You are on page 1of 1

B.

Caisim
Penanaman caisin dilakukan bersamaan dengan penanaman kangkung dan bayam yaitu pada tanggal 28 Februari 2012. Varietas Caisim yang ditanaman pada praktikum ini adalah Caisim Tosakan. Benih caisim yang disediakan adalah 5 gram. Benih kemuadian dibagi menjadi 5 bagian, empat bagian untuk di tanam pada setiap barisan dalam bedeng, sedangkan sisanya digunakan untuk penyulaman setelah 1 MST. Benih caisim ditanam pada bedeng yang berukuran 0,8m x 20m dengan cara ditaburkan d sepanjang baris dalam bedeng. Sebelum ditaburkan benih dicampur dengan pasir agar pada saat ditanam dapat tersebar dengan merata. Jarak antar baris adalah 20 cm, jumlah baris per bedeng adalah 4 baris dengan kedalam tanam sekitar 2-3cm. Pada 1 MST benih caisim mulai tumbuh. Daya berkecambah benih caisim tersebut adalah 55%. Setelah itu dilakukan penyulaman menggunakan sisa benih pada penanaman awal.Pemeliharaan caisim dilakukan dengan menyiangi gulma di sekitar tanaman dan sekitar bedeng yang dilakukan setiap minggu. Pada 2 dan 3 MST dilakukan pemupukam. Pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK mutiara. Pupuk tersebut digunakan dengan dosis 50 gram untuk 10 liter atau setara dengan 50 gram untuk satu ember. Setiap baris dalam bedeng memerlukan 10 L pupuk NPK tersebut. Oleh karena itu satu bedeng tanaman caisim tersebut memerlukan 4 ember larutan pupuk NPK. Pemanenan caisin dilakukan dua kali. Pemanenan dilakukan dengan mencabut seluruh tanaman hinga ke akarnya. Pemanenan pertama dilaksanakan pada tanggal 4 April 2012. Bobot caisin yang layak untuk dipasarkan adalah 1 Kg dengan bobot akar 100 gram. Bobot yang tidak layak untuk dipasarkan adalah 150 gram dengan bobot akar 50 gram. Pemanenan kedua dilaksanakan pada tanggal 17 April 2012 dengan hasil bobot total 6 Kg.

You might also like