You are on page 1of 4

DISUSUN OLEH: 1. TRIA TARTIANY RAHAYU 2. RASTINI 3. ASEP YAHYA 4. HERAWATI 5. BHARA HARDIANSYAH 6.

WIDAWATI

KELAS 3B FARMASI

ANTITUSIF
BATUK adalah mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya. BATUK adalah mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya. Batuk terjadi karena rangsangan tertentu, misalnya debu di reseptor batuk (hidung, saluran pernapasan, bahkan telinga). Kemudian reseptor akan mengalirkan lewat syaraf ke pusat batuk yang berada di otak. Di sini akan memberi sinyal kepada otot-otot tubuh untuk mengeluarkan benda asing tadi, hingga terjadilah batuk. Batuk ditimbulkan oleh berbagai sebab, antara lain yaitu:

Radang/infeksi saluran pernapasan (influenza) Alergi (asma) Rangsangan mekanis (asap rokok, debu, tumor paru) Perubahan suhu yang mendadak Rangsangan kimia (bau, gas)

Dahak bronchi Larutan dalam air terdiri dari senyawa kompleks mucopolisacharida dan glycoprotein yang diikat oleh jembatan sulfur. Pengeluaran dahak akan dipersulit, jika fungsi bulu getar (cilia) terganggu atau karena kekeringan, sehingga viskositasnya mengental JENIS BATUK DAN PENGOBATANNYA

Batuk non produktif - Batuk yang bersifat kering, tanpa dahak seperti pada batuk produktif. Obat yang digunakan adalah obat yang dapat menekan pusat batuk, yaitu: o Zat pereda batuk, seperti: kodein, noskapin, dekstrometorphan o Antihistamin: prometazin, difenhidramin o Anaestesi lokal: pentoksiferin

PENYEBAB BATUK Ada beberapa macam penyebab batuk:


Umumnya disebabkan oleh infeksi di saluran pernapasan bagian atas yang merupakan gejala flu. Infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA). Alergi Asma atau tuberculosis

Benda asing yang masuk kedalam saluran napas Tersedak akibat minum susu Menghirup asap rokok dari orang sekitar Batuk Psikogenik. Batuk ini banyak diakibatkan karena masalah emosi dan psikologis.

Obat batuk antitusif 1. Anti-tusif: dekstrometorfan dan difenhidramin Antitusif digunakan untuk mengobati batuk kering, sedangkan ekspektoran untuk mengobati batuk berdahak. Antitusif bekerja dengan menekan rangsangan batuk di pusat batuk yang terletak di sumsum lanjutan (medulla), sedangkan ekspektoran bekerja dengan memperbanyak produksi dahak encer yang menyebabkan kekentalannya mengurangi sehingga mempermudah pengeluarannya dengan batuk* Batuk kering. Batuk dengan suara nyaring dan membuat perut ikut sakit, biasanya makin parah saat malam hari. Bisa dise3. Antitusif/Supresan Membantu mengontrol atau menekan refleks batuk di tenggorokan dan paru. Caranya, dengan meningkatkan ambang rangsang batuk di pusat batuk pada otak. Obat batuk jenis ini biasanya digunakan untuk batuk kering. Obat batuk antitusif/supresan hendaknya digunakan dengan bijak. Jangan menggunakan untuk batuk produktif. Bagaimanapun, batuk berguna karena membantu mengeluarkan lendir dari paru dan mencegah infeksi bakteri. Pada obat batuk supresan biasanya digunakan dekstrometorfan untuk mengobati batuk nonproduktif karena dekstrometorfan bekerja pada pusat batuk.babkan karena masuk angin, bronchiolitis, atau asma.

Sebelum

Minum

Obat

Batuk

Sebenarnya batuk bisa sembuh sendiri, terutama bila pertahanan tubuh dapat mengeliminasi benda asing pada saluran napas tanpa obat. Namun, bila sistem pertahanan tubuh tidak sanggup mengeliminasi benda asing itu, diperlukan tambahan obat. Sebelum mengonsumsi obat batuk, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui:

1. Jangan mengonsumsi sisa antibiotik atau obat batuk yang diresepkan bagi orang lain, meskipun itu saudara kandung Anda sendiri. Demikian juga aturan untuk anak Anda. Konsumsi obat itu bersifat indiviual. 2. Baca label pada kemasan dan mengikuti seluruh petunjuk yang ada. 3. Jangan memberikan dosis obat batuk lebih dari yang direkomendasikan. 4. Jangan mengonsumsi obat batuk atau obat influenza bila Anda memiliki reaksi alergi terhadap obat tersebut di masa lalu. 5. Jika sebelumnya Anda telah disarankan untuk menghindari obat-obatan bebas, konsultasikan dengan dokter sebelum Anda mengonsumsinya. 6. Jika Anda sedang hamil, jangan mengonsumsi obat-obatan selain asetaminofen kecuali dokter memang mengatakan tidak apa-apa. 7. Bila batuk terus berlangsung lebih dari dua minggu atau ada gejala pernapasan lain, segera hubungi dokter. 8. Perhatikan gejala lain yang muncul meski Anda sudah melakukan pengobatan di rumah, terutama bila simtom bertambah parah. Simtom ini seperti sesak dada dengan batuk, kesulitan bernapas, dan batuk semakin parah atau malah timbul demam. Waspadai bila batuk Anda berdarah. 9. Penting dipahami untuk menggunakan obat batuk secara tepat dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

You might also like