You are on page 1of 11

PEMANFAATAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ELEKTRO UNIVERSITAS HASANUDDIN 2012

GELOMBANG DAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK

Bila dalam kawat PQ terjadi perubahan-perubahan tegangan baik besar maupun arahnya, maka dalam kawat PQ elektron bergerak bolak-balik, dengan kata lain dalam kawat PQ terjadi getaran listrik. Perubahan medan tegangan dalam menimbulkan ruangan perubahan kawat,

listrik

disekitar

sedangkan

perubahan

arus listrik

menimbulkan

perubahan medan magnet. Perubahan medan listrik dan medan magnet itu merambat ke segala jurusan. Karena rambatan

perubahan medan magnet dan medan listrik secara periodik maka rambatan perubahan medan listrik dan medan magnet lazim disebut : GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. Percobaan-percobaan yang teliti membawa kita pada kesimpulan : 1. Pola gelombang elektromagnetik sama dengan pola gelombang transversal dengan vektor perubahan medan listrik tegak lurus pada vektor perubahan medan magnet.

2. Gelombang elektromagnetik menunjukkan gejala-gejala : Pemantulan, pembiasan, difraksi, polarisasi seperti halnya pada cahaya. 3. Diserap oleh konduktor dan diteruskan oleh isolator. Gelombang elektromagnetik lahir sebagai paduan daya imajinasi dan ketajaman akal pikiran berlandaskan keyakinan akan keteraturan dan kerapian aturan-aturan alam. Hasil-hasil percobaan yang mendahuluinya telah mengungkapkan tiga aturan gejala kelistrikan : Hukum Coulomb Hukum Biot-Savart : Muatan listrik menghasilkan medan listrik yang kuat. : Aliran muatan (arus) listrik menghasilkan medan

magnet disekitarnya. Hukum Faraday : Perubahan medan magnet (B) dapat menimbulkan medan listrik (E). Didorong oleh keyakinan atas keteraturan dan kerapian hukum-hukum alam, Maxwell berpendapat : Masih ada kekurangan satu aturan kelistrikan yang masih belum terungkap secara empirik.

Jika perubahan medan magnet dapat menimbulkan perubahan medan listrik maka perubahan medan listrik pasti dapat menimbulkan perubahan medan magnet, demikianlah keyakinan Maxwell. Dengan pengetahuan matematika yang dimilikinya, secara cermat Maxwell

membangun teori yang dikenal sebagai teori gelombang elektromagnetik. Baru setelah bertahun-tahun Maxwell tiada, teorinya dapat diuji kebenarannya melalui percobaan-percobaan.Menurut perhitungan secara teoritik, kecepatan gelombang elektromagnetik hanya bergantung pada permitivitas ( 0 ) dan permeabilitas ( 0 ). c=

0. 0

Dengan memasukkan

1 .109 C/N.m2 dan 4 .9

0 = 4 .10 7 W/A.m

Diperoleh nilai c = 3.108 m/s, nilai yang sama dengan kecepatan cahaya. Oleh sebab itu Maxwell mempunyai cukup alasan untuk menganggap cahaya adalah Gelombang Elektromagnetik. Oleh karena itu konsep gelombang elektromagnetik ini merupakan penyokong teori HUYGENS tentang cahaya sebagai gerak gelombang. DAMPAK MEDAN ELEKTROMAGNETIK TERHADAP KESEHATAN Pada kehidupan manusia dewasa ini, peralatan listrik makin banyak digunakan untuk memperoleh kemudahan maupun kenikmatan. Peran listrik makin banyak digunakan dalam berbagai prasarana kehidupan. Sehingga disekitar kita dikelilingi oleh medan listrik ( ML ) maupun medan elektromagnetik ( ME ) . Berapa besarkah pengaruh ML maupun ME ini terhadap kesehatan ?

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui maupun ML terhadap kesehatan.

besarnya pengaruh ME

Beberapa penelitian menunjukkan pengaruh

gelombang ini terhadap timbulnya kanker, terutama kanker darah ( Leukemia ) pada anak. Namun beberapa penelitian lain tidak dapat membuktikan adanya korelasi tersebut. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh medan elektromagnetik terhadap kesehatan apabila terjadi pemajanan dengan intensitas yang sangat tinggi ( hal ini sukar ditemukan dalam pemajanan nyata sehari-hari ) dengan efek terhadap : 1. DNA, RNA, dan sintesis protein 2. Proliferasi sel 3. Respon imun 4. Transduksi signal membran ( hormon, enzim dan neurotransmiter Efek efek tersebut membuktikan bahwa pada tingkat pajanan yang tinggi akan terjadi gangguan dan pada sisi fisiologis dapat mempegaruhi beberapa fungsi seperti : fungsi reproduksi, kardiovaskular, saraf, hematopoetik, endokrin,

mutagenesis , sistem imun. Di dalam tubuh makhluk hidup sendiri terdapat medan listrik endogen yang mempunyai peranan kompleks dalam mengontrol mekanisme fisiologis tubuh, seperti : aktivitas saraf otot , sekresi kelenjar, fungsi membran sel , perkembangan dan pertumbuhan, serta perbaikan jaringan. Dapat dibayangkan bila ada medan listrik yang lebih besar disekitar kita pastilah akan mempengaruhi medan listrik endogen. Paparan medan dari luar ini akan mengakibatkan stress tambahan bagi tubuh dengan akibat : transmisi sinaptik pada saraf akan bertambah cepat dan

menimbulkan respon yang berlebihan yang akhirnya mengakibatkan kelelahan pada tubuh. Stress yang disebabkan pajanan medan listrik ini dapat menyebabkan perubahan gangguan fungsi sistem saraf otonom yang berhubungan dengan kelenjar adrenal. Dalam kondisi ini sistem saraf otonom akan mempengaruhi kinerja sistem hormonal yang dapat merangsang naiknya aktivitas hipotalamus dan Corticotrophin releasing

factor ( CRF) yang berhubungan dengan hipofisis anterior serta adrenocortitrophin hormone ( ACTH ).
Dalam keadaan ini dihasilkan hormon adrenalin yang berlebihan sehingga mempengaruhi dan mengganggu kerja sistem homeostasis tubuh. Sangatlah tidak mungkin bagi kita untuk menghindari pajanan medan listrik

maupun elektromagnetik ini. Lepas dari kontroversi akibat pajanan gelombang ini terhadap timbulnya suatu penyakit maka tidak ada salahnya kita menghindari

pajanan terhadap gelombang ini, misalnya tidak menempatkan radio di sekitar kepala, tidak duduk dekat microwave yang sedang menyala, penggunaan telepon genggam yang lama dan pada saat sinyal kurang baik, tidak tinggal di daerah pajanan listrik yang besar ( di bawah tekanan tinggi ) dsb.

Sistem jaringan listrik nirkabel

Dalam sebuah konferensi hi-tech di TED Global Conference, Oxford

beberapa waktu lalu, diperkenalkan

sebuah sistem jaringan listrik yang tidak menggunakan kabel (wireless). Sistem ini mempergunakan teknik fisika yang cukup sederhana yang mampu menyuplai tenaga ke beberapa perangkat elektronik. Pada konferensi tersebut, pemateri menunjukkan telepon seluler dan televisi yang ditenagai oleh listrik secara wireless. Dia mengatakan bahwa sistem tersebut bisa menggantikan ribuan mil kabel dan baterai yang mahal. "Hampir 40 juta baterai diproduksi tiap tahun", katanya. Milyaran dolar juga telah dihabiskan untuk membangun infrastruktur jaringan kabel untuk menyalurkan energi listrik, lanjutnya. Ilmuwan tersebut mencontohkan dengan memakai ponsel Google G1 dan iphone Apple yang ditenagai dengan sistem tersebut. Selain ponsel, dia juga menampilkan televisi yang memakai sistem kelistrikan wireless ini. "Bayangkan, anda bisa menaruh televisi ini menggantung di dinding rumah anda tanpa perlu mencari stop kontak," ujarnya.

Bagaimanakah sebenarnya jaringan listrik wireless tersebut?

Sistem

jaringan

listrik

wireless

berdasarkan pada teori yang awalnya dikemukakan oleh ahli fisika Marin

Soljacic dari MIT (Massachusetts Institute of Technology). Konsep utama yang dipakai adalah konsep resonansi, dimana transfer energi berlangsung lebih efisien.

Ketika dua benda mempunyai frekuensi resonan yang sama, akan terjadi transfer energi dengan kuat tanpa mempengaruhi benda-benda lain di sekitarnya.

Sebagaimana halnya resonansi bisa memecahkan gelas saat seorang penyanyi melengking pada frekuensi yang tepat sama dengan frekuensi getar gelas.

Sistem jaringan listrik wireless menggunakan 2 kumparan (salah satu pada jaringan listrik utama, dan yang lain pada perangkat elektronik). Frekuensi yang dipakai merupakan frekuensi rendah. Masing-masing kumparan dibuat sedemikian hingga mempunyai frekuensi resonan yang sama. Ketika kumparan utama dihubungkan dengan power suply, medan elektromagnetik yang dihasilkan akan berresonansi dengan kumparan kedua, sehingga terjadi aliran energi listrik. Listrik pada kumparan kedua merupakan GGL (gaya gerak listrik) induksi.

Perangkat elektronik yang memakai sistem ini akan langsung ter-charge manakala berada dalam area jangkauan medan magnetik kumparan pertama.

Aspek keamanan
Menurut ilmuwan yang mengenalkan sistem tersebut, sistem ini cukup aman karena transfer energi dilakukan melalui gelombang elektromagnetik. "Manusia dan objekobjek disekitar kita adalah benda-benda non-magnetik.", ujarnya.

Pada

kesempatan

lain,

sistem

penghantaran

listrik wireless ini juga diterapkan pada sistem lampu penerangan. Perusahaan Intel di San Francisco berhasil membuat rangkaian wireless lampu bohlam 60 watt yang bisa menyala pada jarak 3 kaki (36 cm) dari kumparan utama. Rangkaian ini cukup efisien, hanya kehilangan 1/4 energi mula-mula. Pada jarak yang lebih jauh (kira-kira 7 kaki atau 84 cm) tingkat efisiensinya berkisar 40-45 %.

Pihak Intel menamakan sistem ini dengan WREL (Wireless Resonant Energy Link) sedangkan pihak MIT menamakan witricity (singkatan wireless dan electricity)

Electromagnetic Untuk Testing


Elektromagnetik untuk testing berprinsip pada respon material terhadap gelombang elektromagnetik ataupun induksi magnetik. Perilaku gelombang

elektromagnetik pada material diobservasi dan dimanfaatkan untuk mengetahui karakteristik suatu material atau untuk pendeteksian diskontinuitas pada material. Metode yang terkenal untuk melakukan elektromagnetik testing adalah Eddy Current Testing. Seringkali orang mengira bahwa electromagneting testing hanyalah Eddy Current Testing, padahal masih ada beberapa method seperti Alternating Current Field Measurement ataupun remote field testing. Prinsip dari ECT adalah jika ada kumparan beraliran listrik dan didekatkan dnegan material maka akan terjadi perubahan impedans pada kumparan tersebut karena medan magnet yang timbul pada kumparan yg berarus listrik tersebut akan menginduksi arus eddy pada

material yang ditest. Jadi pengukuran material dengan teknik ini berdasarkan pada pengukuran impedance tranduser arus eddy. Apabila ada suatu diskontinuitas seperti retakan pada material maka akan mengakibatkan perubahan pada impedans kumparan tersebut. Seringkali perubahan impedans ini terlalu kecil sehingga memerlukan tambahan rangkaian untuk mendeteksi perubahannya. Elektromagnetik testing sering dimanfaatkan untuk mendeteksi adanya retakan pada benda metalik ataupun adanya karat pada logam tersebut. Umumnya digunakan untuk bahan yang nonferromagnetik karena berkaitan dengan kedalaman penetrasi elektromagnetik pada material tersebut. Perkembangan terbaru, material ferromagnetik juag mulai dikaji electrik dan magnetik propertiesnya. Elektromagnetik testing juga dapat digunakan untuk menentukan ukuran retakan pada material misalakan pada pipa dan tabung baja ataupun logam. Pengecekan badan kapal adalah salah satu aplikasi dari elektromagnetik testing. Pada tulisan sebelumnya telah dibahas mengenai dasar gelombang untuk

elektromagnetik

maupun

pemanfaatan

gelombang

elektromagnetik

pemanasan. Pada tulisan ini akan dibahas mengenai manfaat elektromagnetik khususnya untuk bidang pengukuran. Peranan gelombang elektromagnetik terhadap kehidupan sehari-hari memang sangat vital. Kontribusi besar dimulai dari Maxwell yang menjelaskan tentang kaitan antara listrik dan magnetik yang kemudian terkenal dengan 4 rumusan yang menjadi dasar bidang elektromagnetik. Fenomena ynag dijelaskan secara teoritis oleh Maxwell tersebut kemudian dibuktikan dengan eksperimen oleh Herzt. Sejak saat itu perkembangan studi elektromagnetik berkembang pesat dan mulai diaplikasikan dalam berbagai bidang. Penggunaan elektromagnetik untuk material testing menjadi salah satu bidang yang menjadi fokus penelitian elektromagnetik-

. Semua test tersebut berdasarkan interaksi elektromagnetik pada material. Setiap material mempunyai karakteristik secara magnetik maupun electrik yang berbeda. Diskontinuitas material karena adanya campuran material, proses

pencampuran dengan pemanasan yang tidak sempurna, retakan, korosi ataupun berbagai diskontinuitas lainnya menyebabkan perubahan pada parameter

elektromagnetik yang digunakan untuk pengukuran. Hal ini yang mendasari ide penggunaan elektromagnetik testing untuk pengetesan berbagai material. Pada frekuensi tinggi khususnya gelombang mikro pengembangan aplikasi non

destructive testing juga sangat pesat. Aplikasinya akan dijelaskan dalam tulisan selanjutnya. Pemanfaatan yang sangat populer adalah untuk pengecekan aluminum alloy xang umum digunakan untuk bahan baku pesawat terbang. Proses pembuatan bahan ini harus dikontrol secara ketat berdasarkan komposisi dai campuran dan proses pemanasannya. karakteristik campuran yang berubah pada proses pemanasan tersebut dapat diamati dengan elektromagnetik testing. Deteksi kerusakan pada saat overhaul pesawat terbang juga dapat dilakukan. Selain itu pengukuran ketebalan bahan pelapis juga dapat ditentukan dengan elektromagnetik testing. Seiring dengan kemajuan teknologi, aplikasi elektromagnetik testing semakin luas

penggunaannya

You might also like