Professional Documents
Culture Documents
R
t C
234,5 C
R0
Rt1
t1
? tC
7
Sudut Linear selalu sama pada mumnya, bila
temperature naik nilai tahnan ( R ) juga ikut naik.
Apabila kenaikkannya linear,maka hubungan antara
R dan T
dimana :
R
0
= Tahanan pada 0
0
C
Rt = Tahanan pada t
0
C
T = Temperature
= Koefisien suhu tahanan
( )
( )
( )
( )
( ) ( )
1
2 0 2 0
1 0 0
2 0 0
1
2
2 0 0 2
1 0 0 1
1 1
1
1
.......... .......... 1
1
+ + =
+
+
= + =
+ =
t t
t R
t R
R
R
t R R
t R R
o o
o
o
o
o
( )
( )
=
+
+
=
1 0 0
2 0 0
1
2
1
1
t R
t R
R
R
o
o
( ) ( )
1
2 0 2 0
1 1
+ + t t o o
= ( ) ( )
1
2 0 2 0
1 1
+ t t o o
= ( )
2 1
2
0 2 0 1 0
1 t t t t + o o o
( ) | | ( ) { } kti .....terbu t t 1 R R 1 ).... 1 (
1
1 2 1 2 1 2 2 1
2
+ = + + = t t t t
R
R
o o o
1
R
t C
234,5 C
R0
R2
t2
? tC
2
R1
t1
{ } ) ( 1
1 2 1 2
t t R R + = o
( ) t R Rt . 1
0 1
o + =
8
Sumber Arus dan Tegangan
Didalam elemen listrik aktip dapat dikatakan sebagai
sumber arus atau sumber tenaga, tetapi untuk
penekanan terhadap waktu yang panjang, apakah
tegangan atau arus yang konstan.
- Untuk sumber Arus, berarti untuk waktu yang lama
di,ana besarnya arus dapat dikatakan konstan.
Untuk sumber tegangan, dimana dapat konstan :
Contoh Soal :
I = sumber
arus DC
I(t) = sumber
arus AC
t=0
2
t
m
m
Emax
Emin
V(AC)
t
E
V(dc)
V(dc)
+
Vin
+
I
R1
R2 Vout
S t=0
9
a. Tuliskan persamaan system Open loop untuk
V
0
(tegangan keluaran ) sebagai fungsi dari ( Vin, R
1
dan R
2
).
b. Tuliskan persamaan system Closed loop untuk
V
0
(tegangan keluaran ) sebagai fungsi dari ( V
in
, V
out
,
R
1
dan R
2
).
Penyelesaian :
Menurut Hukum Kirchoff I dan II Bahwa ( KCL da KVL )
a). OPEN LOOP
2 1
2 0
......
R R
V
R V
in
+
= I I =
| |
2 1
2 1
2
0
,. ,. ) ( . .... R R V f fungsi memenuhi Sehingga V
R R
R
V
in in
(
+
=
b). CLOSED LOOP
I =
=
2
1
......... R V Sehingga
R
V V
I
out
out in
out in
out in
out
V
R
R
V
R
R
R
V V
R V
(
=
(
=
!
2
1
2
1
2
2 1 .....
, , , .( ).. ( ... ... R R V V adalah f dari fungsi Memenuhi V
out in out
Besaran-besaran listrik secara umum :
Besaran listrik secara umum terdiri dari beberapa
komponen
10
Komponen komponen listrik
1. Resistansi :
Secara umum fungsi dari komponen resistor adalah
sebagai pengatur kuat arus yang mengalir. Nilai resistor
dinyatakan dalam satuan ohm (O). Resistor
dilambangkan dengan huruf R, sedangkan dalam skema
disimbolkan sebagai :
Gambar 1. a. Simbol tahanan tetap
b. Simbol tahanan variabel
Jika resistor (R) dipasang pada tegangan (V) yang tetap,
maka :
a. Kuat arus I akan menjadi kecil, bila resistor R besar.
b. Kuat arus I akan menjadi besar, bila resistor R kecil.
Menurut hukum ohm I bahwa :
ixR Vr =
volt
maka : ( ) t V ( ) t Rxi =
a
b
11
Daya yang dikeluarkan :
xR xi ixR Vrxi P
i
2
) ( = = = watt
Energi (watt detik) dt p dw . = dimana :
}
= dw w
Sehingga besarnya Energi adalah :
}
= dt P w . joule
Macam-macam resistor :
a. Resistor tetap, disebut weerstand (bahasa Belanda)
yang kaki-kakinya terletak pada ujung-ujungnya dan
dalam praktek dapat dipasang bolak-balik. Nilai
resistor dinyatakan dengan warna gelang yang
melingkar pada bagian luar resistor tersebut. Kode
warna gelang diciptakan oleh perkumpulan pabrik-
pabrik radio Eropa dan Amerika yang bernama RMA
(Radio Manufactores Association). Setiap resistor
ditandai dengan 4 warna gelang, dimana warna-
warna tersebut melambangkan angka-angka sebagai
berikut :
12
Hitam : 0 (nol); Coklat: 1 (satu); Merah: 2 (dua);
Jingga: 3 (tiga); Kuning : 4 (empat); Hijau : 5
(lima); Biru: 6 (enam); Ungu: 7 (tujuh);Kelabu : 8
(delapan); Putih: 9 (sembilan)
Warna-warna untuk toleransinya sebagai berikut :
Emas : 5%
Perak : 10%
Tanpa Warna : 20%
Gambar 2. Penunjuk Kode
Warna
Keterangan :
- Pita pertama melambangkan angka pertama.
- Pita kedua melambangkan angka kedua.
- Pita ketiga melambangkan banyaknya angka nol.
- Pita warna keempat melambangkan toleransi.
Contoh :
1) Merah, ungu, jingga, emas ; artinya 27 K Ohm
toleransi 5%.
Angka Pertama
Angka Kedua
Banyak Angka nol
Toleransi
13
2) Hijau, biru, coklat, emas ; artinya 560 Ohm
toleransi 5%.
3) Jingga, putih, jingga, perak ; artinya 39 K Ohm
toleransi 10%.
Bila hanya terdapat tiga pita warna, sedang pita
warna keempat tidak ada berarti toleransinya adalah
20%.
Contoh :
1) Jingga, putih, merah ; artinya 3 K 9 Ohm toleransi
20%.
2) Hijau, biru, kuning ; artinya 360 K Ohm toleransi
20%.
Jika pita warna ketiga itu emas, maka dua angka
yang dilambangkan pita warna pertama dan kedua
dikalikan dengan 0,1 dan bila pita warna ketiga itu
perak pengalinya adalah 0,01.
Contoh :
14
1) Coklat, hitam, emas ; artinya 1 Ohm toleransi 20%.
2) Merah, hijau, perak ; artinya 0,25 Ohm toleransi
20%.
b. Variabel Resistor (VR)
Adalah resistor yang nilai hambatannya dapat
diubah-ubah, variabel resistor dapat digolongkan
menjadi 2 macam :
1) Potensimeter, ada 2 macam :
- Potensio Linier, ialah potensio yang apabila
kontak gesenya dipindah nilai hambatannya
berubah sesuai dengan perhitungan linier.
- Potensio logaritmis, ialah potensio yang apabila
kontak gesenya dipindah nilai hambatannya
berubah sesuai dengan perhitungan logaritma.
Potensiometeer kebanyakan dipergunakan sebagai
alat pengatur, misal :
15
1. Alat pengatur suara (Volume Control)
2. Alat pengatur nada (Tone Control)
3. Alat pengatur nada tinggi (Treble Control)
4. Alat pengatur nada rendah (Bass Control)
Gambar 2.3 Potensiometer dan lambangnya
2) Trimmer potensio = Trimpot
Cara merubah nilai hambatan pada tripot
adalah dengan jalan memutar memakai obeng
(drei).
Gambar 2.4 Trimer Potensio dan lambangnya
A 50 K
16
2. Kapasitor
Kapasitor atau biasa juga disebut Kodensator,
adalah merupakan komponen elektronika yang dapat
menyimpan tenaga listrik dalam waktu tertentu, tanpa
disertai reaksi kimia. Kapasitor berlainan dengan aki,
dimana aki juga dapat menyimpan tenaga listrik, tetapi
dengan disertai reaksi kimia.
Pada dasarnya kapasitor terdiri dari 2 keping
penghantar (konduktor) yang disekat satu dengan yang
lain. Bahan penyekat keping ini disebut Dielektrika
(Gambar 3.5). Berdasarkan bahan dielektikanya, maka
kapasitor dibagi atas berbagai macam-maca,
diantaranya :
a. Kapasitor keramik : jika dielektikanya keramik
b. Kapasitor kertas : jika dielektikanya kertas
c. Kapasitor mika : jika dielektikanya mika
17
d. Kapasitor elektrolit (elco) : jika dielektikanya oksida
alumunium
e. Kapasitor variable (varco)
f. Kapasitor trimmer
Gambar 2.5 Dielektrika Kondensator
Dari bermacam-macam kapasitor mempunyai
kemampuan menyimpan tenaga listrik yang berbeda-
beda. Kemampuan menyimpan tenaga listrik dari
kapasitor disebut kapasitansi (C), besar muatan (Q)
diukur dengan satuan coulomb. Dan kapasitor yang
memperoleh muatan listrik akan mempunyai tegangan
antar terminal sebesar (V) volt. Kapasitansi dapat diukur
berdasarkan besar muatan yang dapat disimpan pada
suatu kenaikan tegangan.
Dielektika
Konduktor
Konduktor
18
C =
V
Q
Tegangan (V) :
}
= idt
C
Vc
1
Juga untuk ( )
}
= idt
C
t V
1
Arus (i) :
dt
dVc
C i = sehingga
}
= idt
C
Vc
1
Maka :
dt
dVc
C
dt
C
dVc
i = =
1
Permukaan kapasitor yang berhubungan biasanya
berbentuk plat rata. Ukuran kapasitor bergantung pada
luas plat (A), jarak antar plat (d) dan medium penyekat.
Kapasitansi juga dapat diukur dengan rumus :
C =
d
A e
Dimana : e = e
o
.e
r
e
o
= permitivitas tempat
e
r
= permitivitas relatif
Daya (P) : P = Vc x i =
(
}
idt
c
1
= dt
c
i }
2 1
watt
Energi (w) yang tersimpan pada kapsitor dapat dihitung
dengan rumus :
19
dt
dt
dVc
VcxC dt Vcxi Pdt dw
} } }
= = = .
Sehingga :
Vc
xCx VcxdVc C w
2
2
1
}
= =
Maka Energi mutlak =
2
1
C V
2
Kapasitansi total dapat diubah dengan cara
menghubungkan beberapa kapasitor secara seri atau
pararel. Kapasitor total dapat dikurangi dengan cara
dihubungkan secara seri dan dapat dicari dengan rumus
:
n 2 1
C
1
...
C
1
C
1
CT
1
+ + + =
Sedangkan kapasitas total dapat ditambah dengan cara
dihubungkan secara pararel dan dapat dicari dengan
rumus :
CT = C
1
+ C
2
+ + C
n
Satuan kapasitas dari kapasitor itu dinyatakan
dalam farad. 1 farad ialah kemampuan kapasitor untuk
20
menyimpan tenaga listrik atau mesin listrik 1 coulomb,
apabila kapasitor itu diberi tegangan listrik 1 volt. Dalam
praktek, dibuat satuan-satuan yang lebih kecil, yaitu :
1 mikrofarad ( fd) = 10
-6
farad
1 nanofarad (nf) = 10
-9
farad
1 pikofarad (pfd) = 10
-12
farad
Disamping untuk menyimpan tenaga atau muatan listrik,
kapasitor juga dapat digunakan untuk :
a. Peredam bunga api (kapasitor keramik)
b. Perata denyut arus listrik (kapasitor elektrolit)
c. Rangkaian resonansi dalam tuning sirkuit, atau
mencari gelombang radio (kapasitor variable)
d. Menggeser gelombang atau menepatkan frekuensi
(kapasitor trimmer)
21
3. Transformator
Transformator atau biasa disebut dengan trafo
adalah alat untuk mengubah tegangan bolak-balik
menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dan digunakan
untuk memindahkan energi dari suatu rangkaian listrik
ke rangkaian berikutnya tanpa merubah frekuensi.
Dalam aplikasinya trafo dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu :
1. Transformator Step-Up atau tranformator penaik
tegangan adalah tranformator yang digunakan untuk
menaikkan tegangan dari rendah ke tegangan yang
lebih tinggi.
2. Transformator Step-Down atau transformator
penurun tegangan adalah transformator yang
digunakan untuk menurunkan tegangan dari tinggi ke
tegangan yan lebih rendah.
Cara kerja transformator adalah sebagai berikut :
22
1. Jika kumparan primer dihubungkan dengan sumber
tegangan arus AC, maka pada kumparan primer
timbul garis-garis gaya magnet yang berubah-ubah.
2. Perubahan garis-garis gaya dari kumparan primer ini
menginduksi kumparan sekunder sehingga pada
kumparan sekunder timbul arus bolak-balik.
Dengan memilih jumlah lilitan yang sesuai untuk
tiap kumparan dapat dihasilkan GGL kumparan sekunder
yang berbeda dengan GGL kumparan primer. Hubungan
GGL atau tegangan primer (Vp) tegangan sekunder (Vs),
jumlah lilitan kumparan primer (np) dan jumlah lilitan
kumparan sekunder (ns) dapat dinyatakan dengan
rumus :
sekunder lilitan Jumlah
primer lilitan Jumlah
sekunder Tegangan
primer Tegangan
=
ns
np
Vs
Vp
=
23
yang biasa disebut dengan perbandingan transformasi.
Dengan memperhatikan perbandingan transformasi kita
dapat mengetahui jenis dari transformator tersebut
apakah trafo Step-Up atau Step-Down.
Pada transformator terdiri dari banyak belitan, sehinga
dapat dipandang sebagai Induktor, dengan demikian
dapat diuraikan sebagai berikut :
Induktor mempunyai tegangan (V) : ( )
( )
dt
t di
L t V =
( ) dt xVl
L
t di .
1
=
Dimana : ( i) menyatakan sebagai fungsi waktu (t)
(L) menyatakan panjang lilitan (H)
Sehingga besarnya arus adalah ( )
}
= dt VL
L
i .
1
Besarnya daya (P) : VLxi P = maka
xi
dt
di
L P = =
dt
di
Lxi watt
Energi yang tersimpan (w) : Pdt dw= maka
}
= dt p w .
Sehingga :
} }
= = di i L dt
dt
di
Lxi w . maka (Energi) adalah
( )
i
xLx W
2
2
1
= joule