Professional Documents
Culture Documents
Waktu
08.30 08.50 08.50 09.00 09.00 10.30 10.30 10.45 10.45 12.00
Acara
: Registrasi : Pembukaan : Perbandingan PSAK Baru (2009) yang disahkan pada tanggal 23 Desember 2009 dengan PSAK Lama Terkait. : Rehat Kopi : Perbandingan PSAK Baru (2009) yang disahkan pada tanggal 23 Desember 2009 dengan PSAK Lama Terkait.
12.00 13.00
13.00 14.30 14.30 14.45
14.45 15.00 15.00 15.15 15.15 17.15 17.15 17.45 17.45 18.00
PSAK 1 (R 2009)
Terdapat kalimat: Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas Syariah. Terdapat definisi istilah yang digunakan. Aset; Liabilitas; Ekuitas; Pendapatan dan Beban; Arus kas; Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.
PSAK 1 (R 1998)
Tidak ada pengecualian ruang lingkup.
Tidak terdapat definisi istilah yang digunakan. Aset; Kewajiban; Ekuitas; Pendapatan dan Beban; Arus kas.
SAK Lengkap
SAK Syariah
SAK komersial dan konvensional; Berbasis transaksi atau prinsip (transactional/ principle based) SAK industri khusus dicabut; Harmonisasi dengan IFRS/ IAS; Orientasi pada nilai wajar (fair value);
Mengatur segala bentuk transaksi Syariah baik dalam satu entitas atau dengan entitas lain; dan Dulu hanya diatur pada PSAK 59 Akuntansi Perbankan Syariah;
Dulu (pada saat exposure draft) disebut sebagai SAK UMKM (usaha menengah kecil dan mikro); Diadopsi dari IFRS/ IAS for SMEs (Small-Medium Enterprises); Didominasi oleh prinsip biaya historis (historical cost principles); Lebih longgar dibandingkan PSAK Lengkap; dan Tidak dianjurkan untuk digunakan bagi entitas yang sebelumnya telah menggunakan SAK Lengkap).
PSAK 1 (R 2009)
Laporan posisi keuangan Laporan laba rugi komprehensif Laporan perubahan ekuitas Laporan arus kas Catatan atas L/K Laporan posisi keuangan awal (retrospektif, penyajian kembali, atau reklasifikasi) Diatur.
PSAK 1 (R 1998)
Neraca Laporan laba rugi Laporan perubahan ekuitas Laporan arus kas Catatan atas L/K
Tidak diatur.
b.
Untuk masing-masing periode yang disajikan, penyesuaian dilakukan terhadap masing-masing pos dalam laporan keuangan yang dipandang perlu oleh manajemen untuk mencapai penyajian yang wajar.
Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 7
PSAK 1 (R 2009)
Entitas membuat pernyataan kepatuhan atas SAK secara eksplisit dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Tidak diatur, tetapi pada paragraf pembuka disebutkan bahwa PSAK 25 (R 2009) memberikan dasar untuk memilih dan menetapkan kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan yang eksplisit.
Tidak diatur.
PSAK 1 (R 1998)
Tidak diatur mengenai keharusan entitas untuk membuat pernyataan kepatuhan atas SAK dalam Catatan atas Laporan Keuangan Terdapat pengaturan bagaimana memilih dan menetapkan kebijakan akuntansi ketika tidak diatur dalam suatu PSAK.
Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi ketika tidak diatur dalam PSAK
Ketepatan waktu
Definisi
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah pernyataan dan interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada dalam pengawasannya;
Penerapan suatu pengaturan adalah tidak praktis ketika entitas tidak dapat menerapkannya setelah seluruh usaha yang rasional dilakukan.
Rerangka Prinsip Akuntansi Konvensional yang Berlaku Umum Praktik, Konvensional, dan Kebiasaan Pelaporan yang Sehat Buku Teks/Ajar, Simpulan Riset, Artikel, Pendapat Ahli
Tingkat 3
Landasan Operasional atau Landasan Praktik
Tingkat 2
PSAK
Tingkat 2
Tingkat 1
SAK
Internasional / Negara Lain yang sesuai Syariah
Buletin Teknis
Landasan Konseptual
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Fatwa Syariah yang Berlaku Umum Landasan Syariah
Alhadits
Al Quran
PSAK 1 (R 2009)
Terdapat pengaturan khusus untuk liabilitas dengan kondisi tersebut (lihat slide 15).
PSAK 1 (R 1998)
Tidak diatur.
Terdapat perbedaan untuk pos-pos yang minimal disajikan, antara lain: Suatu jumlah tunggal yang mencakup hasil setelah pajak dari operasi yang dihentikan; Komponen pendapatan komprehensif lain.
b. Jika pemberi pinjaman menyetujui untuk memberikan tenggang waktu pembayaran yang berakhir sekurangkurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan pada akhir periode pelaporan, maka entitas mengklasifikasikan liabilitas tersebut sebagai liabilitas jangka panjang.
PSAK 1 (R 2009)
Penggunaan Pos Luar Biasa tidak diperkenankan. a.Kepentingan Non-Pengendali disajikan dalam ekuitas; b. Terdapat alokasi laba rugi pada laporan laba rugi komprehensif antara kepentingan non-pengendali dan pemilik entitas induk.
PSAK 1 (R 1998)
Diperkenankan. a. Hak Minoritas disajikan terpisah antara kewajiban dan ekuitas. b. Hak minoritas disajikan tersendiri pada laporan laba rugi.
PSAK 1 (R 2009)
Pertimbangan dalam penerapan kebijakan akuntansi Sumber estimasi ketidakpastian Permodalan
PSAK 1 (R 1998)
Tidak diatur
Tanggal Efektif
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada/ atau setelah tanggal 1 Januari 2011; Tanggal Efektif yang sama juga diberlakukan untuk:
1. PSAK 2 2. PSAK 4 3. 4. 5. 6. PSAK 5 PSAK 12 PSAK 15 PSAK 25 (R 2009) Laporan Arus Kas; (R 2009) Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri (R 2009) Segmen Operasi (R 2009) Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama (R 2009) Investasi Pada Entitas Asosiasi (R 2009) Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan (R 2009) Penurunan Nilai Aset (R 2009) Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi (R2009) Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
Definisi istilah
PSAK 1 (Revisi 2009) memberikan definisi untuk istilah sebagai berikut:
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. Catatan atas laporan keuangan; Laba rugi; Laporan keuangan bertujuan umum; Material; Pemilik; Pendapatan komprehensif lain; Penyesuaian reklasifikasi; Standar Akuntansi Keuangan; Tidak praktis; Total laba rugi komprehensif;
Materialitas
Kelalaian-pencantuman atau kesalahan-penyajian item (omissions or misstatements of item) adalah material, apabila kelalaian-pencantuman atau kesalahan-penyajian item tersebut, secara individual atau kolektif, mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil berdasarkan laporan keuangan. Materialitas tergantung pada ukuran dan sifat kelalaianpencantuman atau kesalahan-pencatatan dengan mempertimbangkan keadaan yang melingkupinya.; Ukuran atau sifat item, atau kombinasi keduanya, dapat merupakan faktor yang menentukan materialitas.
23
Total laba rugi komprehensif terdiri dari komponen Laba rugi (sama seperti Laporan laba rugi berdasarkan PSAK 1 Revisi 1998) dan komponen Pendapatan komprehensif lain.
(ii) laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukkan komponen pendapatan komprehensif lain (laporan laba rugi komprehensif).
Komponen laporan keuangan yang lengkap (lanjutan) b. Laporan posisi keuangan awal:
adalah laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau menyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya. Dasar ketentuan di atas di dalam PSAK 1 (R 2009) ini, bisa dilihat di IAS 1 Revisi 2009, BC 31 32.
Pernyataan eksplisit bahwa entitas mematuhi SAK (PSAK dan ISAK) tanpa kecuali; Perbaikan kebijakan akuntansi yang salah tidak dapat dilakukan hanya dengan pengungkapan namun harus mengacu ke PSAK 25 (2009).
Pengungkapan
Pertimbangan yang digunakan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi dan memiliki dampak paling signifikan Sumber estimasi ketidakpastian yang memiliki risiko signifikan untuk berpotensi akan mengakibatkan penyesuaian material pada periode berikutnya
atau kerugian dari transaksi di atas diakui sebagai arus kas operasi. Diatur
Penyesuaian atas laba atau rugi termasuk berasal dari hak minoritas dalam laba/ rugi konsolidasi. Arus kas dari pos luar biasa
Dihilangkan.
Dihilangkan.
Arus kas dari transaksi Arus kas dari pelepasan kepemilikan tersebut diakui sebagai arus kas pendanaan. pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian
PSAK 2 (R2009) VS PSAK 2 (R1994) Perubahan PSAK 2 (R2009) banyak disebabkan karena perubahan dari PSAK 1 yakni:
Pengungkapan Lainnya:
mengungkapkan kas dan setara kas yang tak dapat digunakan secara bebas.
Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 35
Perubahan Kepemilikan dalam Entitas Anak dan Unit Bisnis Lainnya (lanjutan)
Arus kas yang timbul dari perubahan kepemilikan atas entitas anak namun tidak kehilangan pengendalian harus diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan;
Perubahan kepemilikan atas entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas (transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik).
Perihal
Ruang lingkup
PSAK 4 (1994)
Laporan Keuangan Konsolidasi
Definisi
Entitas anak yang tidak dikonsolidasikan
Perihal
Penyajian laporan keuangan konsolidasian
PSAK 4 (1994)
Pengendalian ada jika entitas memiliki lebih dari 50% hak suara
Perihal
Prosedur konsolidasi
PSAK 4 (1994)
Tanggal laporan keuangan entitas anak yang berbeda dengan entitas induk: Laporan keuangan entitas anak dapat digunakan jika perbedaan tidak lebih dari 3 bulan;
Diungkapkan peristiwa atau tranksaksi material antar tanggal tersebut. Bila lebih dari 3 bulan, perlu ada penyesuaian
Perihal
Kepentingan non-pengendali (hak minoritas)
PSAK 4 (1994)
Hak minoritas disajikan tersendiri di antara kewajiban dan ekuitas.
Laba rugi komprehensif diatribusikan pada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali. Saldo kepentingan non pengendali dapat negatif (defisit).
Saldo hak minoritas minimal sama dengan nol, kecuali ada kewajiban mengikat dan kemampuan
Perihal
Laporan keuangan tersendiri
PSAK 4 (1994)
Laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan laporan keuangan konsolidasi
Perihal
Perubahan kepemilikan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian
PSAK 4 (1994)
Tidak ada pengaturan mengenai hal tersebut.
Hilangnya pengendalian
Tidak ada pengaturan mengenai serangkaian transaksi yang mengakibatkan hilangnya pengendalian yang diperlakukan sebagai suatu transaksi tunggal.
Ketentuan Transisi
PSAK 4 diterapkan secara retrospektif;
Berlaku prospektif untuk: Saldo kepentingan non-pengendalian bersaldo negatif; Perubahan kepemilikan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; Rencana pelepasan kepemilikan dan asset held for sale; Hak suara potensial; dan Entitas anak yang sebelumnya tidak dikonsolidasikan.
Ketentuan Transisi
Prospektif murni : Kebijakan akuntansi baru diterapkan untuk transaksi dan peristiwa lain yang terjadi setelah tanggal efektif; Sementara transaksi dan peristiwa lain sebelum tanggal efektif masih menerapkan SAK yang berlaku sebelumnya : Kebijakan akuntansi baru diterapkan untuk transaksi dan peristiwa lain yang terjadi sebelum tanggal efektif, tetapi laporan keuangan periode sebelumnya tidak perlu disesuaikan (disajikan kembali); Dampak dari perubahan kebijakan akuntansi lama dan baru, diakui sebagai penyesuaian dari saldo laba awal periode sajian atau periode sajian paling awal. : Kebijakan akuntansi baru seolah-olah sudah diterapkan untuk transaksi dan peristiwa lain yang terjadi sebelum tanggal efektif.
Prospektif catch-up
Retrospektif
Ketentuan Transisi
31-12-09
1-1-10 1-1-11 31-12-11 Dan seterusnya
PSAK Baru
Retrospektif
Prospektif catch-up
PSAK Lama
PSAK Baru
PSAK Lama
Prospektif Murni
PSAK Baru
PENGENDALIAN
Bila entitas yang memiliki entitas anak secara langsung atau tidak langsung melalui lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas; kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.
INDIKASI PENGENDALIAN
Entitas dikatakan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara entitas lain jika memiliki:
KEKUASAAN
1. 2. 3. yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 49
4.
TRANSAKSI EKUITAS
Transaksi ekuitas adalah transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;
Perubahan dalam bagian kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas;
Keuntungan/kerugian perubahan kepemilikan diakui dalam ekuitas dan diatribusikan kepada pemilik entitas induk (kepentingan non-pengendali tidak perlu diatribusikan).
KEHILANGAN PENGENDALIAN
Kehilangan pengendalian dapat terjadi akibat perubahan kepemilikan atau tanpa perubahan kepemilikan (subjek pengendalian pemerintah, pengadilan, dan sebagainya atau perjanjian kontraktual) Beberapa perjanjian sebagai transaksi tunggal:
Perjanjian tersebut disepakati pada waktu yang sama atau terkait satu dengan yang lain; Perjanjian tersebut membentuk suatu transaksi tunggal yang didesain untuk mencapai suatu dampak komersial secara keseluruhan; Keterjadian satu perjanjian tergantung pada keterjadian perjanjian lain; dan Satu perjanjian yang berdiri sendiri tidak dapat dijustifikasi secara ekonomi, tetapi perjanjian tersebut dapat dijustifikasi secara ekonomi jika bergabung dengan perjanjian lain.
PENCATATAN INVESTASI
Investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas (ventura bersama), dan entitas asosiasi dicatat pada biaya perolehan (at cost) atau nilai wajar (at fair value) sesuai PSAK 55 (R 2006); Investasi yang dicatat pada biaya perolehan, kemudian memenuhi definisi aset dimiliki untuk dijual, akan dicatat sesuai PSAK 58 (R 2009); dan Investasi pada entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas (ventura bersama) yang dicatat sesuai PSAK 55 (R 2006) dalam laporan keuangan konsolidasian, akan dicatat sesuai PSAK 55 (R 2006) dalam laporan keuangan tersendiri.
Perihal
Ruang lingkup
Definisi
Ada beberapa istilah: segmen usaha; segmen geografis dan segmen dilaporkan; pendapatan, beban, hasil, aset, kewajiban, dan kebijakan segmen; organ perusahaan yang berwewenang.
Perihal
Segmen operasi/ usaha
terlibat dalam aktivitas usaha dan memperoleh pendapatan dan terjadi beban; hasilnya dikaji ulang secara reguler oleh organ pengambil keputusan tentang sumber daya dan kinerja; tersedia informasi keuangan yang terpisah.
dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa; risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lain.
Perihal
Identifikasi segmen dilaporkan
Perihal
Identifikasi segmen dilaporkan
Perihal
Identifikasi segmen dilaporkan
Periode kini sebagai segmen dilaporkan, periode lalu sebagai segmen dilaporkan (walaupun tidak memenuhi syarat); Suatu segmen dapat dapat dianggap segmen dilaporkan (tanpa melihat ukuran kuantitatif); Integrasi vertikal, segmen penjual digabung ke segmen pembeli (jika bukan segmen terpisah)
Perihal
Penggabungan segmen
Karakteristik produk, proses Karakteristik produk, proses produksi, produksi, pelanggan, pelanggan, distribusi produk, dan distribusi produk, dan regulasi regulasi yang sama, dan yang sama, dan Kinerja keuangan jangka panjang sama. Informasi evaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas usaha dan lingkungan ekonomi. Tidak dijelaskan. Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi segmen; Aset yang digunakan bersama dialokasikan ke setiap segmen jika pendapatan dan beban dialokasikan.
Perihal
Pengungkapan segmen dilaporkan
Tidak diatur.
KETENTUAN TRANSISI
Informasi segmen untuk tahun-tahun lalu yang dilaporkan sebagai informasi komparatif untuk awal tahun penerapan, disajikan kembali sesuai dengan persyaratan ini, kecuali jika informasi yang diperlukan tidak tersedia dan biaya pengembangannya relatif sangat besar;
Perspective Changes
PENGUNGKAPAN PENDAPATAN BUNGA & BEBAN BUNGA PSAK 5 (2009) secara spesifik mengatur bahwa entitas melaporkan pendapatan bunga secara terpisah dari beban bunga untuk setiap segmen dilaporkan
kecuali
mayoritas pendapatan segmen berasal dari bunga dan pengambil keputusan operasional menggunakan pendapatan bunga neto sebagai dasar utama dalam menilai kinerja dan membuat keputusan tentang sumber daya untuk dialokasikan kepada segmen tersebut
Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 67
Perihal
Ruang lingkup
PSAK 12 (1994)
Pengendalian bersama operasi; Pengendalian bersama aset. Tidak diatur
Perihal
Perjanjian kontraktual
PSAK 12 (1994)
Perjanjian kontraktual yang menciptakan pengendalian bersama. Tidak diatur
Tidak disyaratkan adanya catatan akuntansi yang terpisah; Dapat disediakan pertanggungjawaban manajemen untuk menilai kinerja ventura bersama
Laporan keuangan tersendiri wajib disusun jika jumlahnya material dan projek berjangka panjang.
Perihal
Pengendalian bersama aset
PSAK 12 (1994)
Laporan keuangan tersendiri wajib disusun jika jumlahnya material dan projek berjangka waktu lama.
Tidak diatur
Pengendalian Bersama
Pengendalian Bersama
PBE
PSAK 12
Instrumen Keuangan
Asosiasi
PSAK 15
Entitas Anak
PSAK 4
PBO
PBA
BSK
PSAK 39
BKS
PSAK 55
PSAK 12
73
Ventura Bersama
Joint Venture
Joint Arrangement
Joint Operation
Joint Asset
Joint Venture
Equity method
Perihal
Ruang lingkup
PSAK 15 (1994)
Tidak diterapkan pada investasi Tidak ada pengecualian tersebut pada entitas asosiasi yang dimiliki oleh organisasi modal ventura dan reksadana, yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006)
Terdapat definisi laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan sendiri. Tidak terdapat definisi laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan sendiri.
Definisi
Perihal
Pengaruh signifikan
PSAK 15 (1994)
Penentuan pengaruh signifikan hanya berdasarkan persentasi kepemilikan
Perihal
Metode akuntansi
PSAK 15 (1994)
Metode ekuitas; Metode biaya jika ada pembatasan atas investasi pada perusahaan asosiasi. Tidak diterapkan untuk: Investasi yang mengalami pembatasan; Investasi yang ditujukan untuk dijual dalam jangka pendek; Investasi tersebut dicatat dengan metode biaya.
Tidak diterapkan untuk: Investasi yang diklasifikasikan aset dimiliki untuk dijual (Investasi tersebut diukur pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar yang dikurangi biaya untuk menjual); Investasi oleh entitas induk yang tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasian; Investasi oleh entitas yang memenuhi persyaratan tertentu;
(Kedua investasi tersebut diukur pada biaya perolehan atau nilai wajar sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006))
Perihal
Penerapan metode ekuitas (lanjutan)
PSAK 15 (1994)
Goodwill diamortisasi sesuai dengan PSAK 22 Tidak ada penjelasan tersebut metode biaya
Investor mencatat kerugian yang melebihi jumlah investasi jika ada kewajiban, atau melakukan pembayaran atas nama investee.
Perihal
Penurunan nilai
PSAK 15 (1994)
Tidak ada penjelasan tersebut.
Investasi pada entitas asosiasi Tidak ada penjelasan mengenai hal dalam laporan keuangan tersebut. tersendiri mengacu ke PSAK 4.
Pengaruh Signifikan
Keberadaan pengaruh signifikan oleh investor, umumnya dibuktikan dengan satu atau lebih cara berikut ini:
a. Keterwakilan di dalam dewan direksi atau dewan komisaris atau organ setara di investee; b. Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya; c. Adanya transaksi material antara investor dengan investee; d. Pertukaran personel manajerial; atau e. Penyediaan informasi teknis pokok
Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 82
No significance influence
Significance influence
Joint control
Control
84
Kriteria kualitatif
Keterwakilan dalam dewan direksi atau organ yang setara di investee; Partisipasi di dalam proses pengambilan keputusan; Transaksi material antara investor dan investee; Pertukaran personel manajerial; dan Penyediaan informasi teknis pokok.
Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 85
Metode Ekuitas
Pengaruh signifikan menggunakan metode ekuitas; Bagian atas laba rugi investee tidak memperhitungkan hak suara potensial
Goodwill tidak diamortisasi; Indikasi penurunan nilai mengacu ke PSAK 55 (Revisi 2006) dan penentuan besar penurunan nilai mengacu ke PSAK 48: Penurunan Nilai Aset
Ketika pengaruh signifikan hilang, sisa investasi diukur pada nilai wajar sebagai nilai tercatat awal kemudian dicatat sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006).
Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 87
Perihal
Pemilihan kebijakan akuntansi
PSAK 25 (1994)
Mengatur persyaratan Tidak diatur. pemilihan dan penetapan kebijakan akuntansi; Hal ini sebelumnya diatur dalam PSAK 1 Memberikan panduan (1998). pemilihan kebijakan akuntansi ketika tidak terdapat PSAK yang secara khusus berlaku untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya.
Definisi
Mendefinisikan kelalaian pencantuman atau kesalahan penyajian yang material (material ommision dan misstament)
Mendefinisikan ketidakpraktisan. Mengeliminasi konsep fundamental errors dan memberikan batasan antara fundamental errors dengan other material errors.
Tidak ada penjelasan yang cukup mengenai material ommision dan misstatement, bahkan di PSAK lain.
Tidak diatur, bahkan di PSAK lain. Mengidentifikasikan dan mengatur perlakuan akuntansi terhadap kesalahan mendasar.
Perihal
Pengungkapan
PSAK 25 (1994)
Tidak diatur.
Tidak diatur. Hal ini akan diatur Penyajian laba dalam PSAK 1 (Revisi 2009) atau rugi neto periode berjalan Penyajian Laporan Keuangan.
PSAK yang mengatur hal yang sejenis (paragraf 11(a)) merupakan bagian dari landasan operasional tingkat 1; KDPPLK (paragraf 11(b)) merupakan landasan konseptual; Pengaturan yang dikeluarkan badan penyusun lain (paragraf 12) merupakan landasan operasional tingkat 2.
Kesalahan
Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan: (a) menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian dimana kesalahan terjadi; atau (b) jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, menyajikan kembali saldo awal aset, liabilitas, dan ekuitas untuk periode lalu sajian paling awal.
Dalam beberapa keadaan adalah tidak praktis untuk menyesuaikan informasi komparatif untuk satu atau lebih periode lalu untuk mencapai daya banding dengan periode berjalan.
PSAK 48 (R 2009)
Semua aset kecuali: 1. Persediaan; 2. Aset timbul dari kontrak konstruksi; 3. Aset pajak tangguhan; 4. Aset dari imbalan kerja; 5. Aset keuangan; 6. Properti investasi yang diukur pada nilai wajar; dan 7. Aset dimiliki untuk dijual. Recoverable amount = nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dan nilai pakai Nilai pakai: nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas (UPK).
PSAK 48 (R 1998)
Semua aset kecuali: 1. Persediaan; 2. Aset timbul dari kontrak konstruksi; 3. Aset pajak tangguhan; 4. Aset dari imbalan kerja;
Definisi
Recoverable amount = nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai; (Harga jual neto = nilai wajar -/biaya yang terkait) Nilai pakai: nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima atas penggunaan aset dan penghentian penggunaan aset pada akhir masa manfaatnya.
PSAK 48 (R 2009)
Identifikasi penurunan nilai dilakukan sebelum mengukur recoverable amount; Pengecualian untuk aset tidak berwujud yang tak terbatas umur manfaatnya, aset tak berwujud yang belum digunakan dan goodwill. Terdapat penjelasan mengenai penurunan nilai UPK di mana goodwill belum dialokasikan dan bila goodwill sudah dialokasikan.
PSAK 48 (R 1998)
Identifikasi penurunan nilai dilakukan sebelum mengukur recoverable amount.
PSAK 48 (R 2009)
Informasi eksternal: Nilai tercatat aset neto > nilai kapitalisasi pasar Informasi internal: Dividen dari investasi Nilai investasi > aset neto (termasuk goodwill) Dividen > pendapatan komprehensif. Indikasi penurunan nilai untuk aset yang diukur pada nilai wajar (misal: aset tetap).
PSAK 48 (R 1998)
Informasi eksternal: Tidak ada Informasi internal: Aset yang sebelumnya disajikan sebesar nilai pakai: Arus kas riil < arus kas taksiran
PSAK 48 (R 2009)
Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas.
Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Nilai pakai. Komposisi taksiran arus kas, tidak termasuk restrukturisasi masa depan yang belum ada komitmen peningkatan kinerja aset. Arus kas valuta asing
PSAK 48 (R 1998)
Tidak ada.
Harga jual neto.. Nilai pakai. Tidak ada penjelasan.
Tidak diatur.
PSAK 48 (R 2009)
Kerugian penurunan nilai aset yang diukur pada nilai wajar (misal: aset tetap) dapat tidak diakui segera dalam laporan laba rugi. Identifikasi UPK: Penjelasan kapan recoverable amount aset individual tidak dapat ditentukan (jika recoverable amount aset individual tidak dapat ditentukan, maka digunakan nilai pakai UPK) Jika terdapat pasar aktif, maka aset dan kelompok aset digunakan sebagai UPK (walaupun sebagaian output digunakan secara intern); UPK diindentikasi secara konsisten, kecuali ada perubahan yang dapat dijustifikasi.
PSAK 48 (R 1998)
Tidak diatur karena belum ada aturan model revaluasi dalam PSAK 16. Tidak ada penjelasan.
PSAK 48 (R 2009)
Goodwill dari business combination dialokasikan ke UPK atau kelompok UPK (lowest level monitored internal management and operating segment); Jika alokasi awal tidak dapat diselesaikan sebelum akhir periode tahunan business combination berdampak, maka alokasi awal harus selesai sebelum akhir periode tahunan pertama setelah tanggal akuisisi; Jika UPK dilepas, maka goodwill diperhitungkan dalam penghitungan keuntungan atau kerugian dari pelepasan; Jika ada perubahan struktur pelaporan, maka goodwill harus direalokasi.
PSAK 48 (R 1998)
Tidak ada penjelasan.
PSAK 48 (R 2009)
Pengujian UPK yang mengandung goodwill dilakukan kapan saja sepanjang periode asalkan konsisten. Pengujian aset yang membentuk UPK dan UPK yang membentuk kelompok UPK, dilakukan sebelum UPK dan kelompok UPK
PSAK 48 (R 1998)
Tidak ada penjelasan
Alokasi kerugian penurunan nilai: Alokasi kerugian penurunan nilai: Goodwill; Goodwill; Aset lainnya secara pro rata. Aset tidak berwujud yang tidak punya harga pasar; Aset lainnya secara pro rata.
Alokasi kerugian penurunan Kerugian nilai ke setiap aset tidak boleh penurunan nilai mengakibatkan jumlah tercatat UPK
aset < antara yang paling tinggi antara fair value less cost to sell, value in use, atau nol; Kelebihan atau kerugian penurunan nilai dialokasikan ke aset lainnya secara pro rata. Aset individual: diakui dalam laporan laba rugi, kecuali aset yang diukur pada nilai wajar (misal: aset tetap); UPK: dialokasikan ke setiap aset, kecuali goodwill, secara pro rata Goodwill: tidak ada pembalikan.
Pembalikan nilai
Perihal
Ruang lingkup
Tidak berlaku untuk instrumen keuangan (termasuk garansi) yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 55.
Dihilangkan hal tersebut yang sebelumnya termasuk dalam PSAK 57 (2000)
Kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi, dan aset kontinjensi entitas asuransi, kecuali kewajiban diestimasi yang timbul dari kontrak pemegang polis. Penjelasan ketentuan transisi untuk perubahan kebijakan akuntansi yang tidak mengacu ke PSAK 25.
Ketentuan transisi
Ketentuan Transisi
Dampak diterapkannya Pernyataan ini pada tanggal efektifnya dilaporkan sebagai penyesuaian saldo laba awal pada periode pernyataan ini pertama kali diterapkan; Entitas dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan untuk menyesuaikan saldo laba awal dari periode sajian paling dini dan menyajikan kembali informasi komparatif; Bila informasi komparatif tersebut tidak disajikan kembali, maka fakta tersebut harus diungkapkan.
Umum
Secara umum PSAK 57 (2009) relatif sama dengan PSAK 57 (2000) dengan beberapa penyempurnaan antara lain: 1. Menghilangkan pengecualian pengaturan mengenai kewajiban diestimasi dan kewajiban kontinjensi yang timbul dari: Instrumen keuangan yang dicatat dengan nilai wajar; dan Kontrak dengan pemegang polis bagi entitas asuransi. 2. Menghilangkan klausul bahwa PSAK 57 berlaku untuk Instrumen Keuangan yang tidak dicatat dengan nilai wajar; 3. Menghilangkan klausul bahwa PSAK 57 mengatur Kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi, dan aset kontinjensi entitas asuransi, kecuali kewajiban diestimasi dan kontinjensi yang timbul dari kontrak dengan pemegang polis.
112
PSAK 58 (2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
Perihal
Ruang lingkup
PSAK 58 (2003)
Mengatur mengenai penyajian dan pengungkapan operasi dalam penghentian (discontinuing operation).
Definisi
Operasi dalam penghentian (discontinuing operation) adalah suatu komponen perusahaan: a. yang oleh perusahaan sesuai dengan rencana tunggal tertentu: i. Dilepas secara keseluruhan, misalnya dengan menjual komponen perusahaan tersebut dalam suatu transaksi tunggal, dengan pemisahan usaha (demerger) atau pengalihan kepemilikan komponen perusahaan ke pihak lain; ii. Dilepas sebagian demi sebagian, misalnya dengan menjual komponen aset perusahaan tersebut dan menyelesaikan kewajibannya satu per satu;
Perihal
Definisi
Perihal
Klasifikasi
Pengukuran
Perihal
Penyajian
PSAK 58 (1998)
Tidak diatur (Diatur di dalam PSAK lain).
Ketentuan Transisi
Pernyataan ini diterapkan secara prospektif setelah tanggal efektif Pernyataan ini, terhadap aset tidak lancar (kelompok lepasan) yang memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual dan operasi yang memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai operasi dihentikan;
Entitas dapat menerapkan persyaratan Pernyataan ini terhadap seluruh aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual dan operasi yang memenuhi kriteria klasifikasi operasi yang dihentikan pada tanggal kapanpun sebelum tanggal efektif Pernyataan ini, dengan syarat tersedianya penilaian dan informasi lain yang dibutuhkan untuk menerapkan Pernyataan ini pada saat kriteria tersebut.
Prepared by LSJ, SSF & WKA Page 119
Klasifikasi Aset Tidak Lancar (atau Kelompok Lepasan) sebagai Dimiliki Untuk Dijual
Entitas mengklasifikasikan suatu aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) sebagai dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan secara prinsip melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut; Dalam hal ini, aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat dijual dengan segera dengan syarat-syarat yang biasa dan secara umum diperlukan dalam penjualan aset (atau kelompok lepasan) tersebut dan penjualannya harus sangat mungkin terjadi (highly probable).
Pengukuran Aset Tidak Lancar (atau Kelompok Lepasan) yang Diklasifikasikan sebagai Dimiliki untuk Dijual
Penyajian
Aset tersedia untuk dijual disajikan sebagai aset lancar dan terpisah dari pos lainnya.
Penutup
Terima Kasih