You are on page 1of 17

MAKALAH PENYEHATAN UDARA

PENCEMARAN UDARA AKIBAT GAS Sox


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyehatan Udara

Disusun oleh : 1. Arlinda Novitasari 2. Evi Listrianti 3. Inten retno Asmeisti 4. Nur Hidayati 5. Yolla Ayu Medikawanti P07133111002 P07133111011 P07133111019 P07133111028 P07133111038

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN 2012

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang tak pernah berhenti memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Epidemiologi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan umatnya yang masih istiqomah di jalan beliau. Dalam penyusunan makalah ini, tidak lepas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Tuntas Bagyono, SKM, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Yogyakarta. 2. Sri Muryani,SKM, M.Kes, selaku pengampu mata kuliah Penyehatan Udara Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Yogyakarta. 3. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan motivasi serta bantuan baik secara moral maupun spiritual. 4. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah hini. Penyusun menyadari bahwa tak ada jalan yang tak berkelok, tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari semua pihak demi karya yang lebih baik. Akhir kata dengan segala kerendahan hati semoga makalah ini bermanfaat untuk semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, September 2012

Penyusun

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii DAFTAR ISI........................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1 A. Latar Belakang.......................................................................................... 1 B. Tujuan ...................................................................................................... 2 C. Ruang Lingkup......................................................................................... 2 D. Manfaat .................................................................................................... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 3 A. Pengertian pencemaran udara akibat gas SOx........................................... 3 B. Sumber-sumber pencemaran udara akibat gas SOx............... 4 C. Sifat dari gas SOx .................................... 7 D. Mekanisme terjadinya pencemaran akibat gas SOx.................................. 8 E. Baku mutu kadar gas SOx F. Dampak pencemaran akibat gas Sox G. Cara pengendalian dan penanggulangan pencemaran akibat gas SOx BAB III KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pencemaran udara merupakan satu keadaan yang melibatkan pengenalan sebarang bahan kimia, partikel atau bahan biologi yang dapat menyebabkan mudarat atau ketidakselesaran kepada manusia atau organisme hidup lain, atau merusak alam sekitar, ke dalam dalam atmosfera. Contoh pencemar udara ialah gas karbon

dioksida, sulfur dioksida, kloroflorokarbon, bau-bauan, logam toksik seperti plumbum dan tembaga dan sisa radioaktif. Pencemaran udara antaranya berasal dari pelepasan asap industri terus ke udara melalui cerobong asap kilang, kendaraan bermotor di jalan raya dan letusan gunung berapi. Dampak pencemaran udara adalah penipisan lapisan ozon, hujan asam dan pemanasan bumi. Pencemaran udara mungkin dapat memberi dampak terhadap kesehatan, keselamatan dan keselasaran kehidupan manusia ataupun harta benda. Pencemaran udara diklasifikasikan kepada dua jenis, yaitu pencemaran primer dan pencemaran sekunder.
1.

Pencemaran primer

Pencemaran primer adalah pencemaran yang dihasilkan sulfur monoksida dan karbon monoksida hasil dari pembakaran tidak lengkap. Ia menyebabkan partikelpartikel halus tersuspensi di udara. Kebanyakan pencemaran udara primer ini dilepaskan melalui emisi kendaraan, kawasan industri yang melepaskan asap atau bahan pencemar, dan penggunaan dapur arang kayu yang tidak terkendali
2. Pencemaran sekunder

Pencemaran sekunder adalah berasal dari reaksi kimia di udara, misalnya sulfur dioksida dengan uap air di udara membentuk asam sulfit atau asam sulfat. Dua pertiga jumlah sulfur yang terdapat di atmosfir merupakan hasil kegiatan manusia dan kebanyakan dalam bentuk SO2. Dua pertiga bagian lagi berasal dari sumber-sumber alam seperti vulkano dan terdapat dalam bentuk H2S dan oksida (Anonim, 2004). Pencemaran SOx di udara terutama berasal dari pemakaian baru bara yang digunakan pada kegiatan industri, transportasi, dan lain sebagainya. Selain tergantung dari pemecahan batu bara yang dipakai sebagai bahan bakar, penyebaran gas SOx, ke lingkungan juga tergantung dari keadaan meteorologi dan geografi

setempat. Kelembaban udara juga mempengaruhi kecepatan perubahan SOx menjadi asam sulfat maupun asam sulfit yang akan berkumpul bersama awan yang akhirnya akan jatuh sebagai hujan asam (Pohan, 2002).

Pabrik peleburan baja merupakan industri terbesar yang menghasilkan Sox. Hal ini disebabkan adanya elemen penting alami dalam bentuk garam sulfida misalnya tembaga (CUFeS2 dan CU2S), zink (ZnS), Merkuri (HgS) dan Timbal (PbS). Kebanyakan senyawa logam sulfida dipekatkan dan dipanggang di udara untuk mengubah sulfida menjadi oksida yang mudah tereduksi. Selain itu sulfur merupakan kontaminan yang tidak dikehandaki didalam logam dan biasanya lebih mudah untuk menghasilkan sulfur dari logam kasar dari pada menghasilkannya dari produk logam akhirnya. Oleh karena itu SO2 secara rutin diproduksi sebagai produk samping dalam industri logam dan sebagian akan terdapat di udara.

B. Tujuan 1. Mengetahui dan memahami pengertian pencemaran udara akibat gas Sox di udara. 2. Mengetahui dan memahami sumber-sumber pencemaran udara akibat gas Sox di udara. 3. Mengetahui dan memahami sifat dari gas Sox. 4. Mengetahui dan memahami mekanisme terjadinya pencemaran akibat gas Sox di udara. 5. Mengetahui dan memahami baku mutu dan nilai ambang batas yang diperbolehkan untuk kadar gas Sox di udara. 6. Mengetahui dan memahami dampak pencemaran akibat gas Sox. 7. Mengetahui dan memahami cara pengendalian dan penanggulangan pencemaran akibat gas SOx

C. Ruang Lingkup Ruang lingkup pembahasan dalam makalah ini adalah bidang penyehatan udara tentang adanya gas Sox di udara. D. Manfaat Dengan membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat lebih mudah untuk memahami sumber, sifat-sifat, proses atau mekanisme pencemaran yang disebabkan oleh adanya gas Sox di udara, baku mutu yang mengatur tentang kadar yang diperbolehkan adanya gas Sox di udara, serta dampak yang ditimbulkan dan cara pengendalian serta penanggulangan yang tepat yang dapat dilakukan agar pencemaran udara akibat adanya gas Sox dapat dicegah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Polusi oleh sulfur okside terutama disebabkan oleh dua komponen gas yang tidak berwarna, yaitu sulfuf diokside (SO2) dan sulfur triokside (SO3), dan keduanya disebut sebagai SOx. Sox atau sulfur dioksida merupakan pencemaran primer di udara, sebagai hasil pembakaran dari senyawa senyawa yang mengandung belerang. atau dilain pihak pencemaran primer itu adalah produk hasil pembakaran unsur-unsur sulfur dalam industri industri asam sulfat . Sepertiga dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfir merupakan hasil kegiatan manusia dan kebanyakan dalam bentuk SO2. Dua pertiga hasil kegiatan manusia dan kebanyakan dalam bentuk SO2. Dua pertiga bagian lagi berasal dari sumber-sumber alam seperti vulkano dan terdapat dalam bentuk H2S dan oksida. Masalah yang ditimbulkan oleh bahan pencemar yang dibuat oleh manusia ditimbulkan oleh bahan pencemar yang dibuat oleh manusia dalam hal distribusinya yang tidak merata sehingga terkonsentrasi pada daerah tertentu. Selain itu sulfur merupakan kontaminan yang tidak dikehandaki didalam logam dan biasanya lebih mudah untuk menghasilkan sulfur dari logam kasar dari pada menghasilkannya dari produk logam akhirnya. Oleh karena itu SO2 secara rutin diproduksi sebagai produk samping dalam industri logam dan sebagian akan terdapat di udara. A. Sumber-sumber pencemaran udara akibat gas Sox Sumber sumber yang membebaskan pencemaran primer SO2 itu adalah industri pemurnian logam ( Cu, Zn dan lain lain ). Serta Pusat pusat penyulingan minyak . Pencemaran SOx di udara terutama berasal dari pemakaian batubara yang digunakan pada kegiatan industry, transportasi air dan lain sebagainya. Tetapi dalam hal ini transportasi bukan merupakan sumber utama polutan SOx. Bagaimana peranan batubara dalam menyumbang pencemaran SOx telah banyak diteliti di negara-negara

industry seperti yang tampak pada table 11 yang merupakan data hasil penelitian di Amerika pada tahun 1968. Berdasarkan table 11 dapat diketahui bahwa sumber utama pencemaran Sox bukanlah dari transportasi, akan tetapi dari pembakaran stationer (generator listrik dan mesin-mesin) yang memakai bahan bakar batubara. Sumber pencemaran SOx yang kedua adalah dari proses industry, seperti industry pemurnian petroleum, industry asam sulfat, industry peleburan baja, dan sebagainya. Belerang dalam batubara berupa mineral besi pirit atau FeS2 dan dapat pula berbentuk mineral logam sulfide lainnya seperti PbS, HgS, ZnS, CuFeS 2 dan Cu2S. dalam proses industry besi dan baja (tanur logam) banyak dihasilkan SOx karena mineral-mineral logam banyak terikat dalam bentuk sulfide. Pada proses peleburan logam sulfide logam diubah menjadi oksida logam. Proses ini juga sekaligus menghilangkan belerang dari kandungan logam karena belerang merupakan pengotor logam. Pada suhu tinggi sulfide logam mudah dioksidasi menjadi oksida logam melalui reaksi berikut ini: 2 Zn + 3 O2 2 ZnO + 2 SO2 2 PbS + 3 O2 2 PbO + 2 SO2 Sumber pencemaran Transportasi Mobil mesin Mobil diesel Pesawat diabaikan) Kereta api Kapal laut Sepeda motor dll. 73,5 60,5 1,2 11,8 0,0 terbang 0,6 0,3 (dapat 0,0 1,9 1,0 1,5 % bagian % total 2,4

Pembakaran stationer Batubara Minyak (distilasi) Minyak (residu) Gas alam (dapat diabaikan)

Kayu 0,0

Proses industri Pembuangan limbah padat


lLain-lain:

22,5 0,3 1,8 0,0 1,8 100,0 100,0

Pembakaran hutan Pembakaran batubara sisa

Tabel 11: Sumber pencemaran SOx Selain terbentuk oksida logam, ada kemungkinan pula untuk terbentuk logamnya secara langsung seperti yang terjadi pada tembaga. Reaksinya adalah: Cu2S + 2 O2 2 CuO + SO2 Cu2S + O2 2 Cu + SO2

Melihat reaksi oksidasi tersebut di atas mudah dipahami kalau pada proses industry besi dan baja (tanur peleburan logam) akan banyak dihasilkan gas SOx yang akan menyebar ke lingkungan sekitarnya. Selain tergantung dari pemecahan batubara yang dipakai sebagai bahan bakar, penyebaran gas SOx ke lingkungan juga tergantung dari keadaan meteorology dan geografi setempat. Kelembaban udara akan mempengaruhi kecepatan perubahan SOx menjadi asam sulfat maupun asam sulfit yanga akan berkumpul bersama awan yang akhirnya akan jatuh sebagai hujan asam. Hujan asam inilah yang menyebabkan terjadinya kerusakan hutan di Eropa (terutama di Jerman) karena banyak industri peleburan besi dan baja yang melibatkan pemakaian batubara maupun minyak bumi di negara itu. B. Sifat dari gas SOx Gas belerang oksida atau sering ditulis Sox terdiri atas gas SO2 dan gas SO3 yang keduanya mempunyai sifat berbeda. Gas SO2 berbau tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO3 bersifat sangat reaktif. Gas SO3 mudah bereaksi dengan uap air yang ada di udara untuk membentuk asam sulfat atau H2SO4. Asam sulfat ini

sangat reaktif, mudah bereaksi (memakan) benda-benda lain yang mengakibatkan kerusakan, seperti proses pengakaratan (korosi) dan proses kimiawi lainnya. Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), dan keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Sulfur dioksida mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak mudah terbakar diudara, sedangkan sulfur trioksida merupakan komponen yang tidak reaktif. Pembakaran bahan-bahan yang mengandung Sulfur akan menghasilkan kedua bentuk sulfur oksida, tetapi jumlah relatif masing-masing tidak dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang tersedia. Di udara SO2 selalu terbentuk dalam jumlah besar. Jumlah SO3 yang terbentuk bervariasi dari 1 sampai 10% dari total SOx. Mekanisme pembentukan SOx dapat dituliskan dalam dua tahap reaksi sebagai berikut : S + O2 < --------- > SO2 2 SO2 + O2 < --------- > 2 SO3

SO3 di udara dalam bentuk gas hanya mungkin ada jika konsentrasi uap air sangat rendah. Jika konsentrasi uap air sangat rendah. Jika uap air terdapat dalam jumlah cukup, SO3 dan uap air akan segera bergabung membentuk droplet asam sulfat ( H2SO4 ) dengan reaksi sebagai berikut : SO SO2 + H2O2 ------------ > H2SO4 Komponen yang normal terdapat di udara bukan SO3 melainkan H2SO4 Tetapi jumlah H2SO4 di atmosfir lebih banyak dari pada yang dihasilkan dari emisi SO3 hal ini menunjukkan bahwa produksi H2SO4 juga berasal dari mekanisme lainnya. Setelah berada diatmosfir sebagai SO2 akan diubah menjadi SO3 (Kemudian menjadi H2SO4) oleh proses-proses fotolitik dan katalitik Jumlah SO2 yang teroksidasi menjadi SO3 dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk jumlah air yang tersedia, intensitas, waktu dan distribusi spektrum sinar matahari, Jumlah bahan katalik, bahan sorptif dan alkalin yang tersedia. Pada malam hari atau kondisi lembab atau selama hujan SO2 di udara diaborpsi oleh droplet air alkalin dan bereaksi pada kecepatan tertentu untuk membentuk sulfat di dalam droplet.

C. Mekanisme terjadinya pencemaran akibat gas Sox Konsentrasi gas SO2 di udara akan mulai terdeteksi oleh indera manusia (tercium baunya) manakala konsentrasinya berkisar antara 0,3 1 ppm. Gas buangan hasil pembakaran pada umumnya mengandung gas SO2 lebih banyak dari pada gas SO3. Jadi dalam hal ini yang dominan adalah gas SO2. Namun demikian gas tersebut akan bertemu dengan oksigen yang ada di udara dan kemudian membentuk gas SO3 melalui reaksi berikut: 2SO2 + O2 (udara) 2SO3 Gas SO2 juga dapat membentuk garam sulfat apabila bertemu dengan oksida logam, yaitu melalui proses kimiawi berikut ini: 4MgO + 4SO2 3MgSO4 + MgS Udara yang mengandung uap air akan bereaksi dengan SO2 sehingga membentuk asam sulfit: SO2 + H2O H2SO3 (asam sulfit) Udara yang mengandung uap air juga akan bereaksi dengan gas SO3 membentuk asam sulfat: SO3 + H2O H2SO4 (asam sulfat) Pemakaian batubara sebagai bahan bakar pada beberapa kegiatan industri seperti yang terjadi di beberapa negara Eropa Barat dan Amerika, menyebabkan kadar SOx di udara meningkat. Seperti tampak uraian di atas, reaksi antara gas SOx dengan uap air yang terdapat di udara akan membentuk asam sulfit maupun asam sulfat. Apabila asam sulfit dan asam sulfat turun ke bumi bersama-sama dengan jatuhnya hujan, terjadilah apa yang dikenal dengan Acid Rain atau hujan asam. Hujan asam sangat merugikan karena dapat merusak tanaman maupun kesuburan tanah. Pada beberapa negara industry, hujan asam sudah menjadi persoalan yang sangat serius karena sifatnya yang merusak. Hutan yang gundul akibat jatuhnya hujan asam akan mengakibatkan lingkungan menjadi semakin parah.

SO2 jika bereaksi dengan kabut berisi uap air akan membentuk asam sulfat. Kedua zat ini berbahaya bagi kesehatan manusia dan memudahkan barang logam berkarat. Setiap kali kita bernafas, maka udara akan masuk kedalam pipa kapiler dalam paru-paru yang amat luas, diduga 25 kali luas permukaan kulit kita. Setiap permukaan jaringan yang dilalui uadar mengandung uap air yang mudah sekali bereaksi dengan SO2. Asam yang terbentuk diawan akan turun ketanah dan akan menimbulkan malapetaka bagi tanaman. Tanaman rendah lebih dahulu menderita. Senyawa belerang ini juga mengancam kehidupan di air. Hujan dan salju yang mengandung senyawa itu akan membaqwanya ketanah, sungai, danau dan kolam. Organisme yang hidup dalam air akan mati jika pH terlalu rendah dibawah 4.0. ikan salmon akan mati jika pH air turun sampai 5.5. D. Baku mutu kadar gas Sox

E. Dampak pencemaran akibat gas Sox Pengaruh pencemaran udara terhadap kesehatan masyarakat pada garis besarnya kita bedakan dua : a. Pengaruh pencemaran berupa gas / uap, dimana masing masing tergantung pada jenis pencemaran , konsentrasi , dan lain- lain . b. Pengaruh pencemaran udara berupa partikel/debu Antara lain : Pengaruh sulfur dioksides Gas SO2 tidak berwarna, berbau pada ambang 0,5 ppm, serta dapat dirasakan pada ambang 0,3 ppm . Pada kadar 0,25 ppm yang tercampur dalam 750 mg/M3 smoke selama 24 jam dapat meningkatkan kematian . Peningkatan kematian sudah dimungkinkan pada kadar 0,19 ppm dalam waktu 24 jam untuk berturut beberapa hari dalam suasana udara yang juga mengandung kadar partikel rendah . Bagi anak anak dapat menimbulkan gangguan berupa penyakit pernafasan pada kadar 0,046 ppm dalam suasana smoke dengan konsentrasi 1,00 mikrogram untuk eksposure jangka lama . Untuk lingkungan industri oleh WHO

ditetapkan 10 13 mgr/m3 yang seharinya hanya 8 jam . Lebih daripada itu tidak dibenarkan . # Semua nilai nilai ambang yang di sebutkan pada berbagai gas adalah berdasarkan WHO terchnical report series ( no 415, tahun 1969 ) Senyawa H2SO dan H2SO4 juga menyerang setiap permukaan logam, termasuk rel kereta api dan kendaraan sampai agar halaman. Bahkan akan merusak batu-batuan, candi, genting, bahkan granit. Belerang dioksida menyebabkan warna barang menjadi berubah dan mudah rapuh. Misalnya barang-barang dari plastic, karet, kertas dan sebagainya. Kesehatan Manusia Udara yang telah tercemar SOx menyebabkan manusia akan mengalami gangguan pada sistem pernapasaannya. Hal ini karena gas SOx yang mudah menjadi asam tersebut menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan dan saluran napas yang lain sampai ke paru-paru. Serangan gas SOx tersebut menyebabkan iritasi pada bagian tubuh yang terkena (Pohan, 2002). SO2 berbahaya bagi anak-anak, orang tua, dan orang yang menderita kardiovaskuler. Otot saluran pernapasan akan mengalami kejang (spasma). Akan lebih berat lagi jika konsentrasi SO2 tinggi dan suhu udara rendah. Pada paparan lama akan terjadi peradangan yang hebat pada selaput lendir yang diikuti paralysis cilia (kelumpuhan sistem pernapasan), kerusakan lapisan ephitelium, akhirnya kematian. Pada konsentrasi 6 12 ppm dengan paparan pendek yang berulang-ulang dapat menyebabkan hiperplasia dan metaplasia sel-sel epitel yang akhirnya menjadi kangker (Anonim, 2008). Menurut Anonim (2004), Kadar SO2 yang berpengaruh terhadap gangguan kesehatan adalah sebagai berikut : Konsentrasi (ppm) 3-5 8-12 Pengaruh Jumlah terkecil yang dapat dideteksi dari baunya Jumlah terkecil yang segera mengakibatkan iritasi tenggorokan 20 20 20 Jumlah terkecil yang akan mengakibatkan iritasi mata Jumlah terkecil yang akan mengakibatkan batuk Maksimum Yang diperbolehkan untuk konsentrasi

dalam waktu lama 50-100 Maksimum yang diperbolehkan untuk kontrak singkat (30 menit) 400-500 Berbahaya meskipun kontak secara singkat

Menyebabkan hujan asam. pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain: Mempengaruhi kualitas air permukaan, Merusak tanaman, Melarutkan logamlogam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan. Dampak Hujan Asam Bagi Kehidupan : a. Bagi tumbuhan kadar SOx kurang lebih 0.5 ppm dapat menyebabkan timbulnya bintik pada daun. Jika terlalu lama, daun menjadi berguguran. b. Bagi manusia, SOx menimbulkan gangguan pernafasan. Jika SOx berubah menjadi asam akan menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan, dan saluran nafas yang lain sampai ke paru-paru. SO2 dapat menimbulkan iritasi tenggorokan tergantung daya tahan masing-masing. SO2 berbahaya bagi anakanak, orang tua, dan orang yang menderita kardiovasculer. Otot saluran pernafasan akan mengalami kejang (spasma). Akan lebih berat lagi jika konsentrasi SO2 tinggi dan suhu udara rendah. Jika terlalu lama, akan terjadi peradangan yang hebat pada selaput lendir yang diikuti Paralicys cilia (kelumpuhan system pernafasan), kerusakan lapisan ephitelium, akhirnya kematian. Pada konsentrasi 6-12 ppm dengan jangga waktu pendek yang berulang-ulang dapat menyebabkan hyperplasia dan metaplasma sel-sel epitel yang akhirnya menjadi kangker. c. Pada benda-benda, SO2 bersifat korosif. Cat dan bangunan gedung warnanya menjadi kusam kehitaman karena PbO pada cat bereaksi dengan SOx menghasilkan pengkaratan. F. Cara pengendalian dan penanggulangan pencemaran akibat gas Sox 1. Pencegahan PbS. Jembatan menjadi rapuh karena mempercepat

a. Sumber Bergerak 1) Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap berfungsi baik 2) Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara berkala 3) Memasang filter pada knalpot 4) Menggunakan bahan bakar bersulfur rendah b. Sumber Tidak Bergerak 1) 2) Memasang scruber pada cerobong asap. Merawat mesin industri agar tetap baik dan lakukan pengujian secara berkala. 3) Menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara dengan kadar Sulfur rendah. 4) Bahan Baku, pengelolaan bahan baku SO2 sesuai dengan prosedur pengamanan. 5) Manusia, apabila kadar SO2 dalam udara ambien telah melebihi Baku Mutu (365mg/Nm3 udara dengan rata-rata waktu pengukuran 24 jam) maka untuk mencegah dampak kesehatan, dilakukan upayaupaya : a. Menggunakan alat pelindung diri (APD), seperti masker gas. b. Mengurangi aktifitas diluar rumah.

2. Penanggulangan a. Memperbaiki alat yang rusak b. Penggantian saringan/filter c. Bila terjadi/jatuh korban, maka lakukan : 1) Pindahkan korban ke tempat aman/udara bersih. 2) Berikan pengobatan atau pernafasan buatan. 3) Segera bawa ke rumah sakit atau Puskesmas terdekat.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Sox atau sulfur dioksida merupakan pencemaran primer di udara, sebagai hasil pembakaran dari senyawa senyawa yang mengandung belerang. Atau dilain pihak pencemaran primer itu adalah produk hasil pembakaran unsur-unsur sulfur dalam industri industri asam sulfat. Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur, yaitu SO2dan SO3. Yang mana gas SO2 ini mempunyai sifat berbau tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO3 bersifat sangat reaktif. Pencemaran udara oleh SOx ini mempunyai dampak berbahaya bagi kesehatan manusia, tanaman, dan benda lain. Pencemaran ini dapat diatasi dengan berbagai cara, diantaranya dengan memasang filter pada knalpot, menggunakan bahan bakar dengan sulfur rendah, dan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), dan sebagainya. B. Saran 1. Bagi dinas kesehatan lingkungan hidup, hendaknya bisa memberikan penyuluhan tentang apa itu Sox, bahaya SOx, serta pencegahan yang dapat dilakukan agar dapat mengurangi pencenmaran Sox di udara kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah dicerna. 2. Bagi mahasiswa kesehatan lingkungan hendaknya bisa menciptakan atau membuat knalpot yang dipasangi filter untuk mengurangi cemaran sulfur oksida di udara. 3. Bagi masyarakat hendaknya menggunakan APD saat mengendarai kendaraan bermotor atau saat berada di tempat-tempat umum.

DAFTAR PUSTAKA
1. Sastrawijaya.Tresna A, M.Sc. 2000. Pencemaran Lingkungan. Jakarta. PT Asdi Mahasatya. 2. Cotton dan Wilkinson . 2009 . Kimia Anorganik Dasar . Jakarta : UI-Press 3. Ryadi, AL. Slamet. 1982. Pencemaran Udara. Surabaya, Indonesia : Usaha Nasional. 4. Arya wardhana, Wisnu. 2007. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta. 5. Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta : Kanisius 6. Admin. Senin, 21 Februari 2011. Air pollution. diakses pada

http://sacenplastique.blogspot.com/2011/02/sox-sulfur-oksida.html. tanggal 12 September 2012.

7. Admin. Jurnal Lingkungan. http://jurnalingkungan.wordpress.com/sulfur/. diakses pada tanggal 12 September 2012. 8. Admin. 4 juni 2010. Soalmu. http://soalmu.wordpress.com/2010/06/04/kimialingkungan-pencemaran-lingkungan/. diakses pada tanggal 12 September 2012.

You might also like