You are on page 1of 129

Kajian Perbandingan PSAK Baru (2009) dan PSAK Lama Terkait serta PSAK 50 (2006) dan PSAK 55 (2006)

Jakarta, 3 Agustus 2010

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 1

Waktu
08.30 08.50 08.50 09.00 09.00 10.30 10.30 10.45 10.45 12.00

Acara
: Registrasi : Pembukaan : Perbandingan PSAK Baru (2009) yang disahkan pada tanggal 23 Desember 2009 dengan PSAK Lama Terkait. : Rehat Kopi : Perbandingan PSAK Baru (2009) yang disahkan pada tanggal 23 Desember 2009 dengan PSAK Lama Terkait.

12.00 13.00
13.00 14.30 14.30 14.45

: Rehat Makan Siang


: Perbandingan PSAK Baru (2009) yang disahkan pada tanggal 23 Desember 2009 dengan PSAK Lama Terkait. : Tinjauan Sekilas Interpretasi PSAK yang disahkan pada tanggal 23 Desember 2009 : Tinjauan Sekilas Pencabutan PSAK selama tahun 2009 : Rehat Kopi : Overview PSAK 50 (2006) dan PSAK 55 (2006) : Tanya - Jawab : Penutup

14.45 15.00 15.00 15.15 15.15 17.15 17.15 17.45 17.45 18.00

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 2

PSAK 1 (R 2009): Penyajian atas Laporan Keuangan

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 3

PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R 1998)


Perihal
Ruang lingkup

PSAK 1 (R 2009)
Terdapat kalimat: Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas Syariah. Terdapat definisi istilah yang digunakan. Aset; Liabilitas; Ekuitas; Pendapatan dan Beban; Arus kas; Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.

PSAK 1 (R 1998)
Tidak ada pengecualian ruang lingkup.

Definisi istilah Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

Tidak terdapat definisi istilah yang digunakan. Aset; Kewajiban; Ekuitas; Pendapatan dan Beban; Arus kas.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 4

Tiga Pilar Standar Akuntansi di Indonesia


SAK
SAK ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik)

SAK Lengkap

SAK Syariah

SAK komersial dan konvensional; Berbasis transaksi atau prinsip (transactional/ principle based) SAK industri khusus dicabut; Harmonisasi dengan IFRS/ IAS; Orientasi pada nilai wajar (fair value);

Mengatur segala bentuk transaksi Syariah baik dalam satu entitas atau dengan entitas lain; dan Dulu hanya diatur pada PSAK 59 Akuntansi Perbankan Syariah;

Dulu (pada saat exposure draft) disebut sebagai SAK UMKM (usaha menengah kecil dan mikro); Diadopsi dari IFRS/ IAS for SMEs (Small-Medium Enterprises); Didominasi oleh prinsip biaya historis (historical cost principles); Lebih longgar dibandingkan PSAK Lengkap; dan Tidak dianjurkan untuk digunakan bagi entitas yang sebelumnya telah menggunakan SAK Lengkap).

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 5

PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R 1998)


Perihal
Komponen laporan keuangan yang lengkap

PSAK 1 (R 2009)
Laporan posisi keuangan Laporan laba rugi komprehensif Laporan perubahan ekuitas Laporan arus kas Catatan atas L/K Laporan posisi keuangan awal (retrospektif, penyajian kembali, atau reklasifikasi) Diatur.

PSAK 1 (R 1998)
Neraca Laporan laba rugi Laporan perubahan ekuitas Laporan arus kas Catatan atas L/K

Penyimpangan dari suatu SAK

Tidak diatur.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 6

Penyimpangan dari PSAK


Jika manajemen menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap suatu PSAK akan memberikan pemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalam KDPPLK, maka entitas dapat mengurangi pemahaman yang salah tersebut dengan mengungkapkan:
a. Nama PSAK terkait, sifat ketentuan dan alasan mengapa manajemen menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap ketentuan dimaksud akan memberikan pemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalam KDPPLK; dan

b.

Untuk masing-masing periode yang disajikan, penyesuaian dilakukan terhadap masing-masing pos dalam laporan keuangan yang dipandang perlu oleh manajemen untuk mencapai penyajian yang wajar.
Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 7

PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R 1998)


Perihal
Kepatuhan terhadap PSAK

PSAK 1 (R 2009)
Entitas membuat pernyataan kepatuhan atas SAK secara eksplisit dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Tidak diatur, tetapi pada paragraf pembuka disebutkan bahwa PSAK 25 (R 2009) memberikan dasar untuk memilih dan menetapkan kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan yang eksplisit.
Tidak diatur.

PSAK 1 (R 1998)
Tidak diatur mengenai keharusan entitas untuk membuat pernyataan kepatuhan atas SAK dalam Catatan atas Laporan Keuangan Terdapat pengaturan bagaimana memilih dan menetapkan kebijakan akuntansi ketika tidak diatur dalam suatu PSAK.

Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi ketika tidak diatur dalam PSAK
Ketepatan waktu

Sebaiknya paling lama 4 bulan setelah tanggal neraca.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 8

Kepatuhan atas SAK secara Eksplisit


Significant Accounting Policies
Basis of Preparation
1.These financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia established by the Indonesian Institute of Accountants (formerly); 2.These financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Statements of Financial Accounting Standards (see slide 10) established by the Indonesian Institute of Accountants (future);

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 9

Definisi
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah pernyataan dan interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada dalam pengawasannya;
Penerapan suatu pengaturan adalah tidak praktis ketika entitas tidak dapat menerapkannya setelah seluruh usaha yang rasional dilakukan.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 10

Rerangka Prinsip Akuntansi Konvensional yang Berlaku Umum Praktik, Konvensional, dan Kebiasaan Pelaporan yang Sehat Buku Teks/Ajar, Simpulan Riset, Artikel, Pendapat Ahli

Tingkat 3
Landasan Operasional atau Landasan Praktik

Tingkat 2

SAK Internasional Buletin Teknis / Negara Lain

Peraturan Pemerintah untuk Industri (Regulasi)


ISAK

Pedoman atau Praktik Akuntansi Industri

Tingkat 1 Landasan Konseptual

PSAK

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 11

Rerangka Prinsip Akuntansi Syariah yang Berlaku Umum Tingkat 3


Landasan Operasional atau Landasan Praktik Praktik, Konvensional, dan Kebiasaan Pelaporan yang Sehat, sesuai dengan Syariah Buku Teks/Ajar, Simpulan Riset, Artikel, Pendapat Ahli

Tingkat 2
Tingkat 1

SAK
Internasional / Negara Lain yang sesuai Syariah

Buletin Teknis

Peraturan Pemerintah untuk Industri (Regulasi)

Landasan Konseptual

PSAK dan ISAK Syariah

PSAK dan ISAK Umum yang Sesuai dengan Syariah

Pedoman atau Praktik Akuntansi Industri (Kajian Asosiasi Syariah

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Fatwa Syariah yang Berlaku Umum Landasan Syariah

Alhadits
Al Quran

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 12

PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R 1998)


Perihal PSAK 1 (R 2009) PSAK 1 (R 1998)
Tidak termasuk pos-pos sebagaimana disebutkan di PSAK 1 (R 2009). Pos-pos yang Properti investasi; minimal Total aset yang diklasifikasikan disajikan dalam sebagai aset yang dimiliki laporan posisi untuk dijual dan aset yang keuangan termasuk dalam kelompok (neraca) lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual; Liabilitas dan aset untuk pajak kini; Liabilitas dan aset pajak tangguhan; Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 13

PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R1998)


Perihal
Pengklasifikasian liabilitas yang terkait dengan pelanggaran perjanjian pinjaman jangka panjang

PSAK 1 (R 2009)
Terdapat pengaturan khusus untuk liabilitas dengan kondisi tersebut (lihat slide 15).

PSAK 1 (R 1998)
Tidak diatur.

Pos-pos yang minimal disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif

Terdapat perbedaan untuk pos-pos yang minimal disajikan, antara lain: Suatu jumlah tunggal yang mencakup hasil setelah pajak dari operasi yang dihentikan; Komponen pendapatan komprehensif lain.

Tidak termasuk pos-pos tersebut.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 14

Pengklasifikasian liabilitas terkait dengan pelanggaran perjanjian pinjaman jangka panjang


a. Jika pemberi pinjaman menyetujui untuk tidak mensyaratkan pembayaran sebagai konsekuensi atas pelanggaran setelah periode pelaporan, maka entitas mengklasifikasikan liabilitas tersebut sebagai liabilitas jangka pendek;

b. Jika pemberi pinjaman menyetujui untuk memberikan tenggang waktu pembayaran yang berakhir sekurangkurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan pada akhir periode pelaporan, maka entitas mengklasifikasikan liabilitas tersebut sebagai liabilitas jangka panjang.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 15

PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R1998)


Perihal
Pos luar biasa Kepentingan Non-Pengendali (Hak minoritas)

PSAK 1 (R 2009)
Penggunaan Pos Luar Biasa tidak diperkenankan. a.Kepentingan Non-Pengendali disajikan dalam ekuitas; b. Terdapat alokasi laba rugi pada laporan laba rugi komprehensif antara kepentingan non-pengendali dan pemilik entitas induk.

PSAK 1 (R 1998)
Diperkenankan. a. Hak Minoritas disajikan terpisah antara kewajiban dan ekuitas. b. Hak minoritas disajikan tersendiri pada laporan laba rugi.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 16

PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R1998)


Perihal
Pengungkapan

PSAK 1 (R 2009)
Pertimbangan dalam penerapan kebijakan akuntansi Sumber estimasi ketidakpastian Permodalan

PSAK 1 (R 1998)
Tidak diatur

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 17

Pernyataan ini menggantikan:


PSAK 1 (Revisi 1998) Penyajian Laporan Keuangan;
PSAK 6 Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan dalam Tahap Pengembangan

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 18

Perbedaan ED PSAK 1 dan PSAK 1 yang telah disahkan


Dalam ED PSAK 1, tidak tersedia paragraf yang menyatakan siapa yang bertanggung jawab atas laporan keuangan.
PSAK 1 (1998) yang menyatakan manajemen adalah pihak yang bertanggung jawab atas laporan keuangan. PSAK 1 (2009) yang disahkan, memasukkan kembali paragraf bahwa manajemen adalah pihak yang bertanggungjawab atas laporan keuangan (paragraf 15)

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 19

Perbedaan ED PSAK 1 dan PSAK 1 yang telah disahkan


Penyajian paragraf 135 ada tambahan butir D di dalam PSAK 1 (R 2009) (di dalam ED terkait, tidak ada) Entitas mengungkapkan hal-hal berikut ini, jika tidak diungkapkan di bagian manapun dalam informasi yang dipublikasikan bersama dengan laporan keuangan: (a) domisili dan bentuk hukum, negara tempat pendirian, alamat kantor
pusat entitas (atau lokasi utama kegiatan usaha, jika berbeda dari lokasi kantor); (b) keterangan mengenai sifat operasi dan kegiatan utama; (c) nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompok usaha; dan (d) bagi entitas yang mempunyai umur terbatas, informasi tentang lama umur entitas.
Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 20

Tanggal Efektif
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada/ atau setelah tanggal 1 Januari 2011; Tanggal Efektif yang sama juga diberlakukan untuk:
1. PSAK 2 2. PSAK 4 3. 4. 5. 6. PSAK 5 PSAK 12 PSAK 15 PSAK 25 (R 2009) Laporan Arus Kas; (R 2009) Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri (R 2009) Segmen Operasi (R 2009) Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama (R 2009) Investasi Pada Entitas Asosiasi (R 2009) Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan (R 2009) Penurunan Nilai Aset (R 2009) Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi (R2009) Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

7. PSAK 48 8. PSAK 57 9. PSAK 58

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 21

Definisi istilah
PSAK 1 (Revisi 2009) memberikan definisi untuk istilah sebagai berikut:
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. Catatan atas laporan keuangan; Laba rugi; Laporan keuangan bertujuan umum; Material; Pemilik; Pendapatan komprehensif lain; Penyesuaian reklasifikasi; Standar Akuntansi Keuangan; Tidak praktis; Total laba rugi komprehensif;

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 22

Materialitas
Kelalaian-pencantuman atau kesalahan-penyajian item (omissions or misstatements of item) adalah material, apabila kelalaian-pencantuman atau kesalahan-penyajian item tersebut, secara individual atau kolektif, mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil berdasarkan laporan keuangan. Materialitas tergantung pada ukuran dan sifat kelalaianpencantuman atau kesalahan-pencatatan dengan mempertimbangkan keadaan yang melingkupinya.; Ukuran atau sifat item, atau kombinasi keduanya, dapat merupakan faktor yang menentukan materialitas.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 23

23

Komponen laporan keuangan yang lengkap


a. Perubahan dari Laporan Laba Rugi (PSAK 1 Revisi 1998) menjadi Laporan Laba Rugi Komprehensif (PSAK 1 Revisi 2009):
Laporan laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas selama satu periode yang dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.

Total laba rugi komprehensif terdiri dari komponen Laba rugi (sama seperti Laporan laba rugi berdasarkan PSAK 1 Revisi 1998) dan komponen Pendapatan komprehensif lain.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 24

Komponen laporan keuangan yang lengkap


Penyajian pos-pos penghasilan dan beban dapat dilakukan dengan cara berikut:
- Dalam bentuk satu Laporan Laba Rugi Komprehensif; atau

- Dalam bentuk dua laporan, yaitu:


(i) laporan yang menunjukkan laba rugi (laporan laba rugi terpisah) dan

(ii) laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukkan komponen pendapatan komprehensif lain (laporan laba rugi komprehensif).

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 25

Komponen laporan keuangan yang lengkap (lanjutan) b. Laporan posisi keuangan awal:
adalah laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau menyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya. Dasar ketentuan di atas di dalam PSAK 1 (R 2009) ini, bisa dilihat di IAS 1 Revisi 2009, BC 31 32.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 26

Kepatuhan terhadap SAK

Pernyataan eksplisit bahwa entitas mematuhi SAK (PSAK dan ISAK) tanpa kecuali; Perbaikan kebijakan akuntansi yang salah tidak dapat dilakukan hanya dengan pengungkapan namun harus mengacu ke PSAK 25 (2009).

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 27

Pengungkapan
Pertimbangan yang digunakan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi dan memiliki dampak paling signifikan Sumber estimasi ketidakpastian yang memiliki risiko signifikan untuk berpotensi akan mengakibatkan penyesuaian material pada periode berikutnya

Informasi tujuan, kebijakan dan pengelolaan modal

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 28

PSAK 2 (2009) Laporan Arus Kas

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 29

PSAK 2 (R 2009) vs PSAK 2 (R 1994)


Perihal PSAK 2 (2009) PSAK 2 (Revisi 1994)
Tidak diatur secara eksplisit. Arus kas dari beberapa Arus kas yang berasal transaksi, misalnya dari beberapa penjualan peralatan pabrik transaksi serta diakui sebagai arus keuntungan atau kerugian dari transaksi investasi; Arus kas dari keuntungan tersebut

atau kerugian dari transaksi di atas diakui sebagai arus kas operasi. Diatur

Penyesuaian atas laba atau rugi termasuk berasal dari hak minoritas dalam laba/ rugi konsolidasi. Arus kas dari pos luar biasa

Dihilangkan.

Dihilangkan.

Terdapat pengaturan mengenai arus kas dari pos luar biasa.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 30

PSAK 2 (R 2009) vs PSAK 2 (R 1994)


Perihal PSAK 2 (2009) PSAK 2 (Revisi 1994)
Tidak ada pengaturan

Arus kas dari transaksi Arus kas dari pelepasan kepemilikan tersebut diakui sebagai arus kas pendanaan. pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 31

Pernyataan ini menggantikan:


PSAK 2 (1994) : Laporan Arus Kas

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 32

PSAK 2 (R2009) VS PSAK 2 (R1994) Perubahan PSAK 2 (R2009) banyak disebabkan karena perubahan dari PSAK 1 yakni:

Pengaturan mengenai arus kas dari pos luar biasa dihilangkan

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 33

Kepemilikan dan pelepasan Entitas Anak serta Unit Bisnis Lainnya


Diungkapkan terpisah dan diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi. Harus diungkapkan:
1. jumlah harga yang dibayar atau diterima; 2. bagian harga yang merupakan kas dan setara kas; 3. jumlah kas dan setara kas pada entitas anak atau unit bisnis lainnya yang diperoleh atau dilepas; dan 4. jumlah aset dan liabilitas selain kas atau setara kas pada entitas anak atau unit bisnis lainnya yang diperoleh atau dilepas, diikhtisarkan berdasarkan kategori utamanya.
Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 34

Perolehan dan Pelepasan Entitas Anak dan Unit Bisnis Lainnya


Transaksi Bukan Kas:
investasi dan pendanaan bukan kas harus dikeluarkan dari laporan arus kas diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan

Komponen Kas dan Setara Kas:


mengungkapkan komponen-komponennya rekonsiliasi antara jumlah yang terdapat dalam laporan arus kas dengan yang disajikan di neraca.

Pengungkapan Lainnya:
mengungkapkan kas dan setara kas yang tak dapat digunakan secara bebas.
Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 35

Perubahan Kepemilikan dalam Entitas Anak dan Unit Bisnis Lainnya (lanjutan)
Arus kas yang timbul dari perubahan kepemilikan atas entitas anak namun tidak kehilangan pengendalian harus diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan;
Perubahan kepemilikan atas entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas (transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik).

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 36

PSAK 4 (2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 37

Perihal
Ruang lingkup

PSAK 4 (1994)
Laporan Keuangan Konsolidasi

PSAK 4 (Revisi 2009)


Laporan keuangan konsolidasi; Laporan keuangan tersendiri.

Definisi
Entitas anak yang tidak dikonsolidasikan

Tidak ada definisi mengenai laporan keuangan tersendiri.


Entitas yang dimiliki untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek; Entitas anak yang dibatasi oleh restriksi jangka panjang.

Terdapat definisi mengenai laporan keuangan tersendiri.


Entitas anak yang menjadi subjek pengendalian pemerintah, pengadilan, administrator, dan regulator.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 38

Perihal
Penyajian laporan keuangan konsolidasian

PSAK 4 (Revisi 2009)


Pengendalian ada jika entitas memiliki lebih dari 50% hak suara, kecuali dapat ditunjukkan dengan jelas bahwa tidak ada pengendalian. Keberadaan hak suara potensial diperhitungkan dalam menilai keberadaan pengendalian. Terdapat kejelasan bahwa konsolidasi harus tetap dilakukan oleh modal ventura, reksadana, unit perwalian atau entitas sejenis.

PSAK 4 (1994)

Pengendalian ada jika entitas memiliki lebih dari 50% hak suara

Tidak ada pengaturan mengenai keberadaan hak suara potensial.

Tidak ada penegasan mengenai hal tersebut.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 39

Perihal
Prosedur konsolidasi

PSAK 4 (Revisi 2009)


Tanggal laporan keuangan entitas anak yang berbeda dengan entitas induk: Entitas anak harus menyusun laporan keuangan dengan tanggal yang sama dengan entitas induk, kecuali tidak praktis; Dilakukan penyesuaian untuk transaksi atau peristiwa material antar perbedaan tanggal laporan keuangan tersebut (tidak lebih dari 3 (tiga) bulan).

PSAK 4 (1994)
Tanggal laporan keuangan entitas anak yang berbeda dengan entitas induk: Laporan keuangan entitas anak dapat digunakan jika perbedaan tidak lebih dari 3 bulan;

Diungkapkan peristiwa atau tranksaksi material antar tanggal tersebut. Bila lebih dari 3 bulan, perlu ada penyesuaian

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 40

Perihal
Kepentingan non-pengendali (hak minoritas)

PSAK 4 (Revisi 2009)


Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas.

PSAK 4 (1994)
Hak minoritas disajikan tersendiri di antara kewajiban dan ekuitas.

Laba rugi komprehensif diatribusikan pada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali. Saldo kepentingan non pengendali dapat negatif (defisit).

Hak minoritas disajikan tersendiri dalam laporan laba-rugi.

Saldo hak minoritas minimal sama dengan nol, kecuali ada kewajiban mengikat dan kemampuan

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 41

Perihal
Laporan keuangan tersendiri

PSAK 4 (Revisi 2009)


Sama seperti PSAK 4 (1994); Note: Pada ED PSAK 4 (2009), disebutkan bahwa laporan keuangan tersendiri diperlakukan laporan keuangan entitas. Investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama di catat dengan metode biaya (at cost) atau nilai wajar.

PSAK 4 (1994)
Laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan laporan keuangan konsolidasi

Investasi pada entitas anak dicatat dengan metode ekuitas.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 42

Perihal
Perubahan kepemilikan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian

PSAK 4 (Revisi 2009)


Perubahan kepemilikan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian diperlakukan sebagai transaksi ekuitas; Perbedaan antara harga pelepasan dengan nilai tercatat kepemilikan diakui dalam ekuitas. Terdapat pengaturan mengenai serangkaian transaksi yang mengakibatkan hilangnya pengendalian yang diperlakukan sebagai transaksi tunggal.

PSAK 4 (1994)
Tidak ada pengaturan mengenai hal tersebut.

Hilangnya pengendalian

Tidak ada pengaturan mengenai serangkaian transaksi yang mengakibatkan hilangnya pengendalian yang diperlakukan sebagai suatu transaksi tunggal.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 43

Pernyataan ini menggantikan:


PSAK 4 (1994) : Laporan Keuangan Konsolidasi

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 44

Ketentuan Transisi
PSAK 4 diterapkan secara retrospektif;

Berlaku prospektif untuk: Saldo kepentingan non-pengendalian bersaldo negatif; Perubahan kepemilikan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; Rencana pelepasan kepemilikan dan asset held for sale; Hak suara potensial; dan Entitas anak yang sebelumnya tidak dikonsolidasikan.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 45

Ketentuan Transisi
Prospektif murni : Kebijakan akuntansi baru diterapkan untuk transaksi dan peristiwa lain yang terjadi setelah tanggal efektif; Sementara transaksi dan peristiwa lain sebelum tanggal efektif masih menerapkan SAK yang berlaku sebelumnya : Kebijakan akuntansi baru diterapkan untuk transaksi dan peristiwa lain yang terjadi sebelum tanggal efektif, tetapi laporan keuangan periode sebelumnya tidak perlu disesuaikan (disajikan kembali); Dampak dari perubahan kebijakan akuntansi lama dan baru, diakui sebagai penyesuaian dari saldo laba awal periode sajian atau periode sajian paling awal. : Kebijakan akuntansi baru seolah-olah sudah diterapkan untuk transaksi dan peristiwa lain yang terjadi sebelum tanggal efektif.

Prospektif catch-up

Retrospektif

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 46

Ketentuan Transisi
31-12-09
1-1-10 1-1-11 31-12-11 Dan seterusnya

PSAK Baru
Retrospektif

Prospektif catch-up

PSAK Lama

PSAK Baru

PSAK Lama
Prospektif Murni

PSAK Baru

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 47

PENGENDALIAN
Bila entitas yang memiliki entitas anak secara langsung atau tidak langsung melalui lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas; kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 48

INDIKASI PENGENDALIAN
Entitas dikatakan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara entitas lain jika memiliki:

KEKUASAAN
1. 2. 3. yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 49

4.

HAK SUARA POTENSIAL


Hak suara potensial dipertimbangkan dalam menilai keberadaan pengendalian; Semua fakta dan keadaan hak suara potensial dipertimbangkan, kecuali maksud manajemen dan kemampuan keuangan untuk melaksanakan konversi hak tersebut.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 50

TANGGAL LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ANAK DAN ENTITAS INDUK BERBEDA


Entitas anak menyusun laporan keuangan tambahan dengan tanggal yang sama dengan laporan keuangan entitas induk untuk tujuan konsolidasi, kecuali tidak praktis; Jika tidak praktis, penyesuaian dilakukan atas dampak transaksi atau peristiwa signifikan yang terjadi antara tanggal laporan keuangan entitas anak dengan tanggal laporan keuangan entitas induk.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 51

TRANSAKSI EKUITAS
Transaksi ekuitas adalah transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;

Perubahan dalam bagian kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas;
Keuntungan/kerugian perubahan kepemilikan diakui dalam ekuitas dan diatribusikan kepada pemilik entitas induk (kepentingan non-pengendali tidak perlu diatribusikan).

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 52

KEHILANGAN PENGENDALIAN
Kehilangan pengendalian dapat terjadi akibat perubahan kepemilikan atau tanpa perubahan kepemilikan (subjek pengendalian pemerintah, pengadilan, dan sebagainya atau perjanjian kontraktual) Beberapa perjanjian sebagai transaksi tunggal:
Perjanjian tersebut disepakati pada waktu yang sama atau terkait satu dengan yang lain; Perjanjian tersebut membentuk suatu transaksi tunggal yang didesain untuk mencapai suatu dampak komersial secara keseluruhan; Keterjadian satu perjanjian tergantung pada keterjadian perjanjian lain; dan Satu perjanjian yang berdiri sendiri tidak dapat dijustifikasi secara ekonomi, tetapi perjanjian tersebut dapat dijustifikasi secara ekonomi jika bergabung dengan perjanjian lain.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 53

LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI


Laporan keuangan tersendiri merupakan informasi tambahan dari laporan keuangan konsolidasian; Entitas induk tidak bisa menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai laporan keuangan bertujuan umum; Entitas induk tidak bisa menyajikan laporan keuangan kondolidasian dan laporan keuangan tersendiri sebagai dua laporan keuangan terpisah; Laporan keuangan tersendiri hanya disusun oleh entitas induk (pemilik entitas anak, serta bisa pemilik entitas asosiasi atau ventura bersama); dan Laporan keuangan tersendiri tidak dapat disusun oleh venturer (pemilik ventura bersama) atau investor (pemilik entitas asosiasi).

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 54

PENCATATAN INVESTASI
Investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas (ventura bersama), dan entitas asosiasi dicatat pada biaya perolehan (at cost) atau nilai wajar (at fair value) sesuai PSAK 55 (R 2006); Investasi yang dicatat pada biaya perolehan, kemudian memenuhi definisi aset dimiliki untuk dijual, akan dicatat sesuai PSAK 58 (R 2009); dan Investasi pada entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas (ventura bersama) yang dicatat sesuai PSAK 55 (R 2006) dalam laporan keuangan konsolidasian, akan dicatat sesuai PSAK 55 (R 2006) dalam laporan keuangan tersendiri.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 55

PSAK 5 (2009) Segmen Operasi

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 56

Perihal
Ruang lingkup

PSAK 5 (Revisi 2009)


Laporan Keuangan Tersendiri Laporan Keuangan Konsolidasi Hanya ada definisi segmen operasi

PSAK 5 (Revisi 2000)


Laporan keuangan yang lengkap.

Definisi

Ada beberapa istilah: segmen usaha; segmen geografis dan segmen dilaporkan; pendapatan, beban, hasil, aset, kewajiban, dan kebijakan segmen; organ perusahaan yang berwewenang.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 57

Perihal
Segmen operasi/ usaha

PSAK 5 (Revisi 2009)


Suatu komponen entitas:

PSAK 5 (Revisi 2000)


Suatu komponen entitas:

terlibat dalam aktivitas usaha dan memperoleh pendapatan dan terjadi beban; hasilnya dikaji ulang secara reguler oleh organ pengambil keputusan tentang sumber daya dan kinerja; tersedia informasi keuangan yang terpisah.

dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa; risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lain.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 58

Perihal
Identifikasi segmen dilaporkan

PSAK 5 (Revisi 2009)


Syarat kualitatif (pengertian segmen usaha)

PSAK 5 (Revisi 2000)


Syarat kuantitatif: i. Mayoritas ( >50% penjualan eksternal); ii. Salah satu: Pendapatannya (internal dan eksternal) 10% dari seluruh segmen usaha; Laba atau rugi absolut 10% dari jumlah absolut, mana yang lebih besar dari: a. Segmen usaha yang laba atau b. Segmen usaha yang rugi; Aset 10% dari seluruh segmen operasi

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 59

Perihal
Identifikasi segmen dilaporkan

PSAK 5 (Revisi 2009)


Syarat kuantitatif (salah satu) i. Pendapatan (internal dan eksternal) 10% dari seluruh segmen operasi; ii. Laba atau rugi absolut 10% dari jumlah absolut, mana yang lebih besar dari: a. Segmen operasi yang laba atau b. Segmen usaha yang rugi; iii.Aset 10% dari seluruh segmen operasi

PSAK 5 (Revisi 2000)


Syarat kuantitatif: i. Mayoritas ( >50% penjualan eksternal); ii. Salah satu: Pendapatannya (internal dan eksternal) 10% dari seluruh segmen usaha; Laba atau rugi absolut 10% dari jumlah absolut, mana yang lebih besar dari: a. Segmen usaha yang laba atau b. Segmen usaha yang rugi; Aset 10% dari seluruh segmen operasi

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 60

Perihal
Identifikasi segmen dilaporkan

PSAK 5 (Revisi 2009)


Total pendapatan eksternal segmen dilaporkan minimal 75% dari total pendapatan. Periode lalu sebagai segmen dilaporkan, periode kini sebagai segmen dilaporkan (walaupun tidak memenuhi syarat). Periode kini sebagai segmen dilaporkan, periode lalu sebagai segmen dilaporkan (walaupun tidak memenuhi syarat).

PSAK 5 (Revisi 2000)


Total pendapatan eksternal segmen dilaporkan minimal 75% dari total pendapatan. Periode lalu sebagai segmen dilaporkan, periode kini sebagai segmen dilaporkan (walaupun tidak memenuhi syarat).

Periode kini sebagai segmen dilaporkan, periode lalu sebagai segmen dilaporkan (walaupun tidak memenuhi syarat); Suatu segmen dapat dapat dianggap segmen dilaporkan (tanpa melihat ukuran kuantitatif); Integrasi vertikal, segmen penjual digabung ke segmen pembeli (jika bukan segmen terpisah)

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 61

Perihal

PSAK 5 (Revisi 2009)

PSAK 5 (Revisi 2000)

Penggabungan segmen

Karakteristik produk, proses Karakteristik produk, proses produksi, produksi, pelanggan, pelanggan, distribusi produk, dan distribusi produk, dan regulasi regulasi yang sama, dan yang sama, dan Kinerja keuangan jangka panjang sama. Informasi evaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas usaha dan lingkungan ekonomi. Tidak dijelaskan. Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi segmen; Aset yang digunakan bersama dialokasikan ke setiap segmen jika pendapatan dan beban dialokasikan.

Kebijakan akuntansi segmen

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 62

Perihal
Pengungkapan segmen dilaporkan

PSAK 5 (Revisi 2009)


Umum; Laba atau rugi segmen, aset dan liabilitas segmen; Rekonsiliasi total pendapatan, laba atau rugi, aset, liabilitas, dan unsur material lain antara segmen dengan entitas. Jika belum ada di dalam laporan segmen, maka diungkapkan: produk dan jasa; area geografis.

PSAK 5 (Revisi 2000)


Bentuk primer pelaporan;

Bentuk sekunder pelaporan: Informasi geografis; Informasi penduduk.

Pengungkapan pada level entitas

Tidak diatur.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 63

Pernyataan ini menggantikan:


PSAK 5 (Revisi 2000) : Pelaporan Segmen

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 64

KETENTUAN TRANSISI

Informasi segmen untuk tahun-tahun lalu yang dilaporkan sebagai informasi komparatif untuk awal tahun penerapan, disajikan kembali sesuai dengan persyaratan ini, kecuali jika informasi yang diperlukan tidak tersedia dan biaya pengembangannya relatif sangat besar;

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 65

Perspective Changes

Preparation of financial statements based


on external purposes information perspective

Preparation of financial statements based


on internal purposes information perspective

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 66

PENGUNGKAPAN PENDAPATAN BUNGA & BEBAN BUNGA PSAK 5 (2009) secara spesifik mengatur bahwa entitas melaporkan pendapatan bunga secara terpisah dari beban bunga untuk setiap segmen dilaporkan

kecuali
mayoritas pendapatan segmen berasal dari bunga dan pengambil keputusan operasional menggunakan pendapatan bunga neto sebagai dasar utama dalam menilai kinerja dan membuat keputusan tentang sumber daya untuk dialokasikan kepada segmen tersebut
Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 67

PSAK 12 (revisi 2009): BAGIAN PARTISIPASI DALAM VENTURA BERSAMA

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 68

Perihal
Ruang lingkup

PSAK 12 (Revisi 2009)


Pengendalian bersama operasi; Pengendalian bersama aset; Pengendalian bersama entitas, Ada pengecualian untuk bagian pastisipasi dalam pengendalian bersama entitas yang dimiliki oleh entitas tertentu untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK 55.

PSAK 12 (1994)
Pengendalian bersama operasi; Pengendalian bersama aset. Tidak diatur

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 69

Perihal
Perjanjian kontraktual

PSAK 12 (Revisi 2009)


Perjanjian kontraktual yang menciptakan pengendalian bersama. Jika operator memiliki pengendalian atas ventura, maka ventura adalah entitas anak dari operator.

PSAK 12 (1994)
Perjanjian kontraktual yang menciptakan pengendalian bersama. Tidak diatur

Pengendalian bersama operasi

Tidak disyaratkan adanya catatan akuntansi yang terpisah; Dapat disediakan pertanggungjawaban manajemen untuk menilai kinerja ventura bersama

Laporan keuangan tersendiri wajib disusun jika jumlahnya material dan projek berjangka panjang.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 70

Perihal
Pengendalian bersama aset

PSAK 12 (Revisi 2009)


Tidak disyaratkan adanya catatan akuntansi terpisah; Dapat disediakan pertanggungjawaban manajemen untuk menilai kinerja ventura bersama. Metode akuntansi: Konsolidasi proporsional; atau Metode ekuitas Pengecualian untuk tidak menggunakan konsolidasi proporsional dan metode ekuitas Laporan keuangan tersendiri sesuai dengan PSAK 4

PSAK 12 (1994)
Laporan keuangan tersendiri wajib disusun jika jumlahnya material dan projek berjangka waktu lama.

Pengendalian bersama entitas

Tidak diatur

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 71

Pernyataan ini menggantikan:


PSAK 12 (1994) : Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 72

SAK - Kerja Sama Bisnis


Kerja Sama Bisnis

Entitas Hukum Terpisah

Tanpa Pembentukan Entitas Hukum Terpisah

Pengendalian Bersama

Tanpa Pengendalian Bersama

Pengendalian Bersama

Tanpa Pengendalian Bersama

PBE
PSAK 12

Instrumen Keuangan

Asosiasi
PSAK 15

Entitas Anak
PSAK 4

PBO

PBA

BSK
PSAK 39

BKS

PSAK 55

PSAK 12

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 73

73

Jenis Ventura Bersama

Ventura Bersama

Pengendalian bersama operasi

Pengendalian bersama aset

Pengendalian bersama entitas

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 74

Perubahan di masa Depan...


IAS 31 ED IAS 31 31

Joint Venture

Joint Arrangement

Joint Controlled Operation

Joint Controlled Asset

Joint Controlled Entity

Joint Operation

Joint Asset

Joint Venture

Proportionate consolidated (preferred)


Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 75

Equity method (not recommended)

Equity method

PSAK 15 (revisi 2009): INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 76

Perihal
Ruang lingkup

PSAK 15 (Revisi 2009)

PSAK 15 (1994)

Tidak diterapkan pada investasi Tidak ada pengecualian tersebut pada entitas asosiasi yang dimiliki oleh organisasi modal ventura dan reksadana, yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006)
Terdapat definisi laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan sendiri. Tidak terdapat definisi laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan sendiri.

Definisi

Tidak ada definisi metode biaya.

Terdapat definisi metode biaya.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 77

Perihal
Pengaruh signifikan

PSAK 15 (Revisi 2009)


Penentuan pengaruh signifikan tidak hanya berdasarkan persentasi kepemilikan yang ada, tetapi termasuk hak suara potensial dari instrumen keuangan yang dimiliki investor. Terdapat penjelasan mengenai bukti-bukti keberadaan pengaruh signifikan yang bersifat kualitatif. Terdapat penjelasan hilangnya pengaruh signifikan tanpa berubahnya kepemilikan absolut dan relatif.

PSAK 15 (1994)
Penentuan pengaruh signifikan hanya berdasarkan persentasi kepemilikan

Tidak ada penjelasan tersebut

Tidak ada penjelasan tersebut.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 78

Perihal
Metode akuntansi

PSAK 15 (Revisi 2009)


Metode ekuitas.

PSAK 15 (1994)
Metode ekuitas; Metode biaya jika ada pembatasan atas investasi pada perusahaan asosiasi. Tidak diterapkan untuk: Investasi yang mengalami pembatasan; Investasi yang ditujukan untuk dijual dalam jangka pendek; Investasi tersebut dicatat dengan metode biaya.

Penerapan metode ekuitas

Tidak diterapkan untuk: Investasi yang diklasifikasikan aset dimiliki untuk dijual (Investasi tersebut diukur pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar yang dikurangi biaya untuk menjual); Investasi oleh entitas induk yang tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasian; Investasi oleh entitas yang memenuhi persyaratan tertentu;
(Kedua investasi tersebut diukur pada biaya perolehan atau nilai wajar sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006))

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 79

Perihal
Penerapan metode ekuitas (lanjutan)

PSAK 15 (Revisi 2009)


Tidak ada amortisasi goodwill. Ketika pengaruh signifikan hilang, maka sisa nilai investasi diukur pada nilai wajar sebagai nilai tercatat awal, dan kemudian dicatat sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006). Investor mencatat kerugian yang melebihi jumlah investasi jika ada kewajiban legal atau konstruktif, atau melakukan pembayaran atas nama investee.

PSAK 15 (1994)
Goodwill diamortisasi sesuai dengan PSAK 22 Tidak ada penjelasan tersebut metode biaya

Investor mencatat kerugian yang melebihi jumlah investasi jika ada kewajiban, atau melakukan pembayaran atas nama investee.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 80

Perihal
Penurunan nilai

PSAK 15 (Revisi 2009)


Indikasi penurunan nilai mengacu ke PSAK 55 (Revisi 2006), dan penentuan besaran penurunan nilai mengacu ke PSAK 48

PSAK 15 (1994)
Tidak ada penjelasan tersebut.

Laporan keuangan tersendiri

Investasi pada entitas asosiasi Tidak ada penjelasan mengenai hal dalam laporan keuangan tersebut. tersendiri mengacu ke PSAK 4.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 81

Pengaruh Signifikan
Keberadaan pengaruh signifikan oleh investor, umumnya dibuktikan dengan satu atau lebih cara berikut ini:
a. Keterwakilan di dalam dewan direksi atau dewan komisaris atau organ setara di investee; b. Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya; c. Adanya transaksi material antara investor dengan investee; d. Pertukaran personel manajerial; atau e. Penyediaan informasi teknis pokok
Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 82

Pernyataan ini menggantikan:


PSAK 15 (1994) Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi; PSAK 40 (1994) Akuntansi Ekuitas Anak Perusahaan/ Perusahaan Asosiasi

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 83

Investasi dan Kemampuan Investor

No significance influence

Significance influence

Joint control

Control

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 84

84

Indikasi Pengaruh Signifikan Kriteria kuantitatif


Kepemilikan 20% atau lebih (kecuali dapat dibuktikan tidak ada pengaruh signifikan); dan Kepemilikan kurang 20% dapat dibuktikan punya pengaruh signifikan.

Kriteria kualitatif
Keterwakilan dalam dewan direksi atau organ yang setara di investee; Partisipasi di dalam proses pengambilan keputusan; Transaksi material antara investor dan investee; Pertukaran personel manajerial; dan Penyediaan informasi teknis pokok.
Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 85

Penentuan Pengaruh Signifikan

Pengaruh hak suara potential dalam mempertimbangkan pengaruh signifikan

Hilangnya Pengaruh Signifikan


Dengan perubahan tingkat kepemilikan absolut atau relatif; dan Tanpa perubahan tingkat kepemilikan absolut atau relatif, misalnya entitas asosiasi menjadi subjek pengendalian pemerintah, pengadilan, atau regulator
Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 86

Metode Ekuitas
Pengaruh signifikan menggunakan metode ekuitas; Bagian atas laba rugi investee tidak memperhitungkan hak suara potensial
Goodwill tidak diamortisasi; Indikasi penurunan nilai mengacu ke PSAK 55 (Revisi 2006) dan penentuan besar penurunan nilai mengacu ke PSAK 48: Penurunan Nilai Aset

Ketika pengaruh signifikan hilang, sisa investasi diukur pada nilai wajar sebagai nilai tercatat awal kemudian dicatat sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006).
Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 87

Pengecualian Metode Ekuitas

Investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (sesuai PSAK 58)

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 88

PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 89

Perihal
Pemilihan kebijakan akuntansi

PSAK 25 (Revisi 2009)

PSAK 25 (1994)

Mengatur persyaratan Tidak diatur. pemilihan dan penetapan kebijakan akuntansi; Hal ini sebelumnya diatur dalam PSAK 1 Memberikan panduan (1998). pemilihan kebijakan akuntansi ketika tidak terdapat PSAK yang secara khusus berlaku untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya.

Definisi

Mendefinisikan kelalaian pencantuman atau kesalahan penyajian yang material (material ommision dan misstament)
Mendefinisikan ketidakpraktisan. Mengeliminasi konsep fundamental errors dan memberikan batasan antara fundamental errors dengan other material errors.

Tidak ada penjelasan yang cukup mengenai material ommision dan misstatement, bahkan di PSAK lain.
Tidak diatur, bahkan di PSAK lain. Mengidentifikasikan dan mengatur perlakuan akuntansi terhadap kesalahan mendasar.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 90

Perihal
Pengungkapan

PSAK 25 (Revisi 2009)


Pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi yang akan datang ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku; Pengungkapan yang rinci atas jumlah penyesuaian yang dihasilkan dari perubahan kebijakan akuntansi atau kesalahan awal.

PSAK 25 (1994)
Tidak diatur.

Tidak diatur. Hal ini akan diatur Penyajian laba dalam PSAK 1 (Revisi 2009) atau rugi neto periode berjalan Penyajian Laporan Keuangan.

Diatur mengenai hal tersebut.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 91

Pernyataan ini menggantikan:


PSAK 25 (1994) : Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 92

Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi


Hirarki PSAK 25 ditempatkan dalam konteks PABU, adalah sebagai berikut:

PSAK yang mengatur hal yang sejenis (paragraf 11(a)) merupakan bagian dari landasan operasional tingkat 1; KDPPLK (paragraf 11(b)) merupakan landasan konseptual; Pengaturan yang dikeluarkan badan penyusun lain (paragraf 12) merupakan landasan operasional tingkat 2.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 93

Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi


Dalam konteks Indonesia, pemilihan kebijakan akuntansi tersebut akan menghadapi keadaan yang berbeda, karena Indonesia saat ini mempunyai PABU yang dirumuskan sebagai berikut:

Landasan konseptual: KDPPLK Landasan operasional:


- Tingkat 1: PSAK dan ISAK - Tingkat 2: SAK internasional/negara lain, buletin teknis, regulasi, dan pedoman/praktik akuntansi industri. - Tingkat 3: praktik, konvensi dan pelaporan keuangan yang sehat; dan buku teks/ ajar, simpulan riset, artikel, dan pendapat ahli.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 94

Perubahan Estimasi Akuntansi


Dampak perubahan estimasi akuntansi diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada: periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada keduanya. sepanjang perubahan tersebut mengakibatkan perubahan aset dan liabilitas, atau terkait dengan suatu item ekuitas.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 95

Kesalahan
Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan: (a) menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian dimana kesalahan terjadi; atau (b) jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, menyajikan kembali saldo awal aset, liabilitas, dan ekuitas untuk periode lalu sajian paling awal.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 96

KETIDAKPRAKTISAN PENERAPAN RETROSPEKTIF DAN PENYAJIAN KEMBALI RETROSPEKTIF

Dalam beberapa keadaan adalah tidak praktis untuk menyesuaikan informasi komparatif untuk satu atau lebih periode lalu untuk mencapai daya banding dengan periode berjalan.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 97

PSAK 48 (Revisi 2009): Penurunan Nilai Aset

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 98

PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998)


Perihal
Ruang lingkup

PSAK 48 (R 2009)
Semua aset kecuali: 1. Persediaan; 2. Aset timbul dari kontrak konstruksi; 3. Aset pajak tangguhan; 4. Aset dari imbalan kerja; 5. Aset keuangan; 6. Properti investasi yang diukur pada nilai wajar; dan 7. Aset dimiliki untuk dijual. Recoverable amount = nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dan nilai pakai Nilai pakai: nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas (UPK).

PSAK 48 (R 1998)
Semua aset kecuali: 1. Persediaan; 2. Aset timbul dari kontrak konstruksi; 3. Aset pajak tangguhan; 4. Aset dari imbalan kerja;

Definisi

Recoverable amount = nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai; (Harga jual neto = nilai wajar -/biaya yang terkait) Nilai pakai: nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima atas penggunaan aset dan penghentian penggunaan aset pada akhir masa manfaatnya.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 99

PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998)


Perihal
Identifikasi aset yang mengalami penurunan nilai

PSAK 48 (R 2009)
Identifikasi penurunan nilai dilakukan sebelum mengukur recoverable amount; Pengecualian untuk aset tidak berwujud yang tak terbatas umur manfaatnya, aset tak berwujud yang belum digunakan dan goodwill. Terdapat penjelasan mengenai penurunan nilai UPK di mana goodwill belum dialokasikan dan bila goodwill sudah dialokasikan.

PSAK 48 (R 1998)
Identifikasi penurunan nilai dilakukan sebelum mengukur recoverable amount.

Uji nilai penurunan nilai UPK dengan goodwill

Pengujian dilakukan secara bottom up atau top down.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 100

PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998)


Perihal
Indikasi penurunan nilai

PSAK 48 (R 2009)
Informasi eksternal: Nilai tercatat aset neto > nilai kapitalisasi pasar Informasi internal: Dividen dari investasi Nilai investasi > aset neto (termasuk goodwill) Dividen > pendapatan komprehensif. Indikasi penurunan nilai untuk aset yang diukur pada nilai wajar (misal: aset tetap).

PSAK 48 (R 1998)
Informasi eksternal: Tidak ada Informasi internal: Aset yang sebelumnya disajikan sebesar nilai pakai: Arus kas riil < arus kas taksiran

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 101

PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998)


Perihal
Pengukuran recoverable amount

PSAK 48 (R 2009)
Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas.
Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Nilai pakai. Komposisi taksiran arus kas, tidak termasuk restrukturisasi masa depan yang belum ada komitmen peningkatan kinerja aset. Arus kas valuta asing

PSAK 48 (R 1998)
Tidak ada.
Harga jual neto.. Nilai pakai. Tidak ada penjelasan.

Tidak diatur.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 102

PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998)


Perihal
Pengakuan dan pengukuran kerugian penurunan nilai Unit Penghasil Kas (UPK)

PSAK 48 (R 2009)
Kerugian penurunan nilai aset yang diukur pada nilai wajar (misal: aset tetap) dapat tidak diakui segera dalam laporan laba rugi. Identifikasi UPK: Penjelasan kapan recoverable amount aset individual tidak dapat ditentukan (jika recoverable amount aset individual tidak dapat ditentukan, maka digunakan nilai pakai UPK) Jika terdapat pasar aktif, maka aset dan kelompok aset digunakan sebagai UPK (walaupun sebagaian output digunakan secara intern); UPK diindentikasi secara konsisten, kecuali ada perubahan yang dapat dijustifikasi.

PSAK 48 (R 1998)
Tidak diatur karena belum ada aturan model revaluasi dalam PSAK 16. Tidak ada penjelasan.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 103

PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998)


Perihal
Goodwill

PSAK 48 (R 2009)
Goodwill dari business combination dialokasikan ke UPK atau kelompok UPK (lowest level monitored internal management and operating segment); Jika alokasi awal tidak dapat diselesaikan sebelum akhir periode tahunan business combination berdampak, maka alokasi awal harus selesai sebelum akhir periode tahunan pertama setelah tanggal akuisisi; Jika UPK dilepas, maka goodwill diperhitungkan dalam penghitungan keuntungan atau kerugian dari pelepasan; Jika ada perubahan struktur pelaporan, maka goodwill harus direalokasi.

PSAK 48 (R 1998)
Tidak ada penjelasan.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 104

PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998)


Perihal
Waktu uji penurunan nilai UPK

PSAK 48 (R 2009)
Pengujian UPK yang mengandung goodwill dilakukan kapan saja sepanjang periode asalkan konsisten. Pengujian aset yang membentuk UPK dan UPK yang membentuk kelompok UPK, dilakukan sebelum UPK dan kelompok UPK

PSAK 48 (R 1998)
Tidak ada penjelasan

Kerugian penurunan nilai UPK

Alokasi kerugian penurunan nilai: Alokasi kerugian penurunan nilai: Goodwill; Goodwill; Aset lainnya secara pro rata. Aset tidak berwujud yang tidak punya harga pasar; Aset lainnya secara pro rata.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 105

PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998)


Perihal PSAK 48 (R 2009) PSAK 48 (R 1998)
Alokasi kerugian penurunan nilai ke setiap aset tidak boleh mengakibatkan jumlah tercatat aset < antara yang paling tinggi antara harga jual neto atau nol; Kelebihan atau kerugian penurunan nilai dialokasikan ke aset yang harga jual neto-nya > nilai tercatat, dan aset lainnya secara pro rata.
Tidak diatur untuk aset individual, UPK, dan goodwill secara khusus, tetapi secara umum saja; Goodwill dan aset tidak berwujud yang ada pasarnya dapat dibalik bila kejadian spesifik penyebab penurunan nilai telah pulih.

Alokasi kerugian penurunan Kerugian nilai ke setiap aset tidak boleh penurunan nilai mengakibatkan jumlah tercatat UPK

aset < antara yang paling tinggi antara fair value less cost to sell, value in use, atau nol; Kelebihan atau kerugian penurunan nilai dialokasikan ke aset lainnya secara pro rata. Aset individual: diakui dalam laporan laba rugi, kecuali aset yang diukur pada nilai wajar (misal: aset tetap); UPK: dialokasikan ke setiap aset, kecuali goodwill, secara pro rata Goodwill: tidak ada pembalikan.

Pembalikan nilai

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 106

Pernyataan ini menggantikan:


PSAK 48 (Revisi 1998) : Penurunan Nilai Aset.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 107

PSAK 57 (2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 108

Perihal
Ruang lingkup

PSAK 57 (Revisi 2009)


Dihilangkan hal tersebut yang sebelumnya termasuk dalam PSAK 57 (2000)

PSAK 57 (Revisi 2000)


Kewajiban diestimasi dan kontinjensi yang timbul dari instrumen keuangan yang dicatat dengan nilai wajar, dan kontrak dengan pemegang polis bagi entitas asuransi. Instrumen keuangan (termasuk garansi) yang tidak dicatat dengan nilai wajar.

Tidak berlaku untuk instrumen keuangan (termasuk garansi) yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 55.
Dihilangkan hal tersebut yang sebelumnya termasuk dalam PSAK 57 (2000)

Kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi, dan aset kontinjensi entitas asuransi, kecuali kewajiban diestimasi yang timbul dari kontrak pemegang polis. Penjelasan ketentuan transisi untuk perubahan kebijakan akuntansi yang tidak mengacu ke PSAK 25.

Ketentuan transisi

Penjelasan tersebut dihilangkan.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 109

Pernyataan ini merevisi:


PSAK 57 (2000) : Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 110

Ketentuan Transisi
Dampak diterapkannya Pernyataan ini pada tanggal efektifnya dilaporkan sebagai penyesuaian saldo laba awal pada periode pernyataan ini pertama kali diterapkan; Entitas dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan untuk menyesuaikan saldo laba awal dari periode sajian paling dini dan menyajikan kembali informasi komparatif; Bila informasi komparatif tersebut tidak disajikan kembali, maka fakta tersebut harus diungkapkan.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 111

Umum
Secara umum PSAK 57 (2009) relatif sama dengan PSAK 57 (2000) dengan beberapa penyempurnaan antara lain: 1. Menghilangkan pengecualian pengaturan mengenai kewajiban diestimasi dan kewajiban kontinjensi yang timbul dari: Instrumen keuangan yang dicatat dengan nilai wajar; dan Kontrak dengan pemegang polis bagi entitas asuransi. 2. Menghilangkan klausul bahwa PSAK 57 berlaku untuk Instrumen Keuangan yang tidak dicatat dengan nilai wajar; 3. Menghilangkan klausul bahwa PSAK 57 mengatur Kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi, dan aset kontinjensi entitas asuransi, kecuali kewajiban diestimasi dan kontinjensi yang timbul dari kontrak dengan pemegang polis.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 112

112

PSAK 58 (2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 113

Perihal
Ruang lingkup

PSAK 58 (Revisi 2009)


Mencakup perlakuan akuntansi aset tersedia untuk dijual (asset held for sale) dan penyajian serta pengungkapan untuk operasi yang dihentikan (discontinued operation) Operasi dihentikan (discontinued operation) adalah komponen perusahaan yang telah dilepaskan atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, dan a. Mewakili lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah; b.Sebagai bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha besar atau area geografis operasi utama yang terpisah, atau c. Entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan tujuan dijual kembali

PSAK 58 (2003)
Mengatur mengenai penyajian dan pengungkapan operasi dalam penghentian (discontinuing operation).

Definisi

Operasi dalam penghentian (discontinuing operation) adalah suatu komponen perusahaan: a. yang oleh perusahaan sesuai dengan rencana tunggal tertentu: i. Dilepas secara keseluruhan, misalnya dengan menjual komponen perusahaan tersebut dalam suatu transaksi tunggal, dengan pemisahan usaha (demerger) atau pengalihan kepemilikan komponen perusahaan ke pihak lain; ii. Dilepas sebagian demi sebagian, misalnya dengan menjual komponen aset perusahaan tersebut dan menyelesaikan kewajibannya satu per satu;

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 114

Perihal
Definisi

PSAK 58 (Revisi 2009)

PSAK 58 (Revisi 2003)


Operasi dalam penghentian (discontinuing operation) adalah suatu komponen perusahaan: a. yang oleh perusahaan sesuai dengan rencana tunggal tertentu: i. .; ii. .; iii. diakhiri operasinya dengan meninggalkan kegiatan usaha; b. yang merupakan lini usaha utama atau wilayah geografis utama tersendiri; c. yang secara operasional dan untuk tujuan pelaporan keuangan dapat dibedakan.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 115

Perihal
Klasifikasi

PSAK 58 (Revisi 2009)


Persyaratan suatu aset diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual (termasuk mengenai aset yang ditinggalkan); Pengukuran untuk aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (termasuk aset non-kas yang didistribusikan ke pemilik). Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual; Perubahan rencana penjualan yang menyebabkan suatu aset tidak lagi diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Aset tersebut diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat sebelum diklasifikasikan sebagai tersedia (setelah penyusutan, amortisasi, atau revaluasi) dengan jumlah terpulihkan.

PSAK 58 (Revisi 2003)


Tidak diatur

Pengukuran

Tidak diatur (diatur dalam PSAK lain); Tidak diatur;

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 116

Perihal
Penyajian

PSAK 58 (Revisi 2009)


Aset tersedia untuk dijual disajikan sebagai aset lancar dan terpisah dari pos lainnya.

PSAK 58 (1998)
Tidak diatur (Diatur di dalam PSAK lain).

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 117

Pernyataan ini merevisi:


PSAK 58 (2003) : Operasi dalam Penghentian

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 118

Ketentuan Transisi
Pernyataan ini diterapkan secara prospektif setelah tanggal efektif Pernyataan ini, terhadap aset tidak lancar (kelompok lepasan) yang memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual dan operasi yang memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai operasi dihentikan;
Entitas dapat menerapkan persyaratan Pernyataan ini terhadap seluruh aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual dan operasi yang memenuhi kriteria klasifikasi operasi yang dihentikan pada tanggal kapanpun sebelum tanggal efektif Pernyataan ini, dengan syarat tersedianya penilaian dan informasi lain yang dibutuhkan untuk menerapkan Pernyataan ini pada saat kriteria tersebut.
Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 119

Persyaratan Aset Diklasifikasikan Sebagai Tersedia untuk Dijual


Aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat dijual dengan segera dengan syarat-syarat yang biasa dan secara umum diperlukan dalam penjualan aset
penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap rencana penjualan aset (atau kelompok lepasan) tersebut, dan harus sudah mengadakan suatu program aktif untuk mencari pembeli dan menyelesaikan rencana tersebut.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 120

Klasifikasi Aset Tidak Lancar (atau Kelompok Lepasan) sebagai Dimiliki Untuk Dijual
Entitas mengklasifikasikan suatu aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) sebagai dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan secara prinsip melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut; Dalam hal ini, aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat dijual dengan segera dengan syarat-syarat yang biasa dan secara umum diperlukan dalam penjualan aset (atau kelompok lepasan) tersebut dan penjualannya harus sangat mungkin terjadi (highly probable).

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 121

Pengukuran Aset Tidak Lancar (atau Kelompok Lepasan) yang Diklasifikasikan sebagai Dimiliki untuk Dijual

Aset yang memenuhi kriteria dimiliki untuk dijual harus:


diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan; dan disajikan secara terpisah dalam laporan posisi keuangan dan hasil dari operasi dihentikan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 122

Penyajian

Aset tersedia untuk dijual disajikan sebagai aset lancar dan terpisah dari pos lainnya.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 123

ISAK dan PPSAK Per 1 January 2010

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 124

Interpretasi Disahkan 23 Desember 2009


1. ISAK 7 (revisi 2009): Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus 2. ISAK 9: Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa 3. ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan 4. ISAK 11: Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik 5. ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 125

PPSAK Disahkan Sepanjang 2009 (Berlaku efektif 2010)


1. PPSAK 1 : Pencabutan PSAK 32 Akuntansi Kehutanan, PSAK 35 Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol 2. PPSAK 2: Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang 3. PPSAK 3: Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang bermasalah 4. PPSAK 4: Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana 5. PPSAK 5: Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 126

Perbedaan PSAK Revisi 2009 dengan IFRS per 1 Januari 2009


Mengacu ke buku PSAK terkait.

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 127

Penutup

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 128

Terima Kasih

Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 129

You might also like