Professional Documents
Culture Documents
Tata Nama Senyawa Sederhana Hukum-hukum Dasar Kimia Persamaan Reaksi Hukum Gay Lussac dan Hipotesis Avogadro Konsep Mol Soikiometri Senyawa Stoikiometri Reaksi
B Si C Sb As P N H S I Br Cl O F
Contoh: Rumus kimia amonia lazim ditulis sebagai NH3 bukan H3N.
2. Nama Senyawa: nama senyawa kovalen biner adalah rangkaian nama kedua jenis unsur dengan akhiran ida pada nama unsur yang kedua. Contoh: HCl : hidrogen klorida H2S : hidrogen sulfida Jika pasangan unsur membentuk lebih dari sejenis senyawa, maka dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani. Contoh: CO : karbon monokdisa CO2 : karbon dioksida 3. Senyawa yang sudah umum dikenal tidak perlu mengikuti aturan di atas. Contoh: H2O : air CH4 : metana
Contoh: CaCl2 (kalsium klorida) Jika unsur logam mempunyai lebih dari sejenis bilangan oksidasi, senyawa-senyawanya dibedakan dengan menuliskan bilangan oksidasinya. Contoh: FeCl2 : besi (II) klorida FeCl3 : besi (III) klorida
2. CO(NH2)2
4. C6H12O6
: urea (ureum)
: glukosa (gula darah, gula anggur)
5. HCHO
6. CHCI
Tanda panah menunjukkan arah reaksi. Huruf kecil miring dalam tanda kurung menyatakan wujud atau keadaan zat. Huruf g berarti gas,l berarti cairan atau (liquid), s berarti padat (solid), dan aq berarti larutan dalam air (aqueous) Bilangan yang mendahului rumus kimia zat dalam persamaan reaksi disebut koefisien reaksi. Persamaan reaksi yang sudah diberi koefisien yang sesuai disebut persamaan setara.
1. Tetapkan koefisien AlCl3 = 1, sedangkan zat lainnya dengan koefisien sementara . aAl(s) + bHCl(aq) 1AlCl3(g) + cH2(g)
2. Setarakan atom Al dan Cl Penyetaraan atom Al: Jumlah atom Al di ruas kiri = a, sedangkan di ruas kanan = 1, berarti a = 1. Penyetaraan atom Cl: Jumlah atom Cl di ruas kiri = b, sedangkan di ruas kanan = 3 berarti b = 3. 1Al(s) + 3HCl(aq) 1AlCl3(g) + cH2(g)
3. Setarakan H: Jumlah atom H di ruas kiri = 3, di ruas kanan = 2c, berarti 2c = 3, atau c = 1,5 1Al(s) + 3HCl(aq) 1AlCl3(g) + 1,5H2(g) Akhirnya, untuk membulatkan pecahan setengah, semua koefisien dikalikan 2: 2Al(s) + 6HCl(aq) 2AlCl3(g) + 3H2(g) (setara)
Gay Lussac menyimpulkan penemuannya dalam suatu perbandingan volum, yaitu: Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas yang bereaksi dan gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana
Hipotesis Avogadro
Hukum Perbandingan Volum Avogadro:
Pada suhu dan tekanan sama, semua gas bervolum sama mengandung jumlah molekul yang sama pula.
Jadi, perbandingan volum gas-gas itu juga merupakan perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi atau perbandingan volum gas-gas yang bereaksi sama dengan koefisien reaksinya.
Contoh:
Reaksi antara gas hidrogen dengan gas klorin membentuk gas hidrogen klorida.
1Hx(g) + 1Cly(g)
2HaClb(g)
Nilai paling sederhana untuk x dan y yang membuat persamaan di atas setara adalah x = 2 dan y = 2. Dengan x = , maka nilai a = 1. Dengan y = 2, maka nilai b = 1. Jadi, persamaan di atas menjadi:
H2(g) + Cl2(g)
2HCl(g)
Konsep Mol
1 mol = 6,02 x 10 23 (= 602 miliar triliun)
Bilangan 6,02 x 10 ini disebut tetapan Avogadro dan dinyatakan dengan lambang L.
23
L = 6,02 x 1023
Hubungan jumlah mol (n) dengan jumlah partikel () = n x 6,02 x 1023
Contoh: Diketahui Ar Ca = 40 dan Mr CO2 = 44, maka - massa 1 mol Ca (= 6,02 x 1023 atom Ca) = 40 gram. - massa 1 mol CO2 (= 6,02 x 1023 molekul CO2) = 44 gram.
m = n x mm
dengan m = massa n = jumlah mol mm = massa molar
Contoh: Diketahui Ar Ca = 40 dan Mr CO2 = 44, maka - massa 1 mol Ca (= 6,02 x 1023 atom Ca) = 40 gram. - massa 1 mol CO2 (= 6,02 x 1023 molekul CO2) = 44 gram.
V = n x Vm
Keterangan: V = volum n = jumlah mol Vm = volum molar
V = nRT P
Keterangan: P = tekanan gas (dalam atm) V = volum gas (dalam liter) n = jumlah mol gas R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1 K-1 ) T = suhu mutlak gas (dalam Kelvin = 273 + suhu Celcius)
Kemolaran Larutan
M = V
Keterangan: n
Contoh
Suatu senyawa mengandung unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Dari analisis dikerahui bahwa dalam 3gram senyawa itu terdapat 1,2 gram karbon, 0,2 gram hidrogen, dan sisanya adalah oksigen. (Ar H= 1; C = 12; dan O = 16) Jumlah mol C = 1,2 g = 0,1 mol -1 12 g mol Jumlah mol H = 0,2 g = 0,2 mol 1 g mol-1 Massa O = 3 (1,2 + 0,2) gram = 1,6 gram. Jumlah mol O = 1,6 g = 0,1 mol 16 g mol-1 Perbandingan mol C : H : O = 0,1 : 0,2 : 0,1 = 1 : 2 : 1. Rumus empiris senyawa tersebut adalah CH2O.
Contoh: Kadar C dan N dalam urea, CO(NH2)2? (Ar H = 1; C = 12; dan O = 16) Kadar unsur X = x Ar unsur X x 100% Mr senyawa
Mr urea = 12 + 16 + 28 + 4 = 60 Kadar C = (1 x 12) x 100% = 20% 60 Kadar N = (2 x 14) x 100% = 46,67% 60
Pereaksi Pembatas
Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis lebih dahulu.
Contoh:
4Al(s) = 3O2(g) 2Al2O3(s)
Persamaan reaksi menunjukkan bahwa perbandingan mol alumunium dengan oksigen adalah 4 : 3. Jika jumlah mol yang direaksikan sesuai dengan perbandingan itu, maka kedua pereaksi itu akan habis. Jika jumlah mol yang direaksikan tidak 4 : 3, maka salah satu pereaksi akan habis lebih dulu.
Pereaksi Pembatas
Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis lebih dahulu.
1 2 3 4 5
tidak
O2
3,33
0,33 mol Al
3. Garam inggris, MgSO4.7H2O : magnesium sulfat heptahidrat 4. Soda hablur, Na2CO3.10H2O : natrium karbonat dekahidrat
Ketika dipanaskan, kristal biru tembaga(II) sulfat pentahidrat berubah menjadi tembaga(II) sulfat anhidrat Gambar 1 yang berwarna putih.