You are on page 1of 27

LAPORAN KASUS CPD

Click to edit Master subtitle style


CYNTYA HARLYANA (2008730058) PEMBIMBING : DR. H. BAMBANG WIDJANARKO,SP.OG

Page 1

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. DS Usia : 27 tahun Alamat : Jl. Rumah susun Rt.06/10, Clincing Agama : Islam Masuk RS tanggal : 08 Februari 2012 Diagnosa Masuk : G1P0000

Page 2

ANAMNESIS
Keluhan Utama : Os datang mengaku hamil 41 minggu, tidak merasa mulas Keluhan Tambahan : Tidak dirasakan mual dan muntah. Tidak ada pengeluaran pervaginam seperti lendir, darah, dan keputihan. Riwayat Haid : Menarkhe : 14 tahun Siklus Haid : 30 hari Lama Haid : 7 hari, haid teratur, dan nyeri ketika haid HPHT : Mey 2011

Page 3

Riwayat Pernikahan : Pernikahan pertama, sudah berlangsung dua tahun, masih menikah. Riwayat Penyakit Terdahulu : Riwayat hipertensi disangkal Riwayat diabetes melitus disangkal Riwayat asma disangkal Riwayat operasi disangkal Riwayat alergi makanan dan obat disangkal. Riwayat Persalinan : Anak pertama: Hamil ini Riwayat Pengobatan : Os menyangkal minum obat-obatan lain selain obat-obat hamil.
Page 4

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum: Baik Kesadaran : Compos Mentis Tanda vital : Heart Rate : 90 x/menit, reguler, isi cukup, kuat angkat. Respiratory Rate : 22 x/menit Tekanan darah : 110/70 mmHg Suhu : 36,5C Berat Badan : 61 kg Tinggi Badan : 132 cm

Page 5

Kepala

Normocephal, Mukosa bibir lembab, Rambut bersih Mata : Konjungtiva : tidak anemis Sklera : tidak ikterik Inspeksi tiroid. Palpasi : Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening dan : Tidak teraba masa dan nyeri tekan

Leher

Thorax

Inspeksi : Perkembangan dada simetris, tidak terdapat retraksi Auskultasi : Pulmo : Suara nafas vesikuler, tidak terdapat wheezing, dan rhonki. Cor : BJ 1 dan 2 reguler. Tidak terdapat murmur dan gallop.

Page 6

Abdomen Inspeksi : Buncit, membesar sesuai usia kehamilan. Terdapat linea nigra. Tidak terdapat striae. Palpasi : Leopold I : proc.xyphoideus. Teraba bulat lunak (Bokong). Fundus uteri terletak 4 jari dibawah Leoppold II: Teraba bagian keras dan datar di sebelah kiri. Leopold III : Teraba bulat keras (kepala). Belum enggagement. Leopold IV : Belum masuk PAP. Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan dalam. Tanda pubertas : Normal, sesuai dengan usia. Ekstremitas : Simetris, tidak terdapat edema. RCT < 2 detik.

Page 7

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN PEMBEKUAN

HASIL

SATUAN

NILAI NORMAL

KET

Masa Perdarahan Masa Pembekuan DPL


o

200 330

Menit Menit

13 26

HEMATOLOGI
-

Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit

11.2 33.9 7.200 296 10.3

g/dl % Sel/mm3 Ribu/mm3 g/dl

11.3 15.5 36.0 46.0 4.3 10.4 132 440 11.3 15.5

HEMATOLOGI
-

Hemoglobin

Page 8

Post SC

PEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN

Tidak terdapat data

Page 9

DIAGNOSA KERJA

Ibu : G1P0000, 27 tahun, hamil 41 minggu, dengan CPD Bayi : Janin tunggal, hidup intrauterin, presentasi kepala.

RENCANA

Terminasi kehamilan.

PENGOBATAN / TINDAKAN

Observasi TTV, DJJ CTG DJJ : 145 x/menit, variable : 2-15, akselerasi (+), deselerasi (-) Observasi denyut jantung janin Pasien puasa. Pemberian cairan Ringer Laktat IV 500cc. Pasien operasi SC elektif pukul 16.00 WIB
Page 10

LAPORAN PEMBEDAHAN

Anestesi Spinal Disinfeksi abdomen, suprapubis dan sekitarnya dengan povidone iodine Insisi pfamentiel 12cm. Insisi & tumpul sampai peritoneum Bebaskan plica vesica uterina 8 cm dan segmen bawah rahim 8cm Lahirkan janin. Jenis kelamin , berat 3000gr, panjang badan 50cm, apgar score 9/10 Lahirkan placenta lengkap Jahit uterus Kontraksi uterus baik Pantau perdarahan Tutup luka Cek alat lengkap Operasi selesai
Page 11

FOLLOW UP
9 Februari 2012

S = Nyeri perut post op (+), lemas (+), pusing (-), demam (-), mual (-), muntah (-), BAK (+), BAB (-), nyeri di kaki kanan dan kiri, dan terdapat bullae. O = KU : Baik, Compos Mentis TD : 120/70mmHg HR: 90 x/menit, reguler, isi cukup kuat angkat, Suhu: 36,5 C A = P1001, post SC a/i CPD dengan luka bakar derajat 3

P = R/ Ciprofloxacin No.XV /3dd1 R/ Mefinal No. X / 3 dd 1 R/ Bioplacenton No.I


Page 12

/ ue

10 Februari 2012 S = Nyeri perut post op berkurang, nyeri kaki kanan (+), mual (-), muntah (-), demam (-), lemas (+), BAK (+), BAB (-) O = KU : Baik, compos mentis TD : 110/70mmHg HR : 80 x/menit, reguler, isi cukup, kuat angkat. Suhu : 36.4 C A = P1001, post SC a/i CPD dengan luka bakar derajat 3

P = Lanjutkan Terapi

Page 13

11 Februari 2012 S = Nyeri perut post op berkurang, nyeri kaki kanan (+), mual (-), muntah (-), demam (-), lemas (+), BAK (+), BAB (+) O = KU : Baik, compos mentis TD : 120/70mmHg HR : 80 x/menit, reguler, isi cukup, kuat angkat. Suhu : 36.5 C A = P1001, post SC a/i CPD dengan luka bakar derajat 3

P = R/ Mebo oint Tube No. I


/ 1 dd 1 R/ Kassa Steril Box No.I R/ NaCl kolf 9% No. I

Page 14

TINJAUAN PUSTAKA

Distosia adalah persalinan yang abnormal atau sulit dan ditandai dengan terlalu lambatnya kemajuan persalinan. Gangguan persalinan biasanya disebabkan oleh ketidaksesuaian ukuran antara bagian terendah janin dg kapasitas jalan lahir.

Page 15

Cephalopelvic disproportion (CPD) keadaan yang menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui vagina. Penyebab kurangnya kapasitas panggul, berat badan janin yang besar, dan kombinasi keduanya. Kurangnya diameter panggul dapat menyebabkan distosia selama proses persalinan. Kesempitan panggul dapat terjadi pada : pintu atas panggul, bidang tengah panggul pintu bawah panggul atau kombinasi diantaranya.

Page 16

KESEMPITAN PINTU ATAS PANGGUL

Pintu atas panggul dinyatakan sempit bila ukuran


Diameter antero-posterior terpendek < 10 cm Diameter tranversal terbesar < 12 cm

Perkiraan Diameter AP Pintu Atas Panggul dilakukan melalui pengukuran Conjugata Diagonalis secara manual (VT) dan kemudian dikurangi 1.5 cm kesempitan pintu atas panggul sering ditegakkan bila ukuran CD < 11.5 cm.

Page 17

Page 18

KESEMPITAN BIDANG TENGAH PANGGUL


Lebih sering dibandingkan kesempitan Pintu Atas Panggul Sering menyebabkan kejadian deep tranverse arrest Bidang obstetrik Bidang Tengah Panggul dari tepi bawah simfisis pubis melalui spina ischiadica dan mencapai sacrum didekat pertemuan antara vertebra Sacralis 4 5 Ukuran rata-rata Bidang Tengah Panggul : Diameter tranversal (interspinous) = 10.5 cm Diameter AP (tepi bawah SP sampai pertemuan S4 S5) 11.5 cm Diameter Sagitalis Posterior - DSP ( titik pertengahan diameter interspinous dengan pertemuan S4 S5) 5 cm Kesempitan BTP tidak dapat dinyatakan secara tegas seperti kesempitan PAP

Page 19

BTP diperkirakan mengalami kesempitan bila jumlah dari Diameter Interspinous + DSP ( normal 10.5cm + 5cm = 15.5 cm) kurang dari 13.5 cm. Ukuran terpenting yang hanya dapat ditetapkan secara pasti dengan pelvimetri roentgenologik ialah distansia interspinarum. Apabila ukuran ini kurang dari 9,5 cm, perlu diwaspadai kemungkinan kesukaran persalinan apalagi bila diikuti dengan ukuran diameter sagitalis posterior pendek.

Page 20

KESEMPITAN PINTU BAWAH PANGGUL

Pintu Bawah Panggul berbentuk dua buah segitiga yang memiliki satu sisi bersama ( berupa diameter intertuberous) dan tidak terletak pada bidang yang sama. Pintu Bawah Panggul dinyatakan sempit bila diameter intertuberosa <8cm Apex segitiga anterior permukaan posterior arcus pubis. Apex segitiga posterior ujung vertebra sacralis terakhir ( bukan ujung coccyx). Berkurangnya nilai diameter intertuberosa menyebabkan sempitnya segitiga anterior sehingga pada kala II, kepala terdorong lebih kearah posterior dengan konskuensi terjadi robekan perineum yang luas. Distosia akibat kesempitan Pintu Bawah Panggul saja jarang terjadi oleh karena kesempitan PBP hampir selalu disertai dengan kesempitan Bidang Tengah Panggul.
Page 21

PERKIRAAN PANGGUL SEMPIT


Tinggi badan ibu yang kurang Bentuk perut : Perut Gantung Pendular Abdomen Cara berjalan ( pincang , miring ) Bentuk punggung ( skoliosis , kifosis )

Page 22

PENILAIAN KAPASITAS PANGGUL

Pengukuran Conjugata Diagonalis dengan pemeriksaan panggul Pengukuran diameter interspinarum Penonjolan spina ischiadica Sudut arcus pubis [ Pemeriksan X-ray pelvimetri ] [ Computed Tomography Scanning ] [ Magnetic Resonance Imaging ]

Page 23

PERCOBAAN PERSALINAN

Tes terhadap kekuatan his, daya akomodasi, termasuk molase karena faktor tersebut tidak dapat diketahui sebelum persalinan. Persalinan percobaan hanya dilakukan pada letak belakang kepala, tidak bisa pada letak sungsang, letak dahi, letak muka, atau kelainan letak lainnya Persalinan percobaan ada dua macam yaitu trial of labour dan test of labour Test of labour fase akhir dari trial of labour karena baru dimulai pada pembukaan lengkap dan berakhir 2 jam kemudian

Page 24

Keberhasilan persalinan percobaan adalah anak dapat lahir sontan per vaginam atau dibantu ekstraksi dengan keadaan ibu dan anak baik Persalinan percobaan dihentikan apabila pembukaan tidak atau kurang sekali kemajuannnya, keadaan ibu atau anak kurang baik setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah kepala tidak masuk PAP dalam 2 jam meskipun his baik, serta pada forceps yang gagal. Pada keadaan ini dilakukan seksio sesarea.

Page 25

SEKSIO SESAREA

Seksio sesarea elektif kesempitan panggul berat dengan kehamilan aterm, atau CPD yang nyata. Seksio juga dapat dilakukan pada kesempitan panggul ringan apabila ada komplikasi seperti primigravida tua dan kelainan letak janin yang tak dapat diperbaiki. Seksio sesarea sekunder dilakukan karena persalinan perobaan dianggap gagal atau ada indikasi untuk menyelesaikan persalinan secepat mungkin sedangkan syarat persalinan per vaginam belum dipenuhi.

Page 26

Page 27

You might also like