You are on page 1of 4

Diuretika Fungsi : menurunkan tekanan darah dengan menghilangkan kelebihan cairan tubuh Interaksi obat 1.

Diuretika Antidepresan ( IMAO ) Antidepresan ( IMAO ) digunakan untuk meringanan depresi mental dan untuk memperbaiki suasana hati. Interaksi obat : tekanan darah turun terlalu rendah Mekanisme : meningkatkan kerja diuretika Akibatnya : hipotensi postural disertai gejala pusing, lemas dan pingsan 2. Diuretika Kaptopril ( capoten ) Kaptopril digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan untuk mengatasi layu jantung. Interaksi obat : sangat menurunkan tekanan darah Mekanisme : Diuretika amilorid, spironalakton dan triamteren beriteraksi denga katopril akan menyebabkan tubuh menyimpan banayak kalsium sehingga menimbulkan efek seperti lemah otot, matirasa atau lumpuh, bradikardia dan aritmia jantung. menurunkan volume darah sirkulasi, sehingga keseimbangan air dan elektroalit dalam darah harus distabilkan dulu sebelum ditambah vasodilator. Akibat : pusing, kejang, lemas dan pingsan dengan kemungkinan kejang dan syok. 3. Diuretika - kortikosteroid Kortikosteroid digunakan untuk menangani arthritis, alergi berat, asma, gangguan endokrin, leukemia, colitis dan enteritis. Serta beberapa penyakit kulit, paru pariu dan mataa. Interaksi obat : menyebabkan tubuh kehilangan banyak kalium dan menahan terlalu banyak natrium Mekanisme : Akibat ; kebanyakan natrium (edema, haus, pengeluaran air kemih sedikit, bingung, tekanan darah tinggi dan sangat bergairah), kekurangan kalium ( lemah otot atau kejang, pengeluara air kemih banyak, bradikardia, atau takhikardia, aritmia, tekanan darah rendah disertai pusing.

4. Diuretika obat diabetes Obat dioabetes digunakan untuk menurunkan kadar gula darah Interaksi obat : diuretika melawan atau menurunkan kerja obat diabetes sehingga kadar gula sehingga kadar gula tetap terlalu tinggi. Mekanisme : Akibat : gejala hiperglikemia, pengeluaran air kemoh banyak, haus dan lapar berlebihan, kehilangan bobot, nanar, lesu dan mengantuk. Penatalaksanaan : tubuh yang banyak lkehilangan kalsium dapat dikurangi dengan penambahan kalsium pada makanan. 5. Diuretika obat jantung digitalis Digitalis digunakan untuk mengatasi layu jantung dan menormalkan denyut jantung yang tidak teratur. Interaksi Obat : Menyebabkan hipokalemia, yang menguatkan kerja digoksin, dan bisa terjadi keracunan digitalis. Mekanisme : dapat menimbulkan hipokalemia, sehingga mudah terjadi intoksikasi digitalis. Digoxin meneghambat NaK-ATPase yang diperlukan untuk transport Na+ dan K+ melewati membran sel miokardial meningkatkan kadar Ca++ kontraksi sel. Hilangnya K oleh obat2 tsb memperparah kurangnya K dari sel miokardial digoxin meningkatkan aktivitas dan toksisitas digoxin. Akibat : Tanda-Tanda dan gejala-gejala dari keracunan digitalis (bradikardia, mual, muntah, perubahan penglihatan). Penatalaksanaan : memerlukan kalium tambahan melalui makanan atau obat. 6. Diuretika litium Litium adalah antipsikotika yang digunakan untuk gangguan depresi manik Interaksi obat : Menguatkan kerja litium, dan dapat terjadi keracunan litium Mekanisme : Akibat : kebanyakan litium memberikan efek samping pusing, mual, binguing, lemas, lesu, mulut kjering, kehilangan selara makan, nyeri pada lambung dan perut vdan kehilangan kooordinasi. 7. Diuretika obat nyeri dan obat radang non kortikosteroida Non kortikosteroida digunakan untuk mengurangi rasa nyeri dan radang pada arthritis dan menghilangkan rasa nyeri secara umum.

Interaksi obat : menurunkan kerja atau efek diuretika. Mekanisme : Akibat : tekanan darah yang diobati dengan diuretika tidak terkendali dengan baik. 8. Diuretika prazosin Prazosin digunakan untuk menurunkan tekanan darah Interaksi obat : diuretika meningkatkan efek yang merugikan dari dosis pertama prazosin Mekanisme : prazosin meningkatkan kerja diuretika Akibat : hipotensi postural berat disertai gejala pusing, mual dan pingsan. Penatalaksanaan kombinasi obat diuretika Periksa adanya tanda-tanda dan gejala-gejala hipokalemia (kelemahan otot, denyut yang tidak teratur, bingung, dan kadar kalium serum kurang dari 3,5 mEq/L). Kelainan elektro kardiografi terjadi baik pada hipokalemi juga pada hiperkalemia. Pantau haluaran urin. Diuretik meningkatkan haluaran urin. Penurunan jumlah urin sewaktu pasien sedang memakai diuretik mungkin disebabkan oleh kurang minum atau adanya insufisiensi ginjal, Asupan cairan harus diperhatikan. Laporkan bila ada pengurangan jumlah urin. Laporkan adanya peningkatan denyut jantung dan periksa adanya tandatanda dan gejala-gejala terjadinya renjatan.\ Beritahukan pada pasien untuk mempertahankan nutrisi yang baik dan kurangi garam dan tingkatkan makanan yang kaya kalium se-perti buahbuah segar atau kering (pisang, jeruk), sayur-sayuran termasuk kentang, terutama dengan kulit-nya; kacang, daging, dan ikan. Banyak diuretik yang tidak menghemat kalium. Beritahukan pada pasien untuk memantau denyut jantung jika meminum diuretik dan digitalis seperti digoksin. Bradikardia pengurangan denyut jantung) adalah tanda keracunan digitalis. Anjurkan pasien diabetik yang memakai diuretik tiazid untuk mengukur gula darahnya. Usahakan upaya klien memiliki daftar hasil pemerikaan gula darahnya.

Anjurkan pasien untuk mengikuti peraturan pemakaian obat dengan baik. Jika timbul masalah, anjurkan pasien untuk memberitahukan dokter. Nasihati pasien untuk bangun dari posisi duduk ke posisi berdiri secara perlahan-lahan untuk mencegah efek hipotensi ortostatik.

You might also like