You are on page 1of 2

KARYA SENI ALIRAN KONSTRUKTIVISME NUSANTARA

I.

IDENTITAS : Jembatan Nasional Suramadu : PT. Jasa Marga : 2004

- Nama Karya - Pengelola - Tahun

- Latar Belakang

: Jembatan Suramadu pada dasarnya merupakan gabungan dari tiga jenis jembatan dengan panjang keseluruhan sepanjang 5.438 meter dengan lebar kurang lebih 30 meter. Jembatan ini menyediakan empat lajur dua arah selebar 3,5 meter dengan dua lajur darurat selebar 2,75 meter. Jembatan ini juga menyediakan lajur khusus bagi pengendara sepeda motor disetiap sisi luar jembatan. Jembatan utama atau main bridge terdiri dari tiga bagian yaitu dua bentang samping sepanjang 192 meter dan satu bentang utama sepanjang 434 meter. Jembatan utama menggunakan konstruksi cable stayed yang ditopang oleh menara kembar setinggi 140 meter. Lantai jembatan menggunakan konstruksi komposit setebal 2,4 meter. Untuk mengakomodasi pelayaran kapal laut yang melintasiJembatan utama atau main bridge terdiri dari tiga bagian yaitu dua bentang samping sepanjang 192 meter dan satu bentang utama sepanjang 434 meter. Jembatan utama menggunakan konstruksi cable stayed yang ditopang oleh menara kembar setinggi 140 meter. Lantai jembatan menggunakan konstruksi komposit setebal 2,4 meter. Untuk mengakomodasi pelayaran kapal laut yang melintasi Selat Madura, jembatan ini memberikan ruang bebas setinggi 35 meter dari permukaan laut.

- KEUNIKAN GAGASAN
a)

Deskripsi Visual :
Bentuknya mirip seperti pegunungan karena bagian

tengah jembatan yang sedikit menjulang ke atas Terlihat seperti gelombang


Terdapat 2 pasang tiang kembar yang menopang di

bagian tengah jembatan Seperti jalan yang akan menuju ke puncak Bentuknya arsitektural yang unik
b) Keunikan Gagasan

: Gaya Desain Konstruktivisme adalah Gaya yang

lebih mengarah ke optimistis, konstruksi relief yang tidak representational, pahatan, kinetic dan lukisan. Beberapa seniman Konstruktivisme menggunakan media seperti fotografi dan lithografi. Karya konstruktivisme biasanya bentuknya unik dan abstrak, juga simetris dan tebal serta mempunyai garis pemisah yang tegas. Karya ini biasanya membawa banyak simbolisme dan arti lebih dari sekedar lukisan atau dekorasi saja.

c)

Kesimpulan : Karya ini termasuk aliran

konstruktivisme, karena merupakan salah satu karya arsitektural, berbentuk


seperti menara pegunungan, serta memiliki bentuk yang unik,

penempatannya yang berada di selat membuat terlihat seperti gelombang. Desain dari monument ini juga mendefinisikan konstruktivisme arsitektur, bukan sebuah proyek buildable.

You might also like