You are on page 1of 44

PATOLOGI KLINIK Program Studi Keperawatan Gigi

Cairan Tubuh
Definisi: Larutan yg terdiri dari air & zat terlarut Elektrolit : Zat kimia yg menghasilkan partikel2 bermuatan
listrik. Sering disebut ion jika terdapat dlm larutan Cairan & elektrolit masuk ke tubuh melalui: makanan, minuman, dan cairan intra vena

TBW = Total Body Water


Definisi: Persentase dari berat air dibandingkan dg berat badan total.
Besarannya bervariasi menurut jenis kelamin, umur, dan kandungan lemak tubuh

Daftar TBW dlm persentase BB : 1. Bayi (baru lahir) 2. Dewasa : Pria (20-40th) Wanita (20-40th) 3. Usia lanjut 4. Obesitas : lemak >> 75% 60% 50% 45-50% TBW<<

Singkatan : ECF : Extra Celular Fluid ICF : Intra Celular Fluid ISF : Interstitial Fluid IVF : Intra Vaskuler Fluid Cairan transelular

: cairan ekstraselular : CES (20%BB) : cairan intraselular : CIS (40% BB) : cairan interstitial : - (15%BB) : cairan intravaskular/ plasma(5%BB) : cairan ekstraselular selain ISF & IVF yg berupa cairan serebrospinal, cairan intra okular & sekresi sal cerna. (1-3% BB)

Perbandingan CES dan CIS pada : Dewasa = 1 : 2 Anak =2:3 Bayi =1:1

Jml cairan tubuh : Dewasa = 60% BB Anak = 75% BB

Muntaber akan menyebabkan gangguan pada cairan tubuh Pada anak-anak: Apabila terjadi 3X sdh dehidrasi (CES ) CIS tdk bisa menutupi kekurangan CES shg terjadi kematian sel Dewasa: Apabila terjadi 10X masih bisa teratasi (CIS memberi suplai ke CES)

Keseimbangan Cairan Tubuh :


Orang dewasa BB 75 Kg, Suhu & kelembaban sedang, tanpa kerja fisik yg berlebihan, dlm satuan ml/ 24 jam
Air masuk Air minum Air makanan Air oksidasi 800 1500 475 725 250 Air keluar Urin 800 -1500 Tinja 125 Respiratio insensible : Kulit 250 375 Paru 250 375 Keringat 100 Jml 1525 2475 Jml 1525 - 2475

Zat terlarut dalam cairan tubuh terdiri dari: elektrolit & non elektrolit Non elektrolit : tdk terurai dalam larutan & tdk bermuatan listrik ex: protein, urea, glukosa, O2, CO2,, asam organik Elektrolit/ ion : garam yg terurai didlm air mjd 1 atau lebih partikelpartikel bermuatan listrik. ex: Na+, K+, Ca++, Mg++, Cl-, HCO3-, HPO4-, SO4Larutan elektrolit menghantarkan listrik : o Ion yg bermuatan positif disebut: kation o Ion yg bermuatan negatif disebut: anion

Perpindahan cairan tubuh & elektrolit


Cairan tbh & zat terlarut di dlmya brd dlm mobilitas yg konstan Tjd proses menerima & mengeluarkan cairan trs mnrs & menyeluruh dg membw zat gizi & oksigen kpd sel, membuang zat sisa, dan mbt zat ttt dr sel.

Cara kerja: O2, zat gizi, c.i & elektrolit diangkut ke paru & sal.cerna (sbg bag. dari IVF) Dibawa keseluruh tbh mll sistem sirkulasi IVF & zat terlarut didlmnya bertukaran dg ISF melalui membran kapiler yg semipermiabel ISF & zat ada didlmnya bertukaran dg ICF mll mb sel yg permiabel selektif

HOMEOSTASIS (Kesembangan dinamis) Homeostatis adalah kecenderungan stabilitas pd keadaan fisiologi organisme normal Tubuh mempertahankan homeostatis dengan cara:
1. Mempertahankan konsentrasi elektrolit & tek. osmotik cairan tbh 2. Mempertahankan keseimbangan volume cairan tubuh total 3. Mempertahankan keseimbangan cairan tubuh & elektrolit dg cara: o menjaga keseimb. ant mknn & mnmn yg masuk dg jumlah cairan yg dikeluarkan. o Melibatkan kerja bbrp sistem organ spt : ginjal (diatur oleh hormon tertentu), sistem kardiovaskuler, kelenjar hipofise, paratiroid, adrenal dan paru-paru

Mekanisme yg menjaga keseimbangan volume cairan tubuh : Vol cairan ekstra seluler (CES) Vol intravaskular (VIV) osmolalitas CES (osmoreseptor di hipothalamus) tek.drh arteri (baroreseptor di atrium kiri)

neuron-neuron di hipotalamus rasa haus minum Osmolalitas plasma/ CES tek.drh arteri Reabsorbsi H2O mll retensi urin (oligouri) Volume plasma ADH vs konstriksi arteriol

HEMOSTASIS AIR
Dipengaruhi oleh : 1. Pertukaran via dinding sel 2. Kehilangan cairan tubuh, melibatkan: o Osmoreseptor di hipothalamus o Baroreseptor di sinus caroticus & atrium dexter 3. Masukan cairan tubuh dipengaruhi oleh pusat haus di hipothalamus

Abnormalitas cairan tubuh dibagi dlm 3 kategori: (1) melibatkan volume (2) osmolalitas (3) komposisi

Terjadinya ketidakseimbangan volume berhubungan dengan: o Cairan ekstra seluler (ECF)


o Hilang/ bertambah Na+ & H2O dlm jml yg relatif sama ex: hipovolemia & hipervolemia

Sebab-sebab kekurangan volume ECF (hipovolemia): Kehilangan di luar ginjal


1. Kehilangan melalui saluran cerna a. lambung: muntah, penyedotan gastrointestinal b. usus halus: diare, ileostomi & fistula pankreas c. perdarahan 2. Kehilangan mll kulit a. diaforesis (berkeringat) b. luka bakar yg luas 3. Kehilangan mll ruang ketiga a. obstruksi usus b. Peritonitis c. luka bakar yg berat d. asites

e. pankreatitis f. efusi pleura g. cedera remuk/ fraktur paha h. hipoalbuminemia

Kehilangan melalui ginjal : Penyebab intrinsik dr ginjal: peny. Ginjal 1. Nefritis 2. Gagal ginjal akut Penyebab di luar ginjal: kelebihan pemakaian diuresis diuresis osmotik 1. glikosuria diabetik 2. pengobatan dg manitol kekurangan aldosteron 1. penyakit addison 2. hipoaldosteronisme

Gambaran klinis kekurangan volume ECF Gejala/ tanda: lesu, lemah, lemas anoreksia, haus hipotensi ortostatik (penurunan tek drh sirkulasi > 10mmHg takikardia pusing, sinkop tingkat kesadaran yg berubah penurunan suhu tubuh, kecuali jk ada infeksi ekstremitas dingin (lanjut) waktu pengisian vena-vena tangan yg memanjang (3-5 detik) vena jugularis mendatar pada posisi berbaring penurunan tekanan vena central (CVP) mukosa mulut kering

Lidah kering, terbelah-belah (normal hy ada 1 alur longitudinal di garis tengah ) Turgor kulit buruk oligouria (< 30ml/jam) penurunan berat badan yg cepat penurunan 2% = kekurangan ringan penurunan 5% = kekurangan sedang penurunan 8% = kekurangan berat

Temuan laboratorium pd kasus kekurangan volume ECF : Peningkatan hematokrit Peningkatan kadar protein serum Na+ serum normal Ratio nitrogen urea darah (BUN)/ kreatinin serum > 20 : 1 (normalnya adalah 10 : 1) Berat jenis kemih tinggi Osmolalitas kemih > 450 mOsmol/Kg Na+ kemih < 10 mEq/L (apabila penybb diluar ginjal) Na+ kemih > 20 mEq/L (apbl penybb pd ginjal)

Perhitungan defisit air Rumusnya : Defisit air tbh = jml air normal jml air sekarang Contoh : Jml air normal

= 0,6 (laki-laki) X BB dlm kg = 0,52 (wanita) X BB dlm kg = (Na ) Normal X Jml air normal ( Na ) terukur

Jml air sekarang

SOAL : Seorang laki-laki dengan BB 70 kg Kadar (Na) terukur = 150 mmol/ L Kadar (Na) normal = 140 mmol/ L Defisit air tubuh : = (0,6 X 70) (140 X 0,6 X 70) 150 = 42 39,2 L = 2,8 L

Perkiraan defisit air menurut Randall ( 1 (hmt) normal ) X 20% X BB (hmt) terukur
Hmt = hematokrit Jml CES normal = 20% BB

SOAL Seorang wanita dg BB 60 kg, Hmt terukur 60% BB Nilai normal Hmt 40 % BB Berapa defisit airnya? Jawab : Defisit air = 1 40 X 0,2 X 60 60 = 4 liter

(liter)

(Nilai normal jml cairan tbh = 12 liter ) Jadi cairan yang ada = 12 4 = 8 Liter

BAHAN INFUS : Oralit WHO / UNICEF : Na+ 90 mmol /l K+ 20 mmol /l Cl180 mmol/l HCO330 mmol/l Glukosa 111 mmol/l Laktat Ringer di Puskesmas & RSU tipe C Na+ 130 mmol/l K+ 4 mmol/l Cl190 mmol/l Korektor basa dlm btk Na-Laktat 28 mmol/l

Kelebihan volume ECF, sebab-sebabnya adalah : 1. Mekanisme pengaturan yg berubah o Gagal jantung yg kongestif o Sirosis hati o Sindrom nefrotik 2. Gagal ginjal 3. Sindrom Chusing : terapi kortikosteroid (terjadi peningkatan aldosteron) 4. Kelaparan (hipoalbuminemia) 5. Infus larutan garam intravena secara cepat

Gambaran klinis kelebihan volume ECF : Tanda/ gejala : distensi vena jugularis (penggembungan) peningkatan CVP (> 11 cm H2O) peningkatan tekanan darah denyut nadi penuh dan kuat melambatnya waktu pengosongan vena-vena tangan (3-5 dt) Edema perifer dan periorbita Asites Efusi pleura Edema paru akut (ronki basah diseluruh lapangan paru) Penambahan berat badan secara cepat. Penambahan 2% = kelebihan ringan Penambahan 5% = kelebihan sedang Penambahan 8% = kelebihan berat

Temuan laboratorium :
Penurunan hematokrit Protein serum rendah Na+ serum normal Na+ kemih rendah (< 10 mEq/24 jam)

KETIDAKSEIMBANGAN OSMOLALITAS Melibatkan elektrolit-elektrolit terutama natrium Keadaannya bisa hiponatremia atau hipernatremia KADAR ELEKTROLIT Plasma Natrium Kalium Calsium Magnesium Chlorida HCO3 142 meq/L 4 5 2 103 28 C. interstitial 145meq/L 4 2-3 1-2 116 31 C. Intrasel 10 meq/L 156 3 26 2 8

KETIDAKSEIMBANGAN NATRIUM ( Normal 135 - 148 mmol/L) HIPONATREMIA Penyebab : - Diabetes insipidus
- Diabetic asidosis - Mencret, muntah, diare gastrointestinal - Kehilangan cairan tubuh yg ekstrem (hiperhidrosis krn OR,demam, luka bakar hebat, dermatitis eksfoliativa) - Tenggelam dlm air tawar - Terapi diuretik tinggi, nefrokalsinosis (mrgs miksi berkali kali) - Hiperglikemia shg tjd diuresis (srg miksi) - Pemasukan Na yg kurang

Gambaran klinis :
Tanda/ gejala : Na+ serum < 125 mEq/L Anoreksia Rasa pengecap terganggu Kejang otot Na+ serum = 115mEq/L- 120 mEq/L Sakit kepala dan perubahan kepribadian Lemah dan lemas Mual dan muntah Kejang abdominal

Na+ serum < 115mEq/L Kejang dan koma Tidak ada atau berkurangnya reflek-reflek Tidak ada reflek Babinski Edema papil Edema bekas jari di atas sternum Temuan laboratoris : Na+ serum < 135 mEq/L Osmolalitas serum < 287 mOsmol/kg Hb, hematokrit, protein & urea plasma meningkat Osmolalitas, BJ, Urea & Kreatinin urine meningkat

Perkiraan defisit Na dlm ECF dg rumus : ((Na) normal (Na) terukur) X 0,2 X BB (kg) mmol/l Hiponatremia dengan ECF meningkat Definisi : Retensi Na sehub.dg ketdkmampuan tbh mensekresikan air secara normal. Causa :
kegagalan ginjal kegagalan jantung sindroma nefrotik insufisiensi hati trauma sindroma sel sabit

HIPERNATREMIA Penyebab : 1. Asupan air yang tidak cukup 2. Kehilangan air yg berlebihan Ex: demam, luka bakar, diare berair, diabetes insipidus, diuresis osmosis 3. Bertambahnya natrium Ex: tenggelam di air, pemberian garam natrium IV atau absorbsi 4. Terapeutik dg garam hipertonik tdk sengaja

Tanda/ gejala Neurologik : awal : lemah, lemas, iritabel berat : agitasi, delirium, kejang, koma reflek tendon dalam meningkat kaku kuduk Haus Meningkatnya suhu tubuh Kulit yg merah panas Selaput lendir mulut kering dan lengket Lidah kasar, merah dan kering Temuan Laboratoris : Na+ serum > 145 mEq/L Osmolalitas serum >295 mOsmol/kg Osmolalitas serum umumnya 800 mOsmol/kg

KETIDAKSEIMBANGAN KALIUM (Normal : 3,5 - 5,0 mmol/L) HIPOKALEMIA Sebab-sebab terjadinya: Asupan K+ dr makanan yg menurun (alkoholisme, kelaparan) Kehilangan mll sal.cerna (muntah, diare, ileostomi, fistula) Kehilangan mll ginjal (obat diuretik : tiazid & flurosemid, bbrp peny ginjal, asidosis diabetik, luka bakar luas, antibiotik : karbenisilin & aminoglikosida) Kehilangan mll peningkatan keringat Berpindahnya K+ kedalm sel ( alkalosis metabolik)

Gambaran klinis :
Tanda-tanda/ gejala : 1. Susunan saraf pusat dan neuromuskular a. gejala awal tak jelas, lelah, tdk enak badan b. parestesia c. refleks tendon dpt menghilang d. kelemahan otot seluruh tubuh 2. Pernafasan : otot pernafasan lemah, nafas dangkal 3. Saluran cerna menurunnya motilitas usus besar: anoreksia, mual, muntah 4. Kardiovaskular a. hipotensi, bingung, lelah b. disritmia jantung (aritmia jtg) 5. Ginjal : poliuria & nokturia (kelainan pemekatan)

Temuan laboratorium : 1. K+ serum < 3,5 mEq/L 2. pH serum > 7,45; peningkatan bikarbonat serum Perhit. Estimasi defisit K : Defisit K= ((K+) normal- (K+) terukur)X 0,4 X BB mmol/hari

HIPERKALEMIA Sebab-sebab terjadinya : o Asupan yg berlebihan ( infus cepat yg mgd kalium)


o Berpindahnya K+ keluar dr sel menuju ECF ex. asidosis metabolik, luka bakar luas o Nefritis

Gambaran klinis :
Tanda/gejala : 1. Neuromuskular (lemah otot, parestesia wajah, lidah,kaki, tgn) 2. Sal.cerna (mual, kolik usus, diare) 3. Ginjal (oligouria yg dpt berlanjut mjd anuria) 4. Kardiovaskular (disritmia jtg, bradikardi, fibrilasi ventrikel s.d henti jantung)

Temuan laboratoris : Kadar K+ serum > 5,5 mEq/L

KETIDAKSEIMBANGAN Cl(normal 98 - 108 mmol/L) HIPOKLOREMIA Penyebab : Muntah, mencret, demam, pneumonia, diabetes Gejala : Kejang lambung HIPERKLOREMIA Penyebab : Nefritis, hipertensi, ggn jtg Gejala : Terjadi gangguan ginjal

KETIDAKSEIMBANGAN MAGNESIUM Angka normal:


o laki-laki (BB 70kg) : 1,1 mmol/L o wanita : 0,8 - 1.0 mmol/L

Pengaturan :
hormon calcitriol hormon pituitari = stimulasi tub.renal mengabs Mg pd gelung henle

HIPOMAGNESIMEA
tanda-tanda : - choustek sign - trousseaus sign Penyebab : - penurunan intake Mg krn : pankreatitis, vomitus >>, diare, fistula usus

HIPERMAGNESIMEA
Penyebab : infus MgSO4 >> (terapi eclampsia) Gejala : vasodilatasi perifer (hipotensi, depresi jtg, bradikardi)

KETIDAKSEIMBANGAN CALCIUM (Normal : 2,10 - 2,60 mmol/L) HIPOKALSEMIA


Penyebab Gejala : depresi paratiroid, prod calcitriol << : saraf, parkinson, choustek., trosseaus

HIPERKALSEMIA
Penyebab Gejala : hiperparatiroidea, terapi dg lithium (depresi kronis) : anoreksia, nausea, vomiting

KETIDAKSEIMBANGAN PO4- (FOSFAT) (Normal : 0,8 - 1,4 mmol/L) HIPERFOSFATEMIA Penyebab: renal failure & infus yg berlebihan HIPOFOSFATEMIA Penyebab: intake fosfat kurang

KESEIMBANGAN ASAM BASA Pemeriksaan berfs utk menent apk tjd pergeseran PH badan atau PH sistem buffer dr jar. Jadi utk mengeth apk ada proses metab. kimiawi scr normal atau tidak.

Dalam keseimbangan: Bila PH < 7,35 ASIDOSIS Bila PH > 7,45 ALKALOSIS Metabolisme normal terjadi pada PH 7,35 7,45

Gangguan Keseimbangan Asam Basa


1. Metabolik asidosis a. Retensi asam koma diabeticum, gagal ginjal b. Kehilangan alkali fistula sal. Cerna 2. Metabolik alkalosis a. Retensi alkali terapi bikarbonat pd ggn lambung dimana ada gangguan faal ginjal b. Kehilangan asam vomitus cairan lambung 3. Respirasi asidosis a. Kelebihan CO2 peny. Paru lanjut b. Pertukaran gas pada pernafasan yg inadekuat 4. Respirasi alkalosis Defisit CO2 sbg hsl ggn keseimbn asam basa pd pernfs contoh : hipertermia, ggn pst pernfs

You might also like