuan untuk memberikan pendidikan bagi warganegara sehingga membentuk good citizenship dan warga negara yang cinta tanah air. Di Indonesia sendiri IPS pertama kali muncul dalam seminar Nasional tentang Civic Education tahun 1972 di Tawangmangu Solo Jawa Tengah. Dalam laporan seminar tersebut, muncul 3 istilah dan digunakan secara bentukar pakai yaitu: 1. Pengetahuan Sosial 2. Studi Sosial 3. Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan ilmu pengetahuan sosial juga memiliki tujuan yang lebih tinggi terkandung makna bahwa tujuan yang harus dicapai pendidikan ilmu-ilmu pengetahuan soaial lebih luas. Keluasan tujuan itu dapat dicapai mengingat pendidikan ilmu-ilmu sosial adalah wahana pendidikan. Sebagai wahana pendidikan maka kepedulian yang paling utama adalah kepentingan bangsa, masyarakat, dan pribadi siswa dan oleh karena itu tujuan pendidikan ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu lainnya haruslah dikaitkan dengan fungsinya sebagai wahana pendidikan. Atas dasar pemikiran tersebut maka tujuan pendidikan ilmu-ilmu sosial dikelompokan dalam tiga kategri yaitu pengembangan kemampuan intelektual siswa, pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa, serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi. Tujuan pertama berorientasi pada pengembangan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan ilmu, tujuan kedua berorientasi pada pengembangan diri siswa dan

kepentingan masyarakat, sedangkan tujuan ketiga lebih berorientasi pada pengembangan pribadi siswa baik untuk kepentinagan dirinya, masyarakat maupun ilmu

DAFTAR PUSTAKA

Hamid, Hasan. (1995). Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik Jalan Pintu Satu, Senayan Sapriya, Sadjaruddin & Susilawati. (2007). Konsep Dasar IPS. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Jurusan PKn FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia

Supardan, Dadang M.Pd. 2009. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara
http://djepok.blogspot.com/2010/05/hakikat-dan-konsep-dasar-ips.html http://mrcumlaude.files.wordpress.com/2010/10/ips-1-paket-2.pdf Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Pembelajaran yang Efektif, Efisien dan Menyenangkan, http://www.depdiknas.go.id Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Pembelajaran IPS Terpadu, http://www.depdiknas.go.id

You might also like