You are on page 1of 9

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Dampak Perkembangan Social Media terhadap Psikologis dan Lifestyle Remaja Disusun Oleh: Tubagus Achmad Novirman (210110110046) Mutiara Anissa Uci Saptarini Debi Permata Putri Dhea Rizky Amelia Luthfi (210110110049) (210110110059) (210110110077) (210110110079) Ahmad Failihi Darmayuza (210110110052)

ILKOM B

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS PADJADJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Inilah unsur-unsur penting dalam komunikasi massa: a. komunikator, b. media massa, c. informasi (pesan) massa, d. gatekeeper, e. khalayak (publik), dan f. umpan balik,

B. Konsep Massa
Massa memiliki unsur-unsur penting, yaitu: Terdiri dari masyarakat dalam jumlah yang besar (large aggregate). Massa terdiri dari jumlah masyarakat yang sangat besar yang menyebar di mana-mana, di mana satu dengan lainnya tidak saling tahumenahu bahkan tidak pernah bertemu dan berhubungan secara personal. Jumlah massa yang besar menyebabkan massa tidak bisa dibedakan satu dengan yang lainnya (undifferentiated). Sulit dibedakan mana anggota massa satu dengan lainnya di suatu masyarakat karena jumlahnya yang besar itu. Kita tidak bisa membedakan mana suatu massa pendengar Radio Suara Surabaya yang bergabung pada acara wawasan yang disiarkan mulai jam 6 sampai jam 7 pagi. Konsep massa yang demikian juga maka segmentasi selalu sulit prediksi dengan angka-angka. Sebagaian besar anggota massa memiliki negatif image terhadap pemberitaan media massa. Massa senantiasa mencurigai pemberitaan media massa sebagai sesuatu yang benar, bahkan untuk hal-hal tertentu cenderung

skeptis dan berpikir negatif. Bahkan apabila ada pemberitaan yang baik, selalu disikapi dengan kecurigaan. Karena jumlah yang besar, maka massa juga sukar diorganisir. Jumlah massa yang besar itu maka massa cenderung bergerak sendirisendiri berdasarkan sel-sel massa yang dapat dikendalikan oleh orang-orang dalam sel itu. Gerakan-gerakan massa akan semakin besar apabila sel-sel itu bertemu dan bergerak berdasarkan kondisi sesaat yang terjadi di lapangan. Interaksi-interaksi di antara mereka terjadi sangat emosional, sehingga bersifat destruktif. Kemudian massa merupakan refleksi dari kehidupan sosial secara luas. Setiap bentuk kehidupan sosial yang ada dalam sebuah masyarakat itu sendiri, begitu pula dengan massa adalah refleksi dari keadaan sosial masyarakat secara keseluruhan. Proses Komunikasi Massa Proses komunikasi massa sangat rumit dan kompleks. Menurut McQuail (1992: 33), proses komunikasi massa terlihat berproses dalam bentuk: a. melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi proses komunikasi massa melakukan distribusi informasi kemasyarakatan dalam skala yang besar, sekali siaran, pemberitaan yang disebarkan dalam jumlah yang luas, dan diterima oleh massa besar pula. b. Proses komunikasi massa juga dilakukan melalui satu arah, yaitu dari komunikator ke komunikan. Kalau terjadi interaktif di antara mereka, maka proses komunikasi (balik) yang disampaikan oleh komunikan ke komunikator sifatnya sangat terbatas, sehingga tetap saja didominasi oleh komunikator. c. Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris di antara komunikator dan komunikan, menyebabkan komunikasi di antara berlangsung datar dan bersifat sementara. Kalau terjadi kondisi emosional disebabkan karena pemberitaan yang sangat agitatif, maka sifatnya sementara dan tidak berlangsung lama dan tidak permanen.

d. Proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal (non pribadi) dan tanpa nama. Proses ini menjamin, bahwa komunikasi massa akan sulit diidentifikasi siapa penggerak dan menjadi motor dalam sebuah gerakan massa di jalan. e. Proses komunikasi massa juga berlangsung berdasarkan pada hubungan-hubungan kebutuhan (market) di masyarakat. Seperti, televisi dan radio melakukan penyiaran mereka karena adanya kebutuhan masyarakat tentang pemberitaan-pemberitaan massa yang ditunggu-tunggu. Dengan demikian, maka agenda acara televisi dan radio juga sangat ditentuakan oleh rating , yaitu bagaimana masyarakat menonton atau mendengar acara itu, apabila tidak ada pendengar atau pemirsanya, maka acara tersebut akan dihentikan karena dianggap merugi dan tidak disponsori oleh pasar.

4. Budaya Massa
Komunikasi massa berproses pada level budaya massa, sehingga sifat-sifat komunikasi massa sangat dipengaruhi oleh budaya massa yang berkembang di masyarakat di mana proses komunikasi itu berlangsung. Dengan demikian, maka budaya massa dalam komunikasi massa karakter: 1. Nontradisional, yaitu umumnya komunikasi massa berkaitan erat dengan budaya populer. 2. Budaya massa juga bersifat merakyat, tersebar di basis massa sehingga tidak mengerucut di tingkat elite, namun apabila adaelite yang terlibat dalam proses ini, maka itu bagian dari basis massa itu sendiri. 3. Budaya massa juga memproduksi produk-produk massa seperti umpamanya infotainment adalah produk pemberitaan yang diperuntukan kepada massa secara luas. Semua orang dapat memanfaatkannya sebagai hiburan umum. 4. Budaya massa sangat berhubungan dengan budaya populer sebagai sumber massa. Bahkan secara tegas dikatakan bahwa, bukan populer kalau bukan budaya massa, artinya budaya tradisional juga dapat menjadi populer apabila menjadi budaya massa. 5. Budaya massa, terutama yang diproduksi oleh media massa di produksi menggunakan biaya yang cukup besar, karena itu dana yang besar itu harusmenghasilkan keuntungan untuk kontinuitas budaya massa itu sendiri, karena

itu budaya massa diproduksi secara komersial agar tidak saja menjadi jaminan keberlangsungan sebuah kegiatan budaya massa namun juga menghasilkan keuntungan bagi kapital yang diinventasikan pada kegiatan tersebut. 6. budaya massa juga diproduksi secara eksklusif menggunakan simbol-simbol kelas sosial sehingga terkesan diperuntukan kepada masyarakat modern yang homogen, terbatas, dan tertutup. Namun sebenarnya budaya massa yang eksklusif ini terbuka untuk siapa saja yang ingin menikmatinya. Syarat utama dari eksklusifitas budaya massa ini adalah keterbukaan dan kesediaan terlibat dalam perubahan budaya secara massal.

5. Fungsi Komunikasi Massa a. Fungsi Pengawasan


b. Fungsi Social Learning c. Fungsi Penyampaian Informasi d. Fungsi Transformasi Budaya e. Hiburan

6. Komunikasi Massa sebagai Sistem Sosial


Komunikasi massa sebagai sistem sosial memiliki komponen-komponen penting, yaitu : a. Narasumber sebagai sumber-sumber informasi bagi media massa, b. Publik yang mengonsumsi media massa, c. Media massa, meliputi ; organisasinya, SDM, fasilitas produksi, distribusi, kebijakan yang ditempuh, ideologi yang diperjuangkan dan sebagainya, d. Aturan hukum dan perundang-undangan, norma-norma dan nilai-nilai, serta kode etik yang mengatur pelaksanaan semua stakeholder komunikasi massa,

C. Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua unsur-unsur budaya dan sistem-sistem sosial, dimana semua tingkat

kehidupan masyarakat secara sukarela atau dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial lama kemudian menyesuaikan diri atau menggunakan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial baru. Hal-hal penting dalam perubahan sosial menyangkut aspek-aspek sebgai berikut, yaitu : 1. perubahan pola pikir masyarakat, 2. perubahan perilaku masyarakat dan, 3. perubahan budaya materi. Tahapan transisi sosiologis terdiri atas fase primitif, manusia hidup secara terisolir dan berpindah-pindah disesuaikan dengan lingkungan alam dan sumber makanan yang tersedia ; fase kedua yaitu fase agrokultural, ketika lingkungan alam tidak mampu memberi dukungan terhadap manusia, maka pilihan budayanya adalah bercocok tanan di suatu tempat dan memanen pertanian serta berburu untuk memenuhi kehidupan masyarakat ; fase selanjutnya adalah fase tradisional, masyarakat hidup di suatu tempat yang dianggap strategis untuk penyediaan berbagai kebutuhan hidup masyarakat ; fase transisi ditandai dengan kehidupan desa sudah sangat maju, penggunaan media informasi sudah hampir merata. Dengan demikian, masyarakat transisi bersifat ambigu terhadap sikap, pandangan, dan perilaku mereka sehari-hari ; fase modern dengan adanya peningkatan kualitas perubahan sosial yang lebih jelas meninggalkan fase transisi. Kehidupan masyarakat sudah kosmo politan dengan kehidupan individual yang menonjol ; fase terakhir adalah fase postmodern dengan sifat-sifat yang menonjol dari masyarakat postmodern adalah memiliki pola hidup nomaden, secara sosiologis mereka berada pada titik nadir, antara struktur dan agen, manusia postmodern lebih suka menghargai privasi, kehidupan pribadi yang bebas menyebabkan orang-orang postmodern menjadi amat sekuler. D. Budaya Massa dan Budaya Populer

Budaya massa terbentuk disebabkan oleh tuntutan industri kepada pencipta untuk menghasilkan karya yang banyak dalam tempo singkat. Mereka memiliki target produksi yang harus dicapai dalam waktu tertentu. Selain itu, budaya massa cenderung latah menyulap atau menerima segala sesuatu yang sedang naik daun. Pada umumnya budaya massa dipengaruhi oleh budaya populer. Kebudayaan populer berkaitan dengan masalah keseharian yang dapat dinikmati oleh semua orang atau kalangan orang tertentu, seperti kendaraan pribadi, fashion, model rumah, perawatan tubuh, dan sebagainya. Sebuah budaya yang akan memasuki dunia hiburan, umumnya menempatkan unsur populer sebagai unsur utama. Sampai saat ini kaum konservatif dan neokonservatif terus menyerang kebudayaan populer, namun anehnya kekuatan budaya populer semakin kuat dan lebih banyak berpengaruh pada kelompok orang muda dan menjadi pusat ideologi masyarakat dan kebudayaan, padahal budaya populer terus menjadi kontradiksi dan perdebatan.

BAB II

ISI
Pada makalah Sosiologi Komunikasi dengan tema Komunikasi Massa dan Perubahan Sosial, kami memilih judul Dampak Perkembangan Social Media terhadap Psikologis dan Lifestyle Remaja. Judul ini terinspirasi berdasarkan fakta yang sudah terjadi di kalangan masyarakat seperti yang telah kita ketahui, pertumbuhan jejaring sosial di Indonesia berkembang pesat. Hal ini disebabkan oleh faktor kecannggihan teknologi yang disertai dengan meleknya masyarakat. Sebagai bukti kecanggihan teknologi, lahirlah suatu bentuk media komunikasi massa baru atau new media yaitu internet. Internet tidak hanya sekadar memberikan informasi tetapi juga menghadirkan hiburan seperti jejaring sosial yang marak dikalangan masyarakat. Jejaring sosial merupakan

BAB III PENUTUP

Demikian makalah sosiologi komunikasi mengenai dampak perkembangan sosial media terhadap psikologis dan life style remaja ini kami susun. Semoga makalah ini dapat memberikan penjelasan singkat dan memberikan manfaat.

You might also like